• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah data ditabulasikan dan dianalisis setiap item soal, selanjutnya dicari nilai persentase rata-rata keseluruhan untuk menarik suatu kesimpulan sesuai dengan data angket yang diperoleh, angket diberikan kepada responden guru yang berjumlah 35 orang dengan 20 item pertanyaan.

Untuk mendapatkan nilai persentase dalam menentukan kategorinya, digunakan perhitungan dengan rumus:

P = NS x 100% NH

 Nilai skor (NS), nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.

 Nilai harapan (NH), nilai ini dapat diketahui dengan mengalikan jumlah item dengan skor tertinggi.

a. Hasil per Dimensi

Tabel 25

Nilai Rata-Rata Dimensi Pengaturan Lingkungan Fisik Item Nilai Harapan

(NH) Nilai Skor (NS) NS x 100% NH Kategori

1 3 x 4 = 12 352 : 35 = 10,057 10,057 x 100% = 83,8% 12 Sangat Memotivasi

Dari tabel di atas, berdasarkan nilai rata-rata dimensi pengaturan lingkungan fisik mendapat nilai rata-rata 83,8%. Dengan demikian kategorinya sangat memotivasi. Hal ini berarti pengaturan lingkungan fisik oleh kepala sekolah dengan indikator ruang kerja, ruang belajar, dan lingkungan sekolah memberikan motivasi yang tinggi kepada para guru dalam bekerja.

Tabel 26

Nilai Rata-Rata Dimensi Pengaturan Suasana Kerja Item Nilai Harapan

(NH) Nilai Skor (NS) NS x 100% NH Kategori 1 2 x 4 = 8 219 : 35 = 6,257 6,257 x 100% = 78,21% 8 Sangat Memotivasi

Dari tabel di atas, berdasarkan nilai rata-rata dimensi pengaturan suasana kerja mendapat nilai rata-rata 78,21%. Dengan demikian kategorinya sangat memotivasi. Hal ini berarti pengaturan suasana kerja oleh kepala sekolah dengan indikator hubungan kerja dan suasana kerja memberikan motivasi yang tinggi kepada para guru dalam bekerja.

Tabel 27

Nilai Rata-Rata Dimensi Disiplin Item Nilai Harapan

(NH) Nilai Skor (NS) NS x 100% NH Kategori 1 4 x 4 = 16 482 : 35 = 13,771 13,771 x 100% = 86,06% 16 Sangat Memotivasi

Dari tabel di atas, berdasarkan nilai rata-rata dimensi disiplin mendapat nilai rata-rata 86,06%. Dengan demikian kategorinya sangat memotivasi. Hal ini berarti disiplin yang telah diterapkan oleh kepala sekolah dengan indikator

disiplin, strategi membina disiplin, dan teladan memberikan motivasi yang tinggi kepada para guru dalam bekerja.

Tabel 28

Nilai rata-rata dimensi Dorongan atau Motivasi Item Nilai Harapan

(NH) Nilai Skor (NS) NS x 100% NH Kategori 1 2 x 4 = 8 212 : 35 = 6,057 6,057 x 100% = 75,7% 8 Sangat Memotivasi

Dari tabel di atas, berdasarkan nilai rata-rata dimensi dorongan atau motivasi mendapat nilai rata-rata 75,7%. Dengan demikian kategorinya sangat memotivasi. Hal ini berarti dorongan atau motivasi oleh kepala sekolah dengan indikator pemberian motivasi dan pemenuhan kebutuhan memberikan motivasi yang tinggi kepada para guru dalam bekerja.

Tabel 29

Nilai rata-rata dimensi Penghargaan Item Nilai Harapan

(NH) Nilai Skor (NS) NS x 100% NH Kategori 1 3 x 4 = 12 318 : 35 = 9,085 9,085 x 100% = 75,7% 12 Sangat Memotivasi

Dari tabel di atas, berdasarkan nilai rata-rata dimensi penghargaan mendapat nilai rata-rata 75,7%. Dengan demikian kategorinya Sangat memotivasi. Hal ini berarti penghargaan oleh kepala sekolah dengan indikator pemberian kompensasi dan penghargaan kepada para guru sesuai dengan tugas dan prestasi kerja memberikan motivasi yang tinggi kepada para guru dalam bekerja.

