Pembahasan ini akan menjawab dari 2 hipotesis dalam bab II yaitu tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share berbantuan media visual mampu meningkatkan keaktifan siswa dan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share berbantuan media visual mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
1.2.1 Kondisi Awal
Kondisi awal ini pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran
Think-Pair-Share berbantuan media visual. Dari hasil pengamatan dapat diketahui
bahwa keaktifan dari seluruh siswa masih rendah yaitu diperoleh rata-rata skor sebesar 14,93 dengan persentase keaktifan sebesar 53,33% yang termasuk ke dalam kategori cukup. Hal tersebut juga berdampak pada hasil belajar IPA dari 30 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM yaitu hanya sebanyak 14 siswa (46,67%) dan 16 siswa lainya (53,33%) mendapat nilai di bawah KKM, nilai terendah yaitu 48, sedangakan nilai tertinggi yaitu 90 dengan nilai rata-rata kelas 67 dan ketuntasan klasikal 46,67%. Keaktifan dan hasil belajar siswa yang masih rendah tentunya harus diperbaiki yang salah satunya dengan cara melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti melakukan PTK ini dalam 2 siklus dengan 4 kali pertemuan. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share berbantuan media visual selama melakukan penelitian. 1.2.2 Peningkatan Keaktifan Siswa
Peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif. Dengan penggunaan PTK kolaboratif ini peneliti dapat meningkatkan keaktifan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Jeruk. Pada tahap pra siklus persentase keaktifan siswa adalah 53,33% dengan rata-rata skor 14,93 yang termasuk dalam kategori cukup. Kemudian pada siklus 1 persentase keaktifan siswa meningkat menjadi 69,89% dengan rata-rata skor 22,35 yang termasuk dalam kategori baik. Pada siklus 2 diperoleh persentase keaktifan siswa meningkat lagi yaitu menjadi 82,49% dengan rata-rata skor 26,39 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini membuktikan bahwa peneliti telah berhasil meningkatan keaktifan siswa dengan menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantuan media visual pada pembelajaran IPA dan telah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu persentase keaktifan ≥75%.
Berdasarkan uraian pembahasan diatas disimpulkan bahwa model
Think-Pair-Share berbantuan media visual mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran IPA.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lulu Kesuma Darmayati yang berjudul “Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (PTK
Kelas V SDN Masaran 1 Kab. Sragen Tahun Ajaran 2010/2011) yang
menyatakan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Pada penelitian tersebut diperoleh data yaitu 1) keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan, sebelum tindakan sebesar 8%, sesudah tindakan 48%, 2) keaktifan siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas, sebelum tindakan 16%, sesudah tindakan 72%, 3) keaktifan mengemukakan pendapat atau ide, sebelum tindakan 8%, sesudah tindakan 56%, 4) keaktifan siswa menjawab pertanyaan, sebelum tindakan 20%, sesudah tindakan 68%, 5) keaktifan siswa menyanggah atau menyetujui ide teman 12%, sesudah tindakan 72%.
1.2.3 Peningkatan Hasil Belajar 1) Pra Siklus
Hasil belajar IPA pada tindakan pra siklus, dari 30 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM yaitu sebanyak 14 siswa (46,67%) dan 16 siswa lainya (53,33%) mendapat nilai di bawah KKM, nilai terendah yaitu 48, sedangakan nilai tertinggi yaitu 90 dengan nilai rata-rata kelas 67 dan ketuntasan klasikal 46,67%. Dari hasil belajar yang masih rendah tersebut maka akan dilaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model
Think-Pair-Share berbantuan media visual melalui berberapa siklus. Di harapkan dengan
menggunakan model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar secara bertahap.
2) Siklus 1
Hasil belajar IPA pada pelaksanaan tindakan siklus 1 di kelas V SDN 1 Jeruk setelah menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantuan
media visual diperoleh data dari jumlah 30 siswa, sebanyak 22 siswa mencapai
KKM yang ditetapkan yaitu ≥65 atau tuntas dan yang tidak tuntas atau belum
mencapai KKM sebanyak 8 siswa, nilai terendah siswa adalah 50, nilai tertinggi 100 dengan rata-rata 74,33 dan ketuntasan klasikal 73,33%. Hal ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan data yang diperoleh pada pra siklus. Namun ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus 1 belum mencapai target yang sudah ditetapkan yaitu minimal 80%. Maka dari itu diadakan segala perbaikan kembali pada pembelajaran di siklus 2.
3) Siklus 2
Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 diperoleh data siswa yang tuntas sebanyak 27 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa, nilai terendah adalah 55, nilai tertinggi 100 dengan rata-rata 82 dan ketuntasan klasikal 90%. Ketuntasan belajar klasikal melalui model Think-Pair-Share berbantuan media visual pada siswa kelas V SDN 1 Jeruk Kecamatan Selo telah sesuai dengan target yang direncanakan. Pada indikator keberhasilan pencapaian ketuntasan belajar klasikal minimal 80% dan pada siklus 2 diperoleh 90% berarti penelitian sudah berhasil pada siklus 2. Walaupun sudah berhasil namun masih perlu adanya bimbingan lebih lanjut khususnya bagi 3 siswa yang tidak tuntas mencapai KKM. Ketika pembelajaran guru harus memastikan agar ketika dijelaskan dengan media visual, siswa benar-benar memperhatikan dan mengerti tentang materi yang disampaikan. Siswa yang belum tuntas diarahkan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dan tentunya lebih giat dalam belajar.
Berdasarkan uraian pembahasan diatas disimpulkan bahwa model
Think-Pair-Share berbantuan media visual mampu meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPA.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Tri Sulistiani tahun 2012 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN
Donomulyo 07 Kabupaten Malang” yang hasil penelitianya menunjukkan bahwa
dengan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatan hasil belajar pada pelajaran IPS siswa kelas V SDN Donomulyo 07. Pada penelitian
tersebut diperoleh data yaitu pada pratindakan rata-rata kelas sebesar 45,05 (5,55%), rata-rata kelas pada siklus 1 meningkat menjadi 68,36 (33,33%) dan pada siklus 2 rata-rata kelas meningkat lagi menjadi 75,38 (83,33%).