• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam dokumen DISIPLIN PEGAWAI SEBAGAI MEDIATOR ANTARA (Halaman 158-168)

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

M. Analisis Struktural Equation Modeling (SEM)

10. Pembahasan Hasil Penelitian

a. Prediktor Remunerasi terhadap Disiplin Pegawai

Berdasarkan uji hipotesis H1 terlihat bahwa prediktor variabel

remunerasi terhadap disiplin kerja memiliki standard estimate (regression weght)

yang bernilai positif (sebesar 0,098) dengan C.R. sebesar 1,770 (CR>2) dan

probability sebesar 0,077 (p-hitung) >0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

remunerasi tidak berpengaruh signifikan terhadap disiplin. Hal ini menjelaskan

bahwa remunerasi yang diberikan dalam bentuk grading tidak mempunyai

kontribusi yang signifikan terhadap disiplin kerja pada Pangkalan Sarana Operasi

Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun. Remunerasi yang ada tidak

memberikan kontribusi yang signifikan kemungkinan terjadi karena remunerasi

yang diberikan tidak dapat mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Pangkalan

Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A Tanjung balai Karimun.

Dilihat dalam penetapan grading yang dilakukan di Pangkalan Sarana

Operasi Tipe A Tanjung Balai Karimun tidak berpengaruh terhadap disiplin

pegawai, karena dilihat dari Nature of Bussiness Pangkalan Sarana Operasi Bea

dan Cukai lain yaitu pegawai Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai

melakukan tugas patrol yang waktu kerjanya berbeda dengan dibandingkan

pegawai yang posisi sebagai staf yang meempunyai jam kerja yang jelas sehingga

tingkat kejenuhan yang cukup tinggi. Hal ini diperkuat oleh pendapat Hasibuan

pegawai semakin baik. Menurut Singodimejdo (2000) dalam Sutrisno (2009: 89),

besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin, para pegawai

akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan

balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikan bagi

perusahaan. kedisiplinan pegawai tidak mungkin baik apabila balas jasa yang

mereka terima kurang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta

keluarga (Hasibuan, 2013: 197)

b. Prediktor Supervisi terhadap Displin Pegawai

Berdasarkan uji hipotesis H2 terlihat bahwa prediktor variabel Supervisi

terhadap displin kerja memiliki standard estimate (regression weight) yang

bernilai positif (sebesar 0,494) dengan CR sebesar 3,780 (CR>2) dan probability

*** (signifikan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi berpengaruh

signifikan terhadap disiplin. Hal ini menjelaskan bahwa supervisi yang dilakukan

mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap disiplin kerja pada Pangkalan

Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun. Supervisi yang

ada memberikan kontribusi yang signifikan kemungkinan terjadi karena supervisi

yang diberikan dapat mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Pangkalan

Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun.

Pengawasan yang dilakukan di Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai

Tipe A Tanjung Balai Karimun sudah baik, dalam hal pelaksanaan pekerjaan

berdasarkan indicator kinerja utama dimana pegawai melaksanakan pekerjaan

sesuai dengan kontrak kinerja sehingga dengan atau tanpa pengawasan pekerjaan

supervisi yaitu medeterminasi hasil kerja pegawai, evaluasi prestasi kerja dan bila

perlu melakukan tindakan-tindakan korektif sesuaitujuan yang direncanakan.

Berdasarkan pengertian supervise dari pendapat ahli diatas, dapat ditapsirkan

bahwa supervisi erat kaitannya sengan disiplin pegawai dalam suatu organisasi,

hasil pekerjaan dilakukan tepat waktu, akurat, melaksanaka pekerja tanpa ada

yang mengawasi dilakukan oleh pegawai yang berdisiplin.

c. Prediktor Komitmen Pegawai terhadap Displin Pegawai

Berdasarkan uji hipotesis H3 terlihat bahwa prediktor variabel Komitmen

pegawai terhadap displin kerja memiliki standardized estimate (regression

weight) yang bernilai positif (sebesar 0,123) dengan CR sebesar 4,344 (CR>2)

dan probability *** (signifikan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen

pegawai berpengaruh signifikan terhadap disiplin. Hal ini menjelaskan bahwa

komitmen pegawai yang dilakukan mempunyai kontribusi yang signifikan

terhadap disiplin kerja. Komitmen pegawai yang ada mampu memberikan

dorongan yang kuat terhadap disiplin kerja. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian

Setyaningdyah et al (β01γ), berdasarkan hasil statistik, ( =0.β00) dan t-value = 3.58 dan p-value = 0.001, bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

organization Commitment dan work discipline.

d. Prediktor Remunerasi terhadap Prestasi Kerja

Berdasarkan uji hipotesis H4 terlihat bahwa prediktor konstruk

remunerasi terhadap prestasi kerja memiliki sta ndardized estimate (regression

dan probability 0,485 (p-hitung <0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

remunerasi pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap prestasi kerja. Hal ini

menjelaskan bahwa remunerasi berpengaruh positif terhadap prestasi kerja yang

diberikan dalam bentuk grading mempunyai kontribusi yang tidak signifikan

terhadap prestasi kerja pada Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A

Tanjung Balai Karimun. Disebabakan karena penetapan grading tidak sesuai

dengan kompetensi dan tidak mempertimbangkan factor resiko padda saat

pegawai melaksanakan tugas patroli laut, oleh sebab itu perlu ditingkatkan dengan

peningkatan factor lain yaitu insentif. Penetapatan Remunerasi yang ada

memberikan kontribusi yang tidak signifikan kemungkinan terjadi karena

remunerasi yang diberikan dapat mempengaruhi prestasi kerja pegawai pada

Pangkalan Saran Operasi Bea dan Cukai Tipe A Tanjung balai Karimun.

