• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2 Pembahasan

Uji kualitas data dilakukan dengan melihat validitas dan reliabilitas suatu instrumen. Uji validitas digunakan untuk memberi gambaran atas jawaban apakah item pertanyaan telah mengukur apa-apa yang akan diukur. Item pertanyaan akan dinyatakan valid jika skor r hitung ≥ r table; r tabel = 0,279 (Sugiyono, 2005). Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Item pertanyaan akan dinyatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,6.

Adapun hasil uji validitas dan reliabilitas dilihat dengan menggunakan program SPSS V.15 yaitu dengan melihat nilai dari Corrected Item-Total Correlation disajikan pada Tabel 5.3 sebagai berikut:

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas maka diperoleh hasil bahwa semua item variabel tekanan ketaatan valid dan reliabel karena memiliki nilai r > 0,279 dan nilai alpha > 0,60. Kualitas data untuk variabel independensi auditor, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.4. Uji Kualitas Data Variabel Independensi Auditor

Variabel Cronbach's

Alpha Item r hitung r kritis Keterangan

Independensi 0.815 P1 0.632 0.279 Valid Auditor P2 0.502 0.279 Valid P3 0.636 0.279 Valid P4 0.324 0.279 Valid P5 0.366 0.279 Valid P6 0.457 0.279 Valid P7 0.547 0.279 Valid P8 0.469 0.279 Valid P9 0.442 0.279 Valid P10 0.714 0.279 Valid

Sumber: Lihat Lampiran E

Tabel 5.3. Uji Kualitas Data Variabel Tekanan Ketaatan

Variabel Cronbach's

Alpha Item r hitung r kritis Keterangan

Tekanan Ketaatan 0.838 P1 0.520 0.279 valid

P2 0.635 0.279 valid P3 0.405 0.279 valid P4 0.560 0.279 valid P5 0.691 0.279 valid P6 0.692 0.279 valid P7 0.491 0.279 valid P8 0.543 0.279 valid P9 0.558 0.279 valid

Sumber: Lihat Lampiran E

Setelah dilakukan uji kualitas data diperoleh hasil bahwa semua item pada variabel independensi auditor ini dinyatakan valid dan reliabel, karena memiliki r > 0,279 dan nilai alpha > 0,6 sehingga dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.

Berikutnya akan dilakukan pengujian kualitas data untuk variabel kompleksitas tugas, berikut hasil pengujian kualitas datanya:

Tabel 5.5. Uji Kualitas Data Variabel Kompleksitas Tugas

Variabel Cronbach's

Alpha Item r hitung r kritis Keterangan

Kompleksitas 0.692 P1 0.254 0.279 Tidak valid

Tugas P2 0.213 0.279 Tidak valid

P3 0.745 0.279 valid

P4 0.594 0.279 valid

P5 0.599 0.279 valid

P6 0.446 0.279 valid

Sumber: Lihat Lampiran E

Hasil dari pengujian kualitas data untuk variabel kompleksitas tugas menunjukkan terdapat dua item tidak valid yaitu pertanyaan pertama (P1) dan kedua (P2) karena tidak memiliki nilai r > 0,279, sehingga item pertanyaan

tersebut tidak diikutkan dalam pengujian berikutnya. Adapun hasil uji validitas dari variabel kompleksitas tugas setelah pertanyaan pertama dan kedua dihapus adalah sebagai berikut:

Tabel 5.6. Uji Kualitas Data Variabel Kompleksitas Tugas

Variabel

Cronbach's

Alpha Item r hitung r kritis Keterangan

Kompleksitas 0.898 P3 0.614 0.279 valid

Tugas P4 0.930 0.279 valid

P5 0.837 0.279 valid

P6 0.792 0.279 valid

Sumber: Lihat Lampiran E

Variabel terakhir yang akan dilihat kualitas datanya adalah variabel judgmen auditor. Hasil dari pengujian kualitas data variabel judgment auditor ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.7. Uji Kualitas Data Variabel Judgment Auditor

Variabel Cronbach's

Alpha Item r hitung r kritis Keterangan

Judgment 0.862 P1 0.268 0.279 Tidak valid

Auditor P2 0.253 0.279 Tidak valid

P3 0.802 0.279 valid P4 0.697 0.279 valid P5 0.664 0.279 valid P6 0.626 0.279 valid P7 0.697 0.279 valid P8 0.762 0.279 valid P9 0.575 0.279 valid P10 0.814 0.279 valid

Sumber: Lihat Lampiran E

Pada variabel judgment auditor, menunjukkan terdapat dua item tidak valid yaitu pertanyaan pertama (P1) dan kedua (P2) karena tidak memiliki nilai r > 0,279,

sehingga item pertanyaan tersebut tidak diikutkan dalam pengujian berikutnya. Adapun hasil uji validitas dari variabel kompleksitas tugas setelah pertanyaan pertama dan kedua dihapus adalah sebagai berikut:

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Normalitas sebaran data selain merupakan salah satu dari uji asumsi klasik yang harus diuji dalam analisis regresi, juga merupakan syarat penting untuk menentukan alat uji yang akan digunakan untuk menjawab hipotesis. Untuk itu, maka dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan perhitungan Kolmogorov Sumirnov Test.

