• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berikut ini penulis akan membandingkan harga jual hasil perhitungan dengan harga jual yang ditentukan oleh perusahaan untuk masing-masing jenis produk.

1. Selimut kode 243

Penentuan harga jual yang dilakukan oleh perusahaan terhadap selimut kode 243 tidak tepat seperti terlihat dalam perhitungan di bawah ini :

- Penentuan harga jual yang dilakukan oleh perusahaan Harga pokok produksi : Rp. 24 684,23 Mark up : Rp. 1 815,77 Harga jual per unit : Rp. 26 500 - Penentuan harga jual berdasarkan metode Cost Plus Pricing

Harga pokok produksi :Rp 24 684,23

Mark up : Rp.987,37

Harga jual per unit : Rp. 25 671,6

Berdasarkan perhitungan di atas ada perbedaan besarnya perhitungan harga yang dilakukan hasil perhitungan dengan harga jual dari perusahaan, dimana harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan lebih tinggi. Perbedaan itu sebesar Rp. 828,4

(Rp.26 500 – Rp.25 671,6)

Dari hasil perhitungan seperti tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan sudah tepat dalam menentukan harga jual produk selimut kode 243

2. Kain pel kode 151

Penentuan harga jual yang dilakukan oleh perusahaan terhadap kain pel kode 40 belum tepat seperti terlihat dalam perhitungan di bawah ini :

- Penentuan harga jual yang dilakukan oleh perusahaan Harga pokok produksi : Rp 19 232,73 Mark up : Rp. 2 767,27 Harga jual per unit : Rp. 22 000 - Penentuan harga jual berdasarkan metode Cost Plus Pricing

Harga pokok produksi : Rp. 19 232,73

Mark up : Rp. 769,31

Harga jual per unit : Rp. 20 002,04

Berdasarkan perhitungan di atas ada perbedaan besarnya perhitungan harga yang dilakukan hasil perhitungan dengan harga jual dari perusahaan, dimana harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan lebih rendah. Perbedaan itu sebesar Rp. 1997,96

(Rp.22 000 – Rp.20 002,04)

Dari hasil perhitungan seperti tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan tidak tepat dalam menentukan harga jual produk kain pel kode 151

Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat perbandingan perhitungan harga jual antara kajian teori dengan perusahaan. Perhitungan dapat dilihat dalam table 8 adalah sebagai berikut:

Table 8

Perbandingan Harga Jual Harga Jual

Jenis

Produk Perusahaan (Rp) Kajian Teori (Rp)

Selisih Rp Hasil

Selimut 26.500,00 25.671,60 828,4 Menguntungkan Kain Pel 22.00,00 20.002,04 1997,96 Menguntungkan

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dalam BAB V, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penentuan harga jual untuk produk selimut kode 243 oleh perusahaan yaitu sebesar Rp 26 500 termasuk dalam kategori tepat, karena masih berada dalam batas toleransi dengan harga jual yang dihitung menggunakan metode cost plus pricing yaitu sebesar Rp 25 671,6. 2. Penentuan harga jual untuk produk kain pel kode 151 oleh perusahaan

sebesar Rp 22 000 termasuk dalam kategori tidak tepat, karena berada di luar batas toleransi dengan harga jual yang dihitung menggunakan metode cost plus pricing yaitu sebesar Rp 20 002,4

C. Keterbatasan Penelitian

Walaupun telah dilakukan usaha yang maksimal, masih ada keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan penelitian tersebut antara lain adalah :

3. Harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan untuk produk selimut dan kain pel, lebih tinggi dari harga jual yang dihitung menggunakan metode Cost Plus pricing. Faktor-faktor penyebabnya bisa beraneka macam, misalnya masih ada biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan

atau kebijakan-kebijakan tertentu yang ditetapkan perusahaan yang tidak penulis dapatkan informasinya

4. Penulis mengesampingkan adanya faktor-faktor lain yang dapat menentukan besarnya harga jual, seperti misalnya, tingkat pendapatan konsumen, persaingan dan penyesuaian dengan harga pasar, jumlah permintaan atau pesanan, dan lain-lain.

5. Penulis tidak dapat menelusuri kebenaran data atau informasi yang diperoleh dari perusahaan, apakah sudah sesuai dengan keadaan senyatanya atau belum.

