• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pairshare (TPS) Berbantuan Media Visual dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 1 Jeruk Kecamatan Selo Kabupaten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pairshare (TPS) Berbantuan Media Visual dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 1 Jeruk Kecamatan Selo Kabupaten "

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

70 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas melalui model Think-Pair-Share

berbantuan media visual yang diperoleh dari hasil tes dan nontes yang terlaksana dalam dua siklus dengan setiap siklusnya dua kali pertemuan selama dua jam pelajaran dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa di kelas V SDN 1 Jeruk Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Hasil tes tersebut diperoleh dari observasi pada saat pembelajaran dan evaluasi yang dilaksanakan di setiap akhir pertemuan kedua setiap siklus pada materi struktur bumi dan daur air oleh siswa. Data kualitatif yang diperoleh yaitu berupa hasil observasi pada saat berlangsungnya pembelajaran yang berupa aktivitas guru dan aktivitas siswa yang disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif. Hasil tes yang diperoleh di setiap evaluasi berupa data kuantitatif. Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian yang terdiri atas aktivitas guru, aktivitas siswa, keaktifan siswa dan hasil belajar dalam pelajaran IPA melalui model Think-Pair-Share berbantuan media visual pada siswa kelas V SDN 1 Jeruk Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.

1.1.1 Kondisi Awal

Peneliti melakukan observasi terlebih dahulu sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal keaktifan siswa dan tingkat hasil belajar siswa terhadap pelajaran IPA. Dari data yang diperoleh ternyata tingkat keberhasilan siswa dalam pelajaran IPA masih rendah, karena masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM dan keaktifan siswa terhadap pelajaran IPA juga masih kurang.

1.1.1.1Keaktifan siswa

(2)

Tabel 4.1

Analisis Data Pengamatan Keaktifan Siswa Pra Siklus Jumlah

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diuraikan bahwa keaktifan dari seluruh siswa sebelum menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantuan media visual diperoleh rata-rata skor sebesar 14,93 dengan persentase keaktifan sebesar 53,33% yang termasuk ke dalam kategori cukup. Dari hasil pengamatan diperoleh data dari 30 siswa, 6 siswa masuk kategori keaktifan baik dan 24 siswa kategori cukup.

1.1.1.2Hasil Belajar

Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran IPA, masih banyak siswa memperoleh nilai di bawah KKM dan hasil belajar siswa tergolong rendah. Hasil observasi dengan guru kelas hasil belajar siswa dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.2

Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA Pra Siklus

No. Kualifikasi KKM Jumlah Siswa Persentase

1 Tuntas ≥ 65 14 46,67%

(3)

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus Diperolehnya data keaktifan dan hasil belajar siswa yang masih rendah dari kelas 5 Semester II SD Negeri 1 Jeruk Tahun Pelajaran 2014/2015, maka peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian di SD Negeri 1 Jeruk peneliti bekerja sama dengan guru kelas menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantuan media visual. Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dalam 2 siklus dengan 4 kali pertemuan dalam pembelajaran. Sebelum melakukan tindakan atau model pembelajaran terlebih dahulu soal evaluasi dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan tingkat kesukaran soal, agar soal evaluasi dapat memenuhi uji kelayakan soal. Hasil uji validitas, reliabilitas dan taraf kesukaran telah dijelaskan pada bab 3.

1.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Deskripsi data pelaksanaan pada siklus 1 ini akan dijelaskan mengenai perencanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan yang terdiri dari dua kali pertemuan, observasi, dan yang terakhir adalah refleksi. Berikut ini akan dijelaskan rinciannya.

1.1.2.1Perencanaan

(4)

a. Menyusun perangkat pembelajaran yaitu RPP, materi dan media pembelajaran, lembar diskusi siswa, kisi-kisi soal evaluasi, soal evaluasi, dan lembar penilaian. Pada pertemuan pertama materi yang akan dibahas adalah tentang bentuk bumi dan lapisan-lapisan pada struktur bumi. Sedangkan pada pertemuan kedua materi yang akan dibahas adalah tentang fungsi lapisan atmosfer dan lapisan struktur atmosfer bumi beserta ciri-cirinya. Pada pertemuan kedua ini siswa diberikan soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa pada siklus 1.

b. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yaitu media visual yang di tampilkan melalui layar proyektor dengan menampilkan gambar sesuai dengan materi.

c. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru, aktivitas siswa serta keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung menggunakan model

Think-Pair-Share berbantuan media visual.

d. Menyiapkan soal dan alat evaluasi berupa lembar penilaian siswa. e. Menyiapkan lembar catatan lapangan.

1.1.2.2Pelaksanaan Tindakan A.Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin 23 Maret 2015. Pada pembelajaran IPA ini berlangsung dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran atau 2 x 35 menit. Penelitian ini berlangsung mulai pukul 07.30 sampai pukul 08.40.

a. Kegiatan Awal (10 menit)

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan I diawali dengan guru mengucapkan salam, pengkondisian kelas, mengajak siswa berdoa, serta mempresensi siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir di kelas pada hari itu. Kemudian guru menyampaikan apersepsi kepada siswa dengan bertanya

(5)

b. Kegiatan Inti (55 menit)

(6)

benar. Guru berperan sebagai penengah dan pembenaran serta membimbing siswa untuk membuat simpulan. Guru menunjuk kembali kelompok yang sudah berani maju dan banyak memberi tanggapan terhadap kelompok lain untuk maju ke depan kelas, kemudian guru memberikan bintang sebagai reward. Setelah selesai, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada kesulitan dalam pemahaman materi.

c. Kegiatan Akhir (10 menit)

Kegiatan akhir pembelajaran siswa dibimbing guru untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Kemudian guru memberikan tanya jawab kepada siswa secara lisan untuk memperdalam pengetahuan siswa. Guru menutup pelajaran tanpa mengucapkan salam.

