• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.3.1 Hubungan Antara Persepsi Siswa dengan Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn yang Menggunakan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Hipotesis penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi siswa kelas VA terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) sebagai variabel independen dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn yang menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagodi Reflektif (PPR). Menurut Subagyo (2010), Pedagogi merupakan sebuah cara guru mendampingi siswa dalam pertumbuhan dan perkembangannya meliputi pandangan hidup dan visi mengenai idealnya pribadi siswa. Variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi siswa, variable dependen adalah sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn, dan variabel moderator yang digunakan adalah model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi siswa kelas VA terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,708. Hasil tersebut berarti jika persepsi siswa kelas VA terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn memiliki hubungan positif yang signifikan dan tergolong kedalam kategori hubungan yang kuat karena berada pada rentang 0,60-0,799 (Sugiyono, 2011). Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan jika semakin positif persepsi siswa kelas VA terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), maka sikap siswa pada mata pelajaran PKn semakin baik antara persepsi siswa kelas VA terhadap model pembelajaran PPR juga memiliki hubungan yang sangat kuat dengan sikap

siswa pada mata pelajaran PKn karena persepsi seorang anak yang menganggap jika belajar dengan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) itu menyenangkan dapat membuat sikap siswa pada mata pelajaran menjadi baik.

4.4 Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini merupakan penelitian kolaborasi bersama dengan teman dalam kelompok payung PKn (Pendidikan Kewarganegaraan). Penelitian tersebut dilakukan terhadap siswa Sekolah Dasar untuk membuktikan hubungan persepsi siswa terhadap model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Penelitian yang dibuat peneliti ini hanya memfokuskan pembahasan penelitian tentang persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif korelatif yang hanya menggunakan satu kelompok saja untuk diteliti, kelompok yang diambil hanya terdapat kelompok siswa saja. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri dari dua bagian, yaitu satu bagian untuk mengukur persepsi siswadan satu bagian yang lain untuk mengukur sikap siswa. Instrumen yang digunakan untuk kuesioner persepsi dan sikapmerupakan instrumen yang sama dan diujikan pada satu kelompok penelitian, yakni kelompok siswa.

Hasil penelitian yang diperoleh akan diuraikan menjadi dua hal yaitu hasil penelitian persepsi siswa dan sikap siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif. Hasil penelitian yang akan dibahas lebih lanjut mengenai deskripsi data dan dalam data kuesioner persepsi dan sikap pada kelompok siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Data kuantitatif yang diperoleh adalah hasil kuesioner pada kelompok siswa menggunakan kuesioner tertutup. Data yang diperoleh dari kuesioner untuk mengukur persepsi siswa dan sikap siswa pada kelompok siswa dianalisis dengan menggunakan program komputer yang bernama IBM SPSS Statistics 16.0 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95%.

4.5Hasil Implementasi penelitian 4.5.1 Implementasi Penelitian

Penelitian ini hanya menggunakan satu kelas atau satu kelompok siswa. Kelas yang akan digunakan oleh peneliti yaitu kelas V dan kelas tersebut dijadikan sebagai kelas siswa oleh peneliti. Kelas siswa ini yaitu kelas V A diperoleh peneliti di SD Negeri Terbansari 1 Yogyakarta. Berikut ini akan dideskripsikan populasi penelitian dan pelaksanaan pembelajaran pada kelompok siswa.

Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti diawali dengan langkah awal yaitu dengan adanya kuesioner persepsi dan sikap. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa-siswi. Pelaksanaan kuesioner dilaksanakan tanggal 21 September 2016. Kuesioner yang diberikan yaitu berupa pernyataan yang positif dan negatif. Bagian pertama kuesioner yaitu tantang persepsi yang berjumlah 5 butir pernyataan dan bagian kedua adalah kuesioner tentang sikap dengan jumlah pernyataan ada 10 butir. Sebelum siswa mengerjakan kuesioner tersebut, siswa diarahkan terlebih dahulu tentang langkah- langkah cara pengerjaan kuesioner dan maksud dari butir-butir pernyataan yang ada. Siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya bila belum paham saat mengerjakan kuesioner tersebut. Waktu yang diberikan atau untuk mengerjakan kuesioner tersebut yaitu 2 × 35 menit.

