BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan kinerja guru di Sekolah Dasar se- Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Berdasarkan hasil perhitungan distribusi kecenderungan variabel persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik menunjukkan bahwa kecenderungan frekuensi variabel terbanyak pada kategori buruk dengan jumlah 30 guru atau 38%. Sementara itu, jika dilihat dari nilai mean empirik sebesar 129,77 menunjukkan bahwa persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik di Kecamatan Pakem berada pada kategori sedang. Diketahui pula berdasarkan hasil perhitungan distribusi kecenderungan variabel kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik menunjukkan bahwa kecenderungan frekuensi variabel terbanyak pada kategori buruk dengan jumlah 30 guru atau 38%. Selain itu, diketahui pula bahwa nilai mean empirik untuk kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik sebesar 168,85 sehingga berada pada kategori sedang. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik berpengaruh terhadap kinerja guru. Semakin baik persepsi guru, maka semakin baik pula kinerjanya. Sebaliknya semakin buruk persepsi guru, maka semakin buruk kinerjanya.
Berdasarkan hasil analisis statistik dan pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson, menunjukkan bahwa nilai korelasi antara variabel persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik sebesar 0,754 pada taraf signifikansi 0,000. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis penelitian diterima karena p = 0,000 < 0,05 sehingga ada hubungan yang positif antara persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik di SD se-Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Hubungan yang positif menunjukkan bahwa semakin baik tingkat persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik, akan diikuti dengan semakin baiknya kinerja guru.
Terkait dengan hubungan persepsi dengan kinerja guru tersebut, Prawiradilaga & Siregar (2008: 132) menjelaskan bahwa persepsi adalah awal dari segala macam kegiatan belajar. Semua diawali dari persepsi sehingga
persepsi dapat memengaruhi cara berpikir, bekerja, bersikap, dan kinerja pada seseorang. Persepsi seseorang mengenai suatu objek dipengaruhi oleh penampilan objek itu sendiri dan pengetahuan seseorang mengenai objek tersebut. Cara berpikir, bekerja, bersikap, dan kinerja seseorang dapat berkembang dengan baik jika seseorang memiliki persepsi yang mendukung.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Barus (2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisasi dengan kinerja guru dengan besar koefisien determinasi 0,558. Penelitian sejenis dilakukan oleh Najmulmunir, Hasyim, & Jubaedah (2009) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi guru terhadap peran supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi sebesar 0,570. Kedua penelitian tersebut memiliki hubungan yang positif, artinya semakin baik persepsi guru maka semakin baik pula kinerjanya.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Barus (2011) dan Najmulmunir, Hasyim, & Jubaedah (2009) tersebut menguatkan hasil penelitian ini. Meskipun variabel bebas, sampel, dan tempat penelitian berbeda ternyata menunjukkan hasil yang sama yaitu persepsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kinerja guru. Persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik yang baik akan berakibat pada kinerja guru yang juga akan baik.
Hasil korelasi 0,754 menunjukkan adanya korelasi atau hubungan yang kuat antara persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan kinerja guru. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik. Namun demikian, masih terdapat faktor lain yang perlu diperhatikan agar kinerja guru lebih optimal. Hasil korelasi 0,754 menunjukkan bahwa persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik memberikan kontribusi yang besar dalam upaya meningkatkan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik.
Ada faktor lain yang berpengaruh terhadap analisis korelasi tersebut antara lain pandangan guru yang menganggap bahwa pelaksanaan pembelajaran tematik itu membutuhkan berbagai macam keterampilan yang harus dikuasai oleh guru. Pandangan yang seperti ini dikarenakan guru terlanjur memandang bahwa pendekatan antarmata pelajaran lebih mudah diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini memengaruhi pandangan guru mengenai pembelajaran tematik.
Persepsi adalah awal dari segala macam kegiatan belajar yang bisa terjadi pada setiap kesempatan (Prawiradilaga & Siregar, 2008: 132). Cara berpikir, bekerja, bersikap, dan kinerja pada seseorang dipengaruhi oleh persepsinya. Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda. Hasil persepsi seseorang mengenai suatu objek dipengaruhi oleh penampilan objek itu sendiri dan pengetahuan seseorang mengenai objek tersebut (Suharnan, 2005: 24).
