• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah Dasar"

Copied!
246
0
0

Teks penuh

(1)

KOMUNIKASI UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Sofia Woi Wangge NIM: 131134255

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

KONVENSIONAL TIMELINE TIMBUL PADA MATERI

POKOK TEKNOLOGI KOMUNIKASI UNTUK SISWA KELAS

III SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Sofia Woi Wangge NIM: 131134255

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

Allah TriTunggal Mahakudus Bapa, Putra, dan Roh Kudus

Bunda Perawan Maria

Yang selalu dan senantiasa menyertai, membimbing, melindungi,

menopang, serta memberikan petunjuk dalam pengerjaan

penelitian dan pengembangan ini

Bapak Pius Rasi Dule, Bapak Paulus Sapa Mangu, Mama

Yuliana Asma Wunu, dan Mama Maria Mana tercinta yang tak

pernah lelah untuk memberikan doa, kasih sayang, dukungan,

dan motivasi

Opa Klemens Mbete (Alm), Oma Yuliana Woi (Alm), Oma Maria

Daso (Alm), Opa Koka (Alm), Oma Sofia (Alm), Bibi Trudis (Alm),

dan Kakak Marianus Ndori (Alm), yang sekalipun telah kembali

ke rahmat Tuhan, tetapi selalu mendoakan , menjaga, dan

menuntun dalam setiap langkah dan pekerjaan yang dilakukan

Mama Maria Ruth Ndona yang selalu memberikan nasihat yang

positif dan membangun, serta selalu membantu dalam doa dan

(6)

v

Saudara dan Saudariku tercinta

Kakak Emelinda Suryanti Woi Wangu, kakak Arkadius Rodrigues

Awan Mangu, kakak Alberto Pelangi Mangu, serta adik kecilku

Eva Wanda yang selalu memberikan dukungan dan motivasi

Keluarga Besarku Tercinta

Tua Dami, Tua Ana, Tua Mega, Om Yan, Tanta Dita, Om Piter, Bibi

Eti, Om Selus, Om Simus Om Abu, Bibi Ester, serta kakak adik

dan Ponakan semua yang selalu memotivasi dan memberi

dukungan, serta memberikan pejalaran hidup terbaik

Seluruh keluarga tercinta di Ledesua yang selalu memberikan

memotivasi dan dukungan

Kakak Aleksander Tena Sawu yang selalu menemani dalam suka

maupun duka, selalu memberikan dukungan, motivasi, dan doa

yang tulus selama proses pengerjaan skripsi

kakak Thomas A. Batu Tau, kakak Renaldo Desantos Watu, dan

kakak Modesta Buru yang selalu memberikan motivasi,

dukungan, memberikan bantuan, dan keceriaan selama ini

Teman-teman PPGT Angkatan 2013

(7)

vi

PPGT Angkatan 2011 dan 2012

Yang selalu memberikan contoh, semangat, dan dukungan

Teman-teman tercinta

Hilda Maria Lena, Lusiana F.S. Boro, Rahmania Diniyati, Susana

Penu, Olivia Adela Aten, Sisilia Hermina Nona, Maria Marselina

Mugi, Dewi Sartika, dan Odilia Lendra Harven

Yang selalu mendukung, memberikan keceriaan, dan selalu

menemaniku dalam suka maupun duka

Dosen-dosen Terbaik

Pak Puji, Ibu Maslichah, Ibu Ika, Pak Galih, Pak Rohandi, Pak

Rusmawan, dan Pak Paulus Wahana

Yang selalu menasehati dan memperbaiki kesalahan selama

mengikuti perkuliahan

Keluarga Besar Student Residence

Pamong dan teman-teman SR

Yang selalu memberikan keunikan dan keberagaman, serta

toleransi dan dukungan

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku

Universitas Sanata Dharma

(8)

vii

MOTTO

Di atas kepala makhluk-makhluk hidup itu ada yang

menyerupai cakrawala, yang kelihatan seperti hablur es yang

mendasyatkan, terbentang di atas kepala mereka

(Yehezkiel 1:22)

“Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa

yang menbenci teguran, adalah dungu”

(Amsal 12:1)

“Kesempatan untuk menemukan kekuatan yang lebih baik dalam

diri kita muncul ketika hidup terlihat

sangat menantang”

(Joseph Campbell)

Jangan pernah menyerah dan putus asa atas apa yang telah

dilakukan, karena ada saatnya engkau akan memperoleh hal baik

dari perbuatanmu

(9)

viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Februari 2017

(10)

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Sofia Woi Wangge

Nomor Mahasiswa : 131134255

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Timeline Timbul pada Materi

Pokok Teknologi Komunikasi untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 10 Februari 2017

