• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intrinsic Perceived Quality Extrinsic Perceived Quality Brand Strength 0.074 0.927 Retention of Satisfaction 0 0

Standardized Indirect Effects

Intrinsic Perceived Quality Extrinsic Perceived Quality Brand Strength 0 0 Retention of Satisfaction 0.069 0.863

Standardized Total Effects

Intrinsic Perceived Quality Extrinsic Perceived Quality Brand Strength 0.074 0.927 Retention of Satisfaction 0.069 0.863

Sumber: Data Primer yang Diolah 2014

Berdasarkan tabel analisis pengaruh di atas, diketahui bahwa Extrinsic Perceived Quality memiliki pengaruh langsung yang lebih besar terhadap Brand Strength (0.927), daripada pengaruh langsung Intrinsic Perceived Quality terhadap Brand Strength (0.074). Demikian juga, pengaruh tidak langsung Extrinsic Perceived Quality terhadap Retention of Satisfaction lebih besar (0.863), dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung Intrinsic Perceived Quality terhadap Retention of Satisfaction (0.069).

4.4 Pembahasan Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis 1 diterima. Hasil ini sesuai dengan profil responden yang sebagian besar gender laki-laki usia

102 dewasa muda, pekerjaan sebagai pelajar, dan berpendidikan terakhir SMA. Penilaian terhadap atribut intrinsik seperti sistem operasi, resolusi layar, dan kamera cenderung dapat dilakukan oleh orang yang mengikuti perkembangan teknologi sabak. Pada umumnya bahwa responden usia dewasa muda, pekerjaan sebagai pelajar, dan pendidikan terakhir SMA merupakan konsumen yang cenderung mengikuti perkembangan teknologi sabak. Hasil ini juga sesuai dengan statistik deskriptif. Hal tersebut dapat dilihat dari rerata dari rata-rata Intrinsic Perceived Quality yang cenderung dijawab setuju. Demikian juga dari rerata dari rata-rata Brand Strength yang cenderung dijawab setuju oleh responden. Jawaban setuju tersebut berarti konsumen menilai atribut intrinsik sabak Samsung Galaxy Tab berkualitas bagus, serta memiliki brand yang kuat dipasaran. Demikian juga, hasil ini sesuai dengan hasil uji hipotesis. Parameter estimasi antara Intrinsic Perceived Quality dan Brand Strength menghasilkan nilai Critical Ratio (CR) sebesar 6.901 dan nilai p-value sebesar 0.000. Nilai CR dan p-value tersebut memenuhi syarat yang ditentukan yaitu ≥ 2.0 dan kurang dari 0.05 (Ferdinand, 2002). Berdasarkan nilai CR dan p-value, maka hipotesis 1 terbukti diterima pada tingkat signifikansi 5%. Hasil ini juga senada dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Dawar dan Parker (1994), Harianto (2006), Cui (2011), dan juga penelitian yang dilakukan oleh Musekiwa et al. (2013).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis 2 diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan profil responden yang sebagian besar tinggal di pulau Jawa, dan memiliki sabak Samsung Galaxy Tab dengan cara membeli sendiri. Pada umumnya Orang yang tinggal di pulau Jawa cenderung mendapat lebih banyak informasi yang dapat digunakan untuk menilai kualitas atribut produk yang intangible seperti harga dan nama brand.

103 Demikian juga, orang yang tinggal di pulau Jawa cenderung memiliki pendapatan per kapita lebih besar dibandingkan orang yang tinggal di pulau lain. Hal ini menunjukkan bahwa sabak Samsung Galaxy Tab memiliki atribut ekstrinsik (harga dan nama brand) yang berkualitas baik, karena responden di pulau Jawa mau membeli dan menggunakannya. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan statistik deskriptif. Apabila dilihat dari rerata dari rata-rata Extrinsic Perceived Quality, responden cenderung menjawab setuju. Demikian juga dari rerata dari rata-rata Brand Strength yang cenderung dijawab setuju oleh responden. Jawaban setuju tersebut berarti konsumen menilai atribut ekstrinsik sabak Samsung Galaxy Tab berkualitas bagus, serta memiliki brand yang kuat dipasaran. Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil uji hipotesis. Parameter estimasi antara Extrinsic Perceived Quality dan Brand Strength menghasilkan nilai Critical Ratio (CR) sebesar 7.352 dan nilai value sebesar 0.000. Nilai CR dan p-value tersebut memenuhi syarat yang ditentukan yaitu ≥ 2.0 dan kurang dari 0.05 (Ferdinand, 2002). Berdasarkan nilai CR dan p-value, maka hipotesis 2 terbukti diterima pada tingkat signifikansi 5%. Hasil ini juga senada dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Dawar dan Parker (1994), Harianto (2006), Cui (2011), dan juga penelitian yang dilakukan oleh Musekiwa et al. (2013).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis 3 diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan profil responden yang memiliki sabak Samsung Galaxy Tab lebih dari satu, dan yang sebagian besar responden memiliki seri sabak Samsung Galaxy Tab 2 yang telah lama beredar dipasaran. Hal ini menunjukkan bahwa brand Samsung Galaxy Tab merupakan brand yang kuat yang menyebabkan konsumen tetap puas menggunakannya. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan statistik deskriptif. Apabila dilihat dari

104 rerata dari rata-rata Brand Strength, responden cenderung menjawab setuju. Demikian juga dari rerata dari rata-rata Retention of Satisfaction yang cenderung dijawab setuju oleh responden. Jawaban setuju tersebut diartikan bahwa konsumen menilai Samsung Galaxy Tab merupakan brand yang kuat, serta konsumen memiliki retensi kepuasan terhadap sabak Samsung Galaxy Tab. Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil uji hipotesis. Parameter estimasi antara Brand Strength dan Retention of Satisfaction menghasilkan nilai Critical Ratio (CR) sebesar 9.435 dan nilai p-value sebesar 0.000. Nilai CR dan p-value tersebut memenuhi syarat yang ditentukan yaitu ≥ 2.0 dan kurang dari 0.05 (Ferdinand, 2002). Berdasarkan nilai CR dan p-value, maka hipotesis 3 terbukti diterima pada tingkat signifikansi 5%. Sampai dengan selesainya penulisan ini, penulis tidak menemukan penelitian yang membahas tentang pengaruh Brand Strength terhadap Retention of Satisfaction, sehingga penelitian ini dapat lebih dibahas secara mendalam pada penelitian yang akan datang.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengaruh langsung dan tidak langsung Extrinsic Perceived Quality terhadap Brand Strength dan Retention of Satisfaction lebih besar, dibandingkan dengan pengaruh dari Intrinsic Perceived Quality. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen menilai kualitas suatu produk, khususnya sabak Samsung Galaxy Tab, lebih dominan menggunakan atribut ekstrinsik. Demikian juga, atribut ekstrinsik lebih dominan dalam memengaruhi kekuatan brand dan retensi kepuasan konsumen.

Dokumen terkait