• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Berikut adalah pembahasan hasil penelitian sebelum tindakan yang dilakukan di kelas V SD Negeri Banyumudal 2 Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo ditemukan bahwa tingkat pemahaman siswa masih rendah, hal ini disebabkan siswa diberikan pemahaman tentang materi “Perkembangbiakan pada Manusia” melalui metode ceramah saja yang dilakukan oleh guru, sehingga anak hanya berangan-angan belaka, tanpa memperlihatkan sesuatu atau hal yang nyata yang ada di sekitar lingkungan siswa. Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara individual, tidak tampak kreatif siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton sehingga nilai rata-rata pelajaran IPA rendah, khususnya pada materi “Perkembangbiakan pada Manusia”. Nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebelum tindakan adalah 49,17. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM=64) hanya 10siswa atau 31% sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 22 siswa atau 69%. Nilai tertinggi yang berhasil di dapatkan oleh siswa sebelum tindakan adalah 72 sedangkan nilai terendahnya adalah 24. Adanya perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan sudah dapat menangkap materi yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan ceramah saja, karena ke-10 siswa ini memang mempunyai daya tangkap yang lebih dibandingkan teman-temannya yang lain walaupun hanya dengan mendengarkan saja, sedangkan 22 siswa yang lain belum bisa menangkap materi yang disajikan oleh guru hanya dengan ceramah saja karena daya tangkap mereka rendah jika hanya mendengarkan saja, sehingga diperlukan tindakan sesuai dengan usia anak sekolah dasar yang masih dalam

tahapan operasional konkrit (7- 11 th). Siswa akan lebih paham bila siswa dapat melihat sesuatu yang konkrit atau nyata.

Peningkatan pemahaman belajar siswa didapatkan dari hasil perolehan nilai siklus I dan II.

a. Pembahasan Hasil Observasi Pada siklus I 1) Hasil Observasi Kinerja Guru

Siklus I pembelajaran yang sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap kinerja guru secara keseluruhan dalam menerapkan pembelajaran NHT (Numbered HeadsTogether) pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan II, pada siklus II terdiri dari pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik, Hasil analisis observasi kinerja guru siklus I dan siklus II diperoleh kinerja guru 100% yang berarti kinerja guru masuk dalam katagori sangat baik. karena sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti dengan guru kelas sudah merencanakan dengan matang langkah- langkah yang harus dilakukan oleh guru kelas, sehingga guru kelas melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan maksimal.

Tabel 4.15

Presentase Peningkatan Kinerja Guru pada setiap pertemuan

Siklus Pertemuan Presentase

Keberhasilan Kriteria I I 100% A II 100% A II I 100% A II 100% A III 100% A

Diagram 4.12

Presentase Peningkatan Kinerja Guru pada setiap pertemuan

2) Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Siklus I pembelajaran yang sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap keaktifan siswa secara keseluruhan dalam menerapkan pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) kategori cukup baik sebesar 75%, kategori baik sebesar 25 %, siklus I pertemuan II kategori cukup baik sebesar 43,75%, kategori baik sebesar 56, 25 % . Dari siklus I pertemuan I dan siklus I pertemuan II keaktifan siswa mengalami peningkatan menjadi lebih baik. Dengan rincian sebagai berikut data observasi terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal terdiri dari lima item kegiatan, kegiatan inti terdiri dari sepuluh item kegiatan, kegiatan akhir terdiri dari satu item kegiatan, siklus I keaktifan siswa

0 20 40 60 80 100 120 siklus I Siklus II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

mengalami peningkatan walaupun peningkatannya perlahan- lahan dan jauh dari indikator ketuntasan dengan kategori baik sekali 80%. Siklus II pertemuan I dengan kategori cukup baik 21,3% , kategori baik 87,5% pertemuan IIperlahan menjadi lebih baik dengan kategori baik 50%, baik sekali 50% , pertemuan III menjadi kategori baik 6,25% dan kategori baik sekali 93,75 %, pada siklus II dari hasil observasi keaktifan siswa telah memenuhi indikator ketuntasan dengan indikator ketuntasan 75% .

Tabel 4.16

Presentase Peningkatan Keaktifan Siswa pada setiap pertemuan

Siklus Pertemuan Presentase

Keberhasilan Kriteria I I 25 B II 56,25 B II I 87,5 B II 50 A III 100 A

Diagram 4.13

Presentase Peningkatan Keaktifan Siswa pada setiap pertemuan

1).Hasil observasi aktivitas siswa.

Siklus I dilaksanakan dua pertemuan, pada pertemuan I Tabel 4.17

Data Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I

No Apek Hasil Penilaian Observasi

1 2 3 4 1 Kegiatan Awal _ 4 1 _ 2 Kegiatan Inti _ 7 3 _ 3 Kegiatan Akhir _ 1 _ Jumlah _ 12 4 _ Peresentase _ 75 25 _ Keterangan:

1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang. 2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup.

25 87,5 56,25 50 100 0 20 40 60 80 100 120 Siklus I Siklus II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik.