C. Saran

Berdasarkan pembahasan, kesimpulan, dan hasil penelitian di atas, maka diajukan saran sebagai berikut :

1. Keputusan penentuan harga jual sebaiknya tidak terhenti pada penetapan harga jual saja, tetapi diperlukan kebijakan lebih lanjut berupa kebijakan yang berhubungan dengan situasi intern perusahaan, yaitu adanya pengendalian, evaluasi, dan peninjauan ulang.

2. Pencatatan terhadap elemen-elemen pembentuk biaya harus dilakukan secara cermat, tepat, dan teliti, untuk menghasilkan harga pokok produksi yang akurat.

3. Penentuan ROI yang diharapkan dan penentuan mark up harus tegas dan jelas, sehingga dapat digunakan sebagai target untuk dapat memotivasi kinerja perusahaan, serta untuk mengendalikan biaya-biaya yang dapat dikendalikan agar dapat mencapai laba yang ditargetkan.

4. Penetapan harga jual oleh perusahaan lebih tinggi jika dibandingkan dengan penentuan harga jual berdasarkan kajian teori, maka sebaiknya perusahaan meninjau kembali proses perhitungannya guna menentukan kebijakan tertentu untuk kemajuan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Gudono, 1993, Akuntansi Manajemen, Yogyakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. Henry J. Johansson, Patrick Mc Hugh, A. John Pendlebury & William. A. Whecher

(1995). Strategi-strategi Titik Penentu Untuk Mendominasi Pasar. (Agus Maulana, Alih Bahasa). Jakarta : Binarupa Aksara.

Lukma Syamsuddin, 1985, Manajemen Perusahaan Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Yogyakarta, YP2LPM Hanindita.

Mulyadi, 1990, Akuntasi Biaya, Edisi ke 4, Yogyakarta, BPFE.

Mulyadi, 1993, Akuntansi Manajemen, : Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, Edisi ke 1, Yogyakarta, BPFE.

Supriyono, R.A, 1983, Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, Edisi ke 1, Yogyakarta, BPFE.

Supriyono, R.A. 1989, Akuntansi Manajemen 3 : Proses Pengendalian Manajemen, Yogyakarta, kerjasama BPFE UGM dan STIE YKPN.

Swastha, Bashu, 1984, Azas-azas Marketing, Edisi 3, Yogyakarta, Liberty. Sudjana. (1992). Metode Statistika. Bandung. Tersito.

PERHITUNGAN BIAYA BAHAN BAKU

Untuk produk selimut

Bahan baku benang 20/s = Rp 63.729.500 untuk 5.000 potong Biaya per unit = Rp 63.729.500 : 5000

= Rp 12 746

Untuk produk kain pel

Bahan baku benang 20/s = Rp 753 525 000 untuk 52.800 potong Biaya per unit = Rp 753 525 000 : 52.800

= Rp 14 271

Bahan baku benang 42/s = Rp 109.560.000 untuk 52.800 potong Biaya per unit = Rp 109.560.000 : 52.800 potong

PERHITUNGAN BIAYA BAHAN PENOLONG

Untuk produk selimut per unit/potong

Venter : Rp 41,25 x 2 = Rp 82,5 Kanji : Rp 17,00 x 2 = Rp 34 Zn : Rp 31,25 x 2 = Rp 62,5 Bahan bakar : Rp 36,00 x 2 = Rp 72

Total = Rp 251

Untuk produk kain pel per unit/potong

Venter : Rp 20,625 x 0,5 = Rp 10,312 Kanji : Rp 8,50 x 0,5 = Rp 4,25 Zn : Rp 15,63 x 0,5 = Rp 7,815 Kaporit : Rp 12,25 x 0,5 = Rp 6,125 Bahan bakar : Rp 20,45 x 0,5 = Rp 10,225 Total = Rp 38,73

Venter Kanji Zn kaporit Bhn Bakar

a b c d e f=(a+b+c+d+e) g h=fxg

1 Selimut 243 41,25 17,00 31,25 36,00 125,50 10.000,00 1.255.000,00 2 Kain pel 151 20,625 8,50 15,63 12,25 20,45 77,46 26.400,00 2.044.812,00

