• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan di atas, peneliti berkesimpulan bahwa guru cukup memahami pentingnya pengunaan media dalam proses pembelajaran didasarkan pada materi pokok yang diajarkan. Selain itu, guru juga memahami kesulitan belajar yang dialami siswa berkaitan dengan materi pokok sehingga perlu ditangani dengan penggunaan media pembelajaran untuk membantu pemahaman siswa. Guru seringkali menggunakan media dalam proses pembelajaran untuk

memudahkan siswa menerima dan memahami materi pembelajaran. Dan guru mampu merancang sendiri media pembelajaran yang hendak digunakan dalam proses pembelajaran. Tetapi guru lebih sering menggunakan media ICT dalam pembelajaran ketimbang media konvensional, karena dianggap lebih praktis dan tidak mengeluarkan biaya yang banyak. Tetapi guru juga mengalami kendala dalam penguasan aplikasi ICT, sebab tidak semua aplikasi dikuasai dengan baik sehingga hanya menggunakan aplikasi yang sama sebagai media pembelajaran, yang mengakibatkan hanya guru yang aktif sedangkan siswa tetap pasif. Terkadang guru juga menggunakan media konvensional untuk membantu proses pembelajaran.

Selain penggunaan media dalam pembelajaran, guru juga sering menggunakan buku atau sumber lainnya untuk membantu siswa dalam belajar, karena terkadang guru tidak berkesempatan untuk membuat media pembelajaran. Hasil dari penggunaan media pembelajaran dianggap kurang efektif dan efisien karena sekalipun menggunakan media siswa tetap merespon lambat dan tidak mudah tanggap, karena media yang dipakai oleh guru dalam proses pembelajaran kurang menarik perhatian siswa untuk belajar. Guru hanya menggunakan media yang dapat dipakainya sendiri.

Guru mampu mengenal konsep setiap materi pembelajaran, tetapi masih mengalami kendala untuk menerapkannya bersamaan dengan media pembelajaran yang cocok untuk membantu proses belajar siswa. Karena

setiap materi pembelajaran memiliki kesulitan masing-masing sehingga cukup rumit untuk dibuatkan media konvensional yang menarik, sederhana, dan sekaligus dapat mengaktifkan siswa.

Guru sudah cukup memahami kriteria media pembelajaran yang baik, sehingga memungkinkan guru untuk membuat sendiri media pembelajaran berdasarkan materi pokok yang hendak dibahas, namun guru masih memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan dan kreativitas untuk mengembangkan media yang menarik, dan mampu memotivasi siswa untuk belajar. Hal inilah yang membuat guru belum mampu merancang, membuat, dan menerapkan media pembelajaran konvensional pada materi pokok teknologi komunikasi yang merupakan salah satu materi pokok yang dianggap sulit untuk diterapkan bersamaan dengan media pembelajaran. Selain itu, faktor lainnya seperti terbatasnya waktu dalam kegiatan pembelajaran, serta sarana dan prasarana di sekolah yang belum cukup memadai turut pula menjadi kendala bagi guru untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional.

B. Deskripsi Produk Awal

Dalam pengembangan produk media pembelajaran timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi ini, peneliti melakukan beberapa langkah pengembangan. Langkah pertama yang dilakukan peneliti dalam membuat produk ini adalah dengan menentukan tema dan sub tema yang berkaitan dengan materi pokok bersangkutan yakni teknologi komunikasi, serta

kompetensi inti dan kompetensi dasar dari sub tema yang telah ditentukan tersebut. mengacu pada kompetensi dasar tersebut, peneliti merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Pada langkah berikutnya, peneliti membuat jaring sub tema untuk kompetensi dasar dan indikator yang telah disusun dan dirumuskan. Peneliti kemudian merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan untuk setiap muatan pembelajaran.

