• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.

Didapatkan hasil penelitian dan 100 subjek penelitian berdasarkan karakteristik demografiknya yang terbanyak adalah Perempuan sebanyak 51 orang (51%), umur 55-64 tahun sebanyak 44 orang (44 %), pekerjaan terbanyak adalah pensiunan sebanyak 35 orang (35%), pendidikan SLTA 47 orang (47%), yang kawin 82 orang (82%), dan bertempat tinggal di kota sebanyak 78 orang (78%).

Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa simtom ansietas dijumpai pada pasien DM tipe-2 yang terkontrol (HbA1C <7%) pada keiompok usia 55-64 sebanyak 5 orang (62,5%) dan simtom depresi sebanyak 12 orang (46,2%). Beberapa penelitian sebelumnya yaitu penelitian Najid Al-Saffar dan kawan-kawan yang meneliti tentang gangguan ansietas menyeluruh pada pasien DM tipe-2 banyak dijumpai pada kelompok usia 50-59 tahun. Sementara pada penelitian ini banyak dijumpai pada kelompok usia 55-65 tahun. Mungkin hal ini disebabkan kelompok usia ini rentan menderita DM tipe-2, karena DM tipe -2 sering mengenai usia pertengahan, dimana pada usia pertengahan terjadi insufisiensi insulin atau

resistensi insulin.21 Menurut hasil penelitian Fisher dan kawan- kawan, membuat rangkuman

faktor psikososial yang mempengaruhi prevalensi depresi pada pasien diabetes lebih banyak

dijumpai pada umur pertengahan.2

Dari hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa simtom ansietas pada pasien DM tipe-2 yang terkontrol (HbA1C < 7%) tidak ada perbedaan antara jenis kelamin laki- laki sebanyak 4 orang (50%) dan perempuan sebanyak 4 orang (50%) sedangkan simtom depresi juga tidak

ada perbedaan antara laki- laki sebanyak 13 orang (50%) dan perempuan sebanyak 13 orang (50%). Berbeda dengan hasil penelitian Asghar dan kawan- kawan menemukan bukti gejala depresi pada 29% dari laki-laki dan 30,5% perempuan dengan diabetes yang baru didiagnosa

pada pedesaan Bangladesh.1 Roupa dan kawan- kawan, menyimpulkan bahwa jenis kelamin

berhubungan sangat kuat untuk terjadinya ansietas dan simtom depresi, dimana perempuan lebih sering mengalami simtom ansietas dan depresi dibandingkan dengan laki- laki.8

Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa simtom ansietas pada pasien DM tipe-2 yang terkontrol (HbA1C <7%) dijumpai pada kelompok bekerja sebagai pensiunan sebanyak 3 orang (37,5%) dan simtom depresi juga dijumpai pada pensiunan sebanyak 8 orang (30,7%). Kemungkinan hal ini disebabkan lamanya pasien menderita diabetes dan ini berhubungan

dengan tingginya tingkat kejadian depresi.10 Menurut Fisher dan kawan- kawan yang

mempengaruhi prevalensi depresi pada pasien diabetes lebih banyak dijumpai pada kelompok tidak bekerja.2

Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa simtom ansietas pada pasien DM tipe-2 yang terkontrol (HbA1C <7%) dijumpai pada pendidikan SLTA sebanyak 5 orang (62,5%) dan simtom depresi pada pendidikan SLTA sebanyak 16 orang (61,6%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Tarik Tuncay dan kawan- kawan menunjukan bahwa ansietas pada pasien DM tipe-2 banyak pada tingkat pendidikan SLTA. Pada penelitian Tarik Tuncay dan kawan kawan menyatakan bahwa pendidikan tinggi cenderung menderita ansietas dibandingkan pendidikan rendah. 22

Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa simtom ansietas pada pasien DM tipe-2 yang terkontrol (HbA1C <7%) dijumpai pada pada kelompok status kawin sebanyak 7 orang

