• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Perkembangan Taman Universitas Sumatera Utara (USU)

Universitas Sumatera Utara (Gambar 4.1) adalah universitas yang berdiri pada tanggal 4 Juni 1952. Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu Universitas yang mempunyai Ruang Terbuka Hijau yang cukup luas dengan jenis pohon sekitar 68 jenis spesies (Irwansyah dkk, 2013). Vegetasi di kawasan kampus Universitas Sumatera Utara secara umum tidak memiliki pola tertentu. Jenis-jenis pohon yang ada di Universitas Sumatera Utara, tumbuh secara menyebar pada taman-taman di area kampus. Perubahan tata lingkungan kampus yang ada saat ini merupakan bagian dari program USU ASRI 2012-2015 yang salah satunya adalah program pembenahan hutan kampus dan pembenahan arsitektural serta lansekap kampus termasuk pembangunan taman yang lebih representatif.

4.2 Lokasi Taman Penyembuhan (Healing Garden)

Taman Penyembuhan yang akan dibuat di Universitas Sumatera Utara merupakan pengembangan dari taman yang ada di Universitas Sumatera Utara. Penetapan lokasi Taman Penyembuhan di Universitas Sumatera Utara ditentukan setelah melakukan perbandingan terhadap potensi-potensi pada taman Biro Rektorat Universitas Sumatera Utara, taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan taman pada Fakultas Pertanian, yang merupakan sampel penelitian.

4.2.1. Pemilihan Lokasi Taman Penyembuhan USU

Sesuai dengan pemilihan berdasarkan kriteria sampel yang ada pada bab metodologi, ditetapkan tiga taman sebagai sampel penelitian. Sampel penelitian yang di tetapkan adalah taman Biro Rektorat Universitas Sumatera Utara, taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan taman Fakultas Pertanian.

Pemilihan lokasi taman penyembuhan Universitas Sumatera Utara dilakukan dengan observasi terhadap karakter dan elemen Taman Penyembuhan yang terdapat pada taman Biro Rektorat Universitas Sumatera Utara (Gambar 4.2), taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (Gambar 4.3), dan taman pada Fakultas Pertanian (Gambar 4.4). Observasi dilakukan pada masing-masing sampel untuk mendapatkan taman yang mempunyai karakter dan elemen Taman Penyembuhan dengan jumlah terbanyak.

Gambar 4.2 Taman Biro Rektorat USU

Gambar 4.3 Taman Perpustakaan USU

Gambar 4.4 Taman Fakultas Pertanian USU

Berdasarkan kajian pustaka, diperoleh variabel penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi karakter pada taman Biro Rektorat Universitas Sumatera Utara, taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan taman pada Fakultas Pertanian (Tabel 4.1). Identifikasi karakter taman dilakukan untuk menemukan ruang dalam taman yang mempunyai sifat yang mendukung seperti karakter dalam Taman Penyembuhan. Sifat pendukung tersebut dapat diartikan sebagai

sifat-sifat yang memungkinkan untuk membentuk suatu karakter yang ada dalam sebuah Taman Penyembuhan.

Tabel 4.1. Perbandingan Karakter Taman USU

No Variabel Penjelasan A B C

1 Tenang

Keadaan yang damai dan hening (dapat mendengar suara angin, air, burung, serangga, dan tidak ada sampah)

2 Liar

Daya tarik seperti dengan alam liar. Tanaman tampak tumbuh secara alami

3 Kaya jenis

Ruang yang menawarkan berbagai spesies hewan dan tumbuhan

4 Alami

Ruang dengan keadaan yang hijau, tempat terbuka untuk menikmati pemandangan

5

Menyenang kan

Sebuah ruang untuk bersantai, menjadi diri sendiri, juga bereksperimen dan bermain.

6 Gembira

Tempat untuk mengadakan acara pertemuan (pesta)

7 Budaya

Tempat bersejarah yang menawarkan pesona dengan perjalanan waktu

jumlah 4 4 4

A : Taman Biro Rektorat Universitas Sumatera Utara B : Taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara C : Taman Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Elemen Taman Penyembuhan yang ditetapkan berdasarkan kajian pustaka selanjutnya dikembangkan menjadi pola-pola desain Taman Penyembuhan. Pola-pola desain Taman Penyembuhan digunakan untuk menemukan perbandingan elemen-elemen Taman Penyembuhan pada sampel penelitian (Tabel 4.2). Pola-pola tersebut juga akan di gunakan untuk dikembangkan menjadi konsep elemen-elemen taman yang terpilih sebagai Taman Penyembuhan.

Tabel 4.2. Perbandingan Elemen Taman USU

No Variabel Pola Desain A B C

1

Gerbang, pagar dan dinding

Jalur masuk Gerbang dan pagar

Dinding taman (sealami mungkin menggunakan tanaman dan bahan alam)

2

Ruang

Ruang luar positif (secara fungsional menghubungkan ke bangunan)

Hirarki ruang terbuka

Tingkat intimasi ( hirarki ruang, alur cerita, ruang pengenalan)

Titik persinggahan ( menyediakan titik yang menarik di tengah ruang)

3

Jalan kecil

Archway (jalan kecil yang menarik)

Tujuan (letak jalan menghubungkan antar ruang)

Tabel 4.2, sambungan

4

Area duduk

Sequence (rangkaian) area duduk

Kursi taman (tempat, fungsi, bahan, dan tampilan)

alcove (daerah tempat duduk kecil) Tempat duduk melingkar

Bangku pada pintu depan

5

Alam dan satwa liar

Letak pohon (membuat sealami mungkin) Tanaman buah

Terdapat banyak bunga

Pendukung satwa liar (warna, bahan, dan tanaman)

Daerah peneduh (sealami mungkin, pergola atau pohon) 6 Elemen air kolam Air mancur Air terjun

Sebuah jembatan di atas elemen air

7

Pendukung aktifitas dan

kerja

Tempat aktivitas (bekerja, belajar, acara sosial)

Duduk dan bekerja di taman

Perbandingan karakter dan elemen Taman Penyembuhan yang dilakukan pada taman Biro Rektorat Universitas Sumatera Utara, taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan taman pada Fakultas Pertanian menunjukkan bahwa, ketiga taman mempunyai jumlah perbandingan karakter yang sama. Taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan taman pada Fakultas Pertanian memiliki sifat yang mendukung karakter tenang, liar, kaya jenis, dan alami. Taman Biro Rektorat Universitas Sumatera Utara mempunyai sifat yang mendukung karakter liar, kaya jenis, alami, dan menyenangkan. Taman yang memenuhi pola desain elemen Taman Penyembuhan dengan jumlah paling banyak adalah taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara memenuhi 11 pola desain elemen dari 25 pola desain elemen yang ada dalam Taman Penyembuhan. Hasil lainnya menunjukkan bahwa taman Biro Rektorat Universitas Sumatera Utara memenuhi 7 pola desain elemen, sedangkan taman pada Fakultas Pertanian hanya memenuhi 4 pola desain elemen Taman Penyembuhan.

Dari hasil perbandingan karakter dan elemen Taman Penyembuhan yang dijabarkan diatas dapat disimpulkan, taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (Gambar 4.5) merupakan taman yang memiliki potensi dan kriteria yang paling memenuhi untuk menjadi Taman Penyembuhan di Universitas Sumatera Utara.

Gambar 4.5. Site Plan Taman Perpustakaan USU (Sumber: Data primer diolah)

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah salah satu sarana yang berfungsi untuk melayani dan mendukung aktifitas pendidikan di Universitas Sumatera Utara. Sebagai sarana yang memfasilitasi kegiatan akademik di Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Universitas Sumatera Utara merupakan tempat yang menjadi tujuan bagi semua kalangan civitas akademik yang membutuhkan referensi untuk kegiatan akademik. Dalam melayani kegiatan civitas akademik di Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Universitas Sumatera Utara menyediakan bangunan dengan luas sekitar 6.090 m2 yang terletak di tengah-tengah kampus. Gedung Perpustakaan Universitas Sumatera Utara juga dikelilingi taman dan parkir seluas sekitar 4 Ha.

4.3 Analisa Dan Konsep Taman Perpustakaan USU Sebagai Taman Penyembuhan

Konsep Taman Penyembuhan adalah upaya untuk membuat usulan pengembangan elemen-elemen taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara untuk menjadi Taman Penyembuhan. Konsep yang direncanakan untuk taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah konsep taman yang tenang dan alami. Dengan mengangkat konsep taman yang tenang dan alami, Taman Penyembuhan diarahkan untuk menjadi lingkungan alam yang alami untuk dapat menenangkan psikologis seseorang.

4.3.1 Karakter

Karakter dalam sebuah Taman Penyembuhan merupakan suatu keadaan ruang-ruang taman yang memberikan kesan tersendiri. Adanya ruang-ruang taman dengan karakter yang berbeda akan membuat pengguna taman merasakan pengalaman yang berbeda-beda pula. Karakter Taman Penyembuhan yang ada pada taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah karakter tenang, kaya jenis, alami, dan liar. Karakter ruang-ruang yang sudah ada dalam taman akan tetap dijaga untuk dikembangkan sebagai pendukung konsep ruang Taman Penyembuhan yang menciptakan lingkungan alam yang tenang dan alami. Karakter taman terbentuk dari elemen-elemen taman yang ada di dalamnya.

a. Tenang

Taman yang ada di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara saat ini berfungsi sebagai penghijauan lingkungan gedung perpustakaan. Sebagai sarana penghijauan, taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara lebih didominasi oleh pohon yang berdaun rimbun. Area taman dengan pohon-pohon yang rimbun sangat baik untuk membuat area menjadi teduh. Suatu area dengan keadaan yang teduh dapat mendukung untuk menciptakan karakter tenang dalam taman (Gambar 4.).

Gambar 4.. Area teduh yang menciptakan karakter tenang pada taman Perpustakaan USU (Sumber: Data primer diolah)

Area teduh pada taman perpustakaan USU

b. Kaya Jenis

Taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sebagai taman yang diusulkan menjadi Taman Penyembuhan Universitas Sumatera Utara sudah mempunyai beberapa potensi yang mendukung. Salah satu karakter penting Taman Penyembuhan yang ada pada taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah karakter kaya jenis. Sebuah Taman Penyembuhan harus dapat menjadi ruang yang menawarkan berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Taman dengan banyak jenis tumbuhan akan menjadi tempat yang baik untuk hewan seperti kupu-kupu, burung, dan hewan kecil lainnya. Taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara telah menunjukkan keadaan tersebut dengan mempunyai jenis tumbuhan yang beragam. Daerah yang mempunyai ragam tumbuhan, dapat menjadi latar belakang pemandangan yang menyenangkan pada taman. Keadaan ini juga membuat Taman Perpustakaan USU menjadi tempat yang dapat mengundang hewan-hewan kecil seperti capung yang terbang di sekitar taman yang semakin membuat suasana menjadi menarik. Beragam tanaman serta hewan-hewan kecil seperti capung yang ada di sekitar taman, dapat memberi dan menciptakan karakter kaya jenis untuk taman sebagai Taman Penyembuhan (Gambar 4.7).

Gambar 4.7 Karakter kaya jenis pada taman Perpustakaan USU (Sumber: Data primer diolah)

c. Alami

Sesuai dengan adanya beragam jenis tumbuhan dengan pohon-pohon rindang, taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara menjadi tempat alami dengan keadaan yang hijau yang dapat menjadi tempat terbuka untuk menikmati pemandangan. Pemandangan hijau yang ada pada taman dapat memberikan kesan atau karakter yang alami pada taman (Gambar 4.8). Kegiatan dalam taman dengan ruang yang alami akan mengantarkan seseorang untuk mendapatkan ketenangan mental.

Area capung yang berterbangan di sekitar kolam

Gambar 4.8. Karakter alami dalam taman (Sumber: Data primer diolah)

d. Liar

Taman Penyembuhan akan menjadi suatu tempat yang dapat menenangkan seseorang dengan menawarkan hubungan dengan alam. Penciptaan daya tarik taman seperti dengan alam liar merupakan suatu langkah untuk memberikan ketenangan kepada pengguna taman. Karakter liar dalam Taman Penyembuhan dapat diwujudkan dengan membuat tanaman yang tampak tumbuh secara alami.

Secara umum, tanaman pada taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara tumbuh secara menyebar. Paduan beragam jenis tumbuhan yang tampak tumbuh secara alami membuat taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara mempunyai daya tarik seperti alam liar (Gambar 4.9). Hal itu dapat juga mendukung daerah disekitarkanya untuk dikembangkan menjadi ruang dengan karakter liar.

Area dengan pemandangan yang hijau

Gambar 4.9 Karakter liar dalam taman Perpustakaan USU (Sumber: Data primer diolah)

4.3.2 Elemen

Konsep elemen Taman Penyembuhan adalah langkah untuk menerapkan dan mengembangkan elemen-elemen taman pada ruang-ruang taman. Elemen- elemen yang dipilih untuk taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara merupakan elemen yang mudah didapat atau yang tersedia di Indonesia. Penerapan elemen taman juga bertujuan untuk memperkuat konsep karakter ruang dalam taman.

a. Gerbang, pagar dan dinding

Sebuah Taman Penyembuhan harus mempunyai jalur yang mudah dipahami dan mengarahkan pengguna taman untuk melakukan kegiatan dalam taman. Gerbang dan pagar dapat menjadi sarana untuk memperjelas jalur masuk menuju taman maupun bangunan. Selain itu gerbang dan pagar taman juga berguna untuk membuat penampilan taman menjadi lebih indah.

Pada taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara gerbang menjadi pintu masuk ke ruang yang terhubung dengan bangunan Perpustakaan ataupun menjadi jalan masuk ke dalam taman. Dengan hal ini intimasi ruang-ruang taman akan semakin tercipta. Tetapi pada pada kenyataannya taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara hanya mempunyai sebuah gerbang yang menghubungkan ke bangunan perpustakaan saja. Hal ini menyebabkan pengguna taman tidak diarahkan untuk masuk ke taman melalui gerbang yang khusus untuk masuk ke taman. Gerbang masuk utama menuju bangunan Perpustakaan Universitas Sumatera ada dua yaitu terletak di sisi kanan dan kiri bangunan perpustakaan (Gambar 4.10). Gerbang tersebut menjadi jalur yang merupakan akses utama menuju bangunan perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

Gambar 4.10 Gerbang masuk utama menuju bangunan Perpustakaan USU (Sumber: Data primer diolah)

Pada taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara secara umum, jalur yang menghubungkan ke taman belum banyak keberadaannya. Hal ini menyebabkan interaksi antara pengunjung dan taman tidak tercipta. Taman hanya menjadi suatu tempat sebagai hiasan dan tidak digunakan untuk mengarahkan pengguna taman untuk melakukan suatu kegiatan dalam taman. Selain tidak adanya jalur penghubung ke taman, jalur yang tidak jelas juga menjadi permasalahan yang ada pada taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (Gambar 4.11). Jalur jalan yang tidak jelas ditunjukkan dengan jalan yang memiliki bentuk bercabang-cabang sehingga menyebabkan jalur yang tidak terarah. Selain itu terdapat jalur pejalan kaki yang juga digunakan untuk jalur motor yang menuju parkir.

Gerbang di kiri bangunan perpustakaan

Gerbang di kanan bangunan perpustakaan

Gambar 4.11 Tidak adanya jalur penghubung ke dalam taman dan jalur masuk yang tidak jelas (Sumber: Data primer diolah)

Ketidakjelasan jalur jalan yang membuat taman Perpustakaan Universitas Sumatera menjadi tidak terarah dapat diatasi dengan membuat sebuah jalur baru. Jalur jalan baru dibuat dengan lebar 1.5m. Jalur jalan yang tidak jelas akan dibongkar. Jalur baru dibuat untuk menghubungkan jalur pejalan kaki dari jalan umum dan jalur yang menghubungkan ke parkir motor (Gambar 4.12).

Tidak adanya jalur penghubung ke taman

Jalur masuk yang tidak jelas

Jalur masuk yang tidak jelas

Jalur masuk menuju parkir motor yang melewati area taman. PARKIR

Gambar 4.12 Jalur baru pada taman (Sumber: Data primer diolah)

Untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, maka pada taman akan dibuat gerbang, dan pagar taman. Gerbang akan dibuat dengan menggunakan bahan kayu yang membentuk persegi panjang dengan sisi atas melengkung. Bahan kayu digunakan untuk menciptakan kesan alami pada gerbang taman, sedangkan bentuk melengkung bertujuan untuk membuat kesan gerbang terlihat lebih dinamis. Gerbang juga akan ditanami tanaman merambat bunga kalimatis (clementis) yang mempunyai warna keunguan yang sangat indah. Bunga ini merupakan bunga yang memiliki bau yang harum, dan tidak cepat layu serta memiliki pertumbuhan yang cepat sehingga cocok ditanam pada gerbang taman. Gerbang taman diletakkan pada jalur-jalur masuk yang menghubungkan ke ruang taman, agar pengunjung

jalur baru Keterangan

jalur baru menuju parkir

dapat merasakan pengalaman menarik ketika memasuki taman (Gambar 4.13).

Gambar 4.13 Gerbang menuju kedalam ruang taman (Sumber: Data primer diolah)

Selain gerbang taman, adanya pagar taman berfungsi untuk membatasi taman dengan area luar, dan pagar berguna untuk menciptakan pengelompokan-pengelompokan ruang sekaligus untuk membentuk batas-batas jalur jalan. Sebagai pembatas jalur jalan, dapat menggunakan tanaman bunga laba-laba (cleome

hassleriana). Bunga laba-laba merupakan jenis tanaman pengarah jalan yang

mempunyai warna yang indah serta daun berukuran kecil dan rimbun, sehingga dapat menambah kesan semarak pada jalur jalan. Tanaman pengarah jalan ini ditanam di sepanjang jalur jalan yang berbatasan dengan taman. Pada taman juga akan dibuat pagar sebagai pembatas ruang taman dengan area luar. Hal ini

Gerbang taman

Bunga kalimatis untuk gerbang

bertujuan agar pengunjung umum yang ingin masuk ke taman, dapat diarahkan untuk masuk melalui jalur-jalur utama. Pembatas ini memakai tanaman malphigia. Jenis tanaman pembatas ini memiliki batang yang kokoh sehingga bagus untuk menjadi tanaman pagar yang membatasi taman dengan area luar. Tanaman malphigia akan dibuat pada sisi taman yang berbatasan dengan area luar taman untuk menciptakan batasan dan pengelompokan ruang taman. Untuk melihat penempatan gerbang, dan pagar taman dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Penempatan tanaman pagar pada taman Perpustakaan USU (Sumber: Data primer diolah)

b. Ruang

Dalam pola desain Taman Penyembuhan, ruang luar positif yang secara fungsional menghubungkan kebangunan adalah suatu yang penting untuk menciptakan hubungan saling keterkaitan antara taman dan bangunan.

Bunga laba-laba

Perpustakaan Universitas Sumatera telah menunjukkan adanya ruang luar positif tersebut yaitu dengan adanya suatu ruang taman yang dimasuki pengunjung ketika akan memasuki bangunan perpustakaan. Area ruang luar positif yang ada pada taman perpustakaan Universitas Sumatera Utara menggunakan perkerasan. Tetapi suasana pada ruang luar positif kurang elemen-elemen taman seperti bunga. Hal ini menyebabkan keadaan yang kurang menarik. Sebagai pemecahan masalah tersebut, penggunaan perkerasan akan dipertahankan agar ruang ini dapat menjadi ruang persinggahan yang mempunyai lantai kokoh untuk dipijak pengguna taman. Perkerasan untuk ruang luar positif pada taman perpustakaan Universitas Sumatera Utara akan diganti dengan jenis perkerasan grass block agar terlihat lebih alami (Gambar 4.15). Grass block juga merupakan jenis perkerasan yang baik untuk menyerap air, sehingga akan mengurangi air yang tergenang pada saat hujan.

Gambar 4.15 Ruang luar positif dan grass block pada taman (Sumber: Data primer diolah)

Area ruang luar positif

Selain menggunakan jenis perkerasan grass block, pada ruang luar positif juga akan diberi tanaman bunga pancawarna (Hydrangea Macrophylla). Bunga ini merupakan bunga yang sangat menarik karena mempunyai warna yang dapat berubah apabila dilakukan pengaturan pH tanah. Tanah yang bersifat asam dapat menghasilkan bunga berwarna biru, sedangkan tanah dengan pH normal akan menghasilkan bunga berwarna putih krem. Untuk dapat menjadi tempat persinggahan, ruang luar positif akan diberi bangku taman. Pemilihan jenis bangku disamakan dengan yang sudah ada pada taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yaitu bangku yang menggunakan material beton. Material beton sangat kokoh serta tahan terhadap cuaca. Untuk membuat bangku lebih menarik, paduan bangku dengan penyangga besi yang dibentuk seperti akar dapat digunakan untuk membuat bangku tetap terlihat alami. Letak bunga pancawarna dan bangku taman pada ruang luar positif dapat dilihat pada Gambar 4.16. ruang ini juga akan ditanami pohon sebagai peneduh.

Gambar 4.16 Area ruang luar positif serta tanaman bunga pancawarna dan bangku taman (Sumber: Data primer diolah)

Bunga pancawarna

Menyediakan titik yang menarik di tengah taman juga sangat penting. Salah satu titik yang menarik untuk sebuah taman dapat diciptakan dengan membuat sebuah area yang dibentuk dengan tanaman bunga berwarna-warni. Tanaman yang dapat digunakan adalah tanaman penutup tanah yaitu bunga-bunga kecil berwarna warni seperti bunga widelia, sutra bombay, dan bunga blue eyes. Bunga widelia, sutra bombay, dan bunga blue eyes dipilih karena mempunyai beberapa kelebihan (Tabel 4.3).

Tabel 4.3 Kelebihan bunga widelia, sutra bombay, dan bunga blue eyes

Nama Bunga Kelebihan

Widelia Memperbaiki sifat fisik dan hara tanah Sutra Bombay

Berbunga sepanjang musim Perawatannya mudah

Bunga Blue Eyes Berbunga banyak pada daerah panas

Pada ruang dengan karakter tenang, titik yang menarik akan dibuat dengan tanaman bunga lavender. Selain mempunyai bau harum yang dapat memberikan pengaruh menenangkan, bunga lavender juga mempunyai manfaat untuk mengusir nyamuk. Ruang taman dengan karakter liar juga akan dibuat titik yang menarik yaitu dengan meletakkan beberapa batu yang berukuran cukup besar pada ruang taman. Batu mempunyai kesan yang sangat alami sehingga mampu untuk menciptakan kesan ruang taman menjadi seperti alam liar. Jenis batu yang digunakan adalah batu kali. Selain itu titik menarik juga akan diadakan pada ruang taman dengan karakter alami. Pada ruang ini diberi tanaman hias rumput kochia. Rumput kochia merupakan tanaman daun yang sangat kuat dan tahan panas. Rumput ini memiliki daun berwarna hijau cerah sehingga sangat mewakili

kesan ruang taman yang alami dengan keadaan yang hijau. Selain itu rumput kochia adalah jenis tanaman rendah, sehingga akan memberikan kesan gradasi tinggi tanaman dalam taman.

Gambar 4.17 Titik-titik menarik dalam ruang taman (Sumber: Data primer diolah)

c. Jalan kecil

Pada taman di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, tidak ada jalan-jalan kecil yang menarik dalam ruang taman. Jalan kecil dalam agar pengguna taman dapat berjalan-jalan dan mengamati benda-benda yang terdapat di taman. Jalur kecil dibuat berkelok-kelok agar memberikan kesan yang menarik. Oleh

Bunga lavender

Bunga widelia, sutra bombay, dan bunga blue eyes.

kareana itu jalan kecil akan dibuat pada taman Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Lebar jalur kecil akan dibuat 1m. Untuk membuat jalan-jalan kecil dalam taman, dapat menggunakan material batu bata. Material batu bata dapat menjadikan jalan terlihat menarik. Selain murah dan mudah didapat, material batu bata memiliki kelebihan dapat menyerap air, sehingga jalan tidak licin ketika terkena air hujan. Khusus untuk taman yang berkarakter alami, jalan kecil akan dibuat dengan menggunakan material batu lempeng yang disusun tidak menyatu antara batu yang satu dengan yang lainnya. Jalan yang menggunakan material batu lempeng serta susunan batu yang tidak menyatu akan membuat jalan terlihat menyatu dengan rumput sehingga memberikan kesan yang alami pada jalan kecil taman. Jalan-jalan kecil berkelok pada taman dibuat dengan bentuk yang dapat menjangkau seluruh area ruang taman (Gambar 4.18).

Dokumen terkait