• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam dokumen SUKMAWATI Nomor Induk Mahasiswa: (Halaman 81-90)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh serta fenomena di lapangan maka pada bab ini dikemukakan pembahasan hasil-hasil penelitian sebagai berikut:

1. Kepemimpinan guru dan motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikian terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP di Kabupaten Maros.

Hasil penelitian membuktikan kepemimpinan guru dan motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikian terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP di Kabupaten Maros.

Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan hasil belajar bahasa Indonesia dipengaruhi oleh kepemimpinan guru dan motivasi belajar. Dari hasil analisis diperoleh nilai F = 2.965 signifikasi pada taraf 5 persen, karena nilai P = 0,000 < 0,05, R = 0,058 dan t = 2,232 untuk kepemimpinan guru dan 0.638 untuk motivasi belajar.

Hal ini berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan kepemimpinan guru mengajar terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros. Nilai koefisien determinasinya 0,058 yang berarti bahwa 5.8 persen hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros dapat dijelaskan oleh kepemimpinan guru mengajar dan 94,2 persen ditentukan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini, hal ini berarti bahwa semakin tinggi kepemimpinan guru mengajar maka akan semakin baik pula hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros.

Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003), bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal). Faktor internal adalah faktor jasmaniah, psikologis, dan faktor kelelahan (misalnya intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan) sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat (misalnya guru, kurikulum, dan model pembelajaran).

Berdasarkan pendapat tersebut, secara teoritik kepemimpinan guru mempengaruhi hasil belajar siswa. Paparan teori tersebut menunjukkan bahwa hasil penelitian sesuai dengan teori yang dikemukakan.

2. Kepemimpinan guru berpengaruh positif dan signifikian terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP di Kabupaten Maros.

Hasil penelitian membuktikan kepemimpinan guru berpengaruh positif dan signifikian terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP di Kabupaten Maros. Hasil ini menunjukan bahwa peningkatan atau penurunan hasil belajar Bahasa Indonesia dipengaruhi oleh kepemimpinan guru. Dari hasil analisis diperoleh nilai F = 5.558 signifikasi pada taraf 5 persen, karena nilai P = 0,000 < 0,05, R = 0,233 dan t = 2.358 untuk kepemimpinan guru. Hal ini berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan kepemimpinan guru mengajar terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros. Nilai koefisien determinasinya 0,054 yang berarti bahwa 5,4 persen hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros dapat dijelaskan oleh kepemimpinan guru mengajar dan 94,6 persen ditentukan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini, hal ini berarti bahwa semakin tinggi kepemimpinan guru mengajar maka akan semakin baik pula hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros. Robins, berpendapat informasi-informasi tentang suatu kepemimpinan, peristiwa atau kegiatan dapat diterima melalui proses pengamatan, pendengaran, apa yang dirasakan oleh siswa tentang kepemimpian guru baik yang terkait dengan pengarahan guru mengenai cara mengikuti pembelajaran, pengarahan guru mengenai cara mengikuti pembelajaran, dukungan guru untuk mengikuti pembelajaaran, Memberi bimbingan tentang cara mengerjakan soal-soal latihan dan

tugas, guru memberi kesempatan kesempatan kepada siswa untuk menyampaian ide dan mengambil keputusan, guru memberi kesempataan kepada siswa untuk bertanggung jawab terhadap tugas, guru mengajak saya bertukar pikiran atau ide, guru memberikan dorongan kepada saya dan guru mempercayakan kepada siswa untuk mengambil keputusan

. Informasi yang diterima diseleksi oleh individu sesuai dengan kepentingan utama masing-masing, dan dipahami menurut kebiasaan masing-masing siswa. Kepemimpinan guru sehari yang dilihat, dirasakan oleh siswa yang dihasilkan merupakan pandangan realita siswa yang dikonstruksi menurut gambaran masing-masing siswa, dan siswa bisa mengatakan bahwa bila seseorang memandang apa yang dicontohkan oleh guru misalnya guru memberi bimbingan tentang cara mengerjakan soal-soal latihan dan tugas serta mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, maka penafsirannya itu akan syarat dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik pribadi dari pelaku orang itu.

3. Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikian terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP di Kabupaten Maros.

