• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH FAKTOR – FAKTOR FUNDAMENTAL

PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA

PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATEYANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

OLEH :

INDITA UTANIA 090503013

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013

(2)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan,03 April 2013 Yang Membuat Pernyataan,

(3)

ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR – FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN

REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh faktor – faktor fundamental perusahaan yang diukur denganEarning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit

Margin (NPM) secara empiris terhadap Harga saham. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor – faktor fundamental perusahaan yang diukur denganEarning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) secara empiris terhadap Harga saham.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Earning Per Share (EPS), Price

Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM)

berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Harga saham.

Penelitian ini menggunakan desain kausal dan bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian adalah perusahaan-perusahaan Property dan Real Estate yang terdapatdi BEI selama periode 2009-2011. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan dari 43 perusahaan Property dan Real Estate diperoleh 20 perusahaan sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis statistik menggunakan SPSS 17.0 dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan faktor – faktor fundamental perusahaan yang diukur denganEarning Per Share (EPS), Price

Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM)

berpengaruh terhadap Harga saham. Uji parsial menunjukkan bahwa variabel

Earning Per Share (EPS) dan Price Earnings Ratio (PER) berpengaruh signifikan

terhadap harga saham. Dan variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit

Margin (NPM) secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham.

(4)

ABSTRACT

EFFECT OF COMPANY FUNDAMENTAL FACTORS TO THE STOCK PRICE LISTED PROPERTY AND REAL ESTATE IN INDONESIA STOCK

EXCHANGE (IDX)

Formulation of the problem in this research is the extent to which the influence of company fundamental factors as measured by Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), and Net Profit Margin (NPM) empirically to the stock price. The purpose of this study is to investigate and analyze the effect of company fundamental factors as measured by Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), and Net Profit Margin (NPM) empirically to the stock price.

The hypothesis of this research is Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), and Net Profit Margin (NPM) effect on stock price by partial and simultaneous.

This research using causal design and replicating the previous study with the study population are Property and Real Estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2009-2011. Sample selection is done by purposive sampling method and from 43 Property and Real Estate companies acquired 20 companies sampled. The data used are secondary data. The data analysis method used in this research is a method of statistical analysis using SPSS 17.0 with the classic assumption test first.

The results of this study indicate that simultaneous company fundamental factors as measured by Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), and Net Profit Margin (NPM) effect on stock price. Results of examination obtained that there is significant influence among Earning Per Share (EPS) and Price Earnings Ratio (PER) to stock price by partial. Debt to Equity Ratio (DER) and Net Profit Margin (NPM) have not influenced to stock price by partial.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya saya mampu menjalankan skripsi ini, serta shalawat beriring salam ke Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya ke alam yang berpengetahuan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Sepanjang penyusunan skripsi ini, saya banyak mendapatkan dukungan semangat, bantuan, serta doa dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu saya selama penyusunan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum SE, M.Ec., Ak selakuDekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Syafruddin Ginting, M.A.F.I.S., Ak selaku Ketua Departemen S1 Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Jaffar, M.M., Ak selaku Sekretaris Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi Departemen

(6)

4. Ibu Yeti Meliany Lubis, SE, M.Si., Ak selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas arahan, bimbingan, serta semangat yang telah Ibu berikan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan tepat waktu.

5. Bapak Mhd. Zainul Bahri Torong selaku Dosen Pembaca. Terima kasih atas masukan dan arahan yang Bapak berikan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Yang teristimewa kedua orangtuaku, Shafron dan Yendrina Purnama Sari Nasution. Terima kasih banyak untuk cinta, kasih sayang, didikan, dan dukungan berupa doa, nasehat dan materi yang diberikan kepada saya. Semoga saya dapat menjadi kebanggaan bagi keluarga.

7. Adikku satu – satunya, Indimalaon yang selalu menjadi motivasi dan semangat untukku selama kuliah.

8. Sahabat-sahabat terbaikku selama kuliah: Annisa Hubby, Annisa Melliza, Artika Hemdi Harahap, Cut Putri Maulidya, Fanny Arizka Andini, dan Irma Syafitri Tarigan yang selalu memberikan dukungan, motivasi, bantuan, semangat dan telah berbagi banyak pengalaman kepada saya selama ini.

9. Teman-temanku, Tengku Amrizal Azwin, Tri Ade Mardhinata,Mohd. Fahmi Rizka dan semua teman-teman Akuntansi 2009 yang selalu memberikan dukungan, motivasi, dan bantuan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsinya dengan baik.

(7)

Medan, 03 April 2013 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ... L atar Belakang Penelitian ... 1

1.2 ... P erumusan Masalah ... 5

1.3 ... T ujuanPenelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ... 9

2.1.1 Pengertian Saham ... 9

2.1.2 Analisis Saham ... 11

2.1.3 Harga Saham ... 13

2.1.4 Faktor Fundamental ... 14

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 17

2.3 Kerangka Konseptual ... 20

2.4 Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 3.1 Rancan 3.2Jenis dan Sumber Data ... 24

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 25

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

3.5 Defenisi ... 28

3.6Metode Analisis Data ... 29

(9)

3.6.1.1 Uji Normalitas ... 30

3.6.1.2 Uji Multikolinieritas ... 32

3.6.1.3Uji Autokorelasi ... 32

3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 33

3.6.2Pengujian Hipotesis ... 33

3.6.2.1 Metode Regresi Linear Berganda ... 34

3.6.2.2 Uji t (Uji secara Parsial) ... 35

3.6.2.3 Uji F(Uji secara Simultan) ... 36

3.6.2.4Koefisien Determinasi ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian ... 38

4.2 Analisis Hasil Penelitian ... 39

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 39

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 40

... 4.2.2.1 Uji Normalitas 40 ... 4.2.2.2 Uji Multikolinieritas 44 ... 4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas 45 4