Venter Kanji Zn kaporit Bhn Bakar

a b c d e f=(a+b+c+d+e) g h=f/g

1 Selimut 243 41,25 17,00 31,25 36,00 125,50 0,50 251,00 2 Kain pel 151 20,625 8,50 15,63 12,25 20,45 77,46 2,00 38,73

Harga bahan penolong per satuan

Total kain dlm meter Bi per meter kode Produk No

PERHITUNGAN BIAYA BAHAN PENOLONG PER METER

No Produk kode Harga bahan penolong per satuan Bi per meter unit yang

Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung

Untuk produk selimut :

Bagian pencelupan = Rp. 4.231.380 untuk 5.000 potong Biaya per unit = Rp. 4.231.380 : 5000

= Rp. 846,28

Bagian pengelosan = Rp. 7.191.405 untuk 5.000 potong Biaya per unit = Rp. 7.191.405 : 5000

= Rp. 1438,28

Bagian penenunan

- pencucukan = Rp. 2.246.564 untuk 5.000 potong biaya per unit = Rp. 2.246.564 : 5000

= Rp. 449,31

- penenunan = Rp. 28.020.000 untuk 5.000 potong biaya per unit = Rp. 28.020.000 : 5000

= Rp. 5604

Bagian gudang

- penjahitan = Rp 2.045.000 untuk 5.000 potong biaya per unit = Rp 2.045.000 : 5000

= Rp 409

- pengepakan = Rp 1.201.775 untuk 5000 potong biaya per unit = Rp 1.201.775 : 5000

Untuk produk kain pel :

Bagian pencelupan = Rp. 10.880.720 untuk 52.800 potong Biaya per unit = Rp. 10.880.720 : 52.800

= Rp. 206

Bagian pengelosan = Rp. 18.490.000 untuk 52.800 potong Biaya per unit = Rp. 18.490.000 : 52.800

= Rp. 350

Bagian penenunan

- pencucukan = Rp. 5.776.056 untuk 52.800 potong biaya per unit = Rp. 5.776.056 : 52.800

= Rp. 109

- penenunan = Rp. 72.045.600 untuk 52.800 potong biaya per unit = Rp. 72.045.600 : 52.800

= Rp. 1364,5

Bagian gudang

- penjahitan = Rp 5.280.000 untuk 52.800 potong biaya per unit = Rp 5.280.000 : 52.800

= Rp 100

- pengepakan = Rp 3.090.252 untuk 52.800 potong biaya per unit = Rp 3.090.252 : 52.800

Pencelupan Rp 20.149.200,00 Rp 4.231.332,00 Rp 10.880.568,00 Rp 846,27 Rp 206,07 Pengelosan Rp 34.243.200,00 Rp 7.191.072,00 Rp 18.491.328,00 Rp 1.438,21 Rp 350,21 Penenunan - pencucukan Rp 10.698.000,00 Rp 2.246.580,00 Rp 5.776.920,00 Rp 449,32 Rp 109,41 - penenunan Rp 133.423.200,00 Rp 28.018.872,00 Rp 72.048.528,00 Rp 5.603,32 Rp 1.364,56 Gudang - penjahitan Rp 9.736.800,00 Rp 2.044.728,00 Rp 5.257.872,00 Rp 408,95 Rp 99,58 - pengepakan Rp 5.722.800,00 Rp 1.201.788,00 Rp 3.090.312,00 Rp 240,36 Rp 58,53 Rp 44.934.372,00 Rp 115.545.528,00 5000 52800 Rp 8.986,43 Rp 2.188,36 Rp 8.986,87 Rp 2.188,36

keterangan selimut yang dihasilkan = 20,66% kain pel yang dihasilkan = 54,55% 75,21%

unit yang dihasilkan = 5000 jadi biaya per unit 202.792.500/57800

PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Untuk produk selimut

Biaya Overhead pabrik = Rp 13 480 837,5 untuk 5000 potong Biaya per unit = Rp 13 480 837,5: 5000 potong

= Rp 2700

Untuk produk kain pel

Biaya Overhead pabrik = Rp 34 668 788,4 untuk 52 800 potong Biaya per unit = Rp 34 668 788,4 : 52 800 potong

