• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

18. Perdana Gapura Prima Tbk GPRA

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio-rasio keuangan yang diwakili oleh Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) mempengaruhi Harga Saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi dan sampel di dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009 sampai dengan 2011. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menetapkan kriteria-kriteria tertentu, dimana terdapat 20 data perusahaan dalam periode 3 tahun. Di dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi, serta melakukan pengujian hipotesis yang meliputi uji koefisien determinasi, uji signifikan simultan dan uji signifikan parsial dengan menggunakan SPSS 17.0.

Bedasarkan hasil pengujian diketahui bahwa adjusted R2 adalah 0.366 atau 36.6%. Hal ini berarti bahwa secara keseluruhan variabel independen menjelaskan

perubahan variabel dependen sebesar 36.6%, sedangkan variabel lain-lain yang tidak dimasukkan dalam model mampu menjelaskan sebesar 63.4%. Oleh karena itu, dengan nilai sebesar 36.6% dapat diketahui bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang meyakinkan.

Bedasarkan hasil uji signifikan parsial (t) digunakan untuk mengetahui peran variabel Independen secara individual terhadap variabel Dependen. Analisis mengenai hasil uji signifikan parsial (t) masing-masing variabel independen dapat kita lihat sebagai berikut :

1. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham.

Earning Per Share (EPS) yang besar menunjukkan kemampuan

perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Earning Per Share(EPS) menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan kemakmuran para investor, dan dari hasil tersebut akan mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan dan itu akan mengakibatkan kenaikan laba yang pada akhirnya ada kecenderungan kenaikan harga saham, begitu juga sebaliknya (Sitompul, 2011).

Berdasarkan hasil uji signifikan parsial pada tabel 4.7 dapat kita ambil kesimpulan bahwa variabel Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan (0.000) diatas (lebih kecil) 0.05, atau 0.00 < 0.05 dan nilai t hitung (6.135) > t tabel (2.00404).

Artinya, tinggi rendahnya Earning Per Share (EPS) mempengaruhi harga saham pada perusahaan Property dan Real Estatee yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang memiliki rasio Earning Per

Share (EPS) yang tinggi cenderung akan memiliki harga saham yang

tinggi.

2. Pengaruh Price Earnings Ratio (PER) terhadap harga saham

Untuk menilai murah atau mahal suatu saham biasanya digunakan analisis Price Earnings Ratio (PER). Semakin kecil Hasil Price Earnings

Ratio (PER) sebuah saham maka semakin baik atau murah harganya

untuk diinvestasikan (Sitompul, 2011).

Berdasarkan hasil uji signifikan parsial pada tabel 4.7 dapat kita ambil kesimpulan bahwa variabel Price Earnings Ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan (0.022) diatas (lebih kecil) 0.05, atau 0.022 < 0.05 dan nilai t hitung (2.355) > t tabel (2.00404).

Dengan demikian,semakin tinggi nilai Price Earnings Ratio (PER) maka kondisi preusahaan kurang baik, karena akan semakin murah harga saham.

3. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham

Jika perusahaan mampu membayar kewajibannya dengan baik, maka akan baik pula kondisi dari perusahaan tersebut. Rasio Debt to Equity

Ratio (DER) mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan untuk

Berdasarkan hasil uji signifikan parsial pada tabel 4.7 dapat kita ambil kesimpulan bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan (0.334) diatas (lebih kecil) 0.05, atau 0.334 < 0.05 dan nilai t hitung (-0.974) < t tabel (2.00404).

Artinya, kemampuan perusahaan membayar kewajibannya sendiri tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

4. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham

Net Profit Margin (NPM) merupakn rassio keuangan yang mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasional pokok perusahaan. Net Profit Margin (NPM) berfungsi untuk mengukur tingkat kembalian keuntungan bersih terhadap penjualan bersihnya (Putri, 2012).

Berdasarkan hasil uji signifikan parsial pada tabel 4.7 dapat kita ambil kesimpulan bahwa variabel Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan (0.154) diatas (lebih besar) 0.05, atau 0.154 > 0.05 dan nilai t hitung (-1.447) < t tabel (2.00404).Dengan demikian, berapapun besar dari Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada

perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bedasarkan Uji Signifikan Simultan (F) tersebut, maka didapat nilai F hitung sebesar 9.509 dan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel pada tingkat

kepercayaan 95% (α=0.05) adalah 2.54. Oleh karena itu, nilai F hitung > F tabel atau 9.509> 2.54 pada tingkat signifikansinya 0.000 yang juga lebih kecil dari 0.05 atau 0,000 < 0.05. Hal tersebut menunjukan bahwa pengaruhEarning Per

Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan adalah signifikan terhadap harga saham.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Korpri Sitompul (2011)yang menemukan bahwa variabel independen yaitu Earning Per

Share(EPS) danPrice Earnings Ratio(PER) berpengaruh secara parsial terhadap

harga saham. Begitu juga dengan penelitian Ageng Setyawan (2006) yang menemukan bahwa variabel Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham

Akan tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan Ageng Setyawan (2006) yang menemukan bahwa variabelDebt to Equity Ratio(DER) berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. Dalam penelitian ini diketahui bahwa variabelDebt to

Equity Ratio(DER) tidak berpengaruh terhadap harga saham. Begitu juga dengan

Vera Anggraini D (2003) menemukan bahwa variabelEarning Per Share(EPS) tidak berpengaruh terhadap harga saham, dan dalam penelitian ini dapat diketahui bahwaEarning Per Share(EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

BAB V

Dokumen terkait