BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.4. Pembahasan
Dari hasil uji validitas pada table 4.10 diatas, dapat dilihat bahwa angka
faktor loading menunjukkan apa yang seharusnya dilakukan kedepan.
Tabel 4.15. Tabulasi Data Fr ekuensi Validitas Indikator Isi Pesan (X1)
Indikator Frekuensi Skala Faktor loading
X11
Kemudahan Iklan sepeda motor Honda Vario untuk dipahami 64 4 0,752 X12 Kemampuan untuk memberikan reaksi 60 4 0,750 X13 Intensitas pesan 63 4 0,533
X14 Besarnya Manfaat pesan 69 4 0,410
Sumber : Data diolah
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa indikator dari isi
pesan) sebesar 69, sedangkan berdasarkan hasil pengolahan data dapat
diketahui bahwa factor loading tertinggi berada pada X11 (Kemudahan Iklan
sepeda motor Honda Vario untuk dipahami) sebesar 0,752,. Hal ini
menunjukkan bahwa pelanggan lebih cenderung memperhatikan iklan yang
mudah dipahami, dengan iklan simpel dan gaya bahasa yang terkesan tidak
dibuat-buat konsumen menganggap bahwa iklan honda vario mudah untuk
dipahami. Sedangkan faktor loading terendah berada pada X14 (Besarnya
manfaat pesan) sebesar 0,410, hal ini dikarenakan konsumen sudah terbiasa
dengan melihat iklan ditelivisi yang sejenis, sehingga mereka menganggap manfaat dari pesan tersebut dianggap hal biasa.
Tabel 4.16. Tabulasi Data Fr ekuensi Validitas Indikator For mat Pesan (X2)
Indikator Frekuensi Skala
Faktor loading
X21 Kombinasi Warna 58 4 0,410
X22 Ungkapan Kata-kata 61 4 0,611
X23 Pengaruh Musikal 58 4 0,646
X24 Besarnya manfaat ilustrasi gambar dan artis yg diperankan
55 4 0,547 Sumber : Data diolah
Berdasarkan persepsi konsumen dapat dijelaskan bahwa indikator dari Format Pesan yang memiliki frekuensi dominan yaitu X22 (Ungkapan
kata-kata) sebesar 61, sedangkan dari hasil pengolahan data factor loading
tertinggi berada pada X23 (pengaruh musikal) sebesar 0,646 Hal ini menunjukkan bahwa musik lebih mudah dicerna oleh konsumen, apalagi jika
72
musik tersebut enak didengar dan dinyanyikan oleh artis yang populer seperti
dalam iklan vario tersebut. Sedangkan faktor loading yang terendah ada pada
X21 (Kombinasi Warna) yaitu 0,410, hal ini menunjukan bahwa didalam
format iklan telivisi honda vario faktor kombinasi warna yang dipergunakan
memiliki kecenderungan warna yang identik dengan warna disukai wanita,
yaitu banyak menonjolkan warna pink, putih dan biru muda seperti warna
honda vario, sehingga konsumen pria tidak menyukai hal ini, hanya
konsumen wanita saja yang menganggap kombinasi warna tersebut cocok,
sementara tidak untuk konsumen pria, padahal konsumen honda vario tidak terbatas hanya pada wanita saja, melainkan semua jenis kelamin.