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 61

5.3Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ... 18

3.1 Proses Seleksi Sampel ... 26

3.2 Daftar Sampel Penelitian ... 27

3.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 28

4.1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel ... 38

4.2 Statistik Deskriptif ... 39

4.3 Hasil Uji Normalitas melalui Kolmogorov - Smirnov ... 43

4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ... 44

4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 47

4.6 Koefisien Regresi ... 48

4.7 Hasil Uji t ... 52

4.8 Hasil Uji F ... 54

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul

Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 21

4.1 Hasil Uji Normalitas Melalui Histogram ... 41

4.2 Hasil Uji Normalitas Melalui Normal P-Plots ... 42

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Tabel Judul Halaman

Lampiran 1 Daftar Sampel Penelitian ... 65

Lampiran 2 Data Variabel Penelitian ... 65

Earning Per Share (EPS) ... 65

Price Earnings Ratio(PER) ... 66

Debt to Equity Ratio (DER) ... 67

Net Profit Margin (NPM) ... 67

Close Price ... 68

Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data SPSS 17.0... 69

Staistik Deskriptif ... 69

Hasil Uji Normalitas melalui Histogram ... 69

Hasil Uji Normalitas melalui Normal P-Plots ... 70

Hasil Uji Normalitas melalui Kolmogorov-Smirnov ... 70

Hasil Uji Multikolinearitas ... 71

Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 71

Hasil Uji Autokorelasi ... 72

Hasil Uji Koefisien Regresi ... 72

Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 72

Hasil Uji t ... 73

(13)

ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR – FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN

REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh faktor – faktor fundamental perusahaan yang diukur denganEarning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit

Margin (NPM) secara empiris terhadap Harga saham. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor – faktor fundamental perusahaan yang diukur denganEarning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) secara empiris terhadap Harga saham.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Earning Per Share (EPS), Price

Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM)

berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Harga saham.

Penelitian ini menggunakan desain kausal dan bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian adalah perusahaan-perusahaan Property dan Real Estate yang terdapatdi BEI selama periode 2009-2011. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan dari 43 perusahaan Property dan Real Estate diperoleh 20 perusahaan sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis statistik menggunakan SPSS 17.0 dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan faktor – faktor fundamental perusahaan yang diukur denganEarning Per Share (EPS), Price

Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM)

berpengaruh terhadap Harga saham. Uji parsial menunjukkan bahwa variabel

Earning Per Share (EPS) dan Price Earnings Ratio (PER) berpengaruh signifikan

terhadap harga saham. Dan variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit

Margin (NPM) secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham.

(14)

ABSTRACT

EFFECT OF COMPANY FUNDAMENTAL FACTORS TO THE STOCK PRICE LISTED PROPERTY AND REAL ESTATE IN INDONESIA STOCK

EXCHANGE (IDX)

Formulation of the problem in this research is the extent to which the influence of company fundamental factors as measured by Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), and Net Profit Margin (NPM) empirically to the stock price. The purpose of this study is to investigate and analyze the effect of company fundamental factors as measured by Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), and Net Profit Margin (NPM) empirically to the stock price.

The hypothesis of this research is Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), and Net Profit Margin (NPM) effect on stock price by partial and simultaneous.

This research using causal design and replicating the previous study with the study population are Property and Real Estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2009-2011. Sample selection is done by purposive sampling method and from 43 Property and Real Estate companies acquired 20 companies sampled. The data used are secondary data. The data analysis method used in this research is a method of statistical analysis using SPSS 17.0 with the classic assumption test first.

The results of this study indicate that simultaneous company fundamental factors as measured by Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), and Net Profit Margin (NPM) effect on stock price. Results of examination obtained that there is significant influence among Earning Per Share (EPS) and Price Earnings Ratio (PER) to stock price by partial. Debt to Equity Ratio (DER) and Net Profit Margin (NPM) have not influenced to stock price by partial.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Untuk melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan akan memerlukan dana yang cukup besar dimana pemenuhannya tidak bisa hanya mengandalkan sumber dari pemerintah saja, tetapi dibutuhkan pastisipasi dari masyarakat. Sama halnya dengan perusahaan, untuk mengembangkan dan mempertahankan sebuah usaha maka dibutuhkan dana yang relatif besar. Pasar modal merupakan sarana efektif untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pengembangan melalui mekanisme pengumpulan dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkan dana tersebut ke sektor – sektor yang dianggap produktif. Selain itu, pasar modal juga merupakan sarana bagi investor (pemodal) untuk dapat berinvestasi pada perusahaan (emiten) yang menawarkan sejumah sahamnya.

(16)

sahamnya dijual kembali. Namun, pada saat yang sama mereka harus siap menghadapi risiko bila hal sebaliknya terjadi.

Menerbitkan saham dan memperdagangkannya di pasar modal sehingga saham terebut mempunyai harga merupakan salah satu kegiatan investasi di suatu perusahaan. Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar modal.

Jika perusahaan berjalan lancar maka harga saham perusahaan akan meningkat. Dapat dikatakan bahwa nilai dari saham merupakan salah satu indikator yang baik untuk mengukur tingkat prestasi suatu perusahaan. Tingginya harga saham yang diperdagangkan di bursa efek menunjukkan adanya permintaan yang bertambah terhadap saham tersebut. Bertambahnya permintaan akan saham suatu perusahaan menggambarkan bahwa posisi perusahaan cukup kuat dengan prospek jangka panjang yang baik, namun sebaliknya harga saham akan menurun jika permintaan akan saham terebut turun.

(17)

2001). Secara ringkas dapat dikatakan bahwa harga saham tersebut ditentukan oleh nilai perusahaan. Harga saham akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham.

Dalam mengelola keuangan, kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk operasional dan mengembangkan usahanya menjadi salah satu unsur yang perlu diperhatikan. Manajemen dalam perusahaanperlu memperhatikan faktor – faktor fundamental perusahaan dalam upaya pengembangan suatu perusahaan.

Faktor fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja sebuah perusahaan. Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor – faktor fundamental yang mempengaruhi di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan – hubungan variabel tersebut terhadap harga saham. Semakin baik kinerja sebuah perusahaan maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham, begitu pula sebaliknya. Untuk memastikan apakah kondisi perusahaan dalam posisi baik atau buruk dapat dilakukan dengan pendekatan analisis rasio keuangan. Faktor – faktor fundamental yang akan di teliti dalam penelitian ini terdiri dari : Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER),

(18)

Pada tahun 2005 terdapat 30 perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan tahun 2011 meningkat menjadi 43 perusahaan. Dengan berkembangnya perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menimbulkan kebanggaan karena mampu menarik perusahaan memanfaatkan dananya dari bursa efek.

