• Tidak ada hasil yang ditemukan

1) Penelitian yang terkait dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Mudiarta Utama (2004) dengan judul “Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Semangat Kerja Karyawan Kantor Rektort Universitas Udayana”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh secara bersama-sama dengan pengaruh positif secara parsial, dan mengetahui faktor yang paling dominan dari faktor penempatan, kompensasi, kesempatan berprestasi, komunikasi dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan. Metode yang digunakan berdasarkan metode proporsi acak sederhana dan dianalisis menggunakan metode Metode Regresi Linier Berganda. Dari hasil penelitian diketahui besarnya Fhitung adalah 39,880 yang berarti kelima faktor berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja karyawan.

Sedangkan perhitungan determinasi diperoleh nilai R2 = 0,680 yang berarti sekitar 68 persen variasi semangat kerja karyawan secara

bersama-42

sama dijelaskan oleh variasi perubahan penempatan,kompensasi, dan lingkungan kerja, dan 32 persen dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penlitian. Dari perolehan thitung dari kelima faktor tersebut, ternyata faktor komunikasi mempunyai pengaruh dominan terhadap semangat kerja karyawan kantor Rektorat Universitas Udayana.

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis variabel kompensasi, komunikasi, dan semangat kerja. Perbedaan dalam penelitian ini dengan sekarang adalah pada variabel penempatan, kesempatan berprestasi, dan lingkungan kerja, pada jumlah variabel yang digunakan, waktu dan lokasi penelitian.

2) Sanjaya (2007) yang berjudul “Pengaruh kompensasi, lingkungan kerja, penempatan, dan kepemimpinan terhadap semangat dan kegairahan kerja pegawai di politeknik negeri Bali”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan dari kompensasi, lingkungan kerja, penempatan dan kepemimpinan secara bersama-sama terhadap semangat dan kegairahan kerja pegawai di politeknik negeri Bali, untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan secra parsial dari masing-masing faktor kompensasi, lingkungan kerja, penempatan dan kepemimpinan terhadap semangat dan kegairahan kerja pegawai di politeknik negeri Bali, dan untuk mengetahui faktor yang dominan pengaruhnya terhadap semangat dan kegairahan kerja pegawai di politeknik negeri Bali. Metode pengumpuan data yang dipergunakan adalah observasi, kuisioner dan wawancara. Data yang terkumpul

43

dianalisis dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil dari Penelitian ini adalah kompensasi, lingkungan kerja, penempatan, dan kepemimpinan secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap semangat dan kegairahan kerja pegawai di politeknik negeri Bali.

Hasil yang ke dua yaitu masing-masing variabel kompensasi, lingkungan kerja, dan kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan parsial terhadap semangat dan kegairahan kerja pegawai di politeknik negeri Bali.

Sedangkan penempatan ternyata memberikan pengaruh yang negatif terhadap semangat dan kegairahan kerja pegawai di politeknik negeri Bali.

Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama menggunakan metode pengumpulan data observasi dan kuisioner, sama-sama menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dan sama-sama meneliti tentang semangat kerja dan kompensasi. Perbedaan penelitian ini dengan sekarang adalah pada variabel bebasnya yaitu lingkungan kerja, penempatan, dan kepemimpinan, jumlah variabel yang digunakan, jumlah sampel, waktu dan lokasi penelitiannya.

3) Penelitian yang dilakukan oleh Stafman (2007) yang berjudul “Analisis Pengaruh Komunikasi, Kesejahteraan dan Promosi Terhadap Semangat Kerja Guru di SMP Negeri 2 Binangun Kabupaten Cilacap”. Yang berisi nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, diman nilai F hitung sebesar 26,451 dan nilai F tabel (= 0,05) sebesar 3,38. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa komunikasi, kesejahteraan, dan promosi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap semangat

44

kerja guru. Nilai koefisien determinasi (R2) diketahuisebesar 0,760 yang berarti bahwa sebesar 76,00 persen semangat kerja guru dapat dijelaskan oleh variabel komunikasi, kesejahteraan dan promosi, sedangkan sisanya sebesar 24,00 persen dijelaskan oleh variabel yang diteliti. Hasi uji t diperoleh nilai hitung untuk masing-masing variabel t1 = 4,586, t2 =5,513 dan t3 = 4,864. Nilai t tabel dengan menggunakan taraf signifikansi 95 persen (= 0,05) dan derajat bebas (29 -1) = 28 diketahui sebesar 2,408.