(87,5%) dan simtom depresi dijumpai pada kelompok status kawin sebanyak 22 orang (84,6%). Hal ini mungkin disebabkan masih adanya keluhan- keluhan klasik dari penyakit DM salah satunya berupa disfungsi ereksi pada pria serta pruritus vulvae pada wanita.11 Penelitian Najid

Al-Saffar dan kawan- kawan yang meneliti tentang gangguan ansietas menyeluruh pada pasien DM tipe-2 banyak dijumpai pada kelompok status kawin, hal ini disebabkan karena banyaknya

permasalahan hidup yang dihadapi kelompok status kawin.21 Hal ini berbeda dengan penelitian

Fisher dan kawan- kawan simtom ansietas dan depresi banyak dijumpai pada kelompok yang tidak kawin.2

Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa simtom ansietas pada pasien DM tipe-2

dijumpai yang bertempat tinggal di kota sebanyak 6 orang (75%) dan simtom depresi juga dijumpai yang bertempat tinggal di kota sebanyak 17 orang (65,4%). Hal ini disebabkan karena tempat tinggal dikota mungkin banyak dipengaruhi oleh gaya hidup ( life style ) yang tinggi sehingga kemungkinan dapat terjadi simtom ansietas dan simtom depresi pada pasien ini. Mengingat untuk mendapatkan hasil pengelolaan diabetes yang optimal dibutuhkan perubahan

perilaku.11 Menurut penelitian Zahid dan kawan- kawan menemukan prevalensi depresi ringan

(14,7%) pada pasien diabetes melitus di daerah pedesaan Pakistan.1

Kelemahan pada penelitian ini adalah bersifat deskriptif sehingga tidak dapat ditarik kesimpulan hubungan sebab akibat. Penelitian ini juga memerlukan jumlah sampel yang lebih banyak. Penelitian ini juga tidak menganalisa berapa lama pasien menderita Diabetes melitus. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan penelitian selanjutnya.

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa pada pasien DM tipe-2 yang terkontrol (HbA1C <7%) ternyata dijumpai simtom ansietas 8% dan simtom depresi 26%, berdasarkan karakteristik demografik simtom ansietas dan simtom depresi yang terbanyak untuk kelompok usia sekitar 55- 64 tahun, kelompok jenis kelamin sama antara laki- laki dan perempuan, kelompok bekerja pada pensiunan, kelompok pendidikan SLTA, kelompok menikah dan kelompok yang bertempat tinggal di kota.

6.2. Saran

1. Penilaian psikiatri harus menjadi manajemen yang penting pada pasien Diabetes melitus

tipe-2.

2. Kepedulian tenaga kesehatan terhadap adanya simtom- simtom ansietas dan depresi

harus ditingkatkan untuk mencegah keterlambatan penatalaksanaan.

3. Konsultasi psikiatri yang adekuat dan manajemen yang baik sangat diperlukan.

4. Selain itu diperlukan kerjasama yang baik antara Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa dan

Departemen Ilmu Penyakit Dalam serta Departemen terkait lainnya.

DAFTAR RUJUKAN

1. Egede L, Ellis C. Diabetes and depression: Global Perspectives. Diabetes research and

clinical practice 87. 2010; p. 302-312

2. Mudjaddid E, Putranto R. Aspek Psikosomatik Pasien Diabetes Melitus. Dalam : Buku

Ajar Ilmu penyakit Dalam. Jilid III. Internal Publishing. 2006 ; h. 939-41.

3. Balhara YPS. Diabetes and Psychiatric disorder. Indian Journal of Endocrinology and

metabolic.Vol 15(4). 2011; p. 274-83

4. Nichols I, Barton PL, Glazner J, McCollum M: Diabetes, minor depression and health

care utilization and expenditures: a retrospective database study. Cost Effectiveness and Resource Allocation. 2007; p. 1-8

5. Bauwman V, Adriaanse MC, Van’t Riet E, Snoek FJ, Dekker JM: Depression, anxiety

and gloucose metabolism in the general Dutch population: the new Hoorn study. PloS One. 2010; p. 1-7

6. Vogelzangs N, Suthers K, Ferrucci L, et al. Hypercortisolemic Depression is associated

with the metabolic syndrome in late-life. Psychoneuroendocrinology. 2007; 32(2): 151-159