Semakin pesatnya sektor Property dan Real Estate ini diikuti dengan semakin tinggi permintaan akan kebutuhan lahan untuk lokasi pengembangan usaha, sehingga membuat perusahaan – perusahaan Property dan Real Estate membutuhkan dana dari sumber eksternal. Dana dari sumber eksternal dapat diperoleh dari pasar modal. Dengan demikian masyarakat banyak yang menginvestasikan modalnya di perusahaan Property dan Real Estate dikarenakan harga tanah yang semakin naik. Penyebabnya adalah supply tanah bersifat tetap sedangkan demand akan terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian – penelitian terdahulu yang mengemukakan hubungan dari faktor – faktor fundamental terhadap harga saham pada beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

(19)

Hasil penemuan Ageng Setyawan (2006) bertolak belakang dengan temuan Vera Anggraini D (2003) tentang keberadaan DER dan ROI di dalam mengkonfirmasi harga saham, di mana Ageng Setyawan (2006) menemukan bahwa variabel DER dan ROI mempunyai pengaruh secara parsial terhadap harga saham.

Penelitian ini akan mencoba mengkonfirmasi kembali hubungan faktor – faktor fundamental yang terdiri dari Earning Per Share (EPS), Price Earnings

Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap

harga saham.

Berdasarkan latar belakang tersebut saya tertarik untuk melakukan replikasi dalam penelitian ini dengan judul “Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental

Perusahaan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real

Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang tersebut di atas maka perumusan yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari Earnings Per Share (EPS) secara parsial terhadap Harga Saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

(20)

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial terhadap Harga Saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari Net Profit Margin (NPM) secara parsial terhadap Harga Saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari Earning Per Share (EPS),

Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit

Margin (NPM) secara simultan terhadap Harga Saham pada perusahaan

Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Untuk mengetahui apakah Price Earnings Ratio (PER) berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

(21)

4. Untuk mengetahui apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

5. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari Earning

Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio

(DER), dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan terhadap Harga Saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.4 Manfaat penelitian

1. Mencoba untuk mengetahui sejauh mana Earning Per Share (EPS), Price

Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin

(NPM) yang merupakan variabel independen berpengaruh terhadap Harga Saham yang merupakan variabel dependen secara simultan.

2. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan media dan wahana untuk belajar dan mengembangkan ilmu memecah masalah secara ilmiah dan memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan penerapannya di lapangan.

3. Bagi civitas akademik, sebagai bahan kajian dalam penelitian sejenis di waktu yang akan datang dan dapat dijadikan sumber bacaan yang dapat menambah wacana baru sebagai sumber pustaka.

(22)

meningkatkan kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari rasio keuangan yang baik, bahwa rasio keuangan yang baik menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang.

5. Bagi Investor, hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pengaruh dari penilaian keuangan perusahaan terhadap harga saham yang diperdagangkan dipasar modal yang menyangkut investasi saham bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi.

6. Dapat memperkaya topik kepustakaan, khususnya dalam bidang akuntansi keuangan.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel diambil berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dan didapatkan dua puluh (20) perusahaan sebagai sampel. Variabel dalam penelitian ini adalah Earning Per Share (EPS), Price

Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM)

sebagai variabel bebas dan Harga Saham sebagai variabel terikatnya. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang telah diolah dan diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan – perusahaan serta ringkasan kinerja perusahaan yang diperoleh melalui situs

Stock Exchange Fact Book dalam kategori perusahaan Property dan Real Estate

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Tinjauan Teoritis

2.1.1 Pengertian Saham

Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseron terbatas (Anoraga, 2003). Saham adalah tanda pernyataan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (Darmadji, 2011). Saham merupakan bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan (Husnan, 2001). Berdasarkan pengertian – pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa saham adalah tanda penyertaan modal atau tanda bukti pengambilan bagian atau pemilik dalam suatu perusahaan yang berupa perseroan terbatas.

Secara garis besar, saham suatu perusahaan dapat dibedakan atas hak tagih atau klaim, berdasarkan peralihan hak, dan berdasarkan kinerja saham itu sendiri. Berdasarkan hak tagih atau klaim, saham dibagi menjadi :

1. Saham Biasa

Saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh haki stimewa. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memperoleh deviden sepanjang perseroan memperoleh keuntungan.

2. Saham Preferen

(24)

perusahaan dilikuidasi daripada saham biasa. Di samping itu saham preferen mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan direksi/komisaris.

Berdasarkan peralihan hak dibagi menjadi : 1. Saham Atas Tunjuk (Bearer Stock)

Saham jenis ini tidak menyertakan nama pemilik dengan tujuan agar saham tersebut dengan mudah dipindah tangankan atau dengan mudah berganti pemilik dengan siapapun yang memegang saham tersebut secara sah menjadi pemilik saham tersebut dan berhak ikut dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

2. Saham Atas Nama (Registered Stock)

Saham ini mencantumkan nama dari pemilik saham pada lembar sahamnya. Saham ini dapat dipindah tangankan tetapi harus melalui prosedur tertentu.

Berdasarkan kinerja saham, maka saham dibagi menjadi : 1. Blue Chip Stock

Merupakan saham unggulan karena diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki kinerja baik, dapat membagikan deviden secara stabil dan konsisten. Perusahaan yang menerbitkan saham ini biasanya perusahaan yang memiiki pangsa pasar yang tetap.

2. Growth Stock

(25)

3. Income Stock

Saham yang memiliki deviden progresif atau besarnya deviden yang dibagikan lebih tinggi dari rata – rata deviden tahun sebelumnya.

4. Counter Cylical Stock

Perusahaan yang menerbitkan saham ini, operasionalnya tidak banya dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro. Perusahaan ini biasanya bergerak di bidang jasa vital.

