• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah semua ketentuan dalam analisa data dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah memberikan interpretasi atau penafsiran dari semua hasil analisa data yang sudah dilakukan. Di dalam memberikan interpretasi ini, penulis mengacu pada ketetapan yang sudah dibuat pada bab sebelumnya. Setelah mendapatkan nilai koefesien korelasi (nilai rxy),

maka langkah selanjutnya penulis akan memberikan interpretasi data terhadap nilai rxy.

Adapun interpretasi data yang dipakai yaitu secara sederhana

dengan menggunakan tabel nilai “r”, df= N-nr. Kemudian setelah selesai

memberikan interpretasi terhadap nilai rxy, selanjutnya adalah memberikan

interpretasi terhadap nilai koefesien determinan untuk mengetahui besarnya kontribusi(sumbangan) yang diberikan variabel X terhadap Y, untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini:

1. Dari hasil perhitungan di atas, ternyata angka korelasi antara variabel X (Sistem Imbalan) dan Variabel Y (Kompetensi Profesional Guru) tidak bertanda negatif, ini berarti diantara kedua variabel tersebut terdapat korelasi positif (korelasi yang berjalan searah).

Kemudian dengan memperhatikan besarnya nilai koefesien (rxy)

sebesar 0,416. Berarti korelasi variabel X terhadap variabel Y adalah sedang atau cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa korelasi yang sedang antara variabel X dan Y, ini berarti sistem imbalan merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan kompetensi profesional guru.

2. Interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel “r” product moment

Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan yaitu dengan membandingkan besarnya rhitung dengan rtabel. Sebelum

membandingkan rxy dengan rtabel, terlebih dahulu dicari df-nya

dengan rumus sebagai berikut: DF=N-nr

=30-2 =28

Dengan memerikasa table nilai “r” product moment ternyata

bahwa dengan df sebesar 28 pada taraf signifikan 5% diperoleh rtabel=0,374.

Setelah mengetahui nilai rxy dan rtabel langkah selanjutnya

adalah membandingkan besarnya rxy atau r0 dengan rtabel. Seperti

yang telah diketahui bahwa r0 diperoleh nilai 0,4167, sedangkan rtabel

sebesar 0,374. Dengan demikian ternyata r0 lebih besar dari rtabel

pada signifikan 5% (0,374).

Hasil uji hipotesa di atas memiliki makna bahwa menolak hipotesis (H0) dan menerima hipotesis (Ha). Kesimpulan yang dapat

diambil adalah terdapat korelasi yang positif antara sistem imbalan dengan kompetensi profesional guru.

Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, dilakukan perhitungan koefesien determinan dengan rumus KD=r² x100%. Setelah dilakukan perhitungan dapat diketahui besar koefesien determinasi yaitu =17,36 %. Artinya bahwa sistem imbalan memberikan

kontribusi terhadap kompetensi profesional guru sebesar 17,36 % selebihnya (82,64%) kompetensi profesional guru ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak dianalisa dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan sistem imbalan dengan kompetensi profesional guru diperoleh hasil bahwa sistem imbalan memiliki hubungan yang sedang atau cukup dengan kompetensi profesional guru. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai korelasi sebesar 0,416. Nilai korelasi ini berada pada kategori sedang atau cukup (pada rentang 0,40-0,70). Selanjutnya, kontribusi yang diberikan oleh sistem imbalan terhadap kompetensi profesional guru sebesar 17,36%. Angka tersebut menggambarkan bahwa sistem imbalan memberikan kontribusi yang sedang terhadap kompetensi profesional guru, disamping faktor lain yang juga mempengaruhi.

60

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan sistem imbalan dengan kompetensi profesional guru di SMAN 1 Parung dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Berdasarkan hasil korelasi Product Moment, hubungan antara sistem imbalan dengan kompetensi profesional guru terdapat hubungan yang

positif, dengan “rxy” sebesar 0,416. Sedangkan rtabel pada taraf signifikan

5% sebesar 0,374. Jika ditafsirkan hasil tersebut dalam tabel Product

Moment maka angka tersebut menunjukkan korelasi yang positif,

walaupun hubungan positif tersebut hanya pada tingkat sedang atau cukup. 2. Berdasarkan hasil perhitungan uji antara hubungan sistem imbalan dengan kompetensi profesional guru di SMAN 1 Parung dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian (Ha) yang diajukan diterima. Kontribusi yang

diberikan oleh variabel X (sistem imbalan) dengan variabel Y (kompetensi profesional guru) adalah 17,36%. Dari nilai tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pengaruh sistem imbalan memberikan kontribusi yang sedang atau cukup terhadap kompetensi profesional guru disamping faktor-faktor lain yang mempengaruhi.

3. Terdapat hubungan yang positif antara sistem imbalan dengan kompetensi profesional guru. Semakin tinggi imbalan yang diberikan oleh pihak sekolah maka akan meningkatkan kompetensi profesional guru.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat mengemukakan beberapa saran berikut ini:

1. Hendaknya pihak sekolah mampu memberikan imbalan yang sesuai kepada tenaga pendidik. Pemberian imbalan juga dapat dilakukan dengan mempertimbangkan latar belakang dan pengalaman tenaga pendidik.

Sehingga imbalan tersebut dapat dirasakan layak dan cukup dengan demikian akan mempengaruhi kompetensi profesional guru yang dirasakan selama ini masih kurang optimal.

2. Sebaiknya pihak sekolah dapat bersikap tegas dengan mengevaluasi kinerja guru serta memberikan teguran kepada guru yang dirasa masih kurang optimal dalam mengajar.

62

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, dan Agus Riyanto, Kapita selekta Kuesioner:Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan, Jakarta:Salemba Medika, 2014.

Darsono dan Tjatjuk Siswandoko, Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21, Jakarta: Nusantara Consulting, 2011.

Daryanto, dan Tasrial,Pengembangan Karir Profesi Guru, Yogyakarta:Penerbit Gava Media, 2015.

Hasibuan, Malayu. S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara,2011.

Kadarisman,M, Manajemen Kompensasi, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Kadir, Statistika Terapan:Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Liseril dalam Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015.

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru , (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2007)

Maisah, Manajemen Pendidikan, Ciputat: Gaung Persada Press Group, 2013.

Mudlofir,Ali, Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012.

Mulyasa,E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Musfah,Jejen, Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik, Jakarta:Kencana, 2011.

Prihatin,Eka,Teori Administrasi Pendidikan,Bandung:Alfabeta, 2011.

Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan, Jakarta: Kalam Mulia, 2013.

Rugaiyah, dan Atiek Sismiati, Profesi Kependidikan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Saudagar, Fachruddin, dan Ali idrus, Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta: Gaung Persada, 2011.

Saudagar,Fachruddin, dan Ali idrus, Pengembangan Profesionalitas Guru,Jakarta: Gaung Persada, 2009.

Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Bandung: PT Refika Aditama, 2013.

Setiawan, Toni, Manajemen Sumber Daya Manusia: Kinerja, Motivasi, Kepuasan Kerja dan Produktivitas, Jakarta: Platinum, 2012.

Siagian, Sondang P, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Sofyandi, Herman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.

Subekhi, Akhmad dan Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2012.

Sudjono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.

Sulistiyani, Ambar Teguh, dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Sutrisno, Edy, Manajemen Sumber Daya Manusia,Jakarta: Kencana, 2009.

Suwatno, dan Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2013.

Winarni, F, dan G.Sugiyarso, Administrasi Gaji dan Upah, Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2006.

Yamin, Martinis, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia,Ciputat: Gaung Persada Press, 2007.

Dokumen terkait