BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
kompetensi guru ekonomi terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa kelas
XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Berdasarkan pada hasil
penelitian diatas, maka dilakukan pembahasan sebagai berikut:
1. Pengaruh kompetensi guru ekonomi terhadap motivasi belajar ekonomi
Pada hasil pengujian hipotesis pertama, diketahui hasil Chi-
Square (x2hitung) sebesar 8,272 (df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar
sebesar 0,004. Karena uji hipotesis satu arah maka nilai signifikansi (2-
tailed) harus dibagi dua menjadi 0,004 ÷ 2 = 0,002. Nilai signifikansi
0,002 < 0,05 sehingga H01 ditolak dan Ha1 diterima, yang artinya ada
pengaruh positif dan signifikan kompetensi guru ekonomi terhadap
motivasi belajar ekonomi siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta.
Karena terdapat pengaruh yang positif kompetensi guru
ekonomi terhadap motivasi belajar ekonomi siswa kelas XII IPS di
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, maka dalam hal ini kompetensi guru
ekonomi dapat digunakan untuk memprediksi tingkat motivasi belajar
ekonomi pada siswa kelas kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta. Semakin tinggi kompetensi guru ekonomi akan semakin
tinggi motivasi belajar ekonomi. Sebaliknya, semakin rendah
kompetensi guru ekonomi akan semakin rendah motivasi belajar
ekonomi. Oleh karena itu, kompetensi guru ekonomi harus selalu
ditingkatkan untuk meningkatkan motivasi belajar ekonomi.
Deskripsi kompetensi guru ekonomi menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa menilai kompetensi yang dimiliki guru ekonomi dikategorikan
tinggi (56 siswa atau 68,29%). Menurut Majid (Janawi, 2012: 33),
kompetensi adalah seperangkat tindakan intiligen penuh tanggung jawab
melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu”. Sedangkan dalam UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal (1) ayat (1)
(Suyanto, 2013: 23) menyatakan guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih
menilai dan mengevaluasi siswa pada jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah”. Kompetensi guru dapat disimpulkan sebagai seperangkat tindakan yang penuh tanggung jawab yang harus
dimiliki oleh seorang guru dalam mendidik, membimbing, mengarahkan,
melatih dan menilai siswa secara profesional sebagai syarat untuk
dianggap mampu melaksanakan tugas-tugasnya.
Sedangkan deskripsi motivasi belajar ekonomi menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki motivasi belajar
ekonomi tinggi (35 siswa atau 42,68%). Dalam kegiatan belajar, motivasi
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek belajar dapat tercapai (Sardiman, 2008: 75). Sedangkan belajar
adalah proses mendapatkan pengetahuan. Jadi, dapat disimpulkan motivasi
belajar adalah keseluruhan daya penggerak yang terdapat di dalam diri
siswa untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang berguna untuk
menambah wawasan siswa sehingga tujuan yang dikehendaki dapat
tercapai.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi guru ekonomi
asosiasi menunjukkan rasio 0,37. Hal tersebut menunjukkan bahwa derajat
asosiasi yang rendah sangat jauh dari kategori tinggi, maka menurut
peneliti pengaruh kompetensi guru ekonomi terhadap motivasi belajar
ekonomi siswa kelas XII IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta memiliki
peran yang sangat penting. Oleh karena itu, kompetensi guru ekonomi
harus lebih ditingkatkan, sehingga siswa memiliki motivasi belajar
ekonomi yang tinggi. Atas dasar hasil penelitian tersebut, maka peneliti
berpendapat bahwa masih ada penyebab lain, selain kompetensi guru
ekonomi yang diduga menjadi faktor penyebab rendahnya motivasi belajar
ekonomi pada siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
2. Pengaruh Kompetensi Guru Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
Pada hasil pengujian hipotesis kedua, diketahui hasil Chi-Square
(x2 hitung) sebesar 23,141 (df) = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000.
Karena uji hipotesis satu arah maka nilai signifikansi (2-tailed) harus
dibagi dua menjadi 0,000 ÷ 2 = 0,000. Nilai signifikansi 0,000 < dari 0,05 sehingga H02 ditolak dan Ha2 diterima, yang artinya ada pengaruh
kompetensi guru ekonomi terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS
di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
Deskripsi kompetensi guru ekonomi menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa menilai kompetensi yang dimiliki guru ekonomi dikategorikan
kompetensi adalah seperangkat tindakan intiligen penuh tanggung jawab
yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu
melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu”. Sedangkan dalam UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal (1) ayat (1)
(Suyanto, 2013: 23) menyatakan guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih
menilai dan mengevaluasi siswa pada jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah”. Jadi dapat disimpulkan kompetensi guru adalah seperangkat tindakan yang penuh tanggung jawab yang harus
dimiliki oleh seorang guru dalam mendidik, membimbing, mengarahkan,
melatih dan menilai siswa secara profesional sebagai syarat untuk
dianggap mampu melaksanakan tugas-tugasnya.
Sedangkan deskripsi prestasi belajar ekonomi menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa dikategorikan memilikiprestasi belajar ekonomi
sangat tinggi (51 siswa atau 62,19%). Menurut Susana (2006: 10), prestasi
belajar adalah hasil yang ingin dicapai, bagaimana cara pencapaiannya,
metode belajar mengajarnya, apa kriteria keberhasilannya dan bagaimana
cara pengukurannya.