7. Danese A, Moffitt TE, Harrington H, et al. Adverse childhood experiences and adult risk

factors for age related disease: depression inflamation, and clustering of metabolic risk markers. Arch Pediatr Adolesc med. 2009; 163(12): 1135-1143

8. Roupa Z, Koulouri A, Satiropoulou P, et al. Anxiety and depression in patients with type 2 diabetes mellitus depending on sex and body mass index. Health science Journal; p.32-40

9. Papelbaum M, Moreira RO, Coutinho W, et al. Depression, Glycemic Control and type 2

diabetes. Diabetology & Metabolic Syndrome. 2011; p. 1-4.

10.Balhara YPS, Sagar R. Correlated of Anxiety and Depression Among patients with type 2

Diabetes Mellitus. Indian Journal of Endocrinology and Metabolism. Vol 15. 2011; p. 50-54.

11.PERKENI. Pengelolaan Diabetes Mellitus tipe-2. Dalam Konsensus Pengelolaan Dan

Pencegahan Diabetes Mellitus tipe-2 Di Indonesia, 2011.

12.Goldenberg RM, Cheng AY, Punthakee Z, Clement M. Use of Glycated Hemoglobin

(A1C) in the diagnosis of type 2 Diabetes Mellitus in Adults. Canadian Journal of Diabetes; p.247-249

13.Olmsted Medical Center. Hemoglobin A1C test (HbA1C). Information

Sheet-Hemoglobin A1C test; p.1

14.Sadock BJ, Sadock VA. Anxiety disorders in Psychiatry. In Kaplan & Sadock’s.

Synopsis of psychiatry behavioral sciences/ clinical psychiatry. 10th ed. Philadelphia: Lippincot Williams and Wilkins; 2007: p.579

15.Ciechanowski PS, Katon WJ, Russo JE. Depression and Diabetes: impact of depression

symptom on adherence, function, and cost. Arch Intern Med. Vol 160. American Medical Association. 2000; p. 3278- 85.

16.Golden SH, lazo M, Carnethon M, et al. Examining a Bidirectional Association Between

17.Bener A, Al Hamaq AO, Dafeeah EE. High Prevalence of depression, Anxiety and stress symptom among Diabetes Melitus patients. The Open Psychiatry Journal. Vol 5. 2011; p. 5-12.

18.Michoupolus I, Douzenis A, Kalkavoura C, et al. Hospital Anxiety and Depression Scale

(HADS): Validation in a Greek general hospital sample. BioMed Central. Annals of General Psychiatry. 2008; p. 1-5.

19.Zigmond AS, Snaith RP. The Hospital Anxiety and depression Scale. Acta Psychiatr

Scand. 1983 Jun; 67(6):361-70

20.Dahlan MS. Langkah- langkah membuat proposal penelitian bidang kedokteran dan

kesehatan. Jakarta. Sagung Seto. 2009.

21.Al-Saffar NM, Saeed DA. General Anxiety Disorder type-2 Diabetes Mellitus in

Suleimaniya city. Tikrit Medical Journal. 2009;15(1); p.78-85

22.Tunchay T, Mushabak I, Gok DE, Kutlu M. The Relationship between Anxiety Coping

