• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tuberkulosis merupakan suatu “infectious airborne disease” yang menjadi

masalah kesehatan global di seluruh dunia. Setiap tahun, terdapat sembilan Indurasi = 5,88 + 0,06 * lama

juta kasus baru diseluruh dunia. TB merupakan peyebab kematian terbanyak kedua akibat penyakit infeksi yang dapat dicegah atau diobati setelah

HIV/AIDS.30

Risiko infeksi TB meningkat pada anak yang lebih muda, anak yang dalam keadaan imunokompromais, dan anak yang memiliki riwayat kontak

dengan penderita TB paru dewasa terutama dengan BTA sputum positif.12,13

Penelitian di Laos, melaporkan faktor risiko terjadinya infeksi TB pada anak yang kontak dengan penderita TB meningkat 3.3 kali pada anak yang kontak

dengan penderita TB dengan BTA sputum positif.31 Hal yang sama juga

dilaporkan pada penelitian di Istambul, Turki, risiko infeksi paling tinggi terjadi pada anak yang kontak dengan BTA sputum positif dan dijumpai kavitas

pada foto toraks.32 Pada penelitian ini, kami ingin menilai status imunisasi

BCG sebagai risiko infeksi TB yang ditandai dengan uji Mantoux dan semua anak pada penelitian ini sejak awal sudah memilliki risiko infeksi TB yang sama yaitu memiliki riwayat kontak dengan penderita TB paru dewasa BTA sputum positif, tetapi pemeriksaan terhadap gambaran foto toraks tidak dilakukan.

Penelitian di Greenland, Denmark, melaporkan risiko infeksi TB pada anak dihubungkan dengan tingkat pendidikan ibu, dimana pendidikan ibu menurunkan risiko infeksi TB pada anak, tetapi tidak berhubungan dengan

tingkat pendidikan ayah.33 Pada penelitian ini, kami tidak meneliti hubungan

BCG memiliki tingkat pendidikan ibu yang lebih tinggi dibanding kelompok yang belum mendapat imunisasi BCG.

Respon imunologi yang paling berperan dalam infeksi tuberkulosis

adalah reaksi imunitas seluler.3,11 Sampai saat ini, uji tuberkulin merupakan

alat diagnostik yang sering digunakan dengan sensitivitas dan spesifitas yang

cukup baik untuk mendiagnosis infeksi TB.16,19 Tetapi, uji Mantoux memiliki

kelemahan yaitu tidak bisa membedakan hasil indurasi akibat imunisasi BCG,

infeksi M.atipik atau memang murni karena infeksi TB alamiah.14,18 Selain itu,

uji Mantoux juga tidak dapat membedakan antara infeksi TB dan sakit TB. Penelitian di Veracruz, Mexico, melaporkan uji tuberkulin masih sangat berperan dalam mendeteksi infeksi TB anak walaupun sudah mendapat

imunisasi BCG.34

Secara umum, infeksi TB yang terjadi ditandai dengan diameter indurasi

uji tuberkulin ≥10 mm. 3

Beberapa penelitian memiliki cut off point yang

berbeda untuk anak yang sudah mendapat imunisasi BCG. Penelitian meta analisis di Vancouver, melaporkan, pada anak yang sudah mendapat imunisasi BCG kemungkinan hasil uji tuberkulinnya positif sebesar 26.5 kali

dibanding yang tidak diimunisasi BCG, dan diameter indurasi uji tuberkulin ≥

15 mm lebih memungkinkan sebagai suatu infeksi TB pada anak yang sudah

diimunisasi BCG.35 Hal yang sama juga dilaporkan pada penelitian di

Pada penelitian ini, kami memakai cut off point indurasi uji Mantoux

untuk kelompok yang sudah mendapat imunisasi BCG ≥15 mm, sesuai

dengan hasil penelitian meta analisis yang dilakukan di Vancouver dan Kanada.

