• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Tabel 4.7 Data Nilai siswa kelas VII B No Nama Nilai

Siklus I Siklus II 1 Achmad Choerul Umam 50 75 2 Ade Yusifa 80 95 3 Aditya Setiawan 63 80 4 Ahmad Fatur Ridwan 59 70

5 Ainun Wulandari 65 75 6 Akrima Solekhah 60 70 7 Aldy Saputro 65 75 8 Anang Dwi Yulianto 50 70 9 Anisya Rahmawati 90 70 10 Ardi Sukrisna 80 70 11 Aslin Anggita Septia 82 85 12 Aswar Rino Lorian 75 80 13 Duta Fajar Aprilliyanto 85 90 14 Dwi Agus Kurniawan 65 85 15 Fahda Hudatian 50 70 16 Fania Febriana Maulida 65 75 17 Fatimah Az Zahra 50 50 18 Ferdian Angga Saputra 45 75 19 Feri Kurniawan Lange 65 75 20 Habib Choerul Ramadani 65 75

21 Lu‟lu‟Atul Fu‟adiyah 45 75 22 Luluk Ramadhani 65 80 23 Milanisti Maldini 60 40 24 Muh Muzaki 65 50 25 Muhammad Amirul Ihsan 65 90 26 M. Nur Rizki Ferdiansyah 50 90 27 Muhammad Yudha Shobirin 55 75

28 Mutholi‟ah 60 85

29 Nashirotul Khasna 75 50 30 Nindi Ayu Safira 75 70 31 Nisa Aminatul Inayah 55 45

32 Nurun Hihayatun Nafi‟ah 60 70

33 Panji Satria Pratama Putra 65 85 34 Putri Wulandari 65 70 35 Reva Auditya 60 70 36 Rifqi Addinul Azzis 80 75

37 Salfa Ekja Tresna 65 50 38 Sultan Alam Pulungan 80 80 39 Naswa Ulzahra 87 85 40 Affrizhal Johan Ferdiantoro 60 80 41 Faras Agil Bala Putra Dewa 80 95

Nilai Rata-rata 65 73

Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode snowball throwing

pada materi shalat jama‟ dan qashar di MTs Al-bidayah kelas VII B dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena dari data diatas menunjukkan bahwa hasil yang bisa diperoleh dari penggunaan metode tersebut sangat signifikan dan memuaskan untuk meningkatan hasil belajar siswa. Dari hasil siklus I dan siklus II, pada siklus I terdiri 12 siswa mencapai KKM dengan rata-rata 65 dan presentase kelulusan 29,2%. Dan pada siklus II hanya terdapat 6 siswa yang tidak tuntas dengan 36 siswa dengan nilai mencapai KKM dengan rata-rata nilai 73 dan prensentase kelulusan 85%.

Dengan data presentase kelulusan maksimal yang dicapai 85%, maka data presentase dari Siklus I dan Siklus II sebagai berikut:

Tabel 4.8 Data presentase siswa kelas VII B NO Siklus Data Presentase kelulusan 2 Siklus I 29,2%

3 Siklus II 85%

Dari data kedua, maka peneliti tidak melanjutkan ke siklus III karena sudah > indikator keberhasilan 85% dan nilai rata-rata sudah lebih dari KKM 70. Maka peneliti tidak melanjutkan ke siklus berikutnya karena sudah mencapai indikator keberhasilan dan untuk siswa yang belum tuntas akan diberikan soal remidial untuk bisa mencapai KKM.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat sebutkan bahwa penerapan Metode Snowball Throwing dan Demonstrasi dapat meningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi shalat jama‟ dan qashar pada siswa kelas VII B di MTs Al-Bidayah Candi Bandungan Tahun Pelajaran 2017/2018. Adapun hasil data-datanya yaitu hasil dari nilai pra siklus, siklus I sampai siklus II, yaitu pada tahap Pra Siklus hanya terdapat 10 siswa yang tuntas dari seluruh siswa dengan rata-rata nilai keseluruhan yaitu 58,7 , sedangkan pada siklus I terdiri 12 siswa mencapai KKM dengan rata-rata 65. Dan pada siklus II hanya terdapat 6 siswa yang tidak tuntas dengan 36 siswa dengan nilai mencapai KKM dengan rata-rata nilai 73, berari sudah > KKM 70 . Sedangkan data presentasi kelulusan maksimal 85%, dapat dicapai dengan data presentase Pra Siklus 24,3%, siklus I 29,2% dan Siklus II 85%, maka hasil yang didapat sudah melebihi target yaitu 85%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Diharapkan selalu mengikuti proses pembelajaran di sekolah dengan aktif dan semangat dan rajin belajar.

b. Diharapkan selalu berinisiatif sendiri dalam hal mencari bahan ajar dalam setiap pembelajaran serta tidak boleh menyepelekan setiap materi pembelajaran.