B.Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis 26 Maret 2015. Pada pembelajaran IPA ini berlangsung dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran atau 2 x 35 menit. Penelitian ini berlangsung mulai pukul 09.30 sampai pukul 10.40.

a. Kegiatan Awal (10 menit)

Berhubung pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan II diawali pada pukul 09.30 sehingga guru tidak melakukan doa bersama dan mengecek absensi siswa, karena sudah dilakukan pada jam pertama pembelajaran. Guru

menyampaikan apersepsi kepada siswa dengan bertanya kepada siswa “Siapa yang mengetahui tentang atmosfer bumi?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (45 menit)

(7)

tentang urutan lapisan atmosfer bumi dari yang paling dekat hingga paling luar atau sebaliknya, dari pertanyaan itu masih sedikit siswa yang berani untuk menjawab. Guru memberikan penguatan dan pembenaran jika ada jawaban siswa yang kurang tepat. Kemudian siswa dibagi kelompok oleh guru secara berpasangan dengan teman sebangku atau dengan teman terdekat, untuk mengerjakan lembar diskusi yang sudah dipersiapkan oleh guru sebelumnya. Namun saat itu ada beberapa siswa yang protes untuk diganti pasanganya. Beberapa kelompok saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menyelesaikan tugasnya. Guru menekankan pada siswa untuk saling bekerjasama agar tugasnya cepat selesai. Beberapa kelompok yang masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan kemudian dibimbing guru agar dapat memudahkan siswa mengerjakan. Guru berkeliling mengamati hasil kerja setiap kelompok. Setelah semua kelompok selesai, kemudian guru meminta setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya. Dalam pertemuan kedua ini sudah banyak siswa yang ingin maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok tanpa ditunjuk terlebih dahulu oleh guru. Saat salah satu kelompok menyampaikan hasil diskusinya, kelompok lain masih saja banyak yang mengobrol dengan teman kelompoknya, namun guru justru tidak mengingatkan agar semua kelompok tetap memperhatikan kelompok yang maju. Kemudian guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberi saran kepada kelompok yang maju. Beberapa kelompok pada antusias memberikan tanggapanya. Setelah beberapa kelompok maju ke depan kemudian guru membimbing siswa untuk membuat simpulan. Guru menunjuk kembali kelompok yang sudah berani maju dan banyak memberi tanggapan terhadap kelompok lain untuk maju ke depan kelas, kemudian guru memberikan bintang sebagai reward. Setelah selesai, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada kesulitan dalam pemahaman materi.

c. Kegiatan Akhir (20 menit)

(8)

siswa untuk dikerjakan dan kemudian dikumpulkan. Selanjutnya guru mangakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

1.1.2.3Observasi

Pengamatan dilakukan oleh peneliti untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran melalui model pembelajaran

Think-Pair-Share berbantuan media visual di kelas V SDN 1 Jeruk.

1.1.2.3.1 Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

a. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Guru

Hasil observasi aktivitas guru pada pelaksanaan tindakan siklus 1 yaitu pada pembelajaran IPA melalui model Think-Pair-Share berbantuan media visual di kelas V SDN 1 Jeruk didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1

Pertemuan Aspek yang terpenuhi Persentase Kategori

Ya Tidak

I 16 4 80% Baik (B)

II 18 2 90% Sangat Baik (A)

Rata-rata 17 3 85% Sangat Baik (A)

Berdasarkan hasil tabel 4.3 pada siklus 1 pertemuan I, hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Think-Pair-Share berbantuan media visual memperoleh persentase 80% dengan

kategori baik. Penilaian ini dilakukan berdasarkan perolehan skor pada indikator yang sudah ditetapkan yaitu ada 20 indikator. Dari 20 indikator tersebut diperoleh

data sebanyak 16 pada kolom “Ya”, dan 4 pada kolom “Tidak”. Sehingga

(9)

menutup pelajaran dengan salam. Ketika guru sudah membagi siswa ke dalam kelompok, guru hanya mengamati dan membimbing siswa tanpa mengingatkan supaya bekerjasama dalam melaksanakan diskusi dan ketika ada kelompok maju mempresentasikan hasil diskusinya, masih banyak siswa yang membacakanya dengan grogi, hal tersebut terjadi karena guru kurang memotivasi siswa untuk tampil dengan percaya diri. Sedangkan evaluasi belum diberikan karena evaluasi akan dilakukan pada pelaksanaan siklus 1 pertemuan II.

Pada pelaksanaan pertemuan II, hasil observasi guru dalam aktivitas pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantuan media visual mengalami peningkatan persentase yaitu sebesar 90% dengan kategori sangat baik. Dari 20 indikator tersebut diperoleh data sebanyak 18 pada

kolom “Ya”, dan 2 pada kolom “Tidak”. Dari data tersebut masih terdapat indikator yang belum terlaksana yaitu pada indikator guru memberikan motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai dan guru memperingatkan siswa supaya memperhatikan kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusi. Di kegiatan awal guru seketika langsung masuk ke pembelajaran tanpa memotivasi siswa terlebih dahulu dan ketika ada kelompok yang sedang maju dan kelompok lain ada yang tidak memperhatikan, guru justru hanya diam saja.

