• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Learning Cycle merupakan pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar pratik (eksperimen). Dalam model pembalajaran learning cycle, siswa melakukan percobaan yang nantinya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses belajar mengajar.awalnya guru hanya memberikan sebuah konsep permasalahan yang nantinya akan ditemukan oleh siswa melalui model pembelajaran tersebut, dengan melakukan percobaan dan diskusi siswa dapat menerima pengetahuan/materi baru karena siswa tersebut

secara tidak langsung telah membangun pengetahuannya sendiri dan berperan aktif dalam proses belajar mengajar.

Hasil penelitian menggunakan model pebelajaran learning cycle pada kelompok eksperimen ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran learning cycle dalam konsep massa jenis pada taraf kepercayaan α = 0.05 berpengaruh terhadap hasil belajar fisika dibandingkan dengan kelompok kontrol yang dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi.

Keadaan ini menggambarkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep massa jenis lebih baik dengan menerapkan model pembelajaran learning cycle,

karena menunjukan peningkatan dibandingkan dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran learning cycle (demonstrai). Hasil penelitian ini sesua dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifudin (2005) dengan judul skripsi: Pengaruh Penggunaan Model Siklus Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Zad dan Wujudnya menyimpulkan bahwa penggunaan siklus belajar (learning cycle) berpengaruh terhadap prestasi belajar fisika.52

Temuan yang diperoleh selama penelitian, bahwa hasil belajr siswa pada kelas eksperimen dinyatakan kurang berhasil, walaupun hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran learning cycle terhadap hasil belajar siswa. Indikasi ini ditunjukkan oleh rata-rata nolai posttest yang tidak terlalu tinggi yaitu sekitar 64,83. Hal ini memberikan informasi bahwa model pembelajaran learning cycle sebagai model pembelajaran yang memiliki keunggulan dan kelemahan. Diduga hal ini menjadi salah satu penyebab hasil belajar siswa kurang berhasil. Faktor tersebut oleh keterbatasan waktusehingga pembelajaran kurang maksimal, karekter siswa yang cendrung terbiasa dengan penggunaan model pembelajaran sederhana dan sebagainya. Model pembelajaran learning cycle

menuntut siswa untuk melibatkan dirinya secara aktif dalam pembelajaran.

52

Afifudin, Pengaruh Model Siklus Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Zat dan Wujudnya, dari http//222.124.158.89/pasca/avalieble/etd-0329106-090739.

Oleh karena itu, sebaiknya sebelum diberikan perlakuan, pada kelas yang akan diterapkan model pembelajaran learning cycle, dibiasakan menggunakan model pembelajaran learning cycle selama beberapa waktu sebelum dilakukan penelitian sampai mereka terbiasa dengan karakter model pembelajaran

learning cycle.

Perlunya pembiasaan ini dapat dianalogikan dalam hukum latihan (The Law of Exercise) yang dikemukakan oleh Edward Lee Thorndike, salah satu konsep yang mendasari teori belajar behaviorisme. Menurutnya, semakin sering sebuah tingkah laku diulang , dilatih, atau digunakan, maka asosiasi-asosiasi yang mendasari tingkah laku tersebut semakin kuat. Sebaliknya, jika semakin jarang digunakan, maka asosiasi tersebut semakin lemah. Berdasarkan analogi ini, maka dapat dikatakan jika sebuah model pembelajaran baru terus dibiasakan, maka siswa juga pada akhirnya terbiasa dan merasa nyaman dengan model tersebut. 53 karena pembiasaan ini akan memperkuat asosiasi-asosiasi yang mendasari perilaku siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, dari modal yang baru tersebut dengan cara memberikan respons yang sesuai dengan yang diharapkan.