Manusia cenderung mempersepsikan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki dibandingkan dengan informasi baru yang diperolehnya. Hal ini berakibat pada kesalahan seseorang dalam mempersepsikan sesuatu. Pembelajaran tematik yang menekankan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif membuat guru menjadi terbebani. Guru menganggap bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran tematik memerlukan kreatifitas yang tinggi dalam menentukan dan melaksanakan pembelajaran dengan metode dan media yang melibatkan siswa secara aktif. Hal ini dapat dilihat dari persepsi guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik yang berada pada kategori sedang.
Pemerintah berusaha mengurangi kesulitan guru tersebut dengan menerapkan kurikulum 2013. Kurikulum ini baru diterapkan secara serentak di seluruh Indonesia pada tahun ajaran 2013/2014. Dalam kurikulum 2013, pemerintah sudah membantu guru dengan menyiapkan semua komponen yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran mulai dari kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, pendekatan, sumber, dan media pembelajaran. Selanjutnya, guru harus menerapkan komponen-komponen tersebut dalam kegiatan pembelajaran.
86 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan kinerja guru di Sekolah Dasar se- Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman dengan nilai koefisien korelasi 0,754. Nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan kinerja guru.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih terdapat keterbatasan dalam penelitian ini antara lain: 1. Penggunaan skala sebagai instrumen pengumpulan data yang dianggap bahwa responden akan memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisi sebenarnya ternyata hal tersebut sulit dikontrol kejujurannya. Hal ini ditunjukkan dengan responden di beberapa sekolah memberikan jawaban yang sama persis untuk keseluruhan item pernyataan.
2. Waktu penyebaran instrumen skala yang bersamaan dengan akhir semester genap sehingga responden merasa terbebani sebab harus mengisi raport dan persiapan penerimaan siswa baru.
C. Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian, peneliti memberikan saran untuk peneliti selanjutnya sebagai berikut:
1. Menggunakan instrumen yang lebih valid misalnya observasi sehingga hasil penelitian lebih dapat dipertanggungjawabkan.
2. Waktu penyebaran instrumen skala sebaiknya dilakukan sebelum akhir semester sehingga responden tidak merasa terbebani dan lebih mempunyai waktu untuk mengisi instrumen skala.
DAFTAR REFERENSI
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2007). Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Barus, M. (2011). Hubungan Persepsi Guru Terhadap Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru. Jurnal Tabularasa PPS Unimed, 8 (2), 121-134.
Cohen, L. (2007). Research Methods in Education. Routledge: New York.
Creswell, J. W. (2009). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Darmawan, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Dermawati. (2013). Penilaian Angka Kredit Guru. Jakarta: Bumi Aksara.
Djaali, H., & Farouk, M. (2010). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PTIK Press.
Eriyanto. (2011). Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Hasan, M. I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Irianto, A. (2006). Statistik Konsep Dasar & Aplikasinya. Jakarta: Kencana.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. (2008). Jakarta: Gramedia.
Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Ling, J., & Catling, J. (2012). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.
Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mantra, I. B., Kasto, & Tukiran. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta:
LP3ES.
Marno, & Idris, M. (2014). Strategi, Metode, dan Teknik Mengajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Martono, N. (2010). Statistik Sosial Teori dan Aplikasi Program SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Maulana, R. (2014). Hubungan Kompetensi Sosial dengan Kinerja Guru SD Islam Bunga Bangsa Samarinda Ditinjau dari Tipe Kepribadian. eJournal Psikologi, 2 (2), 137-149.
Mulyasa. (2013). Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mundir, H. (2013). Statistik Pendidikan Pengantar Analisis Data Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Musfah, J. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.
Najmulmunir, N., Hasyim, A. W., & Jubaedah, D. (2009). Hubungan Persepsi Guru Terhadap Peran Supervisi Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Bogor. Jurnal Edukasi, 1
(2), 23-34.
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nisfiannoor, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Payong, M. R. (2011). Sertifikasi Profesi Guru. Jakarta: Indeks.
Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik . Jakarta: Kencana. Pratisti, W. D. (2008). Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.
Prawiradilaga, D. S., & Siregar, E. (2008). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Priatna, N., & Sukamto, T. (2013). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Priyatno, D. (2010). Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Media Kom.
Priyatno, D. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Robbins, S., & Coulter, M. (2007). Management. Jakarta: Salemba Empat.
Santoso, S. (2014). Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS Edisi Revisi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Siregar, S. (2010). Statistik Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 . Jakarta: Rajawali Pers.
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana.
Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.
Sudarma, M. (2013). Profesi Guru: Dipuji, Dikritisi, dan Dicaci. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi.
Suharso, P. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi dan Praktis. Jakarta: Indeks.
Sumanto. (1990). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset.
Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Supratiknya. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Susetyo, B. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara Perhitungan dengan SPSS dan MS Office Excel. Bandung: Refika Aditama. Trianto. (2009). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi
Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Kencana. Trihendradi, C. (2012). Step by Step SPSS 20 Analisis Data Statistik. Yogyakarta:
Andi Offset.
Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Wulan, S. (2013). Hubungan Disiplin dengan Kinerja Guru SMA Negeri di Tiga Kecamatan Kota Depok. Jurnal Ilmiah WIDYA, 1 (2), 106-112.
Zuriah, N. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori - Aplikasi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Lampiran 1a
Lampiran 1b
Lampiran 1c
Surat Rekomendasi Penelitian dari Bappeda
Lampiran 1d
Surat Perpanjangan Izin Penelitian dari Kampus
Lampiran 1e
Surat Perpanjangan Izin Penelitian dari Bappeda
Lampiran 1f
Lampiran 1g
Lampiran 2a
Lampiran 2b
Lampiran 2c
Kisi-kisi Instrumen Persepsi Guru tentang Pelaksanaan Pembelajaran Tematik No. Indikator Butir Jumlah Favourable Unfavourable 1 Keterampilan membuka pelajaran 2, 34 1, 3 4 2 Keterampilan menjelaskan 4, 6, 9, 12, 14, 16, 17, 21, 36, 38, 39 5, 7, 8, 10, 15, 19, 20,37 19 3 Keterampilan memberikan variasi stimulus pembelajaran 22, 23, 25, 26, 27, 32 11, 13, 18, 24, 28, 29, 35 13 4 Keterampilan bertanya 31 30, 33 3 5 Keterampilan menutup pelajaran 40, 41, 43 42, 44 5 Total Pernyataan 44
Lampiran 2d
Instrumen Skala Persepsi Guru tentang Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
No Pernyataan Respons
SS S TS STS
1 Saya langsung menyampaikan materi yang akan diajarkan tanpa melakukan apersepsi 2 Saya menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan rencana kegiatannya
3 Saya tidak memberi semangat kepada siswa 4 Saya menguasai KD dan indikator
pembelajaran
5 Saya mengabaikan penguasaan materi pembelajaran
6 Saya mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
7 Saya hanya mengaitkan satu materi dalam pembelajaran
8 Saya tidak mengaitkan materi dengan realitas kehidupan siswa
9 Saya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 10
Saya melaksanakan pembelajaran dengan mengabaikan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
11 Saya menggunakan metode ceramah
12 Saya melaksanakan pembelajaran secara urut 13 Saya mengobrol dengan guru lain di saat jam
pelajaran
14 Saya melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
15 Saya melaksanakan pembelajaran yang bersifat semu
16
Saya melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif siswa
17 Saya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
18 Saya keluar masuk kelas
19 Saya melakukan pergantian mata pelajaran secara tampak
20 Saya melakukan pemisahan mata pelajaran secara jelas
21 Saya menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema
22 Saya menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media
23 Saya menggunakan media secara efektif dan efisien
24 Saya menggunakan satu sumber buku paket 25 Saya melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
26 Saya menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
27 Saya menggunakan media yang sesuai dengan materi pelajaran
28 Saya mendemonstrasikan media tanpa melibatkan siswa
29 Saya menggunakan media yang terbatas 30 Saya memaksakan jawaban saya ketika tanya
jawab
31 Saya merespon positif partisipasi siswa 32 Saya memfasilitasi terjadinya interaksi guru-
siswa dan siswa-siswa
33 Saya menunjukkan sikap tertutup terhadap respon siswa
34 Saya menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
35 Saya membeda-bedakan siswa dalam proses pembelajaran
36 Saya menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
37 Saya menggunakan bahasa lisan yang gaul 38 Saya menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar
40 Saya melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
41 Saya menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
42 Saya membiarkan siswa untuk membuat rangkuman sendiri
43 Saya menyampaikan pembelajaran lanjutan 44 Saya langsung menutup pembelajaran dengan
Lampiran 2e
Kisi-kisi Instrumen Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
