• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHALAT JAMA’ DAN QASHAR DENGAN METODE SNOWBALL THROWING DAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VII B MTs AL-BIDAYAH CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHALAT JAMA’ DAN QASHAR DENGAN METODE SNOWBALL THROWING DAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VII B MTs AL-BIDAYAH CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI SHALAT JAMA

DAN QASHAR DENGAN METODE

SNOWBALL THROWING DAN DEMONSTRASI

PADA SISWA

KELAS VII B MTs AL-BIDAYAH CANDI KECAMATAN

BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untukMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

RIKHA NURUSSHAFINATUN NAJA

NIM. 11113256

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)
(3)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI SHALAT JAMA

DAN QASHAR DENGAN METODE

SNOWBALL THROWING DAN DEMONSTRASI

PADA SISWA

KELAS VII B MTs AL-BIDAYAH CANDI KECAMATAN

BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untukMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

RIKHA NURUSSHAFINATUN NAJA

NIM. 11113256

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(4)
(5)
(6)
(7)

MOTTO

سانلل مهعفنا سانلا ريخ

Sebaik-baik manusia adalah mereka

yang memberikan manfaat pada insan

(8)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Teruntuk Bapak Nasokha dan Ibu Kholisah, orang tuaku tercinta yang tidak pernah berhenti memberikan kasih sayang kepada ku selama ini dan memberikan

semangat serta do‟a dalam proses pembuatan skripsi ini

2. Dan untuk kedua adikku (An im „in „amul aufa dan M. Ali mu‟afiq) yang sudahmemberikansupport

3. Seluruhkeluargabesarku terimakasihatasmotivasidandukungannya

4. Untuk Temanku Listiana Pratiwi, Annisa Ainurrofi dan Dewi Lestari yang sudah membantu saya dalam penyelesaian dan kelancaran skripsi ini dan berjuang bersama-sama

5. KeluargabesarGuru-guru yang ada BTQ Al-Hikmah

(9)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillairabbil’alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaat-Nya kelak di Yaumul Akhir. Aamiin. Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Materi Shalat Jama‟ Dan Qashar Dengan Metode

Snowball Throwing dan

Demonstasi

Pada Siswa Kelas VII B MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajarn 2017/2018

“.

Skripsi ini

disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana progam studi Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

Dalam menyusun skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

(10)

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd. Selaku dosen pembimbing akademik (PA). Terimakasih atas bimbingannya selama lima tahun membimbing penulis.

6. Segenapdosenpengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Kepada kedua orang tua penulis Bapak Nasokha dan Ibu Kholisah terimakasih atas segala motivasi, dukungan, dan do‟a restu kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Keluarga besar ku yang selalu memberikan doa dan motivasi kepada penulis untuk kesuksesan penulis.

9. MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melaksanakan penelitian,

10. Sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(11)
(12)

ABSTRAK

Rikha nurusshafinatun Naja. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama

Islam Materi Shalat Jama’ dan Qashar Dengan Metode Snowball Throwing dan Demonstrasi Pada Siswa VII B MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017 / 2018. Skripsi. Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Kata Kunci : hasil belajar, metode snowball throwing dan demonstrasi

Masalah yang diteliti pengawat yaitu Apakah penerapan metode snowball throwing dan demonstrasi dalam pembelajaran pendidikan agama islam materi shalat

jama‟ dan qashar dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VII B di MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018. Oleh karena itu, tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui penerapan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode

snowball throwing dan demonstrasi dalam pembelajaran pendidikan agama islam materi shalat jama‟dan qashar, pada siswa kelas VIIB di MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

Penelitian ini merupakan Classroom Action Research/Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan pra siklus dan dua siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, observasi, dan dokumentasi. Metode tes digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam penerapan metode snowball throwing dan demonstrasi dalam pembelajaran pendidikan agama islam materi shalat jama‟dan qashar. Metode observasi digunakan untuk mengetahui dan menilai aktivitas siswa dan guru dalam KBM berlangsung. Sedangkan dokumentasi digunakan sebagai bukti bahwa penelitian ini memiliki data dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN LOGO IAIN ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO………….……… vii

PERSEMBAHAN……….…..……….. viii KATA PENGANTAR……….…….. ix A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Kegunaan Penelitian ... 4

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 5

F. Metode Penelitian ... 6

1. Rancangan Penelitian... 6

2. Subjek Penelitian...7

3. Langkah-langkah Penelitian...7

4. Instrumen Penelitian... 9

(14)

6. Pengumpulan Data... 11

G. Analisis Data ... 12

H. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Peningkatan Hasil Belajar ... 16

a. Definisi Hasil Belajar ... 16

b.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 26

2. Kajian Materi Pelajaran ... 34

a. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih ... 34

b.Pengertian Metode Pembelajaran ... 35

1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Snowball Throwing ... 37

2. Kelebihan Metode Snowball Throwing ... 39

3. Kekurangan Metode Snowball Throwing ...40

B. Kajian Pustaka ... 40

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Al-Bidayah 1. Tempat Penelitian... 44

2. Visi, Misi dan Tujuan Penelitian... 45

3. Fasilitas dan Sarana Prasarana………….... 46

4. Tenaga Pendidik... 48

5. Peserta Didik... 49

6. Struktur Organisasi... 50

7. Subjek Penelitian... 51

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Deskripsi Pra Siklus ... 54

(15)

3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Penelitian ... 75

1. Hasil Penelitian Siklus I ... 75

2. Hasil Penelitian Siklus II ... 83

B. Pembahasan ... 90

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 95

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perbatasan MTs Al-Bidayah Candi ... 44

Table 3.2 Sarana di MTs Al-Bidayah Candi ... 46

Table 3.3 Prasarana di MTs Al-Bidayah Candi ... 47

Table 3.4 Jumlah Data Guru di MTs Al-Bidayah Candi …………..……… 48

Table 3.5 Jumlah Seluruh Siswa di MTs Al-Bidayah Candi ………. 49

Table 3.6 Struktur Organisasi di MTs Al-Bidayah Candi ………. 50

Table 3.7 Daftar Siswa Kelas VII B MTs Al-Bidayah Candi ………... 52.

Table 3.8 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ……….. 55

Table 3.9 Data Observasi Guru Siklus I ………. 62

Tabel 3.10 Data Observasi Siswa Siklus I ……….….. 64

Tabel 3.11 Data Observasi Guru Siklus II ………..……….... 70

Tabel 3.12 Data Observasi Siswa Siklus II ……….. 72

Tabel 4.1 Nilai Siswa Siklus I ……….…… 75

Tabel 4.2 Data Observasi Guru Siklus I ………..……… 78

Tabel 4.3 Data Observasi Siswa Siklus II ………..…………. 80

Tabel 4.4 Nilai Siswa Sikus II ………. 83

Tabel 4.5 Data Observasi Guru Siklus II ………. 86

Tabel 4.6 Data Observasi Siswa Siklus II ………... 88

Tabel 4.7 Nilai Siswa Kelas VII B ……….…. 90

(17)

DAFTAR GAMBAR

(18)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 3 Pengajuan Pembimbing

Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 5 RPP Siklus I dan II

Lampiran 6 Sampel Hasil Tes Lampiran 7 Soal dan Jawaban

Lampiran 8 Dokumentasi Foto Penelitian Lampiran 9 Laporan SKK

(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah sebuah proses yang dilakukan manusia untuk memperdalam ilmu yang dimilikinya dari orang-orang lain dengan berbagai cara, seperti: sekolah, les privat. Karena dengan ilmu pengetahuan kita bisa mengetahui hal yang benar dan salah, perintah larangan. Orang yang berilmu maka pemikirannya akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan dan makhluk lain ciptaan Allah.