2. Bagi Guru

a. Sebagai guru atau pendidik yang profesional hendaknya harus menguasai bahan ajar kepada siswa agar tidak terjadi kesalahan dalam materi serta selalu memberikan motivasi yang membangun semangat siswa, dan juga bisa membantu siswa dalam kesulitan memahami materi yang dipelari.

b. Diharapkan bisa memilih metode yang digunakan agar sesuai dengan materi yang dipelajari agar memudahkan siswa dalam memahaminya dan berperan aktif.

3. Bagi Kepala Sekolah

a. Hendaknya selalu memotivasi guru agar selalu berusaha meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelaran aktif dan kreatif diantaranya dengan menggunakan metode terbaru yaitu snowball throwing dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Masykuri. 2006. Kupas Tuntas Shalat Tata Cara dan Hikmahnya. Jakarta: Erlangga.

Abidin, Slamet, Moh Sayono. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung: Pustaka Setia.

Basleman, Anisah, Syamsu Mappa. 2011. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Daradjat, Zakiah. 1995. Ilmu Fiqih Jilid 1. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf. Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djanah, Nurul, 2016. Upaya Meningkatan Prestasi Belajar Al-Qur’an Surat-surat

Pendek Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas IV SD

Ma’arif Tingkir Lor Salatiga 2015/2016. Skripsi tidak di terbitkan. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pembelajaran (Isu-isu Metodis Dan Paradigmatis). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2016. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesional Guru.

Mujahidin, Khoirul, 2017. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajarn 2017/2018. Skripsi tidak di terbitkan. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Rahayu, Sholihah Pamuji, 2017. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Azan dan Ikamah Dengan Metode Snowball Throwing Pada Kelas V SDN Sidorejo Lor Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi tidak di terbitkan. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Rasyid, Sulaiman. 1989. Fiqih Islam (Hukum Fiqh Lengkap Cetakan ke-22. Bandung: Sinar Baru.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert. 2008. CooperativeLearning (Teori, Riset dan Praktik). Nusa Media Soejono. 1912. Pendahuluan Didaktik Metodik Umum. Bandung: Bina Karya.

Supriyono, Agus. 2009. CooperativeLearning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Belajar.

Tafsir, Ahmad. 2014. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tohari. 2005. Psikologi Pembelajaran PAI. Jakarta: Remaja Grafindo Persada. Tono, Sidiq. 1998. Ibadah Dan Akhlak. Yogyakarta: UII Press Indonesia.

Usman, Asnawi, Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press

Usman, Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pres

Usman, Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdayakarya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : MTs Al-Bidayah Mata Pelajaran : Fiqih

Sub Tema : Shalat Jama‟ dan Qashar Kelas/Semester : VII B / Genap

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.

B. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi ketentuan sholat jama‟

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan pengertian sholat jama‟ 2. Mengetahui syarat-syarat menjama‟ sholat

3. Mengetahui hukum sholat jama‟

4. Mengidentifikasi macam-macam sholat jama‟ 5. Mengetahui niat dan bacaan sholat jama‟

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah dilakukan proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat :

1. Memahami pengertian sholat jama‟.

2. Mengetahui syarat menjama‟ sholat.

3. Mengetahui hukum melakukan sholat jama‟

4. Mengetahui macam-macam sholat jama‟ 5. Mengetahui bacaan niat dalam sholat jama‟

E. Materi Pembelajaran

1. Jama‟

a. Pengertian Shalat Jama‟

Menurut Abidin dan Suyono (1998: 128), shalat jama’ adalah melaksanakan dua shalat dalam satu waktu. Shalat yang dapat

dijama‟ adalah dhuhur dengan ashar, dan maghrib dengan isya‟.

