• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Pembahasan

2.1. Nyeri punggung

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Klinik Hj. Ramini Medan diperoleh mayoritas responden mengalami nyeri punggung dengan kategori nyeri sedang yaitu sebanyak 13 orang, yang artinya bahwa tenaga kesehatan/ bidan perlu memberi pengetahuan bagi ibu hamil agar nyeri punggung yang dialami ibu hamil tidak mengalami peningkatan menuju nyeri berat ditambah lagi keadaan ibu yang mengalami nyeri berat mencapai 7 orang hal ini harus menjadi perhatian tenaga kesehatan/ bidan karena apabila nyeri punggung yang dialami oleh ibu tersebut tidak diobati ini akan berakibat fatal pada ibu maupun janinnya. Dalam penelitian ini diperoleh mayoritas dengan umur 25-35 tahun, hal ini dapat mempengaruhi tingkat nyeri yang dialami responden. Menurut Potter dan Perry (1993) usia adalah variabel penting yang mempengaruhi nyeri terutama pada anak dan orang dewasa. Perbedaan perkembangan yang ditemukan antara kedua kelompok umur ini dapat mempengaruhi bagaimana anak dan orang dewasa bereaksi terhadap nyeri.

Mayoritas pekerjaan ibu hamil yaitu IRT, pekerjaan dapat mempengaruhi persepsi terhadap nyeri. Menurut Prasetyo (2010) di mana keletihan/ kelelahan yang dirasakan seseorang akan meningkatkan sensasi nyeri namun dalam penelitian ini pekerjaan yang berhubungan dengan keletihan tidak mempengaruhi persepsi terhadap nyeri karena mayoritas ibu hamil tidak bekerja.

Mayoritas responden dengan kehamilan multigravida yang sudah pernah mengalami hamil dan dapat mempengaruhi nyeri. Menurut Prasetyo 2010 setiap individu belajar dari pengalaman nyeri, akan tetapi pengalaman yang telah dirasakan individu tersebut tidak berarti bahwa individu tersebut akan mudah dalam menghadapi nyeri pada masa yang akan datang. Dalam penelitian ini ibu hamil tampaknya belum siap menghadapi nyeri yang dialaminya sekarang walaupun ibu hamil mayoritas multigravida.

Menurut teori Calvillo dan Faskerud, bukan hanya usia dan pengalaman yang menjadi faktor yang menyebabkan nyeri tapi keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap nyeri. Nyeri memiliki makna tersendiri pada individu dipengaruhi oleh latar belakang budayanya, nyeri biasanya menghasilkan respon efektif yang diekspresikan berdasarkan latar belakang budaya yang berbeda.

Menurut Potter dan Perry, faktor lain yang juga mempengaruhi respon terhadap nyeri adalah kehadiran dari orang terdekat. Orang-orang yang sedang dalam keadaan nyeri sering bergantung pada keluarga untuk mensupport, membantu atau melindungi. Ketidakhadiran keluarga atau teman terdekat mungkin akan membuat nyeri semakin bertambah. 2.2. Tindakan ibu mengatasi nyeri punggung selama kehamilan.

Dari hasil penelitian diperoleh mayoritas tindakan ibu dalam mengatasi nyeri punggung adalah dengan meletakkan bantal dengan skor

total 35. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuannya masih rendah dalam mengatasi nyeri punggung karena masih banyak cara lain yang dapat mengurangi rasa nyeri sehingga mempengaruhi tindakan ibu hamil trimester III dalam mengatasi nyeri punggung.

Mayoritas umur responden 25-35 tahun. Umur mempengaruhi tindakan seorang ibu hamil sesuai dengan Notoatmodjo di mana semakin bertambah umur maka pengetahuan akan semakin bertambah sehingga tindakan dalam mengatasi nyeri akan bervariasi namun pada penelitian ini hasil yang didapatkan bertolak belakang dengan teori karena di umur 25-35 tahun tindakan yang dilakukan mayoritas dengan meletakkan bantal dan berbaring di tempat tidur. Pada tindakan yang lain responden hanya melakukan sebagian kecil saja misalnya tindakan mengompres hangat dengan skor total 10.