Suatu pembelajaran akan bermakna bila siswa mengalami aktivitas positif selama pembelajaran tersebut. Aktivitas siswa ini dapat terlihat pada saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran terlihat bahwa suasana belajar menjadi hidup sebab siswa ikut aktif dalam pembelajaran. Mereka mencari dan menemukan konsep-konsep penting dari materi pelajaran setelah mereka membaca buku pelajaran serta melakukan percobaan. Dalam hal ini guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan mediator saja yang merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan yang dapat merencang keingin tahuan siswa sehingga dam pembelajaran lebih mengutamakan membangun pengetahuan siswa.

Siklus belajar (learning cycle) adalah suatu pendekatan pembelajarandengan mengikuti pola tertentu yang terdiri dari tiga tahap, yaitu

53

Artikel diakses pada tanggal 2 Desember dari http://wangmuba.com/2009/02/21/teori-psikologo-belajar-dan-aplikasinya-dalam-pendidikan/

tahap eksplorasi, tahap pengenalan konsep, dan tahap penerapan konsep (aplikasi).54 Model learning cycle ini sangat membantu siswa dalam belajar secara aktif dan produktif dalam mencapai tujuan belajar yang oktimal. Dengan penyelidikan kelompok siswa terlibat pembelajaran yang aktif. Siswa bersama-sama memiliki masalah mereka yang terdiri dari sumber mana yang mereka butuhkan. Siapa yang melakukan presentasi sebagai perwakilan kelompok, dan bagaimana mereka akan mempresentasikan dari hasil penyelidikan mereka di depan kelas itu. Masing—masing anggota kelompok harus mencari informasi yang diberikan guru dan melakukan eksperimen. Model learning cycle lebih siswa lebih termotivasi untuk belajar sehingga fisika bukan lagi dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan dan suasana belajar berlangsung lebih hidup dan bervariasi, karena seluruh siswa ikut aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

Penekanan belajar siswasecara aktif ini perlu dikembangkan, kreatifitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitif siswa. Kemajuan hasil belajar siswa yang mengguanakan model learning cycle lebih tinggi dengan menggunakan metode demonstrasi, suasana di dalam kelas pun tidak jenuh dan tegang karena siswa dapat berdiskusi dengan teman sebaya, sehingga memiliki rasa percaya diri. Dengan adanya kegiatan seperti penyelidikan kelompok yang dilakukan oleh siswa tentunya siswa akan lebih menguasai materi dengan lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang di ajar dengan metode demonstrasi. Daya serap siswa akan materi lebih matang jika siswa itu sendiri terlibat langsung dalam pembelajaran.

Berdasarkan pembahasan di atas menunjukkan bahwa secara teori maupun empiris pembelajaran dengan menggunakan model learning cycle

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar fisika pada konsep massa jenis.

54

Ahmad Anwar Yusa, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Perhitungan Kekuatan Konstruksi Bangunan Sederhana Melalui Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) di SMKN 5 Bandung dari http://pkk.upi.edu/invotec_1-9.pdf, 2009,. h. 2

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, model pembelajaran learning cycle pada konsep massa jenis berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar fisika, hal ini dapat ditunjukkan dari nilai rerata pretest dalam pembelajaran learning cycle adalah 42,92 dan setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran learning cycle nilai rerata posttest menjsdi 64,83. Hal ini diperkuan dengan hasil pengujian hipotesis dengan uji-t. Hasil uji-t

posttest pada taraf α = 0,05 didapat thitung 11,34 dengan ttabel adalah 2,00. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran learning cycle

terhadap hasil belajar fisika pada konsep massa jenis.

B. Saran

Dengan adanya pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran

learning cycle terhadap hasil belajar fisika siswa, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Model pembelajaran learning cycle dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran di kelas dalam upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran fisika.

2. Untuk menciptakan siswa lebih aktif dalam belajar hendaknya pihak sekolah dan guru menyediakan dan menciptakan kegiatan pembelajaran di laboratorium.

