KOMUNIKASI UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Sofia Woi Wangge NIM: 131134255
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
KONVENSIONAL TIMELINE TIMBUL PADA MATERI
POKOK TEKNOLOGI KOMUNIKASI UNTUK SISWA KELAS
III SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Sofia Woi Wangge NIM: 131134255
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Allah TriTunggal Mahakudus Bapa, Putra, dan Roh Kudus
Bunda Perawan Maria
Yang selalu dan senantiasa menyertai, membimbing, melindungi,
menopang, serta memberikan petunjuk dalam pengerjaan
penelitian dan pengembangan ini
Bapak Pius Rasi Dule, Bapak Paulus Sapa Mangu, Mama
Yuliana Asma Wunu, dan Mama Maria Mana tercinta yang tak
pernah lelah untuk memberikan doa, kasih sayang, dukungan,
dan motivasi
Opa Klemens Mbete (Alm), Oma Yuliana Woi (Alm), Oma Maria
Daso (Alm), Opa Koka (Alm), Oma Sofia (Alm), Bibi Trudis (Alm),
dan Kakak Marianus Ndori (Alm), yang sekalipun telah kembali
ke rahmat Tuhan, tetapi selalu mendoakan , menjaga, dan
menuntun dalam setiap langkah dan pekerjaan yang dilakukan
Mama Maria Ruth Ndona yang selalu memberikan nasihat yang
positif dan membangun, serta selalu membantu dalam doa dan
v
Saudara dan Saudariku tercinta
Kakak Emelinda Suryanti Woi Wangu, kakak Arkadius Rodrigues
Awan Mangu, kakak Alberto Pelangi Mangu, serta adik kecilku
Eva Wanda yang selalu memberikan dukungan dan motivasi
Keluarga Besarku Tercinta
Tua Dami, Tua Ana, Tua Mega, Om Yan, Tanta Dita, Om Piter, Bibi
Eti, Om Selus, Om Simus Om Abu, Bibi Ester, serta kakak adik
dan Ponakan semua yang selalu memotivasi dan memberi
dukungan, serta memberikan pejalaran hidup terbaik
Seluruh keluarga tercinta di Ledesua yang selalu memberikan
memotivasi dan dukungan
Kakak Aleksander Tena Sawu yang selalu menemani dalam suka
maupun duka, selalu memberikan dukungan, motivasi, dan doa
yang tulus selama proses pengerjaan skripsi
kakak Thomas A. Batu Tau, kakak Renaldo Desantos Watu, dan
kakak Modesta Buru yang selalu memberikan motivasi,
dukungan, memberikan bantuan, dan keceriaan selama ini
Teman-teman PPGT Angkatan 2013
vi
PPGT Angkatan 2011 dan 2012
Yang selalu memberikan contoh, semangat, dan dukungan
Teman-teman tercinta
Hilda Maria Lena, Lusiana F.S. Boro, Rahmania Diniyati, Susana
Penu, Olivia Adela Aten, Sisilia Hermina Nona, Maria Marselina
Mugi, Dewi Sartika, dan Odilia Lendra Harven
Yang selalu mendukung, memberikan keceriaan, dan selalu
menemaniku dalam suka maupun duka
Dosen-dosen Terbaik
Pak Puji, Ibu Maslichah, Ibu Ika, Pak Galih, Pak Rohandi, Pak
Rusmawan, dan Pak Paulus Wahana
Yang selalu menasehati dan memperbaiki kesalahan selama
mengikuti perkuliahan
Keluarga Besar Student Residence
Pamong dan teman-teman SR
Yang selalu memberikan keunikan dan keberagaman, serta
toleransi dan dukungan
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku
Universitas Sanata Dharma
vii
MOTTO
“
Di atas kepala makhluk-makhluk hidup itu ada yang
menyerupai cakrawala, yang kelihatan seperti hablur es yang
mendasyatkan, terbentang di atas kepala mereka
”
(Yehezkiel 1:22)
“Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa
yang menbenci teguran, adalah dungu”
(Amsal 12:1)
“Kesempatan untuk menemukan kekuatan yang lebih baik dalam
diri kita muncul ketika hidup terlihat
sangat menantang”
(Joseph Campbell)
Jangan pernah menyerah dan putus asa atas apa yang telah
dilakukan, karena ada saatnya engkau akan memperoleh hal baik
dari perbuatanmu
viii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Februari 2017
ix
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Sofia Woi Wangge
Nomor Mahasiswa : 131134255
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Timeline Timbul pada Materi
Pokok Teknologi Komunikasi untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 10 Februari 2017
Yang menyatakan
x
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TIMELINE TIMBUL PADA MATERI POKOK TEKNOLOGI KOMUNIKASI
UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR Sofia Woi Wangge
Universitas Sanata Dharma 2017
Kebutuhan guru terhadap media pembelajaran konvensional yang memuat materi pokok terkait merupakan alasan dilakukannya penelitian ini. Tujuan utama dari penelitian ini ialah untuk menghasilkan sebuah produk berupa media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) dari hasil modifikasi antara model Borg and Gall dalam Sugiyono. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lima langkah yaitu; (1) analisis masalah, (2) pengumpulan data, (3) pengembangan produk, (4) validasi produk, dan (5) revisi produk hasil validasi, hingga menghasilkan desain produk final berupa media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner Validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas III SD Negeri Kalasan 1, Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas media pembelajaran konvensional timeline timbul oleh dua orang pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul, dan dua orang guru kelas II sekolah dasar.
Validasi media pembelajaran konvensional timeline timbul berpedoman pada 12 aspek penilaian. Validasi dari dua pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul menghasilkan skor 4,67 (sangat baik) dan 4,75 (sangat baik). Validasi dari dua guru kelas III SD menghasilkan skor 3,17 (cukup baik) dan 3,83 (baik). Media pembelajaran konvensional timeline timbul memperoleh rerata skor 4,11 dengan kategori “Baik”. Dengan demikian, media pembelajaran konvensional timeline timbul yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran.
xi
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF CONVENTIONAL LEARNING MEDIA TIMELINE ARISING ON THE SUBJECT MATTER OF COMMUNICATION
TECHNOLOGY TO ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS IN GRADES III Sofia Woi Wangge
Sanata Dharma University 2017
The teacher needs to conventional learning media that contains subject matter related to the reason for this study. The main objective of this study was to produce a product in the form of conventional learning media timeline arise in the subject matter of communication technology for third grade students of the Elementary School.
This research is the research and development of modified between Borg and Gall models on Sugiyono. Development procedures used in this study involved five steps; (1) analysis of the problem, (2) data collection, (3) product development, (4) validation of the product, and (5) the revision of product validation results, to produce the design of the final product in the form of conventional learning media timeline arise on the subject matter of communication technologys to third grade Elementary School. Instruments in this study is a list of interview questions and the needs analysis validation questionnaire. Interviews were used for analysis needs classroom teachers III SD Negeri 1 Kalasan, Sleman, while questionnaires were used to validate the quality of conventional learning media timeline raised by two experts in conventional learning media timeline arise, and two second grade elementary school teachers.
