BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN
4.2. Pembahasan
Pada pemeriksaan jaringan biopsi nasofaring dengan pulasan
Hematoksilin Eosin didapatkan sebanyak 43 kasus karsinoma nasofaring
berdasarkan klasifikasi WHO dengan kasus karsinoma tidak berdiferensiasi
merupakan kasus yang terbanyak dengan jumlah 34 dari 43 kasus (79,1%).
Sementara untuk kasus karsinoma sel skuamous berkeratin maupun tidak
berkeratin sangat sedikit sekali dijumpai pada penelitian ini.
Dari data penelitian ini diperoleh bahwa penderita laki-laki lebih
banyak yaitu 29 dari 43 kasus (67,4% ) dan perempuan 14 dari 43 kasus
(32,7%) dengan perbandingan 2 : 1 (Tabel 4.1.2). Hal ini sesuai dengan
berbagai laporan dari penelitian serupa, yang menyatakan bahwa laki-laki
mempunyai resiko lebih besar untuk menderita karsinoma nasofaring
dibandingkan perempuan.(Munir D,2007).
Pada hasil pemeriksaan jaringan biopsi nasofaring juga diperoleh
hasil berdasarkan kelompok umur penderita karsinoma nasofaring yang
terbanyak 15 dari 43 kasus adalah antara 40-49 thn (34,9%) dan umur 10-
19 tahun hanya 2 dari 43 kasus.(4,7%). Umur penderita yang termuda
adalah 18 tahun dan yang paling tua adalah 75 tahun. Sedang rata-rata
umur penderita karsinoma nasofaring pada penelitian ini adalah 46,2
Dijumpainya tampilan Cox-2 pada seluruh subtipe karsinoma nasofaring dalam penelitian ini sesuai dengan yang dilaporkan dalam
klasifikasi WHO dan oleh T-B Tan (2002) yang menyatakan bahwa tidak
ada hubungan antara sub tipe histologi karsinoma nasofaring dengan
tampilan Cox-2.
Derajat tampilan Cox- 2 pada sel epitel nasofaring yang terbanyak
adalah derejat tampilan Cox-2 sedang(10-50%) yang berjumlah 19 dari 43
kasus (44,2%). Sedang derajat tampilan Cox-2 kuat (> 50%) adalah 10 dari 43 kasus (23,3%) (lihat tabel 4.1.4. dan 4.1.5.). Kami berasumsi bahwa
dengan tertampilnya Cox-2 ini maka makin besar kemungkinannya menjadi
ganas. Dilaporkan juga pada penelitian ini bahwa karsinoma nasofaring
dengan tampilan Cox-2 yang terbanyak adalah jenis karsinoma tidak
berdiferensiasi. Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh Tan (2002)
bahwa banyak kasus karsinoma nasofaring yang tidak berdiferensiasi
menampilkan Cox-2.
Dalam penelitian ini penilaian terhadap derajat tampilan Cox-2 dalam epitel normal dan epitel displasia dilakukan secara ’internal’ yaitu epitel
normal dan epitel displasia yang ada dalam slide yang sama dengan
karsinoma. Pada kasus dijumpai epitel normal, dan kasus epitel displasia
berdampingan dengan epitel yang mengalami keganasan. Kami menilai
keganasan dengan epitel normal dan epitel displasia dengan perbandingan
internal lebih bermakna dibandingkan dengan membandingkan sediaan
yang berbeda (eksternal).
Diantara kasus karsinoma nasofaring yang diseleksi (43 kasus), 12 kasus masih terlihat epitel normal dan 10 kasus dijumpai epitel displasia. Nampaknya derajat tampilan Cox-2 pada epitel yang mengalami keganasan lebih tinggi dibandingkan dengan displasia. Demikian juga halnya dengan derajat tampilan Cox-2 pada epitel yang mengalami keganasan dibandingkan dengan epitel normal.
Namun berhubung karena kasusnya masih terlalu sedikit kami belum dapat memastikan secara statistik dan hal ini memerlukan penelitian lebih lanjut dengan kasus yang lebih banyak.