Yang menyatakan

(11)

x

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TIMELINE TIMBUL PADA MATERI POKOK TEKNOLOGI KOMUNIKASI

UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR Sofia Woi Wangge

Universitas Sanata Dharma 2017

Kebutuhan guru terhadap media pembelajaran konvensional yang memuat materi pokok terkait merupakan alasan dilakukannya penelitian ini. Tujuan utama dari penelitian ini ialah untuk menghasilkan sebuah produk berupa media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) dari hasil modifikasi antara model Borg and Gall dalam Sugiyono. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lima langkah yaitu; (1) analisis masalah, (2) pengumpulan data, (3) pengembangan produk, (4) validasi produk, dan (5) revisi produk hasil validasi, hingga menghasilkan desain produk final berupa media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner Validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas III SD Negeri Kalasan 1, Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas media pembelajaran konvensional timeline timbul oleh dua orang pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul, dan dua orang guru kelas II sekolah dasar.

Validasi media pembelajaran konvensional timeline timbul berpedoman pada 12 aspek penilaian. Validasi dari dua pakar media pembelajaran konvensional timeline timbul menghasilkan skor 4,67 (sangat baik) dan 4,75 (sangat baik). Validasi dari dua guru kelas III SD menghasilkan skor 3,17 (cukup baik) dan 3,83 (baik). Media pembelajaran konvensional timeline timbul memperoleh rerata skor 4,11 dengan kategori “Baik”. Dengan demikian, media pembelajaran konvensional timeline timbul yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran.

(12)

xi

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF CONVENTIONAL LEARNING MEDIA TIMELINE ARISING ON THE SUBJECT MATTER OF COMMUNICATION

TECHNOLOGY TO ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS IN GRADES III Sofia Woi Wangge

Sanata Dharma University 2017

The teacher needs to conventional learning media that contains subject matter related to the reason for this study. The main objective of this study was to produce a product in the form of conventional learning media timeline arise in the subject matter of communication technology for third grade students of the Elementary School.

This research is the research and development of modified between Borg and Gall models on Sugiyono. Development procedures used in this study involved five steps; (1) analysis of the problem, (2) data collection, (3) product development, (4) validation of the product, and (5) the revision of product validation results, to produce the design of the final product in the form of conventional learning media timeline arise on the subject matter of communication technologys to third grade Elementary School. Instruments in this study is a list of interview questions and the needs analysis validation questionnaire. Interviews were used for analysis needs classroom teachers III SD Negeri 1 Kalasan, Sleman, while questionnaires were used to validate the quality of conventional learning media timeline raised by two experts in conventional learning media timeline arise, and two second grade elementary school teachers.

Validation conventional learning media timeline arise based on the 12 aspects of assessment. Validation of two conventional learning media expert raised timeline produced a score of 4.67 (very good) and 4.75 (very good). Validation of two elementary school teachers third grade resulted in a score of 3.17 (pretty good) and 3.83 (good). Conventional learning media timeline arising obtain mean score of 4.11 with the categories "Good". Thus, conventional learning media timeline developed signage is already fit for use as a medium of learning.

(13)

xii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena atas segala berkat, rahmat, serta bimbingan-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Timeline Timbul pada Materi Pokok Teknologi Komunikasi untuk

Siswa Kelas III Sekolah Dasar” dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak

mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. Maka pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Sekretaris Program

Studi PGSD.

4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Koordinator Pelaksana PPGT yang

selalu dan senantiasa memberikan dorongan dan motivasi yang besar

bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan masukan, arahan, serta dukungan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

6. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Media

Pembelajaran Konvensional Timeline Timbul yang telah memberikan

bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk

(14)

xiii

7. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Media Pembelajaran

Konvensional Timeline Timbul yang telah memberikan bantuan dalam

penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

8. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.

9. Sarjono, S.Pd.,SD. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 yang telah

memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.

10. Maria Retno, S.Pd. selaku guru kelas IIIA SDKE Mangunan yang telah

membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

11. Yohanes Carol, S.Pd. selaku guru kelas IIIB SDKE Mangunan yang telah

membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

12. Ayah dan Ibunda tersayang, Bapak Pius Rasi Dule dan Mama Yuliana

Wunu, yang yang setia memberikan doa, bantuan material, serta

dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Ayah dan Ibunda tersayang, Bapak Paulus Sapa Mangu dan Mama Maria

Mana, yang selalu memberikan doa, bantuan, serta motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

14. Mama Maria Ruth Ndona yang setia memotivasi, serta memberikan

nasihat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

15. Kakak dan adik tercinta, Suryanti Mangu, Awan Mangu, Pelangi Mangu,

dan Eva Wanda, yang selalu memotivasi serta mendukung peneliti

selama menyelesaikan skripsi ini.

16. Almarhum Opa dan Oma tercinta, Opa Klemens Mbete, Oma Yuliana

Woi, Oma Maria Daso, Opa Koka dan Oma Sofia, yang selalu

mendoakan dan menjaga peneliti di setiap saat selama penyelesaian

skripsi ini.

