• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Purba (2008) “Analisis Pengaruh Respon Lingkungan Berbelanja Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Impulsive Buying) Pada Hypermart Sun Plaza Medan." Ada 3 variabel faktor yang diteliti dalam Respon Lingkungan Berbelanja yang mempengaruhi timbulnya pembelian impulsif yaitu :

1) Pleasure

Mengacu pada tingkat dimana seseorang merasakan baik, penuh kegembiraan, perasaan bahagia terhadap situasi disekitarnya. Pleasure diukur dengan penilaian reaksi lisan terhadap lingkungan

2) Arousal

Mengacu pada tingkat dimana seseorang merasakan siaga, bergairah dan bersifat aktif terhadap situasi yang ada. Arousal secara lisan ditanggap sebagai laporan responden, seperti pada saat dirangsang, ditentang dan sejenisnya.

3) Dominanance

Ditandai dengan laporan responden yang merasa dikendalikan sebagai lawan mengendalikan, mempengaruhi sebagai lawan dipengaruhi dan sejenisnya.

a. Konstanta a bernilai -1,931 artinya jika variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu pleasure, Arousal, dominance tidak ada, maka pembelian tidak terencana akan berada sebesar -1,931.

Hasil Pengujian Menggunakan Model Regresi Linear

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = -1,931 + 0,181X1 + 0,085X2 + 0,110X3 + e

Dari Persamaan Regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa :

b. Koefisien regresi Pleasure adalah 0,181 artinya apabila pleasure meningkat, maka pembelian impulsif konsumen akan meningkat sebesar 0,181

c. Koefisien untuk variabel arousal yang diperoleh adalah 0,085 yang berarti jika terjadi peningkatan pada variabel ini, maka pembelian impulsif juga akan meningkat sebesar 0,085

d. Koefisien untuk variabel dominance adalah 0,110 artinya apabila dominance meningkat, maka pembelian tidak terencana konsumen akan meningkat sebesar 0,110

Pada penelitian ini dengan menggunakan model regresi linear sederhana diperoleh hasil persamaan regresi :Y = 2.936 + 0.370X + e. Dimana koefisien regresi Layout (X) sebesar 0,370 artinya bahwa setiap peningkatan pada variabel layout sebesar satu satuan maka akan meningkatkan pembelian impulsif konsumen sebesar 0,370. Hal ini menunjukkan bahwa variabel layout memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan ketiga variabel yang ada pada penelitian terdahulu yaitu pleasure sebesar 0,181, arousal sebesar 0,085,dan dominance sebesar 0,110. Artinya pembelian impulsif lebih dipengaruhi oleh faktor tata letak dibandingkan variabel pleasure, arousal dan dominance.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan ritel untuk menentukan faktor yang perlu diutamakan untuk ditingkatkan dalam usaha menimbulkan pembelian impulsif pada konsumen pengunjung toko ritel,dalam hal ini faktor itu adalah tata letak.

Berdasarkan pengujian koefisen determinasi penelitian terdahulu diperoleh hasil sebesar 0,384 artinya : 38,4 % variabel terikat pembelian impulsif dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu pleasure, arousal dan dominance. Pada penelitian ini diperoleh hasil pengujian koefisen determinasi sebesar 0,765

artinya : 76,5 % variabel terikat pembelian impulsif dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu layout (tata letak).

Berdasarkan data, dapat disimpulkan bahwa Layout atau tata letak memiliki pengaruh yang lebih besar yaitu sebesar 76,5 % dibandingkan variabel pleasure, arousal, dan dominance yang hanya sebesar 38,4 %. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan ritel agar dapat memilih dan menetukan variabel yang mana yang menjadi prioritas untuk mereka tingkatkan.

Perusahaan dapat memilih faktor layout sebagai hal yang utama untuk ditingkatkan karena memiliki pengaruh lebih besar dari faktor yang telah diteliti pada penelitian terdahulu.

Freddy Donal NWT Samosir : Analisis Pengaruh Antara Layout (Tata Letak) Terhadap Pembelian Impulsif A. Kesimpulan

1. Variabel Layout (Tata letak) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap timbulnya pembelian impulsif pada outlet toko Indomaret Jamin Ginting Medan, hal ini dapat dilihat dari koefisien variabel layout sebesar 0,370 artinya bahwa apabila ada peningkatan sebesar satu satuan pada variabel X ini akan meningkatkan juga timbulnya pembelian impulsif sebesar 37 %.

2. Variabel terikat pembelian impulsif dipengaruhi oleh variabel bebas layout (tata letak) sebesar 76,5 % . Sisanya 23,5 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini yaitu : respon lingkungan, display, promosi,tata cahaya dan sebagainya. Hal ini menggambarkan bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel layout pada Outlet Indomaret Jamin Ginting Medan sangat besar.

B. Saran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel layout berpengaruh signifikan terhadap pembelian impulsif. Bahkan hasil pengujian regresi menyebutkan bahwa peran layout (Tata letak) mencapai 76,5 % dalam meningkatkan pembelian impulsif. Sisanya 23,5 % dipengaruhi oleh : respon lingkungan, display, promosi,tata cahaya dan sebagainya.

Layout yang ada di Outlet Indomaret Jamin Ginting Medan sebenarnya sudah cukup bagus namun ada beberapa saran yang penulis berikan demi meningkatkan jumlah konsumen Indomaret yang mana hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan perusahaan ini yaitu :

1. Perusahaan sebaiknya melakukan pengelolaan ruang yang lebih efektif dan efisien. Karena ruangan mempengaruhi jangkauan dan mobilitas konsumen maka tempatkanlah barang-barang yang memiliki laba yang tinggi ditempat yang paling nyaman bagi pembeli.

2. Barang-barang yang memiliki tipe impulse item (barang yang dibeli pelangan dengan spontanitas) misalnya : coklat,snack,rokok ataupun makanan ringan lainnya sebaiknya dilatakkan pada tempat yang paling mudah untuk dilihat dan dijangkau oleh konsumen, karena justru barang-barang seperti ini yang akan meningkatkan laba perusahaan.

3. Hindari penampilan toko yang terlalu bertumpuk, mengelompok dan meletakkan barang dengan sembarangan tanpa memperhatikan klasifikasi dan jenis barang tersebut karena akan menciptakan kesan “sembraut” dan membuat konsumen bingung dan susah dalam mencari barang yang dibutuhkannya.

4. Hindari penampilan toko yang terlalu rapi dalam mengatur tata letak barang agar tidak menimbulkan kesan segan bagi pengunjung untuk memilah-milah barang yang akan dibelinya.

5. Secara periodik perlu dilakukan re layout atau mendesain ulang tata letak toko yang bertujuan untuk menyegarkan dan menciptakan kesan dan suasana baru sehingga konsumen tidak bosan dan tidak merasa monoton melihat tata letak toko.

6. Faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan pembelian impulsif misalnya pemberian diskon, pelayanan yang maksimal,display produk dan yang lainnya perlu juga diperhatikan perusahaan

Dokumen terkait