Lampiran 1

MR UMUR J KEL ALAMAT PEKERJAAN PENDIDIKAN S.MARITAL HAD-A HAD-D HBA1C 1 461395 54 LK K.JAHE PETANI SLTA KAWIN ansietas depresi 6.9 2 554808 54 LK BALIGE PETANI SLTP KAWIN normal depresi 6.9 3 56080 64 LK MEDAN PNS S2 KAWIN normal normal 6.8 4 153578 62 PR D.SERDANG IRT SARJANA KAWIN normal borderline 6.9 5 345673 56 PR MEDAN PNS SARJANA KAWIN normal borderline 6.8 6 482280 65 PR MEDAN IRT SLTA KAWIN normal borderline 6.3 7 482513 65 PR MEDAN PENSIUNAN SLTA KAWIN normal borderline 6.9 8 529957 61 LK MEDAN IRT SD KAWIN normal borderline 6.9 9 547306 45 PR D.SERDANG PETANI SLTP KAWIN normal depresi 6.9 10 128720 65 PR MEDAN PNS S2 JANDA normal normal 6.6 11 303086 56 LK MEDAN PNS S2 DUDA borderline borderline 6.9 12 7760 65 PR MEDAN PENSIUNAN SLTA KAWIN normal borderline 6.8 13 552548 46 LK P.SIDEMPUAN W.SWASTA SLTA KAWIN normal normal 6.8 14 434812 60 PR MEDAN PNS SARJANA KAWIN normal depresi 6.9 15 401507 49 PR MEDAN PNS SLTA JANDA normal borderline 6.9 16 184970 50 LK MEDAN W.SWASTA SLTA KAWIN normal depresi 6.9 17 501081 51 PR MADINA W.SWASTA SLTA TDK KAWIN normal depresi 6.6 18 413197 51 PR MEDAN PNS SARJANA KAWIN normal borderline 6.8 19 552262 56 LK MEDAN PENSIUNAN SARJANA KAWIN normal depresi 6.9 20 56382 56 PR LANGKAT PNS AKADEMI KAWIN normal borderline 6.9 21 438999 63 LK MEDAN PENSIUNAN SLTA KAWIN normal borderline 6.8 22 536808 62 PR D.SERDANG IRT SLTA KAWIN borderline depresi 6.9 23 365158 54 LK D.SERDANG

TIDAK

BEKERJA SLTA KAWIN normal normal 6.6 24 79656 52 PR MEDAN PNS SARJANA KAWIN normal borderline 6.8 25 94950 55 LK MEDAN PNS SARJANA KAWIN normal normal 6.5 26 107553 65 PR MEDAN IRT SARJANA JANDA borderline normal 6.7 27 467903 55 PR MEDAN PNS SARJANA KAWIN normal borderline 6.9 28 489954 55 LK D.SERDANG PENSIUNAN SLTA KAWIN normal borderline 6.6 29 33125 47 PR MEDAN PNS SARJANA KAWIN normal borderline 6.7 30 405424 49 PR MEDAN PNS SARJANA TDK KAWIN normal borderline 6.8 31 362488 64 PR MEDAN IRT SD KAWIN normal borderline 6.8 32 60554 58 PR MEDAN PNS SLTA JANDA normal normal 6.5 33 365067 63 LK MEDAN PENSIUNAN SLTA KAWIN normal borderline 6.5 34 430225 53 LK MEDAN PNS SLTA KAWIN borderline depresi 6.8 35 435485 52 PR MEDAN IRT SLTA KAWIN normal borderline 6.8 36 391974 53 PR MEDAN IRT SLTA JANDA borderline depresi 6.9 37 227840 57 PR MEDAN PENSIUNAN SLTA KAWIN borderline depresi 6.9

38 243891 65 PR MEDAN IRT SLTP KAWIN normal normal 6.5 39 523225 51 PR MEDAN PNS SLTA KAWIN normal normal 6.9 40 502082 61 PR MEDAN IRT SLTP KAWIN ansietas depresi 6.9 41 234923 56 PR MEDAN PNS SARJANA KAWIN normal depresi 6.8 42 10483 48 LK MEDAN PNS SARJANA KAWIN normal borderline 6.6 43 419652 56 LK MEDAN PENSIUNAN SARJANA KAWIN borderline borderline 6.7 44 319943 45 LK MEDAN