Produk Jml Produk nilai jual relatif Seragam 1800 Rp 17.000,00 Rp 30.600.000,00 2,10% Rp 1.365.287,45 Rp 758,49 Seragam 3600 Rp 12.500,00 Rp 45.000.000,00 3,08% Rp 2.007.775,66 Rp 557,72 Seragam 2160 Rp 17.000,00 Rp 36.720.000,00 2,51% Rp 1.638.344,94 Rp 758,49 Selimut 5000 Rp 26.500,00 Rp 132.500.000,00 9,07% Rp 13.480.837,50 Rp 2.696,17 Selimut 400 Rp 19.700,00 Rp 7.880.000,00 0,54% Rp 351.583,83 Rp 878,96 Selimut 400 Rp 28.000,00 Rp 11.200.000,00 0,77% Rp 499.713,05 Rp 1.249,28 Gestern karet 240 Rp 14.000,00 Rp 3.360.000,00 0,23% Rp 149.913,92 Rp 624,64 Waslap tebal 600 Rp 3.150,00 Rp 1.890.000,00 0,13% Rp 84.326,58 Rp 140,54 Waslap tipis 240 Rp 2.700,00 Rp 648.000,00 0,04% Rp 28.911,97 Rp 120,49 Handuk 360 Rp 22.500,00 Rp 8.100.000,00 0,55% Rp 361.399,62 Rp 1.003,89 Handuk 360 Rp 17.000,00 Rp 6.120.000,00 0,42% Rp 273.057,49 Rp 758,49 Serbet 600 Rp 9.000,00 Rp 5.400.000,00 0,37% Rp 240.933,08 Rp 401,56 Serbet 600 Rp 7.500,00 Rp 4.500.000,00 0,31% Rp 200.777,57 Rp 334,63 Kain pel 52800 Rp 22.000,00 Rp 1.161.600.000,00 79,55% Rp 34.668.788,40 Rp 656,61 Kain dan daman 240 Rp 19.500,00 Rp 4.680.000,00 0,32% Rp 208.808,67 Rp 870,04

Rp 1.460.198.000,00 100,00% Rp 65.150.000,00

PERHITUNGAN BIAYA SELAMA TAHUN 2005 UNTUK PRODUK SELIMUT

KODE :243, JUMLAH : 10.000 Meter

Biaya Bahan Baku

Keterangan Kuantitas Harga Jumlah

Benang 20/s Benang 42/s 3.235 kg - Rp. 19.700/kg Rp. - Rp. 63.729.500 Rp. - Total Rp. 63.729.500

Biaya Bahan penolong

Keterangan Kuantitas Harga Jumlah

Venter Zn Kanji Bahan bakar 10.000 mtr 10.000 mtr 10.000 mtr 10.000 mtr Rp. 41.25/mtr Rp. 31.25/mtr Rp. 17/mtr Rp. 36/mtr Rp. 412.500 Rp. 312.500 Rp. 170.000 Rp. 360.000 Total Rp. 1.255.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Keterangan Kuantitas Harga Jumlah

Pencelupan Pengelosan Pencucukan Penenunan Penjahitan Pengepakan 3.235 kg 3.235 kg 64.575 hl 10000 m 5000 pt 25 pak Rp 1.308 Rp 2.223 Rp 34,79 Rp 2.802 Rp 409 Rp 48.071 Rp 4.231.380 Rp 7.191.405 Rp 2.246.564 Rp 28.020.000 Rp 2.045.000 Rp 1.201.775 Total Rp 44.936.125

Biaya Overhead Pabrik

Keterangan Tarif Jumlah

Dasar Tarif Biaya Tenaga Kerja Langsung

30 % dari Total Biaya Tenaga Kerja Langsung

30 % x 115.562.628

Total Rp 34 668 788,4

Total Biaya Produksi untuk kain pel Selama tahun 2005

Keterangan Jumlah

Biaya Bahan baku Biaya bahan penolong

Biaya tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik

Rp 527.200.000 Rp 2.044.812 Rp 115.562.628 Rp 34 668 788,4 Total Rp 679 476 228,4

PERHITUNGAN BIAYA UNTUK PRODUK KAIN PEL KODE : 151, jumlah : 26.400 meter

Biaya Bahan Baku

Keterangan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Benang 20/s Benang 42/s 38 250 kg 13.200 kg Rp. 19.700 Rp. 8.300 Rp. 753 525 000 Rp. 109.560.000 Total Rp 863 085 000