5. Speculative Stock

Saham ini menghasilkan deviden yang idak tetap karena perusahaan yang menerbitkan memiliki pendapatan yang berubah – ubah dan ada kemungkinan memilki prospek yang bagus di masa depan.

2.1.2 Analisis Saham

Dalam konteks teori, dalam melakukan analisis dan memilih saham terdapat dua pendekatan dasar, yaitu :

1. Analisis Teknikal

(26)

2. Analisis Fundamental

Analisis fundamental merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi faktor – faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel – variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham (Husnan, 2001).

Analisis fundamental lebih menekankan pada penentuan nilai intrinsik dari suatu saham. Dalam melakukan analisis ini, perlu untuk memahami variabel – variabel yang mempengaruhi nilai intrinsik saham. Nilai inrinsik inilah yang akan diestimasi oleh investor, dan gasil dari estimasi akan dibandingkan dengan nilai pasar sekarang (current market price) sehingga dapat diketahui saham – saham yang overprice ataupun yang

underprice.

Tahapan – tahapan dalam melakukan analisis fundamental adalah : 1. Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi menyangkut penilaian umum perekonomian dan pengaruh potensialnya terhadap sekuritas.

2. Analisis Industri

Pemahaman tentang sifat dan operasi dari suatu industri yang dapat digunakan untuk memperkirakan prospek pertumbuhan industri perushaan – perusahaan di dalamnya serta prestasi saham – sahamnya diketahui dalam analisis industri.

(27)

Analisis kondisi spesifik perusahaan menyangkut tentang penilaian keadaan keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang dgunakan dalam analisis ini.

2.1.3 Harga Saham

Harga saham adalah harga pasar, yaitu harga yang terbentuk di pasar jual beli saham, baik sebelum maupun sesudah tanggal neraca (Sitompul, 2011). Harga saham yang termasuk dalam penelitian ini adalah harga yang terbentuk di pasar jual beli saham sesudah tanggal Neraca. Nilai suatu saham dibagi atas tiga jenis, yaitu (Anoraga, 2003) :

1. Par Value (Nilai Nominal) /Stated Value / Vase Value

Adalah nilai yang tercantum untuk tujuan akuntansi (Ketentuan UU PT No. 1/1995.

a. Nilai nominal dicantumkan dalam mata uang RI. b. Saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan. 2. Base Price (Harga Dasar)

Harga perdana (untuk menentukan harga dasar), dipergunakan dalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. Untuk saham baru, harga dasar merupakan harga perdananya.

3. Market Price (Harga Pasar)

Market Price merupakan harga pasar riil, dan merupakan harga yang

(28)

Sebelum investor memutuskan untuk membeli atau menjual saham, nilai buku saham yang bersangkutan harus terlebih dahulu diperhatikan dan daibandingkan dengan harga yang ditawarkan. Karena nilai buku saham sangat mempengaruhi harga pasar saham yang bersangkutan. Nilai buu saham mencerminkan nilai perusahaan, dan nilai perusahaan tercermin dalam nilai kekayaan bersih ekonomis yang dimilikinya.

Nilai buku perlembar saham biasa adalah nilai kekayaan bersih ekonomis dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar. Kekayaan bersih ekonomis adalah selisih total aktiva dengan total kewajiban. Sedangkan harga pasar adalah harga yang terbentuk di pasar jual beli saham. Sementara itu nilai intrinsik adalah nilai saham yang seharusnya terjadi (Halim, 2005).

Apabila suatu saham mengalami kenaikan permintaan, maka harga saham tersebut akan naik juga, demikian pula sebaliknya jika terjadi penurunan permintaan akan cenderung menurun.

2.1.4 Faktor Fundamental

Faktor fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja emiten itu sendiri. Semakin baik ninerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap keanaikan harga saham, begitu pula sebaliknya. Untuk memastikan apakah kondisi emiten dalam posisi baik atau buruk kita bisaa melakukan pendekatan analisis rasio keuangan (Arifin, 2004).

(29)

1. Earnings Per Share (EPS)

Earnings Per Share (EPS)adalah jumlah laba yang menjadi hak

untuk setiap pemegang satu lembar saham biasa. Earnings Per Share (EPS) hanya dihitung untuk saham biasa. Earnings Per Share (EPS) dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut (Ang, 1997):

EPS menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa sehingga investor sering memusatkan perhatiannya terhadap Earnings Per Share (EPS) dalam melakukan analisis. Para calon investor tertarik dengan EPS yang besar karena ini merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan.

EPS yang besar menunjukkan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. EPS menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan kemakmuran para investor, dan dari hasil tersebut akan mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan dan itu akan mengakibatkan kenaikan laba yang pada akhirnya ada kecenderungan kenaikan harga saham, begitu juga sebaliknya (Sitompul, 2011).

(30)

Price Earnings Ratio (PER) merupakan rasio harga dengan

penghasilan atau sering digunakan untuk mebandingkan peluang investasi. Suatu rasio harga dan penghasilan saham dihitung dengan membagi harga pasar per lembar saham (market price share) dengan penghasilan per lembar saham (Rahardjo, 2003). Price Earnings Ratio (PER) ini menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. Formula yang digunakan untuk menghitung PER adalah (Harahap, 2002) :

3. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menunjukkan

persentase penyedia dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka panjangnya (Darsono, 2005).

(31)

Debt to Equity Ratio (DER) digunakan untuk menguur kemampuan

perusahaan dalam menutup sebagian atau seluruh hutang – hutangnya baik jangka panjang maupun jangka pendek dengan dana yang berasal dari total modal dibandingkan besarnya hutang. Oleh karena itu, semakin rendah Der akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar seuruh kewajibannya. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan untuk struktur modal suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula jumlah kewajibannya (Prihantoro, 2003).

4. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio keuangan yang

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan Net Income dari kegiatan operasional. Net Profit Margin (NPM) berfungsi untuk mengukur tingkat kembalian keuntungan berih terhadap penjualan bersihnya (Putri, 2012). Secara sistematis, Net Profit Margin (NPM) dirumuskan sebagai berikut (Soedijono, 1993) :

Net Profit Margin (NPM)menunjukkan perbandingan antara laba

bersih dengan penjualan (Halim, 2005). Rasio ini digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan yang bersangkutan dalam menghasilkan laba bersih ditinjau dari total penjualannya.