Derajat tampilan Cox-2 terbanyak pada stroma dari karsinoma yaitu
33 dari 43 kasus yang tidak menunjukkan tampilan Cox-2 dan derajat
tampilan Cox-2 sedang terbanyak pada karsinoma yang dihubungkan
stroma sebanyak 19 dari 43 kasus. Dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan terbalik tampilan Cox-2 pada epitel yang mengalami keganasan
dengan derajat tampilan Cox-2 pada stroma. Dalam hal ini perlu dilakukan
Derajat tampilan Cox-2 pada karsinoma nasofaring yang berhubungan dengan pembuluh darah diperoleh 16 dari 30 kasus (37,2%)
yang mempunyai banyak pembuluh darah pada derejat tampilan Cox-2
sedang. Dibandingkan dengan nilai tampilan Cox-2 negatif yang hanya 6
kasus dari 13 kasus (14%), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan antara peningkatan tampilan Cox-2 dengan pertumbuhan
pembuluh darah. Makin banyak pembuluh darah yang tumbuh maka akan
meningkatkan kecenderungan resiko terjadinya metastase. Hal ini sesuai
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 5.1.1. Umum
Telah dilakukan penelitian tentang tampilan Cox-2 pada sediaan – sediaan histopatologi karsinoma nasofaring.
5.1.2. Khusus
1. Tidak terdapat perbedaan tampilan Cox-2 pada ketiga jenis karsinoma nasofaring.
2. Derajat tampilan Cox-2 pada sel epitel karsinoma nasofaring yang paling banyak dijumpai adalah derajat sedang.
3. Dengan meningkatnya derajat tampilan Cox-2 pada sel epitel karsinoma nasofaring akan menyebabkan bertambah banyaknya pembuluh darah. 4. Tampilan Cox-2 pada jaringan epitel makin meningkat dengan makin
progresinya perkembangan lesi kearah proses keganasan.
5. Tampilan Cox-2 pada stroma makin menurun dengan makin progresinya perkembangan lesi kearah proses keganasan.
5.2. Saran
1. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan tentang tampilan Cox-2 pada stroma lesi-lesi nasofaring.
2. Pemeriksaan imunohistokimia Cox-2 disarankan untuk diikutsertakan secara rutin dalam pemeriksaan histopatologi lesi-lesi dari nasofaring yang terkait dengan diagnostik dan pengobatan.
Daftar Pustaka
1. Barnes L, et al, Pathology and Genetics of Head and Neck Tumours,
World Health Organization Classification of Tumours, Lyon France 2005;p.
85-97.
2. Brennan B, Nasopharyngeal Carcinoma, Royal Manchester Children’s
Hospital Road, M27 4HA Manchester,UK. May 12,2006. Download from:
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=1559589
3. Chronic Inflammation : A. Common and important factor in the
Pathogenesis of neoplasia. Download from:
http://Caonline.amcancer.soc.org/cgi/content/full/56/2/69.
4. Cho W.Chi-Shing.Nasopharyngeal Carcinoma : Molecular Biomarker
discovery and progress. Departement of Clinical Oncology, Queen
Elisabeth Hospital, Room 1305 Hongkong Januari 2, 2007. Download
from: http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlender.fcgi?artid=1774581.
5. Cho Y.et.al. Nasopharyngeal Carcinoma and Genetic Polymorphisms of
DNA Repair Enzymes XRCC1 and hOOG1.
6. Cyclooxygenase. Download from:
http://www.e.wikipedia.org/wiki/cyclooxygenase
7. Cyclooxygenase- 2 expression in Nasopharyngeal Carcinoma :
Immunohistochemical findings and potensial implications. Download from:
8. Cyclooxygenase-2 expression in advanced nasopharyngeal carcinoma a
prognostic evaluation and correlation with hypoxia inducible factor 1 alpha
and vascular endothelial growth factor. Download from:
http:/www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve & db =
PubMed & list_uids =16979927 & dopt = Abstract.
9. EBV specific CD4+ T cell responses. Download from:
http://www.rockefeller.edu/labheads/munz/CD4.php.
10. Epstein-Barr Virus Infection Alters Cellular Signal Cascades In Human
Nasopharyngeal Epithelial Calls. Download from: http://www.PubMed
Central.Nih.gov/articlerender.fcgi?artid=1578522.
