• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Pembahasan

Dari pemaparan hasil penelitian siklus I, siklus II, dan siklus III diperoleh hasil belajar siswa dengan menggunakan metode time token

yang mengalami peningkatan setiap siklusnya dapat dibuktikan dengan rekapitulasi data sebagai berikut :

Tabel 4.11 rekapitulasi perbandingan hasil belajar pra siklus, siklus I,II, dan III

No Nama Nilai Pra Siklus Nilai Siklus I Nilai Siklus II Nilai Siklus III 1 ASM 57 60 52 80 2 A 70 36 36 60

3 DMZN 62 60 68 68 4 DF 62 60 64 60 5 FWS 68 68 80 88 6 KUN 60 80 60 68 7 MAM 60 36 68 68 8 MZN 56 48 68 60 9 PDA 70 56 64 88 10 RF 70 60 68 80 11 SNA 57 48 48 48 12 S 68 76 92 68 13 WNZ 54 36 56 60 14 ZAZ 68 68 68 80 15 RA 68 52 60 80 Jumlah 890 844 952 1056 Rata-rata 59,34 56,27 63,47 70,4 Ketuntasan klasikal 73,33% 53,33% 73,33% 93,33%

Dari tabel rekapitulasi data diatas, menunjukkan bahwa nilai rata- rata kelas setiap siklus mengalami peningkatan pada hasil belajar siswa. Dari data hasil pra siklus didapati nilai rata-rata 59,34. Hasil evalusi siklus I menunjukkan rata-rata nilai siswa 56,27. Siklus II menunjukkan nilai rata-rata nilai siswa 63,47. Dan siklus III menunjukkan rata-rata nilai siswa 70,4. Meskipun nilai pra siklus menuju siklus I mengalami penurunan namun dilihat dari nilai rata-rata hasil evaluasi siklus I ke siklus II mengalami kenaikan nilai sebesar 7,2. Dari siklus II ke siklus III mengalami kenaikan nilai sebesar 6,93.

Berdasarkan paparan hasil penelitian dari siklus I, siklus II dan siklus III diperoleh data perbandingan nilai hasil belajar keseluruhan sebagai berikut:

Tabel 4.12 Perbandingan presentase ketuntasan belajar siswa No Pelaksanaan Penelitian Jumlah Rata-rata Kelas % Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas 1 Pra Siklus 890 59,34 73,33% 11 4 2 Siklus I 844 56,27 53,33% 8 7 3 Siklus II 952 63,47 73,33% 11 4 4 Siklus III 1056 70,4 93,33% 14 1

Presentase ketuntasan belajar siswa setiap siklusnya mengalami peningkatan. Siklus I presentase ketuntasan baru mencapai 53,33% dengan siswa yang mencapai target KKM sebanyak 8 anak. Siklus II presentase ketuntasan mengalami peningkatan menjadi 73,33% dengan siswa yang mencapai target KKM sebanyak 11 anak. Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan presentase sebanyak 20%. Presentase ketuntasan pada siklus III mencapai target diatas presentase KKM minimal yaitu 93,33%. Dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan presentase sebanyak 20%. Karena indikator keberhasilan siswa sudah tercapai maka peneliti tidak melakukan penelitian lagi. Penelitian menggunakan metode

time token pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan telah

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul

“Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan

Kemerdekaan Melalui Metode Time Token Pada Siswa Kelas V MI

Ma‟arif Kanigoro Desa Kanigoro Kec. Ngablak Kab. Magelang Tahun

2016/2017dapat disimpulkan bahwa penerapan metode time token dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I rata-rata nilai siswa mendapatkan 56,27. Siswa yang dapat mencapat target KKM individu sebanyak 8 siswa atau 53,33%. Siklus II rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 63,47 dan presentase ketuntasan belajar mengalami peningkatanmenjadi 70,33%. Siswa yang dapat mencapat target KKM individu sebanyak 11 siswa. Jadi terdapat kenaikan nilai sebesar 20 %. Pada siklus III rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 70,4 dan telah mencapai target KKM individu sebanyak 14 siswa atau 93,33%.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka kami sarankan sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Siswa agar lebih memperhatikan petunjuk yang disampaikan oleh guru saat proses pembelajaran.

c. Siswa lebih memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. 2. Bagi Guru

a. Menambah kreatifitas dalam proses pembelajaran agar siswa selalu merasa ada hal yang baru dan tidak bosan.

b. Memperhatikan semua siswa agar tidak terjadi kecemburuan sosial karena hanya fokus pada yang didepan.

