BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.4 Pembahasan
Dengan hasil di atas atau melihat model regresi yang didapat maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk return saham
4.1.1 Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Return Saham
Dari hipotesis pertama menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap return saham. Namun dari hasil penelitian ini diperolah nilai faktor ROA mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Return Saham, pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di bursa efek Indonesia ditunjukan bahwa pengaruh ROA -3,320 dengan tingkat signifikansi 0,003 pada taraf 10%.
Pada hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Husnan (2001 : 304) yang menyatakan apabila ROA meningkat maka profitabilitas meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan dari tingkat pengembalian yang dinikmati oleh pemegang saham.
ROA digunakan untuk memberikan informasi pendapatan apa yang dihasilkan dari modal yang diinvestasikan. Karena laba merupakan salah satu faktor penting yang dipertimbangkan oleh investor, hal ini dikarenakan sebagian besar mengalami penurunan laba atau defisit sehingga dalam perhitungan mengahasilkan nilai negatif dan investor tidak tertarik untuk menginvestasikan modalnya sehingga harga sahamnya mengalami penurunan yang berdampak pada return yang diberikan kepada investor semakin kecil. Oleh karena itu, maka ROA berpengaruh negative signifikan terhadap return saham.
Begitu pun dengan pendapat Darsono (2005 : 57) yang mengatakan bahwa rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari
setiap rupiah asset yang digunakan. Dengan mengetetahui rasio ini, kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan khususnya penelitian empiris yang telah dilakukan oleh Gudono (1996) dan Hersanto (2003) menunjukan bahwa ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham. Pada ROA tidak mampu digunakan untuk memprediksi return saham dimasa datang.
4.1.2 Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Return Saham
Dari hipotesis kedua menyatakan NPM berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Namun dari hasil penelitian ini diperoleh nilai faktor NPM mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap Return Saham, pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di bursa efek Indonesia ditunjukan bahwa pengaruh NPM 1,457 dengan tingkat signifikansi 0,157 pada taraf 10%.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Tama dan Sudaryanto (2005: 5) yang menyatakan bahwa NPM merupakan rasio yang menggambarkan tingkat laba yang diperoleh dibandingkan dengan pendapatan. Ditujukan bahwa NPM yang tinggi berarti mempunyai kemampuan menghasilkan laba bersih dengan prosentase yang tinggi dalam pendapatan.
Hasil ini menunjukkan bahwa ada pertimbangan yang sedikit berbeda dari investor mengenai NPM dan ROA. Perbedaan ini disebabkan karena adanya investor cenderung membandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan penjualan bersih yang diperoleh oleh perusahaan yang juga menunjukkan rasio laba dengan
pengembalian yang dapat diperoleh untuk setiap nilai aktiva.Hal ini menyebabkan bahwa informasi ROA lebih dipertimbangkan oleh investor dibanding rasio NPM.
Selain itu dengan adanya penggunaan dua variabel profitabilitas secara bersamaan seringkali dapat memberikan masalah adanya kecenderungan
multikolinierita sehingga fariabel tersebut menjadi kurang predictable (kurang dapat diramalkan). Namun dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearita.
Ketidak signifikannya variabel NPM ini karena variabel NPM juga tidak mampu digunakan untuk memprediksi return saham di masa mendatang. Hal ini disebakan karena perusahaan mengalami kenaikan penjualan namun memiliki beban yang lebih tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh tidak begitu besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa NPM akan berpengaruh tidak signifikan terhadap Return Saham.
4.1.3 Pengaruh Debt to Equity (DER) terhadap Return Saham
Dari hipotesis ketiga menyatakan DER berpengaruh negative terhadap return saham. Namun dari hasil penelitian ini diperoleh nilai faktor DER mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Return Saham, pada perusahaan Farmasi yang
terdaftar di bursa efek Indonesia ditunjukan bahwa pengaruh DER -1,875 dengan tingkat signifikansi 0,072 pada taraf 10%.
Penelitian yang dilakukan oleh Suwandi (2003) dan Ratmin (2004) membuktikan bahwa DER berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham, Hal ini disebabkan karena adanya pertimbangan yang berbeda dari beberapa investor dalam memandang DER. Oleh sebagian investor DER dipandang besarnya tanggung jawab perusahaan terhadap pihak ketiga yaitu kreditor yang memberikan pinjaman kepada perusahaan. Sehingga semakin besar nilai DER akan memperbesar tanggungan perusahaan. Namun demikian nampaknya beberapa investor memandang bahwa perusahaan yang tumbuh pasti akan memerlukan hutang sebagai dana tambahan untuk memenuhi pendanaan pada perusahaan yang tumbuh. Dalam hal ini perusahaan yang tumbuh akan memerlukan banyak dana operasional yang tidak mungkin dapat dipenuhi hanya dari modal sendiri yang dimiliki perusahaan tetapi perusahaan juga memilih hutang dengan tujuan meningkatkan investasi ataupun volume penjualan dengan harapan memperoleh keuntungan, meskipun sebenarnya dengan tingkat hutang tinggi akan semakin besar resiko keuangan yang dihadapi perusahaan. Dengan Perbedaan pandangan tersebut menyebabkan pengaruh yang negative signifikan terhadap return saham.