Pendidikan sangat dibutuhkan untuk kemajuan negara kearah yang lebih baik. Berhasil tidaknya pendidikan juga ditentukan oleh guru (pendidik) dan generasi selanjutnya (murid atau pemuda bangsa). Guru dituntut untuk memajukkan potensi dan pengetahuan serta mencerdaskan muridnya. Salah satunya dengan memilih metode atau media yang akan digunakan dalam pembelajaran, agar dapat meningkatkan minat belajar dan suasana yang menarik.

(20)

pandangan islam, pendidikan harus bisa menjadikan seluruh manusia agar selalu beribadah kepada Allah (Tafsir: 2014:46).Salah satunya yaitu pendidikan agama merupakan suatu pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk manusia agamis dengan menanamkan aqidah keimanan, amaliyah, dan budi pekerti atau akhlak terpuji untuk menjadikan manusia lebih bertakwa kepada Allah S.W.T.

Dengan belajar, kita akan mendapatkan ilmu pendidikan yang ada di belahan dunia. Belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau persoalan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan yang di dapat (Hamalik, 1983:21).

Belajar adalah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu diri sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Tohari, 2005:8).

(21)

Sebagaimana di Madrasah Tsanawiyah Al-bidayah, guru sudah menggunakan berbagai metode atau media yang digunakan dalam pembelajaran

kuhususnya dalam materi sholat jama‟ dan qashar. Problem yang dihadapi

pendidik yaitu tentang latar belakang siswa yang berbeda, ada yang berasal dari SD dan MI yang biasanya hanya menyampaikan materi tentang sholat saja dan tentang metode yang digunakan saat pembelajaran.

Dalam pembelajaran Fiqih materi sholat jama‟ dan qashar tersebut, guru

hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi yang menyebabkan siswa tidak semangat belajar, monoton (hanya menerima materi dari guru). Sehinggahanya sedikit siswa yang mampu menangkap materi yang diajarkan dan nilai siswa tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70.

Karena problem yang dihadapi oleh guru itulah, maka hasil belajar siswa banyak yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70, dengan indikator pencapaian minimal yaitu 85%. Maka untuk meningkatkan hasil belajar siswa, metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar

materi sholat jama‟ dan qoshor ini adalah snowball throwing dan demonstrasi, dengan harapan akan meningkatkan belajar siswa dan agar semua siswa nilainya bisa mencapai target yang ditentukan atau bahkan melebihinya. Karena materi tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu, peneliti melakukan penelitian yang berjudul

“PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(22)

THROWING DAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VII B DI MTs AL-BIDAYAH CANDI KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang tertera di atas, maka masalah yang dapat

peneliti rumuskan yaitu “Apakah metode snowball throwing dan demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar fiqih materi sholat jama‟ dan qashar pada

siswa kelas VII B di MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang tahun pelajaran 2017/2018 ?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar fiqih materi sholat jama‟ dan qashar dengan metode snowball throwing dan demonstrasi padasiswa kelas VII B di MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018 .

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara praktis dan teoritis.

1. Manfaat Teoritis

(23)

sangat diperlukan para pendidik dalam proses belajar mengajar agar lebih efesien.

2. Manfaat Praktis

a. Metode Snowball Throwing dan demonstrasi bermanfaat bagi peserta didik agar bisa memperdalam pengetahuan tentang pembelajaran yang menggunakan metode agar bisa meningkatkan hasil belajar siswa dan sebagai sarana motivasi belajar untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi tersebut.

b. Metode ini juga diperlukan pendidik untuk menjadi rujukan dalam pembelajaran apapun denganmenggunakan metode yang lebih menarik hasil belajar siswa agar mendapat nilai yang sempurna melebihi KKM.

c. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, sehingga dapat mencapai standar nasional pendidikan (SNP).

E. Hipotesa Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

(24)

Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi kebenarannya. Namun, hipotesis tetap merupakan kebenaran yang masih lemah (hipo=dibawah / lemah, tesis = kebenaran) atau jawaban sementara atas masalah yang hendak dipecahkan karena belum teruji secara empiris (Basrowi, 2008:90).

Berdasarkan kerangka pikir yang dijelaskan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat tuliskan yaitu: metode snowball throwing dan demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar fiqih materi

shalat jama‟ dan qashar kelas VII B di MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018. 2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode pembelajaran snowball throwing dan demonstrasi dapat dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Seluruh siswa dapat mengetahui dan memahami isi materi yang di sampaikan. Dalam hal praktek maupun tulis, nilai siswa harus mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70 dengan indikator kelulusan 85% sampai tahap siklus akhir.

F. Metode Penelitian

(25)

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas serta melalui 4 cara yaitu perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi.

2. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 41 siswa-siswi kelas VII B MTs AL-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

3. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah Penelitianyang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat dari bagan di bawah ini :

Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

(26)

Penjelasan gambar 1.1 : a. Perencanaan

Langkah pertama dalam penelitian tindakan kelas adalah perencanaan. Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan materi, membuat silabus, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran, menyiapkan lembar observasi, menyusun perangkat tugas yang akan diberikan kepada siswa dan menyusun alat untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksaan tindakan adalah penerapan rencana yang telah disusun oleh peneliti yang akan disampaikan di kelas dan menjadi sasaran penelitian. Kegiatan awal dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu guru telah menjelaskan materi pelajaran yangdi sampaikan di kelas kemudian dikembangkan oleh peneliti, lalu kegiatan intinya adalah peneliti memandu (mendampingi) penerapan metode pembelajaransnowball throwing dalam pembelajaran

tentang shalat jama‟ dan qashar.

c. Pengamatan (Observasi)

(27)

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Dalam hal ini peneliti melakukan pengecakan sehingga tampak kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan penelitian (Suyadi, 2010: 64).

Data (hasil) yang diperoleh dalam proses observasi kemudian dikumpulkan lalu dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru dapat membuat refleksi atau kesimpulan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan metode tersebut sehingga dapat diambil landasan atau cara untuk pelaksanaan kegiatan pada siklus selanjutnya agar hasilnya lebih baik dari siklus yang sebelumnya. Dan jika pada siklus yang ke 2 hasil yang didapat sudah sangat baik (semua siswa berhasil mencapai KKM) maka tidak dilanjutkan ke siklus 3.

4. Instrumen penelitian

a. Lembar Obervasi Siswa Selama KBM

Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran pada setiap siklus

(28)

5. Definisi Operasional

a. Peningkatan hasil belajar

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perolahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Hamalik, 1983 : 21).