3. Bagi Sekolah/Madrasah

a. Memberikan fasilitas yang memadai seperti media pembelajaran dan alat peraga sebagai penunjang pembelajaran.

b. Memberi dukungan kepada pendidik untuk selalu meningkatkan kekreatifitas dan keprofesionalisme dalam mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dkk. 1991. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Aqib, Zaenal. 2013. Model – Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran Konstekstual (Inovatif). Bandung: CV Yrama Widya.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Dasar dan Menengah. Jakarta

Baharuddin & Wahyuni, Esa Nur. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Bell, Margaret A. 1994. Belajar Dan Membelajarkan. Jakarta: PT RajaGrafindo Daryanto. 2011. Penelitian tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.

Yogyakarta: Gava Media.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Putra Djamarah, Syaiful Bahri. Aswan. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Huda, Miftahul. 2014. Model – Model Pengajaran Dan Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Jihad, Asep. Haris, Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo

Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT remaja Rosdakarya.

Pramono, Sigit. 2014. Panduan Evaluasi Kegiatan Belajar-mengajar. Yogyakarta: DIVA Press.

Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS; Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga: STAIN Salatiga Press

Sapriyadi. 2014. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdaya. Siska, Yulia. 2016. Konsep Dasar IPS. Yogyakarta: Garudhawaca

Slameto. 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Solihatin, Etin. Raharjo. 2007. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sriyanti, Lilik. Suwardi. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu & Aplikasi Pendidikan. PT Imperial Bhakti Utama

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Nama Madrasah : MI Ma’arif Kanigoro

Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Sosial

Kelas : V ( Lima )

Semester : II ( Dua )

Pertemuan : 1

Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. KompetensiDasar

2.3Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator

 Menyebutkan berbagai macam pertempuran yang terjadi di daerah-daerah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

D. Tujuan Pembelajaran

 Dengan metode ceramah, siswa dapat menyebutkan berbagai macam pertempuran yang terjadi di daerah-daerah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

 Dengan metode tanya jawab, siswa dapat menyebutkan berbagai macam pertempuran yang terjadi di daerah-daerah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

 Dengan metode time token, siswa dapat menyebutkan berbagai macam pertempuran yang terjadi di daerah-daerah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

 Dengan metode penugasan, siswa dapat menyebutkan berbagai macam pertempuran yang terjadi di daerah-daerah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

E. Materi Ajar

Pertempuran - Pertempuran Mempertahankan Kemerdekaan 1. Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya

Pertempuran yang terjadi di Surabaya berawal dari pendaratan pasukan sekutu pada tanggal 25 oktober 1945 yang dipimpin oleh Jendral A.W.S Mallaby yang diterima dengan tangan terbuka oleh pihak pemerintah dan rakyat Indonesia. Pada tanggal 10 November 1945, pihak Indonesia menyerukan penolakan ultimatum tersebut melalui Siaran Radio Pemberontak. Karena ultimatum ditolak mentah-mentah oleh Indonesia maka mereka harus terus melakukan penyerangan, pertempuran berlangsung selama 3 minggu dan pertempuran di Surabaya merupakan pertempuran terbesar bagi Inggris setelah Perang Dunia II. Akhirnya untuk memperingati semangat kepahlawanan rakyat Surabaya, pemerintah menetapkan tanggal 10 November 1945 sebagai Hari Pahlawan dan saat ini Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan.

2. Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa diawali mendaratnya tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel di Semarang. Tentara Sekutu mendarat di Semarang pada tanggal 20 oktober 1945. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk mengurus tawanan perang dan tentara Jepang di Jawa Tengah.

