HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP BIDAN PRAKTEK SWASTA TENTANG ASUHAN SAYANG IBU PADA PROSES PERSALINAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA
SYAHRONI DAMANIK 105102088
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROGRAM D- IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Syahroni Damanik
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Bidan Praktek Swasta tentang Asuhan Sayang Ibu Pada Proses Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa
Kecamatan Tanjung Morawa Medan vii + 45 hal + vi tabel + i skema + viii lampiran
Abstrak
Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang saling menghargai budaya, kepercayaan dari keinginan sang ibu pada asuhan yang aman selama proses persalinan serta melibatkan ibu dan keluarga sebagai pembuat keputusan, tidak emosional dan sifatnya mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap bidan praktek swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Medan Tahun 2011. Desain penelitian yang digunakan adalah secara analitik dengan pendekatan cross secsional. Jumlah sampel sebanyak 52 orang dengan metode pengambilan sampel total sampling. Penelitian dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Medan Tahun 2011. Analisa data dengan uji chi square. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi data demografi, 10 pertanyaan pengetahuan, dan 10 pernyataan sikap. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik berdasarkan umur sebanyak 24 responden (46.2%), pengetahuan baik berdasarkan pendidikan terakhir sebanyak 27 responden (51.9%), pengetahuan baik berdasarkan lama bekerja sebanyak 26 responden (50%), mayorias memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 37 responden (71.2%),dan responden yang memiliki sikap positif sebanyak 41 responden (78.8%). Dari hasil penelitian di dapatkan nilai p=0,034, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap bidan praktek swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan. Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan, baik yang bekerja di dalam Puskesmas maupun yang berada di wilayah kerja Puskesmas, menerapkan program. asuhan sayang ibu kepada ibu-ibu yang akan melahirkan selesai melahirkan serta memberi informasi-informasi penting kepada ibu.
Daftar Pustaka 20 (1998-2009)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Perilaku Bidan Praktek Swasta tentang Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan di Kecamatan Tanjung Morawa 2011” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis mengalami kesulitan akan tetapi berkat bantuan dan bimbingan yang sangat berarti dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah ini sebagaimana mestinya. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep Selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. Seluruh staf dan Dosen Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Terima kasih yang tak terhingga pada orang tua dan abang dan kakak yang penulis cintai yang senantiasa mendoakan dan memberi motivasi tanpa henti selama menjalani pendidikan.
6. Rekan- rekan mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan pada penulis dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari betul bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan baik isi maupun penyusunan bahasa. Untuk itu penulis sangat mengharapakan masukan dan saran yang membangun untuk mendapatkan perbaikan pada yang akan datang.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga karya tulis ilmiah ini kelak bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis.
Medan, Mei 2011
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP BIDAN PRAKTEK SWASTA TENTANG ASUHAN SAYANG IBU PADA PROSES PERSALINAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA
SYAHRONI DAMANIK 105102088
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP BIDAN PRAKTEK SWASTA TENTANG ASUHAN SAYANG IBU PADA PROSES PERSALINAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA
SYAHRONI DAMANIK 105102088
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daftar Pustaka 20 (1998-2009)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah
ini yang berjudul “Perilaku Bidan Praktek Swasta tentang Asuhan Sayang Ibu pada
Persalinan di Kecamatan Tanjung Morawa 2011” yang diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis mengalami
kesulitan akan tetapi berkat bantuan dan bimbingan yang sangat berarti dari berbagai
pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah ini
sebagaimana mestinya. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep Selaku Ketua Program D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Betty Mangkuji, SST. M.Keb selaku Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, bantuan dan arahan selama pembuatan Proposal Karya Tulis
4. Seluruh staf dan Dosen Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Terima kasih yang tak terhingga pada orang tua dan abang dan kakak yang
penulis cintai yang senantiasa mendoakan dan memberi motivasi tanpa
henti selama menjalani pendidikan.
6. Rekan- rekan mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan pada penulis dalam penyusunan Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari betul bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat
kekurangan baik isi maupun penyusunan bahasa. Untuk itu penulis sangat
mengharapakan masukan dan saran yang membangun untuk mendapatkan
perbaikan pada yang akan datang.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga karya tulis ilmiah ini kelak
bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis.
Medan, Mei 2011
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP BIDAN PRAKTEK SWASTA TENTANG ASUHAN SAYANG IBU PADA PROSES PERSALINAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA
SYAHRONI DAMANIK 105102088
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daftar Pustaka 20 (1998-2009)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah
ini yang berjudul “Perilaku Bidan Praktek Swasta tentang Asuhan Sayang Ibu pada
Persalinan di Kecamatan Tanjung Morawa 2011” yang diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis mengalami
kesulitan akan tetapi berkat bantuan dan bimbingan yang sangat berarti dari berbagai
pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah ini
sebagaimana mestinya. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep Selaku Ketua Program D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Betty Mangkuji, SST. M.Keb selaku Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, bantuan dan arahan selama pembuatan Proposal Karya Tulis
4. Seluruh staf dan Dosen Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Terima kasih yang tak terhingga pada orang tua dan abang dan kakak yang
penulis cintai yang senantiasa mendoakan dan memberi motivasi tanpa
henti selama menjalani pendidikan.
6. Rekan- rekan mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan pada penulis dalam penyusunan Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari betul bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat
kekurangan baik isi maupun penyusunan bahasa. Untuk itu penulis sangat
mengharapakan masukan dan saran yang membangun untuk mendapatkan
perbaikan pada yang akan datang.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga karya tulis ilmiah ini kelak
bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis.