11. Epstein Barr Virus. Download from: http://en.Wikipedia.org/wiki/Epstein-
Barr-Virus.
12. Epstein Barr Virus Genes & Nasopharyngeal Cancer. Download from:
http://www.turkjcancer.org/similar.php3?id=432.
13. Epstein Barr virus infection in the pathogenesis of nasopharyngeal
carcinoma. Download from :
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=1186977
14. Epstein Barr Virus. Download from:
http://web.uct.ac.za/depts./mmi/jmoodie/ebv.2.html.
15. Kissing the EBV goodbye? Download from:
http://www.science.org.au/nova/026/026key.htm.
16. Kumar V,et al, Nasopharyngeal Carcinoma; Basic Pathology 7 th
17. Lo Simon. Nasopharynx, Squamous Cell Carcinoma. Assistant Professor,
Departement of Radiation Oncology.Indiana University School of Medicine.
February 2, 2007. Download from :
http://www.emedicine.com/radio/topic551.htm
18. Lubis M.N. Biopsi Aspirasi Nasoparing. Laporan Penelitian Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.1995.
19. Mazhar,D et al, Review COX and Cancer. Departemen of cancer
Medicine, Imperial College of Science, Technology & Medicine,London,
UK. Q JJM 2005. p:711-718.
20. Moyer P, et al. Cyclooxygenase-2 Over expression Found in
Nasopharyngeal Carcinoma : Presented at AAO-HNSF. San Diego.Ca.
September 25,2002
21. Murono S, et al. Induction of Cyclooxygenase-2 by Epstein Barrr Virus
Latent Membrane Protein 1 is Involved in vascular endothelial growth
factor production in nasopharyngeal carcinoma cell.Univercity of
Chicago,April 3, 2001 indownload:
http://www.pnas.org/cgi/content/full/98/12/6905.
22. Nasopharynx.. Download from:
http://www.en.wikipedia.org/wiki/Nasopharynx.
23. Nasopharyngeal Cancer. Download from:
http://www.cancer.org/docroot/CRI/content/CRI_2_4_1X_What_is_nasoph
24. Nasopharyngeal Carcinoma Health Information scarch Resulth.Download
from: http://www.level
1diet.com/reseach/q/nasopharyngeal%20Carcinoma.
25. National Center for infection disease Epstein barr virus and infections
mononucleosis. In download :http://www.cdc.gov/ncidod/disease/ebv.htm.
26. Normal Anatomy. Download from:
http://www.pathologyoutlines.com/nasal.html
27. Overexpression of COX-2 in Nasopharyngeal Carcinoma and association
with lymphnode metastase. Download from:
http://www.level1diet.com/reseach/id/936616
28. Review of Nasopharyngeal Carcinoma (d)(Disease/Disorder Overview).
Download from: http://www.encyclopedia.com/doc/1G1-144014258.html.
29. Rosfein R, Kanker nasofaring di lima belas laboratorium patologi anatomi
Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit di Indonesia tahun 1983. Cermin
Dunia Kedokteran No.56 tahun 1989.
30. Soekimin, karsinoma nasofaring di Medan ditinjau dari segi patologi
anatomic, Bagian Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran USU Medan ,
Agustus 1988.
31. Soo R et al, Overexpression of Cycloogenase-2 in Nasopharyngeal
Carcinoma and Association With Epidermal Growth Factor Receptor
Expression Arch Otolaryngol Head Neck Surg.2005; 131;p.147 – 152.
32. Sun Y,review Moleculer Oncology of human nasopharyngeal carcinoma.
Division of Warner – Lambert Company, 2800 Plymouth Road, USA, Vol
8, Number 6.
33. Tambunan, GW, Karsinoma Nasofaring, Diagnosa dan tatalaksana
Sepuluh jenis kanker terbanyak di Indonesia, EGC 1991; p.67-85.
34. What is COX-2 (COX2)? Download from: http://www.glucosamin-
arthritis.org/arthritis/COX-2. html.
Lampiran 1 : Data Klinis, Histopatologi dan Imunohistokimia COX-2 dari 43 Blok Parafin Jaringan Biopsi Karsinoma Nasofaring.