TIDAK

BEKERJA SLTA TDK KAWIN borderline depresi 6.9 45 427495 65 LK MEDAN PENSIUNAN SLTA KAWIN normal depresi 6.8 46 335903 56 PR MEDAN IRT SLTA KAWIN borderline borderline 6.9 47 552416 65 LK MEDAN PENSIUNAN SLTA KAWIN normal borderline 6.9 48 71097 64 PR MEDAN IRT SLTA JANDA normal normal 6.8 49 268026 65 LK MEDAN PENSIUNAN SLTA KAWIN normal borderline 6.7 50 370344 61 PR MEDAN PENSIUNAN SLTA KAWIN normal borderline 6.6 51 226022 62 LK MEDAN PENSIUNAN SLTA KAWIN ansietas depresi 6.9 52 539343 52 LK MEDAN W.SWASTA SLTA KAWIN normal normal 6.7 53 471640 57 LK MEDAN PENSIUNAN SARJANA KAWIN normal normal 6.5 54 308189 53 PR MEDAN PNS SLTA KAWIN normal borderline 6.9 55 543852 59 LK LANGKAT PENSIUNAN SARJANA KAWIN normal normal 6.5 56 504105 60 PR D.SERDANG PENSIUNAN SLTA KAWIN ansietas depresi 6.9 57 70380 45 LK MEDAN PNS S2 KAWIN normal normal 6.9 58 511992 56 PR MEDAN IRT SLTP KAWIN borderline normal 6.9 59 496036 61 LK MEDAN PENSIUNAN SARJANA KAWIN normal borderline 6.8 60 464768 53 PR MEDAN W.SWASTA SLTA JANDA borderline normal 6.8 61 551706 63 PR MEDAN PENSIUNAN SARJANA KAWIN normal normal 6.7 62 395108 50 PR MEDAN PNS SLTA JANDA ansietas depresi 6.8 63 471036 45 LK D.SERDANG PETANI SD KAWIN normal borderline 6.7 64 75823 45 LK MEDAN PNS S2 KAWIN borderline borderline 6.7 65 345423 61 LK MEDAN PENSIUNAN SLTA KAWIN ansietas depresi 6.8 66 403261 65 LK LANGKAT PENSIUNAN SLTA KAWIN normal depresi 6.0 67 422147 63 LK MEDAN W.SWASTA SLTP KAWIN ansietas depresi 6.8 68 520098 45 LK BINJAI PNS SLTA KAWIN normal normal 6.1 69 423996 64 LK BINJAI PENSIUNAN SARJANA KAWIN borderline borderline 6.8 70 220712 45 PR MEDAN PNS AKADEMI KAWIN normal normal 6.7 71 314920 53 LK D.SERDANG PNS SLTA KAWIN normal depresi 6.7 72 381938 60 LK MEDAN PNS SARJANA KAWIN normal borderline 6.7 73 2153 65 PR D.SERDANG IRT SD JANDA normal borderline 6.8 74 56323 65 PR MEDAN PENSIUNAN AKADEMI KAWIN normal borderline 6.8 75 538912 50 PR MEDAN IRT SD KAWIN ansietas depresi 6.6 76 469979 65 PR MEDAN IRT SLTA JANDA normal normal 6.5 77 491789 55 PR MEDAN IRT SLTP KAWIN borderline normal 6.7 78 198063 59 LK MEDAN PENSIUNAN SLTA KAWIN normal borderline 6.9

79 265901 55 LK D.SERDANG PNS SARJANA KAWIN normal borderline 6.3 80 187085 54 LK D.SERDANG PNS AKADEMI KAWIN normal borderline 6.8 81 90657 45 PR MEDAN PNS SARJANA KAWIN normal normal 6.8 82 522653 68 LK MEDAN PENSIUNAN SARJANA KAWIN normal normal 6.8 83 320392 65 LK MEDAN PENSIUNAN AKADEMI KAWIN normal borderline 6.8 84 521440 61 LK D.SERDANG PENSIUNAN SLTA KAWIN normal normal 6.9 85 392155 59 LK MEDAN PNS S2 KAWIN normal borderline 6.8 86 88022 65 LK MEDAN PENSIUNAN SLTA KAWIN normal normal 6.9 87 14344 65 PR MEDAN IRT SLTA KAWIN normal normal 6.2 88 54520 65 LK MEDAN PENSIUNAN SARJANA DUDA normal normal 6.9 89 507545 65 PR MEDAN IRT SLTP KAWIN normal depresi 6.9 90 362721 57 PR MEDAN PENSIUNAN SARJANA KAWIN normal borderline 6.7 91 285574 65 LK MEDAN PENSIUNAN SARJANA KAWIN normal normal 6.2 92 519041 62 PR MEDAN PENSIUNAN SLTA JANDA borderline normal 6.5 93 392284 65 PR MEDAN IRT SLTA JANDA normal borderline 6.5 94 491488 54 LK D.SERDANG W.SWASTA SLTA KAWIN borderline depresi 6.6 95 30607 65 LK MEDAN PENSIUNAN SARJANA DUDA normal normal 6.7 96 180416 65 PR MEDAN IRT SLTA KAWIN borderline normal 6.9 97 520073 53 LK MEDAN PENSIUNAN SARJANA KAWIN normal normal 6.9 98 533355 56 PR MEDAN PNS SLTA KAWIN normal borderline 6.8 99 425643 65 LK MEDAN PENSIUNAN SARJANA KAWIN borderline depresi 6.7 100 373423 65 PR MEDAN PENSIUNAN SLTA KAWIN normal normal 6.8