17. Keluarga besarku, Opa, Oma, Paman, Bibi, Adik, Kakak, yang selalu

memberi motivasi, dan nasihat dalam menyelesaikan skripsi ini.

18. Aleksander Tena Sawu, yang selalu memberikan dukungan, semangat,

(15)

xiv

19. Hilda Maria Lena, Yanti Boro, Rahmania Diniyati, Renaldo Desantos,

dan Susana Penu, yang selalu memberikan semangat dan motivasi selama

menyelesaikan skripsi ini.

20. Teman-teman seperjuangan mahasiswa PPGT Angkatan 2013 yang

selalu mendukung, memotivasi, berbagi tawa dan keceriaan, serta

berjuang bersama-sama.

21. Saudara-saudari tercinta, Tomi Tau, Oskar Dala, Fulan Arbas, Esta Buru,

Fani Guna, Fitri Ahmad, Ayu Rachmayani, Ida Matilda, Yeni Mere,

Edelti, Adela Aten, dan Hermin Nona, yang selalu memberikan

dukungan dan semangat.

22. Para pamong asrama dan segenap keluarga besar Student Residence

Sanata Dharma yang memberi rasa nyaman dan dukungan sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

23. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk

bantuan dan dukungannya selama ini.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan

dan kekurangannya, maka peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari

berbagai pihak. Akhir kata peneliti mengucapkan selamat membaca dan semoga

bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 10 Februari 2017

Peneliti

(16)

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN……… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv

HALAMAN MOTTO……… vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………….. ix

ABSTRAK……….. x

ABSTRACT………. xi

KATA PENGANTAR……… xii

DAFTAR ISI………... xv

DAFTAR TABEL……….. xvii

DAFTAR BAGAN……….. xix

DAFTAR GAMBAR……….. xx

DAFTAR LAMPIRAN……….. xxi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Rumusan Masalah………... 6

C. Tujuan Penelitian……… 6

D. Manfaat Penelitian……….. 7

E. Batasan Istilah………. 8

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan………. 9

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka……… 12

1. Media Pembelajaran………... 12

a. Pengertian………... 12

b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran………. 14

c. Manfaat Media……… 18

(17)

xvi

d. Ciri-Ciri Media……….. 20

e. Kriteria Pemilihan Media………... 22

2. Media Timeline Timbul……….. 25

a. Pengertian……….. 25

b. Bahan untuk Membuat……….. 26

c. Cara Menggunakan……… 27

d. Kelebihan dan kelemahan………. 29

3. Sub tema………. 30

4. Materi Pokok……….. 31

5. Teknologi Komunikasi………... 31

a. Pengertian Teknologi Komunikasi………... 31

b. Manfaat Teknologi Komunikasi……… 32

c. Peran Teknologi Komunikasi………... 34

d. Perkembangan Teknologi Komunikasi……….. 36

6. Penggunaan Media Pembelajaran pada Materi Pokok Teknologi Komunikasi………... 37

B. Penelitian yang Relevan………. 39

C. Kerangka Berpikir……….. 42

D. Pertanyaan Penelitian……… 43

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian………... 44

B. Setting Penelitian……… 45

C. Prosedur Pengembangan………. 47

D. Teknik Pengumpulan Data………. 52

E. Instrumen Penelitian………... 53

F. Teknik Analisis Data……….. 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan……… 63

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan………... 64

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan……….. 67

(18)

xvii

1. RPPTH……… 70

2. Media Pembelajaran Konvensional Timeline Timbul……… 71

C. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas III dan Revisi Produk………… 73

D. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Konvensional Timeline Timbul dan Revisi Produk………... 79

E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan………... 81

1. Kajian Produk Akhir………... 82

2. Pembahasan……… 84

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………. 93

B. Keterbatasan Pengembangan……….. 94

C. Saran………... 95

DAFTAR PUSTAKA... 97

LAMPIRAN……… 98

(19)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian……… 46

Tabel 3.2. Panduan Wawancara Analisis Kebutuhan……… 53

Tabel 3.3. Kuesioner Instrumen Validasi Media Pembelajaran Konvensional Timeline Timbul……… 56

Tabel 3.4. Kriteria Kelayakan……… 58

Tabel 3.5. Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima………… 60

Tabel 3.6. Kriteria Skor Skala Lima……….. 62

Tabel 4.1. Komentar Validator M.R dan Revisi……… 75

Tabel 4.2. Komentar Validator Y.C dan Revisi……… 78

(20)

xix

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1. Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan……….. 41 Bagan 2.2. Kerangka Berpikir……….. 42

Bagan 3.1. Langkah-Langkah Penggunaan Metode

(21)

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Papan Timeline dan Pagar Hias……….. 87