NO No.Slide Sex Umur Diagnosa Tampilan Cox-2 Epitel Normal
Epitel
Displasia Pembuluh Darah Stroma
1 0120.04 2 57 3 2 3 - 2 2 2 0169.04 2 40 3 3 - - 2 1 3 0169.04 2 40 3 3 - - 2 1 4 0182.04 1 50 3 0 - - 1 0 5 0390.04 2 40 2 2 1 - 1 0 6 0937.04 1 22 3 1 - - 1 0 7 1651.04 1 46 3 3 3 3 2 0 8 1703.04 2 56 3 2 - - 2 1 9 1758.04 1 46 3 2 - - 2 1 10 2404.05 2 62 3 1 - 1 2 0 11 2276.05 2 43 3 0 - - 1 0 12 0111.06 1 35 2 3 1 1 2 0 13 0164.06 2 46 2 2 - - 2 0 14 0332.06 1 42 3 2 2 2 2 2 15 0366.06 1 65 2 2 - - 2 0 16 0453.06 1 50 1 2 1 - 2 0 17 0460.06 2 47 3 0 - - 1 0 18 0534.06 1 47 2 0 2 - 1 0 19 0597.06 1 54 3 3 - - 2 0 20 1061.06 1 61 3 0 - - 1 0 21 1061.06 1 61 3 3 - - 2 0 22 1099.06 1 36 3 2 2 2 2 2 23 1517.06 2 57 3 2 - - 2 0 24 1609.06 1 18 2 3 - - 2 0 25 1629.06 1 45 3 2 1 1 2 0 26 1652.06 2 39 3 1 - - 1 0 27 1718.06 1 54 2 3 - - 2 0 28 1796.06 1 24 3 0 - - 1 0 29 2277.06 2 32 3 1 - - 2 0 30 2379.06 1 18 3 3 - - 2 0 31 2397.06 1 44 3 1 - 1 2 0
32 2636.06 1 27 3 2 - 1 1 0 33 0034.07 1 57 3 1 - - 1 1 34 0105.07 1 65 3 2 - - 2 0 35 0161.07 1 46 3 2 2 2 2 0 36 0456.07 1 50 3 2 - - 2 1 37 0475.07 1 54 3 1 - - 1 0 38 0545.07 1 45 3 2 2 2 2 1 39 0662.07 1 28 2 3 - - 2 0 40 0847.07 2 50 3 2 3 - 2 0 41 1123.07 2 75 3 1 - - 2 0 42 1161.07 1 45 3 2 - - 2 0 43 1515.07 1 73 3 2 - - 1 0 Lampiran 2
Gambar 1.Tampilan Cox-2 pada Karsinoma Nasofaring dengan derajat 0 (negatif) (Cox-2- 40X)
Gambar 2. Tampilan Cox-2 pada Karsinoma Nasofaring dengan derajat 0 (negatif) (Cox- 2- 400X)
Gambar 3. Tampilan Cox-2 pada Karsinoma Nasofaring dengan derajat ringan (< 10%) (Cox-2- 40X)
Gambar 4. Tampilan Cox-2 pada Karsinoma Nasofaring dengan derajat ringan (< 10%) (Cox-2- 400X)
Gambar 5. Tampilan Cox-2 pada Karsinoma Nasofaring dengan derajat sedang (10- 49%) (Cox-2- 40X)
Gambar 6. Tampilan Cox-2 pada Karsinoma Nasofaring dengan derajat sedang (10- 49%) (Cox-2- 400X)
Gambar 7. Tampilan Cox-2 pada Karsinoma Nasofaring dengan derajat kuat ( >50%) (Cox-2- 40X)
Gambar 8. Tampilan Cox-2 pada Karsinoma Nasofaring dengan derajat kuat ( >50 %) (Cox-2- 400X)
DAFTAR SINGKATAN
CD 21 : cluster of differentiation 21 Cox : cyclooxygenase
CR 2 : complement reseptor type 2 DNA : deoxyribonucleic acid BFGF : basic fibroblast growth factor EBNA : epstein- barr virus nuclear antigen EBV : epstein- barr virus
HLA : human leucocyte antigen IFN : interferon
Ig : imunoglobulin IL : interleukin
LMP : latent membrans protein NF-kB : nuclear factor kB
PCR : polymerase chain reaction RNA : ribonucleic acid