Berdasarkan hasil tabel 4.3, observasi menyatakan bahwa aktivitas pembelajaran menggunakan model Think-Pair-Share berbantuan media visual yang dilakukan guru pada siklus 1 secara keseluruhan dapat diperoleh nilai rata-rata 85% yang termasuk ke dalam kategori sangat baik. Dapat disimpulkan secara keseluruhan guru sudah mengajar dengan sangat baik, sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan. Namun ada beberapa hal yang harus diperbaiki untuk menunjang pembelajaran lebih baik lagi pada siklus 2.

b. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa

(10)

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1

Pertemuan Aspek yang terpenuhi Persentase Kategori

Ya Tidak

I 11 4 73,33% Baik (B)

II 13 2 86,67 % Sangat Baik (A)

Rata-rata 12 3 80% Sangat Baik (A)

Berdasarkan hasil tabel 4.4 pada siklus 1 pertemuan I, hasil observasi menyatakan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan model

Think-Pair-Share berbantuan media visual memperoleh persentase 73,33%

dengan kategori baik. Penilaian ini dilakukan berdasarkan perolehan skor pada indikator yang sudah ditetapkan yaitu ada 15 indikator. Dari 15 indikator tersebut

diperoleh data sebanyak 11 pada kolom “Ya”, dan 4 pada kolom “Tidak”.

Sehingga diperoleh rata-rata 73,33% indikator yang terlaksana dengan baik dan sisanya belum terlaksana. Jadi dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan siklus 1 pertemuan I masih terdapat indikator yang belum terlaksana yaitu pada indikator siswa mengemukakan pendapat dan idenya ketika diberi pertanyaan oleh guru

(Think), siswa mampu menerima kritikan atau perbedaan pendapat dari kelompok

lain, siswa membuat rangkuman pembelajaran dan siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tenang dan mengumpulkanya setelah selesai. Ketika guru memberikan suatu pertanyaan kepada siswa, saat itu siswa belum ada yang berani menjawab atau mengemukakan pendapat mengenai pertanyaan yang di berikan guru tersebut. Hal tersebut disebabkan karena masih takutnya siswa jika salah dalam menjawab. Sedangkan evaluasi soal akan dilaksanakan pada pertemuan yang kedua.

Pada pelaksanaan pertemuan II, hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan model Think-Pair-Share berbantuan media visual mengalami peningkatan persentase yaitu sebesar 86,67 % dengan kategori sangat baik. Dari 15 indikator tersebut diperoleh data sebanyak 13 pada kolom “Ya”, dan

(11)

terlaksana yaitu pada indikator siswa dibentuk berkelompok tanpa adanya keributan dan siswa membuat rangkuman pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena siswa ada yang tidak mau untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya karena berbeda jenis, hal tersebut tentunya dapat menggangu kegaduhan di dalam kelas. Selama dilaksanakan proses pembelajaran belum ada siswa yang mencoba membuat rangkuman pembelajaran.

Berdasarkan hasil tabel 4.4, observasi menyatakan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan model Think-Pair-Share berbantuan media visual pada siklus 1 secara keseluruhan dapat diperoleh nilai rata-rata 80% yang termasuk ke dalam kategori sangat baik. Dapat disimpulkan secara keseluruhan siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan sangat baik, namun ada beberapa hal yang harus diperbaiki untuk menunjang pembelajaran lebih baik lagi pada siklus 2.

1.1.2.3.2 Keaktifan Siswa

Hasil pengamatan keaktifan siswa dilaksanakan dengan mengamati satu persatu siswa selama mengikuti pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantuan media visual. Jumlah siswa yang diamati pada siklus 1 ini sebanyak 30 siswa. Data pengamatan keaktifan siswa yang diperoleh pada siklus 1 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5

(12)

keaktifan siswa meningkat menjadi 23,13 dengan persentase 72,29% dalam kategori baik.

Hasil pengamatan pada siklus 1 pertemuan I diperoleh data dari 30 siswa, 2 siswa masuk kategori keaktifan sangat baik, 27 siswa kategori baik, dan 1 siswa kategori cukup. Sedangkan pada pertemuan II keaktifan siswa meningkat yaitu diperoleh data 4 siswa masuk kategori sangat baik dan 26 siswa kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada siklus 1 dari pertemuan I dan II diperoleh rata-rata skor 22,35 dengan persentase 69,89% dengan kategori keaktifan baik. Hasil persentase yang diperoleh pada siklus 1 ini belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu ≥ 75%. Sehingga perlu dilaksanakan siklus berikutnya dengan segala perbaikan agar nantinya dapat tercapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Dari hasil data keaktifan siklus 1 dapat diketahui perbandingan keaktifan siswa dengan tahap pra siklus yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.6

Perbandingan Keaktifan Siswa Pra Siklus dengan Siklus 1 Tahap Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Persentase Kategori Prasiklus 448 14,93 53,33 % Cukup (C)

Siklus 1 671 22,35 69,89 % Baik (B)

(13)

0 20 40 60 80 100

Pra Siklus Siklus 1

Persentase Keaktifan (%)

Rata-rata skor

Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Keaktifan Siswa Pra Siklus dengan Siklus 1

1.1.2.3.3 Hasil Belajar

Hasil belajar pada pembelajaran IPA melalui model Think-Pair-Share

berbantuan media visual pada siswa kelas V SDN 1 Jeruk Kecamatan Selo pada siklus 1 diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Belajar Siswa Siklus 1

No. Kualifikasi KKM Jumlah Siswa Persentase

1 Tuntas ≥ 65 22 73,33%

2 Belum Tuntas < 65 8 26,67%

Nilai hasil belajar terendah 50 Nilai hasil belajar tertinggi 100 Rata-rata nilai hasil belajar 74,33

Ketuntasan Klasikal 73,33%

Berdasarkan tabel 4.7 setelah dilakukanya tindakan melalui model

Think-Pair-Share berbantuan media visual pada siklus 1 diperoleh data hasil belajar

(14)

74,33 dan ketuntasan klasikal 73,33%. Hasil yang diperoleh pada siklus 1 ini belum mencapai indikator keberhasilan. Hasil belajar pada pembelajaran IPA melalui model Think-Pair-Share berbantuan media visual pada siswa kelas V SDN 1 Jeruk pada siklus 1 dibandingkan dengan pra siklus yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.8

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus 1

No Pencapaian Pra Siklus Siklus 1

1 Tuntas 14 22

2 Tidak tuntas 16 8

4 Nilai terendah 48 50

5 Nilai tertinggi 90 100

6 Rata-rata 67 74,33

7 Ketuntasan klasikal 46,67% 73,33%

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat adanya peningkatan dari hasil belajar yang diperoleh pada pra siklus dengan hasil belajar pada pelaksanaan tindakan siklus 1. Data yang diperoleh pada siklus 1 siswa yang tuntas meningkat menjadi 22 siswa, rata-rata meningkat 7,33 menjadi 74,33 dan ketuntasan klasikal meningkat 26,66% menjadi 73,33%.

