• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN DAN USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

C. Pembahasan

Untuk membatasi pembahasan dan menghindari pengulangan yang tidak perlu, pembahasan difokuskan pada dua hal yaitu: para siswa yang tergolong sangat matang dan matang disatukan menjadi matang saja dalam hal kariernya dan para siswa yang tergolong cukup matang dalam hal kariernya diartikan sebagai kurang matang.

1. Para siswa yang tergolong matang dalam hal kariernya.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa sudah matang dalam hal kariernya. Ini menunjukkan bahwa perkembangan karier sebagian besar siswa kelas IX SMP

Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 sudah berjalan dengan baik sesuai dengan tugas perkembangan karier tahap eksplorasi karier subtahapan tentatif dengan rentang usia 14-17 tahun. Para siswa sudah melaksanakan dan mencapai tugas perkembangan karier yang sesuai dengan tahapannya seperti: memliki kesadaran akan kebutuhan untuk memperoleh kejelasan minat karier, mampu memanfaatkan sumber-sumber belajar yang mengarah pada preferensi karier, memiliki kesadaran akan adanya banyak faktor dalam pilihan karier yang harus dipertimbangkan, memiliki kesadaran akan adanya berbagai kemungkinan yang

mempengaruhi pencapaian tujuan, memiliki kemampuan

mengidentifikasi dan membedakan minat dan nilai-nilai hidup, memiliki kesadaran akan hubungan hari ini dan masa depan, memiliki kemampuan merumuskan kesukaan yang bersifat umum, tumbuhnya minat terhadap sesuatu yang relative menetap, memiliki usaha untuk menggali informasi yang relesan dengan karier yang diminati, mampu menyusun rencana berkaitan dengan usaha pencapaian karier yang diminati, bijaksana dalam mensikapi preferensi karier.

Ini sejalan dengan pendapat Super (Zunker, 1986) pemenuhan atau penyelesaian tugas-tugas perkembangan karier sesuai dengan tingkat perkembangan tertentu. Kematangan karier ditandai dengan adanya keseuaian antara perilaku karier yang

diperlihatkan individu dengan perilaku karier yang seharusnya dilakukan atau diharapkan pada rentang usia perkembangan tertentu (tahap perkembangan karier yang sedang dihadapi individu). Berdasarkan pendapat Super tersebut, dapat dikatakan bahwa siswa sudah mampu melaksanakan tugas dan mencapai

perkembangan karier yang sesuai dengan tingkatan

perkembangannya dengan baik dan dengan demikian siwa dapat diartikan sudah matang dalam hal kariernya. Kematangan karier tersebut meliputi kesiapaan siswa dalam memilih sekolah yang sudah sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan yang mereka miliki. Para siswa juga sudah memiliki kejelasan dalam perencanaan studi lanjut yang akan mereka pilih dari berbagai alternatif sekolah yang akan mereka pilih setelah lulus SMP.

Siswa SMP dalam tahap perkembangan karier yang berasa dalam usia 15-18 tahun menurut Super berada dalam tahap

Eksplorasidan sub tahap tentatif. Pada tahap ini siswa melakukan ekplorasi dalam menentukan karir yang kelak akan dijadikan pilihannya. Pada tahap ini siswa juga mampu mengembangkan idea tau gagasan yang berkaitan dengan peluang atau kesempatan karir yang ada,minat, nilai-nilai hidup dan perencanaan karir yang ingin direalisasikan. Ini berarti siswa mengerti apa yang diinginkan dan tidak diinginkan, apa kemampuan dan kelemahan yang dimiiliki, serta usaha apa yang bisa ia realisasikan sehingga

siswa sudah mampu mempersempit tujuan karir dan berupaya untuk mewujudkan tujuan karir yang mereka inginkan.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan dugaan awal peneliti. Pada awalnya peneliti berasumsi bahwa kebanyakan siswa kelas IX SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 kurang matang dan tidak matang dalam bidang kariernya. Ternyata sebagian besar para siswa sudah matang dan sangat matang dalam hal kariernya.

Kematangan karier para siswa ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang kemungkinan besar mempengaruhi karier para siswa ini, antara lain: Pertama, faktor pendidikan formal di sekolah. Pelayanan bimbingan karier di sekolah tampaknya efektif bagi para siswa, karena dalam layanan tersebut siswa dapat menerima informasi-informasi studi lanjut yang ingin mereka masuki. Layanan bimbingan karir juga membantu siswa dalam mengenal kemampuan apa saja yang ada pada dirinya. Kedua, faktor pengaruh keluarga berupa bantuan dari orang tua kepada para siswa. Bantuan tersebut berupa kasih sayang, perhatian, dorongan dalam hal studi, dan informasi tentang pendidikan.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa para siswa sudah memiliki persiapan yang matang untuk melanjutkan studi ke sekolah lanjutan. Semua pilihan yang akan

diambil oleh para siswa yang sudah direncanakan dan dipertimbangkan secara matang akan mempermudah para siswa dalam menjalani studi lanjut.