(32)

Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh faktor – faktor fundamental terhadap harga saham antara lain :

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tahun

Penelitian

Peneliti Judul Hasil Penelitian

(33)

2011 Korpri

terdiri dari DER, ROI, dan EPS yang secara simultan variabel EPS, BVS, PER, DER,

(34)

yangberpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Sedangkan secara simultan semua variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ageng Setyawan melakukan penelitian yang berjudul “Faktor – Faktor Fundamental yang Mempengaruhi Harga Saham di Bursa Efek Jakarta (Studi Kasus pada Saham LQ45” pada tahun 2006. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa, dari kelima variabel yang digunakan yaitu DER, ROI, EPS, ROE, dan NPM hanya tiga variabel bebas yang terdiri dari DER, ROI, dan EPS yang berpengaruh terhadap Harga Saham. Sedangkan yang lainnya tidak mempengaruhi Harga Saham.

Korpri Sitompul melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor – Faktor Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Ekek Indonesia” pada tahun 2011. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dari keenam variabel independen yang digunakan yaitu EPS, BVS, PER, DER, ROA, ROE hanya terdapat tiga variabel bebas yaitu EPS, BVS, dan PER yang berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen yaitu harga saham.

2.3 Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan, penelitian, dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka hubungan antar variabel dalam penelitian ini dapat dinyatakan dalam sebuah kerangka konseptual.

(35)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Dapat dikatakan bahwa untuk memperkirakan harga saham dapat menggunakan analisa fundamental yang menganalisa kondisi keuangan dan ekonomi perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Analisanya dapat meliputi

trend penjualan dan keuntungan perusahaan, kualitas produk, posisi persaingan

perusahaan di pasar, hubungan kerja pihak perusahaan dengan karyawan, sumber bahan mentah, peraturan – peraturan perusahaan dan beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai saham tersebut (Anastasia, 2003).

Earning Per Share (EPS) menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh

untuk setiap lembar saham biasa sehingga investor sering memusatkan perhatiannya terhadap Earnings Per Share (EPS) dalam melakukan analisis. Para calon investor tertarik dengan EPS yang besar karena ini merupakan salah satu

Earning Per Share (EPS)

Price Earnings Ratio (PER)

Debt to Equity Ratio (DER)

Net Profit Margin (NPM)

H1

H2

H3

H4

H5

Harga Saham

(36)

indikator keberhasilan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dengan

Earnings Per Share (EPS) yang tinggi akan membuat harga saham juga tinggi.

Price Earnings Ratio (PER) merupakan rasio harga dengan penghasilan atau

sering digunakan untuk mebandingkan peluang investasi. Suatu rasio harga dan penghasilan saham dihitung dengan membagi harga pasar per lembar saham

(market price share) dengan penghasilan per lembar saham (Rahardjo, 2003).

Price Earnings Ratio (PER) ini menunjukkan perbandingan antara harga saham di

pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima.

Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menunjukkan persentase

penyedia dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka panjangnya (Darsono, 2005).

Net Profit Margin (NPM)menunjukkan perbandingan antara laba bersih

dengan penjualan (Halim, 2005). Rasio ini digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan yang bersangkutan dalam menghasilkan laba bersih ditinjau dari total penjualannya. Jika laba bersih naik, maka diharapkan juga dapat menaikkan harga saham.

2.4 Hipotesis

(37)

Bedasarkan kerangka konseptual diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 :Faktor fundamental yang diukur dengan Earning Per Share (EPS)

berpengaruh terhadap Harga Saham.

H2 : Faktor fundamental yang diukur dengan Price Earnings Ratio (PER)

berpengaruh terhadap Harga Saham.

H3 : Faktor fundamental yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER)

berpengaruh terhadap Harga Saham.

H4 : Faktor fundamental yang diukur dengan Net Profit Margin (NPM)

berpengaruh terhadap Harga Saham.

H5 : Faktor fundamental yang diukur dengan Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin

(38)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan antara variabel dalam satu penelitian. Penelitian ini menggunakan desain kausal yang berguna untuk menganalisa hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya (Umar, 2003). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earnings Per

Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit

Margin (NPM), dan Harga Saham.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data untuk semua variabel yaitu Earnings Per Share (EPS), Price

Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin

(39)

3.3 Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yakni jurnal akuntansi, serta buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Tahap kedua yaitu mendokumentasikan data sekunder yang diperlukan berupa laporan-laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Data ini diperoleh dari media internet dengan cara men-download laporan keuangan perusahaan property dan real estate melalui situ Indonesia Stock Exchange Fact Book tahun 2009 hingga tahun 2011.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan kumpulan individu atau objek penelitian yang memiliki kualitas-kualitas serta ciri-ciri yang ditetapkan. Berdasarkan kualitas dan ciri tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau objek pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sebanyak 43 emiten.

(40)

1. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009, 2010, dan 2011

2. Perusahaan yang tidak Idelisting selama tahun pengamatan (2009, 2010, dan 2011)

3. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variabel yang diteliti.

Berdasarkan kriteria tersebut maka didapatlah sampel sebanyak 20 perusahaan dengan tiga tahun pengamatan. Daftar perusahaan yang menjadi sampel adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel

No. Nama Perusahaan

(41)

20 Indonesia Prima Property Tbk   X

NO NAMA PERUSAHAAN KODE EMITEN

1. Alam Surya Realty Tbk ASRI

2. Bakrieland Development Tbk ELTY

3. Bekasi Asri pemula Tbk BAPA

4. Bumi Citra Permai Tbk BCIP

5. Bumi Serpong Damai Tbk BSDE

6 Ciputra Development Tbk CTRA

7. Ciputra PropertyTbk CTRP

8. Cowell Development Tbk COWL

9. Danayasa Arthatama Tbk SCBD

10. Duta Anggada Realty Tbk DART

11. Duta Pertiwi Tbk DUTI

(42)

13. Intiland Development Tbk DILD

14. Jaya real Property Tbk JRPT

15. Lamicitra Nusantara Tbk. LAMI

16. Lippo Cikarang Tbk. LPCK

17. Lippo Karawaci Tbk. LPKR

18. Perdana Gapura Prima Tbk GPRA

19. Ristia Bintang Mahkota S.Tbk RBMS

20. Summarecon Agung Tbk SMRA

3.5 Defenisi

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari empat variabel independen (bebas) dan satu variabel dependen (terikat).

1. Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain (Umar, 2003). Variabel independen (bebas) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earnings Per Share (EPS), Price Earnings

Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM).

Variabel independen disimbolkan dengan “X1“ untuk Earnings Per Share (EPS), “X2“ untuk Price Earnings Ratio (PER),“X3“ untuk Debt to Equity

Ratio (DER), dan “X4“ untuk Net Profit Margin (NPM).

2. Variabel dependen (terikat), merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2003). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Harga Saham, dimana variabel dependen disimbolkan dengan “Y”.

Tabel 3.3

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Ukur

Earnings Per Share (EPS)

(43)

Earnings Ratio (PER)

antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan

Harga Saham Merupakan harga yang dibentuk oleh penjual dan pembeli saham ketika mereka memperdagangkan saham di pasar bursa.

Hara pasar per lembar saham pada periode tertentu.

Rasio

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada peelitian ini adalah metode analisisis statistik dengan menggunakan SPSS, namun terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Salah satu syarat yang mendasari penggunaan model regresi adalah dipenuhinya semua asumsi klasik, agar pengujian tidak bersifat bias dan efisien (Best Linear Unbiased Estimator / BLUE).

(44)

a. Berdistribusi normal.

b. Non-Multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna.

c. Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi.

d. Homokedastisitas, artinya varians variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.

3.6.1.1 Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005). Uji ini ditujukan untuk mendapatkan kepastian terpenuhinya syarat normalitas yang akan mejamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah – langkah analisis statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan. Pedoman tentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal dapat didasarkan pada analisis grafik dan analisis statistik. Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal atau mengikuti kurva membentuk lonceng dan grafik

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan normal probability

(45)

a. Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafis histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,

b. Jika menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafis histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Analisis statistik dilakukan dengan uji statisti nonparametik Kolmogrov Smirnov (K-S). Bila nilai signifikan <0.05 berarti distribusi data tidak normal, sebaliknya bila nilai signifikan >0.05 berarti distribusi data normal (Ghozali, 2005).

Distribusi yang melanggar asumsi normalitas dapat dijadikan menjadi bentuk yang normal dengan beberapa cara sebagai berikut : 1. Transformasi Data

Transformasi data dapat dilakukan dengan logaritma natural (Ln), Log 10, maupun akar kuadrat. Jika ada data yang bernilai negatif, transformasi data dengan logaritma akan menghilangkannya sehingga jumlah sampel (n) akan berkurang.

2. Trimming

Trimming adalah memangkas atau membuang observasi yang

(46)

Winzorising mengubah nilai – nilai outlier menjasi nilai – nilai

minimum atau maksimum yang diizinkan supaya distribusinya menjadi normal.

3.6.1.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali, 2005). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi ini adalah dengan menganalisis matrik korelasi variabel – variabel bebas dan apabila korelasinya signifikan antar variabel bebas tersebut maka terjadi multikolinieritas.

3.6.1.3 Uji Autokorelasi

(47)

dapat dideteksi dengan menggunakan Durbin Watson statistik. Apabila nilai DW lebih besar dari pada batas atas (du) maka tidak terdapat auto korelasi pada model regresi (Ghozali, 2005).

3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai predikdi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik – titik yang ada membenuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas serta titik - titik yang menyebar maka tidak tejadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan jika terjadi heteroskedastisitas yaitu :

1. Transformasi dalam bentuk model regresi dengan membagi model regresi dengan salah satu variabel independen yang digunakan dalam model tersebut,

2. Transformasi logaritma.

3.6.2 Pengujian Hipotesis

(48)

perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji yang dikehendaki statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Ho yang menyatakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap variabel dependen. Sebaliknya, disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.

3.6.2.1 Metode Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini pengujian menggunakan statistic deskriptif untuk menganalisis data. Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif yang merupakan pencatatan data yang disertai angka-angka yang dapat memberikan gambaran yang objektif dari masalah yang dianalisis (Ningsih, 2011).

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan 4 (empat) variabel independen dan 1 (satu) variabel dependen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earnings

Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin

(NPM) terhadap harga saham dengan menggunakan metode regresi linear berganda yang menggunakan alat bantu SPSS (Statistical

Product and Service Solution). Hal ini dapat dinyatakan dalam

persamaan berikut:

Y= α+β1X1+β2X2+β3X3 +β4X4 +µ

(49)

Y :Harga Saham

α : Konstanta

β1,β2,β3,β4 : Koefisien Regresi

X1 : Earning Per Share X2 : Price Earnings Ratio X3 : Debt to Equity Ratio X4 : Net Profit Margin

µ :Tingkat kesalahan pengganggu

3.6.2.2 Uji t (Uji Secara Parsial)

Uji secara parsial untuk menguji setip variabel bebas apakah mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah :

1. Ho : bi = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Ho : bi ≠ 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Dengan menggunakan tingkat signifikan (alpha) 5% dan derajat kebebasan (df)≥20, kemudian dibandingkan ttabel dengan thitung untuk menguji signifikan pengaruh. Untuk menilai thitung digunakan rumus sebagai berikut :

(50)

1. Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak yang berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen terhadap variabel dependen.

2. Jika thitung< ttabel maka Ho diterima yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen terhadap variabel dependen.

(Ghozali, 2006).

3.6.2.3 Uji f (Uji Secara Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut :

1. Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen.

2. Ho : b1≠ b2 ≠ b3 ≠ b4≠ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen.

Penentuan besarnya Fhitung menggunakan rumus :

(51)

k : Jumlah Variabel n : Jumlah Observasi

Kriteria pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Jika Fhitung< Ftabel maka Ho diterima yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen.