Medan, Mei 2011
DAFTAR ISI
B. Asuhan sayang ibu...
1. Pengertian asuhan sayang ibu...
2. Konsep asuhan sayAng ibu...
3. Asuhan sayang ibu dalam asuhan persalinan normal...
4. Aspek dasar atau benang merah...
5. Prinsip-prinsip asuhan sayang ibu proses persalinan...
6. Pelaksaan asuhan sayang dalam asuhan persalinan...
7. Asuhan persalinan pada kala I...
8. Asuhan sayang ibu yang diberikan selama kala I...
9. Persalinan kala II...
10. Asuhan Sayang ibu pada proses persalinan kala II...
11. Asuhan persalinan kala III...
13. Asuhan persalinan kala IV...
14. Asuhan sayang ibu pada persalinan kala IV...
C.Bidan... 16
D. Pengertian Bidan Praktek Swasta... 16
E. Pelayanan Kebidanan... 16
F. Asuhan Kebidanan... 16
G. Pengetahuan... 17
H. Sikap... 18
BAB III : KERANGKA KONSEP A. Kerangka konsep... 21
B. Hipotesa... 22
C. Defenisi Operasional... 22
BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian... 23
B. Populasi dan sampel... 23
1. Populasi... 23
2. Sampel... 23
C. Tempat penelitian... 23
D. Waktu penelitian... 24
E. Etika penelitian... 24
F. Instrumen penelitian... 24
G. Validitas dan reabilitas... 26
H. Prosedur pengumpulan... 27
1. Pengelolahan data... 27
2. Analisa data... 28
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...29
B. Pembahasan... 33
BAB VI : Kesimpulan Dan Saran... 38
A. Kesimpulan... 38
B. Saran... 39
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR SKEMA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Defenisi Operasional ………..… 22
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi pengetahuan bidan praktek swasta tentang asuhan sayang ibu di wilayah kerja puskesmas tanjung morawa kabupaten deli serdang medan tahun 2011 berdasarkan umur. ………..…… . 30
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi pengetahuan bidan praktek swasta tentang asuhan sayang ibu di wilayah kerja puskesmas tanjung morawa kabupaten deli serdang medan tahun 2011 berdasarkan pendidikan……… 31
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi pengetahuan bidan praktek swasta tentang asuhan sayang ibu di wilayah kerja puskesmas tanjung morawa kabupaten deli serdang medan tahun 2011 berdasarkan lama bekerja……… … 31
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi sikap bidan praktek swasta tentang asuhan sayang ibu di wilayah kerja puskesmas tanjung morawa kabupaten deli serdang medan tahun 2011….. 32
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi hubungan pengetahuan dengan sikap bidan praktek swasta tentang asuhan sayang ibu di wilayah kerja puskesmas tanjung morawa kabupaten deli serdang medan tahun 2011. ……….32
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : lembar persetujuan penelitian
Lampiran 2 : lembar kuesioner
Lampiran 3 : lembar konsultan
Lampiran 4 : lembar master tabel
Lampiran 5 : lembar konten validity indeks
Lampiran 6 : lembar hasil uji validitas dan reabilitas
Lampiran 7 : hasil out put data penelitian
PROGRAM D- IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011
Syahroni Damanik
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Bidan Praktek Swasta tentang Asuhan Sayang Ibu Pada Proses Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa
Kecamatan Tanjung Morawa Medan
vii + 45 hal + vi tabel + i skema + viii lampiran
Abstrak
Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang saling menghargai budaya, kepercayaan dari keinginan sang ibu pada asuhan yang aman selama proses persalinan serta melibatkan ibu dan keluarga sebagai pembuat keputusan, tidak emosional dan sifatnya mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap bidan praktek swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Medan Tahun 2011. Desain penelitian yang digunakan adalah secara analitik dengan
pendekatan cross secsional. Jumlah sampel sebanyak 52 orang dengan metode
pengambilan sampel total sampling. Penelitian dilakukan di Wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Medan Tahun 2011. Analisa data dengan uji chi square. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi data demografi, 10 pertanyaan pengetahuan, dan 10 pernyataan sikap. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik berdasarkan umur sebanyak 24 responden (46.2%), pengetahuan baik berdasarkan pendidikan terakhir sebanyak 27 responden (51.9%), pengetahuan baik berdasarkan lama bekerja sebanyak 26 responden (50%), mayorias memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 37 responden (71.2%),dan responden yang memiliki sikap positif sebanyak 41 responden (78.8%). Dari hasil penelitian di dapatkan nilai p=0,034, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap bidan praktek swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan. Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan, baik yang bekerja di dalam Puskesmas maupun yang berada di wilayah kerja Puskesmas, menerapkan program. asuhan sayang ibu kepada ibu-ibu yang akan melahirkan selesai melahirkan serta memberi informasi-informasi penting kepada ibu.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelahiran merupakan peristiwa penting bagi kehidupan seorang ibu dan
keluarganya. Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan beruntung dapat berbagai
peristiwa ini dengan keluarga. Bidan juga berada dalam posisi yang unik untuk
meningkatkan kemampuan ibu dalam melahirkan, sebagaimana juga kemampuan
menemani ibu dalam proses kelahiran dalam memberikan dukungan dan dorongan
(Sumarah, 2009: 8).
Di dalam program safe motherhood, pelayanan persalinan oleh staf kesehatan
(dokter atau. bidan) adalah salah satu indikator utama. Di dalam periode 1996-2000,
78.511 kelahiran yang hidup tercatat dalam SUSENAS. Berdasarkan data dari
kelahiran ini, diperkirakan trend pelayanan persalinan oleh staf kesehatan telah
meningkat dari 56% persalinan di tahun 1996 menjadi 61% persalinan ditahun 2000,
Namun itu masih berada dibawah target nasional untuk tahun 2000 (80% persalinan)
(Suprapto, 2000 ¶ 5).
Angka kematian ibu di Negara ASEAN tahun 2003 tercatat 95 per 100.000
kelahiran hidup dan di Negara anggota ASEAN lainnya seperti malasya tercatat 30
per 100.000 dan singapura 9 per 100.000 sedangkan di Indonesia Sedikitnya 18.000
ibu meninggal setiap tahun karena kehamilan atau persalinan. Berarti setiap setengah
Tingginya angka kematian ibu itu menepatkan indonesia pada urutan teratas di
ASEAN. (Siswono, 2003. ¶ 1).
Departemen kesehatan Indonesia menargetkan tahun 2010 angka kematian ibu
turun menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup, dan berbagai upaya telah dilakukan
untuk menekan angka kematian ibu dengan melalui cara Maternal dan child health,
Safe motherhood, gerakan sayang ibu dan making pregnancy safer. Sayangnya, kasus
kematian ibu tetap saja tinggi, Sementar dilihat dari sisi teknologi, sebetulnya tidak
banyak kendala menurunkan angka tersebut. (Siswono, 2003¶ 4).
Menurut (kasubdinkes) Sumatera utara tercatat angka kematian ibu mulai
januari hingga mei 2010 sekitar 83 jiwa. kematiaan ibu itu disebabkan karena
pendarahan 12 jiwa, karena infeksi 2 jiwa, karena keracunan kehamilan atau dikenal
juga sebagai dunia kedokteran yaitu eklamsi sebanyak 12 jiwa, “ diantar 83 jiwa ini,
ada juga kematian ibu disebabkan abortus atau berakhir kehamilan sebelum janin
dapat hidup sebanyak 27 jiwa dan karna partus macet 2 jiwa.