Validation conventional learning media timeline arise based on the 12 aspects of assessment. Validation of two conventional learning media expert raised timeline produced a score of 4.67 (very good) and 4.75 (very good). Validation of two elementary school teachers third grade resulted in a score of 3.17 (pretty good) and 3.83 (good). Conventional learning media timeline arising obtain mean score of 4.11 with the categories "Good". Thus, conventional learning media timeline developed signage is already fit for use as a medium of learning.
xii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas segala berkat, rahmat, serta bimbingan-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Timeline Timbul pada Materi Pokok Teknologi Komunikasi untuk
Siswa Kelas III Sekolah Dasar” dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak
mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik. Maka pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Sekretaris Program
Studi PGSD.
4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Koordinator Pelaksana PPGT yang
selalu dan senantiasa memberikan dorongan dan motivasi yang besar
bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan masukan, arahan, serta dukungan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Media
Pembelajaran Konvensional Timeline Timbul yang telah memberikan
bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk
xiii
7. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Media Pembelajaran
Konvensional Timeline Timbul yang telah memberikan bantuan dalam
penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.
8. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.
9. Sarjono, S.Pd.,SD. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 yang telah
memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.
10. Maria Retno, S.Pd. selaku guru kelas IIIA SDKE Mangunan yang telah
membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.
11. Yohanes Carol, S.Pd. selaku guru kelas IIIB SDKE Mangunan yang telah
membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.
12. Ayah dan Ibunda tersayang, Bapak Pius Rasi Dule dan Mama Yuliana
Wunu, yang yang setia memberikan doa, bantuan material, serta
dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Ayah dan Ibunda tersayang, Bapak Paulus Sapa Mangu dan Mama Maria
Mana, yang selalu memberikan doa, bantuan, serta motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
14. Mama Maria Ruth Ndona yang setia memotivasi, serta memberikan
nasihat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Kakak dan adik tercinta, Suryanti Mangu, Awan Mangu, Pelangi Mangu,
dan Eva Wanda, yang selalu memotivasi serta mendukung peneliti
selama menyelesaikan skripsi ini.
16. Almarhum Opa dan Oma tercinta, Opa Klemens Mbete, Oma Yuliana
Woi, Oma Maria Daso, Opa Koka dan Oma Sofia, yang selalu
mendoakan dan menjaga peneliti di setiap saat selama penyelesaian
skripsi ini.
17. Keluarga besarku, Opa, Oma, Paman, Bibi, Adik, Kakak, yang selalu
memberi motivasi, dan nasihat dalam menyelesaikan skripsi ini.
18. Aleksander Tena Sawu, yang selalu memberikan dukungan, semangat,
xiv
19. Hilda Maria Lena, Yanti Boro, Rahmania Diniyati, Renaldo Desantos,
dan Susana Penu, yang selalu memberikan semangat dan motivasi selama
menyelesaikan skripsi ini.
20. Teman-teman seperjuangan mahasiswa PPGT Angkatan 2013 yang
selalu mendukung, memotivasi, berbagi tawa dan keceriaan, serta
berjuang bersama-sama.
21. Saudara-saudari tercinta, Tomi Tau, Oskar Dala, Fulan Arbas, Esta Buru,
Fani Guna, Fitri Ahmad, Ayu Rachmayani, Ida Matilda, Yeni Mere,
Edelti, Adela Aten, dan Hermin Nona, yang selalu memberikan
dukungan dan semangat.
22. Para pamong asrama dan segenap keluarga besar Student Residence
Sanata Dharma yang memberi rasa nyaman dan dukungan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
23. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk
bantuan dan dukungannya selama ini.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan
dan kekurangannya, maka peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari
berbagai pihak. Akhir kata peneliti mengucapkan selamat membaca dan semoga
bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 10 Februari 2017
Peneliti
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….. ii
HALAMAN PENGESAHAN……… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv
HALAMAN MOTTO……… vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………….. ix
ABSTRAK……….. x
ABSTRACT………. xi
KATA PENGANTAR……… xii
DAFTAR ISI………... xv
DAFTAR TABEL……….. xvii
DAFTAR BAGAN……….. xix
DAFTAR GAMBAR……….. xx
DAFTAR LAMPIRAN……….. xxi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………. 1
B. Rumusan Masalah………... 6
C. Tujuan Penelitian……… 6
D. Manfaat Penelitian……….. 7
E. Batasan Istilah………. 8
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan………. 9
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka……… 12
1. Media Pembelajaran………... 12
a. Pengertian………... 12
b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran………. 14
c. Manfaat Media……… 18
xvi
d. Ciri-Ciri Media……….. 20
e. Kriteria Pemilihan Media………... 22
2. Media Timeline Timbul……….. 25
a. Pengertian……….. 25
b. Bahan untuk Membuat……….. 26
c. Cara Menggunakan……… 27
d. Kelebihan dan kelemahan………. 29
3. Sub tema………. 30
4. Materi Pokok……….. 31
5. Teknologi Komunikasi………... 31
a. Pengertian Teknologi Komunikasi………... 31
b. Manfaat Teknologi Komunikasi……… 32
c. Peran Teknologi Komunikasi………... 34
d. Perkembangan Teknologi Komunikasi……….. 36
6. Penggunaan Media Pembelajaran pada Materi Pokok Teknologi Komunikasi………... 37
B. Penelitian yang Relevan………. 39
C. Kerangka Berpikir……….. 42
D. Pertanyaan Penelitian……… 43
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian………... 44
B. Setting Penelitian……… 45
C. Prosedur Pengembangan………. 47
D. Teknik Pengumpulan Data………. 52
E. Instrumen Penelitian………... 53
F. Teknik Analisis Data……….. 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan……… 63
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan………... 64
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan……….. 67
xvii
1. RPPTH……… 70
2. Media Pembelajaran Konvensional Timeline Timbul……… 71
C. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas III dan Revisi Produk………… 73
D. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Konvensional Timeline Timbul dan Revisi Produk………... 79
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan………... 81
1. Kajian Produk Akhir………... 82
2. Pembahasan……… 84
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………. 93
B. Keterbatasan Pengembangan……….. 94
C. Saran………... 95
DAFTAR PUSTAKA... 97
LAMPIRAN……… 98
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian……… 46
Tabel 3.2. Panduan Wawancara Analisis Kebutuhan……… 53
Tabel 3.3. Kuesioner Instrumen Validasi Media Pembelajaran Konvensional Timeline Timbul……… 56
Tabel 3.4. Kriteria Kelayakan……… 58
Tabel 3.5. Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima………… 60
Tabel 3.6. Kriteria Skor Skala Lima……….. 62
Tabel 4.1. Komentar Validator M.R dan Revisi……… 75
Tabel 4.2. Komentar Validator Y.C dan Revisi……… 78
xix
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1. Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan……….. 41 Bagan 2.2. Kerangka Berpikir……….. 42
Bagan 3.1. Langkah-Langkah Penggunaan Metode
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Papan Timeline dan Pagar Hias……….. 87
Gambar 4.2. Tiang Penyangga……… 89
Gambar 4.3. Kotak Bergambar Alat Komunikasi……… 90
Gambar 4.4. Label Tahun Perkembangan dan Informasi……… 91
Gambar 4.5. Panah Timbul……….. 91
Gambar 4.6. Pola Hias Dekoratif Daerah……… 92
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian……… 98 Lampiran 2. Surat Izin Wawancara……….. 99 Lampiran 3. Surat Izin Validasi………... 101 Lampiran 4. Rangkuman Wawancara……….. 102
Lampiran 5. Data Mentah Skor Validasi Pakar Media Pembelajaran
Konvensional Timeline Timbul……….. 104 Lampiran 6. Data Mentah Skor Validasi Guru SD Kelas III………... 110 Lampiran 7. Silabus, Jaring Pemetaan, dan RPPTH………. 116 Lampiran 8. Gambar Media……….. 223
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahPada hakikatnya manusia adalah makhluk yang memiliki rohani dan
jasmani. Rohani pada manusia ditunjukkan oleh adanya psikis yang diketahui
dari tiga daya kemampuannya, yaitu daya cipta, rasa, dan karsa. Keberadaan
rohani dalam diri manusia selain ditandai oleh adanya tiga daya tadi juga
ditunjukkan oleh adanya kesadaran diri yang menjadi pusat komando dalam
diri manusia. Ketiga daya jiwa dalam diri manusia dapat diberdayakan dan
diintensifkan menjadi daya akal-budi, hati nurani, dan kehendak bebas.
Kekhasan manusia ini sekaligus mengandung tugas bagi setiap individu untuk
berkembang menjadi manusia yang utuh. Untuk mencapai kemanusiaan yang
utuh anak manusia memerlukan pendidikan (Adimassana, 2013:2). Ki Hadjar
Dewantara (dalam Adimassana, 2013:6) melihat pendidikan sebagai proses
membantu para siswa untuk dapat mengembangkan potensi alami-kodrati
yang mereka miliki, demi tercapainya kebahagiaan bagi dirinya dan bagi
masyarakat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata didik memiliki arti
memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan.
Sedangkan definisi pendidikan itu sendiri ialah suatu proses pengubahan
sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok tertentu dalam usaha
mendewasakan diri melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhal mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan di Indonesia dikemas dan dirangkum berdasarkan
kurikulum yang berlaku yang diatur oleh pemerintah dan tertuang dalam UU.
UU No.20 tahun 2003 menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kemendikbud No.67 tahun 2013 menguraikan bahwa, “Kurikulum
2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 dirancang dengan
karakteristik untuk mengembangkan keseimbangan antara pengembangan
sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan psikomotorik siswa. Pada Sekolah Dasar,
Kurikulum 2013 diintegrasikan dalam pembelajaran tematik di mana
beberapa mata pelajaran terkait dipadukan dalam satu pembelajaran. Untuk
memperoleh hasil yang baik dalam pembelajaran, diperlukan perangkat
pembelajaran, serta media pembelajaran yang menarik, unik, dan
menyenangkan sehingga siswa dapat dengan mudah menerima dan
memahami materi pelajaran yang disampaikan”. Media pembelajaran
memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan kegiatan
penyampaian pelajaran menjadi tidak kaku, pembelajaran bisa lebih menarik,
pembelajaran menjadi lebih interaktif karena adanya partisipasi dan umpan
balik dari siswa, alokasi waktu pembelajaran menjadi lebih terkontrol, dan
juga kualitas hasil belajar dapat meningkat, menurut Kemp dan Dayton
(dalam Kustandi, 2011:23). Sebagai perantara, media pembelajaran harus
dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi
kebutuhan individu siswa, karena setiap siswa memiliki kemampuan yang
berbeda.
Menurut Arsyad (2010:2) media merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari proses belajar-mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan
pada umumnya, dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Sedangkan, Angkowo (2007:11) mengemukakan bahwa, “Media adalah
segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan pesan dan juga
dapat merangsang pikiran, membangkitkan semangat, perhatian serta
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran
pada diri siswa”. Sanaky (2013:65) mengatakan bahwa, “Media pembelajaran
yang dirancang oleh pendidik harus benar-benar terkait dengan materi pokok
pembelajaran yang hendak diajarkan kepada siswa, agar siswa dapat mengerti
arti dan maksud yang disampaikan pendidik melalui media pembelajaran
yang telah disediakan”.
Beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam kegiatan
pendidikan dan pengajaran dapat digolongkan menjadi media grafis, media
sebagai media pembelajaran. Tetapi terkadang pendidik masih kurang dalam
penggunaan media pembelajaran pada kegiatan belajar-mengajar di dalam
kelas maupun di luar kelas. Pendidik cenderung mengajar secara langsung
kepada siswa melalui penjelasan-penjelasan panjang, dan kemudian meminta
siswa untuk melakukan diskusi kelompok. Media pembelajaran yang
sebenarnya dapat membantu pendidik dan siswa dalam pembelajaran, malah
dianggap sulit dalam pembuatan medianya, karena kurangnnya bahan, waktu,
dan kreativitas guru dalam merancang media pembelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru SD
Kalasan 1 yang berinisial L.H sebagai wali kelas III pada hari Jumat, 26
September 2015 pukul 09:00 WIB, guru sudah memahami penerapan
pembelajaran tematik terpadu pada kelas bawah, khususnya pada kelas yang
diampuhnya. Seringkali dalam pembelajaran guru menggunakan media yang
membantu menunjang kegiatan pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.
Tetapi media pembelajaran yang digunakan masih sangat kurang dan terbatas,
karena hanya berpusat pada guru. Guru hanya mampu membuat media ICT
seperti Powerpoint dalam membantu menunjang kegiatan pembelajaran,
sedangkan media konvensional belum pernah digunakan sama sekali, karena
menurut guru sulit untuk merancang media konvensional berdasarkan materi
pembelajaran. Jika hendak menggunakan media ICT dengan jenis/model
lainnya terasa cukup sulit karena jumlah komputer yang terbatas.
Berkaitan dengan penggunaan media pada materi pokok yang
bahwa materi pokok yang sulit untuk dirancang media pembelajaran ialah
materi perkembangan teknologi. Materi teknologi ini terbagi dalam beberapa
bagian antara lain teknologi produksi, teknologi transportasi, dan teknologi
komunikasi. Ketiga materi ini dirasa sulit untuk dirancang media
pembelajaran, baik berupa media ICT maupun media konvensional, karena
terhambat oleh waktu, tempat dan kondisi lingkungan yang terbatas. Jika
diminta untuk memilih antara media konvensional dan media ICT pada
materi pokok perkembangan teknologi, guru lebih memilih untuk
menggunakan media ICT karena dianggap lebih mudah serta lebih
menghemat waktu dan biaya.