Menurut Snelbeker bahwa perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah merupakan hasil belajar, karena belajar pada dasarnya adalah bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman (Rusmono, 2012:8).

Hasil belajar merupakan usaha yang diterapkan dalam diri seseorang setelah mengalami proses belajar, sehingga menjadi individual yang baik dan aktif serta kreatif dalam upaya memberikan perubahan pada masyarakat.

b. Metode snowball throwing

Metode ini digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit dan mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa terhadap materi yang diajarkan. Dimulai dari pelaksanaan pra siklus, siklus I sampai siklus II.

(29)

kepada orang lain (teman satu kelompok). Metode ini menggunakan bantuan kertas yang di gulung seperti salju dan berisi pertanyaan tentang materi yang diajarkan. Metode Demonstrasi adalah metode praktek.

Jadi, yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah penerapan metode terbaru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi shalat jama‟ dan qashar pada siswa kelas VII B di MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan tahun pelajaran 2017/2018.

6. Pengumpulan Data

a. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 1997:127).

Metode tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa tentang materi tentang shalat jama‟ dan qashar, bentuk tes nya yaitu essay 5.

b. Metode Observasi

(30)

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1997: 206). Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan sekolah, keadaan guru dan siswa.

G. Analisis Data

1. Ketuntasan

Pada analisis data penelitian pertama akan diperoleh hasil yang menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran dan digunakan untuk meningkatkan keaktifan pembelajaran selanjutnya. Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang tercatat dalam setiap siklusnya. Ketuntasannya bisa diketahui apabila siswa mencapai skor 70 (sama dengan KKM atau bahkan bisa melebihi KKM yaitu 71) pada pembelajaran PAI khususnya mata pelajaran Fiqih dari nilai hasil tes evaluasi.

2. Tekhnik Analisis data

Analisis data dilakukan peneliti untuk menguji pengetahuan siswa. Peneliti menggunakan analisis kuantitatif, yaitu dengan memberikan pro test

(31)

Presentase ketuntasan adalah 85% dari jumlah total siswa dalam satu kelas mendapat nilai 70. Pengukuran presentase kompetensi secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

P = Jumlah Siswa Yang Tuntas x 100% Jumlah Siswa

3. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut : 1. Bagian Awal

Bagian awal skripsi mencakuptentang sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan

kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran.

2. Bagian Inti

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan F. Metode Penelitian

(32)

3. Langkah-langlah Penelitian 4. Instrumen Penelitian 5. Definisi Operasional 6. Pengumpulan Data G. Analisis Data

H. Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Peningkatan Hasil belajar a. Definisi hasil belajar

b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil belajar 2. Kajian Materi Penelitian

a. Ruang Lingkup Mata Pembelajaran Fiqih b. Pengertian Metode Pembelajaran

1. Langkah-langkah model pembelajaran snowball throwing

2. Kelebihan dari metode snowball throwing

3. Kekurangan dari metode snowball throwing

B. Kajian Pustaka

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

(33)

2. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah

3. Fasilitas dan Sarana Prasarana Madrasah 4. Tenaga Pendidik

5. Peserta Didik 6. Struktur Organisasi 7. Subjek Penelitian

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Deskripsi Pra Siklus

2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I 3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus Penelitian 1. Hasil Penelitian Siklus I 2. Hasil Penelitian Siklus II B. Pembahasan

BAB V: PENUTUP

A.Kesimpulan B.Saran

(34)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Peningkatan Hasil Belajar

a. Definisi Hasil belajar

Islam adalah agama yang menjunjung tinggi peran akal dengan mengenal hakikat segala sesuatu. Peran ilmu akal sangatlah penting, sehingga dikatakan bahwa tak ada agama bagi orang yang tak berakal karena dengan akal yang sempurna maka islam diturunkan ke alam semesta.

Semua manusia membutuhkan ilmu untuk mengetahui berbagai hal yang ada di dunia ini dan wajib di cari sampai kemanapun walaupun harus mencapai jarak yang sukar untuk di tempuh, karena orang yang berjalan dimuka bumi dengan niat untuk menuntut ilmu maka akan di mudahkan jalannya menuju surga. Orang yang berilmu akan ditinggikan derajatnya disurganya sebagai makhluk yang berbakti. Seperti dalam hadist yang diriwayatkanoleh muslim

(35)

Artinya; ”Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan bagi orang itu jalan menuju ke syurga. (H.R.Muslim).

Dengan belajar (membaca) atau menghadiri majlis-majlis islam bahkan bisa juga dengan saling bertukar pikiran dengan orang yang berilmu, manusia bisa mendapatkan ilmu. Seperti tercantum dalam Q.S Al-Alaq : 1-5

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan

(1). Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah (3). Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam (4). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5).

(36)

kejauhan pandangan tentang materikarena semua manusia mampu membaca lebih jauh melebihi apa yang dilihatnya.

Mencari ilmu dan mengamalkannya adalah kewajiban bagi setiap manusia. Manusia yang mengamalkan atau menyebarkan ilmunya kepada orang lain dihadapan Allah s.w.t disebut dengan ibadan, maka Allah s.w.t. memerintahkan kepada manusia untuk menuntut ilmu dengan cara maembaca atau kalam. Orang yang berilmu akan takut kepada Allah untuk melanggar perintah-Nya dan akan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Ilmu dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, seperti : orangtua, teman, guru, buku, dan internet. Di zaman yang canggih ini, siapapun akan sangat mudah menemukan berbagai hal yang ada di dunia hanya dengan bantuan internet, sehingga tidak ada lagi alasan untuk orang yang tidak mencari ilmu.

Beberapa tokoh ahli berpendapat sesuai pemikiran mereka masing-masing tentang definisi belajar. Maka diambil beberapa pendapat untuk lebih memperdalam definisi tentang belajar.

1) Definisi Belajar menurut para ahli:

a) “Learning is a change in the individual, due to interaction of that individual and his environment, which fills a need and makes

(37)

belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan lingkungannya secara memadai. Tingkah laku individu dalam belajar yang dimaksud yaitu perubahan, interaksi, dan lingkungan

(Balesman anisah, 2011:7).

b) “learning can be defined as changes in behavior resulting from

experience”, belajar adalah perubahan dalam tingkah laku yang

dihasilkan dari pengalaman. Kata kuncinya ialah perubahan, tingkah laku, dan pengalaman(Mappa syamsu, 2011:9).

Jadi, berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang berasal dari pengalaman berinteraksi dengan lingkungan dan untuk memenuhi kebutuhan melestarikan lingkungan menjadi lebih baik lagi.

2) Teori-teori belajar

(38)

a) Teori Behaviorisme

Behavioristik adalah perubahan seseorang yang dapat diamati, diukur dan dapat dinilai secara konkret disebabkan adanya Stimulus (rangsangan) dan respon (reaksi). Contoh: mahasiswa dapat menyelesaikan tugas dari dosen dengan cepat dan benar apabila stimulus berupa nilai A.

b) Teori Kognitif

Teori Kognitif yaitu pembelajaran yang lebih menekankan pada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki peserta didik.

c) Teori Humanistik

Humanistik lebih melihat sisi perkembangan kepribadian

manusia daripada berfokus pada “sakit”, maksudnya apa yang

terjadi setelah terjadinya “sakit” tersebut sembuh yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Kemampuan berfikir positif disebut sebagai Potensi manusia dan para pendidik humanistik memfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan positif ini.