Di dalam RPPTH yang dirancang memuat materi pembelajaran, pendekatan dan metode pembelajaran, sumber belajar, serta rangkaian kegiatan pembelajaran. Selain itu, RPPTH tersebut juga dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), rangkuman materi ajar, dan instrumen penilaian. Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti yaitu merancang media pembelajaran timeline timbul dengan berpatokan pada RPPTH yang telah dibuat. Media pembelajaran timeline timbul dibuat dengan berpatokan pada materi pokok teknologi komunikasi.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) merupakan sebuah rancangan kegiatan pembelajaran yang berisi tahap- tahap atau langkah-langkah dalam pembelajaran secara lebih terperinci guna mencapai indikator dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Penyusunan RPPTH dilakukan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan saintifik. Adapun komponen penyusun

RPPTH, antara lain; (1) satuan pendidikan/identitas sekolah, (2) kelas/semester, (3) tema/sub tema, (4) pembelajaran, (5) alokasi waktu, (6) kompetensi inti, (7) kompetensi dasar, (8) indikator, (9) tujuan pembelajaran, (10) materi pembelajaran, (11) pendekatan dan metode pembelajaran, (12) media, alat, dan sumber pembelajaran, (13) langkah- langkah pembelajaran, (14) penilaian, dan (15) lampiran-lampiran.

Dalam penelitian ini, RPPTH dirancang untuk tiga pembelajaran yang terdapat dalam satu sub tema, dimana setiap pembelajaran tersebut memuat muatan pembelajaran bahasa Indonesia yang terdapat integrasi dari mata pelajaran IPS tentang teknologi komunikasi. Sehubungan dengan materi pokok teknologi komunikasi yang merupakan materi dasar untuk pembuatan media pembelajaran timeline timbul. Setiap pembelajaran memiliki alokasi waktu 6 x 35 menit. Cakupan mata pelajaran dalam setiap pembelajaran berkisar antara 3-4 mata pelajaran. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam RPPTH ini disusun secara detail dan sistematis agar mudah digunakan atau diimplementasikan oleh guru dalam proses belajar mengajar.

2. Media pembelajaran konvensional timeline timbul

Media pembelajaran timeline timbul yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran konvensional pada materi pokok teknologi komunikasi dalam sub tema 2 tentang perkembangan teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah Dasar. Media pembelajaran timeline timbul dibuat 1 dalam ukuran besar untuk tiga kali pembelajaran.

Media pembelajaran timeline timbul dirangkai dengan didasarkan pada lima muatan pembelajaran berkaitan yakni, bahasa Indonesia, matematika, PPKn, PJOK, dan SBdP. Media pembelajaran timeline timbul ini memuat perkembangan alat komunikasi yang digunakan manusia dari masa-ke masa, dan juga dilengkapi dengan hiasan beberapa pola hias atau pola dekoratif dari daerah terkait untuk mengenalkan kepada siswa sebagai contoh dalam pembelajaran.

Media pembelajaran timeline timbul yang dikembangkan dalam penelitian ini mengacu pada kompetensi dasar, indikator, serta tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh siswa dan guru. Keseluruhan media pembelajaran timeline timbul ini memuat lima materi dalam lima muatan pembelajaran yang hendak dicapai siswa, sehingga siswa dapat mudah mengerti dan menangkap maksud pembelajaran setelah bekerja dengan bantuan media timeline timbul ini.

Media pembelajaran timeline timbul yang dikembangkan dalam penelitian ini berguna untuk memfasilitasi guru dan siswa dalam penyampaian materi pembelajaran. Kotak bergambar alat komunikasi juga dirancang dalam bentuk yang praktis agar siswa dapat dengan mudah membongkar pasang, dan juga didesain dalam bentuk permainan, sehingga akan menarik perhatian siswa dan mengaktifkan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Variasi bentuk, ukuran, warna, serta gambar- gambar dalam satu media ini berbeda-beda sehingga membuat siswa tidak akan merasa jenuh dan bosan untuk belajar.