Berdasarkan masalah yang ditemukan melalui hasil wawancara, maka
peneliti mencoba memberi solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan
mengembangkan Media Pembelajaran Konvensional Timeline Timbul pada
Materi Pokok Teknologi Komunikasi dalam Sub tema Perkembangan
Teknologi Komunikasi untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar.
Peneliti memilih untuk mengembangkan media pembelajaran
konvensional pada materi pokok teknologi komunikasi, karena didasarkan
pada hasil wawancara dengan narasumber, dimana dalam paparannya
narasumber mengatakan masih mengalami kesulitan untuk mengembangkan
media konvensional sesuai dengan materi sebab jika menggunakan media
konvensional akan memakan waktu pekerjaan yang lebih banyak serta
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pengembangan produk berupa media pembelajaran
konvensional Timeline Timbul pada materi pokok teknologi komunikasi
untuk siswa kelas III Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kualitas produk pengembangan media pembelajaran
konvensional Timeline Timbul pada materi pokok teknologi komunikasi
untuk siswa kelas III Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan produk berupa
media pembelajaran konvensional Timeline Timbul pada materi pokok
teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.
2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur pengembangan media
pembelajaran konvensional Timeline Timbul pada materi pokok teknologi
D. Manfaat Penelitian
Penelitian pengembangan ini diharpakan bermanfaat bagi:
1. Bagi mahasiswa
Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan
pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti sehingga semakin terampil
dalam merancang media pembelajaran konvensional Timeline Timbul
pada materi pokok teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah
Dasar.
2. Bagi Prodi PGSD
Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat menambah pustaka
Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan media
pembelajaran konvensional Timeline Timbul pada materi pokok teknologi
komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.
3. Bagi sekolah
Sebagai bahan tambahan referensi bagi sekolah dalam
mengembangkan media pembelajaran konvensional Timeline Timbul
pada materi pokok teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah
Dasar.
4. Bagi guru
Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif dan referensi untuk mengembangkan media pembelajaran
konvensional Timeline Timbul pada materi pokok teknologi komunikasi
5. Bagi siswa
Media pembelajaran konvensional Timeline Timbul ini dapat
membantu siswa kelas III Sekolah Dasar dalam melaksanakan kegiatan
belajar-mengajar di kelas pada materi pokok teknologi komunikasi untuk
siswa kelas III Sekolah Dasar.
E. Batasan Istilah
Berikut ini peneliti akan menyajikan beberapa istilah umum yang
berkaitan dengan judul dari penelitian ini, diantaranya:
1. Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan alat untuk
membantu kegiatan pembelajaran, agar materi pembelajaran yang
disampaikan menjadi lebih jelas dan mudah dipahami oleh siswa sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
2. Media Pembelajaran Timeline Timbul adalah media pembelajaran
konvensional yang dibuat dengan cara membuat urutan waktu
perkembangan dari teknologi komunikasi yang digunakan oleh manusia
melalui gambar-gambar yang dimodifikasi dengan bentuk timbul agar
semakin hidup dan menarik perhatian siswa dalam belajar demi tercapai
tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan.
3. Teknologi komunikasi adalah proses dimana individu ataupun kelompok
tertentu dapat melakukan komunikasi (dalam hal mengirim dan menerima
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Produk yang akan dikembangkan oleh peneliti memiliki spesifikasi
sebagai berikut:
1. Media pembelajaran konvensional Timeline Timbul memuat materi
teknologi komunikasi dalam sub tema perkembangan teknologi
komunikasi.
2. Media pembelajaran konvensional Timeline Timbul dikembangkan
berdasarkan kebutuhan belajar siswa, agar siswa dapat memahami
bagaimana perkembangan teknologi komunikasi dari masa-kemasa.
a. Media pembelajaran konvensional Timeline Timbul dialasi dengan
papan/tripleks berbentuk segi empat dengan ukuran 70x70 cm, yang
dilengkapi dengan kaki yang berfungsi sebagai penyangga agar
papan persegi mudah diletakkan dimana saja dan dapat diangkat
dengan mudah.
b. Pada bagian atas papan yang berbentuk rata, ditempel berbagai alat
komunikasi dari masa-ke masa yang dikreasikan dengan tiang
penyangga agar mudah diamati dalam proses pembelajaran. Selain
itu, dilengkapi dengan anak panah dan label tahun untuk
menunjukkan garis waktu perkembangkan dari alat-alat komunikasi
tersebut. Papan timeline juga dilengkapi dengan label informasi dari
setiap alat komunikasi yang dapat memudahkan siswa untuk
c. Setiap gambar alat komunikasi ditempel menggunakan karton yang
dibuat menyerupai kotak persegi dan dilapisi dengan plastik bening
agar lebih menarik dan terjaga keawetannya. Gambar alat-alat
komunikasi ditempel pada bagian depan dan belakang kotak karton,
sedangkan pada bagian pinggir dihiasi gambar pola dekoratif dari
beberapa daerah, agar tampilan kotak menjadi lebih menarik.
d. Gambar pola dekoratif tidak hanya dijadikan sebagai hiasan untuk
memperindah kotak alat komunikasi, tetapi juga dapat menunjang
kebutuhan belaajr siswa, dimana siswa dapat mengenal dan
mengetahui berbagai pola hias dekoratif dari beberapa daerah di
Indonesia, yang kemudian dapat dijadikan contoh untuk membuat
pola dekoratif berdasarkan pemaparan materi demi memenuhi tujuan
belajar siswa itu sendiri.
3. Media pembelajaran konvensional Timeline Timbul sudah memenuhi
standar atau kriteria dari pemilihan media yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, diantaranya:
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip,
atau generalisasi.
c. Guru terampil menggunakannya.
d. Pengelompokan sasaran.
4. Adapun media pembelajaran Timeline Timbul ini dirancang berdasarkan
beberapa aspek yang dijadikan sebagai instrumen validasi, diantaranya:
a. Media Timeline Timbul ini memiliki tampilan yang menarik.
b. Memiliki bentuk yang menarik.
c. Pemilihan warnanya dapat menarik perhatian siswa untuk belajar.
d. Sesuai dengan karakteristik siswa kelas III SD.
e. Memiliki keterkaitan dengan materi pembelajaran.
f. Sesuai dengan tujuan pembelajaran.
g. Relevan dengan tujuan pembelajaran.
h. Konkrit untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
i. Efektif untuk siswa kelompok kecil.
j. Tahan lama.