No. Indikator
Butir
Jumlah Favorable Unfavorable
1 Memahami peserta didik
dengan baik 1, 2, 3 4, 5, 6 6
2 Mampu melaksanakan
pembelajaran dengan baik 7, 8, 9 10, 11, 12 6 3 Menguasai materi
pembelajaran 13, 14, 15 16, 17, 18 6
4
Mampu mengaitkan tema yang diajarkan dengan materi pelajaran lain yang relevan
19, 20, 21 22, 23, 24 6
5 Bertindak konsisten 25, 26, 27 28, 29, 30 6 6 Bijaksana dan berwibawa 31, 32, 33 34, 35, 36 6
7 Menjadi teladan 37, 38, 39 40, 41, 42 6
8 Mudah bergaul 43, 44, 45 46, 47, 48 6
9 Mampu berkomunikasi
dengan baik 49, 50, 51 52, 53, 54 6
Lampiran 2f
Instrumen Skala Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
No Pernyataan Respon
SS S TS STS
1 Saya mengenali karakteristik setiap siswa 2 Saya memperlakukan siswa sesuai dengan
karakteristiknya
3 Saya mendukung dan mengembangkan prestasi yang dimiliki siswa
4 Saya mengabaikan karakteristik setiap siswa 5 Saya mengabaikan siswa yang memerlukan
bimbingan khusus
6 Saya mengabaikan minat dan bakat setiap siswa 7 Saya mampu menghidupkan suasana kelas
8 Saya memanfaatkan media dan teknologi dalam pembelajaran
9 Saya melakukan pembelajaran dengan antusias 10 Saya bersikap pasif terhadap kondisi kelas 11 Saya membiarkan siswa yang ramai
12 Saya melakukan pembelajaran secara kaku dan tegang
13 Saya mampu menjelaskan tema pembelajaran atau topik secara tepat
14 Saya mampu menjawab pertanyaan siswa dengan jelas dan tepat
15 Saya memberi contoh nyata sesuai dengan materi yang diajarkan
16 Saya mengabaikan pembelajaran dengan contoh yang nyata
17 Saya mengalami miskonsepsi saat menyampaikan materi pelajaran
18 Saya paham dengan materi pelajaran tetapi bingung saat menyampaikan kepada siswa
19 Saya mampu menjelaskan keterkaitan materi dengan materi lain yang relevan
20 Saya mampu menjelaskan materi yang diajarkan dengan konteks kehidupan siswa 21
Saya mampu menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan/sesamanya melalui pembelajaran
22 Saya melakukan pembelajaran secara abstrak/tanpa media
23 Saya melakukan pembelajaran dari hal abstrak ke konkret
24
Saya mengabaikan hasil belajar siswa, yang penting kewajiban saya untuk menyampaikan materi sudah terlaksana
25 Saya mampu mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi
26 Saya menunjukkan kesesuaian antara perkataan dan tindakan
27 Saya menaati peraturan yang diterapkan di sekolah
28 Saya tidak mampu menyesuaikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi
29 Saya menganggap guru hanya sekedar profesi 30 Saya membawa masalah pribadi ke sekolah 31 Saya seorang guru yang berwibawa
32 Saya mengambil keputusan dengan bijaksana 33 Saya seorang guru yang menyenangkan 34 Saya bersikap sesuka hati
35 Saya menghukum siswa secara fisik
36 Saya dikenal sebagai sosok guru yang galak 37 Saya dapat memberi contoh yang baik dalam
bersikap dan berperilaku
38 Saya memperlakukan siswa dengan adil 39 Saya menjunjung tinggi kode etik profesi guru
40 Saya bersikap sewenang-wenang
41 Saya mengabaikan tanggung jawab sebagai seorang guru
42 Saya pernah melanggar norma-norma yang berlaku
43 Saya mampu bergaul dengan profesi lain 44 Saya menjalin hubungan baik dengan orang
tua/wali siswa
45 Saya menjalin hubungan baik dengan seluruh siswa
46 Saya memerlukan waktu cukup lama untuk beradaptasi di tempat baru
47 Saya menerapkan hubungan yang sebatas hubungan guru dan siswa
48 Saya mengabaikan masyarakat sekitar dalam kegiatan di sekolah
49 Saya mampu menyampaikan pendapat dengan baik
50 Saya mempu bertindak objektif
51 Saya mampu berkomunikasi dengan efektif dan santun
52 Saya tersinggung dengan kritik, saran dan pendapat yang diberikan orang lain 53 Saya bertindak diskriminatif
54 Saya merasa canggung bila berbicara dengan orang baru
Lampiran 3a
Uji Coba Instrumen Skala Persepsi Guru tentang Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
No Pernyataan Respons
SS S TS STS
1 Saya langsung menyampaikan materi yang akan diajarkan tanpa melakukan apersepsi 2 Saya menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan rencana kegiatannya
3 Saya tidak memberi motivasi kepada siswa 4 Saya menguasai KD dan indikator
pembelajaran
5 Saya mengabaikan penguasaan materi pembelajaran
6 Saya mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