Tabel 5.8. Uji Kualitas Data Variabel Judgment Auditor

Variabel

Cronbach's

Alpha Item r hitung r kritis Keterangan Judgment 0.923 P3 0.747 0.279 valid Auditor P4 0.850 0.279 valid P5 0.761 0.279 valid P6 0.806 0.279 valid P7 0.676 0.279 valid P8 0.746 0.279 valid P9 0.586 0.279 valid P10 0.834 0.279 valid Sumber: Lihat Lampiran E p d fMachine

Berdasarkan hasil perhitungan seperti pada Lampiran E menunjukkan distribusi yang normal pada model yang digunakan dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,896 pada variabel tekanan ketaatan, 0,319 pada variabel independensi auditor, 0,684 pada variabel kompleksitas tugas, dan 0,677 pada variabel judgment auidtor. Dengan demikian semua Asymp.sig.(2-tailled) besar dari 0,05 sehingga bisa dilakukan regresi dengan model linier berganda.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikoliniearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi di antara variabel bebas. Multikoliniearitas diuji dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Data hasil perhitungan pada Lampiran E uji multikoliearitas ini diperoleh hasil sebagai berikut:

Di dalam hasil pengolahan data yang dilakukan dengan program SPSS V.15 menunjukkan bahwa nilai tolerance seluruh variabel lebih besar dibanding 0,1 (> 0,1) dan nilai VIF lebih kecil 10. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah multikoliniearitas diantara variabel-variabel bebas.

Tabel 5.9. Uji Multikolinearitas

Variabel Bebas Collinearity Statistic Tolerance VIF Tekanan Ketaatan 0.849 1.177 Independensi Auditor 0.895 1.117 Kompleksitas Tugas 0.901 1.104 Sumber: Lihat Lampiran E

c. Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heterokedastisitas yang dilakukan melalui uji scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 5.1. Grafik Uji Heterokedastisitas

Hasil bantuan program SPSS pada Gambar 5.1 di atas, menunjukkan penyebaran titik-titik data sebagai berikut:

a. Titik data menyebar di atas dan di bawah angka 0.

b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

c. Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

d. Penyebaran titik-titik data adalah tidak berpola.

Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda bebas dari asumsi klasik heterokedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.

d. Uji Autokorelasi

Berdasarkan hasil perhitungan Durbin-Watson dengan menggunakan regresi seperti Table 5.10 berikut:

Tabel 5.10. Uji Autokolerasi

R R square Adjusted Standard Durbin-

R square Error Watson

0.967 0.936 0.928 1.58443 1.921

Sumber: Lihat Lampiran E

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tidak ada korelasi serial diantara disturbance terms, sehingga variabel tersebut independen (tidak terjadi autokorelasi) yang ditunjukkan dengan du < dw < 4-du (1.274 < 1.921 < 2.726).

e. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh tekanan ketaatan, independensi auditor,dan kompleksitas tugas sebagai variabel independen terhadap judgment auditor sebagai variabel dependen. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.11. Uji Hipotesis

Variabel Koefisien

Beta

Standar Eror

t-value VIF Ket

(Constant) -1,766 3,184 -0,555 0,584 Tekanan Ketaatan 0,081 0,049 2,631 0,014 S Independensi Auditor 0,068 0,067 1,020 0,317 TS Kompleksitas Tugas 1,580 0,090 17,623 0,000 S R square = 0,935 F = 129,854 n = 31 Adj R square = 0,928 P = 0,000

Sumber: Lihat Lampiran E

Hasil uji hipotesis menunjukkan, nilai F test signifikan pada á = 0,05 (p =

0,000; p < 0,05), yang berarti bahwa persamaan regresi yang dihasilkan, yaitu Y = - 1,766 + 0,081X1 + 0,068X2 +1,580X3 dapat digunakan untuk memprediksi variabel

judgment auditor.

Koefisien regresi variabel tekanan ketaatan sebesar 0,081 menunjukkan setiap pertambahan 1 pada tekanan ketaatan, maka akan disesuaikan dengan pertambahan nilai pada variabel judgment auditor sebesar 0,081. Angka 0,068 pada koefisien regresi variabel independensi auditor menunjukkan besaran angka yang akan bertambah pada variabel judgment auditor setiap pertambahan 1 pada independensi auditor. Selanjutnya angka 1,580 pada koefisien regresi variabel independensi auditor menunjukkan besaran angka yang akan bertambah pada variabel judgment auditor setiap pertambahan 1 pada independensi auditor. Nilai Adj. R Square sebesar 92,8 % berarti bahwa judgment auditor yang merupakan variabel dependen dapat dijelaskan sebesar 92,8% oleh variabel independennya yaitu tekanan ketaatan, independensi

auditor, dan kompleksitas tugas sedangkan sisanya 0,02%, dijelaskan oleh variabel lainnya. Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa tekanan ketaatan (X1) dan

kompleksitas tugas (X3) signifikan pada á = 0,05, di mana nilai p = 0,014 untuk X1, p

= 0,000 untuk X3, sedangkan independensi auditor (X2) tidak signifikan pada á =

0,05, di mana nilai p = 0,317 untuk X2.

Secara simultan, ketiga variabel independen (tekanan ketaatan, independensi auditor, dan kompleksitas tugas) mempengaruhi judgment auditor. Hal ini dapat dilihat dari tabel anova dengan nilai signifikansi 0,000 yang berarti kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis pada penelitian ini dapat diterima.

Dokumen terkait