• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user BAB

HASIL PENELITIAN DAN

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Aplikasi Fungsi Manajemen oleh DP2KAD

Melihat beberapa fungsi yang menjadi kewenangan DP2KAD, sesuai dengan Peraturan Bupati No. 100 tahun 2009 yang antara lain adalah melakukan perencanaan, koordinasi, dan pelaksanaan atas pekerjaan penagihan pajak, retribusi, dan pendapatan daerah lainnya dan merencanakan serta mengendalikan operasional pajak, retribusi daerah dan

pendapatan daerah lainnya dan peran tersebut dapat dilihat sejauh mana kesiapan daerah dalam pelaksanaan otonomi karena yang menjadi salh satu tolok ukurrnya adalah aspek finansial dan aspek tersebut terspesifik menjadi seberapa besar kontribusi dari Pendapatan Daerah terhadap Anngaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang mana dengan melihat hal tersebut akan dapat mencerminkan tingkat ketergantungan dari pemerintahan daerah terhadap pemerintahan pusat. Oleh sebab itu peningkatan pendaptan daerah menjadi masalah yang cukup sentral yang harus disikapi oleh pemerintah daerah.

Melihat besarnya peran yang diemban oleh DP2KAD demi mewujudkan visi

pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah melalui program intesifikasi dan ekstensifikasi dalam rangka mendukung Kabupaten

maka diperlukan suatu upaya yang bersifat rutin, khusus dan terfokus untuk dapat merealisasikan visi tersebut.

Mengetahui realitas pertumbuhan pendapatan daerah, maka perlu diketahui mengenai bagaimana aplikasi fungsi manajemen oleh DP2KAD Kabupaten Karanganyar khususnya aparat yang bekerja di dalamnya dalam rangka melakukan upaya pengelolaan pendapatan daerah sehingga dapat mencapai target-target yang telah direncanakan

a. Perencanaan

Dalam menjalankan perannya, DP2KAD melaksanakan salah satu fungsinya yaitu perencanaan. Dalam kegiatan ini DP2KAD menyerahkan segala target penerimaan yang akan dicapai kepada masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) pengelola pendapatan daerah. Hal tersebut dilaksanakan karena SKPD lebih mengetahui detail operasionalisasi dari bidang yang dikelola.

Dalam kegiatan perencanaan DP2KAD selalu memanggil masing-masing SKPD untuk memberikan laporan mengenai target yang akan dicapai SKPD tersebut, yang kemudian setelah melihat hasil dari perencanaan dan realisasi, dilakukan analisis potensi. Kemudian ditetapkan dan kegiatan pemungutan pendapatan daerah dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak Hendro Pranoto selaku Kasubag Perencanaan.

oleh SKPD terkait sehingga akan diketahui secara detail bentuk-bentuk potensi yang akan digali, namun kemudian DP2KAD melakukan analisis potensi dengan melihat kondisi lapangan dan realitas tahun-

31 Maret 2012)

Sehingga dengan kegiatan tersebut akan lebih obyektif dalam kegiatan pengelolaan pendapatan daerah. Dalam perencanaan juga akan ditindak lanjuti dengan pertemuan setiap jangka waktu 3 bulan sekali. Hal tesebut dipaparkan oleh Bapak Hendro Pranoto selaku Kasubag Perencanaan.

tercapainya realisasi pendapatan daerah kami selalu melakukan pertemuan setiap tiga bulan sekali,mbak. Di pertemuan itu nanti kita akan membahas tiga

Untuk lebih memudahkan dalam penghitungan pencapaian target pendapatan daerah, DP2KAD selalu membagi target tersebut menjadi target perbulannya. Hal tersebut juga dikatakan oleh Kasubag Perencanaan.

(Wawancara 31 Maret 2012)

Dengan begitu memudahkan untuk SKPD maupun DP2KAD sendiri dalam mencapai target yang telah ditentukan. Setiap bulan bisa tidak menyulitkan untuk memantau apakah target sudah terealisasi atau belum.

b. Koordinasi

Koordinasi merupakan langkah yang dilakukan oleh DP2KAD Kabupaten Karanganyar dalam melaksankan fungsinya untuk menjalin kerjasama dan integritas antar dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar.

Dalam rangka untuk meningkatkan Pendapatan Daerah Kabupaten Karanganyar, dilakukan koordinasi secara bertahap. Tahap pertama adalah dengan merumuskan program kerja anggaran artinya yaitu dengan menyerahkan ke masing-masing SKPD yang mengelola, hal ini dilakukan untuk menjamin objektivitas di lapangan, setelah

rencana dari masing-msing dinas pengelola salah satunya dengan melihat realisasi penerimaan tahun lalu dari masing-masing SKPD maupun potensi. Setelah terjadi kesepakatan kemudian diajukan ke DPRD untuk memperoleh legalitas untuk dilaksanakan.

Tahap kedua adalah melaksanakan program kerja tersebut dan memberikan laporannya setiap tiga bulan sekali dalam satu tahun anggaran terhadap DP2KAD mengenai capaian hasil program kerja, apakah perlu diadakan penyesuaian atau tidak. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Sekertaris, Bapak Handoko.

atau sudah melebihi target maka harus disesuaikan sehingga dalam bulan berikutnya mampu memperoleh peningkatan. Nah dalam hal pencapaian target ketika tidak mampu mencapai dan hal tersebut masih masih dalam koridor eksternal maka maka dapat disesuaikan sesuai tingkat

Dalam rapat koordinasi dengan SKPD pengelola setiap 3 bulan sekali, yaitu untuk mengklarifikasi mengenai pencapaian target, diadakan audit mengenai mengenai hasil yang dicapai. Jika tidak mencapai target, harus diadakan penyuluhan kepada personel/SKPD yang mengelola untuk dapat mencapai target.

Adapun SKPD yang berkoordinasi dengan DP2KAD antara lain seperti terlihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.4

SKPD/Instansi Pengelola Pendapatan Asli Derah yang Berkoordinasi dengan DP2KAD

No Nama Instansi Bidang dalam Koordinasi

1. Dinas Kesehatan - Ret. Pelayanan Kesehatan

- Ret. Pelayanan Perbaikan & Pemeliharaan Alat Kesehatan

- Ret. Pelayanan Laboratorium Kesehatan 2. DKP (Dinas Kebersihan & Pertamanan) - Ret. Pelayanan Persampahan/Kebersihan

- Ret. Pelayanan Pemakaman & Pengabuan Mayat

- Ret. Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus

3. Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil)

- Ret. Penggantian Biaya KTP & Akta Catatan Sipil

4. BPPT (Badan Pelayanan Perijinan Terpadu)

- Ret. Ijin Gangguan/Keramaian - Ret. Ijin Lokasi

- Ret. Ijin Tower

- Ret. Ijin Perfilman & VCD - Ret. Ijin Lembaga Pelatihan Kerja - Ret. Ijin Penggunaan Jalan

- Ret. Ijin Usaha Pengelolaan Pariwisata

5. Dinas Pariwisata - Retribusi Tempat Rekreasi & Olah Raga

6. DISPERINDAGKOP (Dinas

Perindustrian, Perdagangan, & Koperasi)

- Retribusi Pelayanan Pasar

- Retribusi Surat Ijin Usaha Perdagangan

7. Dinas Peternakan & Perikanan - Ret. Rumah Potong Hewan

8. PLN - Pajak Penerangan Jalan

9. BPN (Badan Pertanahan Nasional) - Ret. Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah

10. Dinas Pertanian - Ret. Ijin Penggilingan Padi

11. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi

- Ret. Pelayanan Parkkir di Tepi Jalan Umum

- Ret. Pengujian Kendaraan Bermotor - Ret. Terminal

- Ret. Tempat Khusus Parkir - Ret. Tempat Khusus Parkir - Ret. Ijin Trayek

Sumber: DP2KAD Kabupaten Karanganyar

Dalam hal ini DP2KAD tidak hanya melakukan dengan koordinasi eksternal saja (SKPD lain), tetapi juga melakukan koordinasi secara internal antar bagian maupun bidang. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Sekertaris, Bapak Handoko.

Koordinasi antar secara internal antar bidang maupun bagian untuk setiap kegiatan yang dikoordinir oleh Sekertaris dan dilakukan pengawasan oleh bapak Kepala Dinas. Biasanya

Koordinasi internal tersebut dilakukan satu bulan sekali pada akhir bulan tujuannya sebagai evaluasi kegiatan, dalam koordinasi tersebut diikuti oleh para kepala bidang dan kepala seksi. Dengan hasil dari dilaksanakannya koordinasi tersebut dapat mendeteksi kendala-kendala dalam pemungutan maupun pencapaian target yang harus dipenuhi.

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan salah satu tindakan untuk

mengaplikasikan perencanaan agar mencapai target yang diinginkan. Setelah DP2KAD menetapkan target Pendapatan Daerah, tugas selanjutnya adalah melaksankan agar target tersebut terealisasi.

DP2KAD berusaha keras agar target yang telah ditentukan tersebut bisa terealisasinya. Salah satunya yaitu melalui pendekatan dengan para wajib pajak. Hal itu dikatakan oleh Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan, Bapak Joko Dwihanto.

kalau kita masih beranggapan seperti itu nanti wajib pajak malah terkesan ditekan dengan membayar pajak. Jadi harus

Dengan melakukan pendekatan personal dengan masyarakat atau wajib pajak maka akan timbul kesadaran dari msyarakat untuk

membayar pajak tepat waktu. Dengan membayar pajak tepat waktu maka akan meningkatkan jumlah pendapatan daerah.

DP2KAD sangat mengeliminir adanya tunggakan. Jika ada wajib pajak yang akan jatuh tempo bisanya DP2KAD langsung melakukan penagihan. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan, Bapak Joko Dwihanto.

Karna kalau ada tunggakan akan sulit juga. Tunggakan tetap ada pasti. Tapi kita melakukan pendekatan-pendekatan secara individu. Sistem kita untuk jatuh tempo biasanya satu bulan. Untuk minggu ke dua kita konfirmasi, sanggup kapan. Disitu

Wawancara 31 Maret 2012)

Di tahun 2011 ini DP2KAD mampu mencapai realisasi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) 116%. Hal tersebut merupakan prestasi yang sangat bagus mengingat di tahun-tahun sebelumnya PBB tidak bisa mencapai 100%.

Dalam pelaksanaan DP2KAD tidak dapat bekerja sendiri untuk mencapai target pendapatan daerah, harus selalu bersinergi dengan dinas-dinas yang lain agar lebih mudah melakukan upaya- upaya dalam meningkatkan pendapatan daerah. Di tahun 2011 DP2KAD mampu mencapai target 117%.

Dalam rangka merealisasikan target yang telah ditetapkan, direncanakan sebelumnya dan melaksanakan tugas serta fungsinya serta mampu mengatasi masalah yang timbul pada waktu perencanaan yang merupakan peran dari DP2KAD, masalah yang dimaksud adalah

masalah yang akan dihadapi oleh DP2KAD diantaranya adalah rendahnya ketaatan dan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Joko Widahanto, selaku Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan,

tan dan kesadaran wajib pajak. Kesadaran masyarakat kita bagi menjadi dua. Masyarakat pedesaan dan perkotaan. Kan ada dua itu. Untuk pedesaan saya yakin sudah 2012)

Masyarakat di pedesaan memiliki kesadaran membayar pajak lebih tinggi dibandingkan masyarakat perkotaan. Masyarakat perkotaan mempunyai kesibukan yang sangat tinggi, seehingga tidak ada waktu. DP2KAD menyiasati hal tersebut dengan jemput bola, agar target pendapatan daerah bisa tercapai.

Kendala tersebut dapat memberikan pandangan dalam kegiatan perencanaan DP2KAD untuk mempelajari berbagai kekurangan dan kelebihan dari pengalaman sebelumnya yang kemudian dituangkan ke dalam strategi/kebijakan yang bertujuan untuk lebih mengoptimalkan peran yang diembannya dalam meraih target penerimaan pendapatan daerah. Hal ini senada seperti yang diungkapkan oleh Bapak Hendro Pranoto selaku Kasubag Perencanaan.

penerimaan pendapatan kami mendasarkan pada kendala-kendala yang terjadi pada waktu lalu sehingga kami bisa melakukan antisipasi melalui suatu strategi untuk dapat mengeliminir kendala

Dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah secara rutin yaitu dengan melaksanakan kegiatan yang selama ini dilakukan yaitu kegiatan yang bersifat rutinitas dan terfokus pada kegiatan intensifikasi mekanisme pengelolaan pendapatan yang diharapkan dengan lebih mengintensifkan kegiatan rutinitas tersebut dapat mengatasi berbagai kendala yang dihadapi sebelumnya sehingga dapat memperlancar tugas serta mampu mendorong peningkatan pendapatan daerah. Adapun aktivitas kegiatan rutinitas tersebut antara lain:

a. Intensifikasi pendataan objek pajak dan retribusi guna menjamin aktualisasi database yang dimiliki

b. Intensifikasi penagihan pajak dan retribusi baik melalui mekanisme panggilan maupun penagihan langsung oleh petugas pungut c. Intensifikasi kegiatan penyuluhan pajak dan retribusi

d. Intensifikasi pengawasan internal baik yang dilaksanakan secara langsung oleh pimpinan unit maupun melalui dari eksternal seperti BPK maupun Inspektorat Provinsi maupun Kabupaten.