Tabel 30

Nilai Rata-Rata Dimensi Pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB) Item Nilai Harapan

(NH) Nilai Skor (NS) NS x 100% NH Kategori 1 6 x 4 = 24 718 : 35 = 20,514 x 100% = 85,47% Sangat

20,514 12 Memotivasi

Dari tabel di atas, berdasarkan nilai rata-rata dimensi pengembangan pusat sumber belajar (PSB) mendapat nilai rata-rata 85,47%. Dengan demikian kategorinya sangat memotivasi. Hal ini berarti pengembangan pusat sumber belajar (PSB) oleh kepala sekolah dengan indikator sarana pembelajaran, media audio visual, dan peralatan di bengkel memberikan motivasi yang tinggi kepada para guru dalam bekerja.

b. Hasil Variabel Penelitian. Tabel 31

Deskripsi Data Peran Kepala Sekolah sebagai Motivator Guru

Item Nilai Harapan (NH) Nilai Skor (NS) NS x 100% NH Kategori 1 20 x 4 = 80 2301 : 35 = 65,7 65,7 x 100% = 82,12% 80 Sangat Memotivasi

Dari data persentase di atas, dapat ditarik simpulan bahwa peran kepala sekolah sebagai motivator guru mendapat nilai rata-rata 82,12%. Dengan demikian kategorinya sangat memotivasi. Hal ini berarti peran kepala sekolah sebagai motivator guru dengan dimensi pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan atau motivasi, penghargaan, dan pengembangan pusat sumber belajar (PSB) memberikan motivasi yang tinggi kepada para guru dalam bekerja.

51 A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijalankan mengenai peran kepala sekolah sebagai motivator guru, dengan dimensi yang meliputi pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan atau motivasi, penghargaan, dan pengembangan pusat sumber belajar (PSB), dipaparkan temuan sebagai berikut.

1. Pengaturan lingkungan fisik, mendapat nilai rata-rata 83,8%. Dengan demikian kategorinya sangat memotivasi. Hal ini berarti pengaturan lingkungan fisik oleh kepala sekolah dengan indikator ruang kerja, ruang belajar, dan lingkungan sekolah memberikan motivasi yang tinggi kepada para guru dalam bekerja.

2. Pengaturan suasana kerja, mendapat nilai rata-rata 78,21%. Dengan demikian kategorinya sangat memotivasi. Hal ini berarti pengaturan suasana kerja oleh kepala sekolah dengan indikator hubungan kerja dan suasana kerja memberikan motivasi yang tinggi kepada para guru dalam bekerja.

3. Disiplin, mendapat nilai rata-rata 86,06%. Dengan demikian kategorinya sangat memotivasi. Hal ini berarti disiplin yang telah diterapkan oleh kepala sekolah dengan indikator disiplin, strategi membina disiplin, dan teladan memberikan motivasi yang tinggi kepada para guru dalam bekerja.

4. Dorongan atau motivasi, mendapat nilai rata-rata 75,7%. Dengan demikian kategorinya sangat memotivasi. Hal ini berarti dorongan atau motivasi oleh kepala sekolah dengan indikator pemberian motivasi dan pemenuhan kebutuhan memberikan motivasi yang tinggi kepada para guru dalam bekerja.

5. Penghargaan, mendapat nilai rata-rata 75,7%. Dengan demikian kategorinya Sangat memotivasi. Hal ini berarti penghargaan oleh kepala sekolah dengan indikator pemberian kompensasi dan penghargaan kepada para guru sesuai dengan tugas dan prestasi kerja memberikan motivasi yang tinggi kepada para guru dalam bekerja.

6. Pengembangan pusat sumber belajar (PSB), mendapat nilai rata-rata 85,47%. Dengan demikian kategorinya sangat memotivasi. Hal ini berarti pengembangan pusat sumber belajar (PSB) oleh kepala sekolah dengan indikator sarana pembelajaran, media audio visual, dan peralatan di bengkel memberikan motivasi yang tinggi kepada para guru dalam bekerja.

Selanjutnya, hasil penelitian ini menyimpulkan, peran kepala sekolah sebagai motivator guru mendapat nilai rata-rata 82,12%. Dengan demikian kategorinya sangat memotivasi. Hal ini berarti peran kepala sekolah sebagai motivator guru dengan dimensi pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan atau motivasi, penghargaan, dan pengembangan pusat sumber belajar (PSB) memberikan motivasi yang tinggi kepada para guru dalam bekerja.

B. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian, peneliti memberikan saran sebagai berikut.

1. Pengaturan lingkungan fisik; hendaknya gudang barang yang tidak rapi di ruang praktik bengkel untuk dirapikan.

2. Pengaturan suasana kerja; hendaknya koordinasi di antara para guru dalam bekerja ditingkatkan, hendaknya untuk pemilihan guru dalam menjabati bidang tertentu sesuai dengan kemampuannya.

3. Disiplin; hendaknya jika terdapat guru yang tidak masuk mengajar untuk digantikan dengan guru lain dan perlunya pengawasan dalam keadaan ini karena biasanya siswa jarang yang memberitahukan hal ini kepada para guru.

4. Dorongan atau motivasi; hendaknya mengikutsertakan guru dalam pelatihan agar kualitas guru bertambah.

5. Penghargaan; hendaknya memberikan penghargaan lebih atas prestasi guru agar mereka lebih semangat dalam bekerja.

6. Pengembangan pusat sumber belajar (PSB); hendaknya menambah media pembelajaran misalnya komputer di lab. komputer, LCD di kelas-kelas, dan peralatan di bengkel, hal itu agar pembelajaran bisa berjalan lebih optimal.

Dokumen terkait