(15)

Gambar 4.3 Diagram Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus 1

1.1.2.4Refleksi

Refleksi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan yang muncul dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Think-Pair-Share berbantuan media visual yang telah terlaksana pada siklus 1,

pertemuan I dan pertemuan II. Selain itu juga untuk membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator yang diharapkan. Refleksi ini dilakukan dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas, guru observer, dan peneliti. Dalam diskusi ini berisi tentang evaluasi bagaimana model pembelajaran Think-Pair-Share berbantuan media visual bagi guru kelas, siswa, dan peneliti. Dari diskusi yang telah dilakukan didapatkan bahwa guru kelas dan observer memperoleh pengalaman baru dengan menerapkan model pembelajaran

Think-Pair-Share berbantuan media visual yang dapat menumbuhkan keaktifan

dan semangat siswa siswa dalam menjani proses pembelajaran. Bagi siswa dirasa pembelajaran lebih mudah diterima karena materi pembelajaran disajikan melalui media visual sehingga mudah untuk diingat. Selain itu pembelajaran juga sudah berjalan dengan baik sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran

(16)

Adapun permasalahan yang ada dalam pembelajaran IPA melalui model

Think-Pair-Share berbantuan media visual adalah sebagai berikut:

a. Hasil belajar yang diperoleh masih belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai yaitu 80%. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa adalah 73,33% dengan nilai rata-rata 74,33. Dari 30 siswa diperoleh 22 (73,33%) siswa yang tuntas belajar dan 8 (26,67%) siswa yang belum tuntas belajar dengan batas ketuntasan belajar (KKM) ≥ 65.

b. Keaktifan siswa pada siklus 1 diperoleh rata-rata skor 22,35 dengan persentase 69,89% dengan kategori keaktifan baik. Hasil persentase yang diperoleh pada siklus 1 ini belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu

≥ 75%. Sehingga perlu dilaksanakan siklus berikutnya dengan segala perbaikan

c. Ketika pelaksanaan diskusi kelompok, guru belum mengingatkan supaya siswa saling bekerjasama dalam mengerjakan diskusi kelompok.

d. Guru belum memberikan memotivasi siswa agar dapat percaya diri ketika akan mempresentasikan hasil dikusi kelompoknya di depan kelas.

e. Ketika pembelajaran sudah selesai guru belum memberikan salam kepada siswa.

f. Sebagian siswa belum terbiasa mengemukakan pendapat dan idenya ketika diberi pertanyaan oleh guru.

g. Siswa belum mampu menerima kritikan atau perbedaan pendapat dari kelompok lain.

h. Siswa masih belum terbiasa menanggapi jawaban dari kelompok yang maju pada saat presentasi kelompok.

i. Sebagian siswa tidak mendengarkan/memperhatikan siswa yang sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompok siswa lain.

j. Siswa belum terbiasa membuat rangkuman pembelajaran.

1.1.3 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 2

(17)

terdiri dari dua kali pertemuan, observasi, dan yang terakhir adalah refleksi. Berikut ini akan dijelaskan rinciannya.

1.1.3.1Perencanaan

Peneliti membuat berbagai perencanaan sebelum melaksanakan tindakan yaitu sebagai berikut:

1. Dari berbagai permasalahan yang muncul pada pelaksanaan tindakan siklus 1 maka perlu diadakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus 2. Pengadaan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan siklus 2 adalah sebagai berikut:

a) Guru lebih mengingatkan siswa supaya saling bekerjasama dan lebih aktif dalam mengerjakan diskusi kelompok, agar dalam megerjakan tugas yang diberikan cepat selesai.

b) Guru lebih memotivasi pada siswa agar dapat percaya diri ketika akan mempresentasikan hasil dikusi kelompoknya di depan kelas. Sehingga ketika presentasi siswa tidak malu dan grogi terhadap teman-temanya.

c) Guru memperingatkan seluruh siswa agar mendengarkan/memperhatikan siswa yang sedang mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

d) Guru menjadi penengah ketika ada kelompok yang berbeda pendapat supaya jalanya diskusi secara klasikal berjalan kondusif.

e) Setiap mengakhiri pembelajaran hendaknya guru memberikan salam terlebih dahulu sebelum meninggalkan siswa.

f) Guru meminta kepada seluruh siswa untuk lebih aktif dalam berpendapat atau menanggapi setiap jawaban yang disampaikan oleh siswa lain, dan memancing siswa dengan pemberian reward.

g) Guru menekankan kepada siswa untuk terbiasa membuat rangkuman dari pembelajaran yang sudah dipelajari bersama, agar mudah untuk dipelajari dan di pahami kembali.

(18)

adalah tentang kegunaan air bagi kehidupan manusia dan menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. Pada pertemuan kedua ini siswa diberikan soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa pada siklus 2. 3. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yaitu media visual yang di tampilkan melalui layar proyektor dengan menampilkan gambar sesuai dengan materi.

4. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru, aktivitas siswa serta keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung menggunakan model

Think-Pair-Share berbantuan media visual.

5. Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar penilaian siswa. 6. Menyiapkan lembar catatan lapangan.

1.1.3.2Pelaksanaan Tindakan A.Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan siklus 2 pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin 30 Maret 2015. Pada pembelajaran IPA ini berlangsung dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran atau 2 x 35 menit. Penelitian ini berlangsung mulai pukul 07.30 sampai pukul 08.40.

a. Kegiatan Awal (10 menit)

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan I diawali dengan guru mengucapkan salam, pengkondisian kelas, mengajak siswa berdoa, serta mempresensi siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir di kelas pada hari itu. Kemudian guru menyampaikan apersepsi kepada siswa dengan bertanya

kepada siswa “Siapa yang mengetahui tentang daur air itu apa?” kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (55 menit)

(19)

mempelajari materinya guru bertanya secara individu tentang proses terjadinya daur air, dari pertanyaan itu sebagian besar siswa mulai berani untuk menjawab. Guru memberikan penguatan dan pembenaran jika ada jawaban siswa yang kurang tepat. Kemudian siswa dibagi kelompok oleh guru secara berpasangan dengan teman sebangku atau dengan teman terdekat, untuk mengerjakan lembar diskusi yang sudah dipersiapkan oleh guru sebelumnya. Beberapa kelompok saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menyelesaikan tugasnya, salah satu anggota kelompok ada yang mencatat hasil diskusi dan anggota kelompok satunya mencari sumber materi di dalam buku paket. Guru menekankan pada siswa untuk saling bekerjasama agar tugasnya cepat selesai. Dari beberapa kelompok jika masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan, guru menghampiri kelompok tersebut untuk dibantu dan dibimbing. Guru berkeliling mengamati hasil kerja setiap kelompok. Setelah semua kelompok selesai, kemudian guru meminta setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya. Beberapa kelompok antusias untuk maju mempresentasikan hasilnya. Saat salah satu kelompok menyampaikan hasil diskusinya, kelompok lain terlihat memperhatikan dan mendengarkan. Kemudian guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberi saran kepada kelompok yang maju. Beberapa kelompok memberikan tanggapan dan saran kepada kelompok yang maju. Setelah itu kemudian guru membimbing siswa untuk membuat simpulan. Guru menunjuk kembali kelompok yang sudah berani maju dan banyak memberi tanggapan terhadap kelompok lain untuk maju ke depan kelas, kemudian guru memberikan bintang sebagai reward. Setelah selesai, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada kesulitan dalam pemahaman materi.

c. Kegiatan Akhir (10 menit)

(20)

B.Pertemuan 2

Pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis 2 April 2015. Pada pembelajaran IPA ini berlangsung dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran atau 2 x 35 menit. Penelitian ini berlangsung mulai pukul 09.30 sampai pukul 10.40.

a. Kegiatan Awal (10 menit)

Berhubung pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan 2 diawali pada pukul 09.30 sehingga guru tidak melakukan doa bersama dan mengecek absensi siswa, karena sudah dilakukan pada jam pertama pembelajaran. Guru

menyampaikan apersepsi kepada siswa dengan bertanya kepada siswa “Siapa yang mengetahui tentang kegunaan air bagi kehidupan manusia?”. Guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam pembelajaran, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

b. Kegiatan Inti (45 menit)

(21)

Beberapa kelompok yang masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan kemudian dibimbing guru agar dapat memudahkan siswa mengerjakan. Guru berkeliling mengamati hasil kerja setiap kelompok. Setelah semua kelompok selesai, kemudian guru meminta setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya. Dalam siklus 2 pertemuan II ini sebagian besar siswa ingin maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok tanpa ditunjuk terlebih dahulu oleh guru. Siswa yang lain memperhatikan dan mengamati kelompok yang sedang presentasi. Kemudian guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberi saran kepada kelompok yang maju. Beberapa kelompok pada antusias memberikan tanggapanya. Setelah beberapa kelompok maju ke depan kemudian guru membimbing siswa untuk membuat simpulan. Guru menunjuk kembali kelompok yang sudah berani maju dan banyak memberi tanggapan terhadap kelompok lain untuk maju ke depan kelas, kemudian guru memberikan bintang sebagai reward. Setelah selesai, guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan langsung menyampaikan kesimpulan pada kegiatan akhir.

c. Kegiatan Akhir (20 menit)

Kegiatan akhir pembelajaran siswa dibimbing guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Kemudian guru memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan dan dikumpulkan, selanjutnya guru mangakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

1.1.3.3Observasi

Pengamatan dilakukan oleh peneliti untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran melalui model pembelajaran Think-Pair-Share

berbantuan media visual di kelas V SDN 1 Jeruk.

1.1.3.3.1 Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

a. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Guru

(22)

Tabel 4.9

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 2

Pertemuan Aspek yang terpenuhi Persentase Kategori

Ya Tidak

1 18 2 90% Sangat Baik (A)

2 19 1 95% Sangat Baik (A)

Rata-rata 18,5 1,5 92,5% Sangat Baik (A)

Berdasarkan hasil tabel 4.9 pada siklus 2 pertemuan I, hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Think-Pair-Share berbantuan media visual memperoleh persentase 90% dengan

kategori sangat baik. Penilaian ini dilakukan berdasarkan perolehan skor pada indikator yang sudah ditetapkan yaitu ada 20 indikator. Dari 20 indikator tersebut

diperoleh data sebanyak 18 pada kolom “Ya”, dan 2 pada kolom “Tidak”.