C. Data hasil validasi guru SD kelas III dan revisi produk

Validasi terhadap produk media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi juga dilakukan oleh dua validator lain, yakni Ibu M.R. dan Bapak Y.C. selaku guru kelas III SDKE Mangunan. Produk media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi divalidasi oleh masing-masing validator sebanyak satu kali secara bersamaan pada tanggal 06 Desember 2016, sehubungan dengan kesedian waktu dari kedua validator sehingga peneliti berkesempatan untuk memberikan kedua lembar instrumen validasi sekaligus paa kedua guru yang berbeda. Dengan demikian waktu untuk melakukan validasi tidak begitu lama, peneliti hanya perlu menunggu selama seminggu untuk mendapatkan hasil validasi dari kedua validator tersebut. Instrumen validasi yang digunakan sama dengan instrumen yang digunakan oleh validator pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi, sehingga aspek-aspek yang dinilai pun sama.

Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari Ibu M.R., selaku guru kelas IIIA SDKE Mangunan, media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi memperoleh skor rata-rata 3,17 dengan kategori “Cukup baik” dan dengan kesimpulan bahwa media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi layak digunakan/ uji coba dengan revisi sesuai saran. Total skor yang diperoleh ialah 38 dari 12 item. Skor rata-rata diperoleh dengan cara dihitung menggunakan rumus rata-rata yang ada pada bab III. Berdasarkan

skor rata-rata yang diperoleh yaitu 3,17, selanjutnya data kuantitatif tersebut dikonversikan ke data kualitatif dalam kategori “Cukup baik”.

Ibu M.R. memberikan komentar pada beberapa item aspek yang dinilai. Pada aspek yang dinilai, item pertama, Ibu M.R. berkomentar bahwa media timeline timbul cukup menarik. Pada item kedua, Ibu M.R. memberi komentar agar pemilihan warna dapat lebih diperhatikan, tidak dominan biru tua saja. Pada item keempat, Ibu M.R. berkomentar bahwa iya, media ini sudah sesuai dengan materi pembelajaran, tetapi terlalu tekstual, sehingga harus lebih ke point-point saja agar anak dapat menjelaskan sendiri. Selanjutnya pada item keenam, Ibu M.R. memberikan komentar bahwa terlalu tekstual, sehingga membuat anak kurang tertarik. Pada item ketujuh, Ibu M.R. berkomentar bahwa cukup efektif dalam pembelajaran. Pada item kesebelas, Ibu M.R. berkomentar bahwa dapat digunakan berulang kali karena bahan pembuatannya yang ringan dan mudah dibawa. Kemudian pada item kedua belas, Ibu M.R. memberikan komentar bahwa media timeline timbul cukup mudah diamati. Selain itu, Ibu M.R. juga memberikan beberapa komentar umum dan saran perbaikan.

Produk media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi kemudian direvisi sesuai komentar dan saran dari Ibu M.R. Komentar dan saran dari validator M.R. serta revisi akan diuraikan pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Komentar Validator M.R. dan Revisi

No Komentar Revisi

1.

Media timeline timbul sudah cukup menarik.

Media timeline timbul ini dibuat lebih menarik lagi.

2.

Pemilihan warna harus lebih diperhatikan.

Warna yang digunakan pada media timeline timbul sudah bervariasi sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar.

4.

Terlalu tekstual, harus ke point- point saja agar siswa dapat menjelaskan sendiri.

Teks pada media timeline timbul sudah dibuat ke point-point.

6.

Terlalu teksual, membuat anak kurang tertarik.

Media timeline timbul ini sudah berisi point-point penting saja dengan huruf yang lebih besar agar mudah dibaca, dan siswa lebih tertarik untuk belajar.

7.

Media timeline timbul cukup efektif dalam pembelajaran.

Media timeline timbul dibuat lebih efektif untuk kegiatan pembelajaran.

ringan, sehingga dapat digunakan berulang kali.

dengan bahan yang ringan agar memudahkan guru untuk membawanya dan digunakan berulang kali.