Menurut Rasjid ( 1989: 121), shalat jama’ artinya shalat yang dikumpulkan. Yang dimaksud ialah dua shalat fardhu yang lima itu, dikerjakan dalam satu waktu. Umpamanya shalat dhuhur dan ashar dikerjakan di waktu dhuhur atau di waktu ashar.

Jadi, Shalat Jama‟ adalah mengumpulkan, yaitu mengumpulkan

dua shalat wajib untuk dikerjakan dalam satu waktu dan merupakan rukhsoh (keringanan) dari Allah S.W.T. kepada hamba-Nya dalam melaksanakan shalat dalam keadaan tertentu.

b. Shalat yang diperbolehkan di Jama‟ yaitu shalat ada‟ (tunai) yaitu sholat Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya

c. Syarat-syarat melakukan shalat jama‟

1) Syarat umum shalat Jama‟

Menurut Abidin dan Suyono (1998: 128), syarat sah

a) Musafir (orang yang bepergian) dengan jarak 80.64 km Orang yang bukan musafir boleh melakukan shalat

Jama‟ jika ada uzur, seperti saat shalat berjama‟ah di masjid

turun hujan dan menghalangi perjalanannya. b) Bepergian bukan untuk maksiat

c) Berniat shalat Jama‟

d) Dilakukan secara berturut-turut. d. Macam-macam Shalat Jama‟

Menurut Abidin dan Suyono (1998: 133), shalat jama‟ dapat

dibedakan menjadi Jama‟ Taqdim dan Jama‟ Ta‟khir. Jama‟ Taqdim apabila dua shalat dikerjakan dalam waktu shalat pertama, seperti Dhuhur dengan Ashar.

Menurut Rasjid (1989: 122-123) syarat Jama‟ Taqdim yaitu: hendaklah dimuali dengan shalat yang pertama (dhuhur sebelum

ashar atau maghrib sebelum isya‟) karena waktunya adalah yang pertama dan berniat Jama‟ agar berbeda dari shalat yang terdahulu

karena lupa serta berturut-turut karena keduanya seolah-olah shalat. Apabila mengerjakan dua shalat pada waktu shalat yang terakhir, maka dinamakan jama’ takhir. Menurut Rasjid (1989: 123), syarat

jama‟ takhir yaitu: hendaklah berniat di waktu yang pertama bahwa

ada maksud yang keras akan mengerjakan shalat pertama itu dan tiada ditinggalkan begitu saja.

e. Hukum melakukan Shalat Jama‟ yaitu mubah (boleh) tetapi dengan

syarat-syarat tertentu

f. Menjama‟ dua shalat

Menurut Sabiq (1977: 222-229), dibolehkan seseorang itu merangkap shalat zhuhur dengan ashar baik secara taqdim maupun

ta‟khir, begitupun dibolehkan menjama‟shalat maghrib dengan isya‟,

bila ditemukan salah satu di antara hal-hal berikut: 1. Menjama‟ di „arafah dan muzdalifah

Para ulama sependapat bahwa menjama‟ shalat zhuhur dan ashar secara taqdim pada waktu zuhur di „arafah, begitupun antara shalat maghrib dan isya‟ secara ta‟khir di waktu isya‟ di

muzdalifah, hukumnya sunat, berpedoman kepada apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

2. Menjama‟ dalam bepergian

Menjama‟ dua shalat ketika bepergian, pada salah satu waktu

dari kedua shalat itu, menurut sebagian besar para ahli hukumnya boleh, tanpa ada perbedaan, apakah dilakukannya itu sewaktu berhenti, ataukah selagi dalam perjalanan.

3. Menjama‟ di waktu hujan

Keringanan ini hanya khusus bagi orang yang

bersembahyang jama‟ah di mesjid yang datang dari tempat yang

jauh, hingga dengan adanya hujan tersebut, itu terhalang dalam perjalanan. Bagi yang rumahnya di dekat masjid atau yang

bersembahyang jama‟ah di rumah saja, atau ia dapat pergi ke mesjid dengan melindungi tubuh, maka tidak boleh menjama‟.

4. Menjama‟ sebab sakit atau udzur

5. Menjama‟ sebab ada keperluan

Beberapa imam membolehkan jama‟ bagi orang yang tidak

musafir, bila ia ada suatu kepentingan, asal saja hal itu tidak dijadikannya kebiasaan.