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN UNTUK PENELITIAN

GAMBARAN GEJALA KECEMASAN DAN DEPRESI PADA PASIEN PENYAKIT DIABETES MELLITUS

Bapak/ Ibu/ Saudara/ i/ Yth.

Saya dr. Deasy Hendriati peserta program pendidikan dokter spesialis di Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa akan membuat suatu penelitian yang berjudul “Gambaran Simtom Ansietas dan Depresi pada Pasien Diabetes Melitus (DM) Tipe-2 di Instalasi Rawat Jalan Divisi Endokrin dan Metabolik RSUP.H. Adam Malik Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari gejala kecemasan dan depresi pada pasien Diabetes Melitus.

Dengan mengetahui adanya gambaran gejala kecemasan dan depresi, maka penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi para dokter untuk lebih memberikan perhatian bagi para pasien Diabetes Melitus. Jika Bapak/ Ibu bersedia ikut serta dalam penelitian, maka Bapak/ Ibu akan diminta untuk mengisi data-data demografi, dan mengisi sebuah daftar isian yang disebut “Skala Kecemasan dan Depresi” untuk mengetahui apakah Bapak/ Ibu memiliki gejala- gejala kecemasan dan depresi.

Partisipasi Bapak/ Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan maupun tekanan dari pihak manapun serta tidak dipungut biaya apapun selama dalam penelitian. Seandainya, Bapak/ Ibu menolak untuk ikut serta dalam penelitian saya ini maka tidak ada sanksinya.

Jika selama menjalani penelitian ini terdapat hal- hal yang kurang jelas maka Bapak/ Ibu dapat menghubungi saya : dr. Deasy Hendriati (08127265029) di Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa FK USU Medan. Terima Kasih.

Medan, Maret 2013

Hormat Saya,

Lampiran 3

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Setelah medapat penjelasan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian “Gambaran Gejala Kecemasan dan Depresi pada Penyakit Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan Divisi Endokrin dan Metabolik RSUP.H. Adam Malik Medan” dan setelah mendapatkan kesempatan tanya jawab tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, termasuk resikonya, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bahwa bersedia diikut sertakan dalam penelitian ini.

Medan, ………..2013

Yang memberikan penjelasan Yang membuat pernyataan persetujuan

Lampiran 4

DATA PENELITIAN PASIEN

Nomor MR : Tanggal : A. Data Demografik 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Alamat : 5. Pekerjaan : 6. Pendidikan :

7. Status Pernikahan : Kawin/ tidak kawin/ janda/ duda

B. HbA1C :

C. Skor HADS-A :

Lampiran 5

PEMERIKSAAN SKALA CEMAS DAN DEPRESI RUMAH SAKIT (HOSPITAL ANXIETY AND DEPRESSION SCALE – HADS)

PETUNJUK : ISILAH IDENTITAS DIRI ANDA

NAMA :

JENIS KELAMIN :

ALAMAT :