3. Bagi peneliti selanjutnya, agar mendapat hasil belajar yang lebih baik maka perlu memberikan motivasi dan konseptual awal mengenai bahan pelajaran serta mengarahkan dan merangsang siswa agar konsentrasinya terarah pada bahan pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Afifudin. 2005. Pengaruh Model Siklus Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Zat dan Wujudnya, dari http//222.124.158.89/pasca/avalieble/etd-0329106-090739

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Cet. ke-2. Bahri, Syaiful & Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta

Brotosiswoyo, B. Suprapto. 2001. Hakikat Pembelajaran MIPA Di Perguruan Tinggi. Jakarta: Pekerti-MIPA

Dahar, R Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Dahniar, Nani. 2006. Sains Project sebagai Salah Satu Alternatif dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains di SMP. Jurnal Pendidikan Inovatif Volume 2, Nomor 1

Fajaroh, Fauziatul & Dasna, I. Wayan. Pembelajaran dengan Model Siklus

Belajar (learning cycle), skripsi dalam

http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/20.

Fathurrohman, Pupuh & Sutikno, Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar.

Bandung: Refika Aditama

Hamalik, Oemar. 2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara

Herlanti, Yanti. 2009. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta:

Makalah UIN Syahid

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kosasih, A dan R. Angkowo. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grasindo.

Lorsbach, Anthony W. The Learning Cycle as a Tool for Planning Science Instruction, dari http://www.coe.ilstu.edu/scienceed/lorsbach/257lrcy.htm

Macmillan, Collier. 1990. Media. Singapore: The Republic

Panen Paulina, Mustafa Dina, & Sekarwinahyu Mestika. 2001. Kontruktivisme dalam Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka (PAU-PPAI-UT)

Pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/25/siklus-belajar-learning-cycle-5e-sebuah-metode-perencanaan-dalam-ipa/ - 24k –

Poedjiadi, Anna. 2005. Sains Teknologi Masyarakat Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: Remaja Rosdakarya

Purwanto, M. Ngalim. 2007. Psikologi pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Beroientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada.

Subana, Mursetyio & Sudrajat. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia

Syah, Muhibin. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suparno, Paul. 2001. Filsafat Kontruktivisme dalam pendidikan. Yogyakarta: Kanisius

Sumaji, dkk. 1998. Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik:

Konsep, Landasan Teoritis-praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Winataputra, Udin S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka

Widodo, Ari. Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Januari 2007 Tahun ke-13 no. 064.

Yusa, A. Anwar. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Perhitungan Kekuatan Konstruksi Bangunan Sederhana Melalui Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) di SMKN 5 Bandung dari http://pkk.upi.edu/invotec_1-9.pdf, 2009

XI

Gambar 2. 1 Skema Perolehan Pengetahuan-Stanobridge ... 13 Gambar 4. 1 Grafik Batang Hasil Belajar Fisika (Pretest) Kelompok

Eksperimen dan Kontrol ... 48 Gambar 4. 2 Grafik Batang Hasil Belajar Fisika (Posttest) Kelompok

Eksperimen dan Kontrol ... 49 Gambar 4. 3 Grafik Batang N-gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... . 50

xii

Lampiran 1 Data Nilai Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 64

Lampiran 2 Perhitungan Data dan Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 65

Lampiran 3 Perhitungan Uji Normalitas... 74

Lampiran 4 Perhitungan Uji Homogenitas ... 78

Lampiran 5 Distribusi Frekuensi Skor Pretest dan Posttest ... 84

Lampiran 6 Analisis Data ... 85

Lampiran 7 Uji Hipotesis ... 91

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 96

Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa ... 109

Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembalajaran Kelas Kontrol ... 112

Lampiran 11 Kisi-Kisi Instrumen ... 121

Lampiran 12 Uji Coba Instrumen Penelitian ... 123

Lampiran 13 Soal-Soal Massa Jenis ... 134

Lampiran 14 Program Tahunan ... 140

Dokumen terkait