6. Shalat dalam kendaraan

Mengerjakan shalat dalam kapal, menurut cara yang mungkin dilakukan, hukumnya sah tanpa makruh sama sekali

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah 2. Tanya jawab

G. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Alat : Spidol, Penghapus, Kertas Tulis, Bolpoin 2. Media : Papan Tulis, laptop, Buku paket

3. Sumber belajar :

a. Pengangan KTSP Kelas VII untuk siswa

b. Buku pegangan siswa (lks) kurikulum 2013 Kelas VII untuk siswa

c. Buku penunjang lain

H. Langkah-langkah Kegiatan Penelitian

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

ALOKASI WAKTU

Pendahuluan a. Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama dipimpin oleh perwakilan kelas.

b. Guru memperkenalkan diri.

c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan

memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, tempat duduk.

d. Guru memberikan materi seputar sholat jama‟ kepada

siswa.

e. Memberi informasi KI / K.D, indikator, dan tujuan pembelajaran

f. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

Inti f. Mengamati

3. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan (poin-poin) tentang shalat jama‟.

4. Peserta didik menyimak materi shalat jama‟ tersebut dari buku pegangan siswa.

g. Menanya

Guru dan siswa saling tanya jawab tentang materi

shalat jama‟ yang belum dipahami

h. Eksplorasi (mencoba/mencari informasi)

6. Guru membentuk kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi shalat jama‟ kepada kelompoknya.

7. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompok, kemudian menjelaskan materi shalat

jama‟ yang disampaikan oleh guru kepada anggota kelompoknya.

8. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi shalat jama‟ yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

9. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama 5 menit.

10.Siswa yang mendapat satu bola tersebut diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis tersebut secara bergantian

i. Mengasosiasi/menalar

Peserta didik mengikuti diskusi tentang kelompoknya

tentang contoh praktek shalat jama‟ dalam lingkungan

j. Mengkomunikasi

Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya.

Penutup g. Guru memberikan refleksi terhadap proses pembelajaran.

h. Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan pelajaran.

i. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

10 menit

A. Penilaian Hasil Belajar

1. Bentuk peniliaan : soal uraian 5 butir Bentuk instrumen

a. Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat dan benar !

2) Apa hukum menjama‟ sholat karena hujan ! 3) Hukum menjama‟ sholat bagi bukan musafir ! 4) Sebutkan macam-macam sholat jama‟ !

5) Sebutkan urutan shalat ketika melaksanakan shalat

jama‟ Ta‟khir Maghrib dan isya‟ (lengkap) !

2. Skor penilaian

Aturan pemberian skor

Skor 20 = siswa menjawab dengan sempurna

Skor 15 = siswa menjawab dengan kurang sempurna Skor 10 = siswa menjawab dengan tidak sempurna Skor 5 = siswa menjawab salah

Skor 0 = siswa tidak menjawab Nilai = jumlah skor dikali dua a) Penilaian sikap

1. Teknik penilaian : penilaian diri

2. Bentuk instrumen : lembar penilaian diri No Nama Siswa Sikap Siswa di Kelas

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS II

Nama Sekolah :MTs Al-Bidayah Mata Pelajaran :Fiqih

Sub Tema :Shalat Jama‟ dan Qashar Kelas/Semester :VII B / Genap

Alokasi Waktu :2 x 40 menit (1 Pertemuan)

I. Kompetensi Inti

5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

7. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

8. Mengolah, menyaji, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.

J. Kompetensi Dasar

2. Mengidentifikasi ketentuan sholat Qashar

K. Indikator Pencapaian Kompetensi

6. Menjelaskan pengertian sholat Qashar 7. Mengetahui syarat sah sholat qashar 8. Mengetahui hukum sholat qashar 9. Mengetahui niat shalat qashar

L. Tujuan Pembelajaran

Setelah dilakukan proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat : 6. Memahami pengertian sholat qashar

7. Mengetahui syarat sah sholat qashar. 8. Mengetahui hukum sholat qashar 9. Mengetahui niat sholat qashar

M. Materi Pembelajaran

1. Qashar

a. Pengertian Shalat Qashar

Shalat qashar artinya yang diringkaskan, yaitu di antara shalat fardhu yang lima, yang mestinya empat rakaat dijadikan dua rakaat saja. Shalat fardhu yang lima, yang boleh diqashar hanya

zuhur, ashar, dan isya‟. Adapun maghrib dan subuh tetap

sebagaimana biasanya, tidak boleh diqashar (Rasjid, 1989: 119- 120).