(39)

perkembangan peserta didik dalam mengaktualisasi dirinya, pemahaman terhadap dirinya, serta realisasi diri. Dalam teori ini guru bertindak sebagai fasilitator, memberikan motivasi makna belajar dalam kehidupan siswa dan mendampingi siswa memperoleh tujuan pembelajaran. Sedangkan siswa bertindak pelaku utama yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri.

d) Teori Konstruktivistik

Teori konstruktivistik menyatakan bahwa setiap siswa mampu mencari sendiri masalah, menyusun sendiri pengetahuannay melalui kemampuan berfikir dan tantangan, menyelesaikan dan membuat konsep mengenai keseluruhan pengalaman realistik dan teori dalam satu pengetahuan utuh.

(40)

belajar sesuai dengan kemmapuan diri sendirinya sedangkan guru hanya sebagai mediator dan fasilitor.

3) Tipe-tipe belajar

Belajar adalah suatu perbuatan yang kompleks dan mencakup beberapa segi , untuk mengetahui tentang perbuatan belajar harus harus mengetahui tentang tepi belajar. Dan Robert M. Gagne membagi tipe-tipe belajar dalam 8 yaitu :

a) Belajar oleh tanda (signal learning)

Bentuk penting dalam unsur belajar dalam tipe belajar oleh tanda ini adalah adanya gerakan reflek. Tanda dalam pengertian ini berbentuk bunyi atau hasil penglihatan. Dengan adanya tanda sebagai rangsangan maka akan ada reaksi yang dihasilkan dan bersifat emosional. Contoh: siswa segera diam ketika guru melototkan mata.

(41)

yang dekat rel kereta api. Bunyi kereta api akan menimbulkan hal yang tidak enak didengar. Cara untuk menghilangkan emosi orang dengan cara mengulangi rangsangan bunyi sebagai reaksi emosional dikurangi sampai suara tersebut sudah biasa didengar dan tidak akan terdengar lagi.

Jadi, tanda yang dimaksud dalam tipe belajar ini yaitu hasil dari penglihatan atau bunyi sesuatu. Seseorang yang diberi rangsangan akan menghasilkan sebuah reaksi dan ketika proses tersebut diulang terus menerus maka akan dapat menurunkan atau bahkan menghilangkan emosi seseorang.

b) Belajar konsep (concept learning)

(42)

Dalam belajar konsep ini anak-anak tidak terikat oleh ciri-ciri konkrit tetapi agar konsep yang dipelajari hendaknya dikaitkan dengan ciri-ciri abstrak sesuatu objek atau rangsangan. Hal yang paling penting dalam konsep ini adalah kata benda atau objek dan definisi atau ciri yang terkandung dalam benda tersebut. Misalnya, ketika kita menyebutkan kata pensil dan tangan kita memegang pensil tersebut maka dalam hal ini konsep yang dimaksud bukan pensil tetapi yang dimaksud yaitu ciri-ciri dari pensil, seperti benda kecil bundar panjang yang terbuat dari kayu dan dalamnya berisi bahan hitam dari semacan arang dan sebagai alat penulis.

Jadi, dalam belajar mengajar banyak konsep yang dipelajari siswa. Namun dalam belajar konsep ini sangat memegang peranan penting bukan hanya di lingkungan sekolah tetapi juga dalam kehidupan anak di masyarakat.

c) Belajar memecahkan masalah (problem solving)

Belajar memecahkan masalah merupakan penerapan dari aturan-aturan atau prinsip dimana pada pemecahan masalah tersebut akan ada proses mempelajari hal-hal yang baru.

(43)

bisa menyelesaikannya dengan melihat keuntungan dan kerugiannya, termasuk juga anak-anak. Dalam praktek belajar mengajar anak sudah diajarkan untuk menyelesaikan masalah yang sudah disiapkan untuk di selasaikan sesuai dengan kemampuannya. Dan guru hanya memberi arahan dengan memberi beberapa pilihan untuk mencari, memilih dan menemukan sendiri jawaban dari masalah tersebut. Agar ketika anak di masa depan (bermasyarakat) dan dihadapkan pada masalah yang lebih besar, anak mampu menyelesaikannya sendiri tanpa bantu orang lain karena sudah dapat bekal ketika bersekolah.

Jadi, dalam lingkup pendidikan anak juga perlu diberi ilmu untuk memecahkan suatu masalah karena bukan hanya orang dewasa saja yang akan dihadapkan oleh masalah tetapi anak kecil sekalian akan mengalaminya. Contoh : ketika mereka ada tugas dari guru untuk dikerjakan di rumah. Guru menghimbau kepada orang tua untuk tidak membantunya terlebih dahulu, anak harus berusaha sendiri dulu dan ketika sudah tidak bisa baru ada pendampingan dari orang tua.

(44)

ketika dewasa nanti tidak sulit untuk bisa menyelesaikan masalah yang lebih besar lagi.

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibagi menjadi dua macam (Slameto, 1995:54) yaitu faktor intern (faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar) dan faktor ekstem (faktor yang ada di luar individu) yaitu:

1) Faktor Intern

Faktor Intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Di dalam faktor intern, terdiri dari tiga faktor adalah faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan

a) Faktor jasmani (fisiologi) terdiri dari:

a. Faktor kesehatan

(45)

b. Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh / badan. Cacat tubuh berupa buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, dan patah tangan.

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat, belajarnya akan terganggu dan sebaiknya dimasukkan dilembaga pendidikan khusus (alat bantu) agar tidak menghambat proses belajar.

b) Faktor psikologis

Faktor yang terdapat dalam faktor psikologis ada tujuh yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

a) Intelegensi

(46)

b) Minat

Menurut Hilgard, minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.Pengaruh minat sangat besar dalam belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya sebab tidak ada daya tarik.

c) Bakat

Hilgard berpendapat bahwa, bakat adalah kemampuan untuk belajar yang harus terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

Bakat sangat berpengaruh terhadap habis belajar seseorang. Jika siswa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya, maka hasilnya lebih baik karena dia senang belajar dan giat.

c) Faktor kelelahan

(47)

dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.

Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

2) Faktor Ekstern

Faktor Ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang sedang bekajar. Terdiri dari tiga faktor yaitu faktor keluarga, sekolah dan masyarakat

a. Faktor keluarga

Drs. Sutjipto Wirowidjojo menyatakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Orang tua tidak boleh mendidik dengan memanjakannya karena dapat menyebabkan anak berperilaku seenaknya, namun juga tidak boleh terlalu keras karena dapat menyebabkan adannya perasaan takut yang berlebihan (juga bisa menyebbakan gangguan kejiwaan).