k. Bisa dibawah ke manapun.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka1. Media Pembelajaran
a. Pengertian
Secara harafiah, media dapat diartikan sebagai suatu pengantar
atau perantara. Kata media yang merupakan bentuk jamak dari kata
„medium‟ berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang berarti
„tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟ sehingga dapat dikatakan media
yaitu wahana pengantar informasi belajar (Djamarah & Zain,
2006:120). Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Kustandi,
2011:7). Gerlach dan Ely (1971) dalam Kustandi (2011:7)
mengatakan, apabila dipahami secara garis besar, maka media adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap. Selanjutnya, Raharjo (1989) dalam Kustandi (2011:7)
mengemukakan media sebagai wadah dari pesan yang oleh sumbernya
ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
Menurut Bovee (1997) dalam Sanaky (2013:3), “media adalah sebuah
alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan”. Sedangkan menurut Briggs (1970) dalam Sanaky (2013:4), “media adalah segala
pembelajar untuk belajar”. Sanaky (2013:4) menjelaskan bahwa,
media adalah alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai
perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas
dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kustandi (2011:9)
menyimpulkan, “media pembelajaran adalah alat yang dapat
membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas
makna yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna”. Menurut Hanafiah
dan Suhana (2009:59) “media pembelajaran merupakan segala bentuk
perangsang dan alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa
belajar secara cepat, tepat, mudah, benar dan tidak terjadinya
verbalisme”. Media pembelajaran yang dimaksud dapat berupa media
pendengaran (audio), penglihatan (visual), maupun keduanya atau
yang sering disebut audio-visual.
Selanjutnya, secara lebih khusus Angkowo (2007:11) mejelaskan
bahwa, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada
diri siswa. Selain itu, Arsyad (2010:2-3) menyimpulkan bahwa, media
pembelajaran adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses
belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya
Berdasarkan uraian dari para ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
dijadikan alat untuk membantu kegiatan pembelajaran, agar materi
pembelajaran yang disampaikan menjadi lebih jelas dan mudah
dipahami oleh siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan maksimal.
b. Jenis Media Pembelajaran
Ada berbagai media yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Sanaky (2013:57) menjelaskan beberapa media yang
sering digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain:
1) Media cetak
Media cetak adalah jenis media yang paling banyak digunakan
dalam proses belajar. Jenis media ini memiliki bentuk yang
bervariasi, mulai dari buku, brosur, leaflet, studi guide, jurnal dan
majalah ilmiah. Penggunaan media cetak dalam proses
pembelajaran dapat dikombinasikan dengan jenis media lainnya.
Pada umumnya media ini digunakan sebagai informasi utama atau
bahan suplemen informasi terhadap penggunaan media lain.
2) Media pameran
Media pameran merupakan jenis media yang memiliki bentuk
dua atau tiga dimensi. Informasi yang dapat dipamerkan dalam
reproduksi atau tiruan dari benda-benda asli. Media yang dapat
diklasifikasikan ke dalam jenis media pameran yaitu poster, grafis
(graphic materials), realia, dan model.
3) Media yang diproyeksikan
Media yang diproyeksikan juga memiliki bentuk fisik yang
bervariasi, yaitu overhead transparansi, slide suara, dan film strip.
4) Media rekaman audio
Rekaman audio merupakan jenis media yang sangat tepat
digunakan dalam pembelajaran bahasa asing dan latihan-latihan
yang bersifat verbal.
5) Video dan VCD
Gambar bergerak yang diserta unsur suara, dapat ditayangkan
melalui media video dan video compact disk (VCD). Sama seperti
media audio, program video yang disiarkan sering digunakan oleh
lembaga pendidikan jarak jauh sebagai sarana penyampaian materi
pembelajaran.
6) Komputer
Pembelajaran dengan menggunakan komputer dan internet
sebagai wadah penyebaran informasi menjadi lebih menarik.
Karena pembelajaran dengan komputer akan memberikan motivasi
dan kreativitas yang lebih tinggi bagi pembelajar. Komputer juga
selalu dikaitkan dengan kesenangan, hobi, dan permainan untuk
[image:37.595.86.514.219.622.2]Menurut Djamarah dan Zain (2006:124-125) dilihat dari jenisnya,
media dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
1) Media Auditif adalah media yang hanya menggunakan suara atau
mengandalkan kemampuan suara saja. Contoh media auditif
tersebut antara lain radio, kaset recorder, piringan hitam, rekaman
suara. Kelemahan media ini yaitu tidak dapat dipergunakan pada
siswa yang menderita kelainan pendengaran seperti tuli dan
lainnya.
2) Media Visual adalah media yang lebih mengandalkan kemampuan
penglihatan. Beberapa cara yang dilakukan dalam media visual,
antara lain gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides
(film bingkai foto, gambar, lukisan dan cetakan). Selain itu, media
visual juga dapat menampilkan gambar atau simbol yang bergerak
seperti film kartun.
3) Media Audio-Visual merupakan gabungan antara media auditif dan
media visual, sehingga media audio-visual menjadi media yang
memiliki dua unsur yaitu suara dan juga gambar. Media
audio-visual dibagi lagi ke dalam dua jenis, yakni audio-audio-visual diam yang
menampilkan suara dengan gambar tak bergerak seperti film
rangkai suara dan cetak suara, serta audio-visual gerak yang
menampilkan gambar bergerak disertai suara seperti film bersuara
Harjanto (2006:237-238) mengidentifikasi beberapa jenis media
pendidikan yang biasa digunakan dalam proses pengajaran, antara lain
sebagai berikut:
1) Media grafis atau lebih dikenal dengan media dua dimensi adalah
media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Contoh media
grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,
kartun, komik dan lain-lain.
2) Media tiga dimensi merupakan media dalam bentuk model, seperti
padat (solid model), model penampang, model susun, model kerja,
mock up, diorama dan lain-lain.
3) Media proyeksi adalah media yang memanfaatkan alat proyeksi
seperti slide, filmstrip, film, penggunaan OHP dan lain-lan.
4) Penggunaan lingkungan sebagai media pendidikan, yakni
memanfaatkan segala aspek yang ada di lingkungan sebagai alat
dalam belajar.
Media yang dikembangkan oleh peneliti merupakan jenis media
tiga dimensi dan visual yakni Timeline Timbul yang merupakan
media pembelajaran yang dirancang untuk mengurutkan gambar
berdasarkan waktu dan memuat deskripsi. Timeline Timbul ini
dimodifikasi untuk memudahkan siswa dalam mengenal alat-alat
c. Manfaat Media
Sanaky (2013:5) menjabarkan manfaat media pembelajaran,
sebagai berikut:
1) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih
dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai
tujuan pengajaran dengan baik.
3) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar,
pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
4) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak
hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga
aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain.
d. Fungsi Media
Menurut Djamarah & Zain (2006:121-123) media memiliki dua
fungsi utama, yakni:
1) Media sebagai alat bantu pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar, seringkali siswa merasa bosan
terutama pada materi-materi yang dianggapnya sukar. Oleh karena
penyalur materi tetapi juga memudahkan siswa untuk memahami
materi sekaligus meningkatkan minat siswa dalam proses belajar
mengajar. Media membantu guru dalam menyampaikan materi
pada siswa secara lebih baik sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
2) Media sebagai sumber belajar
Siswa belajar untuk memperoleh pengetahuan beserta
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dalam belajar, siswa
memerlukan sumber belajar yang menjadi referensinya dan yang
dikenal selama ini sebagai sumber belajar siswa adalah guru.