Menurut Abidin dan Suyono (1998: 136), qashar artinya meringkas atau mermendekkan. Sedangkan yang dimakasud dengan shalat qasharadalah melaksanakan salat empat rakaat diringkas menjadi dua. Sedangkan shalat yang boleh diringkas (dilaksanakan dengan qashar) adalah shalat dhuhur, ashar, dan

isya‟ sedangkan maghrib dengan subuh tidak boleh diqashar.

Jadi, Qashar yaitu meringkas atau memendekkan rakaat sholat

wajib dari empat raka‟at menjadi dua raka‟at karena adanya uzur atau sebab tertentu

b. Shalat yang diperbolehkan di Qashar yaitu shalat Dhuhur, Ashar,

Maghrib dan Isya‟, namun shalat Maghrib tetap 3 raka‟at. Orang melaksanakan shalat Qashar harus diiringi dengan shalat Jama‟

Qashar untuk shalat Dhuhur dan Isya, maka kita bisa melakukan shalat kedua nya di waktu yang pertama (Dhuhur) atau kedua

(Ashar) menjama‟ nya dan mengqasar (meringkas) dari empat raka‟at menjadi dua raka‟at

c. Hukum melaksanakan Shalat Qashar yaitu mubah d. Dalil diperbolehkannya Shalat Jama‟ dan Qashar

Firman Allah swt dalam Q.S Nisa: 101

ُمُكَىِتْفَي ْنَأ ْمُتْفِخ ْنِإ ِةلاَّصلا َهِم اوُسُصْقَت ْنَأ ٌحاَىُج ْمُكْيَلَع َسْيَلَف ِضْزلأا يِف ْمُتْبَسَض اَذِإَو اًىيِبُم اًّوُدَع ْمُكَل اىُواَك َهيِسِفاَكْلا َّنِإ اوُسَفَك َهيِرَّلا

Artinya: “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka

tidaklah mengapa kamu menqashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir

itu adalah musuh yang nyata bagimu”

e. Syarat sah Shalat Qashar

Menurut Abidin dan Suyono (1998: 120), Shalat Qashar dapat sah apabila dilakukan dengan memenuhi syarat sebagai berikut:

1) Harus dalam bepergian jarak jauh, kira-kira; 16 farsakh=48 Mil Hasyimi atau kurang lebih ; 85 km atau perjalanan selama dua malam (sehari semalam) berjalanan kaki

2) Bepergian tidak untuk maksiat. Adakalanya perjalanan wajib seperti haji dan umrah perjalanan sunah seperti silaturahmi atau perjalanan mubah seperti berniaga

3) Berniat qashar pada waktu takbiratul ihram

4) Shalat yang diqashar adalah shalat ‘ada’an empat rakaat 5) Uzurnya harus tetap berlangsung sampai selesai shalat, jika

selama shalat selesai uzurnya telah hilang, maka harus menyempurnakan shalat empat rakaat.

f. Tempat untuk berniat mengqashar

Masalah tempat dibolehkannya shalat qashar, Jumhur ulama berpendapat bahwa mengqashar shalat itu dapat dimulai setelah meninggalkan kota dan keluar dari daerah lingkungan. Ini merupakan syarat, dan seorang musafir diharuskan lagi mencukupkan shalatnya kalau ia sudah memasuki rumah pertama

di daerah itu. Ibnul Munzir berkata: “Saya tidak menemukan

sebuah keterangan pun bahwa Nabi Saw mengqashar dalam

bepergian, kecuali setelah keluar dari Madinah”.

g. Hikmah Shalat Jama‟ dan Qashar yaitu :

1) Shalat Jama‟ dan Qashar termasuk rukhsah (kemurahan)

Allah S.W.T. terhadap hamba-Nya manakala sedang bepergian, sehingga tetap dapat melaksanakan shalat dengan mudah sesuai dengan kondisinya

2) Melaksanakan shalat secara Jama‟ dan Qashar mengandung arti bahwa Allah tidak memberatkan hamba-Nya dalam shalat sekalipun shalatnya dikumpulkan dan diringkas tetapi tetap tidak mengurangi pahalanya