(48)

1) Cara Orang Tua Mendidik

Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya.

2) Relasi Antara Anggota Keluarga

Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih saying, disertai dengan bimbingan orang tua dan bila perlu hukuman untuk mensukseskan belajar anak.

3) Suasana Rumah

Agar anak dapat belajar denganbaik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Didalam rumah yang selain anak kerasan / betah tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.

4) Keadan Ekonomi Keluarga

(49)

b. Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini adalah: 1) Metode Mengajar

Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menerangkannya tidak jelas, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya.

2) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar menyajikan bahan pengajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. 3) Relasi Guru dan Siswa

(50)

4) Relasi siswa dengan siswa

Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan temen lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan batin, atau diasingkan oleh kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya.

5) Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannnya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. 6) Alat Pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula untuk menerima oleh siswa-siswi untuk menerima bahan yang diajarkan.

7) Waktu Sekolah

(51)

8) Standar pelajaran di atas ukuran

Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. 9) Keadaan Gedung

Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik siswa menuntut keadaan gedung harus memadai didalam setiap kelas.

10)Metode Belajar

Cara belajar yang tepat dan efektif akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Demikian juga dalam pembagian waktu untuk belajar.

11)Tugas Rumah

Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di rumah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak member tugas yang harus dikerjakan di rumah.

c. Faktor Masyarakat

(52)

masyarakat ini meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, dan teman bergaul.

1) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Siswa harus dapat membatasi kegiatannya dalam masyarakat agar belajarnya tidak terganggu.

2) Mess media

Mass media yang baik dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap siswa, dibaliknya mass media yang jelek juga memberikan pengaruh yang jelek pada siswa. Maka perlulah siswa mendapat bimbingan dan kontrol yang bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. 3) Teman bergaul

Agar dapat belajar dengan baik, maka perlulah di usahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik.

2. Kajian materi Penelitian

a. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih

(53)

Ilmu fiqih adalah kumpulan hukum-hukum syar‟iyah yang berhubungan dengan segala tindakan manusia baik berupa ucapan atau perbuatan dari dalil yang terperinci, serta mengistinbath dalil syariat islam bagi kasus yang belum ada nash nya. Dalil tersebut berasal dari Alqur‟an, as sunnah,

al ijma‟, dan al qiyas.

Rasulullah membawa syari‟at dari Allah untuk membina

kehidupan manusia. Ada empat pembinaan melalui fiqih tersebut yaitu : Rub’ul Ibadah (hubungan makhluk dengan Tuhannya), Rub’ul Muamalat

(hubunganmanusia dengan makhluk sesama dalam kehidupan sehari-hari), Rub’ul Munakahat (hubungan manusia dengan keluarga), Rub‟ul Jinayat (hubungan manusia dengan tata tertib pergaulan yang menjamin keselamatan dan kenyamanan kehidupannya). Rub’ul Ibadah (hubungan makhluk dengan tuhannya) meliputi shalat, zakat dan puasa. Shalat yang

dimaksud, salah satunya yaitu shalat jama‟ dan qashar.

b. Pengertian Metode Pembelajaran

(54)

menyenangkan, segar dan hidup. Metodologi pembelaaran juga berbicara tentang cara-cara mengajarkan bidang studi tertentu dimana prinsip-prinsip umum yang berlaku di dalamnya serta bergerak pada strategi dan teknik yang akan ditempuh dalam kegiatan belajar mengajar.

Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu “Snowball Throwing”. Metode ini dimulai dengan proses pendekatan, salah satunya

pendekatan komunikatif yang mendorong siswa agar dapat membaca dan menulis dengan baik, belajar dengan orang lain, menggunakan media, menerima informasi serta menyampaikan informasi.

Metode Snowball Throwing lebih dikenal dengan Snowball Fight

yang memadukan pendekatan komunikatif, integratif, dan keterampilan proses. Metode atau strategi ini merupakan pembelajaran yang diambil dari game fisik di mana segumpal salju yang dilempar dengan maksud memukul orang lain. Namun dalam konteks pembelajaran, metode ini diterapkan dengan cara melempar segumpal kertas untuk menunjuk siswa yang diharuskan menjawab soal dari guru (Huda, 2014:226).

(55)

terdapat pada gulungan saat gilirannya tiba. Model ini juga memberikan pengalaman kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan menyimpulkan isi berita atau informasi yang diperoleh dalam konteks nyata dan situasi yang komplek (Kurniasih dan Sani, 2016:77).

Strategi ini hanya digunakan dalam mata pelajaran sains yang cenderung tatap atau kunstan serta sulit materinya. Sedangkan dalam ilmu social ( ilmu yang cakupan materi pembelajarannya sangat luas dan membutuhkan pengembangan yang mendalam karena materinnya selalu berkembang) akan menyebabkan siswa kesulitan untuk memahaminya.

1. Langkah-langkah model pembelajaran Snowball Throwing

(Suprijono, 2009:128) yaitu :

a) Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan. Cukup beberapa menit saja

b) Setelah semua siswa menerima materi tersebut, guru membentuk kelompok menjadi 5-6 bagian, kemudian memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi tersebut (dipilih yang sudah menguasai materi)

(56)

d) Masing-masing siswa diberikan lembar kertas kerja untuk menulis satu pertanyaan apa saja yang menyangkut dengan materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok

e) Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan di gilir kepada teman yang lain dengan diiringi nyanyian agar lebih seru (kurang lebih 5 menit)

f) Siswa yang mendapat gulungan tersebut wajib menjawab pertanyaan tersebut secara bergantian (kurang lebih 5 – 6 siswa)

g) Guru menyimpulkan dan mengevaluasi materi tersebut serta menutup pembelajaran

Metode Demonstrasi yaitu cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang diperuntukkan oleh guru atau sumber belajar lain di depan seluruh siswa. Contohnya : dengan menggunakan papan tulis dan white board.

(57)

sedikit tentang metode snowball throwing. Guru menjelaskan sedikit materi yang akan diajarkan. Guru membagi semua siswa menjadi 5-6 kelompok dan memanggil setiap ketua kelompok untuk diberikan penjelasan materi tentang sholat jama dan qashar kepada anggota

kelompok lainnya (dipilih yang lebih tahu tentang materi shalat jama‟

dan qashar).

Setelah semua siswa telah menerima penjelasan dari ketua kelompoknya, guru bertanya kepada siswa jika ada penjelasan yang kurang diketahui. Kemudian guru memberikan kertas kepada setiap siswa dan diisi pertanyaan tentang materi sesuai pengetahuan masing-masing siswa, diberi waktu kia-kira 5-6 menit.

Kertas tersebut kemudian di gulung seperti salju dan dikumpulkan kepada guru. Dengan diiringi lagu, kertas tersebut di gilir ke semua siswa. Ketika lagu berhenti, maka siswa harus menjawab pertanyaan didalam gulungan kertas tersebut. Kemudian perwakilan siswa mempraktekkannya. Guru menyimpulkan materi yang diajarkan dan memberikan post test. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah.