Tabel 4.17. Tabulasi Data Fr ekuensi Validitas Indikator Str uktur Pesan (X3)
Indikator Frekuensi Skala Faktor
loading X31 Menarik kesimpulan (membiarkan audiens
menympulkan sendiri pesan yg ditontonnya)
61 5 0,608 X32 Argumentasi satu sisi (hanya menyebutkan
keunggulan produk)
59 5 0,682
X33
Menyampaikan argumentasi terkuat didepan atau dibelakang (argumen tersebut akan menarik banyak perhatian namun pd akhir menggunakan klimaks)
56 4 0,624
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa indikator dari
struktur pesan yang memiliki frekuensi dominan adalah X31 (menarik
kesimpulan) sebesar 61, sedangkan berdasarkan hasil pengolahan data dapat
diketahui bahwa factor loading tertinggi berada pada X32 (argumentasi satu
sisi) sebesar 0,682. Hal ini mencerminkan bahwa dengan berargumentasi
semakin yakin dan dianggap iklan tersebut tidak berlebihan, sedangkan
faktor loading terendah adalah X31 (menarik kesimpulan) sebesar 0,608, hal
ini menunjukan bahwa konsumen atau pemirsa iklan ditelivisi tidak
menyukai dengan hal-hal yang harus disimpulkan sendiri, konsumen justru
lebih menyukai hal-hal yang bersifat jelas dan tidak mengandung unsur
penasaran, karena untuk iklan motor mereka menganggap harus tahu persis
spesifikasi dan keunggulannya.
Tabel 4.18. Tabulasi Data Fr ekuensi Validitas Indikator Minat Beli (Y)
Indikator Frekuensi Skala Faktor
loading Y11 Intensitas pencarian informasi 58 4 0,732 Y12 Keinginan segera membeli s 57 4 0,713 Y13 Keinginan preferensial 54 4 0,563 Sumber : Data diolah
Berdasarkan dari tabel dapat diketahui bahwa indicator dari Minat Beli yang memiliki frekuensi dominan adalah Y11 (Intensitas Pencarian
Informasi) sebesar 58, sedangkan dari hasil pengolahan data dapat diketahui
bahwa factor loading tertinggi juga berada pada Y11 (Intensitas Pencarian
Informasi) sebesar 0,732. Hal ini menunjukan bahwa konsumen didalam
mewujudkan keinginannya untuk membeli motor Vario, mereka lebih banyak
melakukan pencarian informasi, karena Motor Matic di Indonesia termasuk
jenis motor dengan teknologi baru, sehingga pencarian informasi masih
dianggap sangat penting bagi konsumen.
74
dalam berminat membeli honda vario tidak terlalu dipengaruhi oleh
keinginan preferensial, karena Honda Vario di indonesia khususnya di Kota
Lamongan merupakan salah satu jenis varian yang ada diantara jenis-jenis
motor matic lain seperti misalnya Honda Beat, Yamaha Mio, Yamaha
Nouvo, Suzuki Spin dan Suzuki Skywave. Sehingga keinginan untuk
membeli dan mengabaikan jenis produk yg lain oleh konsumen honda vario
masih tidak terlalu kuat, apalagi saat ini pesaing-pesaing lain juga sangat
gencar didalam beriklan di Telivisi.
Berdasarkan hasil uji kausalitas diketahui bahwa penelitian yang menganalisis pengaruh peran iklan di televisi terhadap minat beli
konsumen sepeda motor Honda Vario di Lamongan diperoleh hasil bahwa
variabel peran iklan di televisi mampu berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat beli konsumen sepeda motor Honda Vario di Lamongan. Hal
ini dapat dikarenakan saat ini iklan di televisi mempunyai pengaruh yang
kuat dan efektip dibandingkan dengan iklan di media lain, di dalam iklan
tersebut ditampilkan adanya keunggulan dari produk tersebut mulai dari
penampilan motor yang ekspresip dan dinamis dengan gaya yang berjiawa
muda yang mungkin dapat menarik minat dari konsumen tersebut untuk
selalu berpenampilan trendi dengan gaya modern khususnya gaya motor
matic yang saat ini lagi booming, apalagi iklan produk motor vario ini dibintangi oleh Agnes Monica seorang artis yang dikenal oleh hampir
seluruh masyarakat di Indonesia yang dengan gaya dan penampilannya bisa
mempengaruhi konsumen, karena memang tujuan iklan tersebut adalah untuk
kelasnya, sehingga di benak konsumen merek tersebut sudah tertanam
dengan harapan tidak ada alasan untuk berpindah ke merek yang lain. Hal ini
sesuai dengan teori pembelajaran pasif Krugman pada proses pemebelian low ivolvement. Dalam teori Krugman sebenarnya mebicarakan media televisi sebagai sarana pembelajaran pasif, artinya seluruh informasi yang di
tayangkan di televisi merupakan informasi yang datang menghampiri
penonton/konsumen, dan bukan penonton yang mencari-cari informasi/iklan
di televisi.