Petunjuk “ BACALAH PERNYATAAN DIBAWAH INI DENGAN BAIK BARU ANDA SESUAIKAN PILIHAN DENGAN KEADAAN KELUHAN ANDA DALAM SEMINGGU INI”

1. Saya merasa tegang atau tidak enak Tidak ada (0)

Kadang-kadang (1) Sering (2)

Sering sekali (3) 2. Saya masih dapat menikmati hal- hal yang

biasa saya senangi

Tidak ada (3) Kadang- kadang (2) Sering (1)

Sering sekali (0) 3. Saya merasa takut kalau- kalau

sesuatu yang tidak mengenakkan akan terjadi kepada saya

Tidak ada (0) Kadang- kadang (1) Sering (2)

Sering sekali (3) 4. Saya bisa tertawa dan melihat sisi- sisi yang

lucu dari hal- hal yang saya lihat

Tidak ada (3) Kadang- kadang (2) Sering (1)

Sering sekali (0) 5. Perasaan khawatir mengganggu pikiran

saya

Tidak ada (0) Kadang- kadang (1)

Sering (2) Sering sekali (3)

6. Saya merasa gembira Tidak ada (3)

Kadang- kadang (2) Sering (1)

Sering sekali (0) 7. Saya dapat duduk dengan tenang dan merasa

nyaman

Tidak ada (3) Kadang- kadang (2) Sering (1)

Sering sekali (0) 8. Saya merasa seolah- olah semua

pergerakan saya menjadi lambat

Tidak ada (0) Kadang- kadang (1) Sering (2)

Sering sekali (3) 9. Saya merasa rasa takut sehingga saya merasa

mual dan perut saya mulas

Tidak ada (0) Kadang- kadang (1) Sering (2)

Sering sekali (3) 10.Saya merasa penampilan saya tidak menarik

lagi

Tidak ada (0) Kadang- kadang (1) Sering (2)

Sering sekali (3) 11.Saya merasa sesak seolah- olah saya

dikejar- kejar

Tidak ada (0) Kadang- kadang (1) Sering (2)

Sering sekali (3)

12.Saya menikmati hal- hal yang

menyenangkan

Tidak ada (3) Kadang- kadang (2) Sering (1)

Sering sekali (0) 13.Saya dapat tiba- tiba merasa cemas yang

berat, dapat menjadi panik dan gelisah

Tidak ada (0) Kadang- kadang (1) Sering (2)

Sering sekali (3) 14.Saya dapat menikmati buku yang

bagus, radio, dan program TV

Tidak ada (3) Kadang- kadang (2)

Sering (1) Sering sekali (0)

Kuesioner HADS masing- masing memiliki 7 pertanyaan yang terbagi atas poin A untuk ansietas (yaitu pertanyaan no. 1, 3, 5, 7, 9, 11 dan 13) serta poin D untuk depresi (yaitu pertanyaan no. 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan 14). Skor total 0-7 menunjukkan rentang normal, 8-10 menunjukkan borderline abnormal, dan 11 atau lebih menunjukkan adanya suatu masalah gangguan klinis.

Lampiran 7

RIWAYAT HIDUP PENELITI

DATA PRIBADI

Nama : dr. Deasy Hendriati

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat/ Tanggal Lahir : Lahat/ 2 September 1976

Agama : Islam

Alamat : Jln. T. Imam Bonjol No 196 Binjai

Telepon : 08127265029

Email

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1983-1989 : SD Negeri No 024776 Kota Binjai

Tahun 1989-1992 : SMP Negeri I Kota Binjai

Tahun 1992-1995 : SMA Negeri I Kota Binjai

Tahun 1995-2002 : Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Sumatera Utara

Tahun 2012 s/d sekarang : Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran USU Medan.

RIWAYAT PEKERJAAN

Tahun 2003-2006 : Dokter PTT Puskesmas Yosomulyo Kota

Metro Lampung

Tahun 2006-2010 : Dokter PNS Puskesmas Metro Kota

Metro Lampung

Tahun 2011 s/d sekarang : Dokter PNS Puskesmas Rambung Kota

Dokumen terkait