d Program Latihan
LATIHAN PLYOMETRICS (A)
E. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Perbedaan Pengaruh Antara Latihan Heavy Bag Thrus dan Medicine Ball Chest Pass
Terhadap Peningkatan Prestasi Tolak Peluru
Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan pengaruh
yang nyata antara kelompok siiswa yang di latih dengan latihan Heavy Bag Thrus dan
kelompok siswa yang mendapatkan pelatihan dengan latihan Medecine Ball Chest
Pass terhadap peningkatan prestasi tolak peluru. Pada kelompok siswa yang
mendapat pelatihan dengan latihan Heavy Bag Thrus mempunyai peningkatan
prestasi tolak peluru yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang
mendapat pelatihan dengan latihan Medicine Ball Chest Pass.
Latihan Heavy Bag Thrust merupakan latihan fisik dengan cara melakukan
mendorong sansak, kedua tungkai pada posisi setengah terbuka, kaki disamping dekat sansak ditarik kebelakang. Letakkan tangan bagian dalam setinggi dada pada sansak dengan jari-jari menunjuk keatas siku harus dekat dengan tubuh dan lengan harus ditekuk penuh. Doronglah sansak kedepan menjauh dari tubuh secepat
mungkin. Gerakan mendorong dilakukan dengan tenaga eksplosif dan kecepatan
penuh melalui kontraksi maksimal otot-otot triceps pectoralis, detoid biceps (lengan).
Latihan ini akan memberi pengaruh yang baik terhadap peningkatan prestasi
tolak peluru terutama pada siswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi dari
commit to user
cxxxii
tolakan beban lengan lebih berat sehingga pada latihan ini bisa dikatakan lebih mengutamakan beban tolakan, bukan repetisi/pengulangan latihan. Dengan latihan yang terus menerus diharapkan akan dapat merangsang kemampuan otot yang dibutuhkan untuk mencapai hasil prestasi tolak peluru yang maksimal.
Selain latihan Heavy Bag Thrust dalam penelitian ini juga diterapkan latihan
Medicine Ball Chest dimana latihan Medicine Ball Chest Pass adalah latihan fisik dengan mendorong bola berpasangan duduk saling berhadapan, pegang bola setinggi dada dengan kedua tangan sedikit dibelakang bola dan kedua lengan ditekuk dengan bagian belakang tangan menyentuh dada, Gerakan meledak ke depan dilakukan
dengan tenaga eksplosif dan kecepatan penuh melalui kontraksi maksimal otot yang
dilatih adalah triceps pictoralis, lattisimus deltoid dan pergelangan tangan serta
lengan bawah.
Latihan Medicine Ball Chest Pass juga memberi pengaruh yang baik terhadap
peningkatan prestasi tolak peluru terutama pada siswa yang memiliki kekuatan otot
lengan rendah dibading siswa yang memiliki kekuatanotot lengan tinggi, karena pada
saat melakukan tolakan beban tangan lebih ringan dibandingkan dengan latihan
Heavy Bag Thrust, sehingga pada latihan ini bisa dikatakan lebih mengutamakan repetisi/pengulangan latihan, bukan beban tolakan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan latihan Heavy Bag Thrust
prestasi tolak peluru akan lebih dapat ditingkatkan dibandingkan dengan latihan
dengan latihan Medicine Ball Ches Passt, hal ini dapat dilihat dari rerata yang
menunjukkan bahwa dengan latihan Heavy Bag Thrust ( 8,914 ) lebih baik
commit to user
cxxxiii
Perbedaan pengaruh prestasi tolak peluru antara siswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi dengan rendah
Selain latihan yang sangat penting dalam peningkatan prestasi tolak peluru, selain itu juga sangatlah penting adanya kemampuan dasar beberapa anggota badan untuk menghasilkan tingkat gerak yang tinggi. Dalam penelitian ini peneliti
memfokuskan kemampuan siswa pada kekuatanotot lengan. Dalam kemampuan dasar
tubuh kekuatan otot lengan merupakan kemampuan seseorang dalam melaksanakan
gerakan otot lengan dengan kekuatan dan kecepatan sejauh-jauhnya (Eksplosive).