Pasukan Sekutu mencoba menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Dalam pertempuran untuk membebaskan kedua desa tersebut, Letnan Kolonel Isdiman gugur. Letnan Kolonel Isdiman adalah Komandan Resimen Banyumas. Dengan gugurnya Letnan Kolonel Isdiman, Kolonel

sudirman turun langsung ke medan pertempuran Ambarawa. Kolonel Sudirman adalah Panglima Divisi Banyumas. Untuk memperingati hari bersejarah itu, maka setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri. Selain itu, di Ambarawa juga didirikan sebuah monumen yang diberi nama Palagan Ambarawa.

3. Pertempuran Medan Area

Sulitnya komunikasi, transportasi, serta sensor yang ketat dari pihak Jepang, mengakibatkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia baru sampai di Medan pada tanggal 27 Agustus 1945. Berita tersebut dibawa oleh Mr. Teuku M. Hasan yang diangkat menjadi gubernur di Sumatra. Setelah menerima berita proklamasi, para pemuda yang dipimpin olehAchmad Taher, bekas perwira tentara sukarela (giyugun), membentuk barisan pemuda Indonesia pada tanggal 13 september 1945. Pasukan Sekutu yang diboncengi oleh serdadu Belanda (NICA) dipimpin oleh Brigjen T.E.D. Kelly mendarat di Medan pada tanggal 9 oktober 1945. Untuk menghadapi segala kemungkinan, para pemuda segera membentuk TKR (Tentara Keamanan Rakyat) di Medan.

4. Pertempuran Bandung Lautan Api

Kota Bandung dibumihanguskan oleh pejuang Indonesia pada tanggal 23 Maret 1946 setelah pihak Indonesia mengeluarkan perintah untuk menggosongkan kota. Pada awalnya Sekutu menuntut agar senjata hasil rampasan dari Jepang diserahkan kepada Sekutu. Pada tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum pertama agar Kota Bandung bagian utara, selambat-lambatnya pada tanggal 29 November, dikosongkan oleh pihak Indonesia. Namun, sebelum meninggalkan Bandung, pejuang Indonesia melakukan serangan serentak ke arah pos-pos Sekutu dan membumihanguskan Kota Bandung bagian

selatan. Peristiwa ini disebut “Bandung Lautan Api”.

F. Metode Pembelajaran

 Ceramah

 Time Token

 Penugasan

G. Sumberdan Media Pembelajaran

Sumber pembelajaran

 Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas V terbitan Yudistira, hal.105-111.

 Lks Ilmu Pengetahuan Sosial untuk MI disusun oleh KKG MI MA‟ARIF

Kabupaten Magelang, hal 42-45. Media Pembelajaran  Kartu berbicara H. Kegiatan Pembelajaran No. TahapPembela jaran Kegiatanbelajarmengajar Alokasi waktu

1. Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam dan

membuka pelajaran dengan do‟a

b. Guru menanyakan kabar siswa dan

mengabsen kehadiran siswa

c. Guru mempersilahkan siswa untuk

menyiapkan alat tulis.

d. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dengan metode time token.

±10 menit

2. Kegiatan inti ±50 menit

Eksplorasi

 Guru memberikan pertanyaan apersepsi yang berkaitan dengan materi sebelumnya.

mengenai pengalaman yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan.

Misal : siapa yang pernah mengunjungi musium palagan ambarawa ?

 Guru menghubungkan jawaban siswa dengan materi yang akan diajarkan.

Elaborasi

 Guru menjelaskan kepada siswa tentang pertempuran-pertempuran yang terjadi di berbagai daerah.

 Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang dianggap belum jelas.

 Guru mengkondisikan siswa untuk melaksanakan diskusi dengan membagi siswa menjadi tiga kelompok.

 Guru memberikan setiap siswa 2 kartu bicara dengan waktu kurang lebih 30 detik. Setiap siswa diberi nilai sesuai waktu keadaan.

 Guru mengajukan pertanyaan kepada semua siswa tentang materi yang sedang dipelajari secara bergantian.

 Siswa yang telah habis kartunya tidak boleh berbicara lagi. Dan yang masih memegang kupon harus bicara sampai kartunya habis.

Konfirmasi

 Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman materi yang telah dipelajari.

 Siswa bersama bimbingan Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

 Guru melakukan lembar evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatanakhir ±10 menit

Penutup a. Guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas.

b. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.

c. Guru memberikan evaluasi kepada siswa.

d. Guru menutup pelajaran dengan do‟a dan salam.

I. Evaluasi dan Penilaian

Jenispenilaian :TesTertulis

Instrumenpenilaian : Soal pilihan ganda dan isian Skorpenilaian

Nilai pilihan ganda = jumlah soal benar x 2 = 10 Nilai isian =jumlah soal benar x 3 = 15

Total nilai = 25 X 4

J. Bentuk Soal

Isilah titik-titik di bawah ini dengan memberikan tanda (x) pada jawaban a,b,dan c !

1. Pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan yang diperingati sebagai hari pahlawan setiap tanggal 10 november, terjadi di kota ...

a. Jakarta b. Bandung c. Surabaya d. Makassar

2. Brigadir T.E.D Kelly mulai mendarat dimedan pada tanggal .... a. 9 september 1945

b. 9 oktober 1945 c. 10 september 1945 d. 10 oktober 1945

3. Tokoh palagan Ambarawa yaitu .... a. SlametRiyadi

b. Supriadi c. Soeharto

d. Jenderalsudiman

4. Pasukan Inggris yang mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin oleh ....

a. Mallaby b. Cristion c. Mansergh d. Van Mook

5. Tokoh pejuang dari Surabaya adalah .... a. Moh Hatta

b. Bung Karno c. Moh. Yamin d. Bung Tomo

isian

1. Pertempuran-pertempuran yang terkenal dalam rangka mempertahankan

kemerdekaan Indonesia adalah ….

2. Tantara Sekutu mendarat pertama kali di Surabaya pada tanggal ….

3. Tokoh yang memimpin tentara sekutu pada pertempuran ambarawa adalah

….

4. Peristiwa di Bandung padatanggal 23 Maret 1946 terkenal dengan

sebutan….

5. Tokoh pahlawan yang gugur dalam pertempuran ambarawa adalah …. Kunci Jawaban 1. C 2. B 3. D 4. A 5. D

1. Ambarawa, Medan Area, Bandung lautan api, dan 10 November 1945 2. 25 Oktober 1945

3. Brigadir Jenderal Bethel 4. Bandung lautan api 5. Letnan colonel Isdiman

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

Nama Madrasah : MI Ma’arif Kanigoro

Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Sosial

Kelas : V ( Lima )

Semester : II ( Dua )

Pertemuan : 2

Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.4Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator

 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia

D. Tujuan Pembelajaran

 Dengan metode ceramah, siswa dapat menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

 Dengan metode tanya jawab, siswa dapat menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia

 Dengan metode time token, siswa dapat menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

 Dengan metode penugasan, siswa dapat menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

E. Materi Ajar

Agresi Militer Belanda terhadap Indonesia

a. Perjanjian Linggarjati

Pada tanggal 10 november 1946 diadakan perundingan antara Indonesia dengan Belanda. Perundingan ini dilaksanakandi Linggarjati. Dalam perundingan itu delegasi Indonesia dipimpin oleh perdana menteri Sutan Syahrir. Sementara delegasi Belanda oleh Van Mook.

Isi perjanjian Linggarjati adalah sebagai berikut :

1. Belanda hanya mengakui kekuasaan RI atas Jawa, Madura dan Sumatra.

2. Republik Indonesia dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat yangterdiri atas ;

- Negara Republik Indonesia, - Negara Indonesia Timur dan, - Negara Kalimantan.