Dalam hal ini kompetensi guru ekonomi dapat digunakan untuk
memprediksi tingkat prestasi belajar pada siswa kelas kelas XII IPS di
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.Semakin tinggi kompetensi guru
ekonomi akan semakin tinggi prestasi belajar siswa. Sebaliknya, semakin
siswa. Oleh karena itu, kompetensi guru ekonomi harus selalu
ditingkatkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi guru ekonomi
tergolong tinggi, prestasi belajar siswa tergolong sangat tinggi, namun
derajat asosiasi menunjukan rasio 0,57 dan tergolong sedang. Atas dasar
hasil penelitian tersebut, maka peneliti berpendapat bahwa masih ada
penyebab lain, selain kompetensi guru ekonomi yang diduga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur
92
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab V mengenai
pengaruh kompetensi guru ekonomi terhadap motivasi dan prestasi belajar
siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Ada pengaruh positif dan signifikan kompetensi guru ekonomi terhadap
motivasi belajar ekonomi siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta diketahui dari hasil Chi-Square (x2hitung) sebesar 8,272 (df) = 1
dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,004 < 0,05
2. Ada pengaruh positif dan signifikan kompetensi guru ekonomi terhadap
prestasi belajar siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar 23,141 (df) = 1 dan nilai Asymp. Sig
sebesar 0,000 < 0,05.
B. Keterbatasan Masalah
Peneliti menyadari dalam melaksanakan penelitian masih banyak
kekurangan dan keterbatasan, adapun keterbatasan peneliti dalam
melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peneliti tidak dapat mengendalikan kesungguhan dan kejujuran dari
menjawab berdasarkan kondisi yang sebenarnya maka hasil penelitian ini
belum memberikan gambaran yang objektif, walaupun diawal peneliti
sudah meminta untuk menjawab sesuai dengan kenyataan yang ada pada
responden.
2. Seluruh data dalam penelitian ini hanya didasarkan pada data yang telah
diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 82 responden, peneliti tidak
melakukan wawancara dan observasi secara langsung terhadap responden
sehingga penelitian ini belum menggambarkan keseluruhan keinginan dari
responden.
3. Peneliti hanya menemukan beberapa indikator berdasarkan beberapa ahli
saja, sehingga masih ada indikator – indikator lain yang terdapat dalam setiap variabel yang peneliti tidak temukan.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian yang pertama dihasilkan bahwa ada pengaruh yang
positif dan signifikan kompetensi guru ekonomi terhadap motivasi belajar
ekonomi kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Kompetensi
guru terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi
kepribadian, dan kompetensi profesioanal. Kompetensi pedagogik, guru
ekonomi diharapkan meningkatkan lagi proses pembelajaran ekonomi
dalam belajar ekonomi. Kompetensi sosial, guru ekonomi harus
meningkatkan lagi kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan siswa, sesama guru, orangtua/wali siswa, masyarakat. Kompetensi
kepribadian, guru ekonomi harus berjiwa pendidikan, jujur, dewasa,
berwibawa, memiliki etos kerja, percaya diri dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya. Kompetensi profesional, guru ekonomi
diharapkan lebih memahami materi yang akan diajarkan.
2. Dari hasil penelitian yang kedua dihasilkan bahwa ada pengaruh yang
positif dan signifikan kompetensi guru ekonomi terhadap prestasi belajar
siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Kompetensi guru
ekonomi sudah sangat baik, akan tetapi mungkin perlu ditingatkan lagi
sehingga prestasi siswa di sekolah, khususnya mata pelajaran ekonomi
95
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rondi. 2015. Pengaruh Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di MAN Tempel Sleman. Skripsi. UNY.
Andaru Werdayanti. 2008. Pengaruh Kompetensi Guru Dalam Proses Belajar Mengajar di Kelas dan Fasilitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa.
Skripsi. Semarang: UNNES.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta.
Asmani, J. Ma’mur. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional. Yogyakarta: Power Book (Ihdina).
Basilius, Redan Werang. 2015. Pendekatarn Kuantitatif dalam Penelitian Sosial.
Yogyakarta: Calpulis.
Budi Ariyanto. 2012. Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI IPS Muhammadiyah 2 Surakarta tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Surakarta. Muhammadiyah.
Daryanto & Raharjo, Mulyo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.
Janawi. 2012. Kompetensi Guru: Citra Guru Profesional. Bandung: Alfabeta.
Khodijah, Nyanyu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kountur. 2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: CV. Taruma Grafica.
Margono, S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK. Jakarta: Rineka Cipta.
Masidjo. 1995. Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Muhadi, FX. (2011). Modul Metode Penelitian. Program Studi Akuntansi FKIP Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Mustaqim. 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Notoatmodjo. S. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rhineka Cipta.
Pradani, Valleria Diani Sita (2015). Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Implementasi Pendekatan Saintifik dengan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Premastuti, Natalina. 2014. Modul Pengolahan Data Elektronik I (PDE 1). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda karya.
Rimang, SitiSuwardah. 2011. Meraih Predikat Guru dan Dosen Paripurna. Bandung: Alfabeta.
Santrock, W. John. 2009. Psikologi Pendidikan, Edisi 3 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
________. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
________. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
_____________. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprapto. 2013. Metode Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: CAPS.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teoridan Aplikasi PAIKEM. Yogyakata: Pustaka Pelajar.
Susana, Tjipto. 2006. PR dan Pelajaran Sulit Bisa Menyenangkan. Yogyakarta: Kanisius.
Suyanto & Jihat, Asep. 2013. Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Jakarta: Esensi.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.
Utami, Yulia Kartika Tri (2016). Pengaruh Status Sekolah, Motivasi Belajar, dan Bimbingan Karier Terhadap Cita-cita Siswa Sekolah Menengah Atas.
Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Teori Aplikasi). Jakarta: Bumi Aksara.