Pendidikan responden pada penelitian ini mayoritas SMA, hal ini sejalan dengan teori di atas yang mengatakan bahwa semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi pula pengetahuannya dalam melakukan tindakan mengatasi nyeri punggung (Notoatmodjo,) namun hasil penelitian bertolak belakang dengan teori yang telah dikemukakan.

Notoatmodjo, menyebutkan faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan, usia, pengalaman, dan informasi. Tingkat pendidikan menentukan mudah atau tidaknya seseorang untuk memahami serta menyerap pengetahuan yang diperoleh dari bangku pendidikannya. Pada umumnya, semakin tinggi pendidikannya semakin

tinggi pula pengetahuan yang dimiliki. Usia juga merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Hasil penelitian menunjukkan sumber informasi yang diperoleh responden mayoritas dari tenaga kesehatan dan ditemukan hanya sedikit yang memperoleh dari media tentang bagaimana cara mengatasi nyeri punggung pada kehamilan trimester III. Dengan demikian tenaga kesehatan sangat perlu berperan dalam menyampaikan informasi yang lebih baik tentang cara mengatasi nyeri punggung kehamilan trimester III antara lain dengan kompres hangat maupun kompres dingin. Kompres hangat dan kompres dingin efektif menurunkan nyeri punggung yang dialami oleh ibu hamil.

Ternyata penggunaan kompres hangat dan kompres dingin juga digunakan pada penelitian yang dilakukan istichoma (2007), yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat dan kompres dingin terhadap perubahan skala nyeri pada pasien kontusio yang mengenai pada anggota tubuh, dengan menggunakan desain quasi eksperimen, pre-post test tanpa kelompok kontrol. Dari hasil penelitian diperoleh perbedaan signifikan antara pemberian kompres hangat dan kompres dingin terhadap perubahan skala nyeri. Pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian kompres baik hangat ataupun dingin sama-sama efektif untuk mengurangi nyeri pada klien yang mengalami kontusio pada daerah tubuh. Secara deskriptif, pemberian dengan kompres dingin memberikan lebih banyak perubahan skala nyeri dari pada kompres hangat.

Selain itu, pada penelitian Sari. E (2010), bertujuan untuk mengukur ada atau tidaknya penurunan nyeri dengan metode kompres hangat pada ibu bersalin kala I fase aktif. Desain yang digunakan adalah quasi eksperimen yang bersifat one group pretes dan postes. Dengan besar sample dua-dua orang, analisa data yang digunakan adalah uji t– dependen. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kompres hangat mempunyai pengaruh terhadap pengurangan nyeri persalinan.

Menurut Danuatmaja, tindakan non medis dalam mengatasi nyeri antara lain relaksasi, teknik pemusatan pikiran dan imajinasi, teknik pernafasan, hidroterapi, masase atau sentuhan terapeutik, hipnosis, akupuntur dan acupressur. Tindakan-tindakan tersebut adalah untuk mengalihkan perhatian yang dapat menghambat otak untuk mengeluarkan sensasi nyeri serta tidak menyebabkan efek samping pada ibu dan juga bayi.

Pada penelitian ini masih ditemukan ibu yang mengatasi nyeri dengan senam hamil dengan jumlah yang rendah. Hal ini membuktikan bahwa masih sangat rendah pengetahuan ibu tentang manfaat senam hamil yang dapat mengatasi nyeri punggung.

Tindakan lain yang dilakukan oleh ibu hamil dalam mengatasi nyeri punggung saat hamil semester III mayoritas dengan berbaring di tempat tidur. Hal ini menunjukkan ibu hamil belum mengetahui bahwa berbaring di tempat tidur tidak sepenuhnya dapat mengatasi nyeri namun dapat menjadi hal terburuk dalam mengatasi nyeri.

Dulu dokter sering meresepkan istirahat di tempat tidur bagi penderita sakit punggung. Tapi sekarang kita mengetahui bahwa berbaring merupakan salah satu hal terburuk yang dapat Anda lakukan ketika sakit punggung. Hal ini dapat membuat nyeri punggung bertambah parah dan menyebabkan komplikasi lain. Jangan beristirahat lebih dari satu atau dua hari. Sangat penting untuk bangun dan perlahan-lahan mulai bergerak lagi. Olahraga menjadi salah satu cara paling efektif untuk meredakan sakit punggung dengan cepat. Cobalah untuk berenang, berjalan, atau yoga.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait