Self Regulated Learning Mahasiswa
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data hasil penelitian, observasi dan wawancara tampak perilaku mahasiswa prodi BK USD angkatan 2012 memiliki self
regulated learning yang tinggi. Hasil tersebut dilihat dari presentase
mahasiswa yang berada dalam kategori tinggi lebih banyak dibandingkan mahasiswa yang berada dalam kategori sedang hingga sangat rendah. Hal ini berarti bahwa sebagian mahasiswa memiliki orientasi tujuan dalam belajar, sehingga mahasiswa dapat meregulasi dirinya sendiri dalam belajar dengan baik.
Pada awal penelitian, peneliti menduga bahwa mahasiswa prodi BK USD angkatan 2012 memiliki self regulated learning yang rendah. Namun setelah diadakan penelitian, ternyata hasil penelitian tidak sejalan dengan dugaan semula. Self- regulated learning mahasiswa prodi BK USD angkatan 2012 tergolong dalam kategori tinggi. Berdasarkan data hasil penelitian terdapat beberapa mahasiswa yang self regulated learning nya tergolong dalam kategori sedang sebanyak 10 (16%) mahasiswa, kategori tinggi sebanyak 46 (75%) dan kategori sangat tinggi sebanyak 5 (9%) mahasiswa.
Selain itu, peneliti juga menemukan 6 butir item yang terindentifikasi kemunculannya dalam kategori rendah hingga sedang yang dapat dijadikan topik-topik guna meningkatkan self regulated learning
mahasiswa yang tergolong rendah. Butir item yang terindentifikasi kemunculannya rendah hingga sedang yakni :
1. Bagi saya mengeluh sewaktu mengerjakan tugas akademik yang sulit adalah hal yang wajar asal saya bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas sampai selesai.
2. Saya memiliki motivasi yang tinggi untuk membaca buku tambahan agar dapat memperluas wawasan.
3. Saya cepat jenuh dan bosan ketika belajar semalam suntuk.
4. Saya berusaha menuangkan kembali pemahaman yang saya peroleh dari aktivitas belajar dengan menuliskan ringkasan materinya.
5. Saya memandang tugas yang sulit sebagai hambatan dalam proses belajar saya.
6. Jadwal belajar saya susun dengan proposional.
Self regulated learning adalah kemampuan seseorang dalam
mengatur kebiasaan- kebiasaan belajarnya, tujuan- tujuan belajar, serta mampu memilih strategi yang tepat dalam belajar dan mengevaluasi proses belajarnya sendiri. Mahasiswa yang mampu meregulasi diri dengan baik akan memiliki komitmen untuk mencapai tujuan belajarnya. Dalam mencapai tujuan belajarnya mahasiswa sebaiknya memiliki kontrol terhadap proses pembelajaran tersebut melalui pengetahuan dan penerapan strategi yang sesuai dan pemahaman terhadap tugas-tugasnya sehingga dia mampu memanfaatkan waktu dengan baik dan mampu menyelesaikan tugas akademik dari dosen dengan tepat waktu. Pengaturan waktu dan
jadwal belajar yang tidak tersusun secara proposional inilah yang membuat mahasiswa sering merasa jenuh dan bosan ketika harus belajar semalam suntuk. Hal ini sejalan dengan pengamatan peneliti yang melihat bahwa ada beberapa mahasiswa prodi BK angkatan 2012 yang mengerjakan tugas take home pengganti ujian dalam waktu 2 jam sebelum batas waktu pengumpulan tugas. Kebiasaan menunda-nunda dan mengerjakan dengan sistem kebut semalam sudah mendarah daging pada mahasiswa, maka tak heran apabila item yang terindentifikasi kemunculannya rendah adalah item Saya cepat jenuh dan bosan ketika belajar semalam suntuk. Item tersebut terindentifikasi rendah akibat kebiasaan mahasiswa yang sering menunda-nunda dalam mengerjakan tugas dan kebiasaan belajar serta strategi belajar yang buruk. Kebiasaan belajar yang baik dan strategi belajar yang tepat sesuai dengan diri mahasiswa dapat membantu mereka untuk menyelesaikan tugas akademik dari dosen dengan tepat waktu.