Sehingga diperoleh rata-rata 90% indikator yang terlaksana dengan baik dan sisanya belum terlaksana. Jadi dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan siklus 2 pertemuan I masih terdapat indikator yang belum terlaksana yaitu pada indikator guru memberikan motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai dan guru memberikan evaluasi soal. Evaluasi soal belum diberikan karena pengadakan evaluasi dilakukan pada pelaksanaan siklus 2 pertemuan II.

Pada pelaksanaan pertemuan II, hasil observasi guru dalam aktivitas pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantuan media visual mengalami peningkatan persentase yaitu sebesar 95% dengan kategori sangat baik. Dari 20 indikator tersebut diperoleh data sebanyak 19 pada

kolom “Ya”, dan 1 pada kolom “Tidak”. Dari data tersebut masih terdapat indikator yang belum terlaksana yaitu pada indikator Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab jika ada kesulitan pemahaman materi.. Sehingga setelah pemberian reward guru langsung menyimpulkan pembelajaran.

(23)

rata-rata 92,5% yang termasuk ke dalam kategori sangat baik. Dapat disimpulkan secara keseluruhan guru sudah mengajar dengan sangat baik, sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan. Setelah mengetahui aktivitas guru pada siklus 1 dan 2 maka dapat dibuat perbandingan dengan diagram batang berikut ini :

50 60 70 80 90 100

Siklus 1 Siklus 2

Persentase aktivitas guru (%)

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Aktivitas Guru Siklus 1 dengan Siklus 2

Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa rata-rata persentase aktivitas guru pada siklus 1 yaitu 85% dan kemudian meningkat 7,5% pada siklus 2 sehingga menjadi 92,5% dengan kategori aktivitas guru sangat baik.

b. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil observasi aktivitas siswa pada pelaksanaan tindakan siklus 2 pada pembelajaran IPA melalui model Think-Pair-Share berbantuan media visual pada siswa kelas V SDN 1 Jeruk didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2

Pertemuan Aspek yang terpenuhi Persentase Kategori

Ya Tidak

1 14 1 93,33% Baik (B)

2 15 0 100 % Sangat Baik (A)

(24)

Berdasarkan hasil tabel 4.10 pada siklus 2 pertemuan I, hasil observasi menyatakan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan model

Think-Pair-Share berbantuan media visual memperoleh persentase 93,33%

dengan kategori sangat baik. Penilaian ini dilakukan berdasarkan perolehan skor pada indikator yang sudah ditetapkan yaitu ada 15 indikator. Dari 15 indikator tersebut diperoleh data sebanyak 14 pada kolom “Ya”, dan 1 pada kolom “Tidak”. Sehingga diperoleh rata-rata 93,33% indikator yang terlaksana dengan sangat baik dan sisanya belum terlaksana. Jadi dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan siklus 2 pertemuan I masih terdapat indikator yang belum terlaksana yaitu pada indikator siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tenang dan mengumpulkanya setelah selesai. Kerana pada pertemuan I evaluasi belum diadakan, dan diadakan pada pertemuan II.

Pelaksanaan pertemuan II, hasil observasi dalam aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan model Think-Pair-Share berbantuan media visual mengalami peningkatan persentase yaitu sebesar 100% dengan kategori sangat baik. Dari 15 indikator semuanya sudah terlaksana dengan sangat baik oleh siswa. Sehingga pada pertemuan kedua ini pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan rencana tindakan kelas.

(25)

Gambar 4.5 Diagram Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus 1 dengan Siklus 2

Berdasarkan gambar 4.5 dapat diketahui bahwa rata-rata persentase aktivitas siswa pada siklus 1 yaitu 80% dan kemudian meningkat 16,65% pada siklus 2 sehingga menjadi 96,65% dengan kategori aktivitas siswa sangat baik.

1.1.3.3.2 Keaktifan Siswa

Hasil pengamatan keaktifan siswa dilaksanakan dengan mengamati satu persatu siswa selama mengikuti pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantuan media visual. Jumlah siswa yang diamati pada siklus 2 ini sebanyak 30 siswa. Data pengamatan keaktifan siswa yang diperoleh pada siklus 2 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.11

Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus 2

Pertemuan Jumlah Skor

Rata-rata

Skor Persentase Kategori

I 770 25,66 80,20 % Sangat Baik (A)

II 814 27,13 84,79 % Sangat Baik (A) Rata-rata 792 26,39 82,49 % Sangat Baik (A)

(26)

skor keaktifan siswa meningkat menjadi 27,13 dengan persentase 84,79% dalam kategori sangat baik.

Hasil pengamatan pada siklus 2 pertemuan I diperoleh data dari 30 siswa, 14 siswa masuk kategori keaktifan sangat baik dan 16 siswa kategori baik. Sedangkan pada pertemuan II keaktifan siswa meningkat yaitu diperoleh data 21 siswa masuk kategori sangat baik dan 9 kategori baik.

Dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa pada siklus 2 dari pertemuan I dan II diperoleh rata-rata skor 26,39 dengan persentase 82,49% yang termasuk ke dalam kategori sangat baik. Sehingga dengan perolehan tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu ≥ 75%. Dari hasil data keaktifan

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa keaktifan siswa dari tahap pra siklus mengalami peningkatan pada siklus 1 dan meningkat lagi pada siklus 2. Dari tebel tersebut diperoleh data jumlah skor pada pra siklus 448, rata-rata skor 14,93 dengan persentase 53,33% yang termasuk ke dalam kategoti cikup. Pada siklus 1 diperoleh skor 671, rata-rata skor 22,35 dengan persentase 69,89% yang termasuk ke dalam kategori baik, kemudian setelah diadakanya siklus 2 perolehan data mengalami peningkatan jumlah skor menjadi 792, rata-rata skor 26,39 dengan persentase 82,49% yang termasuk ke dalam kategori sangat baik.

(27)

Gambar 4.6 Diagram Peningkatan Keaktifan Siswa Setiap Siklus

1.1.3.3.3 Hasil Belajar

Hasil belajar pada pembelajaran IPA melalui model Think-Pair-Share

berbantuan media visual pada siswa kelas V SDN 1 Jeruk Kecamatan Selo pada siklus 1 diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Belajar Siswa Siklus 2

No. Kualifikasi KKM Jumlah Siswa Persentase

1 Tuntas ≥ 65 27 90 %

2 Belum Tuntas < 65 3 10 %

Nilai hasil belajar terendah 55 Nilai hasil belajar tertinggi 100 Rata-rata nilai hasil belajar 82

Ketuntasan Klasikal 90 %

(28)

Hasil belajar pada pembelajaran IPA melalui model Think-Pair-Share

berbantuan media visual pada siswa kelas V SDN 1 Jeruk pada siklus 2 dibandingkan dengan siklus 1 diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.14

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus

No Pencapaian Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

1 Tuntas 14 22 27

2 Tidak tuntas 16 8 3

4 Nilai terendah 48 50 55

5 Nilai tertinggi 90 100 100

6 Rata-rata 67 74,33 82

7 Ketuntasan klasikal 46,67% 73,33% 90 %

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar yang diperoleh dari data pra siklus kemudian pelaksanaan siklus 1 dan pelaksanaan siklus 2. Data yang diperoleh ketuntasan klasikal pada pra siklus 46,67% kemudian meningkat pada siklus 1 menjadi 73,33% dan meningkat lagi menjadi 90%.

Ketuntasan belajar klasikal melalui model Think-Pair-Share dengan media berbantuan media visual pada siswa kelas V SDN 1 Jeruk telah mencapai target pada siklus 2. Karena pada indikator keberhasilan pencapaian ketuntasan belajar klasikal minimal 80% dan pada siklus 2 diperoleh 90% berarti penelitian ini sudah berhasil pada siklus 2.

(29)

Gambar 4.7 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus

Berdasarkan diagram tersebut terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus sampai dengan siklus 2. Dari pra siklus ke siklus 1 persentase kenaikan ketuntasan klasikal adalah 25% dan dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan 16,67%.

1.1.3.4Refleksi

Seusai melakukan pembelajaran pada siklus 2, dari pertemuan I dan II Selanjutnya akan dilakukan refleksi atas segala kegiatan pembelajaran. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan dalam proses pembelajaran dengan indikator kinerja. Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil evaluasi pada siklus 2 dapat dijelaskan sebagai berikut ini:

a. Aktivitas guru meningkat dibandingkan dengan siklus sebelumnya dengan perolehan rata-rata persentase pada siklus 2 pertemuan I dan II sebesar 85% dalam kriteria sangat baik.

b. Aktivitas siswa juga meningkat dengan perolehan rata-rata persentase pada siklus 2 pertemuan I dan II sebesar 96,65% dalam kriteria sangat baik.

c. Keaktifan pada siklus 2 diperoleh rata-rata skor 26,39 dengan persentase 82,49% yang termasuk ke dalam kategori sangat baik. Sehingga dengan perolehan tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan

(30)

d. Hasil belajar yang diperoleh adalah nilai terendah 55 dan tertinggi 100 dengan rata-rata 82 dan persentase ketuntasan klasikal 90% dan telah mencapai indikator keberhasilan yaitu sekurang-kurangnya ketuntasan klasikal 80%.

1.1.4 Rekapitulasi Data Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Rekapitulasi data pada prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.15

Rekapitulasi Persentase Data Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 No Sumber data Pra siklus Siklus 1 Siklus 2

1 Aktivitas guru - 85% 92,5%

2 Aktivitas siswa - 80% 96,65%

3 Keaktifan siswa 53,33% 69,89% 82,49%

4 Hasil belajar siswa 46,67% 73,33% 90%

Berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas guru dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 7,5% yaitu dari 85% menjadi 92,5%. Peningkatan aktivitas siswa dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 16,65% yaitu dari 80% menjadi 96,65%. Hal tersebut menandakan bahwa penggunaan model pembelajaran Think-Pair-Share berbantuan media visual yang diterapkan pada pelajaran IPA kelas V SDN 1 Jeruk sudah terlaksana dengan sangat baik.

Peningkatan keaktifan siswa dari prasiklus ke siklus 1 sebesar 16,56% yaitu dari 53,33% menjadi 69,89%. Dan keaktifan siswa dari siklus 1 ke siklus 2 juga mengalami peningkatan sebesar 12,6% yaitu dari 69,89% menjadi 82,49%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran

Think-Pair-Share berbantuan media visual dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran IPA.

(31)

berbantuan media visual dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran, mengemukakakan pendapat. Selain itu penggunaan media visual sebagai alat penyampaian materi dalam pembelajaran lebih mudah untuk dipahami dan diingat oleh siswa.

Rekapitulasi data pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 dapat disajikan dalam bentuk diagram berikut ini :

Gambar 4.8 Diagram Rekapitulasi Persentase Data Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan gambar 4.8, dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas guru dan siswa dari siklus 1 sampai siklus 2. Persentase aktivitas guru siklus 1 85%, siklus 2 92,5%. Persentase aktivitas siswa siklus 1 80%, siklus 2 96,65%. Peningkatan juga pada keaktifan siswa dari pra siklus sampai siklus 2. Persentase keaktifan siswa pra siklus 53,33%, siklus 1 69,89%, dan siklus 2 82,49%. Terjadi peningkatan ketuntasan klasikal pada hasil belajar siswa dari pra siklus sampai dengan siklus 2. Persentase hasil belajar pra siklus 46,67%, siklus 1 73,33%, dan siklus 2 90%.

