• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian memberikan penafsiran lebih lanjut mengenai hasil analisi data yang telah dikemukakan sebelumnya. Beradasarkan statistik deskriptif dapat diperoleh informasi bahwa rata-rata penurunan kadar gula darah bagi peserta senam jantung sehat Manahan laki-laki dan perempuan dengan metode interval anaerob adalah sebesar 17,5. Bagi peserta senam dengam metode interval aerob baik laki-laki maupun perempuan mengalami penurunan sebesar 17,1. Hal ini bisa disebabkan karena program latihan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam suasana yang gembira dan bersama-sama dalam 1 klub jantung sehat, sehingga mengurangi stres, stress dapat memicu peningkatan kadar gula darah (Persadia, 2008).

Stres juga akan memicu hipotalamus untuk mengeluarkan corticotrophin

realeasing factor (CRH), peningkatan CRH memicu hipofisis anterior

mengeluarkan hormone perangsang kortek adrenal yaitu adeno corticotropic

hormone (ACTH). ACTH akan memacu kortek adrenal untuk mengeluarkan

kortisol atau glukokortikoid (Sherwood, 2001). Hormon kortikostreroid akan menyebabkan glukoneogenesis dijaringan perifer dan di hepar, sehingga dapat meningkatkan kadar glukosa darah (Suharti. K. Suherman Purwantiastuti Askobat, 2007).

Stres secara umum akan mengaktifasi syaraf adrenergik yang melalui perangsangan reseptor alfa 2 adrenergik pada sel-sel langerhans, yang akibatnya akan menekan sekresi insulin (Suharti. K. Suherman, 2007).

Latihan interval aerob maupun interval anaerob dapat menurunkan kadar gula darah antara lain karena peningkatan sensitivitas insulin pada latihan interval

commit to user

anaerob (Amrizal Muktar, 2007). Pada latihan interval anaerob penurunan kadar gula darah disebabkan selain peningkatan sensitivitas insulin juga disebabkan adanya peningkatan aktivitas enzim glikolisis sehingga terjadi peningkatan pemecahan glikogen otot yang akan diimbangi dengan pemasukan glukosa plasma ke dalam sel yang berakibat menurunnya kadar glukosa plasma (Tuo Mileh, 2001), sehingga dapat disimpulkan bahwa penurunan kadar gula darah pada peserta latihan interval aerob dan interval anaerob disini bisa disebabkan oleh karena:

b. Stres yang berkurang

c. Peningkatan sensitivitas insulin

d. Pemecahan glikogen otot yang diimbangi pemasukan glukosa plasma kedalam sel

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F hitung (F0) sebesar 13,11 lebih besar daripada F tabel (Ft) yaitu 4,35. pada taraf signifikansi 5% (F0>Ft) hal ini berarti hipotesis 0 (H0) ditolak. Hasil ini menunjukan metode latihan interval anaerob dan latihan interval aerob menghasilkan perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kadar gula darah peserta senam jantung sehat Manahan Surakarta. Berdasarkan hasil pengujian Newman Keuls, diperoleh hasil bahwa selisih rentan antara metode interval anaerob dan interval aerob yaitu sebesar 0,33., hal ini lebih besar dibandingkan nilai Least Significant Range (LSR) yang sebesar 0,03, hasil ini menunjukan bahwa selisih rentan tersebut dinyatakan signifikan dan memang benar-benar menghasilkan efek yang berbeda antara metode interval anaerob dan interval aerob, metode anaerob lebih baik (lebih tinggi dalam menurunkan kadar gula

commit to user

dalam darah peserta senam jantung sehat Manahan surakarta), hal ini bisa terjadi bisa karena pada latihan interval anaerob selain ada peningkatan sensitivitas insulin, juga ada pemecahan glikogen otot sehingga pengurasan glikogen otot diimbangi pemasukan glukosa plasma ke dalam sel, yang berakibat menurunnya kadar glukosa plasma (Tuo Mileh, 2001)

Berdasarkan hasil analisis varian (Anava), perbedaan jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar gula dalam darah peserta senam jantung sehat. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai F hitung (F0) sebesar 7,48 lebih besar daripada F tabel (Ft) yaitu 4,35 pada taraf signifikansi 5% (F0>Ft) hal ini berarti hipotesis 0 (H0) ditolak. Hasil ini menunjukan perbedaan jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan menghasilkan perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kadar gula darah peserta senam jantung sehat.

Berdasarkan hasil pengujian Newman Keuls, diperoleh hasil bahwa selisih rentang antara laki-laki dan perempuan yaitu sebesar 5,17. Hal ini lebih besar dibandingkan nilai Least Significance Range (LSR) yang sebesar 0,03. Hasil ini menunjukan bahwa selisih rentang tersebut dinyatakan signifikan dan memang benar-benar menghasilkan efek yang berbeda antara peserta laki-laki dan perempuan peserta senam jantung sehat perempuan lebih baik penurunan kadar gula dalam darahnya. Hal tersebut bisa karena:

c. Peserta senam perempuan lebih rajin dan lebih disiplin.

d. Peserta senam laki-laki lebih banyak aktivitas fisik dalam kesehariannya. e. Tidak ada lagi pengaruh hormon wanita mengingat usia responden perempuan

commit to user

Berdasarkan hasil analisis (Anava), interaksi antara metode dan jenis kelamin memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar gula dalam darah peserta senam jantung sehat manahan surakarta. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nila F hitung (F0) sebesar 7,01 lebih besar daripada F tabel (Ft) yaitu 4,35 , pada taraf signifikansi 5% (F0>Ft) hal ini berarti hipotesis 0 (H0) ditolak, hasil ini menunjukan interaksi antara metode latihan interval anaerob dan interval aerob terhadap jenis kelamin laki-laki dan perempuan menghasilkan perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kadar gula darah peserta senam jantung sehat. Berdasarkan hasil pengujian Newman Keuls, diperoleh hasil bahwa selisih rentang antar kelompok lebih besar dibandung dengan Least Significance Range (LSR), hasil ini menunjukan bahwa selisih rentang tersebut dinyatakan signifikan dan memang benar-benar menghasilkan efek yang berbeda antara interaksi metode dan jenis kelamin peserta. Berikut berturut-turut kombinasi yang menurunkan kadar gula darah dari yang terbesar ke yang terkecil. Metode latihan interval anaerob perempuan menunjukan penurunan terbesar, disusul dengan metode interval aerob perempuan yang menunjukan penuruan terbesar kedua. Sedangkan untuk metode interval anaerob laki-laki menunjukan penurunan terbesar ketigam dan yang paling menunjukan penurunan terendah adalah metode interval aerob laki-laki.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian yang terdahulu mengenai olahraga dengan diabetes melitus terlihat ada beberapa penelitian yang hasilnya tidak signifikan dalam menurunkan kadar gula darah ataupun mencegah komplikasi kronis dari diabetes melitus. Hal ini kemungkinan karena kurang efektifnya program olahraga yang diberikan sementara ada penelitian yang memberikan hasil

commit to user

yang cukup baik, hal ini bisa disebabkan program latihan olahraga disini cukup baik dan efektif.

commit to user

BAB V

Dokumen terkait