Adanya kebutuhan mendesak untuk perluasan cakupan pelaksanaan klinik
asuhan persalinan dasar daerah lain, diperlukan adanya pemahaman bagi para
spesialis obstetric dan ginekologi, dokter puskesmas, pelaksanaan KIA, institusi
pendidikan dan penentu kebijakan lainnya untuk mendukung adanya upaya
pelaksanaan asuhan sayang ibu pada persalinan normal. Ada lima aspek dasar atau
lima benang merah, yang penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan yang
Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena kependudukannya
sebagai ujung tombak dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia melalui
kemampuannya untuk melakukan pengawasan, pertolongan dan pengawasan
neonatus dan pada persalinan ibu post partum. Berdasarkan peranan bidan yang vital
itulah diperlukan pengaturan profesi bidan dalam memberikan pertolongan yang
optimal ( Manuaba, 1998)
Melihat besarnya peran Bidan untuk menurunkan AKI maka penelitian tertarik
untuk melakukan penelitian tentang ”Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Bidan
Praktik Swasta tentang Asuhan Sayang Ibu pada Proses Persalinan di Kecamatan
Tanjung Morawa Tahun 2011”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat di ambil
“Bagaimanakah Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Bidan Praktik Swasta tentang
Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan di Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2011?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap bidan praktik swasta
tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan di wilayah kerja Puskesmas
Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Medan 2011.
a. Untuk mengidentifikasi pengetahuan berdasarkan karakteristik bidan praktek
swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan di wilayah Kerja
Puskesmas Tanjung Morawa.
b. Untuk mengidentifikasi sikap dengan karakteristik bidan praktek swasta tentang
asuhan sayang ibu pada proses persalinan di wilayah kerja Puskesmas Tanjung
Morawa.
c. Untuk signifikasi pengetahuan dengan sikap bidan praktek swasta tentang asuhan
sayang ibu pada proses persalinan di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa.
e. Untuk mengidentifikasi hasil signifikan antara pengetahuan dengan sikap bidan
praktik swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan di wilayah kerja
puskesmas tanjung morawa.
C. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bidan praktek swasta
Dapat digunakan sebagai masukan bagi tenaga kesehatan / bidan dalam upaya
pembinaan dan peningkatan pengetahuan, sikap dan dalam asuhan sayang ibu.
2. Bagi Penelitian
Untuk menambahkan pengetahuan dalam mempraktekan penelitian tersebut
kepada pasien di kemudian hari, dan penelitian ini juga akan kelak menjadi ilmu
yang bermanfaat.
Dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi mahasiswa DIV Bidan Pendidik USU
sehingga menambah informasi dan wawasan mengenai asuhan sayang ibu pada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan
Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil
konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang
ditandai progresif pada serviks dan diakhiri dengan pelahiran plasenta (varney’s,
2008: 672).
B. Asuhan Sayang Ibu
1. Definisi
Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang saling menghargai budaya, kepercayaan
dari keinginan sang ibu pada asuhan yang aman selama proses persalinan serta
melibatkan ibu dan keluarga sebagai pembuat keputusan, tidak emosional dan
sifatnya mendukung (Depkes RI, 2008: 14).
Asuhan sayang ibu menghormati kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan
merupakan proses alamiah dan bahwa intervensi yang tidak perlu dan pengobatan
untuk proses almiah ini harus dihindarkan. Pada asuhan sayang ibu terjamin bahwa
ibu dan keluarganya diberitahu tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang biasa di
harapkan. Sama seperti kala I, selama kala II, bidan harus menjelaskan apa yang akan
dilakukannya, dan sebelum melakukan hal tersebut yaitu, sebelum melakukan
pemeriksaan vagina, mengecek tekanan darah, mengecek tekanan jantung janin, dan
Ia akan membantu ibu dalam memahami apa yang sedang dan apa yang akan terjadi,
selama proses kelahiran, serta mengikuti operan serta dari ibu dan peran serta dari
bidan, dokter atau pemberi asuhan lainya dalam proses kelahiran tersebut.
Kebutuhan pertama wanita dalam proses persalinan adalah rasa aman. Perasaan
terlindungi adalah persyaratan bagi perubahan tinggkat kesadaran yang merupakan
karakteristik dari proses kelahiran. Selama berabad-abad, diseluruh dunia kebanyakan
wanita mengambil strategi serupa untuk merasa aman ketika mereka melahirkan
(Ross, 2005: 156).
2. Konsep Asuhan Sayang Ibu
a). Persalinan merupakana peristiwa alami
b). Sebagian besar persalinan umumnya akan berlangsung normal
c). Penolong memfasilitasi proses persalinan
d). Tidak asing bersahabat, rasa saling percaya, tahu, dan siap membantu
kebutuhan klien, memberi dukungan moril dan kerja sama semua pihak
(penolong, keluarga, klien).
3. Asuhan Sayang Ibu dalam Asuhan Persalinan
Asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta mencegah
terjadinya komplikas dan juga asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan
keinginan sang ibu. Fokus utama usaha persalinan normal adalah mencegah
terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap
menunggu dengan menangani komplikasi yang mungkin terjadi serta pencegahan
sangat penting dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir
karena sebagian besar persalinan di Indonesia masih terjadi di tingkat pelayanan
kesehatan primer, dimana tingkat keterampilan dan pengetahuan petugas kesehatan di
fasilitas pelayanan masih belum memadai. Dalam penerapan asuhan persalinan secara
tepat guna dalam waktu baik sebelum atau sesaat masih terjadi dan segera melakukan
rujukan saat kondisi ibu masih optimal, maka para ibu dan bayi baru lahir akan
terhindar dari ancaman kesakitan dan kematian.
Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan
memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai
upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal
mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat
yang opimal. Dengan pendekatan seperti ini berarti bahwa upaya asuhan persalinan
normal harus di dukung oleh adanya alasan yang kuat dan berbagai bukti ilmiah yang
dapat menunjukan adanya manfaat apabila diaplikasikan pada setiap proses
persalinan.
Di dalam melakukan asuhan kepada semua ibu selama proses persalinan dengan
adanya praktik-praktik pencegahan yang dilakukan sebagai berikut:
a) Secara konsisten dan sistematik menggunakan praktik pencegahan infeksi
seperti misalnya, mencuci tangan secara rutin, menggunakan sarung tangan sesuai
dengan yang diharapkan, menjaga lingkungan yang bersih bagi proses persalinan dan
b) Memberikan asuhan rutin dan pemantauan selama persalinan dan setelah bayi
lahir, termasuk menggunakan partograp. Partograp digunakan sebagai alat bantu
untuk memantau kemajuan persalinan.
c) Memberikan asuhan sayang ibu secara rutin, selama persalinan, pasca
persalinan dan nifas, termasuk menjelaskan kepada ibu dan keluarganya mengenai
proses kelahiran bayi dan meminta para suami dan kerabat untuk turut berpartisipasi
dalam proses persalinan dan kelahiran bayi.
d) Menyiapakan rujukan bagi setiap ibu bersalin atau melahirkan bayi, serta
menghinadari tindakan-tindakan atau berbahaya seperti episiotomy dan kateterilisasi.
e) Mengajarkan ibu dan keluarganya untuk mengenali secara dini bahaya yang
mungkin terjadi selama masa nifas dan pada bayi baru lahir.
f) Penolong persalinan harus memiliki pengetahuan atau keterampilan untuk
memberikan asuhan yang mengacu pada upaya-upaya pencegahan yang dapat
memberikan rasa aman dan nyaman bagi ibu dan bayi baru lahir, selama persalinan,
pasca persalinan dan masa nifas dini (Depkes, 2007: 1-4).