2. Kelebihan dari metode Snowball Throwing (Kurniasih dan Sani, 2016:78) yaitu:

(58)

b) Suasana lebih menyenangkan c) Pembelajaran menjadi lebih efektif

d) Pendidik tidak perlu menyiapkan atau membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktek

e) Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena tidak tahu soal apa yang ada didalam gulungan tersebut

f) Siswa lebih bertanggungjawab

g) Siswa mendapatkan kesempatan mengembangkan kemampuan bberfikir dalam memberi soal

h) Saling memberikan pengetahuan

i) Ketiga aspek dalam belajar yaitu aspek afektif, kognitif dan psikomotorik bisa tercapai

3. Kekurangan dari metode Snowball Throwing (Huda, 2014:228) yaitu:

a) Pengetahuan yang diberikan tidak terlalu luas hanya berkutat pada apa yang diketahui siswa

b) Sering kali berpotensi mengacaukan suasana daripada mengefektifkannya.

B. Kajian Pustaka

(59)

1. Penelitian Khoirul Mujahidin (2017), dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajarn 2017/2018. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang disajikan dalam 3 (tiga) siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

(60)

peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki rata-rata 72,4, pada siklus I memiliki rata-rata 74,9 dan pada siklus II memiliki rata-rata 90,7. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untukmeningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi.

2. Penelitian Nurul Djanah (2016), dengan judul “upaya meningkatan Prestasi Belajar Al-Qur‟an Surat-surat Pendek Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas IV SD Ma‟arif Tingkir Lor Salatiga 2015/2016” menunjukkan bahwa melalui penerapan metode snowball throwing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu nilai rata-rata yang terus meningkat dari pra siklus hingga siklus kedua, dengan rincian nilai rata-rata pra siklus 69,5 dan presentase ketuntasan 70%. Kemudian pada siklus I nilainya menjadi 71,19 dengan ketuntasan 76,19% dan pada siklus II nilai rata-rata 75 dengan ketuntasan belajar 90%.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Sholihah Pamuji Rahayu (2017) yang

berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Azan dan Ikamah Dengan Metode Snowball Throwing Pada

Kelas V SDN Sidorejo Lor Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017”,

(61)

siklus I nilainya menjadi 75,37 dengan ketuntasan 66,66% dan pada siklus II dengan nilai rata-rata 86,48 dengan ketuntasan belajar 92,59%.

Metode Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran koopertif, siswa dilatih untuk bekerja sama dengan temannya dan menghindari sifat egois dan individualis. Menurut Elaine B. Johnson, belajar dengan bekerja sama melebihi cara otak manusia berfungsi memungkinkan para siswa untuk mendengarkan suara anggota kelompok lain ( Asmani: 2016:38).

Berdasarkan penelitian di atas, materi shalat jama‟ dan qashar cenderung mengacu pada keterampilan, karena diharapkan siswa nanti dapat menjalankan

shalat jama‟ dan qashar dengan baik menurut syari‟at yang ada ketika bepergian.

Dengan demikian, peneliti menerapkan metode Snowball Throwing pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi shalat jama‟dan qashar untuk kelas VII B di MTs Al-Bidayah Candi dengan harapan hasil belajar siswa dapat meningkat menjadi lebih baik. Karena metode ini memperjelas materi tentang

shalat jama‟ dan qashar, sehingga dapat memudahkan dan mempercepat

pemahaman siswa agar sesuai dengan syari‟at yang berlaku.

(62)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran umum MTs Al Bidayah Candi Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang

1. Lokasi MTs Al-BidayahCandi

Penelitian ini dilakukan di MTs Al Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Berikut tabel perbatasan MTs Al Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang :

Tabel 3.1 perbatasan Mts Al Bidayah Candi

No Arah Batas

1 Sebelah selatan Rumah warga Dusun Berokan Desa banyukuning Kecamatan Bandungan

2 Sebelah barat Rumah warga dusun Logong Kecamatan Sumowono 3 Sebelah utara Lahan Pertanian

4 Sebelah timur Rumah warga Dusun ngonto Desa Candi

(63)

dan didirikan pada tanggal 12 Desember tahun 1983, tanah tersebut merupakan hak milik yayasan dan ada sertifikatnya.

2. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah

a. Visi

Beriman, Bertaqwa, Berilmu, Berakhlak dan Beramal ala ahli sunnah

wal jama‟ah

b. Misi

1) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan agama islam dan nilai-nilai budaya sehingga menjadi sumber kearifan dalam berfikir dan bertindak

2) Menumbuhkan dan mengembangkan semangat keunggulan dalam bidang ilmu Teknologi dan Seni

3) Membekali anak didik berupa iman, ilmu dan ketrampilan agar dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sebagai bekal hidup di masyarakat

4) Menyiapkan tunas-tunas muda bangsa yang disiplin, sehat jasmani rohani serta berbudi pekerti luhur

c. Tujuan

Mencetak generasi muslim yang beriman, bertaqwa, arif, berilmu amaliyah, beramal ilmiyah dan berakhlaqul karimah dengan berpedoman

(64)

3. Fasilitas dan Sarana Prasarana

a. Gedung

Tabel 3.2 sarana di Mts Al Bidayah Candi

No Jenis Prasarana

(65)

14 R. UKS 1 1 1

15 Jamban 1 1 1

16 Gudang 1 1 1

17 R. Sirkulasi 1 1 1 18 Tempat Olahraga 1 1 1

19

R. Organisasi Kesiswaan

1 1 1

20 R. Lainnya 1 1 1

b. Meubel

Tabel 3.3 prasarana di Mts Al Bidayah Candi

No Nama prasarana Jumlah

1 Meja 130

2 Kursi 290

(66)

4. Tenaga Pendidik

Tabel 3.4 jumlah data guru di Mts Al Bidayah Candi No Nama Jenis kelamin Status

kepegawaian

Prodi

1 Fithriya Agustina, S.Pd P Non PNS Pendidikan Biologi

2 Umi Mardiyati, S.Pd P Non PNS BK

3 Drs. Munawir L Non PNS PAI

4 Ahmad Zaini, S.Pd.I L Non PNS PAI

5 Drs. Surokhim L Non PNS PKN

6 Randiyem Sumarni,S.Pd P Non PNS BK

7 Hasan Murtaji, S.Pd.I L Non PNS PAI

8 Lidya ika Handayani, S.Pd

P Non PNS Pendidikan Bahasa dan Santra Indonesia

(67)

10 Arwan Suparwanto, S.S L Non PNS Sastra Jawa

11 Triningsih, S.Pd P Non PNS Pendidikan Matematika

12 Siti Zaidah, S.Ag P Non PNS PAI

13 Yudhi Kurniawan, S.Pd L Non PNS Pendidikan Bahasa Inggris

14 Arifai L Non PNS IPS

15 Rangga Agastya L Non PNS TIK

16 Rozikin L Non PNS IPS

5. Peserta Didik

Tabel 3.5 Jumlah seluruh siswa di Mts Al Bidayah Candi No Kelas

Laki-laki

Perempuan Jumlah Jumlah Keseluruhan

1 VII A 23 18 41 82

2 VII B 24 17 41

(68)