Hasil Penelitian ini diperkuat dengan pendapat Handoko (2012: 155),

suatu cara departemen meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja

pegawai adalah melalui kompensasi. Hal tersebut juga dijelaskan oleh pendapat

Siagian (2013: 224), bagi organisasi, hasil penilaian prestasi kerja para pegawai

sangat penting arti dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang

berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan,

rekrutmen, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, serta imbalan dan

berbagai aspek lain dari keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia

secara efektif. Jadi pada penelitian ini ada indikator lain yang memiliki peranan

terhadap prestasi kerja pegawai di Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai tipe

A Tanjung Balai Karimun diantaranya adalah pola mutasi, promosi serta

Saran Operasi Bea dan Cukai merupakan unit khusus di Direktorat Jenderal Bea

dan Cukai yang pegawainaya memiliki keahlian khusus dalam hal melakukan

pekerjaannya (ahli mesin, ahli nautika), yang sumber daya manusia yang memiliki

keahlian tersebut sangat terbatas.

Hal tersebut dipertegas oleh pendapat Siagian (2013: 253), jika para

anggota organisasi diliputi oleh rasa tidak puas atas kompensasi yang diterimanya,

dampak bagi organisasi akan bersifat negatif. Bila pegawai memandang

kompensasi tidak memadai, prestasi keja, motivasi dan kepuasan kerja bisa turun

secara drastis (Handoko, 2012: 159).

Kompensasi penting bagi pegawai sebagai individu karena besarnya

kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya pegawai diantara para pegawai itu

sendiri, keluarga dan masyarakat (Handoko, 2012: 159). Hal tersebut dipertegas

dengan penelitian Olfah (2012: 126) bahwa kepuasan pada remunerasi tidak

berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini diantaranya disebabkan karena

belum baiknya penetapan remunerasi. Dalam hal penetapan peringkat/grading

yang menjadi penetu besarnya remunerasi seharusnya dilakukan berdasarkan

kompetensi pegawai, namun dalam pelaksanaanya penetapannya belum

sepenuhnya mengacu pada kopetensi pegawai maupun beban kerja.

Hal tersebut juga dipertegas oleh pendapat Hasibuan (2013: 162),

kebutuhan kan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat

bekerja seseorang. Karena itu kebutuhan akan berprestasi akan mendorong

seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengerahkan semua

kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang

organisasi, hasil penilaian prestasi kerja para pegawai sangat penting arti dan

peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti

identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekrutmen, seleksi,

program pengenalan, penempatan, promosi, serta imbalan dan berbagai aspek lain

dari keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia secara efektif.

Demikian juga pendapat Murphy dan Cleveland dalam Panggabean dalam

Sutrisno (2013: 154), mengemukakan penilaian prestasi kerja adalah memperkuat

informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan

kegiatan manajemen sumber daya manusia yain lain, seperti perencanaan dan

pengembangan karier, program-program kompensasi, demosi, pensiun, dan

pemberhentian pegawai atau pemecatan.

Kondisi dilapangan pegawai Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai

yang nature of business nya merupakan unit pengawasan yang melakukan patroli

laut yang memiliki resiko cukup tinggi dan dalam hal melakukan tugas

meninggalkan keluarga selama berhari-hari dirasa perlu ditingkatkan jumlah

insentif dan reward yang diterima dalam melakukan pekerjaannya. Menurut

Wibowo (2012: 348), apabila upah dan gaji diberikan sebagai kontra prestasi atas

kinerja standar kinerja, dalam insentif merupakan tambahan kompensasi atas

kinerja diatas standar yang ditentukan. Adanya insentif diharapkan menjadi faktor

pendorong meningkatkan prestasi kerja diatas standar. Menurut Logo, Pacifico

(2007: 12), kompensasi termasuk bayaran tetap ( base pay ) dan variabel ( Pay at

risk ), juga termasuk beberapa bentuk variabel membayar termasuk bayaran

insentif jangka pendek dan bayaran insentif jangka panjang, sementara salah satu

untuk bisnis sukses. Namun demikian sistem remunerasi apabila dikelola dengan

benar akan memberikan hasil yang maksimal terhadap prestasi kerja pegawai.