12.

Media timeline timbul cukup mudah diamati.

Media timeline timbul dibuat lebih jarak agar dapat diamati oleh siswa dan guru dengan mudah.

Komentar umum dan saran perbaikan

Secara umum pembuatan dan penyusunan media pembelajaran konvensional timeline timbul sudah cukup baik.

Hal yang perlu diperhatikan:

1. Terlalu banyak teksnya, membuat anak kurang tertarik.

2. Perlu diperhatikan cara penggunaannya.

1. Teks pada media timeline timbul dibuat ke dalam point-point penting dengan ukuran huruf yang mudah dibaca.

2. Cara penggunaan media timeline timbul diuraikan ke dalam buku petujuk penggunaan media.

Tabel tersebut menunjukkan bahwa beberapa bagian dalam media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi perlu direvisi. Peneliti kemudian melakukan revisi pada media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi dengan mengacu pada komentar terhadap beberapa item, komentar umum serta saran perbaikan dari validator M.R. pada tabel tersebut.

Berdasarkan hasil validasi dari Bapak Y.C. selaku guru kelas IIIB SDKE Mangunan, skor rata-rata yang diperoleh yaitu 3,83 dengan kategori “Baik”. Produk media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi layak digunakan/ uji coba dengan revisi sesuai saran. Total skor yang diperoleh dari validator Y.C. yakni 46 dari total 12 item. Perhitungan skor rata-rata dan pedoman konversi skala lima sesuai dengan yang diuraikan pada bab III. Validator Y.C. juga memberikan komentar umum dan saran perbaikan. Produk media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi kemudian direvisi sesuai dengan komentar dan saran yang diberikan oleh validator Y.C. Berikut akan dipaparkan komentar dan saran perbaikan yang diberikan validator Y.C. serta revisi yang dilakukan.

Tabel 4.2 Komentar Validator Y.C. dan Revisi

Komentar dan saran perbaikan Revisi

Ukuran huruf/ tulisan dalam informasi tentang alat komunikasi terlalu kecil.

Ukuran tulisan dalam informasi telah diubah ke dalam ukuran yang lebih besar, sehingga mudah diamati, dibaca, dan dipahami oleh siswa maupun guru.

Terlalu banyak detil-detil yang seharusnya tidak perlu.

Detil-detil penjelasan dalam informasi sudah dihapus/ digantikan dengan pokok-pokok penting, sehingga siswa dapat mendalami materi dengan mencari informasi dari sumber-sumber yang tersedia.

Rawan rusak seperti, pagar dan lainnya.

Bahan-bahan yang rawan rusak telah diperbaiki, dan dibuat sebaik mungkin dengan menggunakan bahan yang kuat dan tahan lama sehingga tidak mudah rusak.

Bobot media harus diperhatikan. Media dibuat lebih ringan agar mudah dibawa. Dan didesain agar mudah dibongkar pasang.

Berdasarkan uraian dalam tabel tersebut, dapat diketahui bahwa perlu dilakukan revisi terhadap beberapa bagian dalam media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi. Oleh karena itu, peneliti kembali melakukan revisi terhadap media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi dengan berpedoman pada komentar dan saran perbaikan dari validator Y.C. dalam tabel tersebut.

D. Data hasil validasi pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul dan revisi produk

Salah satu tahap yang harus dilalui dalam penelitian dan pengembangan adalah tahap validasi. Adapun tujuan dilakukannya validasi ialah untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti. Produk media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi yang dikembangkan divalidasi oleh dua pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi. Kedua validator dalam penelitian ini ialah Bapak YB.A. dan Ibu M.M. produk media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi divalidasi sebanyak satu kali pada 11 Januari 2017.

