• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2. Pembahasan

Kemampuan bersosialisasi peran perawat pada penderita skizofrenia dalam memberikan rasa nyaman paling banyak menyatakan baik 18 orang, menyatakan cukup 12 orang, dan menyatakan kurang sebanyak 7 orang. Kemampuan peran perawat sebagai komunikator yang menyatakan baik sebanyak 11 orang, cukup 19 orang dan menyatakan kurang sebanyak 7 orang. Dan kemampuan peran perawat sebagai mediator yang menyatakan baik sebanyak 10 orang, menyatakan cukup sebanyak 15 orang, dan menyatakan kurang sebanyak 12 orang. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif bertujuan untuk mengindentifikasikan peran perawat dalam meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada penderita skizofernia. Berdasarkan hasil yang diperoleh , pembahasan dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian peneliti tentang peran perawat dalam meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada penderita

skizofernia, yang dimulai berdasarkan memberikan rasa nyaman, komunikator dan mediator.

Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh seseorang terhadap orang lain, dalam hal ini perawat dapat memberikan asuhan keperawatan, melakukan pembelaan pada klien, kolaborator dalam membina kerja sama dengan profesi lain dan sejawat, konsultan dalam tenaga kerja dan klien dari sistem metodologi, serta sikap (CHS, 1989). Peran pada dasarnya adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar yang besifat stabil (Kozier dan Barbara, 1995). Untuk mengetahui kemampuan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa dalam memberikan bantuan pada penderita perawat dapat melakukan hubungan dengan cara berkomunikasi, melalui kesadaran diri dan adanya hubungan identitas diri yang jelas antara perawat dengan penderita dan dapat melakukan kemampuan untuk membentuk keintiman dalam tindakan keperawatan terhadap penderita sehingga perawat lebih kopeten atau lebih luas memberikan pendidikan kesehatan jiwa terhadap penderita, keluarga penderita, dan lingkungan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa, (Stuart dan Sundeen,1995).

Kemampuan (Chaplin,1997), dalam kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan merupakan tenaga (daya / kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan. Sedangkan menurut (Robbins,2000), dalam dalam kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek.

Kemampuan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa dalam memberikan bantuan pada penderita perawat dapat melakukan hubungan dengan

cara berkomunikasi, melalui kesadaran diri dan adanya hubungan identitas diri yang jelas antara perawat dengan penderita dan dapat melakukan kemampuan untuk membentuk keintiman dalam tindakan keperawatan terhadap penderita sehingga perawat lebih kopeten atau lebih luas memberikan pendidikan kesehatan jiwa terhadap penderita, keluarga penderita, dan lingkungan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa, (Stuart dan Sundeen,1995). sehingga dari infomasi tersebut dapat mengurangi lama hari rawat pasien.

Strategi pelaksanaan komunikasi adalah salah satu tindakan keperawatan jiwa terjadwal yang diterapkan pada pasien yang bertujuan untuk mengurangi masalah keperawatan jiwa yang ditangani (Fitria, 2009). Berdasarkan standar asuhan keperawatan yang tersedia, asuhan keperawatan skizofrenia dapat dilakukan dalam bentuk memberikan rasa nyaman kepada penderita juga melakukan komunikator serta melakukan tindakan secara mediator.

5.2.1 Peran Perawat Dalam Memberikan Rasa Nyaman

Peran perawat dalam memberikan rasa nyaman yang menyatakan kategori paling baik sebanyak 18 orang (48,6 %), yang menyatakan kategori kurang sebanyak 7 orang (18,9 %). Rasa nyaman yaitu perawat dapat memberikan suatu tindakan perawatan dalam asuhan keperawatan jiwa seperti dengan memberikan sapaan, pujian atas suatu kemajuan penderita dalam mengatasi penyakitnya, dan dapat memberikan informasi serta melakukan hubungan yang erat antara penderita dengan perawat sehingga perawat dapat menciptakan rasa nyaman tersebut. berdasarkan hasil penelusuran dari jawaban hasil penelitian pada peran perawat terhadap penderita Skizofrenia diketahui bahwa kemampuan perawat dalam merawat penderita Skizofrenia telah berhasil dan dikatakan baik dalam memberikan rasa nyaman dengan cara memberikan sapaan, pujian, dan

melakukan hubungan saling percaya terhadap penderita sehingga dalam kemampuan tersebut perawat dapat bersosialisasi terhadap penderita yang dapat menguntungkan bagi penderita dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa, sehingga dengan memberikan rasa nyaman yang diberikan perawat terhadap penderita terbantu dalam memenuhi kehidupan dan keluarga penderita juga terbantu dalam pendekatan yang lebih baik dan lebih mengerti dalam perawatan jiwa.

5.2.2 Peran Perawat Sebagai Komunikator

Peran perawat sebagai komunikator yang menyatakan kategori cukup sebanyak 19 orang (51,4 %), Yang menyatakan dengan kategori kurang sebanyak 7 orang (18,9 %).

Komunikator merupakan suatu komunikasi atau percakapan perawat yang dapat dimengerti oleh penderita dengan menggunakan bahasa yang sempurna, menggunakan bahasa yang jelas, dan duduk bersama untuk melakukan komunikasi, serta adanya sentuhan dan perhatian terhadap penderita sehingga komunikasi tersebut dapat lebih mudah dalam bersosialisasi pada penderita. dikatakan baik apabila perawat melakukan komunikasi yang dapat dipahami oleh penderita dan perawat menggunakan bahasa yang jelas serta perawat memberikan perhatian pada penderita dan menggunakan nada suara yang tidak tinggi terhadap penderita.

Sehingga penderita terbantu dalam memenuhi kehidupan dalam keluarga dan dilingkungan masyarakat. serta penderita juga terbantu dalam pendekatan yang lebih baik dan lebih mengerti dalam perawatan jiwa yang sangat mengantungkan bagi penderita sendiri.

5.2.3 Peran Perawat Sebagai Mediator

Peran perawat sebagai mediator yang menyatakan kategori cukup sebanyak 15 orang (40,5 %) dan dikatakan cukup apabila perawat sebagai tempat pemecahan masalah terhadap penderita, menghargai segala tingkah laku, serta dapat membantu mengambil keputusan dan merespon cepat bila penderita memerlukan bantuan. Yang menyatakan kurang sebanyak 12 orang (32,4 %). Mediator adalah suatu tindakan yang dapat dilakukan perawat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penderita. Sehingga perawat dapat menggambil suatu keputusan dalam tindakan asuhan keperawatan jiwa, seperti melakukan tindakan menghargai suatu tingkah penderita, dapat memberikan respon yang cepat bila penderita memerlukan bantuan, dan menghargai apapun yang dipertanyakan penderita terhadap perawat mengenai penyakitnya.

Skizofrenia merupakan sebuah sindroma kompleks yang dapat menimbulkan efek merusak pada kehidupan penderita maupun anggota-anggota keluarganya. atau gangguan mental dini untuk melukiskan bentuk psikosis tertentu yang sesuai dengan pengertian skizofrenia sekarang. (V.Durand dan David,2007). Meskipun gangguan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kernatian secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan serta invaliditas baik secara individu maupun kelompok akan menghambat pembangunan, karena mereka tidak produktif dan tidak efisien ( Setyonegoro, 1980).

Dokumen terkait