4. Prinsip-Prinsip Asuhan Sayang Ibu dalam proses persalinan
a) Sapa ibu dengan ramah dan sopan, bersikap dan bertindak dengan tenang dan
memberikan dukungan penuh selama persalinan dan kelahiran bayi.
b) Menjelaskan setiap asuhan yang di berikan untuk ibu dan kepada keluarganya.
c) Mengajukan ibu untuk bertanya untuk membicarakan rasa takut dan
khawatirnya.
e) Memberikan dukungan kepada ibu dengan mengajak anggota keluarganya
agar hati ibu tentram menghadapi persalinan.
f) Secara konsisten melakukan praktek-praktek pencegahan kepada ibu.
g) Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman pada saat persalinan dan
anjurkan ibu untuk minum dan memakan makanan yang ringan sepanjng ibu
menginginkannya.
h) Hargai dan perbolehkan praktek-praktek tradisional yang tidak merugikan
kesehatan ibu
i) Hindari tindakan yang berlebihan dan mungkin membahayakan seperti
episiotomy, pencukuran dan klisma.
j) Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya sesegera mungkin dan bantu ibu untuk
memulai pemberian ASI dalam satu jam pertama setelah lahir.
k) Siapkan rencana rujukan jika diperlukan dan mempersiapkan persalinan dan
kelahiran dengan baik, siapkan perlengkapan dan obat-obatan yang
diperlukan. (Depkes, 2008: 14).
5. Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Asuhan Persalinan
a) Memberikan dukungan emosional
Dukungan dan anjurkan suami dan anggota keluarga yang lain untuk
mendampingi ibu selama persalinan dan kelahiran. Menganjurkan mereka untuk
berperan aktif dalam mendukung dan mengenali langkah-langkah yang mungkin akan
sangat membantu kenyamanan ibu. Menghargai keinginan ibu untuk di dampingi
b) Membantu mengatur posisi
Anjurkan ibu untuk menjaga posisi-posisi yang nyaman selama persalinan dan
kelahiran Anjurkan pula suami dan pendanping lainnya untuk membantu ibu
mengatur posisi. Ibu boleh berjalan, posisi tegak seperti berjalan, berdiri atau
berjongkok dapat membantu turunnya kepala bayi dan sering kali mempersingkat
waktu persalinan.
c) Memberi cairan nutrisi
Anjurkan ibu untuk mendapat asupan (makanan ringan dan minuman air)
selama persalinan dan kelahiran bayi. Sebagian ibu masih ingin makan selama fase
latin persalinan, tetapi setelah memasuki fase aktif mereka hanya menginginkan
cairan saja. Anjurkan anggota keluarga menawarkan ibu minum sesering mungkin
dan makanan ringan selama persalinan.
d) Keleluasan kekamar mandi secara teratur
Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin selama
persalinan. Ibu harus berkemih paling sedikit setiap 2 jam, atau lebih jika terasa ingin
berkemih atau jika kantong kemih dirasakan penuh.
e) Pencegahan infeksi
Menjaga lingkungan yang bersih merupakan hal penting dalam mewujudkan
kelahiran yang bersih dan aman bagi ibu dan bayinya. Kepatuhan dalam menjalankan
praktek-praktek pencegahan infeksi yang baik juga akan melindungi penolong
persalinan dan keluarga ibu dari infeksi. Ikut praktek-praktek pencegahan infeksi
untuk mandi pada awal persalinan dan pastikan bahwa ibu memakai yang bersih.
Mencuci tangan sesering mungkin, menggunakan peralatan steril atau disinfeksi
tingkat tinggi dan sarung tangan pada saat diperlukan. (Depkes, 2007: 52).
6. Asuhan sayang ibu yang diberikan selama kala I yaitu:
a). Mengijinkan ibu memilih orang yang kan mendampinginya selama proses
persalinan dan kelahiran
b). Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir, kemudian keringkan
hingga betul-betul kering dengan handuk bersih setiap kali sebelum dan
sesudah melakukan kontak dengan pasien. Gunakan sarung tangan bersih
kapanpun menangani benda yang terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh.
Gunakan sarung tangan DTT/steril untuk semua pemeriksaan vagina.
c). Menanyakan riwayat kehamilan ibu segera lengkap
d). Lakukan pemeriksaan abdomen yaitu tinggi fundus uteri, kontraksi uterus,
denyut janin, presentasi, penurunan bagian terbawah janin dan juga
pemeriksaan dalam secara aseptic dan sesuai dengan kebutuhan dalam
keadaan normal pemeriksa dalam cukup setiap 4 jam.
e). Jangan melakukan pemeriksaan dalam jika ada perdarahan dari vagina yang
lebih banyak dari jumlah normal bercak darah/show yang ada dalam
persalinan
f). Catat semua temuan dan pemeriksaan dengan tepat dan seksama pada kartu
masalah segera berikan perawatan yang memadai dan rujuk
kepuskesmas/rumah sakit.
g). Minta ibu hamil agar sering buang air kecil sedikit setiap 2 jam.
h). Anjurkan ibu untuk mandi dan tetap aktif bergerak seperti biasa dan memilih
posisi yang nyaman kecuali jika belum terjadi penurunan kepala sementara
ketuban sudah pecah. Jangan perbolehkan ibu dalam proses persalinan
berbaring miring, duduk, atau jongkok, berbaring terlentang mungkin
menyebabkan gawat janin.
i). Selama proses persalinan anjurkan ibu untuk minum guna menghindari
dehidrasi dan gawat janin.
j). Selama persalinan, beri dukungan moril dan perlakuan yang baik dan peka
terhadap kebutuhan ibu hamil, suami/keluarga/orang terdekat yang
mendampingi ibu untuk mengambil peran aktif dalam memberikan
kenyamanan dan dukungan kepada ibu selama persalinan.
k). Menjelaskan proses persalinan yang sedang akan terjadi pada ibu, suami dan
keluarganya. Beritahu mereka kemajuan persalinan secara berskala.
l). Lakukan perolongan persalinan yang bersih dan aman.
7. Asuhan sayang ibu pada proses persalinan kala II dan III
a). Menghargai ibu selama proses persalinan
b) Mengijinkan ibu untuk memilih orang yang akan mendampinginya selama
c). Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir, kemudian
dikeringkan hingga betul-betul kering dengan handuk bersih
d). Bantu ibu mengambil posisi yang paling nyaman baginya.
e). Setelah pembukaan lengkap anjurkan ibu hanya meneran apabila ada
dorongan kuat dan spontan untuk meneran, jangan menganjurkan ibu untuk
meneran berkepanjangan dan menahan nafas.
f). Anjurkan ibu untuk minum selama persalinan kala dua, dikarnakan pada kala
ini ibu bersalin mudah sekali mengalami dehidrasi selama proses persalinan
dan kelahiran bayi.
g). Berikan rasa aman dan semangat serta ketentraman hatinya selama proses
persalinan berlangsung. Dukungan dan perhatian akan mengurangi perasaan
tegang, dan itu membantu kelancaran proses persalinan dan kelahiran bayi.
h). Membersihkan perineum ibu.
i). Membimbing ibu untuk meneran bila tanda pasti kala dua setelah diperoleh,
tunggu sampai ibu merasakan adanya dorongan spontan untuk meneran.
j). Menolong kelahiran bayi..
h). Berikan penjelasan pada ibu, sebelum melahirkan plasenta, tentang prosedur
penatalaksanaan aktif kala III.(Depkes, 2008: 100).
