• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.7 Pembahasan Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan strategi bisnis terhadap kesuksesan bisnis Paytren PT. Veritra Sentosa Internasional di kota Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan (X1) dan strategi bisnis (X2), secara serempak mempengaruhi Kesuksesan usaha (Y). Hal ini dapat di lihat dari hasil uji F, Fhitung > Ftabel yaitu

53,983> 3,088 dan dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05.

Berdasarkan uji t dapat di simpulkan pula bahwa peran kepemimpinan (X1) dan strategi bisnis (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesuksesan bisnis (Y). Jenis penelitian ini adalah teknik sampel jenuh dengan tehnik analisis statistiknya menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Responden penelitian ini adalah mitra Paytren yang berada dikota Medan yang berjumlah 50 responden. Dan pada metode analisis regresi dengan pengujian hipotesis yaitu melakukan uji signifikan parsial (uji t) dan koefisien determinasi (R2) yang diperoleh dari nilai adjusted R Squere adalah 0.697 berarti 69,7% dan 30,3% keberhasilan usaha dipengaruhi cukup erat oleh kepemimpinan dan strategi bisnis.

4.7.1 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kesuksesan Binis

Berdasarkan uji t, bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesuksesan bisnis. Ini berarti bahwa semangkin besar peran yang dijalankan oleh pimpinan maka semangkin besar pula tingkat kesuksesan bisnis Paytren tersebut. Hal ini dikarenakan jika kepemimpinan dalam berwirausaha meningkat, maka para pengusaha tersebut memiliki kompetensi yaitu seperti ilmu pengetahuan, keterampilan, kualitas individu yang meliputi sikap dan tingkah laku yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan.

Berdasarkan deskripsi jawaban responden terhadap kuesioner yang di berikan, pernyataan secara umum di dominasi oleh indikator “pimpinan Bapak/Ibu memiliki kekuasaan yang besar dalam hal pengambilan keputusan sikap terhadap bawahan” berdasarkan skor dengan rata-rata sebesar 3,83%.

Maknanya, sikap pengambilan keputusan sangat penting didalam organisasi.

4.7.2 Pengaruh Strategi Bisnisterhadap Kesuksesan Bisnis

Strategi bisnis adalah suatu peta bisnis dan rencana bisnis yang telah disusun oleh wirausahawan dalam hal ini MLM Paytren untuk memenuhi misi, cita-cita, dan tujuan perusahan (Nawawi, 2006).

Berdasarkan pengertian tersebut, jelas terlihat bahwa strategi bisnis sangat mempengaruhi kesuksesan bisnis. Hal ini disebabkan karena strategi bisnis cenderung menetapkan target yang ingin di capai. Karena target sebagai tolak ukur dalam pertumbuhan bisnis. Apabila target belum tercapai, maka perlu untuk melakukan evaluasi dan perencangan strategi baru dalam berbisnis.

Berdasarkan uji t , bahwa strategi bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesuksesan bisnis. Ini berarti bahwa semangkin sesuai strategi bisnis yang diperoleh mitra maka semangkin besar pula tingkat kesuksesan bisnis Paytren tersebut. Hal tersebut dibuktikan dari jawaban responden tertinggi dengan jawaban responden terhadap kuesioner yang di berikan, pernyataan secara umum di dominasi oleh indikator “Strategi Produksi dan Promosi” berdasarkan skor dengan rata-rata sebesar 4,16% dengan pernyataan yaitu, bersosialisasi dan memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan secara cuma-cuma dalam hal mencapai target yang telah ditetapkan manajemen perusahaan. Maknanya bahwa, untuk meminimalisir resiko maka pimpinan memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai target yang di tetapkan perusahaan. Hal ini dilakukan pimpinan dalam rangka memberikan pengarahan yang lengkap kepada mitranya baik pengarahan mengenai penjualan, cara

mendekati calon mitra agar mitra tersebut dapat menjalankan dan menjual dengan maksimal. Pada dasarnya, sistem perekrutan/calon mitra Paytren adalah sistem network marketing yang biasanya membentuk komunitas dimana mereka bisa saling berbagi mengenai berbagai macam hal.

Hal ini sejalan dengan teori Hersey dan Blanchard, (dalam Thoha, 2015) bahwa pimpinan atau manajer harus menyesuaikan responnya menurut kondisi atau tingkat perkembangan kematangan, kemampuan dan minat karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Dalam hal ini, respon seorang manajer dalam perilaku kepemimpinannya memberikan sejumlah pengarahan dan dukungan yang bersifat sosioemosional. Sementara itu manajer harus menyesuaikan tingkat kematangan karyawan.

Bisnis atau usaha perusahaan tercermin pada misi yang harus dapat diterjemahkan pada pernyataan dalam strategi bisnis yang ditetapkan.

Perencanaan strategi menyatakan bahwa strategi jangka panjang diturunkan dari usaha perusahaan untuk mencari dasar keunggulan bersaing dari strategi yaitu mengejar untuk mencapai biaya rendah (overall cost leadership) dalam industri, mengejar untuk menciptakan produk yang unik untuk pelanggan yang bervariasi atau differensiasi dan mengejar untuk melayani permintaan khusus pada satu atau beberapa kelompok konsumen atau industri. Senada dengan pernyataan tersebut, strategi bisnis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggabungkan tiga strategi bisnis yaitu: strategi produksi dan promosi, strategi keunggulan bersaing dan strategi lingkungan eksternal dan internal.

4.7.3 Pengaruh Kepemimpinan dan Strategi Bisnis terhadap Kesuksesan Bisnis

Dari penjelasan kedua variabel diatas disimpulkan bahwa secara bersama-sama adanya pengaruh antara kedua variabel yang ada yaitu variabel kepemimpinan (X1), strategi bisnis (X2) terhadap kesuksesan bisnis (Y). Hal ini disebabkan kepemimpinan dan strategi bisnis merupakan sebagian dari faktor penting dalam proses kesuksesan bisnis Paytren dalam memasarkan aplikasi Paytren kepada calon mitra. Kepemimpinan dapat mempengaruhi kesuksesan bisnis untuk terus memasarkan Paytren dalam rangka meningkatkan pencapaian target yang telah ditetapkan perusahaan. Sedangkan strategi bisnis dapat menjadikan mitra lebih termotivasi dalam memasarkan Paytren. Bila pimpinan dalam perusahaan atau organisasi itu baik dan memiliki kemampuan dalam mempengaruhi ataupun mengendalikan mitra atau karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas penjualan maka kinerja karyawan dalam memasarkan Paytren akan lebih meningkat seperti yang diharapkan perusahaan.

Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasman (2011) dan Anbri (2010). Pada penelitian yang dilakukan oleh Hasman (2011) terdapat hubungan yang kuat antara perilaku kepemimpinan situasional terhadap kinerja karyawan dengan hasil uji determinan sebesar 47,20%, sehingga ada pengaruh antara perilaku kepemimpinan situasional terhadap kinerja karyawan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Anbri (2010), hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh secara serempak terhadap kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan merupakan variabel yang paling

dominan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitan ini sejalan dengan visi dan misi PT.Veritra Sentosa Internasional diantaranya yaitu, menyediakan pelayanan dan produk jasa Paytren berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kepemimpinan dan strategi bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesuksesan bisnis Paytren pada PT.Veritra Sentosa Internasional di kota Medan. Hal yang menjadi dasar bahwa kepemimpinan selalu mendukung mitranya agar dapat memperoleh penghasilan yang lebih tinggi dengan meningkatkan pendapatan mitranya dalam melakukan penjualan Paytren kepada pelanggan dan calon mitra. Secara otomatis perusahaan telah melaksanakan standar operasional perusahaan dengan sebaik mungkin.

BAB V

Dokumen terkait