Aspek yang divalidasi dari media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi ini, antara lain; (1) tampilan yang menarik, (2) kombinasi warna menarik perhatian siswa, (3) sesuai

dengan karakteristik siswa, (4) memiliki keterkaitan dengan materi pembelajaran, (5) sesuai dengan tujuan pembelajaran, (6) konkrit untuk digunakan dalam proses pembelajaran, (7) efektif untuk digunakan dalam pembelajaran, (8) memiliki bentuk yang menarik, (9) tahan lama, (10) bisa dibawah ke manapun, (11) bisa digunakan berulang kali, (12) memiliki ukuran yang mudah diamati.

Berdasarkan hasil validasi dari pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi Bapak YB.A., skor rata-rata yang diperoleh yaitu 4,75 dengan kategori “Sangat baik”. Media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi dinyatakan layak digunakan/ uji coba tanpa revisi. Total skor yang diperoleh dari validator YB.A. yakni 57 dari total 12 item. Skor rata-rata diperoleh dengan cara dihitung menggunakan rumus rata-rata yang ada pada bab III. Berdasarkan skor rata-rata yang diperoleh yaitu 4,75, selanjutnya data kuantitatif tersebut dikonversikan ke data kualitatif dengan kategori “Sangat baik” dengan berpedoman pada tabel kriteria skor skala lima yang terdapat pada bab III.

Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari Ibu M.M. sebagai pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi, skor rata-rata yang diperoleh ialah 4,67 dengan kategori “Sangat baik” dan dengan kesimpulan bahwa media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi layak digunakan/ uji coba tanpa revisi. Total skor yang diperoleh dari validator

M.M. yakni 56 dari total 12 item. Perhitungan skor rata-rata dan pedoman konversi skala lima.

Berdasarkan penilaian dan kesimpulan yang diberikan oleh kedua pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi, peneliti mengambil kesimpulan bahwa media ini sudah layak untuk digunakan tanpa adanya revisi.

E. Kajian produk akhir dan pembahasan

Produk akhir yang dikembangkan adalah media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah Dasar. Produk yang dihasilkan dibuat berdasarkan hasil validasi, serta komentar, dan saran perbaikan dari dua pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul, dan dua orang guru sekolah dasar. Peneliti melakukan revisi terhadap produk awal berdasarkan komentar dan saran setelah melakukan validasi untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik serta lebih layak untuk digunakan dalam proses/kegiatan pembelajaran.

Produk akhir yang dihasilkan berupa prototipe media pembelajaran konvensional dengan satu jenis media yakni media timeline timbul. Di dalam media tersebut mencakup lima aspek atau muatan pembelajaran diantaranya, IPS yang diintegrasikan ke dalam muatan bahasa Indonesia tentang teknologi komunikasi, matematika tentang mengubah pecahan biasa ke bilangan desimal, SBdP tentang pola dekoratif, PJOK tentang pola gerak kombinasi

gerak dasar lokomotor, dan PPKn tentang hak dan kewajiban siswa dalam menggunakan teknologi komunikasi. Kelima muatan pembelajaran tersebut memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya yang termuat dalam media pembelajaran konvensional timeline timbul.

1. Kajian produk akhir

Produk akhir berupa media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi akan diuraikan sebagai berikut.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) sebagai produk akhir disesuaikan dengan hasil validasi serta komentar dan saran dari pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul dan guru kelas III Sekolah Dasar. Muatan dalam RPPTH sama dengan RPPTH pada produk awal. Begitu juga dengan komponen dalam RPPTH. Dimana komponennya terdiri atas; (1) satuan pendidikan/ identitas sekolah, (2) kelas/ semester, (3) tema/ sub tema, (4) pembelajaran, (5) alokasi waktu, (6) kompetensi inti, (7) kompetensi dasar, (8) indikator, (9) tujuan pembelajaran, (10) materi pembelajaran, (11) pendekatan dan metode pembelajaran, (12) media, alat, dan sumber pembelajaran, (13) langkah-langkah pembelajaran, (14) penilaian, dan (15) lampiran-lampiran.