Pada dasarnya peran iklan kaitannya erat dengan pencitraan merek atau perusahaan. Pencitraan tersebut berkaitan dengan aspek kognitif
dalam struktur pengetahuan konsumen karena ia terbentuk melalui proses
panjang dalam struktur pemahaman konsumen. Citra diidentifikasi dengan
kesan dan gambaran. Jadi dapat disimpulakn bahwa pencitraan merupakan
proses pembentukan kesan-kesan atau gambaran-gambaran yang akan
membawa konsumen untuk selalu memakai produk tersebut bagaimanapun
kondisinya. Oleh sebab itu didalam tayangan iklan hendaknya disajikan
tayangan yang menarik supaya konsumen tertarik. Karena pada dasarnya
setiap manusia memiliki reaksi terhadap iklan telivisi seperti kreatifitas efek
gambar, warna dan intonasi suara ( Belch dan Belch, 1995 ).
Menurut Farbey (1987) telivisi merupakan media yang banyak disukai kalangan pengiklan karena akibat yang ditimbulkannya. Telivisi
menggunakan warna, suara, gerakan dan musik. Selain itu pemirsanya dapat
76
dilakukan untuk memperkuat persepsi dan citra produk honda vario. Jadi apa
yang sudah dilakukan pihak pemasar honda sudah cukup efektip dengan
memfokuskan lebih banyak tayangan iklan di telivisi dibandingkan iklan di
media lain, karena hal ini sudah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Farbey (1987).
Produk dan komponen-komponen (seperti penampilan barang,
ciri-ciri fisik) adalah stimulasi utama (primary/intrinsic stimulasi).
Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah stimulasi
tambahan (secandery stimulasi) yang merepresentasikan produk seperti kata- kata, gambar dan symbol atau melalui stimulasi lain yang diasosiasikan
dengan produk seperti harga, toko tempat produk di jual dan pengaruh sales.
Iklan ditayangkan terus menerus bukan bertujuan untuk memperoleh
keuntungan secara langsung, melainkan membujuk agar konsumen bersedia
melakukan pembelian kembali. Hal ini sesuai denga teori yang
dikembangkan oleh Mittal (1999) yang dikutip dari jurnal Magdalena
Sutantio bahwa salah stu produk bisa sukses atau tidak di pasaran pada salah
satu indikasinya yaitu minat beli merupakan seberapa besar minat seseorang
untuk membeli suatu produk yang di inginkan.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan analisis SEM untuk
menganalisis pengaruh peran iklan di televisi terhadap minat beli konsumen
sepeda motor Honda Vario di Lamongan, maka dilihat dari tingkat
probabilitas arah hubungan kausal, hipotesis yang menyatakan bahwa :
”Faktor peran iklan di televisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
beli konsumen sepeda motor Honda Vario di Lamongan dan dapat terbukti
kebenarannya”. Hal ini menunjunjukan bahwa Semakin Baik dan Seringnya
Iklan yang Tampil di Telivisi akan menimbulkan dampak semakin tingginya
Minat Beli Sepeda Motor Honda Vario.