Dengan kesimpulan 1. Terdapat pengaruh yang signifikan komunikasi, kesejahteraan, dan promosi secara bersama-sama terhadap semangat kerja guru di SMP Negeri 2 Binangun Kabupaten Cilacap. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan komunikasi, kesejahteraan, dan promosi secara parsial terhadap semangat kerja guru di SMP Negeri 2 Binangun Kabupaten Cilacap. 3. Variabel kesejahteraan merupakan variabel yang memberikan pengaruh yang paling besar terhadap semangat kerja guru di SMP Negeri 2 Binangun Kabupaten Cilacap. Persamaan dalam penelitian ini adalah pada variabel terikatnya yaitu semangat kerja, sama-sama menggunakan variabel bebas komunikasi dan jumlah variabel yang digunakan..

Perbedaan penelitian ini dengan sekarang adalah pada variabel bebasnya yaitu kesejahteraan dan promosi, waktu dan lokasi penelitiannya.

4) Penelitian yang dilakukan oleh Lestari, Elya Dwi (2008) dengan judul

“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja Karyawan Tetap dan Karyawan Kontrak”. Tujuan penelitian ini adalah memberi gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi semangat kerja karyawan tetap

45

dan karyawan kontrak serta konsekuensi apa saja yang muncul sebagai akibat dari kondisi semangat kerja pada karyawan tetap dan karyawan kontark. Hasil analisis menunjukkan bahwa setiap karyawan mempunyai perbedaan pada faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja mereka.

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa secara umum faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan adalah faktor ekonomi, dan secara khusus faktor sosial kekaryaan, kepuasan dalam bekerja, ketenangan mental, jaminan dan pelindungan dalam pekerjaan, suasana kerja yang bersahabat antar anggota organisasi, fasilitas dan sarana serta prasarana kerja ternyata juga berpengaruh pada semangat kerja karyawan.

Adapun persamaaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang semangat kerja karyawan. Perbedaannya pada jumlah variabel yang digunakan, waktu dan lokasi penelitiannya.

5) Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Kinjerski dan Skyrpnek (2005) dengan judul “Creating Organizational Conditions that Foster Employee Spirit at Work”. Penelitian ini berupaya untuk

mengidentifikasi faktor-faktor organisasi yang mendorong individu mengalami semangat di tempat kerja. Metode yang digunakan adalah dengan mengambil sepuluh perempuan dan tiga laki-laki, mulai usia 26-81 tahun, yang dalam waktu kerja dibayar penuh dalam berbagai pekerjaan, dan diidentifikasi memiliki semangat yang tiggi di tempat kerja, yang kemudian dilakukan wawancara secara lebih mendalam. Hasil dari penelitian ini adalah kepemimpinan mempengaruhi semangat kerja dan itu

46

sangat terkait dengan enam faktor organisasi yang lain (dasar organisasi yang kuat, integritas organisasi, budaya kerja positif, rasa komunitas di antara anggota, peluang untuk pemenuhan pribadi, pembelajaran terus-menerus, dan penghargaan atas kontribusi mereka). Walaupun studi ini tidak menyelidiki praktek-praktek spesifik atau strategi untuk meningkatkan semangat kerja, hasil menunjukkan bahwa organisasi yang ingin meningkatkan semangat kerja mereka di tempat kerja bisa memfokuskan upaya untuk menciptakan kondisi organisasi yang mendorong kepimpinanan yang inspiratif dan meningkatkan enam faktor lainnya yang diidentifikasi. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang semangat kerja dan budaya organisasi, sedangkan perbedaannya adalah terdapat pada lokasi, waktu dan jumlah sampel yang digunakan.

6) Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Linz et al (2006) denga judul “Worker Morale in Russia: An Exploratory Study”

yang meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja pekerja di Russia. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan dua kali survei di lima kota yang ada di Russia yakni pada tahun 1995 dan 2002.

Hasil survei menunjukkan kebanyakan pekerja yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini menyatakan penghargaan finansial memberikan kontribusi semangat kerja yang tinggi daripada non-finansial, tapi pujian untuk pekerja dengan baik dan perasaan prestasi juga memberikan kontribusi positif kepada semangat kerja. Ada hubungan yang signifikan

47

antara sikap positif pekerja kepada semangat kerja, dan korelasi positif antara penilaian kinerja dan semangat kerja. Sedangkan demografi (jenis kelamin dan usia) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap semangat kerja. Untuk itu, ketika perusahaan tidak mungkin memberikan penghargaan berbentuk finansial, untuk meningkatkan semangat kerja pekerja, perusahaan juga bisa melakukan perbaikan lingkungan kerja dan memberikan penghargaan non-finansial seperti pujian dan sebagainya.

Adapun persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja sedangkan perbedaannya terdapat pada variabel bebas yang digunakan, lokasi dan waktu penelitian.

Dokumen terkait