• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Pembahasan

Kepulauan Karimunjawa merupakan pulau yang terletak 70 ml dari Pantai Utara Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut didukung dengan pernyataan Umardiono (2011) yang menyatakan bahwa luas daratan Karimunjawa ±1.500 hektare dan perairan ±110.000 hektare. Kepulauan Karimun jawa secara keseluruhan terdiri dari 27 pulau dan hanya 5 pulau diantaranya yang berpenghuni.

30 Kartijono (2010) menyatakan bahwa Pulau Nyamuk merupakan pulau yang terletak di kawasan konservasi Taman Nasional Karimunjawa. Pulau ini termasuk dalam suatu pemerintahan desa yaitu Desa Nyamuk. Secara geografis Pulau Nyamuk memiliki luas 139 Ha atau 1,39 km² dan terdapat 4 RT dan 2 RW. Oleh karna letak geografis yang hampir didominasi laut maka masyarakat sekitar biasa bekerja sebagai masyarakat nelayan. Masyarakat nelayan adalah masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di lingkungan transisi antara wilayah darat dan laut.

Nelayan babang merupakan nelayan penglaju yang bekerja ditengah laut selama berhari-hari. Nelayan babang desa nyamuk berangkat melaut seminggu 1x tergantung cuaca yang terjadi. Sekali melaut nelayan babang bisa menghabiskan antara 3-7 hari berada ditengah – tengah laut. Nelayan babang melaut bisa menempuh jarak paling jauh 90 mill dan paling dekat kurang dari 15 mill. Target ikan oleh nelayan babang umumnya merupakan ikan karang, meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa ikan lain pun juga bisa tertangkap. ikan-ikan karang yang tertangkap bervariasi dari berbagai jenis kerapu, kakap merah, ekor kuning, smadar, ngangas, badong dan kakak tua. Ketika cuaca buruk dan ombak mencapai 2-3 meter nelayan tidak berangkat. Rata - rata nelayan babang desa nyamuk tidak memiliki pekerjaan sampingan namun ada beberapa yang memiliki toko klontong dirumahnya.

Berdasarkan beberapa responden nelayan babang, Ikan mudah ditangkap ketika musim barat yang terjadi pada September – maret. Beberapa jenis ikan karang banyak tertangkap pada saat memasuki musim barat. Gelombang dan arus yang kuat memang menjadi kendala ketika melaut akan tetapi ikan-ikan karang justru akan lebih mudah ditangkap khususnya dengan menggunakan alat tangkap

31 bubu. Ikan-ikan pada saat tersebut secara alami menurut nelayan akan mencari perlindungan pada karang-karang sehingga banyak pula ikan yang terperangkap pada bubu yang telah dipasang oleh nelayan. Sebaliknya Ketika sedang musim timur antara bulan april – September, ikan – ikan sulit dicari karena perairan tenang dan ikan tidak terlalu mencari perlindungan pada karang-karang disekitar. Hasil tangkapan nelayan babang satu kapal paling banyak mencapai 1 kwintal atau 100kg, namun rata-rata nelayan hanya mendapatkan 40-60kg dan paling sedikit dalam sekali pemberangkatan mendapatkan 10-20kg. Banyak sedikitnya hasil tangkapan nelayan babang dipengaruhi oleh musim barat dan timur.

Dalam sekali keberangkatannya nelayan babang memiliki 1 ketua sekaligus pemilik kapal dan 2-3 awak anak buah kapal. Kapal yang digunakan nelayan babang desa nyamuk umumnya berukuran tanggung memiliki bobot maksimal 5 ton. Kapal ini memiliki harga baru 100-140 juta dan bekas 70-110 juta tergantung spesifikasi. Pembuatan kapal kurang lebih 3 bulan dan dikerjakan oleh 2 orang. Umumnya kapal nelayan babang memiliki satu baling-baling besar atau dua baling – baling kecil di belakang. Kapal ini terbuat dari jenis kayu blangiran yang dicat dengan cat khusus umumnya kuat sampai 10-15 tahun dengan perawatan yang terus diperhatikan. kayu belangiran dipilih karna harganya yang murah. Mesin yang dipakai kapal ini yaitu mesin dompeng , mesin disel dompeng ini berbahan bakar solar. Di desa nyamuk solar 1 liter/Rp. 7000,00 dan nelayan babang sekali melaut membeli solar sebanyak 100 – 300 liter solar. Selama bekerja dilaut, nelayan babang membawa alat bantu menangkap ikan berupa gps tracker dan fishfinder masing – masing 1 buah, alat tangkap ikan berjumlah 4-6 buah bubu, alat pancing yang jumlahnya disesuaikan orang yang ada dikapal, es batu 6-8 balok, keranjang

32 ikan dan serok. nelayan juga membawa bahan konsumsi, rata –rata dalam sekali pemberangkatan membawa 2 galon air matang, Peralatan memasak seperti kompor, tabung gas, wajan dan panci, beras, kopi serta beberapa ada yang membawa 1 pres rokok. Nelayan babang biasa menggunakan lauk dari ikan hasil pancingan.

Gps tracker berfungsi untuk mengetahui lokasi penangkaan dan jarak

tempuh perjalanan. Fishfinder bekerja sebagai sonar untuk mengetahui daerah karang yang banyak ikan dan daerah yang tidak berkarang. Bubu merupakan alat pancing yang terbuat dari anyaman bambu berbentuk kubus maupun silinder yang memiliki satu mulut untuk menjebak ikan. Bubu memanfaatkan daya tarik ikan umpan sehingga ikan target masuk ke dalam bubu dan memakan ikan umpan, ikan target sulit keluar sehingga terperangkap didalam bubu. Nelayan babang biasa memasang bubu didasar laut dengan kedalaman antara 30-50 meter setelah pemasangan bubu selesai maka bubu ditinggal 1-6 hari kedepan. Pancing kecil digunakan untuk menangkap ikan kecil, ikan kecil ini nantinya digunakan sebagai umpan di pancing besar untuk menangkap ikan target. Kedua alat pancing ini menggunakan tali kenur. Pancing digunakan nelayan babang sebagai alat sampingan disela – sela menunggu jebakan bubu. Serok digunakan untuk meraup ikan hasil pancingan yang masih berada di laut. Es batu digunakan untuk membekukan ikan supaya ikan tidak membusuk dan keranjang digunakan sebagai wadah dalam membekukan ikan.

Pembagian hasil tangkapan nelayan babang di desa nyamuk dibagi berdasarkan nelayan pekerja, kapal dan alat (gps tracker dan fishfinder) masing masing mendapatkan 1 bagian. Apabila ketika bekerja ada 3 nelayan, 1 kapal, 1 alat dan hasil penjualan ikan mencapai 5 juta maka 3 nelayan mendapatkan 3 juta, kapal

33 mendapat 1 juta dan alat mendapat 1 juta. Nelayan babang memiliki kelebihan dan kekurangan apabila dibandingkan dengan nelayan lain. Kelebihannya yaitu kerja paling ringan tidak perlu menyelam untuk mendapatkan ikan dan tidak ada resiko bertemu dengan ikan pari, belut laut dan ikan batu, ketika musimnya maka hasil tangkapan jauh lebih besar dari nelayan kompresor maupun jaring dan seminggu bisa 2x melaut. Kekurangan nelayan babang diantaranya cantrang sering merusak bubu atau bubu sering hilang, ketika cuaca buruk maka beberapa nelayan pengangguran, banyaknya hasil tangkapan tergantung musim.

34

Dokumen terkait