Biaya Bahan penolong

Keterangan Kuantitas Harga Jumlah

Venter Zn Kanji kaporit Bahan bakar 26.400 mtr 26.400 mtr 26.400 mtr 26.400 mtr 26.400 mtr Rp. 20,625/mtr Rp. 15,63 /mtr Rp. 8,50 /mtr Rp. 12,25 /mtr Rp. 20,45 Rp. 544.500 Rp. 412.632 Rp. 224.400 Rp. 323.400 Rp. 539.880 Total Rp. 2.044.812

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Keterangan Kuantitas Harga Satuan Jumlah Pencelupan Pengelosan Pencucukan Penenunan Penjahitan Pengepakan 51 450 kg 51 450 kg 34.848 kg 26.400 m 26.400 m 132 pak Rp 211,48 Rp 359,38 Rp 165,75 Rp 2729 Rp 200 Rp 23.411 Rp 10.880.720 Rp 18.490.000 Rp 5.776.056 Rp 72.045.600 Rp 5.280.000 Rp 3.090.252 Total Rp 115.562.628

Biaya Overhead Pabrik

Keterangan Tarif Jumlah

Dasar Tarif Biaya Tenaga Kerja Langsung

30 % dari Total Biaya Tenaga Kerja Langsung

30 % x 44.936.125

Total 13 480 837,5

Total Biaya Produksi untuk selimut Selama tahun 2005 Keterangan Jumlah

Biaya Bahan baku Biaya bahan penolong

Biaya tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik

Rp 63.729.500 Rp 1.255.000 Rp 44.936.125 Rp 13 480 837,5 Jumlah Rp 123 401 462,5

Total 20/s 42/s

a b c=(a+b) d f=(c/d)

1 Selimut 243 63.729.500 - 63.729.500 5.000 Rp 12.746 2 Kain Pel 151 753.525.000 109.560.000 863.085.000 52.800 Rp 16.346

hrg. Benang Yang dihasilkan (dalam potong)

PERHITUNGAN BIAYA BAHAN BAKU

Biaya per unit kode

Produk No

1 Bi. Tenaga kerja tak langsung Rp 1.000.000,00

2 Bi. Listrik dan air Rp 1.500.000,00

3 Bi. Pemeliharaan dan reparasi Rp 100.000,00

4 Bi. Penyusutan Rp 250.000,00

5 Bi. Angkut Pembelian Rp 300.000,00

6 Bi. Kesejahteraan karyawan Rp 2.000.000,00

7 Bi. Simpan Rp 100.000,00

8 Bi. Transportasi Rp 180.000,00

Jumlah BOP dianggarkan 1 bulan Rp 5.430.000,00 Jumlah BOP dianggarkan 1 tahun Rp 65.160.000,00

NO Jenis Biaya 1 Bagian Pencelupan Rp 1.700.000,00 2 Bagian Pengelosan Rp 2.850.000,00 3 Bagian Pencucukan Rp 890.000,00 4 Bagian Penenunan Rp 11.200.000,00 5 Bagian Penjahitan Rp 850.000,00 6 Bagian Pengepakan Rp 500.000,00

Jumlah BTKL dianggarkan 1 bulan Rp 17.990.000,00 Jumlah BTKL dianggarkan 1 tahun Rp 215.880.000,00

a BOP dianggarkan 1 tahun Rp 65.160.000,00

b BTKL dianggarkan 1 tahun Rp 215.880.000,00

Tarif BOP = a/b x 100% 30%

PENENTUAN TARIF BOP

ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

Bulan Jumlah

Gedung Alat Tenun Produksi Produksi Transportasi Kantor Astek Listrik Promo Bakar lain Wenter Benang dan Umum