Faktor penentu baik dan tidaknya kekuatan yang dimiliki seseorang bergantung pada intensitas kontraksi otot dan kemampuan otot untuk berkontraksi secara maksimal dalam waktu yang singkat setelah menerima rangsangan serta produksi energi biokimia dalam otot sangat menentukan kekuatan yang dihasilkan. Jika unsur-unsur seperti tersebut diatas dimiliki seseorang, maka ia akan memiliki kekuatan yang baik. Namun sebaliknya jika unsur-unsur tersebut tidak dimiliki maka kekuatan otot yang dihasilkan pun juga tidak baik.
Berdasarkan uraian di atas bahwa kekuatanotot lengan sangatlah penting dalam
nomor tolak peluru yakni pada saat melakukan awalan ataupun pada saat siswa melakukan tolakan.apabila tumpuan/tolakan dilakukan dengan cepat dan kuat sehingga untuk mencapai tolakan yang jauh sangat memungkin sekali. Siswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi, akan mampu melakukan awalan dengan baik dan tolakan yang jauh, dalam hal ini prestasi tolak peluru.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi akan mendapatkan hasil prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki kekuatan otot lengan yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari rerata
commit to user
cxxxiv
yang menunjukkan bahwa kekuatan otot lengan yang tinggi (8,951) lebih baik dibandingkan dengan kekuatan otot lengan rendah (8,347).
Pengaruh interaksi antara latihan dan kekuatan otot lengan terhadap peningkatan prestasi tolak peluru.
Dari tabel ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak bahwa faktor-faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor menunjukkan interaksi yang nyata antara faktor model latihan (A) dan faktor kekuatan otot lengan (B). Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi AB terbentuklah tabel berikut ini.
Tabel 15 . Interaksi Antar A dan B Terhadap Peningkatan Prestasi Tolak Peluru
Faktor A = Latihan Plyometric
B = Kekuatan Otot lengan Taraf A1 A2 Rerata A1 – A2 B1 9,886 8,036 8,961 1,85 B2 7,962 8,732 8,347 -0,77 Rerata 8,924 8,204 8,654 0,72 B1 – B2 1,924 -0,696 0,614
commit to user
cxxxv
Gambar 18 :Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Peningkatan Prestasi Tolak peluru
Keterangan :
: A1 = Latihan Heavy Bag Thrust
: A2 = Latihan Medicine Ball Chest Pass
: B1 = Kekuatan otot lengan tinggi
: B2 = Kekuatan otot lengan rendah
Heavy Bag K E K U A T A N O T O T L E N G A N
KEKUATAN OTOT LENGAN
LA T IH A N P LY O M E T R IC LATIHAN PLYOMETRIC Kek Tggi
commit to user
cxxxvi
Atas dasar gambar di atas, bahwa bentuk garis perubahan memiliki suatu titik
pertemuan atau persilangan. Antara latihan Plyometric dan kekuatan otot lengan
memiliki titik persilangan. Berarti terdapat interaksi yang signifikan diantara keduanya.
Gambar tersebut menunjukkan bahwa latihan Plyometric dan kekuatan otot lengan
berpengaruh terhadap peningkatan nilai akhir prestasi tolak peluru.
Nilai akhir prestasi tolak peluru pada masing-masing sel dapat dibandingkan sebagai berikut :
Siswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi mendapatkan latihan Heavy
Bag Thrust, memiliki rata-rata nilai akhir prestasi tolak peluru sebesar 9,866. Siswa yang
memiliki kekuatan otot lengan tinggi mendapatkan latihan Medicine Ball Chest Pass
memiliki rata-rata nilai akhir prestasi tolak peluru sebesar 7,962.
Siswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah mendapatkan latihan Heavy
Bag Thrust memiliki rata-rata nilai akhir prestasi tolak peluru sebesar 8,036. Siswa yang
memiliki kekuatan otot lengan rendah mendapatkan latihan Medicine Ball Chest Pass
memiliki rata-rata nilai akhir prestasi tolak peluru sebesar 8,732
Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai, Siswa yang memiliki kekuatan otot
lengan tinggi lebih cocok jika diberikan pelatihan dengan latihan Heavy Bag Thrust.
Siswa dengan kekuatan otot lengan rendah lebih cocok jika diberikan pelatihan dengan
commit to user
cxxxvii
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tersebut diatas serta dengan adanya keterbatasan yang ada maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Heavy Bag Thrust dan
Medicine Ball Chest Pass terhadap prestasi tolak peluru.
2. Ada perbedaan peningkatan prestasi tolak peluru yang signifikan antara kekuatan
otot lengan tinggi dan kekuatan otot lengan rendah terhadap prestasi tolak peluru.
