• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan melalui berbagai pengujian diatas, dapat diinterpretasikan bahwa pengaruh variabel independen dan dependen serta variabel moderating adalah sebagai berikut:

a. Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Dana Alokasi Umum adalah “dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi”. Dana Alokasi Umum (DAU) dialokasikan dengan tujuan pemerataan dengan memperlihatkan potensi daerah, luas daerah, keadaan geografi, jumlah penduduk dan tingkat pendapatan masyarakat di daerah, sehingga perbedaan antara daerah yang maju dan daerah yang belum berkembangan dapat diperkecil. Alokasi DAU bagi daerah yang potensi fiskalnya kecil, namun kebutuhan fiskal besar akan memperoleh alokasi DAU relatif besar.

Berdasarkan pengujian statistik terhadap variabel Dana Alokasi Umum menunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum mempunyai t hitung = 1,877 > t tabel 1,68957 dan memiliki nilai signifikansi = 0,007 < α = 5% sehingga disimpulkan secara parsial bahwa Dana Alokasi Umum memiliki pengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada pemerintah daerah kabupaten/kota Provinsi Aceh tahun 2010-2013. Hal seperti ini dikatakan berpengaruh dikarenakan Jumlah

Penduduk yang besar, Luas Wilayah, Keadaan Geografis yang bagus sehingga masyarakat di daerah tersebut memiliki pendapatan yang besar dan anggaran yang diturunkan pemerintah pusat jadi semakin besar yang digunakan untuk mendukung program pengembangan sosial masyarakat. Penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Noviani menunjukkan ada pengaruh positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

b. Pengaruh Dana Alokasi Khusus Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Dana Alokasi Khusus merupakan dana yang berasal dari APBN dan dialokasikan ke daerah kabupaten/kota untuk membiayai kebutuhan tertentu yang sifanya khusus, tergantung tersedianya dana dalam APBN (Suparmoko:2002). Kebutuhan khusus adalah kebutuhan yang sulit diperkirakan dengan rumus alokasi umum, dan kebutuhan yang merupakan komitmen atau prioritas nasional. Dana Alokasi Khusus diukur dari jumlah penerimaan Dana Alokasi Khusus tersebut yang diberikan oleh pemerintah pusat.

Berdasarkan pengujian statistik terhadap variabel Dana Alokasi Khusus menunjukkan bahwa Dana Alokasi Khusus mempunyai t hitung = 0,615 <

t tabel = 1,68957 dan memiliki nilai signifikansi = 0,543 > α = 5%, maka dapat

disimpulkan bahwa Dana Alokasi Khusus tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada pemerintah daerah kabupaten/kota Provinsi Aceh tahun 2010-2013. Hal ini disebabkan nilai DAK yang diterima pemerintah daerah digunakan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah. Kegiatan khusus yang dimaksud adalah sesuai dengan fungsi yang telah

ditetapkan oleh APBN misalnya untuk layanan umum, pendidikan, dan lain-lain. Artinya tidak boleh disalahgunakan untuk kegiatan diluar ketentuan.

Hasil Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang diperoleh Windha (2013) bahwa Dana Alokasi Khusus tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah. Hasil pengujian Menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,451 lebih besar dari nilai α (0,05).

c. Pengaruh Belanja Langsung Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Belanja Langsung dituangkan dalam bentuk program dan kegiatan, yang manfaat capaian kinerjanya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik dan keberpihakan pemerintah daerah kepada kepentingan publik.

Berdasarkan pengujian statistik terhadap variabel Belanja Langsung menunjukkan bahwa Belanja Langsung mempunyai t hitung = -0,231 < t tabel = 1,68957 dan memiliki nilai signifikansi = 0,819 > α = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa Belanja Langsung tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada pemerintah daerah kabupaten/kota Provinsi Aceh tahun 2010-2013. Hal ini disebabkan karena minimnya APBD daerah tersebut dan pengalokasi dana untuk Belanja Langsung kecil sehingga pencapain untuk kesejahteraan masyarakat kurang produktif.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Setiawati (2007). Hasil penelitian menunjukkan Belanja Pembangunan tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi yang disebabkan oleh kebocoran,

penyimpangan, penyelewengan, penyalahgunaan dana yang seharusnya meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

d. Pengaruh Pendapatan Perkapita Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pendapatan Perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu daerah. Diperoleh dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tanpa minyak dan gas dari tiap kabupaten/kota dibagi dengan jumlah penduduk pada wilayah tersebut. Pendapatan perkapita adalah gambaran rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk sebagai hasil yang diterima oleh setiap penduduk sebagai hasil dari proses produksi yang terjadi di suatu daerah. Salah satu manfaat data PDRB adalah untuk mengetahui tingkat produk yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi, besarnya laju pertumbuhan ekonomi dan struktur perekonomian pada satu periode di suatu daerah tertentu.

Berdasarkan pengujian statistik terhadap variabel Pendapatan Perkapita menunjukkan bahwa Pendapatan Perkapita mempunyai t hitung =0,056 < t tabel = 1,68957 dan memiliki nilai signifikansi =0,956 > α = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Perkapita tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada pemerintah daerah kabupaten/kota Provinsi Aceh tahun 2010-2013. Hal ini disebabkan karna kurangnya dukungan dari pemerintahan daerah itu sendiri, sehingga hasil produksi dari masyarakat pastinya kecil. Hasil produksi yang kecil dari masyarakat tentunya mempengaruhi Pendapatan Perkapita pada daerah tersebut.

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Noviani (2016) berbanding terbalik dengan hasil penelitian yang saya lakukan. Pada hasil

penelitian Noviani (2016) diperoleh bahwa Pendapatan Daerah berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi, yang disebabkan oleh tingginya tingkat pendapatan daerah sehingga pemerintahn lebih bisa untuk mengoptimalkan potensi pendapatan tersebut.

e. Pengaruh Jumlah Penduduk sebagai Variabel Moderating

Suatu variabel dikatakan memoderasi variabel bebas jika koefisien regresi variabel tak bebas bernilai negatif dan signifikan (Ghozali, 2006:172). Hasil Uji Residual yang secara simultan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien Parameter yang dimiliki Jumlah Penduduk menghasilkan negatif dan positif. Artinya, Jumlah Penduduk dapat memperkuat dan juga tidak mempengaruhi hubungan antar variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait