• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI MENELADANI PERJUANGAN DAKWAH RASULULLAH SAW DI MADINAH MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI MENELADANI PERJUANGAN DAKWAH RASULULLAH SAW DI MADINAH MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI MENELADANI PERJUANGAN DAKWAH

RASULULLAH SAW DI MADINAH

MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

KHANIFATUL HUSNIYATI SAKIROH NIM. 11114032

(2)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI MENELADANI PERJUANGAN DAKWAH

RASULULLAH SAW DI MADINAH

MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

KHANIFATUL HUSNIYATI SAKIROH NIM. 11114032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

MOTTO

َني ِرِباَّصلا َعَم ُهَّللا َو

...

...Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.(Q.S. Al-Anfal:66)

( Departemen Agama RI, 2009: 185)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta karunia-Nya. Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak Sukri dan Ibu Mudlofiroh yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidikku dengan penuh ketulusan, kasih sayang dan pengorbanan baik secara lahir maupun batin, serta iringan doanya yang tak pernah terputus. 2. Adikku tersayang Qofin Mahasin yang menjadi penyemangat untuk selalu

menjadi insan yang lebih baik lagi.

3. Keluarga besarku semua yang aku sayangi, terimakasih atas nasihat dan motivasi serta do’a kalian semua.

4. Belahan jiwaku yang entah dimanapun kamu berada sekarang, ini bukti bahwa aku disini masih berusaha untuk menjadi lebih baik lagi.

5. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan warna dalam hidupku, baik suka maupun duka, terimakasih atas do’a dan motivasi yang kalian berikan.

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan banyak karunia dan nikmat-Nya, sehingga penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW Di Madinah Menggunakan Metode Tutor Sebaya Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabatnya. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

4. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku dosen pembimbing akademik. 5. Bapak Dr. Winarno, S.Si., M. Pd., selaku pembimbing skripsi yang telah

membimbing dan mengarahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Ibu Dra. Ariyati Adi Kusumawati, selaku kepala SMA Negeri 1 Tuntang yang

(9)

7. Bapak Drs. Djudi, selaku guru mata pelajaran PAI di SMA Negeri 1 Tuntang yang telah banyak sekali membantu dalam penelitian ini.

8. Bapak dan Ibu dosen yang selama ini telah berbagi ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

9. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dan hanya Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati peneliti mempersembahkan hasil penelitian yang jauh dari kesempurnaan ini kepada seluruh insan pendidik. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang budiman sangat berharga bagi peneliti.

Salatiga, 7 Juni 2018

Penulis

(10)

ABSTRAK

Sakiroh, Khanifatul Husniyati. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW DI Madinah Menggunakan Metode Tutor Sebaya Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Dr. Winarno, S. Si., M. Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Tutor Sebaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode Tutor Sebaya dalam meningkatkan hasil belajar PAI materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah SAW di Madinah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), mengambil bentuk penelitian kerjasama antara peneliti dengan guru. Pihak yang melakukan tindakan adalah guru, sedangkan yang mengamati selama proses pembelajaran berlangsung adalah peneliti. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari empat tahapan utama yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Setiap kegiatan dilakukan refleksi, sehingga kelemahan-kelemahan setiap siklus dapat dibenahi pada siklus berikutnya.

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR LOGO IAIN ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

PENGESAHAN KELULUSAN ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .. 7

F. Metode Penelitian ... 8

1. Rancangan Penelitian ... 8

2. Subjek Penelitian ... 11

3. Langkah-langkah Penelitian ... 12

4. Teknik Pengumpulan Data ... 13

5. Instrumen Penelitian ... 14

6. Pengumpulan Data ... 16

7. Analisis Data ... 17

(12)

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori

1. Kajian Teori ... 23 a. Hasil Belajar ... 23 b. Faktor-faktor Mempengaruhi Hasil Belajar .. 25 c. Metode Tutor Sebaya ... 31 d. Pendidikan Agama Islam ... 35 2. Materi Penelitian ... 36

a. Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW di Madinah ... 36 B. Kajian Pustaka ... 53 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 56 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus ... 64 B. Pembahasan ... 83 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 88 B. Saran ... 89 DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pedoman Penskoran Aktivitas Guru ... 19

Tabel 1.2 Pedoman Penskoran Pengelolaan Pembelajaran Guru ... 20

Tabel 1.3 Kriteria Hasil Analisi Aktivitas Guru ... 20

Tabel 1.4 Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar Siswa ... 21

Tabel 1.5 Pedoman Penskoran Penilaian Siswa ... 21

Tabel 1.6 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Siswa ... 21

Tabel 4.1 Nilai Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ... 65

Tabel 4.2 Pembagian Kelompok Tutor Sebaya ... 68

Tabel 4.3 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 69

Tabel 4.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 71

Tabel 4.5 Pedoman Penskoran Pengelolaan Pembelajaran Guru ... 72

Tabel 4.6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa siklus I ... 74

Tabel 4.7 Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar Siswa ... 75

Tabel 4.8 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 77

Tabel 4.9 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 79

Tabel 4.10 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 81

(14)

DAFTAR GAMBAR

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Rekomendasi DPMPTSP ... 94

2. Surat Rekomendasi Dinas Pendidikan Provinsi Jateng ... 96

3. Surat Keterangan Penelitian SMA Negeri 1 Tuntang ... 97

4. SKK ... 98

5. Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing Skripsi ... 103

6. Lembar Konsultasi ... 105

7. Silabus ... 106

8. Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ... 109

9. RPP Siklus 1 ... 112

10.Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 122

11.Nilai Siklus I Terendah dan Tertinggi ... 125

12.Lembar Observasi Guru Siklus I ... 127

13.Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 129

14.Daftar Hadis Siswa Siklus I dan Siklus II ... 132

15.RPP Siklus II ... 134

16.Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 144

17.Nilai Siklus II Terendah dan Tertinggi ... 147

18.Lembar Observasi Guru Siklus II ... 149

19.Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 151

20.Daftar Riwayat Hidup ... 154

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan pembukaan UUD 1945 antara lain dikatakan bahwa tujuan kita membentuk negara Republik Indonesia ialah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu pendidikan nasional telah menempatkan diri di dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat sejak lahirnya Republik Proklamasi banyak kemajuan yang sudah dicapai dan mutu pendidikan semakin lama semakin meningkat dan komplek (H. A. R. Tilar, 2004:64). Pendidikan menjadikan manusia mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Pendidikan merupakan sebuah upaya sadar dan terencana untuk menjadikan peserta didik menjadi manusia yang memiliki kecerdasan, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, berakhlak mulia dan keterampilan untuk megembangkan kemampuan dan potensi diri.

(17)

harus dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Salah satu kode etik guru Indonesia yaitu “guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar” (Departemen Agama RI, 2002:12).

Keberhasilan atau kegagalan guru dalam menjalankan proses belajar-mengajar banyak ditentukan oleh kecakapannya dalam memilih dan menggunakan metode mengajar. Seringkali dijumpai seorang guru yang berpengetahuan luas namun tidak berhasil dalam mengajar karena guru tersebut tidak menguasai metode yang digunakan tersebut. Oleh sebab itu metode mengajar menjadi salah satu pembahasan penting didalam sebuah pendidikan. Metodologi pengajaran adalah disiplin yang membahas objek tersebut. Karenanya, mempelajari Metodologi Pengajaran menjadi salah satu prasyarat dalam profesi keguruan dan itu kita dapatkan jika kita mengambil jurusan pendidikan di sebuah perguruan tinggi, karena itu akan menjadi bekal kita dalam mengajar kelak.

Menurut Imam Ghazali dalam uhbiyati tujuan pendidikan yaitu pembentukan insan Purnama, baik didunia maupun diakhirat (Nur Uhbiyati, 1995: 38). Sesuai dengan firman Allah SWT Q.S. Al-Mujadalah:11 yaitu:

ُهَّللا ِعَف ْرَي

ريِبَخ َنوُلَمْعَت اَمِب ُهَّللا َو ٍتاَج َرَد َمْلِعْلا اوُتوُأ َنيِذَّلا َو ْمُكْنِم اوُنَمآ َنيِذَّلا

...

Artinya: ...Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat

dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Departemen Agama

(18)

Ayat itu mengandung isi bahwa Allah menganjurkan kita senantiasa mau bekerja keras dalam menuntut ilmu dan bekerja. Allah juga berjanji menempatkan orang-orang yang beriman, berilmu, dan beramal shaleh pada derajat yang paling tinggi. Maka dengan ilmu yang dimiliki itu dapat mengantarkan kepada kebahagiaan dunia maupun diakhirat.

Pendidikan Agama Islam menjadi salah satu mata pelajaran wajib bagi seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Pendidikan Agama Islam dalam sistem pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting karena melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam inilah siswa dapat mengetahui agama Islam lebih jauh. Karena memiliki peran yang penting, maka dari itu perlu dilakukan inovasi dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat berperan aktif dalam proses belajar mengajar di mana siswa akan merasa senang dan tidak merasa bosan dalam penyampaian materi pelajaran secara maksimal dan siswa dapat memahami materi yang diberikan.

(19)

sehingga siswa bosan dan tidak memperhatikan guru yang mengajar, terlebih materi tentang sejarah pada masa Rasulullah jika disampaikan hanya monoton dengan metode konvensional saja banyak anak yang berbicara dengan temannya sendiri tapi juga sebagian ada yang mendengarkan dengan baik, sehingga berdampak kurang paham dengan apa yang disampaikan oleh guru yang mengajar dan nilai ulangan PAI materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah di Madinah rata-rata mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu 67, khususnya kelas X IPS 2 yang mendapatkan nilai 40 ada 4 siswa, 50 ada 18 siswa, 60 ada 6 siswa, 70 ada 6 siswa dan 90 ada 1 siswa (observasi pada tanggal 10 Agustus 2017).

Perlu adanya alternatif metode pembejaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa untuk senang dan tertarik belajar PAI khususnya pada materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah SAW di Madinah yang akhirnya akan berpengaruh dengan hasil belajar siswa. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran Tutor Sebaya yaitu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memberdayakan siswa yang mempunyai kelebihan dalam hal kognitifnya dibanding yang lainnya untuk menjadi tutor bagi teman-temannya satu kelompok tersebut untuk bertugas memberikan materi belajar kepada teman-temannya yang belum faham sehingga akan terbangun suasana belajar kelompok yang bersifat kooperatif.

(20)

yang besar terhadap temannya. Kemudian temannya yang masih kurang akan terbantu dengan cara belajar dengan temannya (Besty Maghfiroh, 2012). Dari metode pembelajaran yang ada, metode Tutor Sebaya dipilih karena dianggap bisa untuk meningkatkan komunikasi peserta didik terlibat aktif dan tidak malu dalam bertanya jika mengalami kesulitannya.

Dari pemaparan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan

Agama Islam Materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw di Madinah Menggunakan Metode Tutor Sebaya pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “apakah penerapan metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW di Madinah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Tuntang Kabupaten Semarang tahun Pelajaran 2017/2018?”

C. Tujuan Penelitian

(21)

Sebaya pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Tuntang Kabupaten Semarang tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis diantaranya sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang hasil belajar PAI materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah SAW di Madinah menggunakan metode Tutor Sebaya bagi siswa serta dapat meningkatkan hasil belajar PAI.

2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi siswa

Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa, sebab siswa merupakan subyek dari penelitian secara khusus dan subjek dari pendidikan secara umum. Karena siswa membutuhkan sesuatu yang dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah SAW di Madinah menggunakan metode Tutor Sebaya sehingga lebih aktif dalam proses belajar mengajar. b. Manfaat bagi guru

(22)

menggunakan metode Tutor Sebaya pada mata pelajaran PAI materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah SAW di Madinah.

c. Manfaat bagi sekolah

Hasil penelitian ini akan bermanfaat pula bagi sekolah sebagai bahan untuk mengembangkan kurikulum di tingkat sekolah terutama didalam kelas dan dapat digunakan untuk perbaikan mutu (kualitas) sekolah baik jangka panjang maupun jangka pendek.

d. Manfaat bagi pembaca

Menambah pengetahuan dan dapat sebagai bahan perbandingan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan metode Tutor Sebaya dalam pembelajaran PAI.

e. Manfaat bagi peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam tentang metode Tutor Sebaya dalam pembelajaran.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

(23)

kenyataan yang telah diketahui dengan dugaan tentang kondisi yang belum diketahui.

Setelah menelaah berbagai sumber, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw di Madinah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.”

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode Tutor Sebaya dapat dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang penulis rumuskan adalah :

a. Secara Individu

Nilai yang diperoleh setiap siswa dapat melebihi KKM yang telah ditentukan sekolah tersebut, yaitu ≥ 67 untuk mata pelajaran PAI. b. Secara Klasikal

Siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam satu kelas

mendapat nilai ≥ 67. (Trianto, 2010:241)

F. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

(24)

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas bersama (Suharsimi Arikunto, 2006:3). Dalam pelaksanaannya peneliti akan berkolaborasi dengan guru mata pelajaran. Peneliti sebagai pengamat dan guru mata pelajaran sebagai pelaku penelitian. Beberapa alasan peneliti memilih penelitian tindakan kelas yaitu:

a. Melalui PTK guru akan menjadi peka dan tanggap terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran di kelasnya.

b. Dalam melaksanakan tahap-tahap PTK, guru akan mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu rangkaian kegiatan untuk mengkaji secara cermat apa yang terjadi di kelasnya.

Gambar 1.1 Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

(25)

Penjelasan gambar 1.1 : a. Perencanaan

Berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada tahap pra PTK, rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan PTK, mulai dari materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup metode/teknik mengajar, serta teknik atau instrumen observasi/evaluasi, dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan ini.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini merupakan implementasi (pelaksanaan) dari semua rencana yang telah dibuat. Tahap ini, yang berlangsung di dalam kelas adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan guru tentu saja mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan efektifitas keterlibatan kolaborator sekedar untuk membantu peneliti untuk dapat lebih mempertajam refleksi dan evaluasi yang dia lakukan terhadap apa yang terjadi dikelasnya sendiri. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan, dan teori pembelajaran yang dikuasai dan relevan.

c. Pengamatan

(26)

pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini perlu dipertimbangkan penggunaan beberapa jenis instrumen ukur penelitian guna kepentingan triangulasi data. Dalam melaksanakan observasi dan evaluasi, guru tidak harus bekerja sendiri.

d. Refleksi

Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan. Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan dicari eksplanasinya, dianalisis dan disintesis. Dalam proses pengkajian data ini dimungkinkan untuk melibatkan orang luar sebagai kolaborator, seperti halnya pada saat observasi. Keterlibatan kolaborator untuk membantu peneliti untuk dapat lebih tajam melakukan refleksi dan evaluasi. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan, dan teori insruksional yang dikuasai dan relevan dengan tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya, menjadi bahan pertimbangan dan perbandingan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang mantap dan sahih.

2. Subjek Penelitian

(27)

tersebut hasil belajar PAI materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah SAW di Madinah masih dibawah KKM.

3. Langkah-langkah Penelitian

Adapun langkah- langkah yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan materi pembelajaran diantaranya:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PAI materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah SAW di Madinah menggunakan metode Tutor Sebaya Membuat skenario pembelajaran dengan membuat kisi-kisi panduan

2) Membuat lembar observasi siswa dan guru untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar dikelas ketika metode tersebut diaplikasikan

3) Mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah siswa telah mampu menguasai mata pelajaran PAI dengan materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah SAW di Madinah.

b. Pelaksanaan

(28)

c. Observasi

Tahap pelaksanaan observasi untuk mengetahui keefektifan dari metode Tutor Sebaya dalam meningkatkan penguasaan materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah SAW di Madinah yang telah dilaksanakan. Yaitu yang diamati:

1) Aktifitas guru. 2) Aktifitas siswa. d. Refleksi

Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dalam tahap ini, secepatnya dilakukan analisis dan pemaknaan dengan maksud untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga dapat disajikan landasan untuk melakukan tindakan pada siklus berikutnya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data yang diperoleh melalui beberapa cara, yaitu: a. Tes

(29)

b. Metode Observasi

Observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Suyadi, 2010: 63). Metode observasi dilakukan untuk melihat pelaksanaan kegiatan di lapangan dan mengamati peristiwa-peristiwa yang terjadi berkaitan dengan tujuan penelitian.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1997: 206). Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan sekolah dengan mengambil dokumentasi saat pembelajaran untuk mengetahui pengalaman pelaksanaan metode Tutor Sebaya pada mata pelajaran PAI khususnya pada materi sesuai dengan RPP.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang diguanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Soal Tes

(30)

b. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan lembar yang berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan di dalam kelas, terdiri dari beberapa butir yang digunakan pengamat untuk menilai proses pembelajaran. Selain itu lembar observasi ini digunakan untuk monitoring dan evaluasi setiap tindakan agar kegiatan observasi tidak lepas dari konteks permasalahan dan tujuan penelitian.

c. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan siswa merupakan lembar yang memfasilitasi siswa untuk dapat menemukan pengetahuan dan latihan sesuai dengan kompetensi dasar yang diharapkan dalam rencana pembelajaran. d. RPP

(31)

e. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran /tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

6. Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini bersumber dari interaksi antara peneliti dengan kolaborator (guru) maupun peserta didik dalam proses pembelajaran PAI. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode sebagai berikut:

a. Metode Tes

Tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar sisa. Bentuk tes yang dipakai adalah soal pilihan ganda.

b. Metode Dokumentasi

(32)

c. Metode Observasi

Observasi digunakan untuk mendapat data tentang perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Tutor Sebaya.

7. Analisis Data

Secara umum, studi ini bertujuan untuk mencari data dan informasi yang kemudian dianalisis dan ditata secara sistematis dalam rangka menyajikan gambaran yang semaksimal mungkin tentang penerapan metode Tutor Sebaya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah SAW di Madinah kelas X IPS SMA Negeri 1 Tuntang Kabupaten Semarang. Menurut Suharsimi Arikunto, dalam Penelitian Tindakan Kelas a.nalisis data menggunakan jenis data kuantitatif dan data kualitatif, data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif dengan statistik deskriptif dan data kualitatif berupa catatan lapangan dan tugas ssiwa.

a. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data kauntitatif berupa hasil belajar dari aspek kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan persentase ketuntasan belajar dan mean (rerata) kelas. Dengan rumus sebagai berikut:

1) Rumus mencari nilai rerata

(33)

Keterangan:

MX = Mean (nilai rata-rata).

x = Jumlah semua nilai siswa. N = Jumlah siswa (Sudjono, 2010: 83)

2) Rumus mencari persentase keberhasilan belajar

P = 𝑵𝒇 𝐱 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan:

P = Angka Persentase

f = Frekuensi siswa yang tuntas belajar. N = Jumlah siswa (Sudjono, 2010: 43). b. Teknik Analisis Data Kualitatif

(34)

Tabel 1.1

Pedoman Penskoran Aktivitas Guru

NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I PENDAHULUAN 1 2 3 4

1. Mengajak siswa berdoa 2. Mengabsen siswa 3. Memotivasi siswa 4. Memberikan appersepsi

5. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

II KEGIATAN INTI

6. Menjelaskan penggunaan metode tutor sebaya dengan jelas

7. Membagi kelompok

8. Berkeliling memantau siswa

9. Mengkondisikan siswa dalam metode tutor sebaya

10. Membantu siswa yang kesulitan 11. Memberikan pertanyaan

12. Memberikan soal

13. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang ditentukan

III KEGIATAN PENUTUP

14. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

15. Menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya

(35)

Tabel 1.2

Pedoman Penskoran Pengelolaan Pembelajaran Guru

Skor Kriteria Penilaian

4 Pengelolaan pembelajaran guru sangat baik 3 Pengelolaan pembelajaran guru baik 2 Pengelolaan pembelajaran guru cukup baik 1 Pengelolaan pembelajaran guru kurang baik

(Sugiyono, 2010: 141)

Setelah direkapitulasi, skor tersebut dihitung dengan rumus: Persentase = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100%

Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dalam kriteria skor pengelolaan pembelajaran PAI oleh peneliti sebagai berikut:

Tabel 1.3

Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Guru

Tingkat keberhasilan (%) Arti

85 – 100% Sangat baik (SB)

65 – 84% Baik (B)

55 – 64% Cukup (C)

0 – 54% Kurang (K)

(Aqib, 2011: 161)

(36)

Tabel 1.4

Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar

NO Nama

Aspek Yang Diamati

Jumlah Minat Siswa Keaktifan

Siswa

Pedoman Penskoran Penilaian Siswa

Skor Kriteria Penilaian

4 Aktifitas belajar siswa sangat baik 3 Aktifitas belajar siswa baik 2 Aktifitas belajar siswa cukup baik 1 Aktifitas belajar siswa kurang baik

Setelah direkapitulasi, skor tersebut dihitung dan dirata-rata dengan rumus:

Persentase = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100%

Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dalam kriteria skor pengelolaan pembelajaran PAI oleh peneliti sebagai berikut:

Tabel 1.6

Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Siswa

Tingkat keberhasilan (%) Arti

85 – 100% Sangat baik (SB)

65 – 84% Baik (B)

55 – 64% Cukup (C)

0 – 54% Kurang (K)

(37)

G. Sistematika Penulisan

Agar memperoleh gambaran yang lebih jelas dan menyeluruh mengenai pembahasan skripsi ini. Maka secara global penulis merinci dalam sistematika pembahasan ini sebagai berikut:

Bagian depan tersusun dengan: Halaman Sampul, Halaman Judul, Lembar Logo IAIN, Persetujuan Pembimbing, Pernyataan Keaslian Tulisan, Pengesahan Kelulusan, Moto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran.

Bab I Pendahuluan, yang berisi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II Landasan Teori, yang berisi: Kajian Teori dan Kajian Pustaka. Bab III Pelaksanaan Penelitian, yang berisi: Deskripsi Pelaksanaan Siklus I (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi), Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dengan mendeskripsikan per-siklus (data hasil penelitian, refleksi) dan pembahasan.

(38)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Kajian Teori

1. Kajian Teori

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Sanjaya (2009:13) “Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan

khusus yang direncanakan”. Sedangkan menurut Purwanto

(2010:46) “Hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat

belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena siswa mencapai penugasan atas sejumlah bahan diberikan dalam proses belajar mengajar”. Menurut Rifa’i dan Amni (2009:85) “Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang di pelajari oleh peserta didik”.

Menurut Suprijono (2011:5) “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

ketrampilan”. Merujuk pemikiran Gagne dalam Suprijono

(2011:5-6) menyatakan bahwa hasil belajar berupa:

(39)

spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi symbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.

b) Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambing. Keterampilan intelektual meliputi kemampuan mengkategorikan, analitis-sitesis fakta konsep dan mengembangkan prinsip- prinsip keilmuan.

c) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

d) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

e) Sikap, yaitu kemampuan menerima dan menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap meliputi kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai sebagai standar perilaku.

(40)

sebagai pedoman atau kriteria dari pencapaian tujuan pembelajaran yang ditentukan oleh guru sebelumnya. Penilaian tersebut dilaksanakan oleh guru sebelum, saat, maupun setelah aktivitas belajar.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Pencapaian prestasi yang baik merupakan usaha yang tidak mudah, karena prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor (Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012: 119), di antaranya adalah: 1) Faktor intern

a) Faktor jasmaniah

(41)

lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu untuk mengurangi pengaruh kecacatannya itu (Slameto, 1991: 56-57). b) Faktor psikologis

Faktor psikologis seseoang juga berpengaruh terhadap proses belajar. Cakupan faktor psikologis di sini adalah:

(1) Intelegensi dan emosi

Faktor intelegensi menurut J. P. Chaplin dalam Slameto (1995: 55-56) bahwa:

“Intelegensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat”.

Suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berfikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 245).

(2) Perhatian

(42)

(3) Minat dan motivasi

Minat dan motivasi anak yang dimaksud adalah kecenderungan atau dorongan yang dapat membangkitkan semangat anak. Mengenai pengertian motivasi menurut Nasution yaitu: ”Sebagai segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu”.

Di dalam kegiatan belajar peranan minat dan motivasi sangatlah penting, karena hasilnya belajar banyak dipengaryhi oleh faktor minat dan motivasi itu sendiri. Makin tinggi minat dan motivasi seseorang, maka semakin memuaskan hasil yang dicapai.

(4) Bakat

Yaitu kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu terealisasi menjadi kecapakan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

(5) Kematangan

Yaitu suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.

(6) Konsentrasi

(43)

belajar. Tanpa mau konsentrasi dalam belajarnya maka si anak tidak mungkin berhasil dalam pelajarannya. Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap sesuatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan (The Liang Gie, 1979 : 53)

(7) Kesiapan

Yaitu kesedian untuk memberi respon atau beresaksi. Kesedian itu timbul dari diri seseorang dan juga berhubungan erat dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecapakan (Slameto, 1991: 57-61).

c) Faktor kelelahan

(44)

2) Faktor ekstern a) Faktor keluarga

Lingkungan keluarga adalah faktor yang terdekat dengan anak, dimana sebagian besar waktunya dipergunakan di dalam lingkungan keluarga. Bahkan hanya sebentar saja anak berada di luar rumah. Untuk itu, sudah tentu keadaan rumah itu sendiri tidak bisa diabaikan begitu saja, karena akan mempengaruhi anak dalam segala tindakan terutama dalam masalah belajarnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari keluarga banyak bentuknya, diantaranya:

(1) Kesadaran orang tua

(2) Kondisi kemampuan ekonomi (3) Jumlah anggota keluarga

(4) Hubungan antara intern anggota keluarga dan sebagainya. b) Faktor sekolah

(45)

menyediakan sarana dan prasaana yang menunjang dan baik (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 247-250). Faktor lain dari sekolah yang mempengaruhi belajar yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

c) Faktor masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar. Lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkambangan pribadi anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasan-kebiasan lingkungannya. Jika faktor masyarakat tersebut dirinci, maka dapat dijelaskan sebagai berikut (Fathurrohman, dkk, 2012:134-136):

(1) Kegiatan siswa dalam masyarakat yang menjadi bagian dalam hidupnya.

(46)

c. Metode Tutor Sebaya 1) Pengertian Tutor Sebaya

(47)

mengalami kesulitan dalam belajar dan memiliki kesabaran serta kemampuan memotivasi siswa dalam belajar.

Untuk melakukan metode ini dibutuhkan variasi dalam bentuk interaksi antara fasilitator dengan peserta didik. Variasi dalam gaya mengajar ini banyak berhubungan dengan sifat pribadi seperti nada suara, keras lembutnya suara, mimik wajah, gerakan badan maju mundur dan mengarahkan perhatian peserta didik. Menurut Arikunto (1986: 62-63), seorang tutor belum tentu siswa yang paling pandai yang penting dalam memilih tutor perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) Tutor dapat diterima (disetujui) oleh siswa yang mendapat program perbaikan sehingga siswa tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanya kepadanya.

b) Tutor dapat menerangkan bahan perbaikan yang dibutuhkan oleh siswa yang meminta program perbaikan.

c) Tutor tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan.

d) Tutor mempunyai daya kreativitas yang cukup memberikan bimbingan, yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawannya.

(48)

berbeda dibandingkan orang dewasa dan menggunakan bahasa yang lebih akrab dan santai.

2) Langkah-langkah Metode Tutor Sebaya

Menurut Nurudin (2009: 9-10) langkah-langkah yang harus dilakukan seorang guru dalam menerapkan metode Tutor Sebaya adalah sebagai berikut:

a) Pilihlah materi yang mungkin dapat dipelajari oleh siswa secara mandiri

b) Pilihlah siswa yang berkompeten dalam bidang tersebut. Berkompeten disini maksudnya siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang lain. Pemilihan didasarkan prestasi belajar dan pemilihan oleh guru kelas dalam mengangkat seorang tutor.

c) Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang hiterogen, siswa yang pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor.

d) Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari materi. Setiap kelompok dipandu oleh siswa pandai yang bertindak sebagai tutor dalam metode Tutor Sebaya.

(49)

kepada kelompok akan tugas-tugasnya terutama tugas bagi seorng tutor dalam tiap kelompok.

3) Kelebihan dan Kekurangan Metode Tutor Sebaya

Metode Tutor Sebaya memiliki kelebihan dan kekurangan menurut Arikunto (1986: 64-65), ada beberapa kelebihan metode Tutorial adalah sebagai berikut:

a) Adakalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa anak yang mempunyai perasaan takut atau enggan kepada gurunya

b) Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan mempunyai akibat memperkuat konsep yang sedang dibahas. Dengan memberitahukan kepada anak lain, maka seolah-olah tutor menelaah serta menghafalkannya kembali.

c) Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas, dan melatih kesabaran.

d) Mempererat hubungan antar sesama siswa sehingga mempertebal perasaan sosial

e) Membangun kreatifitas siswa yang kurang aktif menjadi lebih baik

f) Siswa tidak malu lagi untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat secara bebas tanpa rasa canggung

(50)

a) Bagi guru sukar menentukan seorang tutor yang tepat bagi seseorang atau beberapa orang siswa yang harus dibimbing b) Tidak semua siswa yang pandai atau cepat tempo belajarnya

dapat mengajarkan kembali kepada teman-temannya.

d. Pendidikan Agama Islam

Indonesia merupakan negara yang berlandasan Ketuhanan Yang Maha Esa, yang tercantum dalam pancasila yang terdapat pada sila yang pertama. Itulah mengapa pendidikan agama merupakan salah satu pendidikan paling terpenting sebagai landasan kehidupan bernegara. Konsep ketuhanan merupakan hal yang sangat penting. Sila pertama menunjukkan bahwa kehidupan bermasyarakat harus berlandaskan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam agama yang dianut masing-masing. Untuk memahami nilai-nilai serta norma agama tersebut harus melalui proses pembelajaran. Oleh karena itu, pelajaran agama merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ada di sekolah-sekolah, mulai dari Sekolah Dasar, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi.

(51)

semua orang dengan adanya tambahan budi pekerti. Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan (Nazarudin, 2007:17).

2. Kajian Materi Penelitian

a. Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW di Madinah 1) Arti Hijrah dan Tujuan Rasulullah SAW dan Umat Islam

Berhijrah

(52)

kalender Hijriyah. Maka dapat dikatakan mereka berhijrah menuju Madinah pada tahun 1 Hijriyah yang mana bertepatan pada 28 Juni 622 Masehi. Adapun tujuan hijrah Nabi Muhammad SAW beserta para pengikut ialah:

a) Memyelamatkan diri dan umat Islam dari kecaman, ancaman, siksaan oleh kaum kafir Quraisy.

b) Memperjuangkan kelanjutan, keamanan dan kebebasan untuk mendakwahkan ajaran Islam serta beribadah.

(53)

tiga malam Asma putri Abu Bakar bertugas mengirimkan makanan tiap malam dan juga menyampaikan kabar mengenai pergunjingan penduduk Makkah tentang Nabi Muhammad SAW.

Pada malam ketiga mereka keluar dari gua Tsur untuk melanjutkan perjalanan menuji Yastrib ditemani oleh Abdullah bin Abi Bakar dan Abdullah bin Arqod sebagai petugas petunjuk jalan. Kafilah ini bergerak menuju Laut Merah kemudian belok ke utara melewati jalur yang tidak biasa dilewati oleh kafilah-kafilah pada umumnya guna menghindari pengejaran.

Pada hari Senin, 8 Rabiul Awal 1 H Nabi Muhammad SAW tiba di Quba. Sebuah tempat yang berjarak 10 km sebelum Yastrib. Nabi menginap di rumah Kultsum bin Hadam, sedangkan Abu Bakar di rumah Hubaib bin I'saf. Empat hari di sini, nabi Membangun masjid yang kemudian diberi nama Masjid Quba. Masjid pertama dalam sejarah perkembangan Islam. Selanjutnya pada hari Jum'at 12 Rabiul Awal kafilah muhajirin ini melanjutkan perjalanan ke Yastrib yang merupakan kota tujuan.

(54)

Suhail. Selanjutnya tanah tersebut dijual belikan kepada Nabi dan dalam kemudiannya dibangunlah masjid di sana.

2) Strategi Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah

Pokok-pokok pikiran yang dijadikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah adalah:

a) Berdakwah dimulai dari diri sendiri, maksudnya sebelum mengajak orang lain meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya, maka terlebih dahulu orang yang berdakwah itu harus meyakini kebenaran Islam dan mengamalkannya.

b) Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam surah An-Nahl : 125, Allah SWT berfirman:

ْمُهْلِداَج َو ِةَنَسَحْلا ِةَظِع ْوَمْلا َو ِةَمْك ِحْلاِب َكِِّب َر ِليِبَس ىَلِإ ُعْدا

يِتَّلاِب

َكَّب َر َّنِإ ُنَسْحَأ َيِه

ُمَلْعَأ َوُه َو ِهِليِبَس ْنَع َّلَض ْنَمِب ُمَلْعَأ َوُه

َنيِدَتْهُمْلاِب

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. ( Departemen Agama RI, 2009: 281)

(55)

َن ْوَهْنَي َو ِفوُرْعَمْلاِب َنوُرُمْأَي َو ِرْيَخْلا ىَلِإ َنوُعْدَي ةَّمُأ ْمُكْنِم ْنُكَتْل َو

َنوُحِلْفُمْلا ُمُه َكِئَلوُأ َو ِرَكْنُمْلا ِنَع

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. ( Departemen Agama RI, 2009: 63)

d) Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata, bukan dengan untuk memperoleh popularitas dan keuntungan yang bersifat materi.

3) Dakwah Rasulullah SAW

Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh tahun, yakni dari semenjak tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijriah sampai dengan wafatnya Rasulullah SAW tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11 hijriah. Materi dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW pada periode Madinah, selain ajaran Islam yang terkandung dalam 89 surat Makiyah dan Hadis periode Mekah, juga ajaran Islam yang terkandung dalam 25 surat Madaniyah dan hadits periode Madinah. Adapun ajaran Islam periode Madinah, umumnya ajaran Islam tentang masalah sosial kemasyarakatan.

(56)

penduduk di luar kota Madinah yang termasuk bangsa Arab dan tidak termasuk bangsa Arab. Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT bukan hanya untuk bangsa Arab, tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia.

Dakwah Rasulullah SAW yang ditujukan kepada orang-orang yang sudah masuk Islam (umat Islam) bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam baik yang diturunkan di Mekah ataupun yang diturunkan di Madinah, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka betul-betul menjadi umat yang bertakwa. Selain itu, Rasulullah SAW dibantu oleh para sahabatnya melakukan usaha-usaha nyata agar terwujud persaudaraan sesama umat Islam dan terbentuk masyarakat madani di Madinah.

(57)

berusaha menghalang-halangi orang lain masuk Islam dan juga berusaha melenyapkan agama Islam dan umatnya dari muka bumi. Mereka itu seperti kaum kafir Quraisy penduduk Mekah, kaum Yahudi Madinah dan sekutu-sekutu mereka

Setelah ada izin dari Allah SWT untuk berperang, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Hajj 22:39 dan Al-Baqarah 2:190, maka kemudian Rasulullah SAW dan paramRasulullah SAW dan sahabatnya menyusun kekuatan untuk menghadapi peperangan dengan orang kafir yang tidak dapat dihindari lagi.

Surat Al-Hajj ayat 39:

ريِدَقَل ْمِه ِرْصَن ىَلَع َهَّللا َّنِإ َو اوُمِلُظ ْمُهَّنَأِب َنوُلَتاَقُي َنيِذَّلِل َنِذُأ

Artinya: Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. ( Departemen Agama RI, 2009: 337) Surat Al-Baqarah ayat 190:

َنيِدَتْعُمْلا ُّب ِحُي لا َهَّللا َّنِإ اوُدَتْعَت لا َو ْمُكَنوُلِتاَقُي َنيِذَّلا ِهَّللا ِليِبَس يِف اوُلِتاَق َو

Artinya: Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Departemen Agama RI, 2009: 29)

(58)

b) Menjamin kelancaran dakwah, dan memberi kesempatan kepada mereka yang hendak menganutnya.

c) Untuk memelihara umat Islam agar tidak dihancurkan oleh bala tentara Persia dan Romawi.

Setelah Rasulullah SAW dan para pengikutnya mampu membangun suatu negara yang merdeka dan berdaulat, yang berpusat di Madinah, mereka berusaha menyiarkan dan memasyhurkan agama Islam, bukan saja terhadap para penduduk Jazirah Arabia, tetapi juga keluar Jazirah Arabia, maka bangsa Romawi dan bangsa Persia menjadi cemas dan khawatir kekuatan mereka akan tersaingi. Oleh karena itu, bangsa Romawi dan bangsa Persia bertekad untuk menumpas dan menghancurkan umat Islam dan agamanya. Untuk menghadapi tekad bangsa Romawi dan Persia tersebut, Rasulullah SAW dan para pengikutnya tidak tinggal diam sehingga terjadi peperangan antara umat Islam dan bangsa Romawi, yaitu:

a) Perang Mut’ah

Peperangan Mut’ah terjadi di sebelah utara Jazirah Arab.

(59)

memerintahkan pasukan untuk menarik diri dan kembali ke Madinah.

Selama 2 tahun perjanjian Hudaibiyah berlangsung, dakwah Islam sudah menjangkau seluruh Jazirah Arab dan mendapat tanggapan yang positif. Hampir seluruh Jazirah Arab, termasuk suku-suku yang paling selatan, menggabungkan diri dalam Islam. Hal ini membuat orang-orang Mekah merasa terpojok. Perjanjian Hudiabiyah ternyata menjadi senjata bagi umat Islam untuk memperkuat dirinya. Oleh karena itu, secara sepihak orang-orang kafir Quraisy membatalkan perjanjian tersebut.

b) Perang Tabuk

(60)

terakhir yang diikuti Rasulullah SAW. Peperangan lainnya dilakukan pada masa Rasulullah SAW.

c) Perang Badar

Perang Badar yang merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraisy Mekah terjadi pada tahun 2 H. Perang ini merupakan puncak dari serangkaian pertikaian yang terjadi antara pihak kaum muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraiys. Perang ini berkobar setelah berbagai upaya perdamaian yang dilaksanakan oleh nabi Muhammad SAW gagal, tentara muslimin Madinah terdiri dari 313 orang dengan perlengkapan senjata sederhana yang terdiri dari pedang, tombak, dan panah. Berkat kepemimpinan nabi Muhammad SAW dan semangat pasukan yang membara, kaum muslimin keluar sebagai pemenang. Abu Jahal, panglima perang pihak pasukan Quraisy dan musuh utama nabi Muhammad SAW sejak awal, tewas dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pip hak Quraisy dan 70 orang lainnya menjadi tawanan. Dipihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai syuhada. Kemenangan itu sungguh merupakan pertolongan Allah SWT.

(61)

dan nabi Muhammad SAW dalam piagam Madinah. Sementara itu, dalam menangani persoalan tawanan perang, nabi Muhammad SAW memutuskan untuk membebaskan para tawanan dengan tebusan sesuai kemampuan masing-masing. Tawanan yang pandai membaca dan menulis dibebaskan bila bersedia mengajari orang-orang Islam yang masih buta aksara. Namun tawanan yang tidak memiliki kekayaan dan kepandaian apa-apa pun tetap dibebaskan juga. Tidak lama setelah perang Badar, nabi Muhammad SAW mengadakan perjanjian dengan suku Badui yang kuat. Mereka ingin menjalin hubungan dengan nabi SAW karena melihat kekuatan nabi SAW. Tetapi ternyata suku-suku itu hanya memuja kekuatan semata. Sesudah perang Badar, nabi SAW juga menyerang Bani Qainuqa, suku Yahudi Madinah yang berkomplot dengan orang-orang Mekah. Nabi SAW lalu mengusir kaum Yahudi itu ke Suriah.

d) Perang Uhud

(62)

dengan pasukan sekitar 1000 orang. Namun, baru saja melewati batas kota, Abdullah ibnu Ubay, seorang munafik dengan 300 orang Yahudi membelok dan kembali ke Madinah. Mereka melanggar perjanjian dan disiplin perang.

Meskipun demikian, dengan 700 pasukan yang tertinggal Nabi melanjutkan perjalanan. Beberapa kilometer dari kota Madinah, tepatnya dibukit Uhud, kedua pasukan bertemu. Perang dahsyatnya pun berkobar. Pertama-tama, prajurit-prajurit Islam dapat memukul mundur tentara musuh yang lebih besar itu. Pasukan berkuda yang dipimpin oleh Khalid ibnu Walid gagal menembus benteng pasukan pemanah Islam. Dengan disiplin yang tinggi dan strategi perang yang jitu, pasukan yang lebih kecil itu ternyata mampu mengalahkan pasukan yang lebih besar. Kemenangan yang sudah diambang pintu ini tiba-tiba gagal karena godaan harta peninggalan musuh. Prajurit Islam mulai memungut harta rampasan perang tanpa menghiraukan gerakan musuh, termasuk didalamnya anggota pasukan pemanah yang telah diperingatkan Nabi agar tidak meninggalkan posnya.