Gambar 4.2. Tiang Penyangga……… 89

Gambar 4.3. Kotak Bergambar Alat Komunikasi……… 90

Gambar 4.4. Label Tahun Perkembangan dan Informasi……… 91

Gambar 4.5. Panah Timbul……….. 91

Gambar 4.6. Pola Hias Dekoratif Daerah……… 92

(22)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian……… 98 Lampiran 2. Surat Izin Wawancara……….. 99 Lampiran 3. Surat Izin Validasi………... 101 Lampiran 4. Rangkuman Wawancara……….. 102

Lampiran 5. Data Mentah Skor Validasi Pakar Media Pembelajaran

Konvensional Timeline Timbul……….. 104 Lampiran 6. Data Mentah Skor Validasi Guru SD Kelas III………... 110 Lampiran 7. Silabus, Jaring Pemetaan, dan RPPTH………. 116 Lampiran 8. Gambar Media……….. 223

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang memiliki rohani dan

jasmani. Rohani pada manusia ditunjukkan oleh adanya psikis yang diketahui

dari tiga daya kemampuannya, yaitu daya cipta, rasa, dan karsa. Keberadaan

rohani dalam diri manusia selain ditandai oleh adanya tiga daya tadi juga

ditunjukkan oleh adanya kesadaran diri yang menjadi pusat komando dalam

diri manusia. Ketiga daya jiwa dalam diri manusia dapat diberdayakan dan

diintensifkan menjadi daya akal-budi, hati nurani, dan kehendak bebas.

Kekhasan manusia ini sekaligus mengandung tugas bagi setiap individu untuk

berkembang menjadi manusia yang utuh. Untuk mencapai kemanusiaan yang

utuh anak manusia memerlukan pendidikan (Adimassana, 2013:2). Ki Hadjar

Dewantara (dalam Adimassana, 2013:6) melihat pendidikan sebagai proses

membantu para siswa untuk dapat mengembangkan potensi alami-kodrati

yang mereka miliki, demi tercapainya kebahagiaan bagi dirinya dan bagi

masyarakat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata didik memiliki arti

memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan.

Sedangkan definisi pendidikan itu sendiri ialah suatu proses pengubahan

sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok tertentu dalam usaha

mendewasakan diri melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan

(24)

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhal mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan di Indonesia dikemas dan dirangkum berdasarkan

kurikulum yang berlaku yang diatur oleh pemerintah dan tertuang dalam UU.

UU No.20 tahun 2003 menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara

yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kemendikbud No.67 tahun 2013 menguraikan bahwa, “Kurikulum

2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 dirancang dengan

karakteristik untuk mengembangkan keseimbangan antara pengembangan

sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan

kemampuan intelektual dan psikomotorik siswa. Pada Sekolah Dasar,

Kurikulum 2013 diintegrasikan dalam pembelajaran tematik di mana

beberapa mata pelajaran terkait dipadukan dalam satu pembelajaran. Untuk

memperoleh hasil yang baik dalam pembelajaran, diperlukan perangkat

pembelajaran, serta media pembelajaran yang menarik, unik, dan

menyenangkan sehingga siswa dapat dengan mudah menerima dan

memahami materi pelajaran yang disampaikan”. Media pembelajaran

memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan kegiatan

(25)

penyampaian pelajaran menjadi tidak kaku, pembelajaran bisa lebih menarik,

pembelajaran menjadi lebih interaktif karena adanya partisipasi dan umpan

balik dari siswa, alokasi waktu pembelajaran menjadi lebih terkontrol, dan

juga kualitas hasil belajar dapat meningkat, menurut Kemp dan Dayton

(dalam Kustandi, 2011:23). Sebagai perantara, media pembelajaran harus

dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi

kebutuhan individu siswa, karena setiap siswa memiliki kemampuan yang

berbeda.

Menurut Arsyad (2010:2) media merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari proses belajar-mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan

pada umumnya, dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

Sedangkan, Angkowo (2007:11) mengemukakan bahwa, “Media adalah

segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan pesan dan juga

dapat merangsang pikiran, membangkitkan semangat, perhatian serta

kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran

pada diri siswa”. Sanaky (2013:65) mengatakan bahwa, “Media pembelajaran

yang dirancang oleh pendidik harus benar-benar terkait dengan materi pokok

pembelajaran yang hendak diajarkan kepada siswa, agar siswa dapat mengerti

arti dan maksud yang disampaikan pendidik melalui media pembelajaran

yang telah disediakan”.

Beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam kegiatan

pendidikan dan pengajaran dapat digolongkan menjadi media grafis, media

(26)

sebagai media pembelajaran. Tetapi terkadang pendidik masih kurang dalam

penggunaan media pembelajaran pada kegiatan belajar-mengajar di dalam

kelas maupun di luar kelas. Pendidik cenderung mengajar secara langsung

kepada siswa melalui penjelasan-penjelasan panjang, dan kemudian meminta

siswa untuk melakukan diskusi kelompok. Media pembelajaran yang

sebenarnya dapat membantu pendidik dan siswa dalam pembelajaran, malah

dianggap sulit dalam pembuatan medianya, karena kurangnnya bahan, waktu,

dan kreativitas guru dalam merancang media pembelajaran tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru SD

Kalasan 1 yang berinisial L.H sebagai wali kelas III pada hari Jumat, 26

September 2015 pukul 09:00 WIB, guru sudah memahami penerapan

pembelajaran tematik terpadu pada kelas bawah, khususnya pada kelas yang

diampuhnya. Seringkali dalam pembelajaran guru menggunakan media yang

membantu menunjang kegiatan pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.