5.2. Sar an
Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan beberapa
saran yang dapat dipertimbangkan atau dimanfaatkan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan, antara lain sebagai berikut :
1. Bagi Pihak Perusahaan
Diharapkan perusahaan dapat menciptakan iklan yang bisa menarik
konsumen dengan memberikan apresiasi kepada pelanggan setianya
sehingga pelanggan merasa dihargai, dan dapat pula meningkatkan
kepuasan pelanggan yang nantinya akan menimbulkan minat beli dari
74
Vario, karena memang tujuan iklan tersebut adalah untuk meyakinkan
konsumen bahwa merek tersebut adalah merek terbaik di kelasnya,
sehingga di benak konsumen merek tersebut sudah tertanam sehingga
tidak ada alasan untuk berpindah ke merek yang lain.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian yang dilakukan pada kesempatan kali ini hanya menganalisis
pengaruh isi pesan iklan di televisi terhadap minat beli konsumen sepeda
motor Honda Vario di Lamongan. Untuk itu peneliti menyarankan agar
di masa yang akan datang, untuk penelitian selanjutnya juga membahas
variabel – variabel lain yang ada hubungannya dengan minat beli
konsumen agar hasil yang diperoleh dapat lebih akurat, dan mungkin bisa
Anderson, J.C. and D.W. Gerbing, 1988. Str uctur al Equation Modeling in Pr actice : A Review and Recommended Two-Step Approach,
Psycological Bulletin. 103 (3) : 411-23.
Amstrong, Gary and Kotler, Philip 2007. Pr insip-Pr insip Pemasa r an, Terjemahan: Imam Nurman, Jilid 1, Edisi 8, Erlangga, Jakarta.
______, 2007. Pr insip-pr insip Pemasar an, Terjemahan: Damos Sihombing, Jilid 2, Edisi 8, Erlangga, Jakarta.Menajemen.
Bentler, P.M. and C.P. Chou, 1987. Pr actical Issue in Str uctural Modeling,
Sociological Methods and Research. 16 (1) : 78-117
Ferdinand, Augusty, 2002. Sr uktuctural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen, Semarang. Fakultas Ekonomi UNDIP.
Hair, J.F. et. al. [1998], Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall International, Inc., New Jersey.
Hanif Mauludin Pengar uh Pesan Iklan Menggunakan Media Televisi Ter hadap Minat Konsumen JAB Vol 14, No 3, Desember 2007.
Hartline, Michael D. and O.C. Ferrell [1996], “The Management of Customer - Contact Ser vice Employees : An Empirical Investigation”, Journal of Marketing. 60 (4) : 52-70.
Jeefknis, Frank.1997. Per iklanan, Edisi 3, cetakan 2, Erlangga, Jakarta.
Kasali, Rhenald.1997. Manajemen Per iklanan Konsep dan Aplikasi di Indonesia, PT. Pustaka Utama Grafitis, Jakarta.
Purwanto, BM, 2003. Does Gender Moder ate the Effect of Role Str ess on Salesper son' s Inter nal States and Per for mance ? An Application of
Multigr oup Str uctural Equation Modeling [MSEM], Jurnal
Manajemen, Akuntansi dan Ekonomi Pembangunan, Buletin Ekonomi FE UPN "Veteran" Yogyakarta. 6 (8) : 1-20
Tjiptono, Fandy.1998. Str ategi Pemasar an, Edisi 2, Cetakan 1, Andi Offset, Yogyakarta.
Sekaran, Uma, 2006, Resear ch Methods for Business Buku 2 Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta.
Setiadi, Nugroho. J, 2003. Per ilaku Konsumen. Jakarta Kencana.
Stanton, William. 1985. Pr insip Pemasar an, Jilid 1, Edisi 7, Erlangga, Jakarta.
Sugiono, 2002, Metode Penelitian Administr a si. Penerbit CV Alfabeta, Bandung.
Sutisna, 1997, Per ilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasar an, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Wijanto, Setyo Hary. 2008, Stuctural Equation Modelling dengan Lisr el 8.8 Konsep dan Tutor ial, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Majalah Marketing Tahun 2011.
- www.yadara.com
- www.rankwidget.com