• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis data penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menjadi sampel penelitian, berikut ini penulis uraikan pembahasan

temuan- temuan penelitian meliputi model Creative Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif ditinjau dari kemandirian belajar peserta didik.

Pada penelitian ini, diketahui bahwa model Creative Problem Solving

memiliki pengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif ditinjau dari kemandirian belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif yang diperoleh pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan pada kelas kontrol selain itu pada hasil perhitungan ANAVA dua

jalan diperoleh Fa hitung > 𝐹𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙. Temuan ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh pada pembelajaran dengan model Creative Problem Solving terhadap

kemampuan berpikir kreatif peserta didik, disebabkan oleh proses pembelajaran

dengan model Creative Problem Solving yang lebih berpusat pada peserta didik.

Peserta didik mengumpulkan data sebagai bahan untuk melakukan eksperimentasi alternatif jawaban dalam diskusi. Kondisi belajar tersebut dapat membuat peserta didik lebih aktif dan interaktif sesama teman sekelompok dalam menyelesaiakan permasalahan yang disajikan. sehingga peserta didik lebih kreatif dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara berkelompok dan mendapatkan pemahaman sendiri terhadap permasalahan yang dihadapi.

Kemampuan berpikir kreatif yang diperoleh peserta didik melalui diskusi kelompok tersebut kemudian akan diklarifikasi kebenarannya oleh guru agar peserta didik tidak mendapatkan pemahaman yang salah, sehingga peserta didik

Problem Solving ini, peserta didik lebih mandiri untuk belajar karena dituntut untuk bisa betanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya, dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan dan kemampuan berpikir kreatif yang diperoleh dari hasil diskusi. Guru hanya sebagai fasilitator dan mengawasi perkembangan yang terjadi pada peserta didik serta mengklarifikasi kebenaran dari pemahaman yang diproleh peserta didik. Sedangkan pada proses

pembelajaran dengan model Direct Instruction proses pembelajaran lebih

berpusat pada guru, dengan guru menyampaikan materi secara verbal. Dalam pembelajaran konvensional peserta didik cenderung pasif dengan sulitnya peserta didik untuk bertanya serta tidak terjalinnya interaksi yang interaktif antara sesama peserta didik ataupun antara peserta didik dengan guru, sehingga guru sulit untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan pemahaman yang diperoleh pun terbatas pada apa yang disampaikan oleh guru.

Menurut Beetlestone, kemampuan berpikir kreatif merupakan sebuah komponen penting dan memang perlu. Tanpa kemampuan tersebut peserta didik hanya akan bekerja pada sebuah tingkat kognitif yang sempit. Aspek kreatif otak dapat menjelaskan dan menginterpretasikan konsep-konsep yang abstrak, sehingga memungkinkan peserta didik untuk mencapai penguasaan yang lebih

besar, khususnya dalam mata pelajaran sains yang seringkali sulit dipahami.71

Dengan Creative Problem Solving, peserta didik dapat memilih dan

mengembangkan ide dan pemikirannya. Berbeda dengan hafalan yang sedikit

71

menggunakan pemikiran, Creative Problem Solving memperluas proses berpikir

Oleh karena itu model Creative Problem Solving dapat mempengaruhi

kemampuan berpikir kreatif dan lebih baik dibandingkan dengan model konvensional.

Selanjutnya Berdasarkan perhitungan ANAVA dua jalan diperoleh nilai

𝐻𝑂𝐵 lebih dari nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Oleh karena itu 𝐻𝑂𝐵 ditolak, yang berarti terdapat

perbedaan pengaruh antar masing-masing kategori kemandirian belajar peserta didik terhadap kemampuan berpikir kreatif. Berdasarkan hasil uji komparasi ganda antar kolom pada masing-masing kategori kemandirian belajar, diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif antara peserta didik dengan kemandirian belajar tinggi dengan peserta didik yang memiliki kemandirian sedang, dan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara peserta didik dengan kemandirian belajar tinggi dengan peserta didik yang memiliki kemandirian belajar rendah, serta terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara peserta didik kemandirian belajar sedang dengan peserta didik yang memiliki kemandirian rendah.

Hasil ini memang telah diduga sebelumnya bahwa adanya perbedaan kemampuan berpikir kreatif peserta didik yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah yang dimiliki peserta didik yang menggunakan model

pembelajaran Creative Problem Solving dan model pembelajaran konvensional.

baik dibandingkan peserta didik dengan kemandirian belajar rendah dalam hal keaktifan belajar, dan penguasaan materi sehingga akan berimplikasi pada kemampuan berpikir kreatifnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Mudjiman kemandirian belajar didorong oleh niat untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan yang telah

dimiliki72. Oleh karena itu terwujudnya kemandirian peserta didik sangat

bergantung pada peserta didik tersebut melihat, merasakan dan melakukan aktivitas belajar di lingkungan tempat tinggalnya.

Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir

kreatif yaitu model pembelajaran Creative Problem Solving dan kemandirian

belajar peserta didik. Peserta didik yang memiliki kemandirian belajar tinggi dan

sedang akan lebih cocok dengan model pembelajaran Creative Problem Solving ,

namun tidak dengan peserta didik yang memiliki kemandirian belajar rendah.

Dimana hal ini dikarenakan dalam menggunakan model pembelajaran Creative

Problem Solving terdapat 3 komponen proses yaitu memahami tantangan, menghasilkan gagasan, dan menyiapkan tindakan.

Kemudian hasil perhitungan ANAVA dua jalan, diperoleh nilai 𝐻0𝐴𝐵 <

𝐹𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,099 < 3.168 oleh karena itu 𝐻0𝐴𝐵 diterima. Hal ini menunjukkan tidak

terdapat interaksi antara model pembelajaran Creative Problem Solving dengan

kriteria kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah terhadap kemampuan berpikir kreatif.

72

Kemandirian belajar tidak mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif peserta didik, disebabkan peserta didik kurang obyektif dalam menjawab pernyataan angket sehingga pengelompokan dalam kemandirian belajar peserta didik kurang obyektif pula. Akibatnya, akan berpengaruh terhadap hasil yang tidak sesuai dengan hipotesis yang seharusnya ada interaksi antara model

pembelajaran Creative Problem Solving dan kemandirian belajar peserta didik

terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik menjadi tidak ada interaksi

antara model pembelajaran Creative Problem Solving dan kemandirian belajar

BAB V

Dokumen terkait