Tetapi media pembelajaran yang digunakan masih sangat kurang dan terbatas,

karena hanya berpusat pada guru. Guru hanya mampu membuat media ICT

seperti Powerpoint dalam membantu menunjang kegiatan pembelajaran,

sedangkan media konvensional belum pernah digunakan sama sekali, karena

menurut guru sulit untuk merancang media konvensional berdasarkan materi

pembelajaran. Jika hendak menggunakan media ICT dengan jenis/model

lainnya terasa cukup sulit karena jumlah komputer yang terbatas.

Berkaitan dengan penggunaan media pada materi pokok yang

(27)

bahwa materi pokok yang sulit untuk dirancang media pembelajaran ialah

materi perkembangan teknologi. Materi teknologi ini terbagi dalam beberapa

bagian antara lain teknologi produksi, teknologi transportasi, dan teknologi

komunikasi. Ketiga materi ini dirasa sulit untuk dirancang media

pembelajaran, baik berupa media ICT maupun media konvensional, karena

terhambat oleh waktu, tempat dan kondisi lingkungan yang terbatas. Jika

diminta untuk memilih antara media konvensional dan media ICT pada

materi pokok perkembangan teknologi, guru lebih memilih untuk

menggunakan media ICT karena dianggap lebih mudah serta lebih

menghemat waktu dan biaya.

Berdasarkan masalah yang ditemukan melalui hasil wawancara, maka

peneliti mencoba memberi solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan

mengembangkan Media Pembelajaran Konvensional Timeline Timbul pada

Materi Pokok Teknologi Komunikasi dalam Sub tema Perkembangan

Teknologi Komunikasi untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar.

Peneliti memilih untuk mengembangkan media pembelajaran

konvensional pada materi pokok teknologi komunikasi, karena didasarkan

pada hasil wawancara dengan narasumber, dimana dalam paparannya

narasumber mengatakan masih mengalami kesulitan untuk mengembangkan

media konvensional sesuai dengan materi sebab jika menggunakan media

konvensional akan memakan waktu pekerjaan yang lebih banyak serta

(28)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pengembangan produk berupa media pembelajaran

konvensional Timeline Timbul pada materi pokok teknologi komunikasi

untuk siswa kelas III Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas produk pengembangan media pembelajaran

konvensional Timeline Timbul pada materi pokok teknologi komunikasi

untuk siswa kelas III Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan produk berupa

media pembelajaran konvensional Timeline Timbul pada materi pokok

teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.

2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur pengembangan media

pembelajaran konvensional Timeline Timbul pada materi pokok teknologi

(29)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian pengembangan ini diharpakan bermanfaat bagi:

1. Bagi mahasiswa

Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan

pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti sehingga semakin terampil

dalam merancang media pembelajaran konvensional Timeline Timbul

pada materi pokok teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah

Dasar.

2. Bagi Prodi PGSD

Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat menambah pustaka

Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan media

pembelajaran konvensional Timeline Timbul pada materi pokok teknologi

komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.

3. Bagi sekolah

Sebagai bahan tambahan referensi bagi sekolah dalam

mengembangkan media pembelajaran konvensional Timeline Timbul

pada materi pokok teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah

Dasar.

4. Bagi guru

Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu

alternatif dan referensi untuk mengembangkan media pembelajaran

konvensional Timeline Timbul pada materi pokok teknologi komunikasi

(30)

5. Bagi siswa

Media pembelajaran konvensional Timeline Timbul ini dapat

membantu siswa kelas III Sekolah Dasar dalam melaksanakan kegiatan

belajar-mengajar di kelas pada materi pokok teknologi komunikasi untuk

siswa kelas III Sekolah Dasar.

E. Batasan Istilah

Berikut ini peneliti akan menyajikan beberapa istilah umum yang

berkaitan dengan judul dari penelitian ini, diantaranya:

1. Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan alat untuk

membantu kegiatan pembelajaran, agar materi pembelajaran yang

disampaikan menjadi lebih jelas dan mudah dipahami oleh siswa sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

2. Media Pembelajaran Timeline Timbul adalah media pembelajaran

konvensional yang dibuat dengan cara membuat urutan waktu

perkembangan dari teknologi komunikasi yang digunakan oleh manusia

melalui gambar-gambar yang dimodifikasi dengan bentuk timbul agar

semakin hidup dan menarik perhatian siswa dalam belajar demi tercapai

tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan.