Namun, dengan hadirnya media maka bertambah sumber belajar
siswa. Media dapat menjadi sumber belajar bagi siswa, karena
media dapat memberikan pemahaman secara nyata/kontekstual.
Siswa dapat belajar melalui media-media yang memang dibuat
untuk mendukung proses pembelajaran.
Levie dan Lentz (1982) dalam Kustandi (2011:21-22)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, antara lain sebagai
berikut:
1) Fungsi atensi untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa agar
berkonsentrasi pada isi pelajaran.
3) Fungsi kognitif dimana media dapat memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi.
4) Fungsi kompensatoris untuk mengorganisasikan informasi dan
mengingatnya kembali.
Adapun fungsi dari media pembelajaran konvensional Timeline
Timbul yang dikembangkan oleh peneliti khususnya pada materi
pokok tentang teknologi komunikasi, di mana media pembelajaran ini
dapat berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran dan sekaligus sebagai
sumber belajar. Selain itu juga, memiliki fungsi atensi yaitu dapat
menarik dan mengarahkan perhatian siswa agar konsentrasi pada isi
pelajaran, fungsi afektif yang dapat memberikan kenikmatan pada
siswa untuk belajar, dan fungsi kognitif yang dapat membantu siswa
untuk memahami materi pelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran
itu sendiri.
e. Ciri-Ciri Media
Ada tiga ciri media yang menjadi alasan mengapa media perlu
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, menurut Gerlach dan Ely
(1971) dalam Kustandi & Sutjipto (2011:13-15). Berikut
1) Ciri fiksatif
Ciri fiksatif merupakan kemampuan media untuk merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau
objek. Media dapat merekam, menyimpan dan menampilkan
kembali suatu objek maupun peristiwa kapan saja.
2) Ciri manipulatif
Ciri manipulatif merupakan kemampuan yang membuat media
dapat melakukan transformasi suatu kejadian. Kejadian atau
peristiwa yang memakan waktu lama, dapat disajikan/ditampilkan
dalam waktu yang singkat. Contohnya adalah metamorfosis
kupu-kupu, dapat disajikan dalam waktu yang lebih singkat
menggunakan gambar atau rekaman video.
3) Ciri distributif
Ciri ini merupakan suatu ciri yang memungkinkan sebuah
kejadian atau objek dapat dipindah tanpa terbatas ruang dan waktu
dengan adanya ciri distributif. Selain itu juga dapat digunakan
secara berulang-ulang.
Angkowo (2007:11) menjelaskan bahwa, ciri-ciri media dapat
dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan pada
indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan
pengecapan. Maka, secara umum ciri-ciri media pembelajaran adalah
paca indera. Di samping itu, ciri-ciri media juga dapat dilihat menurut
harganya, lingkup sasarannya, dan control oleh pemakai.
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat diketahui bahwa media
pembelajaran konvensional Timeline Timbul yang dikembangkan oleh
peneliti berkaitan dengan materi pokok teknologi komunikasi
memiliki ciri manipulatif, di mana media ini dikembangkan dengan
membuat urutan perkembangan alat-alat teknologi komunikasi dari
masa-ke masa yang dapat disajikan dalam waktu yang lebih singkat
dengan menggunakan gambar yang berbentuk tiga dimensi.
f. Kriteria Pemilihan Media
Menurut Arsyad (2014:74-75), kriteria pemilihan media
bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem
instruksional secara keseluruhan. Oleh karena itu, Arsyad
mengemukakan beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam
memilih media sebagai berikut.
1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan
tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum
mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua hingga tiga
ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor.
2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental
siswa. Hal ini diperlukan agar media dapat membantu proses
pembelajaran secara efektif.
3) Praktis, luwes, dan bertahan. Kriteria ini menuntun para guru untuk
memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat
sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di
mana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di
sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana.
4) Guru terampil menggunakannya. Apapun media itu, guru harus
mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran nilai dan
manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya.
Ini merupakan salah satu kriteria utama dalam pemilihan media.
5) Pengelompokan sasaran. Ada media yang tepat untuk jenis
kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil dan
perorangan.
6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf
[image:45.595.85.517.232.631.2]harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual atau
gambar harus jelas, dan lain-lain.
Sedangkan, menurut Wilkinson dalam Angkowo (2007:14-15)
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media
1) Tujuan
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran
yang dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan adalah kriteria yang
paling pokok, sedangkan tujuan pembelajaran lain merupakan
kelengkapan dari kriteria utama ini.
2) Ketepatgunaan
Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang
penting dari benda, maka gambar dan bagan pada slide dapat
digunakan. Apabila yang dipelajari adalah aspek-aspek yang
menyangkut gerak, maka media film atau video akan lebih tepat.
Penggunaan bahan-bahan yang bervariasi menghasilkan dan
meningkatkan pencapaian akademik.
3) Keadaan siswa
Media akan lebih efektif digunakan apabila tidak tergantung
dari beda interindividual antar siswa. Misalnya kalau siswa
tergolong tipe auditif/ visual maka siswa yang tergolong auditif
dapat belajar dengan media visual dan siswa yang visual dapat
belajar dengan menggunakan media auditif.
4) Ketersediaan
Media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut
harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa
5) Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan
media, hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil yang akan
dicapai.
Adapun kriteria dari media konvensional Timeline Timbul yang
dikembangkan oleh peneliti berkaitan dengan materi pokok teknologi
komunikasi, yaitu media ini memiliki tampilan, bentuk dan warna
yang menarik, sesuai dengan karakteristik siswa, memiliki keterkaitan
dengan materi pelajaran, dapat membantu guru dan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran, relevan dengan tujuan pembelajaran,
konkrit untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran, efektif untuk
siswa kelompok kecil, tahan lama, dapat dibawah ke manapun, serta
dapat digunakan berulang kali.
2. Media Timeline Timbul
a. Pengertian media timeline timbul
Media timeline timbul adalah media pembelajaran konvensional
yang dibuat dengan cara membuat urutan waktu perkembangan dari
teknologi komunikasi yang digunakan oleh manusia melalui
gambar-gambar yang dimodifikasi dengan bentuk timbul agar semakin hidup
dan menarik perhatian siswa dalam belajar demi tercapai tujuan
[image:47.595.88.513.242.628.2]Media ini dikreasikan untuk membantu peserta didik dalam
memahami suatu materi pokok tertentu yakni materi teknologi
komunikasi yang terdapat dalam subtema perkembangan teknologi
komunikasi. Media ini tidak hanya mencakup materi pokok terkait saja
tetapi juga dikombinasikan dengan beberapa muatan pelajaran lain
dalam satu subtema, sehingga diharapkan bagi para siswa yang ingin
belajar dengan mudah, dapat menggunakan media timeline timbul ini
untuk memudahkan proses belajar dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran.
b. Bahan untuk membuat
Alat dan bahan yang digunakan untuk media timeline timbul
adalah alat dan bahan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar
tempat tinggal. Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk membuat
media timeline timbul, diantaranya:
1) Papan yang cukup tebal sekitar 3-5 mm dengan ukuran 70 x 70 cm
yang digunakan sebagai alas.
