• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2 Pembahasan

Pada penelitian ini, dari total 33 responden, sebanyak 22 orang (66,7%) bekerja sebagi perawat, sedangkan sisanya sebanyak 11 orang (33,3%) bekerja sebagai bidan. Rentang umur pada penelitian ini 21-51 tahun, dengan umur rata- rata adalah 32,21 ± 7,53 tahun. Hasil yang tidak jauh berbeda ditemukan pada penelitian Ali et al. (2010), dimana umur rata-rata sampel perawat pada penelitiannya adalah 25,6 ± 4,5 tahun.

5.2.1 Tingkat Pengetahuan Bidan dan Perawat terhadap Bahaya Kanker Serviks

Pengetahuan yang paling penting adalah mengenai virus penyebab kanker serviks. Pada penelitian ini didapatkan 22 orang (66,7%) mengetahui HPV tipe 16 dan 18 sebagai penyebab kanker serviks. Hasil yang sama didapatkan pada penelitian Ali et al. (2010) di Pakistan yang menggunakan perawat sebagai responden yaitu dengan hasil 61,9%. Namun, pada penelitian Nndou et al. (2010) di Nigeria yang menggunakan masyarakat umum sebagai responden didapatkan hanya 14% yang mengetahui bahwa HPV merupakan penyebab kanker serviks.

Kondisi-kondisi yang meningkatkan risiko untuk menderita penyakit kanker serviks adalah berhubungan seksual pertama kali di usia < 18 tahun, sering berganti-ganti pasangan seksual, sering melahirkan, merokok, minum pil kontrsepsi jangka panjang dan terinfeksi HIV/AIDS. Didapatkan dalam hasil penelitian ini bahwa seluruh (100%) responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang faktor risiko kanker serviks. Hasil yang berbeda didapat pada penelitian Ali et al. (2010) di Pakistan, yaitu hanya 26% responden perawat yang mengetahui tentang bahaya kanker serviks. Hal ini disebabkan karena tingkat pengetahuan akan faktor risiko kanker serviks sangat berhubungan dengan penerimaan informasi yang telah diperoleh responden tentang kanker serviks pada penelitian.

Pada penelitian ini didapatkan 31 orang (93,9%) mengetahui tentang pengertian pemeriksaan pap smear yaitu pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan menggunakan alat-alat khusus untuk mengambil bahan pemeriksaan dan

diperiksa oleh ahli di bawah mikroskop. Hasil yang sama didapatkan pada penelitian yang dilakukan oleh Mutyaba et al. (2006) di Uganda yaitu 83% dari responden perawat dan dokter mengetahui tentang pemeriksaan pap smear. Namun, hasil penelitian yang berbeda ditemukan oleh Ali et al. (2010) di Pakistan, yang mendapatkan hanya 37% sampel perawat yang mengetahui hal ini.

Pada penelitian ini diketahui 30 orang (90,9%) menjawab bahwa kanker serviks dapat disembuhkan. Hasil yang tidak jauh berbeda didapatkan pada penelitian yang dilakukan oleh Hadi N (2010) di Shiraz yaitu 86,5% sampel mengetahui hal tersebut.

Maka dari hasil analisis data didapatkan bahwa tingkat pengetahuan responden mengenai kanker serviks dari 33 orang responden yang ikut dalam penelitian ini, 18 orang (54,5%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 15 orang (45,5%) memiliki tingkat pengetahuan yang sedang dan tidak ada orang yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).

Hasil yang berbeda didapatkan pada penelitian sebelumnya oleh Tan et al. (2010) di Malaysia dan Hadi N (2010) di Shiraz dimana pada masing-masing penelitian tingkat pengetahuan responden yang baik, sedang dan kurang adalah 8,4% dan 8,7%, 37,2% dan 52,7%, serta 54,4% dan 37,8%. Perbedaan ini disebabkan responden pada penelitian sebelumnya adalah masyarakat umum sementara pada penelitian ini respondennya adalah bidan dan perawat.

Pada penelitian ini tingkat pengetahuan responden berdasarkan pekerjaan diperoleh perawat (68,2%) lebih baik daripada bidan (27,3%). Hal ini disebabkan perbedaan minat dan wawasan pendidikan masing-masing responden. Sebaiknya keduanya perlu saling membagi informasi dan saling memperluas wawasan mengenai kanker serviks karena dengan luasnya wawasan atau pengetahuan sesorang, dapat mempengaruhi tingkat pendidikan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang

lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah (Notoatmodjo, 2003).

Berdasarkan gambaran tingkat pengetahuan dengan kelompok umur diperoleh hampir sama tingkat pengetahuan pada kelompok umur dewasa muda (< 32 tahun), yaitu baik 59,3%, dengan kelompok umur dewasa tua (≥ 32 tahun), yaitu baik 52,9%. Hal yang ini berbeda ditemukan pada penelitian Hadi N (2010) di Shiraz dimana tingkat pengetahuan kelompok umur dewasa muda (< 31 tahun) dan kelompok umur dewasa tua (≥ 31 tahun), masing-masing untuk kategori sedang adalah 55,7% dan 48%. Menurut Notoatmodjo (2003), makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Selain itu, daya ingat seseorang dipengaruhi oleh umur.

5.2.2 Sikap Bidan dan Perawat terhadap Bahaya Kanker Serviks

Sikap bidan dan perawat tentang bahaya kanker serviks sangat berhubungan dengan kesadaran mereka akan pentingnya upaya preventif yang dilakukan baik di tingkat pelayanan medis kepada masyarakat. Karena sikap adalah kumpulan gejala dalam merespon stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan yang lain (Notoatmodjo, 2005). Dari hasil penelitian, didapatkan 28 responden (84,8%) memiliki sikap yang dikategorikan baik. Hal ini menunjukkan sikap bidan dan perawat tentang bahaya kanker serviks sudah cukup baik. Sikap seperti ini dapat diperoleh setelah individu memahami tentang kanker serviks dengan baik. Akan tetapi hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Tan et al. (2010) terhadap mahasiswa di Malaysia, dimana kategori sikap yang ditunjukkan oleh responden mayoritas berkategori kurang (90,5%). Perbedaan ini terjadi karena karateristik responden yang berbeda.

Pengetahuan baru yang diperoleh subjek selanjutnya akan menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap terhadap objek yang telah diketahuinya (Notoatmodjo, 2003). Berdasarkan gambaran sikap berdasarkan pekerjaan

diperoleh responden yang bekerja sebagai bidan terdapat 11 orang (100%) yang memilik sikap dengan kategori baik. Kemudian responden yang bekerja sebagai perawat terdapat 17 orang (77,3%) yang memiliki sikap dengan kategori baik. Dari hasil diatas ditemukan bahwa bidan memiliki sikap yang lebih baik daripada perawat. Perbedaan ini disebabkan kesadaran masing-masing responden yang beragam akan bahaya kanker serviks.

Pada kelompok umur responden dewasa muda (< 32 tahun) terdapat 87,5% yang memiliki kategori baik. Kemudian pada kelompok umur responden dewasa tua (≥ 32 tahun) terdapat 82,4% yang memiliki sikap dengan kategori baik. Menurut Notoatmodjo (2003) bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.

Dokumen terkait