(63)

poranda dan tak mampu menangkis serangan tersebut. Satu persatu pahlawan Islam gugur, bahkan Nabi sendiri terkena serangan musuh. Perang ini berakhir dengan 70 orang pengahafal Al-Qur’an sebagai pejuang Islam syahid di medan laga. Penghianatan Abdullah ibnu Ubay dan pasukan Yahudi diganjar dengan tindakan tegas. Bani Nadir, satu dari dua suku yahudi di Madinah yang berkomplot dengan Abdullah ibnu Ubay, diusir keluar kota. Kebanyakan mereka mengungsi ke Khaibar. Sedangkan suku Yahudi lainnya, yaitu Bani Quraizah, masih tetap di Madinah.

e) Perang Khandaq

(64)

membuat masyarakat Madinah menderita karena hubungan mereka dengan dunia luar menjadi terputus. Suasana kritis itu diperparah pula oleh penghianatan orang-orang Yahudi Madinah, yaitu Bani Quraizah, dibawah pimpinan Ka’ab bin Asad.

Namun akhirnya pertolongan Allah SWT menyelamatkan kaum muslimin. Setelah sebulan mengadakan pengepungan, persediaan makanan pihak sekutu berkurang. Sementara itu pada malam hari angin dan badai turun dengan amat kencang, menghantam dan menerbangkan kemah-kemah dan seluruh perlegkapan tentara sekutu. Sehingga mereka terpaksa menghentikan pengepungan dan kembali ke negeri masing-masing tanpa suatu hasil. Para penghianat Yahudi dan Bani Kuraizah dijatuhi hukuman mati.

4) Usaha-usaha Rasulullah SAW dalam mewujudkan masyarakat Islam

Usaha-usaha Rasulullah SAW dalam mewujudkan masyarakat Islam dengan cara sebagai berikut:

a) Membangun Masjid

(65)

September 622 M). Setelah Rasulullah SAW menetap di Madinah, pada setiap hari Sabtu, beliau mengunjungi masjid Quba untuk shalat berjamaah dan menyampaikan dakwah Islam. Masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya adalah masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini dibangun secara gotong royong oleh kaum Muhajirin dan Ansar, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh nabi Muhammad SAW dan peletakan batu kedua, ketiga, keempat dan kelima dilaksanakan oleh para sahabat terkemuka yakni: Abu Bakar r.a., Umar bin Khattab r.a., Usman bin Affan r.a. dan Ali bin Abu Thalib. Mengenai fungsi atau peranan masjid pada masa Rasulullah SAW adala sebagai berikut:

(1) Masjid sebagai sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah, ibadah, dan akhlak

(2) Masjid merupakan sarana ibadah, khususnya shalat lima waktu, shalat Jumat, shalat Tarawih, shalat Idul Fitri, dan Idul Adha

(3) Masjid merupakan tempat belajar dan mengajar tentang agama Islam yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadits (4) Masjid sebagai tempat pertemuan untuk menjalin hubungan

(66)

(5) Menjadikan masjid sebagai sarana kegiatan sosial. Misalnya sebagai tempat penampungan zakat, dan sebagainya.

b) Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshar

Muhajirin adalah para sahabat Rasulullah SAW penduduk asli Mekah yang berhijrah ke Madinah. Anshar adalah para sahabat Rasulullah SAW penduduk asli Madinah yang memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin. Rasulullah SAW bermusyawarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khattab tentang mempersaudarakan antara Muhajirin dan Anshar, sehingga terwujud persatuan yang tangguh. Hasil musyawarah memutuskan agar setiap orang Muhajirin mencari dan mengangkat seorang dari kalangan Anshar menjadi saudaranya senasab (keturunsn), dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Demikian juga sebaliknya orang Anshar. Rasulullah SAW memberi contoh dengan mengajak Ali bin Abu Thalib sebagai saudaranya. Apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dicontoh oleh seluruh sahabat misalnya:

(1) Hamzah bin Abdul Mutholib, paman Rasulullah SAW, pahlawan Islam yang pemberani bersaudara dengan Zaid bin Haritsah, mantan hamba sahaya, yang kemudian dijadikan anak angkat Rasulullah SAW.

(67)

(3) Umar bin Khattab bersaudara dengan Itban bin Malik al-Khazraji (Anshar), dan lain sebagainya.

Persaudaraan secara sepasang-pasang tersebut, ternyata membuahkan hasil sesama Muhajirin dan Anshar terjalin hubungan persaudaraan yang baik. Mereka saling mencintai, saling menyayangi, hormat-menghormati, dan tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.

c) Perjanjian Bantu membantu antara Umat Islam dan Umat Non-Islam.

(68)

(2) Setiap individu penduduk Madinah mendapatkan jaminan kebebasan beragama.

(3) Seluruh penduduk kota Madinah yang terdiri dari kaum Muslimin, kaum Yahudi dan orang-orang Arab yang belum masuk Islam sesama mereka hendaknya saling membntu dalam bidang moril dan materil

(4) Rasulullah SAW adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara dan perselisihan besar yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada Rasulullah SAW untuk diadili sebagaimana mestinya

Dengan adanya piagam Madinah, maka tercipta suasana baru yang menghilangkan atau memperkecil pertentangan antara suku.

B. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang dilakukan oleh Zabidi, Ahmad (2008) mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dengan judul skripsinya “Peningkatan Kemampuan Menghafal Bacaan Sholat Melalui Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Memanfaatkan Alat Peraga Gambar Sholat Bagi

Siswa Kelas III SD Negeri Kalisidi 01 Kabupaten Semarang”, dengan hasil

(69)

2. Penelitian yang dilakukan oleh Maarif, Lukman (2016) mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan judul skripsinya “Peningkatan Prestasi Belajar Matetatika Melalui Metode Tutor Sebaya Kelas V di MI Nurul Huda Losari Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016”, dengan hasil rata-rata

siklus I 73,8 dan siklus II 79.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho, Dedi Tri (2016) mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas

Negeri Yogyakarta. Dengan judul skripsinya “Penerapan Metode Belajar

Peer Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Mekanik Otomotif B Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Otomotif Di SMK Taman Siswa Jetis Yogyakarta”, dengan hasil penelitian : (1) Peningkatan aktivitas positif pada proses kegiatan belajar mengajar teori adalah 21,50%, peningkatan aktivitas belajar positif pada kegiatan belajar mengajar praktikum adalah 19,24%. (2) Penurunan aktivitas belajar negatif pada kegiatan belajar mengajar teori sebanyak 6,43%, sedangkan penurunan aktivitas belajar pada kegiatan belajar mengajar praktikum sebanyak 12,22%. (3) Prestasi belajar pada siklus I adalah 74,13, sedangkan prestasi belajar pada siklus II adalah 87,60.

(70)

materi maupun lokasi penelitiannya yaitu pada penelitian pertama mata pelajaran PAI di SD Negeri Kalisidi 01 Kabupaten Semarang, yang kedua mata pelajaran Matematika di MI Nurul Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang, sedangkan penelitian yang ketiga mata pelajaran Dasar-Dasar Otomotif di SMK Taman Siswa Jetis Yogyakarta.

(71)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan

Tahap perencanaan ini berisi mengenai persiapan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri:

a. Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas dengan guru mata pelajaran

b. Melakukan penyusunan kegiatan yang akan dilakukan c. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) d. Menyusun kelompok tutor sebaya

e. Membuat Instrumen Penilaian, meliputi: 1) Lembar observasi aktivitas siswa 2) Lembar obeservasi aktivitas guru 3) Tes formatif

2. Pelaksanaan Tindakan

(72)

a. Kegiatan Pendahuluan (15’)

1) Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai

2) Guru memberi salam dan menanyakan kabar peserta didik 3) Guru memeriksa kehadiran dan kerapian pakaian peserta didik 4) Guru memotivasi peserta didik untuk bersemangat dalam

mengikuti proses pembelajaran

5) Guru memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari

6) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai b. Kegiatan Inti (100’)

1) Guru menjelaskan cara kerja metode pembelajaran yang

digunakan yaitu metode Tutor Sebaya

2) Siswa diberikan waktu untuk bertanya jika masih ada yang

kurang paham tentang cara kerja metode tersebut

3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 5 orang dan setiap kelompok ada salah

satu siswa yang ditunjuk untuk memimpin atau menjelaskan

kepada teman satu kelompoknya tentang materi Arti hijrah dan

tujuan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam berhijrah dan strategi dakwah Nabi Muhammad SAW periode Madinah 4) Siswa yang memimpin dipilih sesuai hasil nilai latihan soal yang

(73)

membantu temannya yang belum paham tidak sungkan untuk

bertanya

5) Guru mengamati peserta didik

6) Setelah selesai guru mencoba memberikan pertanyaan kepada

setiap siswa untuk mengetahui seberapa paham mereka tentang

materi yang disampaikan oleh tutornya

7) Guru memberikan latihan soal

c. Kegiatan Penutup

1) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya

2) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

3) Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan salam

3. Pengamatan

(74)

4. Refleksi

Hasil belajar pada siklus 1 ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran PAI materi tentang arti hijrah dan tujuan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam berhijrah, dan strategi dakwah Nabi Muhammad SAW periode Madinah menggunakan metode Tutor Sebaya. Berikut penjelasannya:

1) Hal-hal yang mendukung kegiatan pembelajaran a) Guru cukup jelas mengucapkan salam

b) Guru cukup jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran c) Soal evaluasi yang diberikan kepada siswa sudah cukup jelas d) Siswa dapat mengerjakan soal secara tertib

2) Hal-hal yang menghambat kegiatan pembelajaran: a) Pengelolaan waktu kurang optimal

b) Pengelolaan kelas kurang maksimal, banyak siswa yang masih berbicara sendiri

c) Siswa masih kurang memahami metode yang dipakai d) Tutor masih belum maksimal dalam menjalankan tugasnya. e) Siswa kurang aktif

3) Hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus kedua:

(75)

d) Guru harus lebih tegas kepada siswa yang berbicara sendiri atau bermain sendiri

e) Guru mengamati berjalannya pembelajaran

Dari temuan yang didapat pada siklus I ini, akan digunakan sebagai acuan pada siklus II. Harapannya dalam siklus II, terjadi peningkatan kinerja para tutor, peningkatan kemampuan anggota kelompok sehingga terjadi peningkatan hasil belajar sesuai target yang ditentukan menggunakan metode Tutor Sebaya tersebut.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus II, peneliti memberi arahan pada siswa untuk lebih aktif pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung agar indikator pembelajaran tercapai. Beberapa tahap yang dilakukan peneliti antara lain:

1. Perencanaan

a. Menyiapkan materi ajar PAI dengan materi Dakwah Nabi Muhammad SAW dan usaha-usaha Nabi Muhammad SAW dalam mewujudkan masyarakat Islam

b. Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Membuat lembar observasi siswa dan guru

(76)

f. Memberikan bimbingan jauh-jauh hari sebelum pembelajaran tersebut diberikan

g. Memberikan evaluasi tentang kekurangan para tutor dalam pembelajaran pada siklus I, dan memberikan saran dan pengarahan dengan harapan peran mereka lebih baik lagi pada siklus II, dari pada saat siklus I.

h. Menginformasikan tugas para tutor ketika pembelajaran PAI berlangsung, sehingga para tutor dapat mempersiapkan diri untuk pembelajaran dihari berikutnya.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pada siklus II, dilaksanakan pada tanggal 23 April 2018 jam ke 1-3 yaitu 07.00-09.15 di kelas X IPS 2, dan kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dirancang sesuai RPP, sebagai berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan (15’)

1) Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai

2) Guru memberi salam dan menanyakan kabar peserta didik 3) Guru memeriksa kehadiran dan kerapian pakaian peserta didik 4) Guru memotivasi peserta didik untuk bersemangat dalam

mengikuti proses pembelajaran

(77)

6) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai b. Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan cara kerja metode pembelajaran yang

digunakan yaitu metode Tutor Sebaya

2) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 5 orang dan setiap kelompok ada salah

satu siswa yang ditunjuk untuk memimpin atau menjelaskan

kepada teman satu kelompoknya tentang materi dakwah Nabi

Muhammad SAW dan usaha-usaha Nabi Muhammad SAW dalam mewujudkan masyarakat Islam.

3) Siswa yang memimpin dipilih sesuai hasil nilai latihan soal

yang tertinggi dan tingkat pemahamannya yang bagus jadi

akan membantu temannya yang belum paham dan tidak

sungkan untuk bertanya

4) Guru mengamati peserta didik

5) Setelah selesai guru mencoba memberikan pertanyaan kepada

beberapa siswa untuk mengetahui seberapa paham mereka

tentang materi yang disampaikan oleh temannya

6) Guru memberikan latihan soal

c. Kegiatan Penutup

Gambar

Gambar 1.1  Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK
Tabel 1.1 Pedoman Penskoran Aktivitas Guru
Tabel 1.3 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Guru
Tabel 1.4 Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penyelesaian perkara pidana anak di Banjarnegara sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi

Untuk dimensi ini, tanggapan responden menunjukkan bahwa petugas pelayanan di UPTD Samsat Provinsi Sulawesi Selatan memiliki sikap yang baik dalam menghadapi keluhan pengguna

Hal ini berarti bahwa model penelitian adalah fit atau dengan kata lain ada pengaruh secara bersama-sama antara electronic word of mouth, brand image dan brand trust terhadap

Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain,

Ada banyak orang disini yang nasibnya persis sama dengan saya, ada yang bahkan lebih parah dari keluarga saya, semua jadi tidak terurus jadi kemudian mama disini ajak kami

Berdasarkan hasil analisis data, maka hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu survei minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket pada siswa SMP

Website seminar Internasional ELSE-ASCEE yaitu http://else.ascee.org memberikan informasi yang cukup lengkap tetapi, tampilan dari Website tersebut kurang menarik sehingga

[r]