• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka pembahasannya yaitu, sebagai berikut:

4.5.1 Hasil Belajar

Pre-test di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pada hari Selasa, 24 April 2012. Berdasarkan hasil analisis data pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat disimpulkan bahwa data kedua kelompok tersebut berdistribusi normal. Oleh karena itu, dilanjutkan dengan uji homogenitas kepada kedua kelompok. Dari hasil analisis menyatakan bahwa data kedua kelompok adalah homogen.

Selanjutnya, penelitian dilanjutkan dengan melakukan pembelajaran terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan perlakuan yang berbeda, yakni kelompok eksperimen menggunakan metode eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan metode ceramah. Setelah pembelajaran diberikan, kemudian kedua kelompok diberikan post-test.

Post-test pada kelompok kontrol dilaksanakan pada hari Rabu, 25 April 2012 dan kelompok eksperimen dilaksanakan pada Kamis, 26 April 2012. Post-test ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik antara yang mendapat pembelajaran melalui metode eksperimen dan metode ceramah. Kemudian, lebih baik yang mana dan sejauh mana peningkatan penguasaan materi setelah pembelajaran berlangsung.

Dari hasil uji prasyarat analisis data post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan kriteria pengujian, jika data berdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan uji T. Diperoleh hasil uji hipotesis pertama dan kedua, yaitu hasil belajar thitung > ttabel (6,229 > 1,998) dengan signifikansi <

0,05 yaitu 0,00. Maka, Ho1 ditolak atau Ha1 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Daur Air melalui metode eksperimen dibandingkan metode ceramah. Uji hipotesis kedua menghasilkan hasil belajar thitung > ttabel (6,229 > 1,669) dengan signifikansi < 0,05 yaitu 0,00. Maka, Ho2 ditolak atau Ha2 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Daur Air melalui metode eksperimen lebih baik dibandingkan metode ceramah.

Berdasarkan kedua hasil uji hipotesis dapat dianalisa bahwa ada peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Daur Air melalui penerapan metode eksperimen dibandingkan metode ceramah. Dengan demikian, metode eksperimen lebih efektif untuk membelajarkan materi Daur Air di kelas V. Perbedaan hasil belajar ini diakibatkan oleh penerapan metode eksperimen yang dipilih oleh guru dalam membelajarkan materi Daur Air pada kelompok eksperimen. Dalam pembelajaran, seorang guru harus bisa memilih metode yang tepat untuk membelajarkan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Metode yang dipilih hendaknya metode yang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan berpikir peserta didik, sehingga materi yang disampaikan guru mudah dimengerti dan dipahami oleh peserta didik.

Selain itu, penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran Daur Air ternyata dapat memberikan hasil yang lebih baik. Hal ini dikarenakan dengan melakukan percobaan, peserta didik mampu menemukan dan membangun konsep yang ditanamkan guru dan berdasarkan konsep yang telah dimilikinya, sehingga pengetahuan yang diperoleh akan bertahan lebih lama dibandingkan hanya

menerima pengetahuan dari guru. Oleh karena itu, hasil belajar peserta didik pada kelompok eksperimen lebih meningkat dibandingkan pada kelompok kontrol.

Hal di atas, akan berbeda jika pembelajarannya menerapkan metode ceramah, peserta didik akan cepat merasa bosan dalam menerima materi yang disampaikan oleh gurunya, sehingga mengakibatkan hasil belajar menjadi tidak optimal.

4.5.2 Aktivitas

Aktivitas peserta didik diperoleh dari nilai aktivitas peserta didik sebelum dilakukannya penelitian yaitu pada pembelajaran sebelumnya dan sesudah penelitian yaitu pada proses pembelajaran. Penilaian aktivitas peserta didik ini dilakukan oleh guru kelasnya, supaya dalam menilai lebih teliti karena sudah hafal nama-nama peserta didiknya.

Berdasarkan uji prasayarat analisis data aktivitas sebelum penelitian pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat disimpulkan bahwa data kedua kelompok tersebut berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya, penelitian dilanjutkan dengan melakukan pembelajaran terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan perlakuan yang berbeda, yakni kelompok eksperimen menggunakan metode eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan metode ceramah. Penilaian aktivitas sesudah penelitian dilakukan pada saat proses pembelajaran pada kedua kelompok berlangsung. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui perbedaan aktivitas peserta didik, lebih baik yang mana dan sejauh mana peningkatan keaktifan peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung.

Dari hasil uji prasyarat analisis data aktivitas sesudah penelitian pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan kriteria pengujian, jika data berdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan uji T. Diperoleh hasil uji hipotesis pertama dan ketiga, yaitu aktivitas peserta didik thitung > ttabel (9,106 > 1,998) dengan signifikansi < 0,05 yaitu 0,00. Maka, Ho3 ditolak atau Ha3 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Daur Air melalui metode eksperimen dibandingkan metode ceramah. Uji hipotesis keempat menghasilkan aktivitas peserta didik thitung > ttabel (9,106 > 1,669) dengan signifikansi < 0,05 yaitu 0,00. Maka, Ho4 ditolak atau Ha4 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Daur Air melalui metode eksperimen lebih baik dibandingkan metode ceramah.

Berdasarkan kedua hasil uji hipotesis dapat dianalisa bahwa ada peningkatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Daur Air melalui penerapan metode eksperimen dibandingkan metode ceramah. Dengan demikian, metode eksperimen efektif untuk pembelajaran Daur Air. Karena metode eksperimen dapat mengarahkan aktivitas peserta didik menjadi aktivitas belajar yang bermakna, sehingga peserta didik menjadi lebih aktif selama proses pembelajaran. Dalam pembelajaran peserta didiklah yang melakukan percobaan sendiri dan membangun pengetahuan sendiri.

Penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran Daur Air ternyata dapat juga memberikan keaktifan peserta didik yang lebih baik. Hal ini

dikarenakan dengan melakukan percobaan, peserta didik mampu menemukan dan membangun konsep yang ditanamkan guru dan berdasarkan konsep yang telah dimilikinya, sehingga peserta didik lebih aktif untuk menemukan pengetahuan sendiri dibandingkan yang hanya menerima pengetahuan saja dari guru. Melalui metode eksperimen ini, peserta didik juga akan lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri.

Hal tersebut disebabkan karena penerapan metode eksperimen dapat menarik perhatian peserta didik untuk memusatkan perhatiannya pada materi yang akan disampaikan, sehingga materi dapat tersampaikan dengan efektif dibandingkan dengan metode ceramah. Selain itu, metode eksperimen juga belum pernah diterapkan pada sekolah tersebut, sehingga peserta didik lebih tertarik karena dengan metode eksperimen peserta didik belajar dari hal yang konkrit menuju ke hal yang abstrak. Hal tersebut sesuai dengan teori Piaget, yang mengemukakan bahwa anak seusia SD masih termasuk ke dalam tahap operasional konkrit. Jadi, hasil belajar dan aktivitas peserta didik dapat meningkat dibandingkan pembelajaran sebelumnya.

Berbeda dengan kelompok kontrol yang menerapkan metode ceramah dalam pembelajarannya. Metode ceramah ini merupakan metode yang menjadikan peserta didik pasif dalam proses pembelajaran karena peserta didik hanya menerima materi yang disampaikan guru, sehingga tidak ada aktivitas peserta didik dalam pembelajaran.

Dokumen terkait