3. Negara Indonesia Serikat dan belanda akan merupakan suatu uni (kesatuan) yang dinamakan uni Indonesia-Belanda dan diketahui olehratu Belanda.

b. Agresi Militer belanda I

Meskipun sudah ada perjanjian Linggarjati, Belanda tetap berusaha untuk menjajah Indonesia. Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda menyerang wilayah Republik Indonesia. Tindakan ini melanggar Perjanjian Linggarjati. Serangan militer Belanda ini dikenal sebagai Agresi Militer belanda I.

c. Penjanjian renvill (17 januari 1948)

PBB membantu menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda dengan membentuk Komisi Tiga Negara memprakarsai perundingan antara Indonesia dan Belanda. Perundingan dilakukan di atas kapal renvill yaitu Angkatan Laut Amerika Serikat. Oleh karena itu, hasil perundingan ini dinamakan Perjanjian renville. Dalam perundingan ittu negara

Indonesia, belanda, dan masing-masing anggota KTN diwakili oleh sebuah delegasi.

1. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifudin.

2. Delegasi belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo. 3. Delegasi Australia dipimpin oleh Richard C. Kirby.

4. Delegasi Belgia dipimpin oleh Paul Van Zeeland.

5. Delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Frank Porter Graham. Isi perjanjian Renville adalah sebagai berikut :

1. Belanda hanya mengakui Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatra.

2. Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki Belanda.

d. Agresi Militer Belanda II

Belanda terus berusaha menguasai kembali Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan serangan atas wilayah Republik Indonesia. Penyerangan Belanda ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II.

Usaha Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan

a. Perjanjian Roem-Royen

Perjanjian Roem-Royen disetujui di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1949. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Rum, sedangkan pihak Belanda dipimpin oleh Dr. Van Royen. Anggota delegasi lainnya adalah Drs. Moh. Hatta dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Isi perjanjian Roem-royen adalah sebagai berikut :

1. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta. 2. Menghentikan gerakan – gerakan militer dan membebaskan

semua tahanan politik.

3. Belanda menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.

4. Akan diselenggarakan perundingan lagi, yaitu KMB, antara Belanda dan Indonesia setelah Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.

b. Konferensi Meja Bundar

Sebagai tindak lanjut Perjanjian Roem-Royen, pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 November 1949 diadakan konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Delegasi Indonesia dipimpin oleh drs. Moh. Hatta. Delegasi Belanda dipimpin oleh Mr. Van Maarseveen. Sedangkan UNCI dipimpin oleh Chritchley.

Hasil-hasil persetujuan yang dicapai dalam KMB adalah sebagai berikut :

1. Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir bulan Desember 1949.

2. RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia Belanda. 3. Irian Barat akan diserahkan setahun setelah pengakuan kedaulatan

oleh Belanda. c. Pengakuan kedaulatan

Sesuai hasil KMB, pada tanggal 27 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada pemerintah RIS. Upacara pengakuan kedaulatan dilakukan di dua tempat yaitu Den Haag dan Yogyakarta secara bersamaan. Dalam acara penandatanaganan pengakuan kedaulatan di Den Haag, Ran Yuliana bertindak sebagai wakil Negeri Belanda dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil Indonesia. Sedangkan dalam upacara pengakuan kedaulatanyang dilakukan di Yogyakarta, pihak Belanda diwakili oleh Mr. Lovink (wakil tertinggi pemerintah Belanda) dan pihak Indonesia diwakili Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

F. Metode Pembelajaran

 Ceramah

 Tanya jawab

 Time Token

 Penugasan

G. Sumber dan Media Pembelajaran

Sumber pembelajaran

 Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas V terbitan Yudistira, hal. 113-121.

 Lks Ilmu Pengetahuan Sosial untuk MI disusun oleh KKG MI MA‟ARIF

Kabupaten Magelang, hal 47-50. Media Pembelajaran

 Kartu berbicara

H. Kegiatan Pembelajaran

No. Tahap

Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar Alokasi

waktu

1. Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam dan

membuka pelajaran dengan do‟a

b. Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen kehadiran siswa c. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dengan metode time token.

d. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan mengenai materi yang sebelumnya

±10 menit

menit Eksplorasi

 Guru memberikan pertanyaan apresiasi yang berkaitan dengan

materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan.

 Guru bertanya kepada siswa mengenai pengalaman yang berhubungan dengan materi .

 Guru menghubungkan jawaban siswa dengan materi yang akan diajarkan.