3. Teknologi komunikasi adalah proses dimana individu ataupun kelompok

tertentu dapat melakukan komunikasi (dalam hal mengirim dan menerima

(31)

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang akan dikembangkan oleh peneliti memiliki spesifikasi

sebagai berikut:

1. Media pembelajaran konvensional Timeline Timbul memuat materi

teknologi komunikasi dalam sub tema perkembangan teknologi

komunikasi.

2. Media pembelajaran konvensional Timeline Timbul dikembangkan

berdasarkan kebutuhan belajar siswa, agar siswa dapat memahami

bagaimana perkembangan teknologi komunikasi dari masa-kemasa.

a. Media pembelajaran konvensional Timeline Timbul dialasi dengan

papan/tripleks berbentuk segi empat dengan ukuran 70x70 cm, yang

dilengkapi dengan kaki yang berfungsi sebagai penyangga agar

papan persegi mudah diletakkan dimana saja dan dapat diangkat

dengan mudah.

b. Pada bagian atas papan yang berbentuk rata, ditempel berbagai alat

komunikasi dari masa-ke masa yang dikreasikan dengan tiang

penyangga agar mudah diamati dalam proses pembelajaran. Selain

itu, dilengkapi dengan anak panah dan label tahun untuk

menunjukkan garis waktu perkembangkan dari alat-alat komunikasi

tersebut. Papan timeline juga dilengkapi dengan label informasi dari

setiap alat komunikasi yang dapat memudahkan siswa untuk

(32)

c. Setiap gambar alat komunikasi ditempel menggunakan karton yang

dibuat menyerupai kotak persegi dan dilapisi dengan plastik bening

agar lebih menarik dan terjaga keawetannya. Gambar alat-alat

komunikasi ditempel pada bagian depan dan belakang kotak karton,

sedangkan pada bagian pinggir dihiasi gambar pola dekoratif dari

beberapa daerah, agar tampilan kotak menjadi lebih menarik.

d. Gambar pola dekoratif tidak hanya dijadikan sebagai hiasan untuk

memperindah kotak alat komunikasi, tetapi juga dapat menunjang

kebutuhan belaajr siswa, dimana siswa dapat mengenal dan

mengetahui berbagai pola hias dekoratif dari beberapa daerah di

Indonesia, yang kemudian dapat dijadikan contoh untuk membuat

pola dekoratif berdasarkan pemaparan materi demi memenuhi tujuan

belajar siswa itu sendiri.

3. Media pembelajaran konvensional Timeline Timbul sudah memenuhi

standar atau kriteria dari pemilihan media yang akan digunakan dalam

kegiatan pembelajaran, diantaranya:

a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip,

atau generalisasi.

c. Guru terampil menggunakannya.

d. Pengelompokan sasaran.

(33)

4. Adapun media pembelajaran Timeline Timbul ini dirancang berdasarkan

beberapa aspek yang dijadikan sebagai instrumen validasi, diantaranya:

a. Media Timeline Timbul ini memiliki tampilan yang menarik.

b. Memiliki bentuk yang menarik.

c. Pemilihan warnanya dapat menarik perhatian siswa untuk belajar.

d. Sesuai dengan karakteristik siswa kelas III SD.

e. Memiliki keterkaitan dengan materi pembelajaran.

f. Sesuai dengan tujuan pembelajaran.

g. Relevan dengan tujuan pembelajaran.

h. Konkrit untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

i. Efektif untuk siswa kelompok kecil.

j. Tahan lama.

k. Bisa dibawah ke manapun.

(34)

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian

Secara harafiah, media dapat diartikan sebagai suatu pengantar

atau perantara. Kata media yang merupakan bentuk jamak dari kata

„medium‟ berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang berarti

„tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟ sehingga dapat dikatakan media

yaitu wahana pengantar informasi belajar (Djamarah & Zain,

2006:120). Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Kustandi,

2011:7). Gerlach dan Ely (1971) dalam Kustandi (2011:7)

mengatakan, apabila dipahami secara garis besar, maka media adalah

manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau

sikap. Selanjutnya, Raharjo (1989) dalam Kustandi (2011:7)

mengemukakan media sebagai wadah dari pesan yang oleh sumbernya

ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.

Menurut Bovee (1997) dalam Sanaky (2013:3), “media adalah sebuah

alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan”. Sedangkan menurut Briggs (1970) dalam Sanaky (2013:4), “media adalah segala

(35)

pembelajar untuk belajar”. Sanaky (2013:4) menjelaskan bahwa,

media adalah alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai

perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas

dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kustandi (2011:9)

menyimpulkan, “media pembelajaran adalah alat yang dapat

membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas

makna yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan

pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna”. Menurut Hanafiah

dan Suhana (2009:59) “media pembelajaran merupakan segala bentuk

perangsang dan alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa

belajar secara cepat, tepat, mudah, benar dan tidak terjadinya

verbalisme”. Media pembelajaran yang dimaksud dapat berupa media

pendengaran (audio), penglihatan (visual), maupun keduanya atau

yang sering disebut audio-visual.