Pada penelitian ini, rerata diameter indurasi uji Mantoux ditemukan tidak ada perbedaan yang signifikan pada kelompok yang sudah diimunisasi dan yang belum diimunisasi BCG. Berbeda dari hasil penelitan di Kocaeli,Turki, dilaporkan bahwa rerata diameter indurasi dari uji Mantoux signifikan lebih tinggi pada kelompok anak-anak yang sudah diimunisasi BCG

dibandingkan dengan anak-anak yang belum imunisasi BCG.36

Jumlah hasil uji Mantoux yang positif pada kelompok yang sudah diimunisasi dan belum diimunisasi pada penelitian ini adalah 18% dan 66%. Sedangkan jumlah hasil uji Mantoux yang negatif adalah 82% dan 34%. Hal ini berbeda dengan penelitian di Umerkot, Pakistan, yang melaporkan jumlah hasil uji Mantoux yang positif pada kelompok yang memiliki skar BCG dan yang tidak mempunyai skar BCG adalah 19% dan 81%, sedangkan jumlah

hasil uji Mantoux yang negatif adalah 11.7% dan 88.3%.37 Penelitian di

Kerala, India, melaporkan hasil uji tuberkulin positif lebih banyak pada anak yang belum diimunisasi BCG (24%) dibanding anak yang sudah mendapat

imunisasi BCG (9.7%).38 Perbedaan hasil ini dapat diakibatkan karena

dan status nutrisi saat imunisasi, virulensi kuman TB dan prevalensi M.atipik di lingkungan.3,37

Selama ini, lebih dari 3 milyar dosis vaksin BCG telah diberikan di seluruh dunia. Meskipun demikian, perdebatan mengenai efektivitas BCG

dalam memproteksi bayi/anak terhadap TB masih terus berlangsung.3

Imunisasi BCG mempengaruhi hasil uji Mantoux dan dapat memberikan hasil

false positive. Pengaruh BCG terhadap hasil uji Mantoux akan semakin berkurang dan paling lama bertahan sampai lima tahun setelah

penyuntikan.3,25

Sebuah sistematic review di Brazil, melaporkan bahwa imunisasi BCG

memiliki efek proteksi yang tinggi dalam mencegah TB milier dan meningitis TB, tetapi efek proteksinya memiliki variasi yang lebar untuk mencegah tuberkulosis paru, dimana beberapa hasil penelitian melaporkan tidak ada efek proteksi dan penelitian yang lainnya melaporkan efek proteksinya

hampir 80%.26 Efek proteksi vaksin BCG dipengaruhi oleh metode dan cara

pemberian vaksin serta karakteristik populasi yang diteliti.25 Pada penelitian

ini didapatkan hubungan yang signifikan antara hasil uji Mantoux dengan

imunisasi BCG yaitu dengan P=0.0001 dan odds ratio (OR) 0.113 yang

menunjukan bahwa imunisasi BCG memiliki efek proteksi terhadap infeksi tuberkulosis. Hasil yang sama dilaporkan oleh penelitian di Turki, yang dilakukan pada anak yang terpapar dengan penderita TB dewasa. Penelitian ini menggunakan uji ELISpot dan uji Mantoux, didapatkan bahwa anak yang

diimunisasi BCG memiliki odds ratio (OR) 0.60 untuk infeksi TB dibandingkan

anak yang tidak diimunisasi BCG.39 Penelitian di India juga melaporkan,

bahwa anak yang tidak diimunisasi BCG memiliki faktor risiko untuk terinfeksi TB.13

Pada penelitian ini tidak dijumpai perbedaan yang signifikan rerata indurasi uji Mantoux berdasarkan usia dan status nutrisi. Hal ini berbeda dengan penelitian di India, dimana dijumpai perbedaan yang signifikan rerata

indurasi uji Mantoux berdasarkan status nutrisi dan usia <2 tahun.13

Perbedaan ini dapat disebabkan karena pada penelitian ini tidak dijumpai anak dengan status nutrisi gizi buruk, dan juga rerata usia juga tidak jauh berbeda.

Pada penelitian ini juga tidak dijumpai hubungan yang bermakna lama imunisasi dengan hasil indurasi uji Mantoux. Hal ini sama dengan penelitian di Turki, dimana tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil indurasi uji

Mantoux pada kelompok usia yang berbeda sampai usia 6 tahun.40 Berbeda

dengan penelitian di Iran, dilaporkan bahwa hasil indurasi uji Mantoux

Dokumen terkait