8. Asuhan Sayang ibu Pada Persalinan kala IV
a). Segera setelah lahir, nilai keadaan bayi, letakkan diperut ibu dan segera
keringkan bayi dengan handuk bersih yang hangat. Setelah bayi kering,
b). Melakukan penilaian seperti tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung
kemih dan masase fundus uteri setiap 15 menit selama 1 jam pertama setelah
persalinan. Pada saat melakukan masase uterus, perhatikan berapa banyak
darah yang keluar dari vagina. Jika fundus tidak teraba terus lakukan masase
pada daerah fundus agar uterus berkotraksi.
c). Pantau temperature tubuh setiap jam selama dua jam selama dua jam pertama
pasca persalinan. Jika meningkat pantau dan tatalaksaana sesuai apa yang
diperlukan.
d). Nilai pendarahan. Periksa perineum dan vagina setiap 15 meni selama satu
jam pertama dan 30 menit selama jam kedua pada kala empat.
e) Ajarkan ibu dan keluarganya bagaimana menilai kontraksi uterus dan jumlah
darah yang keluar bagaimana melakukan masase jika uterus menjadi lembek.
f) Minta bantuan keluarga untuk memeluk bayi, bersihkan dan bantu ibu untuk
mengenakan baju atau sarung yang bersih dan kering, atur posisi ibu agar
nyaman. Jaga agar bayi diselimuti dengan baik, kemudian berikan bayi ke ibu
dan anjurkan agar ibu untuk memeluk dan memberikan ASI. (Depkes, 2008,
hal. 116).
C. Bidan
Bidan yaitu seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang
berlaku,dicatat (register), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek (Sofyan,
D. Bidan Praktik Swasta
Bidan praktik swasta (BPS) adalah Bidan yang memiliki surat ijin praktik Bidan
(SIPB) sesuai dengan persyaratan yang berlaku, dicatat (register) diberi izin
secara sah dan legal untuk menjalankan praktek kebidanan mandiri.
(IBI, 2008: 3)
E. Pelayanan kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan
kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan mulai dari
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berncana, termasuk
kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat (Purwandari
atik, 2008: 6).
F. Asuhan kebidanan
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan dan tanggung jawab
bidan dalam pelayanan yang diberikan kepada klien yang memiliki kebutuhan
dan atau masalah kebidanan seperti kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir,
keluarga berencana, kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan
G. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Dari
pengalaman, dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang di dasari oleh yang
hanya didasari oleh pengetahuan. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan
dengan wawasan atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin
diukur dari subyek penelitian ayau responden.
1). Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
(recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
2). Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat meninterprestasikan materi tersebut
3). Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
pelajari pada situasi kondisi real (sebenarnya).
4). Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
ke dalam kompenen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5). Sintesis (syntesis)
Sintesis menujuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
6). Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap
suatu materi atau objek, penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada. (Notoatmodjo: 114).
H. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulasi atau obyek. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau
kesehatan tersebut. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung.
1. Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan (obyek).
2. Merespon (Responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang
diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
3. Menghargai (Valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.
4. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko
merupakan sikap yang paling tinggi. (Notoatmodjo, 2003: 126).
Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya sebagai
berikut :
a. Umur
Umur adalah umur responden dalam tahun terakhir responden.
Umur sangat erat hubungannya dengan pengetahuan seseorang, karena
b. Pendidikan
Tingkat pendidikan menentukan pola pikir dan wawasan seseorang.
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan stok modal
semakin meningkat, pendidikan memiliki peranan yang penting dalam
kualitas. Lewat pendidikan manusia dianggap akan memperoleh
pengetahuan.
c. Sumber informasi
Informasi adalah data yang telah di proses ke dalam suatu bentuk yang
mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa
bagi keputusan saat ini atau keputusan mendatang, informasi yang datang
dari pengirim pesan yang ditujukan kepada penerima pesan.
Sumber informasi dapat diperoleh dari:
1. Media cetak, seperti booklet, leaflet, foster, rubrik, dan lain-lain.
2. Media elektronik, seperti televisi,video, slaide, radio, dan lain-lain.
3. Non-media, seperti di dapat dari keluarga, teman, tenaga kesehatan.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan - tingkatan di atas
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan variabel-variabel yang
akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Pada skema
kerangka konsep dapat dilihat bahwa sampel dalam penelitian ini adalah Bidan
Praktik Swasta dimana peneliti akan mengidentifikasi Hubungan Pengetahuan dengan
Sikap Bidan Praktek Swasta tentang Asuhan Sayang Ibu pada Proses Persalinan Di
Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2011.
Variabel Independen Variabel Dependen
Skema 1. Kerangka konsep
Pengetahuan Bidan Praktek Swasta
B. Hipotesa
Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternatif (Ha)
yaitu, ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap bidan praktek swasta
tentang asuhan sayang ibu.
C. Defenisi operasional
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Desain penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, jenis
penelitian ini tujuannya untuk menemukan ada atau tidak adanya hubungan Serta
berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2006: 270 ). Rencana penelitian ini untuk
mlihat hubungan pengetahuan dengan sikap bidan praktik swasta tentang asuhan
sayang ibu pada proses persalinan.
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan praktik swasta dengan
jumlah 52 bidan praktik swasta di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini berjumlah sesuai dengan jumlah populasi.
Sampel dalam penelitian diambil secara total sampling, yaitu Sebanyak 52 bidan
praktik swasta yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa.
C. Tempat Penelitian
Lokasi dalam penelitian adalah wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa.
Adapun pertimbangan penentuan lokasi ini karna di Kecamatan Tanjung Morawa
belum pernah dilakukan penelitian sejenis yaitu hubunganan pengetahuan dengan
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai pada bulan Desember 2010 sampai bulan Mei
2011.
E. Etika penelitian
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti mengajukan
permohonan kepada ketua program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatra Utara, dan permintaan izin dari pemimpin puskesmas Tanjung
Morawa. Kemudian peneliti menemui responden untuk memperkenalkan diri dan
menjelaskan bahwa tujuan peneliti ingin meneliti di klinik responden.
Peneliti juga menjelaskan bahwa responden dapat mengundurkan diri dari
penelitian setiap saat tanpa ada tekanan ataupun paksaan dan peneliti akan
menghormati hak responden dengan menjaga kerahasiaan, setelah itu peneliti
memberikan Quesioner kepada responden dan diberi kode tanpa mencantumkan nama
responden. Data-data yang diperoleh dari responden semata-mata digunakan demi
perkembangan ilmu pengetahuan. Setelah responden mengerti dan memahami
maksud tujuan penelitian, maka secara sukarela responden menanda tangani lembar
persetujuan dan pengisian kuesioner.
F. Instrumen penelitian
Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan
multiple choise dimana nilai satu untuk jawaban benar, nilai nol untuk jawaban salah.
Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan sebagai berikut:
a. Menentukan nilai terbesar dan terkecil
Nilai terbesar : 10
Nilai terkecil : 0
b. Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = Nilai terbesar- nilai terkecil
= 10 – 0
= 10
c. Menentukan nilai panjang kelas (i)
Panjang Kelas (i) =
s banyakkela
g rentan
= 5
2 10
=
d. Menentukan Kategori pengetahuan berdasarkan perolehan nilai
Baik = Jika responden mendapatkan skor 6-10
Tidak baik = Jika responden memdapatkan skor 0-5
Kuesioner sikap berisi 10 pertanyaan dengan type check list di mana aspek
tertinggi dikali jumlah pertanyaan (3x10) dan skor minimum nilai jumlah dari
jumlah jawaban yang terendah (1x10). Di mana p merupakan panjang kelas.
berdasarkan jawaban responden dari semua pertanyaan sikap yang diberikan
dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari 3 kategori jawaban yaitu
setuju (s) diberi niali tiga (skor 3), ragu-ragu (rr) diberi nilai dua (skor 2), dan
tidak setuju (ts) diberi nilai satu (skor 1). Aspek pengukuran untuk pertanyaan
Sebaliknya pertanyaan yang tidak mendukung, jawaban setuju (s) diberi nilai
satu (skor 1), setuju (s) diberi nilai dua (skor 2), tidak setuju (ts) diberi nilai 3
(skor 3). Untuk menentukan panjang kelas (interval), dengan menggunakan
rumus sebagai berikut ( Hidayat, 2007: 102). Untuk mendapatkan kreteria
digunakan perhitungan sebagai berikut :
a. Menentukan nilai terbesar dan terkecil
Nilai terbesar : 30
Nilai terkecil : 10
b. Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = Nilai terbesar- nilai terkecil
= 30 – 10
= 20
Panjang Kelas (i) =
d. Menentukan Kategori pengetahuan berdasarkan perolehan nilai
Positif = Jika responden mendapatkan skor 21-30
Negatif = Jika responden memdapatkan skor 10-20
G. Validitas dan reabilitas
Untuk menguji validitas dan reabilitas instrumen, perlu dilakukan pengujian
terhadap instrumen penelitian. Uji validitas yang dilakukan adalah isi (content
validity) di mana substansi pengukuran itu betul-betul mewakili konsep yang
sudah dirumuskan dalam defenisi operasional, yang didasarkan pada landasan
teori dan pendapat para ahli, dalam hal ini uji validitas telah dilakukan oleh ahli
kebidanan. Sedangkan untuk uji reabilitas, data di analisa dengan uji cronbach’s
alfa dan instrumen di ujikan pada sepuluh responden yang memiliki kriteria yang
sama dengan responden yang diteliti. Jawaban responden akan diolah dengan
menggunakan bantuan program komputerisasi untuk mencari nilai koefisien
reabilitas alpha cronbach. Dengan ketentuan apabila r hitung > r tabel (p) > 0,6
maka instrumen dinyatakan reliabel, dan apabila r hitung < r tabel (p) < 0,6 maka
instrumen dinyatakan tidak reliabel (Hidayat, 2007: 115). Untuk pertanyaan
pengetahuan di dapat nilai alpha cronbach 0,703, sedangkan pernyataan untuk
H. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimulai setelah penelitian menerima surat izin penelitian
dari program D-IV bidan pendidik Fakultas keperawatan universitas sumatera
utara dan telah mendapat izin dari puskesmas tanjung morawa.
Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data BPS sesuai
kriteria. Pada saat pengumpulan data peneliti menemui responden di rumah dan
ada juga yang dipuskesmas.
Bila peneliti sudah menjumpain responden maka peneliti menjelaskan tujuan,
manfaat penelitian, prosedur penelitian dan cara pengisian kuesioner dilakukan
dengan teknik pengisian kuesioner. Kemudian peneliti meminta kesedian dan
memenuhi kriteria penelitian meminta kesediaan dan memenuhi ktiteria penelitian
diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent).
H. Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan data
Setelah seluruh data terkumpul, maka dilakukan analisa data kembali dengan
memeriksa semua kuesioner apakah jawaban sudah lengkap (editing). Kemudian
data diberi kode (coding) untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa
data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan
kedalam bentuk tabel. (Entry) data dalam computer dan dilakukan dengan
menggunakan teknik komputerisasi. Tahap terakhir yang akan dilakukan yaitu
dalam program computer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam
pemasukan data. Tahap terakhir dilakukan melalui penyimpanan data untuk siap
di analisis (saving).
2. Analisis data
Analisa data dengan melakukan pengukuran terhadap masing-masing
responden, lalu ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi.
Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Statistik univariat
Analisa data dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan
persentase tiap variabel yang diteliti. Analisa univariat dilakukan untuk
mengetahui distribusi frekuensi variabel independent yaitu pengetahuan
bidan praktik swasta dan variabel dependen yaitu sikap bidan praktik swasta
tentang asuhan sayang.
b. Statistik bivariat
Statistik bivariat adalah suatu prosedur yang digunakan untuk menerangkan
keeratan hubungan antara dua variabel (Arikunto, 2006: 271). Dalam
menganalisa data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan
menggunakan uji statistik Chi Square (X2), dengan nilai kemaknaan
( . Pedoman dalam menerima hipotesis : apabila nilai X2 hitung >
yaitu ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dan
apabila nilai X2 hitung < X2 tabel atau nilai probalitas (ρ) > 0,05 maka
hipotesis penelitian ditolak, yaitu tidak ada hubungan antara variabel bebas
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dikemukakan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
hubungan pengetahuan dengan sikap bidan praktek swasta tentang asuhan sayang
ibu pada proses persalinan terhadap 52 bidan peraktik swasta di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Morawa Tahun 2011.
A. Hasil Penelitian
Tabel 5.1.
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Berdasarkan Karakteristik Bidan Praktik
Swasta tentang Asuhan Sayang Ibu pada Prosese Persalinan di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanjung Morawa Medan Tahun 2011
Total 37 71.2 15 28.8 52 100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa mayoritas pengetahuan responden
pada kelompok umur <31 tahun sebanyak 24 responden (46.2), ada 19 responden
(36.5%) berpengetahuan baik, dan 5 responden (9.6%) berpengetahuan kurang
baik. sedangkan untuk pengetahuan berdasarkan pendidikan mayoritas responden
berpengetahuan baik pada kelompok pendidikan D-III sebanyak 27 responden
(51.9%), ada 19 responden (36.5%) berpengetahuan baik dan 8 responden
(15.4%) berpengetahuan kurang. Sedangkan untuk pengetahuan berdasarkan
Lama bekerja diketahui bahwa mayoritas responden pada kelompok lama bekerja
11-20 tahun sebanyak 26 responden (50%), 8 responden (15.4%) berpengetahuan
Tabel 5.2.