Selanjutnya, secara lebih khusus Angkowo (2007:11) mejelaskan

bahwa, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang

pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan

siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada

diri siswa. Selain itu, Arsyad (2010:2-3) menyimpulkan bahwa, media

pembelajaran adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses

belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya

(36)

Berdasarkan uraian dari para ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

dijadikan alat untuk membantu kegiatan pembelajaran, agar materi

pembelajaran yang disampaikan menjadi lebih jelas dan mudah

dipahami oleh siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai

dengan maksimal.

b. Jenis Media Pembelajaran

Ada berbagai media yang dapat digunakan dalam kegiatan

pembelajaran. Sanaky (2013:57) menjelaskan beberapa media yang

sering digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain:

1) Media cetak

Media cetak adalah jenis media yang paling banyak digunakan

dalam proses belajar. Jenis media ini memiliki bentuk yang

bervariasi, mulai dari buku, brosur, leaflet, studi guide, jurnal dan

majalah ilmiah. Penggunaan media cetak dalam proses

pembelajaran dapat dikombinasikan dengan jenis media lainnya.

Pada umumnya media ini digunakan sebagai informasi utama atau

bahan suplemen informasi terhadap penggunaan media lain.

2) Media pameran

Media pameran merupakan jenis media yang memiliki bentuk

dua atau tiga dimensi. Informasi yang dapat dipamerkan dalam

(37)

reproduksi atau tiruan dari benda-benda asli. Media yang dapat

diklasifikasikan ke dalam jenis media pameran yaitu poster, grafis

(graphic materials), realia, dan model.

3) Media yang diproyeksikan

Media yang diproyeksikan juga memiliki bentuk fisik yang

bervariasi, yaitu overhead transparansi, slide suara, dan film strip.

4) Media rekaman audio

Rekaman audio merupakan jenis media yang sangat tepat

digunakan dalam pembelajaran bahasa asing dan latihan-latihan

yang bersifat verbal.

5) Video dan VCD

Gambar bergerak yang diserta unsur suara, dapat ditayangkan

melalui media video dan video compact disk (VCD). Sama seperti

media audio, program video yang disiarkan sering digunakan oleh

lembaga pendidikan jarak jauh sebagai sarana penyampaian materi

pembelajaran.

6) Komputer

Pembelajaran dengan menggunakan komputer dan internet

sebagai wadah penyebaran informasi menjadi lebih menarik.

Karena pembelajaran dengan komputer akan memberikan motivasi

dan kreativitas yang lebih tinggi bagi pembelajar. Komputer juga

selalu dikaitkan dengan kesenangan, hobi, dan permainan untuk

[image:37.595.86.514.219.622.2]
(38)

Menurut Djamarah dan Zain (2006:124-125) dilihat dari jenisnya,

media dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:

1) Media Auditif adalah media yang hanya menggunakan suara atau

mengandalkan kemampuan suara saja. Contoh media auditif

tersebut antara lain radio, kaset recorder, piringan hitam, rekaman

suara. Kelemahan media ini yaitu tidak dapat dipergunakan pada

siswa yang menderita kelainan pendengaran seperti tuli dan

lainnya.

2) Media Visual adalah media yang lebih mengandalkan kemampuan

penglihatan. Beberapa cara yang dilakukan dalam media visual,

antara lain gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides

(film bingkai foto, gambar, lukisan dan cetakan). Selain itu, media

visual juga dapat menampilkan gambar atau simbol yang bergerak

seperti film kartun.

3) Media Audio-Visual merupakan gabungan antara media auditif dan

media visual, sehingga media audio-visual menjadi media yang

memiliki dua unsur yaitu suara dan juga gambar. Media

audio-visual dibagi lagi ke dalam dua jenis, yakni audio-audio-visual diam yang

menampilkan suara dengan gambar tak bergerak seperti film

rangkai suara dan cetak suara, serta audio-visual gerak yang

menampilkan gambar bergerak disertai suara seperti film bersuara

(39)

Harjanto (2006:237-238) mengidentifikasi beberapa jenis media

pendidikan yang biasa digunakan dalam proses pengajaran, antara lain

sebagai berikut:

1) Media grafis atau lebih dikenal dengan media dua dimensi adalah

media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Contoh media

grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,

kartun, komik dan lain-lain.

2) Media tiga dimensi merupakan media dalam bentuk model, seperti

padat (solid model), model penampang, model susun, model kerja,

mock up, diorama dan lain-lain.

3) Media proyeksi adalah media yang memanfaatkan alat proyeksi

seperti slide, filmstrip, film, penggunaan OHP dan lain-lan.