Kegiatan rutinitas ini memang mengalami peningkatan, yaitu lebih intensif, karena dari kegiatan yang dulunya hanya berorientasi

dikemukan oleh Bapak Joko Dwihanto, selaku Kabid Penetapan & Penagihan.

objek pajak di kantor. Tetapi sekarang petugas melakukan pengecekan langsung ke lokasi atau jemput bola. Kalau di kebijakan PBB adala istilah operasi sisir, dimana kita melakukan

penyisiran kepada masyarakat. Karena proses PBB kan panjang. 2012)

Dari sini terlihat adanya pengupayaan dalam arti bahwa aparat DP2KAD secara proaktif mau melaksanakan kegiatan yang lebih baik atau bekerja keras secara lebih baik dalam meningkatkan pengelolaan pendapatan daerah.

Kemudian selain kegiatan pengintesifan diatas upaya yang lebih bersifat internal juga dilakukan yaitu dengan menjalin koordinasi yang kooperatif antar unit bidang guna membentuk sinergi yang lebih solid dalam pelaksnaan tugas, adanya mekanisme kerja yang menjamin adanya sistem pelayanan yang cepat dan tepat, serta aspek tersedianya sarana dan pra sarana untuk kelancaran tugas. Adapun perlengkapan yang terdapat di DP2KAD antara lain:

Tabel 4.5

Tabel Daftar Inventaris DP2KAD s/d Januari 2012

No. Jenis Inventaris Jumlah

1. Bangunan Gedung 1 unit

2. Kendaraan Roda Dua 54 unit

3. Kendaraan Empat 10 unit

4. Komputer 10 unit

5. Printer 6 unit

Sumber: DP2KAD Kabupaten Karanganyar

Perlengkapan tersebut dirasa telah memadai dengan perawatan, penggantian yang diperlukan, untuk kendaraan roda dua sudah cukup memadai karena diperlukan dalam rangka pemantauan dan sosialisasi maka dalam kegiatan pelaksanaan tersebut dibutuhkan kunjungan

secara langsung dan hal ini merupakan salah satu langkah proaktif dari DP2KAD dalam peningkatan penendapatan daerah.

Dalam melakukan kegiatan sosialisasi, dilakukan untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran dari masyarakat terhadap hak dan kewajiban yang harus dipenuhi, yang mana secara tidak langsung dapat mendongkrak penerimaan pendapatan daerah karena adanya pemahaman yang nyata mengenai pajak dan retribusi.

Kemudian mengenai pengawasan terhadap internal personel telah mengalami suatu tingkat pengintensifan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi aparat yang kurang tanggap akan tugas dan kewajibannya, mangkir serta aparat yang secara sengaja ingin melakukan tindakan korupsi sehingga dapat mencemari DP2KAD dan akan mempengaruhi kinerja pencapaian target penerimaan pendapatan daerah.

d. Pengawasan

Dalam pelaksanaan DP2KAD juga tidak lepas dari pengawasan internal maupun eksternal. Pengawasan dari internal dilakukan oleh Kepala Dinas sedangkan pengawasan eksternal dilakukan oleh BPK ( Badan Pengawas Keuangan) dan Inspektorat Kabupaten maupun Inspektorat Provinsi.

Pengawasan internal selalu dilakukan setiap satu bulan sekali, tetapi pengawasan ekternal yaitu oleh BPK atau Inspektorat Kabupaten maupun Provinsi tergantung oleh lembaga tersebut.

Sehingga DP2KAD harus siap apabila sewaktu-waktu BPK maupun Inspektorat memeriksa.

Untuk memudahkan dalam pengawasan perkembangan dari setiap pendapatan, DP2KAD mempunyai program SIMDA yaitu Sistem Informasi Manajamen Daerah, terdiri dari tiga yaitu SIM (Sistem Informasi Manajemen) Keuangan Daerah mengelola keuangan daerah, SIM PBB mengelola tentan Pajak Bumi dan Bangunan, dan MAPADA (Manual Pendapatan Daerah). Dengan adanya program tersebut setiap perkembangan yang terjadi dapat dipantau terus-menerus. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Handoko selaku Sekertaris:

Saya biasanya memantau perkembangan pendapatan daerah hanya dengan melalui SIMDA dan SIM PBB. Jadi setiap detik maupun menit saya tahu perkembangannya bagaimana.

Sayangnya, masih ada pegawai DP2KAD yang masih buta akan teknologi yang dipergunakan dalam pengelolaan pendapatan daerah tersebut.

Dalam hal ini DPRD khususnya komisi C juga melaksanakan kegiatan pengawasan pengenaan objek pajak dan retribusi baru, serta kelancaran pengelolaan pendapatan daerah.

C. Analisis Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Dokumen terkait