4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat baik. Dari tabel 4.17 dilihat siklus I pertemuan I pembelajaran yang sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap keaktifan siswa secara keseluruhan dalam menerapkan pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) kategori cukup baik sebesar 75%, kategori baik sebesar 25 %

Tabel 4.18 Data Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II

No Apek Hasil Penilaian Observasi

1 2 3 4 1 Kegiatan Awal _ 2 3 _ 2 Kegiatan Inti _ 4 6 _ 3 Kegiatan Akhir _ 1 _ Jumlah _ 7 9 _ Peresentase _ 43,75 56,25 _

Dari tabel 4.18 siklus I pertemuan II pembelajaran yang sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap keaktifan siswa( terlampir) secara keseluruhan dalam menerapkan pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) kategori cukup baik sebesar 43,75%, kategori baik sebesar 56, 25 % . Dari siklus I pertemuan I dan siklus I pertemuan II keaktifan siswa mengalami peningkatan menjadi lebih baik.

Tabel 4.19 Data Hasil Observasi Siklus II Pertemuan I

No Apek Hasil Penilaian Observasi

1 2 3 4 1 Kegiatan Awal _ 1 4 _ 2 Kegiatan Inti _ 1 9 _ 3 Kegiatan Akhir _ 1 _ Jumlah _ 2 14 _ Peresentase _ 12,5 87,5 _

Dari tabel 4.19siklus II pertemuan I pembelajaran yang sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap keaktifan (terlampir) siswa secara keseluruhan dalam menerapkan pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) kategori cukup baik sebesar 12,5%, kategori baik sebesar 87,5 % . Dari siklus I sampai siklus II pertemuan I keaktifan siswa mengalami peningkatan lebih baik.

Tabel 4.20 Data Hasil Observasi Siklus II Pertemuan II

No Apek Hasil Penilaian Observasi

1 2 3 4 1 Kegiatan Awal _ - 2 3 2 Kegiatan Inti _ - 6 4 3 Kegiatan Akhir _ - - 1 Jumlah _ - 8 8 Peresentase _ - 50 50

Dari tabel 4.20 siklus II pertemuan II pembelajaran yang sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap keaktifan (terlampir) siswa secara keseluruhan dalam menerapkan pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) kategori baik sebesar 50%, kategori sangat baik sebesar 50 % . Dari pertemuan I sampai petemuan II keaktifan siswa mengalami peningkatan lebih baik.

Tabel 4.21 Data Hasil Observasi Siklus II Pertemuan III

No Apek Hasil Penilaian Observasi

1 2 3 4 1 Kegiatan Awal _ - - 5 2 Kegiatan Inti _ - 1 9 3 Kegiatan Akhir _ - - 1 Jumlah _ - 1 15 Peresentase _ - 6,25 93,75

Dari tabel 4.21siklus II pertemuan III pembelajaran yang sudah diterapkan/ dilakukan oleh guru dengan hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadapkeaktifan siswa (terlampir) secara keseluruhan dalam menerapkan pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) kategori baik sebesar 6,25%, kategori sangat baik sebesar 93,75 % . Dari siklus I sampai siklus II keaktifan siswa mengalami peningkatan lebih baik.

4.2.1 Hasil Belajar Siswa

Dari hasil belajar siswa kelas V sebelum diadakan tindakan dari sejumlah 32 siswa terdapat 10 siswa yang tuntas atau 31%, dan 22 siswa yang belum tuntas atau 69%, dengan Menggunakan Metode Pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) Ketuntasan Belajar Siswa Perolehan Nilai Siklus I dari sejumlah 32 siswa dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 15 siswa atau 46,87 %. Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 17 siswa atau 53,13% sehingga perlu adanya tindaklanjut disiklus II, Ketuntasan Belajar Siswa Perolehan Nilai Siklus II dari sejumlah 32 siswa dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 0 siswa atau tidak ada. Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 32 siswa atau 100%.

Jika dibandingkan dalam bentuk diagram ketuntasan hasil belajar IPA kelas V dengan menggunakan Metode Pembelajaran NHT(Numbered Heads Together) siswa adalah sebagai berikut :

Diagram 4.14

Perbedaan Hasil Belajar Siswa dari Sebelum tindakan, Siklus I, Siklus II

0 5 10 15 20 25 30 35 sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Tuntas Tidak Tuntas

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi yang didapat dari hasil penelitian sebagai berikut:

1) Guru telah melaksanakan proses pembelajaran IPA pokok bahasan sifat-sifat cahaya semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 kelas V di SD Negeri Banyumudal 2 dengan menggunakan metode NHT(Numbered Heads Together) siklus I dan siklus II, siklus I terdiri dari 2 pertemuan dilaksanakan pada tanggal 16 dan 17 Maret 2012, siklus II terdiri dari 3 pertemuan dilaksanakan pada tanggal 21, 22, 24 Maret 2012.

2) Siswa mengikuti pembelajaran dengan baik dari siklus I dan siklus II, siswa mengalami peningkatan keaktifan saat proses pembelajaran dan hasil belajar telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum ( KKM = 65) dengan keberhasilan 100%.

3) Peneliti telah menyiapkan penunjang proses pembelajaran alat peraga, Lks, RPP, kartu penomoran.

Dokumen terkait