• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Distribusi Pasien PJK yang Menjalani Operasi Bypass di RSJHK Tahun 2009 Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Grafik 4.1

Distribusi pasien PJK yang menjalani operasi bypass di RSJHK tahun 2009 berdasarkan usia dan jenis kelamin

Dari 637 pasien PJK yang menjalani operasi bypass di RSJHK Tahun 2009, mayoritas adalah pria (466 orang), dengan usia paling banyak diatas 50 tahun. Tingginya angka kejadian pada pria berusia diatas 50 tahun ini sesuai dengan yang ditulis Bustan dalam bukunya yang berjudul “Epidemiologi Penyakit Tidak Menular” menyebutkan distribusi pasien PJK yaitu lebih banyak pada pria dibanding wanita dan meninggi setelah umur 40 tahun, risiko tinggi disebutkan sudah terjadi saat memasuki usia 50 tahun.

6 90 466 0 6 69 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

usia < 40 th usia 40-50 th usia > 50 th

pria wanita

20

Tingginya angka kejadian pada pria mungkin karena pria memiliki kebiasaan merokok yang merupakan salah satu faktor utama PJK. Hal ini akan terlihat pada pembahasan selanjutnya.

Tingginya angka kejadian setelah berusia 50 tahun kemungkinan hanya mencerminkan lebih panjangnya lama paparan terhadap faktor-faktor aterogenik. (Heru Sulastomo, 2010)

Rendahnya angka kejadian operasi pada wanita kemungkinan pertama karena rendahnya angka kejadian PJK pada wanita dibanding pria, disebutkan bahwa hormon esterogen memiliki daya proteksi terhadap vaskular, sehingga wanita baru banyak menderita PJK setelah menopause, namun beberapa studi menyebutkan pemberian esterogen pada wanita pasca menopause tidak mengurangi risiko terkena PJK. (Kathryn, 2005)

Kemungkinan kedua adalah tidak terdiagnosisnya wanita yang menderita PJK, karena itu disebutkan PJK adalah pembunuh nomor satu pada wanita-wanita di Amerika dan lebih dari 50.000 wanita dibanding pria yang meninggal karena PJK setiap tahunnya. Tidak terdiagnosisnya dan tidak tertanganinya PJK pada wanita, berkontribusi terhadap tingginya angka kematian karena PJK pada wanita. Wanita yang meninggal karena PJK 63% nya tidak menampakkan gejala klinis klasik sebelumnya. (Kathryn, 2005)

21

4.2 Faktor Risiko Terbesar pada Pasien PJK yang Dioperasi Bypass di RSJHK Tahun 2009

Grafik 4.2

Faktor risiko terbesar pada pasien PJK yang menjalani operasi bypass di RSJHK tahun 2009

Dari sampel didapatkan 3 faktor risiko utama pada pasien PJK adalah hiperkolesterol (65,9%), hipertensi (64,8%), dan merokok (61,2%). Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh National Health Institute di Amerika pada pertengahan abad ke-20, studi dilakukan di kota Framingham, Massachustts, yang melibatkan 2.421 wanita dan 1.980 laki-laki yang ditindaklanjuti selama 6 tahun. Ternyata hasilnya menunjukkan bahwa dislipidemia, hipertensi, dan merokok merupakan faktor utama penyebab PJK. (Peter Kabo, 2008)

Peranan faktor risiko utama ini pernah diteliti, jika hanya satu faktor saja akan meningkatkan risiko 2-4 kali insiden PJK. Kombinasi 2 faktor akan meningkatkan risiko 9 kali dan kombinasi ketiganya akan meningkatkan risiko sampai 16 kali. (Bustan, 2007)

Dalam hal ini, dislipidemia memiliki persentase yang tinggi karena kadar kolesterol yang tinggi, membuatnya lebih mudah tertimbun (melekat) pada dinding pembuluh darah sehingga menjadi plak dengan segala konsekuensinya. (Kathryn, 2005) 390 420 413 220 162 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

merokok dislipidemia hipertensi diabetes mellitus riwayat keluarga CAD

22

Dapat diterima hipertensi menjadi 3 faktor risiko utama PJK, disebabkan karena hipertensi dan aterosklerosis seperti lingkaran setan. Aterosklerosis menyebabkan hipertensi, sebaliknya hipertensi juga dapat memacu terjadinya aterosklerosis. Tekanan darah yang tinggi bisa menimbulkan daya regang yang dapat mencederai endotel arteri, terutama di daerah percabangan atau belokan. Cedera yang berulang-ulang menimbulkan peradangan yang akhirnya terjadi plak dengan segala konsekuensinya. (Kathryn, 2005)