1.2 Pembahasan Hasil Penelitian

(32)

pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share berbantuan media visual mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

1.2.1 Kondisi Awal

Kondisi awal ini pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran

Think-Pair-Share berbantuan media visual. Dari hasil pengamatan dapat diketahui

bahwa keaktifan dari seluruh siswa masih rendah yaitu diperoleh rata-rata skor sebesar 14,93 dengan persentase keaktifan sebesar 53,33% yang termasuk ke dalam kategori cukup. Hal tersebut juga berdampak pada hasil belajar IPA dari 30 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM yaitu hanya sebanyak 14 siswa (46,67%) dan 16 siswa lainya (53,33%) mendapat nilai di bawah KKM, nilai terendah yaitu 48, sedangakan nilai tertinggi yaitu 90 dengan nilai rata-rata kelas 67 dan ketuntasan klasikal 46,67%. Keaktifan dan hasil belajar siswa yang masih rendah tentunya harus diperbaiki yang salah satunya dengan cara melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti melakukan PTK ini dalam 2 siklus dengan 4 kali pertemuan. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share berbantuan media visual selama melakukan penelitian.

1.2.2 Peningkatan Keaktifan Siswa

(33)

Berdasarkan uraian pembahasan diatas disimpulkan bahwa model

Think-Pair-Share berbantuan media visual mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran IPA.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lulu Kesuma Darmayati yang berjudul “Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (PTK

Kelas V SDN Masaran 1 Kab. Sragen Tahun Ajaran 2010/2011) yang

menyatakan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Pada penelitian tersebut diperoleh data yaitu 1) keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan, sebelum tindakan sebesar 8%, sesudah tindakan 48%, 2) keaktifan siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas, sebelum tindakan 16%, sesudah tindakan 72%, 3) keaktifan mengemukakan pendapat atau ide, sebelum tindakan 8%, sesudah tindakan 56%, 4) keaktifan siswa menjawab pertanyaan, sebelum tindakan 20%, sesudah tindakan 68%, 5) keaktifan siswa menyanggah atau menyetujui ide teman 12%, sesudah tindakan 72%.

1.2.3 Peningkatan Hasil Belajar 1) Pra Siklus

Hasil belajar IPA pada tindakan pra siklus, dari 30 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM yaitu sebanyak 14 siswa (46,67%) dan 16 siswa lainya (53,33%) mendapat nilai di bawah KKM, nilai terendah yaitu 48, sedangakan nilai tertinggi yaitu 90 dengan nilai rata-rata kelas 67 dan ketuntasan klasikal 46,67%. Dari hasil belajar yang masih rendah tersebut maka akan dilaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model

Think-Pair-Share berbantuan media visual melalui berberapa siklus. Di harapkan dengan

menggunakan model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar secara bertahap.

2) Siklus 1

(34)

media visual diperoleh data dari jumlah 30 siswa, sebanyak 22 siswa mencapai

KKM yang ditetapkan yaitu ≥65 atau tuntas dan yang tidak tuntas atau belum

mencapai KKM sebanyak 8 siswa, nilai terendah siswa adalah 50, nilai tertinggi 100 dengan rata-rata 74,33 dan ketuntasan klasikal 73,33%. Hal ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan data yang diperoleh pada pra siklus. Namun ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus 1 belum mencapai target yang sudah ditetapkan yaitu minimal 80%. Maka dari itu diadakan segala perbaikan kembali pada pembelajaran di siklus 2.

3) Siklus 2

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 diperoleh data siswa yang tuntas sebanyak 27 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa, nilai terendah adalah 55, nilai tertinggi 100 dengan rata-rata 82 dan ketuntasan klasikal 90%. Ketuntasan belajar klasikal melalui model Think-Pair-Share berbantuan media visual pada siswa kelas V SDN 1 Jeruk Kecamatan Selo telah sesuai dengan target yang direncanakan. Pada indikator keberhasilan pencapaian ketuntasan belajar klasikal minimal 80% dan pada siklus 2 diperoleh 90% berarti penelitian sudah berhasil pada siklus 2. Walaupun sudah berhasil namun masih perlu adanya bimbingan lebih lanjut khususnya bagi 3 siswa yang tidak tuntas mencapai KKM. Ketika pembelajaran guru harus memastikan agar ketika dijelaskan dengan media visual, siswa benar-benar memperhatikan dan mengerti tentang materi yang disampaikan. Siswa yang belum tuntas diarahkan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dan tentunya lebih giat dalam belajar.

Berdasarkan uraian pembahasan diatas disimpulkan bahwa model

Think-Pair-Share berbantuan media visual mampu meningkatkan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran IPA.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Tri Sulistiani tahun 2012 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN

Donomulyo 07 Kabupaten Malang” yang hasil penelitianya menunjukkan bahwa

(35)

Gambar

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA Pra Siklus
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Produk berair, tidak bersifat asam (pH &gt; 5,0), dapat mengandung garam atau gula atau keduanya, termasuk emulsi minyak dalam air dengan kandungan lemak rendah

Website Band Bondan Prakoso &amp; Fade2Black dibangun menggunakan visualisasi multimedia Visual Studio.Net 2005 dengan teknologi Ajax serta menggunakan software pendukung

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa p-value sebesar 0,52 yang berarti tidak terdapat perbedaanlama in- volusio uteri pada ibu nifas yang mengguna- kan IUD post placenta

[r]

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan banyak karunia dan nikmat-Nya, sehingga penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan

cellulose acetat dari residu rumput laut Eucheuma Spinosum yang akan digunakan.. untuk proses penghilangan kandungan garam (desalinasi) pada air payau

Dalam penjelasan pasal tersebut disebutkan bahwa lembaga pengawasan jasa keuangan yang akan dibentuk melakukan pengawasan terhadap Bank dan