2. Jika Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak yang berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen.

(Ghozali, 2006).

3.6.2.4 Koefisien Determinasi

(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Dan diperoleh 20 perusahaan Property dan Real Estate yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

Tabel 4.1

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

NO NAMA PERUSAHAAN KODE EMITEN

1. Alam Surya Realty Tbk ASRI

2. Bakrieland Development Tbk ELTY

3. Bekasi Asri pemula Tbk BAPA

4. Bumi Citra Permai Tbk BCIP

5. Bumi Serpong Damai Tbk BSDE

6 Ciputra Development Tbk CTRA

7. Ciputra PropertyTbk CTRP

8. Cowell Development Tbk COWL

9. Danayasa Arthatama Tbk SCBD

10. Duta Anggada Realty Tbk DART

11. Duta Pertiwi Tbk DUTI

12. Gowa Makassar Tourism Dev. Tbk GMTD

13. Intiland Development Tbk DILD

14. Jaya real Property Tbk JRPT

15. Lamicitra Nusantara Tbk. LAMI

16. Lippo Cikarang Tbk. LPCK

(53)

18. Perdana Gapura Prima Tbk GPRA

19. Ristia Bintang Mahkota S.Tbk RBMS

20. Summarecon Agung Tbk SMRA

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Deskripsi variabel ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata – rata, serta standar deviasi data yang digunakan dalam penelitian. Deskripsi variabel dari hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut :

Sumber : Output SPSS. Diolah peneliti, 2013.

(54)

a. Variabel EPS (X1) memiliki sampel (N) sebanyak 60, dengan nilai minimum 0.36 nilai maksimum 483.00 dan mean (nilai rata-rata) 53.3622. Standar deviation variabel ini adalah 87.55221.

b. Variabel PER (X2) memiliki sampel (N) sebanyak 60, dengan nilai minimum 0,61 nilai maksimum 371.05 dan mean (nilai rata-rata) 32.0070. Standar deviation variabel ini adalah 65.51868.

c. Variabel DER (X3) memiliki sampel (N) sebanyak 60, dengan nilai minimum 0,05 nilai maksimum 3.83 dan mean (nilai rata-rata) 1.0015. Standar deviation variabel ini adalah 0.71921.

d. Variabel NPM (X4) memiliki sampel (N) sebanyak 60, dengan nilai minimum 0.01 nilai maksimum 3.58 dan mean (nilai rata-rata) 0.2637. Standar deviation variabel ini adalah 0.46605.

e. Varibel Harga Saham (Y) memiliki sampel (N) sebanyak 60, dengan nilai minimum 67.00 dan nilai maksimum 2200.00 serta

mean (nilai rata – rata)515.0833. Standar Deviation variabel ini

adalah 493.17719.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

(55)

adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut :

1. Analisis Grafik

Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram dan grafik normal probability plot (Normal P-Plots) berikut ini :

Sumber : Output SPSS, diolah peneliti, 2013

Grafik 4.1

Hasil Uji Normalitas melalui Hitogram

(56)

condong ke kanan, sehingga data dengan pola seperti ini memiliki distribusi normal. Akan tetapi jika kesimpulan normal atau tidaknya data hanya dilihat dari grafik histogram, maka hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan melihat normal probability plot. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang akan menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas dengan melihat

Normal Probability Plot dapat dilihat pada gambar berikut :

Sumber : Output SPSS, diolah peneliti, 2013

Grafik 4.2

(57)

Grafik probabilitas pada gambar di atas menunjukkan data terdistribusi secara normal karena distribusi data residualnya terlihat mendekati garis normalnya. Tampilan grafik Normal P-Plot menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka persyaratan normalitas telah terpenuhi.

2. Analisis Statistik

Pengujian normalitas data secara analisis statistik dapat dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov – Smirnov. Data yang berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas 0.05 (Ghozali, 2006). Analisis statistik dilakukan dengan uji Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas melalui Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 7.29539028

Most Extreme

Differences

Absolute .149

Positive .110

Negative -.149

Kolmogorov-Smirnov Z 1.154

Asymp. Sig. (2-tailed) .139

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(58)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa data sudah terdistribusi secara normal. Hal ini ditunjukan nilai Kolmogorov-SmirnovZ sebesar 1.154 dengan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.139 atau probabilitas di atas 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2005), pengujian ini dapat dilihat melalui nilai

Tolerans dan Varians Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF > 10

(59)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: SQRT CLOSE PRICE

Sumber : Output SPSS, diolah peneliti, 2013

Dari hasil analisis dan pengujian terhadap keempat variabel bebas tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas. Hal ini dijelaskan oleh hasil perhitungan nilai

tolerance tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai kurang dari

0,10. Begitu juga dengan hasil perhitungan nilai VIF, diketahui bahwa keempat variabel tersebut memiliki nilai VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi ini.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

(60)

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola yang teratur, maka telah terjadi heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, atau titik menyebar di atas dan di bawah angka 0, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Sumber : Output SPSS, diolah peneliti, 2013

Grafik 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas

(61)

(EPS), Price Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan

Net Profit Margin (NPM).

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2005)uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya.Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan uji Durbin-Watson. Namun secara umum dapat diambil patokan sebagai berikut:

1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif

2. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi 3. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negative.

Tabel 4.5

a. Predictors: (Constant), SQRT NPM, SQRT PER, SQRT DER, SQRT EPS

b. Dependent Variable: SQRT CLOSE PRICE

(62)

Tabel diatas menunjukkan hasil autokorelasi variabel penelitian. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh bahwa tidak terjadi autokorelasi antar kesalahan penganggu antar periode. Hal ini dilihat dari nilai Durbin-Watson (D-W) sebesar 1.971. Angka tersebut berada diantara -2 dan +2, artinya bahwa angka DW lebih besar dari -2 dan lebih kecil dari +2 (-2 < 1.971< +2). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negatif.

