• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Dalam pembahasan ini, peneliti mencoba menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap bidan praktek swasta di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa Medan yang dijadikan sebagai tolak ukur sebagai berikut.

1. Pengetahuan bidan praktik swasta tentang asuhan sayang ibu

berdasarkan karakteristik

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan ini merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang di mana dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan, akan lebih bertahan lama dari pada perilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2003).

Sesuai pendapat Hurlock (2002) bahwa usia dewasa (18 – 40 tahun) merupakan masa di mana seseorang secara maksimal mencapai prestasi yang memuaskan.

Dari hasil penelitian diketahui, umur sangat berperan penting dalam memahami suatu ilmu pengetahuan, semakin bertambah usia seseorang semakin banyak pengalaman dan informasi yang diperoleh (Notoadmodjo, 2003).

Dari kesimpulan tersebut maka diperoleh kesesuaian antara teori dan kenyataan umur bidan mempengaruhi terhadap pengetahuan bidan tentang asuhan sayang ibu.

Selain dari umur yang dapat mempengaruhi pengetahuan bidan adalah latar belakang pendidikan juga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan bidan. Dari hasil penelitian didapatkan mayoritas tingkat pendidikan bidan adalah tamatan D III sebanyak 27 responden (51,9%).

Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (2004), bahwa pendidikan berperan penting dalam menentukan kualitas manusia, dan akan dianggap lebih berpengetahuan apabila mengecap pendidikan.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmojdo (2003), tingkat pendidikan dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga, bahwa makin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, semakin tinggi tingkat pemahamannya. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan sangat berperan dalam penyerapan dan pemahaman terhadap informasi dan pendidikan memiliki peranan penting dalam mempengaruhi pengetahuan seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Hal ini diketahui bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki responden, maka responden semakin mudah dan berwawasan luas mengetahui tentang asuhan sayang ibu.

Sehubungan dengan hal di atas diperoleh kesimpulan bahwa terdapat kesesuaian antara teori dan kenyataan di mana pendidikan bidan mempengaruhi tingkat pemahaman tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan.

Lamanya masa bekerja juga termasuk faktor yang mempengaruhi pengetahuan bidan praktek swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan dari hasil penelitian didapatkan mayoritas responden ada kelompok lama bekerja 11-20 tahun sebanyak 26 responden (44,2%).

Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (2004) bahwa pekerjaan dan lama bekerja yang dilakukan seseorang memberikan pengaruh terhadap hal lain.

Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa lamanya seseorang bekerja dapat berkaitan dengan pengalaman yang didapatkan di tempat kerja, semakin lama seseorang bekerja semakin banyak pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan.

Menurut Soekidjo (1998) bahwa pengetahuan seseorang diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain.

Maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat kesesuaian antara teori dan kenyataan bahwa lama bekerja mempengaruhi tingkat pemahaman terhadadap asuhan sayang ibu pada persalinan.

Berdasarkan hasil penelitian dari 52 responden terdapat bahwa responden mayorias memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 37 responden (71.2%), dan pengetahuan minoritas responden memiliki pengetahuan kurang baiksebanyak 15 responden(28.8%).

Menurut Notoadmojo (2007) pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia melalui mata dan telinga.

Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh bidan memiliki pengetahuan yang baik tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga. Hal ini bertujuan melihat bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki ibu, maka semakin mudah dan berwawasan luas mengetahui tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan. Peneliti berasumsi pengetahuan yang baik bisa diperoleh ibu dari pengalaman dan berdasarkan tingkat pendidikan.

2. Sikap bidan praktik swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan

Menurut saifuddin (2007) sikap dikatakan sebagai suatu respon evaluatif.

Respon yang akan timbul apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakn sebagai sikap itu timbulnya di dasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang member kesimpulan terhadap stimulus yang baik dan buruk, positif- negatif, menyenangkan tidak menyenangkan, yang kemudian mengkristalkan sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap.

Sikap yang terdapat pada individu akan member warna atau corak tingkah laku ataupun perbuatan individu yang bersangkutan. Menurut Notoatmodjo (2007) sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau obyek. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap terhadap stimulus atau objek kesehatan tersebut. Dalam sikap positif, tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu, sedangkan dalam sikap negative terdapat kecendrungan untuk menjauhi, menghindari, membenci dan tidak menyukai objek tertentu.

Menurut asumsi saya berdasarkan sikap dengan karakteristik umur terlihat pada umur <30 tahun memiliki sikap yang positif mengenai asuhan sayang ibu pada proses persalinan, ini dikarnakan asuhan sayang ibu adalah materi yang baru sehingga

bagi bidan-bidan yang sudah lama melakukan praktik tapi tidak pernah melakukan seminar atau pelatihan maka responden akan kurang atas ilmu atau materi yang baru di dalam pelayanan kebidanan.

Menurut asumsi saya berdasarkan sikap dengan karakteristik lama bekerja terlihat pada lama bekerja 11-20 tahun memiliki sikap yang poitif mengenai asuhan sayang ibu pada proses persalinan, ini dikarnakan pelatihan-pelatihan yang dilakukan diwilayah kerja puskesmas di daerah tersebut mengenai asuhan sayang ibu pada proses persalinan.

3. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap bidan praktek swasta tentang

asuhan sayang ibu pada proses persalinan

Berdasarkan hasil analisa statistik yang diperoleh maka di dapat p=0,340 (α=0,05) dengan p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini gagal ditolak yaitu ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap bidan praktek swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan di Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Medan 2011.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Saragih (2007) yang menyatakan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan bidan tentang asuhan sayang ibu pada persalinan dengan sikap bidan tentang asuhan sayang ibu, karna semakin baik pengetahuannya maka sikapnya pu positif tentang asuhan sayang ibu.

Julinda (2008) yang menyatakan bahwa pengetahuan mempengaruhi sikap dalam pembentukan label, serta atribut seseorang. Jika label atribut sifatnya positif atau baik maka individu tersebut akan menyandang hal-hal positif yang lambat laun akan berkembang secara positif pula dalam diri mereka. Namun jika label dan atribut tersebut negatif maka hal-hal negatif pun secara bertahap akan tumbuh subur untuk menjadi bagian dari perkembangan kepribadian mereka, bila individu memilki pengetahuan baik maka memiliki sikap yang positif. Demikian halnya dengan bidan yang memiliki pengetahuan baik terhadap asuhan sayang ibu akan membentuk sikap positif pula tentang asuhan sayang ibu.

Dokumen terkait