2. Para siswa yang tergolong kurang matang dalam hal

kariernya

Sebagian siswa kelas IX SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 masih tergolong kurang matang dalam hal kariernya.. Ini berarti kematangan karier sebagian siswa kelas IX SMP Negeri 13 Yogyakarta belum optimal, karena kematangan karier yang optimal adalah matang atau sangat matang. Belum optimal dalam arti para siswa belum mampu melaksanakan sepenuhnya tugas perkembangan karir yang sedang mereka hadapi. Mereka kurang optimal dalam hal: kesadaran akan

kebutuhan untuk memperoleh kejelasan minat karier,

memanfaatkan sumber-sumber belajar yang mengerah pada preferensi karier, kesadaran akan adanya banyak faktor dalam pilihan karier yang harus dipertimbangkan,kesadaran akan adanya berbagai kemungkinan yang mempengaruhi pencapaian tujuan, kemampuan mengidentifikasi dan membedakan minat dan nilai-nilai hidup, kesadaran akan hubungan masa sekarang dan masa depan, kemampuan merumuskan kesukaan yang bersifat umum, tumbuhnya minat terhadap sesuatu yang relative menetap, usaha untuk menggali informasi yang relevan dengan karier yang

diminati, menyusun rencana berkaitan dengan usaha pencapaian karier yang diminati, bijaksana dalam mensikapi preferensi karier.

Tugas perkembangan karier siswa yang belum cukup matang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: Pertama, nampaknya siswa belum mempunyai kesadaaran minat, bakat, dan kemampuan yang mereka milik untuk pengembangan diri mereka. Karena hal tersebut sangat berguna bagi perencanaan masa depan siswa. Akibatnya, siswa dalam membuat perencanaan karier masih timbul keragu-raguan.

Kedua, nampaknya para siswa masih kekurangan informasi mengenai persyaratan masuk di SMA/SMK, persyaratan untuk memilih jurusan di SMA/SMK, dan prospek setelah lulus. Bisa jadi para siswa belum menyadari pentingnya mencari informasi mengenai SMA/SMK yang ingin mereka masuki, karena dengan banyaknya informasi yang didapatkan bisa membantu siswa memilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Ketiga, sepertinya para siswa kurang mendapatkan bantuan dari orang tua. Para siswa yang kurang mendapatkan bantuan dari orang tuanya akan mengalami kesulitan dalam perencanaan studi lanjut dan menyelesaikan masalah dalam studi. Kurangnya bantuan dari orang tua bisa disebabkan karena orang tua siswa terlalu sibuk bekerja, keterbatasan pendidikan dan pengalaman,

dank arena keretakan hubungan orang tua yang menyebabkan siwa kurag diperhatikan.

Keempat, nampaknya para siswa kurnag menyerap informasi karier dari media masa. Para siswa kurang bisa memanfaatkan berbagai media masa seperti koran, majalah, radio, televise dan internet untuk memperoleh informasi seputar studi lanjut. Akibatnya para siswa memiliki sedikit informasi tentang studi lanjut. Terbatasnya informasi tersebut menyulitkan siswa dalam membuat perencanaan masa studi lanjutnya.

Kelima, kemungkinan para siswa kurang menangkap maksud dari item-item tertntu dalam kuesioner penelitian yang digunakan ini. Kekeliruan siswa dalam menangkap maksud item berpengaruh pada jawabannya.

Dari penjelasana di atas jelas bahwa para siswa belum memiliki perisapan yang memadai untuk melanjutkan studi ke SMA/SMK. Para siswa ini masih membutuhkan bantuan dari guru bk dan orang tua untuk meningkatkan kematangan kariernya. Bantuan tersebut bisa berupa perhatian dan dukungan kepada siswa agar siswa mampu mempersiapkan diri untuk menyongsong pendidilan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Selain itu pemberian layanan bimbingan karier secara individu maupun kelompok dari pihak guru pembimbing untuk membantu menyelesaikan tugas perkembangan karier yang sedang dihadapi agar bisa terlaksana

dengan baik. Dengan begitu mungkin para siswa akan mampu membuat perencanaan yang matang mengenai studi lanjut yang akan dimasuki.

Dokumen terkait