Distribusi Frekuensi Sikap Berdasarkan Karakteristik Bidan Praktik
Swasta tentang Asuhan Sayang Ibu pada Prosese Persalinan di Wilayah
Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Medan Tahun 2011
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa mayoritas sikap responden pada
kelompok umur <31 tahun sebanyak 24 responden (46.1%), ada 17 responden
(32.6%) bersikap positif, dan 5 responden (9.6%) bersikap negatif. sedangkan untuk
sikap berdasarkan pendidikan mayoritas responden bersikap negatif pada kelompok
pendidikan D-III sebanyak 27 responden (51.9%), ada 20 responden (38.4%) bersikap
positif dan 7 responden (13.4%) bersikap negatif. Sedangkan untuk sikap berdasarkan
Lama bekerja diketahui bahwa mayoritas responden pada kelompok lama bekerja
11-20 tahun sebanyak 26 responden (50%), 22 responden (42.3%) bersikap positif dan 4
responden (7.6%) bersikap negatif.
Tabel 5.3.
Signifikan Antara Pengetahuan dan sikap Bidan Praktik Swasta tentang
Asuhan Sayang Ibu pada Prosese Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tanjung Morawa Medan Tahun 2011
Pengetahuan Total
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden kurang
baik ada 6 responden (11.5%) dan memiliki sikap negatif , untuk penetahuan baik
ada 5 responden (9.6%) dan bersikap negatif, sedangkan untuk pengetahuan baik ada
9 responden (17.3%) dan memiliki sikap negatif. Sedangkan untuk pengetahuan baik
sebanyak 32 responden (61.5%), dan memiliki sikap positif.
Tabel 5.4.
Hasil Signifikan antara pengetahuan dan sikap bidan praktek swasta tentang
asuhan sayang ibu pada proses persalinan di wilayah kerja puskesmas tanjung
morawa medan 2011
Value Df Asymp Sig. (2
sided)
Person chi-square
4.489 (b)
1 0.034
Analisa hubungan pengetahuan bidan praktik swasta dengan sikap bidan praktik
swasta tentang asuhan sayang ibu diukur dengan menggunakan uji chi square. Dari
hasil analisis data di dapat p=0,034 (α=0,05) dengan p < 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap
bidan praktek swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan di Wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Morawa Medan 2011.
Dalam pembahasan ini, peneliti mencoba menjawab pertanyaan penelitian yaitu
bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap bidan praktek swasta di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Morawa Medan yang dijadikan sebagai tolak ukur sebagai
berikut.
1. Pengetahuan bidan praktik swasta tentang asuhan sayang ibu
berdasarkan karakteristik
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan ini merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang di mana dari
pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan, akan lebih bertahan lama dari pada perilaku yang tidak di dasari
oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2003).
Sesuai pendapat Hurlock (2002) bahwa usia dewasa (18 – 40 tahun)
merupakan masa di mana seseorang secara maksimal mencapai prestasi
yang memuaskan.
Dari hasil penelitian diketahui, umur sangat berperan penting dalam
memahami suatu ilmu pengetahuan, semakin bertambah usia seseorang semakin
Dari kesimpulan tersebut maka diperoleh kesesuaian antara teori dan
kenyataan umur bidan mempengaruhi terhadap pengetahuan bidan tentang
asuhan sayang ibu.
Selain dari umur yang dapat mempengaruhi pengetahuan bidan adalah
latar belakang pendidikan juga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan bidan.
Dari hasil penelitian didapatkan mayoritas tingkat pendidikan bidan adalah
tamatan D III sebanyak 27 responden (51,9%).
Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (2004), bahwa pendidikan
berperan penting dalam menentukan kualitas manusia, dan akan dianggap lebih
berpengetahuan apabila mengecap pendidikan.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmojdo (2003),
tingkat pendidikan dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima
informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga, bahwa makin tinggi tingkat
pengetahuan seseorang, semakin tinggi tingkat pemahamannya. Hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan sangat berperan dalam penyerapan dan
pemahaman terhadap informasi dan pendidikan memiliki peranan penting dalam
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang
semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Hal ini diketahui
bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki responden, maka responden
Sehubungan dengan hal di atas diperoleh kesimpulan bahwa terdapat
kesesuaian antara teori dan kenyataan di mana pendidikan bidan mempengaruhi
tingkat pemahaman tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan.
Lamanya masa bekerja juga termasuk faktor yang mempengaruhi
pengetahuan bidan praktek swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses
persalinan dari hasil penelitian didapatkan mayoritas responden ada kelompok
lama bekerja 11-20 tahun sebanyak 26 responden (44,2%).
Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (2004) bahwa pekerjaan dan
lama bekerja yang dilakukan seseorang memberikan pengaruh terhadap hal lain.
Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa lamanya seseorang bekerja dapat
berkaitan dengan pengalaman yang didapatkan di tempat kerja, semakin lama
seseorang bekerja semakin banyak pengetahuan dan keterampilan yang
didapatkan.
Menurut Soekidjo (1998) bahwa pengetahuan seseorang diperoleh dari
pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain.
Maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat kesesuaian antara teori dan
kenyataan bahwa lama bekerja mempengaruhi tingkat pemahaman terhadadap
Berdasarkan hasil penelitian dari 52 responden terdapat bahwa responden
mayorias memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 37 responden (71.2%), dan
pengetahuan minoritas responden memiliki pengetahuan kurang baiksebanyak 15
responden(28.8%).
Menurut Notoadmojo (2007) pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan
ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia melalui mata dan telinga.
Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh bidan memiliki pengetahuan yang
baik tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan. Pendidikan mempunyai
peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Tingkat pendidikan masyarakat
dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam
bidang kesehatan dan keluarga. Hal ini bertujuan melihat bahwa semakin tinggi
pendidikan yang dimiliki ibu, maka semakin mudah dan berwawasan luas
mengetahui tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan. Peneliti berasumsi
pengetahuan yang baik bisa diperoleh ibu dari pengalaman dan berdasarkan tingkat
2. Sikap bidan praktik swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses
persalinan
Menurut saifuddin (2007) sikap dikatakan sebagai suatu respon evaluatif.
Respon yang akan timbul apabila individu dihadapkan pada stimulus yang
menghendaki adanya reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi
yang dinyatakn sebagai sikap itu timbulnya di dasari oleh proses evaluasi dalam diri
individu yang member kesimpulan terhadap stimulus yang baik dan buruk,
positif-negatif, menyenangkan tidak menyenangkan, yang kemudian mengkristalkan sebagai
potensi reaksi terhadap objek sikap.
Sikap yang terdapat pada individu akan member warna atau corak tingkah
laku ataupun perbuatan individu yang bersangkutan. Menurut Notoatmodjo (2007)
sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
suatu stimulasi atau obyek. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek, proses
selanjutnya akan menilai atau bersikap terhadap stimulus atau objek kesehatan
tersebut. Dalam sikap positif, tindakan adalah mendekati, menyenangi,
mengharapkan objek tertentu, sedangkan dalam sikap negative terdapat kecendrungan
untuk menjauhi, menghindari, membenci dan tidak menyukai objek tertentu.
