• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Pada pembahasan akan diuraikan tentang hasil penelitian dan membandigkan hasil penelitian ini dengan literatur untuk melihat involusio uteri pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

1. Interpretasi Dan Diskusi Hasil a. Karekteristik Responden

Dari hasil uji statistik diperoleh karakteristik demografi pada kelompok intervensi, berdasarkan usia sebagian besar responden berusia 26-30 tahun sebanyak 17 orang (48,6 %), berdasarkan paritas sebagian besar responden memiliki 2-3 anak sebanyak 22 orang (62,9 %), berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 17 orang (48,6 %), berdasarkan pendidikan sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 19 orang

Sedangkan pada kelompok kontrol berdasarkan usia, sebagian besar responden berusia 31-35 tahun sebanyak 15 orang (42,9 %), berdasarkan paritas sebagian besar responden memiliki 2-3 anak sebanyak 20 orang (57,1 %), berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 17 orang (48,8%), berdasarkan pendidikan sebagian besar berpendidikan SMA yaitu sebanyak 20 orang (57,1 %).

b. Pengaruh Senam Nifas Terhadap Involusio Uteri

Dari hasil uji t-dependen diperoleh pada kelompok intervensi sebelum dilakukan senam nifas rata-rata tinggi fundus uteri adalah 19,37 cm dengan standar deviasi 1,33 cm. Setelah dialakukan senam nifas diperoleh rata-rata tinggi fundus uteri adalah 8,11 cm dengan standar deviasi 1,13 cm. Nilai rata-rata perbedaan antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah 11,25 cm dengan standar deviasi 0,66 cm. Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,000. Maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan pada tinggi fundus uteri sebelum dan setelah dilakukan senam nifas. Sedangkan pada kelompok kontrol sebelum dilakukan senam nifas didapatkan rata-rata tinggi fundus uteri adalah 19,57 cm dengan standar deviasi 1,57 cm. Setelah dilakukan senam nifas diperoleh rata-rata tinggi fundus uteri adalah 10,57 cm dengan standar deviasi 1,52 cm. Nilai rata-rata perbedaan antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah 9,00 cm dengan standar deviasi 0,38 cm. Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,000. Maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan pada tinggi fundus uteri sebelum dan setelah dilakukan senam nifas.

Dari hasil uji t-independen diperoleh rata-rata tinggi fundus uteri setelah dilakukan senam nifas oleh peneliti adalah 8,11 cm dengan standar deviasi 1,13 cm. Sedangkan pada kelompok kontrol di dapat rata-rata tinggi fundus uteri adalah 10,57 cm dengan standar deviasi 1,52 cm. Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,000 berarti ada pengaruh senam nifas yang signifikan terhadap perubahan tinggi fundus uteri antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Penelitian ini sesuai dengan pernyataan bahwa senam nifas adalah senam yang dilakukan senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa nifas, serta membantu proses involusio uteri (Brayshaw, 2008, hlm. 105).

Beberapa tujuan dari senam nifas yaitu mengecilkan dan mengencangkan dinding dan dan otot perut, serta mengembalikan ukuran liang senggama (Manuaba,2000, hlm. 155). Senam nifas merupakan senam yang dilakukan secara mandiri berupa latihan kegel panggul untuk memperkuat tonos otot yang hilang karena jeringan panggul meregang selama ibu hamildan melahirkan (Bobak,et al.2005, hlm. 532).

Setelah persalinan tubuh seorang ibu akan memasuki masa pemulihannya dan perlahan kembali ke kondisi sebelum hamil. Tindakan tirah baring dan senam nifas membantu proses fisilogis ini secara perlahan (Brayshaw, 2008, hlm. 105). Umumnya yang menjadi perhatian ibu selama masa nifas adalah bagaimana memulihkan bentuk tubuh dan dinding perut seperti sediakala. Sehingga dengan melakukan senam nifas

Adapun manfaat senam nifas diantaranya adalah membantu proses involusio uteri, memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh dan punggung setelah melahirkan, memperbaiki otot tonos, pelvis, dan perenggangan otot abdomen, serta memperkuat otot panggul. (http ://ibu dan anak.com, diperoleh tanggal 30 April 2009).

Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan pada 1003 wanita Amerika yang mengikuti program senam nifas dengan latihan yang teratur mengalami pengerutan pada rahim yang lebih cepat. Dan dalam studi dari 1432 ibu nifas di Swedia yang melakukan senam nifas ditemukan bahwa mayoritas 71 % wanita tersebut mengalami metabolisme tubuh yang lancar dan pemulihan fisik yang lebih cepat (Larson, 2002, ¶ 5, 2008).

Manfaat senam nifas secara umum adalah membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut ke bentuk normal (Danuatmaja,et al. 2003, hlm. 100).

Penelitian yang dilakukan oleh dr. Ira Kusyairi Dipl, Pt. fisioterapis drai RSAB Harapan Kita, Jakarta menjelaskan bahwa dengan dilakukan senam nifas mampu mengencangkan otot rahim, kondisi umum ibu jadi lebih baik, pemulihan lebih cepat, kemungkinan terkena infeksi sangat kecil karena sirkulasi darah yang bagus, memulihkan dan menguatkan otot-otot punggung, otot dasar panggul, dan otot perut (Nada, 2001, senan nifas senam setelah melahirkan, ¶ 5, http://www.berbagisehat.com, diperoleh tanggal 30 April 2009).

c. Implikasi Terhadap Pelayanan Dan Penelitian 1) Untuk asuhan kebidanan

Penelitian ini memberikan informasi kepada institusi yang memberikan pelayanan kesehatan berupa asuhan kebidanan kepada ibu nifas, bahwa setelah dilakukan senam nifas secara rutin dan teratur, terbukti dapat mempercepat proses involusio uteri. Sehingga bidan dapat menganjurkan kepada ibu nifas agar melakukan senam nifas dalam waktu 24 jam setelah persalinan.

Senam nifas sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan yang khusus sehingga bidan dapat mengajarkan tata cara senam nifas kepada ibu nifas. Kemudian senam nifas dapat dilakukan ibu nifas secara mandiri dan rutin di rumah.

2) Untuk pendidikan kebidanan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pengembangan ilmu kebidanan khususnya asuhan kebidanan pada ibu nifas tentang manfaat senam nifas dalam mempercepat involusio uteri. Pencegahan agar tidak terjadinya komplikasi pasca persalinan merupakan upaya yang diharapkan masyarakat dari bidan dalam pelayanan kebidanan. Intervensi senam nifas ini dapat mencegah timbulnya komplikasi pasca persalinan, mempercepat penyembuhan, memulihkan keadaan ibu baik psikologis maupun fisiologis.

Dokumen terkait