4 VIII B 20 19 39

5 VIII C 15 8 23

6 IX 18 12 30 60

7 IX 20 10 30

Jumlah 141 103 245 = 245

6. Struktur Organisasi

Tabel 3.6 Struktur Organisasi di MTs Al-Bidayah Candi No Nama Jabatan

1 H. Rojiun Ketua Yayasan MTs Al- Bidayah

2 H. Suyahman Ketua Komite

3 Ahmad Zaini, S.Pd.I Kepala Madrasah

4 Lidya ika Handayani, S.Pd Waka. Kurikulum

5 Yudhi Kurniawan, S.Pd Waka. Kesiswaan

6 Randiyem Sumarni, S.Pd Kaur. Perpustakaan

(69)

8 Arwan Suparwanto, S.S Ka. Lab. Komp

9 Yudhi Kurniawan, S.Pd Wali kelas VII A

10 Arwan Suparwanto, S.S Wali kelas VII B

11 Siti Zaidah, S.Ag. Wali kelas VIII A

12 Hasan Murtaji, S.Pdi. Wali kelas VIII B

13 Drs. Surokhim Wali kelas VIII C

14 Lidya Ika Handayani, S.Pd. Wali kelas IX A

15 Triningsih, S.Pd. Wali kelas IX B

16 Dawam Muhroji Kaur. Keamanan

17 Rozikin Ka. Kebersihan

7. Subjek Penelitian

(70)

Tabel 3.7 Daftar siswa kelas VII B MTs Al Bidayah Candi

No Nama Jenis kelamin

1 Achmad Choerul Umam L

2 Ade Yusifa L

3 Aditya Setiawan L

4 Ahmad Fatur Ridwan L

5 Ainun Wulandari P

6 Akrima Solekhah P

7 Aldy Saputro L

8 Anang Dwi Yulianto L

9 Anisya Rahmawati P

10 Ardi Sukrisna L

11 Aslin Anggita Septia P

12 Aswar Rino Lorian L

13 Duta Fajar Aprilliyanto L

(71)

15 Fahda Hudatian P

16 Fania Febriana Maulida P

17 Fatimah Az Zahra P

18 Ferdian Angga Saputra L

19 Feri Kurniawan Lange L

20 Habib Choerul Ramadani L

21 Lu‟lu‟Atul Fu‟adiyah P

22 Luluk Ramadhani P

23 Milanisti Maldini P

24 Muh Muzaki L

25 Muhammad Amirul Ihsan L

26 M. Nur Rizki Ferdiansyah L

27 Muhammad Yudha Shobirin L

28 Mutholi‟ah P

29 Nashirotul Khasna P

(72)

31 Nisa Aminatul Inayah P

32 Nurun Hihayatun Nafi‟ah P

33 Panji Satria Pratama Putra L

34 Putri Wulandari P

35 Reva Auditya L

36 Rifqi Addinul Azzis L

37 Salfa Ekja Tresna L

38 Sultan Alam Pulungan L

39 Naswa Ulzahra P

40 Affrizhal Johan Ferdiantoro L

41 Faras Agil Bala Putra Dewa L

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

(73)

Tabel 3.8 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

No Nama Nilai Keterangan

1 Achmad Choerul Umam 75 Tuntas

2 Ade Yusifa 30 Tidak Tuntas

3 Aditya Setiawan 50 Tidak Tuntas

4 Ahmad Fatur Ridwan 60 Tidak Tuntas

5 Ainun Wulandari 45 Tidak Tuntas

6 Akrima Solekhah 50 Tidak Tuntas

7 Aldy Saputro 80 Tuntas

8 Anang Dwi Yulianto 45 Tidak Tuntas

9 Anisya Rahmawati 45 Tidak Tuntas

10 Ardi Sukrisna 60 Tidak Tuntas

11 Aslin Anggita Septia 50 Tidak Tuntas

12 Aswar Rino Lorian 40 Tidak Tuntas

(74)

14 Dwi Agus Kurniawan 55 Tidak Tuntas

15 Fahda Hudatian 55 Tidak Tuntas

16 Fania Febriana Maulida 50 Tidak Tuntas

17 Fatimah Az Zahra 40 Tidak Tuntas

18 Ferdian Angga Saputra 60 Tidak Tuntas

19 Feri Kurniawan Lange 70 Tuntas

20 Habib Choerul Ramadani 65 Tidak Tuntas

21 Lu‟lu‟Atul Fu‟adiyah 75 Tuntas

22 Luluk Ramadhani 65 Tidak Tuntas

23 Milanisti Maldini 65 Tidak Tuntas

24 Muh Muzaki 65 Tidak Tuntas

25 Muhammad Amirul Ihsan 60 Tidak Tuntas

26 M. Nur Rizki Ferdiansyah 65 Tidak Tuntas

27 Muhammad Yudha Shobirin 75 Tuntas

28 Mutholi‟ah 70 Tuntas

(75)

30 Nindi Ayu Safira 50 Tidak Tuntas

31 Nisa Aminatul Inayah 45 Tidak Tuntas

32 Nurun Hihayatun Nafi‟ah 50 Tidak Tuntas

33 Panji Satria Pratama Putra 55 Tidak Tuntas

34 Putri Wulandari 70 Tuntas

35 Reva Auditya 65 Tidak Tuntas

36 Rifqi Addinul Azzis 70 Tuntas

37 Salfa Ekja Tresna 60 Tidak Tuntas

38 Sultan Alam Pulungan 45 Tidak Tuntas

39 Naswa Ulzahra 50 Tidak Tuntas

40 Affrizhal Johan Ferdiantoro 65 Tidak Tuntas

41 Faras Agil Bala Putra Dewa 85 Tuntas

Nilai Rata-rata 2410 :41=58,7

(76)

41x100= 24,3%

Dari data diatas, ada 10 siswa yang baru mencapai target (KKM) dan 31 lainnya masih jauh dibawahnya dengan nilai rata-rata 58,7 dan presentase ketuntasan 24,3%. Dengan hasil data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kondisi belajar mengajar pada awalnya sangat tidak kondusif dan tidak efektif sebagian siswa mempunyai kesibukan lain sehingga tidak memperhatikan materi yang diberikan oleh pendidik, karena siswa hanya fokus pada materi dari guru saja (siswa tidak berinisiatif mencari materi tersebut dengan cara lain). Hingga menyebabkan hasil belajar siswa rendah dan tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal.

2. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I

(77)

a. Perencanaan

Sebelum peneliti melakukan penelitian, terlebih dahulu membuat RPP. Peneliti menggunakan pendekatan komunikatif yaitu metode

Snowball Throwing. Adapun tahap perencanaannya meliputi:

1) Merencanakan proses pelaksanaan penilitian dengan menggunakan metode Snowball Throwing pada mata pelajaran fiqih kelas VII B tahun pelajaran 2017/2018.

2) Guru menjelaskan mengenai metode Snowball Throwing kepada siswa

3) Guru merancang pembuatan kelompok.