4.5.1.2Dekripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Siswa

Pembelajaran yang akan berlangsung menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) di kelas siswa dilaksanakan pada akhir bulan September sampai awal bulan Oktober dan dilaksanakan setiap hari Sabtu yaitu tanggal 22 September 2016, 29 September 2016, dan 6 Oktober 2016. Pembelajaran yang berlangsung berpedoman pada KTSP. Pelajaran yang difokuskan oleh peneliti yaitu pada mata pelajaran PKn dengan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Kegiatan pembelajaran berlangsung pada pukul 09.35 – 10.10 WIB. Dalam pembelajaran peneliti memiliki peran sebagai guru

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pengamat kegiatan pembelajaran, dan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran, serta menyiapkan segala keperluan seperti alat dan bahan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Materi pokok yang diajarkan adalah Peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah yang didalamnya ada contoh peraturan yang ada di tingkat pusat maupun di tingkat daerah dan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah. Penerapan tahapan-tahapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran PPR yang dilakukan oleh peneliti pada pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga yaitu sebagai berikut :

1. Konteks

Tahap konteks ini guru terlebih dahulu mengkondisikan dan mengarahkan siswa untuk mengikuti pembelajaran supaya pembelajaran berjalan dengan baik agar nantinya semua siswa yang akan diajar mengerti dengan apa yang diajarkan. Pertama guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa, setelah selesai berdoa guru mengajak siswa untuk bertanya jawab, kegiatan ini dilakukan sebagai orientasi diatahap awal pembalajaran. Setelah selesai tanya jawab guru melakukan tahap motivasi siswa dengan mengajak siswa bernyanyi bersama-sama dengan teks lagu yang sudah disiapkan oleh guru.

2. Pengalaman

Pada tahap ini guru menyampaikan menyampaikan materi pembelajaran yang akan diajarkan. Untuk mempermudah siswa dalam

memahami materi guru memberikan contoh gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan pada hari itu. Setelah selesai menyampaikan materi guru membagi siswa ke dalam kelompok- kelompok kecil. Setiap kelompok berisi 5-6 orang siswa. Setelah kelompok selesai terbentuk, guru meminta mereka mendiskusikan mengenai meteri peraturan perundang-undangan pusat dan daerah yang telah dipelajari pada hari itu.

3. Refleksi

Pada tahap ini guru akan membagikan kepada siswa lembar refleksi kepada siswa. Lembar refleksi ini dibagikan dengan tujuan untuk merefleksikan kegiatan selama proses pembelajaran. Selain mengisi lembar yang diberikan oleh guru, siswa juga diberi pertanyaan mengenai kendala dan hal positif yang mereka dapatkan dari pembelajaran hari itu. Guru juga menanyakan hal yang positif seperti pengetahuan apa yang sudah diajarkan selama pembelajaran yang sudah berlangsung. Dari pertanyaan yang diberikan mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuan yang sudah diajarkan dalam lingkup masyarakat.

4. Aksi

Pada tahap aksi ini siswa diminta untuk membauat mindmap mengenai materi pembelajaran yang telah mereka dapatkan pada hari itu. Tugas asksi membuat mindmap ini dikerjakan secara kelompok. Pembuatan mindmap ini bertujuan untuk lebih memperdalam pengetahuan siswa mengenai meteri pembelajaran yang diberikan. Selain itu pembuatan

mindmap ini juga bisa menjadi alternatif lain dalam memahami materi agar siswa tidak merasa bosan dan cepat jenuh dan juga memberikan kreatifitas didalam mengerjakan tugas.

5. Evaluasi

Pada tahap evaluasi ini guru membagikan soal kepada siswa. Soal yang dibagikan berupa 5 soal essay. Soal yang diberikan ini dikerjakan secara individu Tujuan dibagikannya soal ini untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang diberikan pada hari itu dengan harapan siswa menjadi paham dari materi yang diajarkan oleh peneliti.

72 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab V ini akan diuraikan oleh peneliti mengenai kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya. Bagian kesimpulan ingin menunjukkan hasil penelitian yang menjawab hipotesis penelitian. Selanjutnya bagian saran berisi masukan untuk penelitian berikutnya.

Dokumen terkait