Karena itu dikatakan hipertensi meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis 2-3 kali. Menurunkan tekanan sistolik 12-13 mmHg saja bisa menurunkan risiko terkena PJK sebanyak 21%. (Kathryn,2005)

Sedangkan merokok memiliki persentase tinggi dan menjadi 3 faktor risiko utama PJK karena menurut seorang ahli polusi udara dari London bernama Ivan Vince mengatakan bahwa rokok mengeluarkan lebih banyak partikel dibanding mesin diesel. Apabila kita merokok, iritan yang ada dalam asap rokok selain berpengaruh langsung pada paru-paru yang menyebabkan batuk-batuk, sesak, dan kanker paru juga masuk ke dalam darah yang mengakibatkan antara lain: denyut jantung lebih cepat, pembuluh darah cepat kaku dan mudah spasme, sel-sel darah lebih mudah menggumpal, ditambah lagi oksigen di dalam darah berkurang karena tempatnya diambil alih oleh karbon monoksida. Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa perokok memiliki risiko 2 kali lebih mudah mendapat serangan jantung dibanding orang yang tidak merokok. Apabila seorang perokok juga memiliki hipertensi, risiko mendapat serangan jantung adalah 4 kali lebih besar dibanding orang yang tidak merokok. (Peter Kabo, 2008)

23

4.3 Gambaran Faktor Risiko pada Pasien PJK Berjenis Kelamin Pria yang Dioperasi Bypass di RSJHK Tahun 2009

Grafik 4.3

Faktor risiko pada pasien PJK pria

yang menjalani operasi bypass di RSJHK tahun 2009

Dari grafik sebelumnya, menunjukkan angka kejadian PJK tertinggi adalah pada pria berusia diatas 50 tahun. Setelah dianalisis, didapatkan hasil bahwa faktor risiko terbesar yang berkontribusi menyebabkan tingginya angka tersebut adalah merokok, hipertensi, dan dislipidemia. Pada rentang usia 40-50 tahun merokok, hipertensi, dan dislipidemia masih merupakan faktor risiko terbesar. Namun pada rentang usia kurang dari 40 tahun, riwayat keluarga merupakan faktor terbesar setelah merokok dan hipertensi.

50% 25% 25% 67% 69% 69% 17% 28% 34% 67% 67% 64% 33% 68% 66% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% < 40 th 40-50 th > 50 th riwayat keluarga merokok DM hipertensi dislipidemia

24

4.4 Gambaran Perbedaan Faktor Risiko Terbesar PJK pada Pria dan Wanita

Tabel 4.1

Perbandingan faktor risiko terbesar PJK pada pria dan wanita yang menjalani operasi bypass di RSJHK tahun 2009

Pria (n=562) Wanita (n=75)

Hipertensi 363 50

Merokok 387 3

Dislipidemia 369 51

Dari 562 pria yang menjalani operasi bypass, 363 orang mempunyai faktor risiko hipertensi, 387 orang merokok, dan 369 orang dislipidemia. Dari 75 wanita yang menjalani operasi bypass, 50 orang mempunyai faktor risiko hipertensi, 3 orang merokok, dan 51 orang dislipidemia. Tampak disini bahwa kecenderungan wanita untuk merokok jauh lebih sedikit dibanding faktor risiko hipertensi dan dislipidemia, sedangkan pada Pria tampak merokok merupakan faktor risiko terbesar yang berkontribusi menyebabkan PJK.

25

Grafik 4.4

Perbandingan faktor risiko terbesar PJK pada Pria dan Wanita yang Menjalani Operasi Bypass Di RSJHK Tahun 2009

Dari grafik dapat terlihat faktor risiko hipertensi dan dislipidemia hampir sama pada wanita dan pria, namun faktor risiko merokok jauh lebih tinggi yaitu 69% pada pria dan 4% pada wanita. Hal ini memungkinkan faktor risiko merokok berkontribusi besar dalam tingginya angka kejadian PJK pada pria dibanding wanita. Disebutkan setelah berhenti merokok, risiko terkena PJK berkurang sebanyak 50% dalam satu tahun. (Kathryn, 2005) 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

hipertensi merokok dislipidemia 65% 69% 66% 67% 4% 68% laki-laki perempuan

26 BAB 5

Dokumen terkait