Menurut asumsi saya berdasarkan sikap dengan karakteristik umur terlihat
pada umur <30 tahun memiliki sikap yang positif mengenai asuhan sayang ibu pada
bagi bidan-bidan yang sudah lama melakukan praktik tapi tidak pernah melakukan
seminar atau pelatihan maka responden akan kurang atas ilmu atau materi yang baru
di dalam pelayanan kebidanan.
Menurut asumsi saya berdasarkan sikap dengan karakteristik lama bekerja
terlihat pada lama bekerja 11-20 tahun memiliki sikap yang poitif mengenai asuhan
sayang ibu pada proses persalinan, ini dikarnakan pelatihan-pelatihan yang dilakukan
diwilayah kerja puskesmas di daerah tersebut mengenai asuhan sayang ibu pada
proses persalinan.
3. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap bidan praktek swasta tentang
asuhan sayang ibu pada proses persalinan
Berdasarkan hasil analisa statistik yang diperoleh maka di dapat p=0,340
(α=0,05) dengan p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini gagal
ditolak yaitu ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap bidan
praktek swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan di Wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Medan 2011.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Saragih (2007) yang
menyatakan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan bidan tentang asuhan
sayang ibu pada persalinan dengan sikap bidan tentang asuhan sayang ibu, karna
semakin baik pengetahuannya maka sikapnya pu positif tentang asuhan sayang
Julinda (2008) yang menyatakan bahwa pengetahuan mempengaruhi
sikap dalam pembentukan label, serta atribut seseorang. Jika label atribut sifatnya
positif atau baik maka individu tersebut akan menyandang hal-hal positif yang
lambat laun akan berkembang secara positif pula dalam diri mereka. Namun jika
label dan atribut tersebut negatif maka hal-hal negatif pun secara bertahap akan
tumbuh subur untuk menjadi bagian dari perkembangan kepribadian mereka, bila
individu memilki pengetahuan baik maka memiliki sikap yang positif. Demikian
halnya dengan bidan yang memiliki pengetahuan baik terhadap asuhan sayang ibu
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa peneliian yang dilakukan terhadap 52 bidan praktek swasta di wilayah
kerja puskesmas tanjung morawa sebagai berikut
1. Mayoritas pengetahuan responden pada kelompok umur <31 tahun sebanyak
24 responden (46.2%), Mayoritas responden berpengetahuan baik pada
kelompok pendidikan D-III sebanyak 27 responden (51.9%), bahwa mayoritas
responden pada kelompok lama bekerja 11-20 tahun sebanyak 26 responden
(50%).
2. Mayoritas pengetahuan responden pada kelompok umur <31 tahun sebanyak
24 responden (46.2), mayoritas responden bersikap negatif pada kelompok
pendidikan D-III sebanyak 27 responden (51.9%), mayoritas responden pada
kelompok lama bekerja 11-20 tahun sebanyak 26 responden (50%).
3. Mayoritas Pengetahuan baik sebanyak 32 responden (61.5%), dan memiliki
4. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap bidan praktek
swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan.
B. Saran
1. Bagi tempat penelitian
Diharapkan bidan praktek swasta lebih menerapkan asuhan asuhan sayang
ibu pada proses persalinan untuk menurunkan angka kematian ibu dan
meningkatkan ikatan antara ibu dan bidan pada saat persalinan.
2. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan adanya peningkatan dan pengembangan pendidikan mengenai
kebidanan tentang asuhan sayang ibu.
3. Bagi penelitian selanjutnya
Selain itu diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk penelitian
selanjutnya dan penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pelayanan
kebidanan, Diharapkan juga agar penelitian ini nantinya bermanfaat bagi
peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini mengenai tindakan dari
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suaru Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Azwar, Saifuddin. (2007). Sikap manusia dan teori pengukurannya. Edisi 2
Yogjakarta : Pustaka Belajar
Champman. (2006). Kehamilan dan Persalinan . jakarta: EGC
Departemen, RI, 2009. Indonesia sehat, , from
Departemen kesehatan RI, 2003. Standart Kebidanan, Depkes RI : Jakarta
Departemen kesehatan RI, 2007. Standart Kebidanan, Depkes RI : Jakarta
Departemen kesehatan RI, 2008. Standart Kebidanan, Depkes RI : Jakarta
Hidayat, A. A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A. A. (2010). Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika.
Manuabah, (1998). Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan,& Keluarga Perencanaan UntukPendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Manik, M, Sitohang, N, & Nurasiah. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis.
Medan: USU Press.
Notoatmodjo, S. (2003). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka cipta
Notoatmodjo, S. (2007). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka cipta
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Sumarah, dkk. (2009). Buku Ajar Kebidanan. Jakarta : Fitramaya
Saragih, safitri. (2007). Pelaksanaan asuhan sayang ibu pada persalinan normal. Medan : BIP
Varney’s, (2007). Asuhan Kebidanan. Jakarta ; EGC
Atik, P. (2008). Angka-kematian-ibu-melahirkan-tinggi&catid= 2 september 2008
from
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Saya yang bernama syahroni damanik (Nim:105102088) adalah mahasiswa
DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya
sedang melakukan penelitian tentang “hubungan pengetahuan dengan sikap bidan
praktek swasta tentang asuhan sayang ibu pada proses persalinan di wilayah kerja
puskesmas tanjung morawa tahu 2011”, penelitian ini merupakan salah satu kegiatan
dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan Ibu untuk menjadi responden
dalam penelitian ini. Selanjutnya mohon kesediaan bidan mengisi kuesioner ini
dengan jujur dan apa adanya. Jika bidan bersedia, silahkan menandatangani lembar
persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Ibu.
Partisipasi bidan dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga bidan bebas
untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa adanya sanksi apapun. Identitas pribadi
dan semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk
keperluan penelitian ini.
Untuk partisipasi yang bidan telah berikan saya ucapkan Terimakasih.
Medan, Desember 2010
Responden Peneliti
aKuesioner Penelitian Prilaku Bidan Praktek Swasta Tentang Asuhan Sayang Ibu Pada Persalinan Di Kecamatan Tanjung Morawa 2011.
Jawablah peretanyaan dibawah ini, serta beri tanda silang (x) untuk salah satu jawaban anda.
A. Data demografi
Inisial Nama bidan :
Umur : Pendidikan terakhir :
Lama bekerja :
B. Pertanyaan pengetahuan tentang asuhan sayang ibu
1. Apakah pengertian asuhan sayang ibu?
a. Asuhan yang menghargai ibu pada saat-saat sakit saja dan dan memberikan ibu kebebasan
b. Asuhan dengan prinsi menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu c. Asuhan yang menghargai ibu karna ibu ingin melahirkan
2. Dibawah ini benang merah yang diperhatikan dalam asuhan sayang ibu pada
persalinan adalah?
a. Mengikut sertakan suami untuk pendamping persalinan b. Pencegahan infeksi
c. Mengutamakan hak-hak ibu
3. Asuhan sayang ibu yang diberikan selama persalinan?