Self regulated learning mahasiswa prodi BK USD angkatan 2012
tergolong dalam kategori tinggi, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain 1) mahasiswa mampu mengenali tentang dirinya 2) mahasiswa menggunakan strategi-strategi belajar yang sesuai dengan dirinya 3) mahasiswa mampu menetapkan orientasi tujuan belajarnya. Keberhasilan mahasiswa Prodi BK USD angkatan 2012 agar dapat menjadi self regulated learner seturut dengan pendapat Zimmerman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi self regulated learning adalah
sebagi berikut. Pertama, individu membutuhkan pengetahuan tentang dirinya, subjeknya, tugasnya dan strategi-strategi untuk belajar, dan konteks-konteks yang pembelajarannya akan mereka terapkan. Mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang semakin banyak dan beragam akan semakin membantu individu dalam melakukan self regulated learning. Contohnya, pengetahuan tentang dirinya yang baik akan mempermudah mahasiswa dalam menyesuaikan jam belajarnya dan strategi-strategi yang digunakan untuk belajar, sehingga mahasiswa mampu membuat perencanaan untuk mengatur waktu belajarnya yang tepat tanpa mengalami jenuh dan bosan ketika belajar semalam suntuk. Mahasiswa yang memiliki self regulated learning yang tinggi akan membuat perencanaan untuk mengatur jadwal dan waktu belajarnya dengan sebaik mungkin. Selain itu, mahasiswa yang memiliki self regulated learning yang tinggi pun akan menentukan orientasi tujuan belajarnya dan menentukan strategi-strategi dalam belajar guna mempermudah mereka untuk menyelesaikan tugasnya dengan tepat dan mandiri.
Kedua, motivasi mahasiswa juga akan mempengaruhi tingkat keberhasilan mahasiswa tersebut dalam melakukan self regulated
learning. Motivasi dalam self regulated learning merupakan pendorong
yang ada pada diri individu yang mencakup persepsi terhadap efikasi diri, kompetensi dan otonomi yang dimiliki dalam aktivitas belajar. Motivasi merupakan fungsi dari kebutuhan dasar untuk mengontrol dan berkaitan dengan perasaan kompetensi yang dimiliki setiap individu. Mahasiswa
yang memiliki motivasi yang tinggi akan berusaha untuk membuat situasi belajar menjadi hal yang menarik. Selain itu, mahasiswa yang motivasi
self regulated learning tinggi biasanya memiliki need for challenge.
Dimana mahasiswa memiliki kecenderungan untuk beradaptasi dengan kesulitan yang dihadapinya pada saat mengerjakan tugas dan mengubahnya menjadi sebuah tantangan dan suatu hal yang menarik. Contoh, mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam melakukan
self regulated learning akan berusaha meningkatkan perfomansi belajar
banyak cara seperti membaca ulang materi kuliah dan menulis ringkasannya, mengerjakan tugas dengan mandiri, memiliki kegigihan dalam belajar dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Ketiga, keberhasilan mahasiswa dalam melakukan self regulated
learning dipengaruhi juga oleh kemauan diri (volition). Kemauan
merupakan tindakan untuk menggunakan keinginan. Para pembelajar yang self regulated tahu bagaimana cara melindungi dirinya sendiri dari distraksi- mereka harus belajar, misalnya, agar mereka tidak terinterupsi.
Mahasiswa yang self regulated learning baik memiliki empat keuntungan, yaitu : pertama, ia mampu menjadi pribadi yang independen.
Kedua, ia mampu memotivasi diri agar tetap focus pada tugas ketika
menghadapi kesulitan. Ketiga, beriorientasi pada tujuan belajar dan memiliki strategi. Keempat, ia mampu melakukan pengontrolan dan evaluasi belajar.
Usaha yang bisa dilakukan untuk meningkatkan self regulated
learning agar semakin baik lagi yakni melakukan bimbingan dan
memantau bidang akademik setiap mahasiswa. Bimbingan belajar tersebut meliputi peningkatan motivasi belajar, pengembangan sikap dan kebiasaaan belajar yang baik (memperjelas tujuan-tujuan belajarnya, menemukan strategi-strategi belajar yang sesuai dengan dirinya).