b. Media pembelajaran konvensional timeline timbul

Produk akhir media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi setelah direvisi sesuai dengan komentar dan saran perbaikan dari pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul dan guru kelas III Sekolah Dasar terdapat beberapa perubahan pada media tersebut. Perubahan dilakukan pada beberapa bagian yakni, label informasi, label tahun perkembangan alat komunikasi, pagar, variasi warna, dan cara penggunaannya. Pada label informasi tentang alat komunikasi, peneliti mempersingkat tulisan menjadi point-point penting dan juga mengubah ukuran tulisan menjadi lebih besar agar mudah diamati, dibaca, dan dipahami siswa. hal ini dilakukan agar siswa tidak hanya sekedar menerima saja apa yang sudah ada, tetapi melalui point-point tersebut siswa dapat mencari informasi tambahan untuk menambah pengetahuan melalui sumber- sumber lain seperti buku dan lainnya. Selanjutnya pada label tahun perkembangan alat komunikasi, peneliti mengubah letak dan mempererat rekatan label pada papan agar tidak mudah rusak. Sebab beberapa kali terlepas dan hilang karena kurang rekat, sehingga diperlukan lem yang bagus untuk merekatkan label tersebut.

Berikutnya pada pagar, peneliti melepas semua pagar yang seeblumnya hanya direkatkan saja, kemudian menggantinya dengan dipaku menggunakan paku kecil pada papan sehingga dengan begitu pagar tersebut tidak akan rusak dan dapat bertahan lama. Selanjutnya

pada variasi warna pada media pembelajaran timeline timbul, peneliti memadukan dengan beberapa warna tambahan yang lebih cerah sehingga siswa dapat tertarik untuk belajar. Dan yang terakhir pada cara penggunaannya, peneliti memperjelas cara penggunaan media pada buku petunjuk yang telah disediakan agar guru tidak kebingungan saat hendak menggunakan media pembelajaran konvensional timeline timbul pada proses/ kegiatan pembelajaran. Perubahan-perubahan dengan sengaja dilakukan oleh peneliti berdasarkan komentar dan saran perbaikan yang diberikan oleh pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul dan juga guru kelas III Sekolah Dasar dengan maksud agar media tersebut semakin baik, berkualitas tinggi, dan layak digunakan dalam proses belajar mengajar.

2. Pembahasan

Pengembangan media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi telah melalui tahap validasi oleh dua orang pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul, dan dua orang guru kelas III Sekolah Dasar. Penilaian yang dilakukan oleh validator berpedoman pada dua belas aspek dalam instrumen validasi yang dapat dilihat pada bab III. Kedua belas aspek tersebut antara lain: media pembelajaran konvensional timeline timbul; (1) memiliki tampilan yang menarik, (2) pemilihan kombinasi warna yang menarik perhatian siswa, (3) sesuai dengan karakteristik siswa kelas III Sekolah Dasar, (4) memiliki keterkaitan/ kesesuaian dengan materi pelajaran, (5) memiliki kesesuaian

dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, (6) konkrit (sudah mendekatkan anak dengan apa yang dipelajari) untuk digunakan dalam proses/ kegiatan pembelajaran, (7) efektif untuk digunakan dalam pembelajaran, (8) memiliki bentuk yang menarik, (9) memiliki daya tahan lama, (10) mudah dibawa kemanapun karena karena ringan, (11) dapat digunakan berulang kali dalam kegiatan belajar mengajar, dan (12) memiliki ukuran yang mudah diamati oleh siswa maupun guru itu sendiri.

Berdasarkan hasil validasi dari pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul dan guru kelas III Sekolah Dasar, dapat diketahui bahwa media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah Dasar yang dikembangkan termasuk dalam kategori “Baik” dengan rata-rata 4,11 dan layak digunakan sesuai sesuai dengan revisi. Berikut ini uraian hasil

Dokumen terkait