2) 2 buah balok panjang berukuran 70 cm yang dipasang pada bagian
bawah papan yang berfungsi sebagai kaki/penyangga.
3) Tiang kecil yang terbuat dari kayu berjumlah 7 sebagai penyangga
untuk meletakkan alat komunikasi sesuai urutannya.
4) Kertas karton berukuran 40 mm sebanyak 3 yang digunakan untuk
utnuk membuat label tahun serta label informasi dari setiap alat
komunikasi.
5) Kertas Hvs yang memuat gambar alat-alat komunikasi dan anak
panah yang berfungsi sebagai jalur garis waktu dari setiap alat
komunikasi.
6) Plastik Laminatting untuk mengawetkan anak panah agar lebih
tahan lama.
7) Pastik bening sebagai sampul untuk melindungi gambar alat
komunikasi serta label tahun dan informasi, sehingga awet dan
tahan lama.
8) Perekat hitam untuk merekatkan kotak alat komunikasi pada tiang
penyangga agar mudah dibongkar pasang sesuai kebutuhan.
9) Lem untuk menempel label tahun dan informasi serta anak panah
pada papan.
10) Cat berwarna biru, hijau, dan coklat untuk membuat warna pada
papan agar semakin indah dan menarik.
c. Cara menggunakan
Media konvensional timeline timbul dirancang dengan
sedemikian rupa dalam bentuk yang menarik dan strategis agar dapat
digunakan, khususnya oleh guru dan siswa di kelas III Sekolah Dasar.
Adapun cara penggunaan dari media timeline timbul ini ialah, sebagai
1) Papan beserta kotak alat komunikasi dan tiang penyangga
diletakkan secara terpisah dan dilengkapi dengan perekat yang
mudah dibongkar pasang. Bagi guru maupun siswa yang hendak
menggunakan media timeline timbul ini dapat meletakkan papan
timeline timbul di atas meja/di lantai.
2) Pasang tiang penyangga pada setiap perekat yang telah tersedia
pada papan berdasarkan urutannya.
3) Jika semua tiang sudah terpasang, selanjutnya pasang kotak alat
komunikasi pada tiang penyangga yang telah diberi perekat.
4) Kotak alat komunikasi dapat dibongkar pasang sesuai kebutuhan
guru atau siswa. Misalnya, setelah memberikan penjelasan sambil
siswa mengamati papan timeline timbul, guru melepas semua kotak
alat komunikasi beserta dengan tiang penyangga, dan meminta
siswa untuk memasangkan alat komunikasi berdasarkan tahun
perkembangannya. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menanggapi materi pelajaran terkait.
5) Papan timeline timbul tidak hanya memuat materi pokok teknologi
komunikasi, tetapi juga memiliki kaitan dengan materi pokok pada
muatan lainnya pada satu subtema, sehingga memudahkan guru
untuk menjelaskan kepada siswa, dan siswa juga dapat lebih mudah
menanggapi setiap pelajaran.
6) Jika media sudah selesai digunakan, maka dapat dilepaskan
dan tiang penyangga dan disimpan pada tempat yang baik agar
tetap awet dan bertahan lama.
7) Untuk memudahkan dalam membawa papan timeline timbul, maka
dapat memegang pada kaki papan yang ada pada bagian bawah.
d. Kekuatan dan kelemahan
Media timeline timbul ini memiliki kelebihan dan kekurangan,
sama halnya dengan media-media lainnya.
1) Kekuatan
Adapun kekuatan atau kelebihan dari media timeline timbul,
antara lain:
a) Media ini dapat dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan
pendidik dan peserta didik.
b) Memiliki tampilan, bentuk, dan warna yang menarik perhatian
siswa untuk belajar.
c) Dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
d) Memiliki keterkaitan dengan setiap materi pelajaran dalam
satu subtema.
e) Konkrit untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran, karena
didasarkan pada fakta.
2) Kelemahan
Adapun kelemahan atau kekurangan dari media timeline
timbul, antara lain:
a) Kurang praktis, karena sulit dibawa ke manapun sebab
ukurannya yang terlalu besar.
b) Tidak bertahan lama, sebab ada beberapa bagian dari media
timeline timbul yang mudah terlepas dikarenakan
menggunakan perekat/lem yang tidak tahan lama.
3. Sub tema
Dalam kurikulum 2013, sub tema diartikan sebagai penjabaran atau
pengelompokan ke dalam sub-sub dari tema atau pokok umum
permasalahan yang akan dibahas dalam suatu pembelajaran. Dalam setiap
semester, tema dibagi ke dalam empat sub tema, yang kemudian akan
dibagi lagi ke dalam inti yang paling kecil. Berkaitan dengan masalah dari
loparon penelitian yang dibahas, peneliti memilih sub tema 2 tentang
perkembangan teknologi komunikasi. Peneliti sengaja memilih sub tema
ini, karena disesuaikan dengan hasil wawancara yang peneliti peroleh dari
narasumber terpercaya berkaitan dengan materi yang sulit untuk
dikembangkan media pembelajaran. Dari sub tema ini, peneliti akan
4. Materi Pokok
Materi pokok ialah pokok/ inti dari suatu bahasan atau masalah yang
akan dipelajari dalam suatu pembelajaran tertentu. Materi pokok selalu
dikaitkan dengan SK/ KI dan KD serta indikator yang akan dipelajari
selama satu pertemuan. Berkaitan dengan masalah yang dibahas peneliti
dalam penelitian ini, peneliti memilih materi pokok teknologi komunikasi,
alasannya karena materi ini masih dianggap sulit untuk dipelajari oleh
siswa karena media pembelajan yang kurang memadai, sehingga sangat
cocok untuk diangkat sebagai pokok pembahasan dalam laporan
penelitian ini. Dari materi pokok ini, peneliti akan mengembangkan media
pembelajaran konvensional Timeline Timbul.
5. Teknologi Komunikasi
a. Pengertian Teknologi Komunikasi
Teknologi Komunikasi merupakan proses individu mengirim
rangsangan (stimulus) yang biasanya dalam bentuk verbal untuk
mengubah tingkah laku orang lain, menurut Hovland dalam Uno
(2010:57). Selain Hovland, ada juga ahli New Comb yang
mengemukakan pendapatnya bahwa teknologi komunikasi adalah
adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif
dari sumber kepada penerima.