3) Disyariatkan shalat Jama‟ dan Qashar supaya manusia tidak berani meninggalkan salat karena mereka tetap dapat melaksanakan dengan mudah dan cepat

h. Contoh niat shalat Jama‟ dan Qashar

1. Sholat Jama‟ Taqdim Dzuhur dan Asar Qashar yaitu lakukan

shalat Dhuhur 2 raka‟at dengan niat :

/ اماما( ءادا تلبقلا لبقتسم سصعلا عم ميدقت عمج هيتعكز سهظلا ضسف ىلصا سبكا الله .ىلاعت لله اسصق ) امىمآم

Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Dzuhur dua raka‟at jama‟ Taqdim dengan Ashar menghadap kiblat (menjadi

imam / makmum) dengan Qashar karena Allah Ta‟ala.

Dari takbiratul ihram sampai dengan salam, kemudian

langsung berdiri lagi dan lakukan shalat Asar dua raka‟at

dengan niat :

/ اماما( ءادا تلبقلا لبقتسم سهظلاعم ميدقت عمج هيتعكز سصعلا ضسف ىلصا سبكا الله .ىلاعت لله اسصق ) امىمآم

Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Ashar dua

(menjadi imam / makmum) dengan Qashar karena Allah

Ta‟ala.

Dari takbiratul ihram sampai dengan salam

2. Shalat Jama‟ Ta‟khir Maghrib dan isya‟ yaitu Shalat Maghrib (3 raka‟at) terlebih dahulu, dengan niat

ءادا تلبقلا لبقتسم ءاشعلا عمسيخؤت عمج ثاعكز ثلاث بسغملا ضسف ىلصا سبكا الله .ىلاعت لله ) امىمآم / اماما(

Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Maghrib tiga raka‟at jama‟ Ta‟khir dengan Isya‟ menghadap kiblat (menjadi imam / makmum) karena Allah Ta‟ala.

Dari takbiratul ihram sampai dengan salam, kemudian

langsung berdiri lagi dan lakukan shalat Isya‟ empat raka‟at

seperti biasa dengan niat :

اماما( ءادا تلبقلا لبقتسم بسغملاعمسيخؤت عمج ثاعكز عبزا ءاشعلا ضسف ىلصا سبكا الله .ىلاعت لله ) امىمآم /

Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Isya‟ empat raka‟at jama‟ Ta‟khir dengan Maghrib menghadap kiblat (menjadi imam / makmum) karena Allah Ta‟ala.

N. Metode Pembelajaran

4. Ceramah 5. Tanya jawab

6. Metode Snowball Throwing

O. Media, Alat dan Sumber Belajar

4. Alat : Spidol, Penghapus, Kertas Tulis, Bolpoin 5. Media : Papan Tulis, laptop, Buku paket

6. Sumber belajar :

a. Pengangan KTSP Kelas VII untuk siswa

b. Buku pegangan siswa (lks) kurikulum 2013 Kelas VII untuk siswa

c. Buku penunjang lain

P. Langkah-langkah Kegiatan Penelitian

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

ALOKASI WAKTU

Pendahuluan a.Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama dipimpin olehperwakilankelas.

b.Guru memperkenalkan diri.

c.Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa

kehadiran, kerapihan pakaian, tempat duduk.

d.Guru memberikan materi seputar sholat jama‟ kepada

siswa.

e.Memberi informasi KI / K.D, indikator, dan tujuan pembelajaran

f.Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

Inti k. Mengamati

3. Guru menjelaskan poin-poin tentang shalat qashar yang akan dipelajarai.

4. Peserta didik menyimak materi tersebut dari buku pegangan siswa.

l. Menanya

Peserta didik dan guru saling bertanya jawab dan menanggapi pertanyaan yang di sampaikan.

m. Eksplorasi (mencoba/mencari informasi)

6. Guru membentuk kelompok dan memanggil masing- masing ketua kelompok untuk memberikan

penjelasan tentang materi kepada kelompoknya. 7. Masing-masing ketua kelompok kembali ke

kelompok, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada anggota kelompoknya.

8. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

9. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama 5 menit.

10.Siswa yang mendapat satu bola tersebut diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis tersebut secara bergantian

Dokumen terkait