3. Ada pengaruh interaksi antara latihan Plyometrics dengan kekuatan otot lengan
terhadap peningkatan prestasi tolak peluru.
a. Latihan Heavy Bag Thrust lebih efektif apabila diterapkan pada siswa yang memiliki
kekuatan otot lengan tinggi.
b. Latihan Medicine Ball Chest Pass lebih efektif apabila diterapkan pada siswa yang
memiliki kekuatan otot lengan rendah.
B. Implikasi
Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide yang lebih luas jika dikaji tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar kesimpulan yang
commit to user
cxxxviii
telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya dalam upaya meningkatkan prestasi tolak peluru, sebagai berikut:
Latihan Plyometric dapat memberikan pengaruh yang lebih baik dalam
meningkatkan prestasi tolak peluru. Kelebihan latihan Plyometric dapat dipergunakan
sebagai solusi bagi pembina dan pelatih dalam upaya meningkatkan prestasi tolak peluru.
Latihan Plyometric Heavy Bag Thrust dan Medicine Ball Chest Pass dapat
digunakan untuk meningkatkan prestasi tolak peluru .Kekuatanotot lengan tinggi dan
rendah dapat ditingkatkan dengan Plyometric Heavy Bag Thrust dan Madicine Ball
Chest Pass untuk meningkatkan prestasi tolak peluru.
Untuk peningkatan prestasi tolak peluru dengan latihan Heavy Bag Thrust lebih
efektif dibandingka dengan latihan Medicine Ball Chest Pass jika diterapkan pada
materi tolak peluru.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka kepada pengajar,pelatih dan pembina olahraga khususnya tolak peluru diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Upaya meningkatkan prestasi tolak peluru bisa ditempuh melalui proses latihan
plyometric yang tepat disesuaikan dengan kemampuan kekuatan otot lengan siswa.
2. Pada dasarnya latihan plyometric Heavy Bag Thrust dan Medicine Ball Chest Pass
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, tetapi pembina dan pelatih
commit to user
cxxxix
meningkatkan prestasi tolak peluru dengan latihan Heavy Bag Thrust karena
memberikan pengaruh yang lebih baik dalam meningkatkan prestasi tolak peluru.
3. Pembina dan pelatih disarankan agar latihan Heavy Bag Thrust dalam rangka
meningkatkan kekuatan otot lengan, diharapkan kekuatan otot lengan yang baik dapat meningkatkan prestasi tolak peluru.
4. Sebelum melakukan latihan Heavy Bag Thrust dan Medicine Ball Chest Pass harus
diperhatikan pembina dan pelatih pada saat melakukan latihan:
a. Membuat program latihan berdasarkan prinsip-prinsip latihan, tujuan
latihan dan cocok dengan metode latihan plyometrics, yang selanjutnya
dilaksanakan sesuai dengan sistematika latihan.
b. Sebelum latihan dilaksanakan,penjelasan gerakan latihan Heavy Bag Thrust
dan Medicine Ball Chest pass yang benar terlebih dahulu agar siswa melakukan latihan dengan gerakan yang benar sehingga hasil latihan bisa tercapai dengan maksimal.
c. Sebelum melakukan latihan inti, sebaiknya terlebih dahulu melakukan
latihan peregangan (Streaching) dan latihan pemanasan (Warning-Up)
dengan intensitas yang cukup ( sesuai berat ringannya latihan inti ), hal ini untuk mempersiapkan kondisi fisik siswa sehingga terhindar dari cedera pada saat melakukan latihan inti.
d. Lakukan latihan inti, dalam hal ini latihan Heavy Bag Thrust dan Medicine Ball Chest pass yang sesuai dengan program latihan.
commit to user
cxl
e. Lanjutkan dengan Aktivitas formal (Formal Activity), tahap ini adalah bentuk
latihan yang sesuai dengan cabang olahraga yang sedang dilatihkan khususnya tolak peluru.
f. Kemudian lakukan penenangan (cooling down ) yang dilanjutkan dengan
pengarahan dan koreksi dari latihan yang telah dilaksanakan.
g. Pantau hasil latihan masing-masing dengan sesuai program latihan dan
melakukan tes tolak peluru .
h. Lanjutkan latihan sesuai dengan program latihan yang telah ditetapkan dan
commit to user
cxli