Selanjutnya, Uno (2010:57) menjelaskan bahwa, “Teknologi
sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang
memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan
saling tukar-menukar informasi dengan individu-individu lainnya”.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat peneliti simpulkan
bahwa teknologi komunikasi adalah proses dimana individu ataupun
kelompok tertentu dapat melakukan komunikasi (dalam hal mengirim
dan menerima informasi) dengan lebih mudah.
b. Manfaat Teknologi Komunikasi
Sanjaya (2012:88) menjelaskan bahwa, telekomunikasi
merupakan suatu alat yang bisa igunakan untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Beliau juga menegaskan bahwa pada masa
sekarang ini manusia dihadapkan oleh kemajuan zaman yang bergerak
sangat pesat dan beragam dengan segala alat-alat telekomunikasi yang
super canggih. Manusia membutuhkan komunikasi, sehingga
teknologi komunikasi dirancang sedemikian rupa agar memudahkan
untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Adanya teknologi informasi
yang merupakan sarana komunikasi modern, memudahkan manusia
untuk berkomunikasi dengan siapapun. Komunikasi dapat dilakukan
dengan telepon, telepon genggam (Handphone), atau bahkan dengan
internet. Telekomunikasi yang hampir tanpa batas ruang dan waktu,
dunia serta memudahkan untuk membangun komunikasi dengan
semua orang diseluruh dunia.
Di samping itu, ada pula pendapat dari Uno (2010:59) yang
menjelaskan bahwa, Perkembangan telekomunikasi telah
membuktikan bahwa semua mampu memberikan kemudahan kepada
manusia dalam memperoleh informasi, bekomunikasi, ataupun
menunjang kelancaran aktivitas manusia. Masyarakat semakin mudah
memecahkan kesulitan-kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya. Ada
beberapa manfaat dari teknologi komunikasi, antara lain:
1) Adanya perpustakaan online
Perpustakaan online adalah perpustakaan digital yang
ditempatkan di internet. perpustakaan online memungkinkan
mahasiswa dapat mengakses sumber-sumber ilmu pengetahuan.
2) Dapat melakukan diskusi secara online
Diskusi yang dilakukan secara live (langsung) di internet yang
memungkinkan para mahasiswa dapat berdiskusi, bertukar pikiran
tanpa harus berkumpul disuatu tempat.
3) Memperoleh berbagai hasil penelitian
Melalui internet hasil penelitian seseorang dapat di
c. Peran Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi berkembang cepat dengan meningkatnya
perkembangan teknologi elektronika, sistem transmisi, dan sistem
modulasi, sehingga suatu informasi dapat disampaikan dengan cepat
dan tepat. Uno (2010:60-64) menguraikan beberapa peran dari
teknologi komunikasi dalam keberlangsungan hidup manusia,
diantaranya:
1) Peran teknologi komunikasi dalam keluarga
Beberapa elemen penting mengenai komunikasi dalam
keluarga adalah mengenai bagaimana komunikasi itu dapat tetap
berjalan meskipun berada di tempat yang berbeda. Untuk itulah
diciptakan sebuah alat yang dapat membantu keluarga untuk tetap
berkomunikasi. Melalui alat komunikasi tersebut suatu keluarga
dapat tetap menjalin hubungan yang erat melalui kegiatan
berkomunikasi.
2) Peran teknologi komunikasi dalam bidang pendidikan
Dalam dunia pendidikan, peranan teknologi komunikasi sangat
dirasakan baik oleh para pengajar maupun oleh pelajar. Dengan
teknologi komputer dan internet, para pelajar tidak hanya dapat
belajar di dalam kelas. Mereka dapat belajar di mana pun karena
hampir semua materi pelajaran dapat diperoleh melalui CD,
PowerPoint dari para pengajar, atau langsung diakses melalui
perpustakaan elektronik (e-library) dan buku elektronik (e-book)
yang dapat membantu para pelajar dalam menyelesaikan
tugas-tugas mereka dan yang terpenting adalah semakin membuka
wawasan mereka.
3) Peran teknologi komunikasi dalam bidang pekerjaan
Dalam dunia kerja, khususnya pada wilayah perkantoran,
rata-rata sudah memiliki komputer. Komputer banyak digunakan di
kantor-kantor untuk membantu pekerjaan administrasi. Pembuatan
surat-surat yang dahulu menggunakan mesin ketik manual kini
digantikan oleh komputer. Di samping hasilnya lebih rapi dan dapat
dikoreksi sebelum dicetak, surat juga dapat disimpan dalam bentuk
dokumen elektronik. Apabila suatu saat diperlukan kembali maka
dokumen atau file tersebut dapat digunakan kembali.
4) Peran teknologi komunikasi dalam bidang bisnis dan perbankan
Peranan teknologi komunikasi dalam bidang bisnis dan
perbankan sangat besar karena tujuan dari bisnis dan perbankan
adalah untuk mencari keuntungan yang diperoleh dari hasil
transaksi, baik barang maupun jasa. Dalam dunia perbankan, selain
untuk menjalankan kegiatan-kegiatan rutin kantor, sistem komputer
dapat membantu pelayanan terhadap para nasabah dengan baik.
Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan secara aman dan
5) Peran teknologi komunikasi dalam bidang kedokteran
Pada bidang kedokteran, komputer banyak digunakan untuk
membantu para dokter dalam berbagai hal, misalnya memeriksa,
mendiagnosa, dan menentukan penyakit pasien dengan
memasukkan data-data keluhan pasien ke dalam sistem komputer,
menentukan jenis terapi dan pengobatan berdasarkan informasi dari
sistem komputer, mempercepat proses uji laboratorium pasien,
memantau kondisi pasien, dan lain sebagainya.
d. Perkembangan Teknologi Komunikasi
Uno (2010:47) mengemukakan bahwa, pada masa sekarang
perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat dan maju. Jika
dulu pada abad ke-17 masih menggunakan merpati pos atau
surat-menyurat secara fisik, namun pada abad ke-20 ini kita sudah bisa
menikmati komunikasi yang dipengaruhi oleh teknologi. Pada awal
abad ke-20 muncul alat komunikasi seperti telepon rumah, radio, fax,
dan beberapa alat komunikasi lainnya. Dan seiring dengan
perkembangan zaman, beberapa alat komunikasi mulai mengalami
perkembangan pula, seperti telepon rumah yang pada masa sekarang
mulai banyak ditinggalkan, karena sudah banyak orang yang beralih
ke telepon genggam atau Handphone.
Dengan diiringi perkembangan teknologi informasi, teknologi
muncul istilah seperti teknologi komunikasi Cyber yang
memungkinkan kita dapat menggunakan teknologi komunikasi baru
lagi. Contoh teknologi komunikasi yang menggunakan teknologi
Cyber atau internet adalah e-mail, chatting, dan lain sebagainya.
6. Penggunaan Media Pembelajaran pada Materi Pokok Teknologi
Komunikasi
Uno (2010:122) menjelaskan bahwa, media dalam pembelajaran
merupakan segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi dari sumber kepada peserta didik. Dijelaskan
lebih lanjut bahwa tujuan dari media pembelajaran itu sendiri ialah
merangsang peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain
digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga
dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan
pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi.
Kemp (1985) dalam Uno (2010:124) menjelaskan bahwa, media
pembelajaran memil