Hasil analisis statistik deskriptif untuk variabel motivasi belajar diperoleh jumlah frekuensi responden sebanyak 1 responden atau 1%, 40 responden atau 40% dengan kategori cukup, dan 55 responden atau 56% dengan kategori tinggi dan sangat tinggi sebanyak 3 responden atau 3%, sehingga disimpulkan bahwa tingkat motivasi belajar siswa SMP di

Kabupaten Maros termasuk pada kategori tinggi. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh nilai korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa adalah 0,241 dengan nilai signifikan 0,000 kurang dan 0,05. Dengan demikian hipotesis nol (H0) "tidak ada pengaruh signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa" ditolak, yang berarti penerimaan H1 atau ”ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar bahasa Indonesia.

Hasil penelitian membuktikan motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikian terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP di Kabupaten Maros. Hasil ini menunjukan bahwa peningkatan atau penurunan hasil belajar bahasa Indonesia dipengaruhi oleh motivasi belajar. Dari hasil analisis diperoleh nilai F = 2.965 signifikasi pada taraf 5 persen, karena nilai P = 0,000 < 0,05, R = 0,241 dan t =0,955 untuk motivasi belajar. Hal ini berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros. Nilai koefisien determinasinya 0,96 yang berarti bahwa 0.96 persen hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros dapat dijelaskan oleh motivasi belajar dan 0,4 persen ditentukan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini, hal ini berarti bahwa semakin tinggi motivasi belajar maka akan semakin baik pula hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros. Hasil ini sesuai dengan pendapat Djamarah (2002) motivasi adalah suatu pendorong yang mengubah

energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak memunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nur (2001:3) bahwa siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan mempengaruhi hasil belajarnya.

72 BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Kepemimpinan guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai F = 5.558 signifikasi pada taraf 5 persen, karena nilai P = 0,000 < 0,05, R = 0,233 dan t = 2.358 untuk kepemimpinan guru. Nilai koefisien determinasinya 0,054 yang berarti bahwa 5,4 persen hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros dapat dijelaskan oleh kepemimpinan guru mengajar dan 94,6 persen ditentukan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kepemimpinan guru mengajar maka akan semakin baik pula hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros.

2. Motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros. berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai F = 2.965 signifikasi pada taraf 5 persen, karena nilai P = 0,000 < 0,05, R = 0,241 dan t =0,955 untuk motivasi belajar. Nilai koefisien determinasinya 0,96 yang berarti bahwa 0.96

persen hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros dapat dijelaskan oleh motivasi belajar dan 0,4 persen ditentukan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini, hal ini berarti bahwa semakin tinggi motivasi belajar maka akan semakin baik pula hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros.

3. Kepemimpinan guru dan motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros. hasil analisis diperoleh nilai F = 2.965 signifikasi pada taraf 5 persen, karena nilai P = 0,000 < 0,05, R = 0,058 dan t = 2,232 untuk kepemimpinan guru dan 0.638 untuk motivasi belajar.

Nilai koefisien determinasinya 0,058 yang berarti bahwa 5.8 persen hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMP di Kabupaten Maros dapat dijelaskan oleh kepemimpinan guru mengajar dan 94,2 persen ditentukan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan, maka berikut ini diajukan saran yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan, sehubungan dengan upaya peningkatan kepemimpinan guru dan motivasi belajar siswa SMP di Kabupaten Maros.

1. Bagi guru SMP secara umum, sebagai pelaksana proses pembelajaran di kelas hendaknya guru berupaya semaksimal mungkin memberikan

arahan agar siswa selalu berpersepsi baik kepada kepemimpinan Guru.

2. Untuk meningkatkan kepemimpinan guru dan motivasi belajar siswa:

a. pengelola pendidikan diharapkan dapat merancang sistem pembelajaran yang dapat merangsang atau meningkatkan kepemimpinan guru dan motivasi belajar; b. bagi guru, hendaknya menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan dialogis bagi siswa;

c. bagi orang tua, hendaknya memberikan motivasi belajar kepada anaknya.

3. Bagi siswa secara umum, sebagai generasi harapan bangsa pada masa yang akan datang hendaknya meningkatkan motivasi belajar sendiri yang memungkinkan untuk mencapai keberhasilan secara optimal.

Dalam dokumen SUKMAWATI Nomor Induk Mahasiswa: (Halaman 81-90)

Dokumen terkait