Elaborasi

 Guru menjelaskan kepada siswa tentang agresi militer belanda terhandap indonesia dan usaha diplomasi dan pengkuan kedaulatan.

 Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang dianggap belum jelas.

 Guru mengkondisikan siswa untuk melaksanakan diskusi dengan membagi siswa menjadi tiga kelompok.

 Guru memberikan setiap siswa 2kartu bicara dengan waktu kurang lebih 30 detik. Setiap siswa diberi nilai sesuai waktu

keadaan.

 Guru mengajukan pertanyaan kepada semua siswa tentang materi yang sedang dipelajari secara bergantian.

 Siswa yang telah habis kartunya tidak boleh berbicara lagi. Dan yang masih memegang kupon harus bicara sampai kartunya habis.

Konfirmasi

 Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman materi yang telah dipelajari.

 Siswa bersama bimbingan Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

 Guru melakukan lembar evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan

akhir

±10 menit

Penutup a. Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas.

b. Guru menutup pelajaran dengan

do‟a dan salam.

Jenis penilaian :Tes Tertulis

Instrumen penilaian : Soal pilihan ganda dan Uraian Skor penilaian

Nilai pilihan ganda = jumlah soal benar x 2 = 10 Nilai isian =jumlah soal benar x 3 = 15

Total nilai = 25 X 4

= 100

J. Bentuk Soal

Isilah titik-titik di bawah ini dengan memberikan tanda (x) pada jawaban a,b,dan c!

1. Untuk menyelesaikan pertikaian antara Belanda – Indoensia , dewan Keamana PBB membentuk ...

a. Komisi Tiga Negara b. Konferensi Tiga Negara c. Ketahanan Tiga Negara d. Kemana Tiga Negara

2. Agresi militer Belanda II merupakan bukti pelanggaran Belanda terhadapa perjanjian ....

a. Linggarjati b. Renville c. Roem-Royen d. Giyanti

3. Konferensi Meja Bundar dilaksanakan di .... a. Jakarta

b. Surabaya c. Inggris d. Den Haag

4. Perjanjian Roem-Royen dilaksanakan di Jakarta pada tanggal .... a. 7 maret 1949

c. 7 mei 1949 d. 7 juni 1949

5. Dalam upacara pengkuan kedaulatan yang dilakukan di Yogyakarta, pihak Belanda diwakili oleh ...

a. Ran Yuliana b. Mr. Lovink c. Chrichley

d. Mr. Van Maarseveen

Isian !

1. Tokoh yang menjadi delegasi dalam perjanjian Roem-Royen dari pihak Indonesia dan Belanda adalah ....

2. Upacara pengakuan RIS dilaksanakan di kota ....

3. Negara - negara yang terlibat dalam perjanjian Renville adalah .... 4. Dalam perjanjian Renville, pihak Indonesia dipimpin oleh ... 5. Konferensi Meja Bundar dilaksanakan pada tanggal ....

Kunci jawaban 1. A 2. B 3. D 4. C 5. B

1. Mr. Moh. Rum dan Dr. Van Royen 2. Den Haag dan Yogyakarta

3. Indonesia, Belanda, Australia, Belgia dan Amerika Serikat 4. Mr. Amir Syarifuddin

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS III

Nama Madrasah : MI Ma’arif Kanigoro

Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Sosial

Kelas : V ( Lima )

Semester : II ( Dua )

Pertemuan : 3

Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

3. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.3Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator

 Menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia

D. Tujuan Pembelajaran

 Dengan metode ceramah, siswa dapat menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

 Dengan metode tanya jawab, siswa dapat menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia

 Dengan metode time token, siswa dapat menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

 Dengan metode penugasan, siswa dapat menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

E. Materi Ajar

Berikut ini beberapa tokoh pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan : 1. Ir. Soekarno

Soekarno adalah proklamator kemerdekaan Indonesia didampingi Drs. Moh. Hatta beliau membacakan teks proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Beliau adalah presiden pertama Republik Indonesia.

2. Drs. Mohammad Hatta

Drs. Moh. Hatta juga dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan Republik

Dokumen terkait