4.3 Pengujian Hipotesis

4.3.1 Analisis Regresi

Adapun hasil pengolahan data dengan analisis regresi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6 Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 12.241 4.810 2.545 .014

SQRT EPS 1.712 .279 .767 6.135 .000 .688 1.453

SQRT PER .833 .354 .290 2.355 .022 .711 1.406

(63)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: SQRT CLOSE PRICE

Sumber : Outout SPSS, diolah peneliti, 2013

Pada tabel coefficients yang diinterpretasikan adalah nilai dalam kolom B, baris pertama menunjukkan konstanta variabel independen. Dengan melihat tabel diatas diatas, dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 12.241 + 1.712 ( + 0.833 ( – 3.010 – 6.291

Dimana :

Y = Harga saham X1 = Earning Per Share X2 = Price Earnings Ratio X3 = Debt to Equity Ratio X4 = Net Profit Margin

Pada unstandardized coefficients, diperoleh nilai a, b1, b2, b3 sebagai berikut :

(64)

Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada nilai variabel bebas yaitu Earning Per Share, Price Earnings Ratio, Debt to Equity

Ratio,dan Net Profit Margin maka perubahan harga saham yang dilihat

dari nilai Y tetap sebesar 12.241. • nilai b1 = 1.712= Earning Per Share

Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap Earning Per Share sebesar 1 satuan, maka perubahan harga saham yang dilihat dari nilai Y akan berubah sebesar 1.712 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. • nilai b2 = 0.833 = Price Earnings Ratio

Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan Price Earnings

Ratio tetap sebesar 1 satuan, maka perubahan harga saham yang dilihat

dari nilai Y akan bertambah sebesar 0.833 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

• nilai b3 = -3.010 = Debt to equity Ratio

Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan Debt to equity

Ratio tetap sebesar 1 satuan, maka perubahan harga saham yang dilihat

dari nilai Y akan berubah sebesar -3.010 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

• nilai b4 = -6.291= Net Profit Margin

Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan Net Profit

Margin tetap sebesar 1 satuan, maka perubahan harga saham yang dilihat

(65)

4.3.2 Uji t (Uji secara Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (individu). Dengan hipotesis berikut :

• Ho:b1,b2 = 0, artinya Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio

(PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI.

• Ha:b1,b2 ≠ 0, artinya Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio

(PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI.

Kriteria :

(66)

Tabel 4.7

a. Dependent Variable: SQRT CLOSE PRICE

Sumber : output SPSS, diolah peneliti, 2013

Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya thitung untuk variabel Earning Per

Share (EPS) sebesar 6.135 dengan nilai signifikan 0,000, sedangkan ttabel

adalah 2.00404, sehingga thitung> ttabel (6.135 > 2.00404) artinya Ha diterima, bahwaEarning Per Share (EPS) secara parsial mempengaruhi harga saham. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka lebih kecil dari 0.05 (0.000< 0.05), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham (close price).

Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya thitung untuk variabel Price

earnings Ratio (PER) sebesar 2.355 dengan nilai signifikan 0.022, sedangkan

(67)

0.05 (0.022< 0.05), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya Earning Per

Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham (close price).

Tabel diatas juga menunjukkan besarnya thitung untuk variabel Debt to

Equity Ratio (DER) sebesar -0.974 sedangkan ttabel adalah 2.00404 sehingga

thitung< ttabel (-0.974 < 2.00404), maka Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap harga saham. Signifikansi penelitian menunjukkan angka lebih besar dari 0.05 yaitu 0.334 ( 0.334 > 0.05), maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial tidak berpengaruhsignifikan terhadap harga saham.

Nilai thitung untuk variabel Net Profit Margin (NPM) adalah sebesar -1.447 sedangkan ttabel adalah 2.0032 sehingga thitung< ttabel (-1.447 < 2.0032), maka

Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Signifikansi penelitian menunjukkan angka lebih besar dari 0.05 yaitu 0.154 ( 0.154 > 0.05), maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

4.3.3 Uji F (Uji secara Simultan)

(68)

menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistk F (uji F). Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Jika F hitung < F tabel, Ho diterima Haditolak, untuk α = 5% Jika F hitung > F tabel, Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5%

Tabel 4.8 Hasil Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 2171.581 4 542.895 9.509 .000a

Residual 3140.140 55 57.093

Total 5311.722 59

a. Predictors: (Constant), SQRT NPM, SQRT PER, SQRT DER, SQRT EPS

b. Dependent Variable: SQRT CLOSE PRICE

Sumber : Output SPSS, diolah peneliti, 2013

Bedasarkan Uji Signifikan Simultan (F) tersebut, maka didapat nilai F hitung sebesar 9.509 dan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel pada

tingkat kepercayaan 95% (α=0.05) adalah 2.54. Oleh karena itu, nilai F hitung

> F tabel atau 9.509 > 2.54 pada tingkat signifikansinya 0,000 yang juga lebih kecil dari 0.05 atau 0.000 < 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal tersebut menunjukan bahwa pengaruh Earning Per Share (EPS), Price

Earnings Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin

(NPM) secara simultan adalah signifikan terhadap harga saham.

4.3.4 Analisis Koefisien Determinasi

Gambar

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1  Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel
Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada pendaftaran secara offline, setiap peleton peserta wajib membawa persyaratan Foto ukuran 3x4 berwarna di tempel pada formulir pendaftaran serta surat tugas dari

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang

P3 Benda koleksi dalam Museum memberikan pesan pendidikan bagi pengunjung P4 Benda koleksi dalam Museum memotivasi keingintahuan saya untuk belajar hal-hal baru P5

Hasil penelitian menunjukkan (1) hubungan selisih suhu dengan tegangan termoelektrik pada rentang suhu 0 ⁰C sampai 100 ⁰C cenderung linear, (2) pasangan logam

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan mediasi perceraian di Pengadilan Agama Sragen adalah sebagai berikut: pra mediasi, mediasi, pasca

Skripsi dengan judul “Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Suami tentang Pemberian ASI Eksklusif” ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar

[r]

Adapun masalah yang dikaji adalah bagaimana menciptakan promosi yang tepat bagi Pasar Wisata Tawangmangu sebagai pasar wisata yang memiliki produk hasil bumi, serta memilih