4.1.4 Pengaruh Price Book Value (PBV) terhadap Return Saham
Dari hipotesis keempat menyatakan PBV berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Namun dari hasil penelitian ini diperoleh nilai faktor PBV
mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Return Saham, pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di bursa efek Indonesia ditunjukan bahwa pengaruh DER 2,324 dengan tingkat signifikansi 0,028 pada taraf 10%.
Pada penelitian Harsono dan Ratnasari (2003) menunjukan bahwa PBV mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap return saham, Hal ini
megidikasikan bahwa besarnya nilai perusahaan tidak sepenuhnya diperhitungkan oleh investor dalam pembelian saham. Hal ini dapat dijelaskan bahwa nilai PBV yang lebih besar menunjukan bahwa perusahaan sedang mengalami pertumbuhan, sehingga investor juga berpendapat bahwa kondisi perusahaan akan menguntungkan untuk investasi.
Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan harga saham perusahaan. Namun demikian ada kondisi kontradiksi yang terjadi pada rasio PBV, dimana rasio PBV yang terlalu tinggi justru tidak diinginkan oleh investor. Alasan utamanya adalah karena PBV yang tinggi justru mencerminkan bahwa harga saham yang dimiliki perusahaan dinilai terlalu tinggi, sehingga tidak sebanding dengan nilai buku yang dimiliki perusahaan atau dalam hal ini harga saham akan mengalami overvalue.
Maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Kondisi yang kontradiktif (bertentangan) tersebut menyebabkan PBV berpengaruh signifikan negatif terhadap return saham.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa semakin kecil ROA maka akan mengalami penurunan pada modalnya sehingga harga sahamnya mengalami penurunan yang berdampak pada return yang diberikan kepada investor semakin kecil.
b. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar NPM maka akan mengalami beban yang lebih tinggi sehingga return saham yang diperoleh tidak begitu besar.
c. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar DER maka akan mengalami penurunan pada return saham.
d. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar PBV maka akan mengalami kenaikan pada return saham sehingga PBV yang tinggi justru mencerminkan bahwa harga saham yang dimiliki perusahaan dinilai terlalu tinggi,
sehingga tidak sebanding dengan nilai buku yang dimiliki perusahaan atau dalam hal ini harga saham akan mengalami overvalue.
5.2 Saran
Untuk itu berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka saran-saran yang dapat diberikan yaitu :
Hasil penelitian ini menunjukkan pada variabel NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Maka sebaiknya bagi perusahaan harus lebih menekan beban penjualan dan meningkatkan efisiensi kinerja keuangan perusahaan sehinggga return yang dihasilkan oleh perusahaan juga akan semakin meningkat.
Penelitian berikutnya diharapkan menggunakan rasio keungan perusahaan yang berbeda, yang belum dimasukan dalam model penelitian ini karena masih terdapat rasio keungan lain yang mungkin juga berpengaruh terhadap return saham selain ROA, NPM , DER dan PBV.
Ardiansyah, Minsen, 2004.”Pengaruh Variabel Keungan Terhadap Return 15 hari Serta Moderasi Besaran Perusahaan Terhadap Hubungan Antara Variabel Keungan Dengan Return Awal dan Return 15 Hari” Jurnal Riset Akutansi Indonesia, Vol 7 No 2 Mei
Arifin, Zainal.2005. Teori Keuangan Dan Pasar Modal, Edisi pertama, penerbit EKSOTIKA, Yogyakarta.
Darmadji, Tjiptonon ; Fakhruddin, Hendy M, 2001. Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab.Penerbit Salemba Empat, Jakatra.
Fakhruddin, M. dan M.S. Hadianto, 2001. Perangkat Dan Model Analisis Investasi Di Pasar Modal, Edisi Pertama, Penerbit Gramedia, Jakarta.
Ghozali, Imam dan Irawansyah, 2002.”Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Dengan Alat Ukur EVA, MVA, Dan ROA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ”, Jurnal Penelitian Akutansi Bisnis Dan Manajemen, Volume 9, No.1.
Gujarat. Damodar, 1995. Ekonometrika Dasar, penerbit Erlangga, Jakarta. Halim, Suad, 1998. Dasar-Dasar Teori portofolio dan Analisis Sekuritas, UPP
AMP YKPN, Yogyakarta.
Husnan, Suad,1998. Manajemen Keuangan Toeri Dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek), Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Ina, Riniati, 2009.”Pengaruh NPM,ROA,ROE,Terhadap harga saham Pada Perusahan Yang Tercantum Dalam LQ45”. Jurnal Penelitian Akutansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Jogiyanto, H. M, 2003. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajat, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Vernande, Nirohito, 2009. “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Dan Resiko Sistematik Terhadap Return Saham Pada Industri Properti Dan Real Estate di BEI”. Jurnal Akutansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Sunaryah, 1997. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Penerbit Akademi Manajemen Perusahaan YK. PH, Jakarta.