• Tidak ada hasil yang ditemukan

7. CFI – COMPERATIF FIT INDE

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil hipotesis Faktor Environmental Attribute berpengaruh positif terhadap Faktor Organization Structure, tidak dapat diterima. Hal ini terbukti bahwa diera globalisasi semakin banyaknya persaingan menimbulkan perubahan yang sangat berdampak negatif pada perkembangan perusahaan. Seperti halnya dengan masalah yang sudah dan telah terjadi dalam perusahaan, beberapa diantaranya adalah naiknya harga BBM, keterlambatan dalam hal pengadaan dan pengiriman BBM sampai ketangan konsumen, persaingan dengan perusahaan sejenis. Ketidakpastian lingkungan tersebut menyebabkan permasalahan-permasalahan yang harus dapat dipecahkan oleh pihak manajemen atau structural perusahaan.

Naiknya harga BBM menyebabkan perusahaan mengalami dilemma dalam menentukan harga jual produk, ditambah lagi dengan kurangnya pasokan akibat dari keterlambatan dalam masalah transportasi. Saat harga BBM naik, pengusaha harus membayar kenaikan pajak bahan bakar, pajak bahan bakar memang dihitung berdasarkan harga jual BBM. Pemerintah juga mengeluarkan himbauan kepada pengusaha untuk menambah biaya makan dan transportasi untuk buruh.

Dari sisi biaya operasional, perusahaan tidak dapat menghindar dari dampak kenaikan harga BBM. Dua komponen biaya operasional yang paling terkena dampak kenaikan harga BBM adalah biaya transportasi dan kompensasi

pegawai. Biaya transportasi, digunakan baik untuk distribusi barang maupun maupun mobilitas pegawai. Sementara biaya kompensasi pegawai akan naik seiring kenaikan inflasi akibat kenaikan harga BBM. Kompensasi itu diperlukan agar karyawan dapat memiliki standar kehidupan dan daya beli yang sama seperti saat sebelum terjadi inflasi sehingga produktivitas mereka tetap terjaga. Kenaikan BBM juga membawa pengaruh buruk tehadap karyawan diakibatkan akan kekhawatiran karyawan akan ancaman PHK, sehingga berdampak pada stabilitas produktivitas kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil hipotesis Faktor Environmental Attribute berpengaruh positif terhadap Faktor KT Penetration, tidak dapat diterima. Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya. Oleh karena itu PT. Sulfa Group diharapkan dapat mengimplementasikan proses penciptaan produk atau jasanya secara lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat dibandingkan dengan pesaing bisnisnya.

Dengan naiknya harga jual produk secara tidak langsung berimbas pada omzet penjualan yang dapat menurun, disebabkan daya beli konsumen yg semakin menurun. Salah satu cara yang telah ditempuh adalah dengan memanfaatkan teknologi komunikasi guna merencanakan pengembangannya untuk mendapatkan informasi lebih dini sehingga mampu melakukan terobosan atau keputusan lebih cepat dari pesaingnya. Akan tetapi Manajemen PT. Sulfa Group terbentur dengan penyampaian wewenang yang disampaikan atas keputusan yang telah dibuat. Target yang telah direncanakan tidak dapat dilaksanakan dengan baik oleh karyawan, produktivitas menurun. Apa yang terjadi, ternyata alat komunikasi

yang dipakai selama ini tidak digunakan dengan semestinya, tidak dipakai untuk kepentingan perusahaan melainkan untuk kepentingan pribadi dalam hal ini komunikasi dengan pihak luar, sehingga konsentrasi kerja sudah tidak dapat terfokus dengan pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan. Oleh karena itu informasi berupa data untuk penyampaian laporan kurang akurat sebagai dasar pengambilan keputusan.

Berdasarkan hasil hipotesis variabel KT Penetration berpengaruh positif terhadap variabel Organization Structure, tidak dapat diterima. Informasi teknologi komunikasi dapat diharapkan untuk memfasilitasi kemampuan perusahaan untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan. Semakin kompleks permasalahan dalam perusahaan, apabila tidak didukung dengan informasi yang up to date dan tatacara penyajian dalam menghasilkan data, informasi dan laporan yang benar dapat menyebabkan pihak structural akan kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Namun yang terjadi kurangnya koordinasi antar lini atau bagian, kurangnya perencanaan atau strategik plan teknologi informasi yang memadai, masih terbatasnya SDM yang handal dalam teknologi informasi, kurangnya partisipasi seluruh staf dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat menyebabkan adanya hambatan dalam penerapan pengambilan keputusan. Hambatan tersebut terjadi karena karyawan merasa masa depannya didalam perusahaan tidak tentu karena terusik akan informasi mengenai pengurangan gaji dan pengurangan karyawan. Sehingga yang terjadi karyawan akan merasa dirinya

dalam bekerja akan mencapai titik jenuh dampaknya akan terjadi stress kerja. Karyawan PT. Sulfa Group tidak lagi berpedoman pada target yang direncanakan perusahaan melainkan yang penting bekerja dan mendapatkan gaji dari perusahaan.

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, pengumpulan dan menganalisis terhadap data yang telah diperoleh dari para responden, maka dalam bab ini akan dicoba untuk menarik kesimpulan dan saran sebagai berikut :

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah didapatkan bahwa :

a. Faktor Environmental Attribute berpengaruh positif terhadap Faktor KT Penatration, tidak dapat diterima [Prob. kausalnya 0,315 > 0,10 [tidak signifikan [positif].

b. Faktor Environmental Attribute berpengaruh positif terhadap Faktor Organization Structure, dapat diterima [Prob. kausalnya 0,618 ≤ 0,10 [tidak signifikan [positif].

c. Faktor KT Penetration berpengaruh positif terhadap Faktor Organization Structure, tidak dapat diterima [Prob. kausalnya 0,623 > 0,10 [tidak signifikan [positif].

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah :

1. PT. Sulfa Group lebih memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan melakukan perubahan dalam praktek pemasaran di lapangan agar pelanggan atau masyarakat dengan mudah membeli produk tersebut.

2. PT. Sulfa Group haruslah lebih memerhatikan lokasi dalam memasarkan produk-produknya.

3. PT. Sulfa Group haruslah menerapkan strategi baru dalam memasuki pasar yang kompetitif agar efektivitas dalam melakukan pembelian dapat tercapai dengan baik.

Pelengkap-Pelengkap Lingkungan Dan Struktural: Penetrasi Teknologi Komunikasi Pada Perusahaan Manufaktur, Jurnal Sistem Informasi

Diana Rahmawati dan Mohammad Nasir, 2003, Pengaruh Kesan Atribut Lingkungan Terhadap Atribut Struktur Organisasi : Penetrasian Teknologi Komunikasi Sebagai Moderating Variabel, Media Ekonomi dan Bisnis

Ferdinand, Augusty, 2002, Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen, Penerbit BP Undip, Semarang.

Hair, J.F. et. Al, 1998, Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall International, Inc., New Jersey.

Hartline, Michael D. and O.C. Ferrell, 1996, “The Management of Customer- Contact Service Employees : An Empirical Investigation”, Journal of Marketing.

Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol, Penerbit Prenhallindo, Jakarta.

____________, 2000, Marketing Management: Analysis, Planing, Implementation and control, The Millenium Edition, Prectice Hall International, Inc. New Jersey.

Robbins, Stephen P. 2001, Organization Behavior: Concepts, Controversies Aplication, Sevent Edition, Pretice Hall, Inc., New Jersey.

Tabachnick B.G., 1996, Using Multivariate Statistics, Third Edition, Harper Collins College Publisher.

Dokumen terkait