4) Menyusun lembar observasi

b. Pelaksanaan

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

Pendahuluan a.Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama dipimpin oleh perwakilan kelas.

b.Guru memperkenalkan diri.

c.Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa

(78)

d.Guru memberikan materi seputar sholat jama‟ kepada siswa.

e.Memberi informasi KI / K.D, indikator, dan tujuan pembelajaran

f.Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

Inti a. Mengamati

1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan (poin-poin)

tentang shalat jama‟.

2. Peserta didik menyimak materi tersebut dari buku pegangan siswa.

b. Menanya

Guru dan siswa saling tanya jawab tentang materi yang belum dipahami

c. Eksplorasi (mencoba/mencari informasi)

1. Guru membentuk kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi kepada kelompoknya.

(79)

kepada anggota kelompoknya.

3. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

4. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama 5 menit.

5. Siswa yang mendapat satu bola tersebut diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis tersebut secara bergantian

d. Mengasosiasi/menalar

Peserta didik mengikuti diskusi tentang kelompoknya tentang

contoh praktek shalat jama‟ dalam lingkungan masyarakat tempat tinggalnya.

e. Mengkomunikasi

(80)

Penutup a. Guru memberikan refleksi terhadap proses pembelajaran.

b. Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan pelajaran.

c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

c. Pengamatan (Observasi)

Pada tahap ini berisi tentang pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:

1. Memperhatikan sikap dari perilaku siswa dan guru pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

2. Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Tabel 3.9 Data Observasi Guru Siklus I

No. Aspek yang diamati Skor

(81)

a. Memeriksa kesiapan siswa √ b. Memberikan motivasi untuk belajar √ c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ d. Mengkondisikan kelas √ 2. Sikap guru selama proses pembelajaran

a. Artikulasi suara √

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat atau bertanya

c. Menarik perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

d. Memberikan perhatian yang sama terhadap semua siswa

3. Kemampuan guru terhadap materi yang diajarkan

a. Paham terhadap materi yang disampaikan disertai dengan praktek

b. Bahan ajar dilakukan sesuai dengan RPP √ 4. Kegiatan belajar mengajar

a. Penyajian materi sesuai dengan indikator dan tujuan dalam RPP

(82)

Throwing

c. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan metode Snowball Throwing

d. Memfasilitasi siswa selama proses pembelajaran dalam menggunakan metode

Snowball Throwing

e. Kemampuan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan

5. Evaluasi pembelajaran

a. Penilaian yang dilakukan sesuai dengan RPP √

b. Kemampuan menutup pembelajaran

c. Mengulang dan memberikan kesimpulan terhadap materi yang diajarkan

(83)

Tabel 3.10 Data Observasi Siswa Siklus I

No. Aspek Pengamatan Skor

A B C 1. Siswa mengemukakan pendapat dan aktif bertanya √ 2. Memahami materi yang sedang dipelajari √ 3. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan

petunjuk guru dengan metode snowball throwing

4. Memberikan soal pada kertas yang disediakan √ 5. Mampu menjawab soal dari siswa dan guru √ 6 Mampu menyimpulkan hasil pelajaran √ 7 Siswa menunjukkan minat belajar dengan

menggunakan metode snowball throwing

8 Menjawab soal post test (evaluasi) dengan tertib √

Keterangan :

A = Baik C = Rendah

B = Sedang

d. Refleksi

(84)

tuntas, sehingga masih jauh dibawah KKM 70 dan presentase kelulusan 85%.

Setelah melakukan pengamatan pembelajaran di dalam kelas maka akan dilaksanakan refleksi dari tindakan yang dilakukan. Hal-hal yang perlu di perbaiki antara lain :

1. Guru harus meningkatkan keaktifan siswa

2. Guru harus meningkatkan keseriusan atau kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode snowball throwing

3. Guru harus bisa meningkatkan keseriusan siswa untuk memperhatikan materi yang disampaikan oleh ketua kelompok 4. Guru harus bisa menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap

materi pembelajaran yang diajarkan

5. Guru harus bisa menumbuhkan sikap tanggungjawab kepada setiap murid (menjawab soal yang ada di ada di gulungan kertas)

3. Deskripsi pelaksanaan penelitian sikluis II

(85)

a) Perencanaan

1) Merencanakan proses pelaksanaan penilitian dengan menggunakan metode Snowball Throwing pada mata pelajaran fiqih kelas VII B tahun pelajaran 2017/2018.

2) Membuat RPP

3) Guru menjelaskan mengenai metode Snowball Throwing kepada siswa

4) Guru merancang pembuatan kelompok

5) Menyusun lembar observasi

b) Pelaksanaan

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

Pendahuluan a.Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama dipimpin oleh perwakilan kelas.

b.Guru memperkenalkan diri.

c.Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa

kehadiran, kerapihan pakaian, tempat duduk.

(86)

e.Memberi informasi KI / K.D, indikator, dan tujuan pembelajaran

f.Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

Inti a.Mengamati

1. Guru menjelaskan poin-poin tentang shalat qashar yang akan dipelajarai.

2. Peserta didik menyimak materi tersebut dari buku pegangan siswa.

b.Menanya

Peserta didik dan guru saling bertanya jawab dan menanggapi pertanyaan yang di sampaikan.

c. Eksplorasi (mencoba/mencari informasi)

1. Guru membentuk kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi kepada kelompoknya.

(87)

3. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

4. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama 5 menit.

5. Siswa yang mendapat satu bola tersebut diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis tersebut secara bergantian

d.Mengasosiasi/menalar

Peserta didik mengikuti diskusi tentang kelompoknya tentang

contoh praktek shalat jama‟ dalam lingkungan masyarakat tempat tinggalnya.

e. Mengkomunikasi

Gambar

Tabel 3.1 perbatasan Mts Al Bidayah Candi
Tabel 3.2 sarana di Mts Al Bidayah Candi
Tabel 3.3 prasarana di Mts Al Bidayah Candi
Tabel 3.4 jumlah data guru  di Mts Al Bidayah Candi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Daftar berkas dan daftar isi berkas hasil dari pemberkasan arsip aktif pada Unit Pengolah dan Daftar Arsip Inaktif hasil dari penataan arsip inaktif pada Unit

Adapun alasan penulis memilih judul analsis efektifitas sistem pengendalian internal terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan dalam perspektif ekonomi isLam (studi

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan, media

Pada Gambar 4.23 Merupakan hasil pengujian nilai kuat tekan core drill yang berlokasi di sayung dengan umur benda uji mencapai umur 14. bulan, titik yang diambil adalah sebanyak

bidang pemasaran, khususnya mengenai study tentang shopping life style, fashion involvement , dan brand terhadap impulse buying behavior. Karena dalam bidang ini

(1) Pengusahaan Sumber Daya Air yang meliputi satu Wilayah Sungai secara menyeluruh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) dilaksanakan oleh badan usaha milik negara atau

Penelitian yang berjudul Analisis Bahasa Siswa Tunagrahita Kelas VC SDLB Negeri Gumilir Cilacap Tahun Pelajaran 2012-2013 bertujuan menggambarkan atau

static boolean addUser(String username, String password) throws Exception { return userDirectory.add(username, password);. static String getPassword(String username) {