Januari 59.923.350 89.000 115.900 18.232.500 687.500 168.500 160.800 1.334.300 192.500 206.350 502.600 38.006.000 410.000 Februari 22.970.000 101.000 164.800 18.232.500 687.500 183.000 143.800 1.241.500 319.000 649.200 610.500 410.000 Maret 64.119.600 78.000 95.250 18.232.500 687.500 210.600 194.050 1.284.000 211.000 450.250 1.019.700 41.001.550 410.000 April 23.902.200 61.250 18.232.500 687.500 235.000 331.000 1.643.700 192.500 265.400 1.616.150 410.000 Mei 39.083.400 27.600 130.000 18.232.500 687.500 176.500 84.850 1.729.300 191.000 170.000 453.250 22.000.000 410.000 Juni 23.800.350 50.000 125.500 18.232.500 687.500 150.000 105.350 1.460.450 150.250 350.000 1.843.600 410.000 Juli 23.571.200 21.000 55.000 18.232.500 687.500 232.200 203.150 1.555.750 110.000 570.000 827.600 410.000 Agustus 23.960.700 29.000 23.500 18.232.500 687.500 206.800 463.150 1.620.000 419.750 249.250 1.232.450 410.000 September 26.737.100 56.000 22.300 18.232.500 687.500 126.800 317.300 1.760.050 364.750 200.250 740.150 410.000 Oktober 23.487.800 58.900 70.250 18.232.500 687.500 106.800 435.100 1.752.590 429.250 200.000 717.250 410.000 Nopember 57.115.408 62.250 41.000 18.232.500 687.500 222.500 135.000 1.677.300 400.000 100.000 697.000 34.233.150 410.000 Desember 46.041.400 79.750 164.000 18.232.500 687.500 114.500 250.000 1.424.750 2.000.000 110.000 195.000 1.312.500 22.833.700 410.000 Jumlah Biaya Produksi 474.712.588 Jumlah Biaya non Produksi 15.170.000 8.250.000 2.000.000 4.920.000

DATA BIAYA UNTUK PEMBUATAN

SELIMUT & KAIN PEL

PRODUK SELIMUT

Kain 100 meter (@ selimut = 2 meter kain) menghasilkan 50 unit/potong selimut Bahan Baku kain 20/s yang diperlukan 32.35 kg (harga Rp 19.700/kg)

Bahan penolong yang diperlukan

Venter = 250 gram (harga Rp 16.500/kg) Kanji = 1 kg (harga Rp 1700/kg) Zn = 250 gram (harga Rp 12.500/kg) Bahan bakar = Rp 6000 per hari

PRODUK KAIN PEL

Kain 100 meter (@ kain pel = 0.5 meter kain) menghasilkan 200 unit/potong kain pel

Bahan Baku kain 20/s yang diperlukan 4.152 kg Bahan penolong yang diperlukan

Venter = 250 gram (harga Rp 16.500/kg) Kanji = 1 kg (harga Rp 1700/kg) Zn = 250 gram (harga Rp 12.500/kg) Kaporit = 300 gram (harga Rp 122.500/15 kg) Bahan bakar = Rp 6000 per hari

ROI yang diinginkan = 9% Aktiva yang ditanamkan = Rp 47.000.000

ROI yang diinginkan atas aktiva ditanamkan adalah :9% x 47 000 000 ' = Rp 4.230.000

Biaya Non produksi

Gaji mandor Rp 8.250.000 Adm&umum Rp 4.920.000

Promo Rp 2.000.000

Total Bi Non prod Rp 15.170.000 Mark up = ROI diinginkan atas aktiva ditanamkan + biaya Non Produksi

= (9 % x 47 000 000) + 15 170 000

= 4,09%

Biaya produksi

474712588

Gambar 2. Proses Produksi Selimut Palet Pakan 20/s Lusi 20/s Dapur Bak Perendam Bak Cucuk Tenun Finishing

Kelos Hani Bomm

Gambar 3. Proses Produksi Kain Pel Palet Pakan 20/s Lusi 42/s Dapur Bak Perendam Bak Cucuk Tenun Finishing

Kelos Hani Bomm

PROSES PRODUKSI SELIMUT DAN KAIN PEL PERUSAHAAN PERTENUNAN “SANTA MARIA BORO”

Tahap I Dapur Š Tempat Penggodokan Benang Š Proses Penggunaan Kayu Bakar Tahap II Perendaman Š Tempat Pewarnaan Benang

Tahap III Pengeringan

Š Tempat Pengeringan benang yang sudah diberi pewarna Š Proses Pengeringan

dengan bantuan sinar matahari

Tahap IV.a Kelos

Š Proses Penggulungan benang Š Gulungan berbentuk silinder yang dibuat membesar bagian tengahnya

Tahap IV.b Palet

Š Proses

Penggulungan benang, hampir sama dengan kelos

Tahap V Hani

Š Proses Penggulungan benang ke silinder hani

Tahap VI Boom Lusi

Š Proses Penggulungan benang yang sudah dimasukan dalam alat tenun.

Tahap VII Cucuk Tenun

Tahap VIII.a Finishing

Š Gudang

Tahap VIII.b Finishing

Dokumen terkait