e. Prediktor Supervisi terhadap Prestasi Kerja

Berdasarkan uji hipotesis H5 terlihat bahwa prediktor variabel

remunerasi terhadap prestasi kerja memiliki sta ndardized estimate (regression

weight) yang bernilai positif (sebesar 0,108) dengan CR sebesar 0,873 (CR<2)

dan probability 0,383 (p-hitung >0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

supervisi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap prestasi kerja. Hal ini

menjelaskan bahwa supervisi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

prestasi kerja pada Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A Tanjung

Balai Karimun. Chen, at al (2005) memukan korelasi pearson dan regresi linear

menunjukkan hubungan positif antara komunikasi organisasi, komitmen

organisasi dan prestasi kerja. temuan ini menunjukkan bahwa perusahaan

memperkuat jalur komunikasinya dan proses agar kekuatan akunting profesional

komitmen organiisasi dan prestasi kerja.

f. Prediktor Komitmen Pegawai terhadap Prestasi Kerja

Berdasarkan uji hipotesis H6 terlihat bahwa prediktor variabel komitmen

pegawai terhadap prestasi kerja memiliki standardized estimate (regression

weight) yang bernilai positif (sebesar 0,334) dengan CR sebesar 3.118 (CR>2)

dan probability 0,002 (p-hitung <0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

komitmen pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi. Hal ini

yang signifikan terhadap prestasi kerja. Komitmen pegawai yang ada mampu

memberikan dorongan yang kuat terhadap prestasi kerja. Hal ini diperkuat oleh

hasil penelitian Setyaningdyah et al (β01γ), berdasarkan hasil statistik, ( =0.191)

dan t-value = 2.986 dan p-value = 0.003, bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara organization Commitment dan employee’s performance, dengan

demikian tingkat komitmen individual terhadap organisasi akan berpengaruh

signifikan terhadap prestasi kerja pegawai.

Menurut Meyer dan Allen (1991) dalam Soekidjan (2009), komitmen

adalah penerimaan yang kuat dari individu terhadap tujuan dan nilai-nilai

organisasi, dan individu berupaya serta berkarya dan memiliki hasrat yang kuat

untuk tetap bertahan diorganisasi tersebut. Berdasarkan defenisi komitmen dapat

ditafsirkan bahwa pegawai Pangkalan Sarana Operasi Tipe A Tanjung Balai

Karimun mengertahui benar tujuan organisasi karena komitmen dapat ddikaitkan

dengan prestasi kerja, komitmen pegawai dapat ditingkatkan melalui pendidikan

pelatihan dan program pengembangan dan peningkatan keterampilan pegawai

(P2KP) yang dilakukan setiap bulan, dengan cara ini diharapkan pegawai

mengetahui tujan organisasi, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik

sesuai apa yang direncanakan, dan pembinaan mental yang melalui

program-program motivasi sehingga dapat melaksanakan pekerjaandengan adanya

komitmen pegawai tinggi sehingga akan meningkat pula prestasi kerja pada

Pangkalan Sarana Operasi Tipe A Tanjung Balai Karimun.

Widyaningrum (2011) menemukan pengaruh komitmen organisasi

terhadap prestasi kerja, dengan koefisien 0,402 (p<0,05). Itu artnya komitmen

pengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Oleh karena itu komitmen

organisasi mempengaruh secara positif prestasi kerja.

g. Prediktor Displin Kerja terhadap Prestasi Kerja

Berdasarkan uji hipotesis H7 terlihat bahwa prediktor variabel

remunerasi terhadap prestasi kerja memilikista ndardized estimate (regression

weight) yang bernilai positif (sebesar 0,110) dengan CR sebesar 2.323 (CR>2)

dan probability 0,020 (p-hitung <0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

disiplin pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat Hasibuan (2013: 193), kedisiplinan merupakan fungsi operatif

Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin

Pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya.

Menurut Sinambela (2012: 237), disiplin keja yang mempengaruhi

kinerja pegawai, dalam artian semakin tinggi disiplin kerja seseorang maka akan

semakin tinggi juga kinerja orang tersebut. Hal ini menjelaskan bahwa disiplin

kerja yang dilakukan mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap prestasi

kerja pada Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Balai

Karimun. Disiplin kerja yang ada memberikan kontribusi yang signifikan

kemukingkinan terjadi karena disiplin kerja yang diberikan dapat mempengaruhi

prestasi kerja pegawai pada Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A

Tanjung Balai Karimun.

Hal tersebut dipertegas menurut pendapat Hasibuan (2013: 193) Disiplin

merupakan fungsi operatif dari Manajemen Sunber Daya Manusia yang terpenting

dicapai. Hal tersebut juga dijelaskan oleh pendapat Siagian (2013: 224),

pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki

dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai sehingga para pegawai

tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para pegawai

yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya. Menurut pendapat Hasibuan

(2013: 194), tanpa dukungan disiplin pegawai yang baik, sulit perusahaan untuk

mewujudkan tujuannya.

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Setyaningdyah et al (2013),

berdasarkan hasil statistik, ( =0.203) dan t-value = 2.990 dan p-value = 0.003,

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara work discipline dan employee’s

BAB V

Dalam dokumen DISIPLIN PEGAWAI SEBAGAI MEDIATOR ANTARA (Halaman 158-168)

Dokumen terkait