7 Saya hanya mengaitkan satu materi dalam pembelajaran
8 Saya tidak mengaitkan materi dengan realitas kehidupan siswa
9 Saya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 10
Saya melaksanakan pembelajaran dengan mengabaikan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
11 Saya menggunakan metode ceramah 12 Saya melaksanakan pembelajaran secara
runtut
13 Saya mengobrol dengan guru lain di saat jam pelajaran
14 Saya melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
15 Saya melaksanakan pembelajaran yang bersifat abstrak
16
Saya melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif siswa
17 Saya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan 18 Saya keluar masuk kelas
19 Saya melakukan pergantian mata pelajaran secara tampak
20 Saya melakukan pemisahan mata pelajaran secara jelas
21 Saya memadukan beberapa mata pelajaran dalam satu tema
22 Saya menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media
23 Saya menggunakan media secara efektif dan efisien
24 Saya menggunakan satu sumber buku paket 25 Saya melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
26 Saya menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
27 Saya menggunakan media yang sesuai dengan materi pelajaran
28 Saya mendemonstrasikan media tanpa melibatkan siswa
29 Saya menggunakan media yang terbatas 30 Saya memaksakan jawaban saya ketika tanya
jawab
31 Saya merespon positif partisipasi siswa 32 Saya memfasilitasi terjadinya interaksi guru-
siswa dan siswa-siswa
33 Saya menunjukkan sikap tertutup terhadap respon siswa
34 Saya menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
35 Saya membeda-bedakan siswa dalam proses pembelajaran
36 Saya menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
37 Saya menggunakan bahasa lisan yang gaul 38 Saya menggunakan bahasa tulis yang baik
39 Saya menggunakan singkatan dalam menulis 40 Saya melakukan refleksi pembelajaran
dengan melibatkan siswa
41 Saya menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
42 Saya membiarkan siswa untuk membuat rangkuman sendiri
43 Saya menyampaikan pembelajaran lanjutan 44 Saya langsung menutup pembelajaran
Lampiran 3b
Uji Coba Instrumen Skala Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
No Pernyataan Respon
SS S TS STS
1 Saya mengenali karakteristik setiap siswa 2 Saya memperlakukan siswa sesuai dengan
karakteristiknya
3 Saya mendukung dan mengembangkan prestasi yang dimiliki siswa
4 Saya mengabaikan karakteristik setiap siswa 5 Saya mengabaikan siswa yang memerlukan
bimbingan khusus
6 Saya mengabaikan minat dan bakat setiap siswa
7 Saya mampu menghidupkan suasana kelas 8 Saya memanfaatkan media dan teknologi
dalam pembelajaran
9 Saya melakukan pembelajaran dengan antusias
10 Saya bersikap pasif terhadap kondisi kelas 11 Saya membiarkan siswa yang ramai 12 Saya melakukan pembelajaran secara kaku
dan tegang
13 Saya mampu menjelaskan tema pembelajaran atau topik secara tepat
14 Saya mampu menjawab pertanyaan siswa dengan jelas dan tepat
15 Saya memberi contoh nyata sesuai dengan materi yang diajarkan
16 Saya mengabaikan pembelajaran dengan contoh yang nyata
17 Saya mengalami miskonsepsi saat menyampaikan materi pelajaran
18 Saya paham dengan materi pelajaran tetapi bingung saat menyampaikan kepada siswa 19 Saya mampu menjelaskan keterkaitan materi
dengan materi lain yang relevan 20 Saya mampu menjelaskan materi yang
diajarkan dengan konteks kehidupan siswa 21
Saya mampu menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan/sesamanya melalui pembelajaran
22 Saya melakukan pembelajaran secara abstrak/tanpa media
23 Saya melakukan pembelajaran dari hal abstrak ke konkret
24
Saya mengabaikan hasil belajar siswa, yang penting kewajiban saya untuk menyampaikan materi sudah terlaksana
25 Saya mampu mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi
26 Saya menunjukkan kesesuaian antara perkataan dan tindakan
27 Saya menaati peraturan yang diterapkan di sekolah
28 Saya tidak mampu menyesuaikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi
29 Saya menganggap guru hanya sekedar profesi
30 Saya membawa masalah pribadi ke sekolah 31 Saya seorang guru yang berwibawa
32 Saya mengambil keputusan dengan bijaksana 33 Saya seorang guru yang menyenangkan 34 Saya bersikap sesuka hati