4) Penggunaan lingkungan sebagai media pendidikan, yakni

memanfaatkan segala aspek yang ada di lingkungan sebagai alat

dalam belajar.

Media yang dikembangkan oleh peneliti merupakan jenis media

tiga dimensi dan visual yakni Timeline Timbul yang merupakan

media pembelajaran yang dirancang untuk mengurutkan gambar

berdasarkan waktu dan memuat deskripsi. Timeline Timbul ini

dimodifikasi untuk memudahkan siswa dalam mengenal alat-alat

(40)

c. Manfaat Media

Sanaky (2013:5) menjabarkan manfaat media pembelajaran,

sebagai berikut:

1) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih

dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai

tujuan pengajaran dengan baik.

3) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar,

pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.

4) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak

hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga

aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan,

mendemonstrasikan, dan lain-lain.

d. Fungsi Media

Menurut Djamarah & Zain (2006:121-123) media memiliki dua

fungsi utama, yakni:

1) Media sebagai alat bantu pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar, seringkali siswa merasa bosan

terutama pada materi-materi yang dianggapnya sukar. Oleh karena

(41)

penyalur materi tetapi juga memudahkan siswa untuk memahami

materi sekaligus meningkatkan minat siswa dalam proses belajar

mengajar. Media membantu guru dalam menyampaikan materi

pada siswa secara lebih baik sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

2) Media sebagai sumber belajar

Siswa belajar untuk memperoleh pengetahuan beserta

nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dalam belajar, siswa

memerlukan sumber belajar yang menjadi referensinya dan yang

dikenal selama ini sebagai sumber belajar siswa adalah guru.

Namun, dengan hadirnya media maka bertambah sumber belajar

siswa. Media dapat menjadi sumber belajar bagi siswa, karena

media dapat memberikan pemahaman secara nyata/kontekstual.

Siswa dapat belajar melalui media-media yang memang dibuat

untuk mendukung proses pembelajaran.

Levie dan Lentz (1982) dalam Kustandi (2011:21-22)

mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, antara lain sebagai

berikut:

1) Fungsi atensi untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa agar

berkonsentrasi pada isi pelajaran.

(42)

3) Fungsi kognitif dimana media dapat memperlancar pencapaian

tujuan untuk memahami dan mengingat informasi.

4) Fungsi kompensatoris untuk mengorganisasikan informasi dan

mengingatnya kembali.

Adapun fungsi dari media pembelajaran konvensional Timeline

Timbul yang dikembangkan oleh peneliti khususnya pada materi

pokok tentang teknologi komunikasi, di mana media pembelajaran ini

dapat berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran dan sekaligus sebagai

sumber belajar. Selain itu juga, memiliki fungsi atensi yaitu dapat

menarik dan mengarahkan perhatian siswa agar konsentrasi pada isi

pelajaran, fungsi afektif yang dapat memberikan kenikmatan pada

siswa untuk belajar, dan fungsi kognitif yang dapat membantu siswa

untuk memahami materi pelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran

itu sendiri.

e. Ciri-Ciri Media

Ada tiga ciri media yang menjadi alasan mengapa media perlu

digunakan dalam kegiatan pembelajaran, menurut Gerlach dan Ely

(1971) dalam Kustandi & Sutjipto (2011:13-15). Berikut

(43)

1) Ciri fiksatif

Ciri fiksatif merupakan kemampuan media untuk merekam,

menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau

objek. Media dapat merekam, menyimpan dan menampilkan

kembali suatu objek maupun peristiwa kapan saja.

2) Ciri manipulatif

Ciri manipulatif merupakan kemampuan yang membuat media

dapat melakukan transformasi suatu kejadian. Kejadian atau

peristiwa yang memakan waktu lama, dapat disajikan/ditampilkan

dalam waktu yang singkat. Contohnya adalah metamorfosis

kupu-kupu, dapat disajikan dalam waktu yang lebih singkat

menggunakan gambar atau rekaman video.

3) Ciri distributif

Ciri ini merupakan suatu ciri yang memungkinkan sebuah

kejadian atau objek dapat dipindah tanpa terbatas ruang dan waktu

dengan adanya ciri distributif. Selain itu juga dapat digunakan

secara berulang-ulang.

Angkowo (2007:11) menjelaskan bahwa, ciri-ciri media dapat

dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan pada

indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan

pengecapan. Maka, secara umum ciri-ciri media pembelajaran adalah

(44)

paca indera. Di samping itu, ciri-ciri media juga dapat dilihat menurut

harganya, lingkup sasarannya, dan control oleh pemakai.

Berdasarkan paparan di atas, maka dapat diketahui bahwa media

pembelajaran konvensional Timeline Timbul yang dikembangkan oleh

peneliti berkaitan dengan materi pokok teknologi komunikasi

memiliki ciri manipulatif, di mana media ini dikembangkan dengan

membuat urutan perkembangan alat-alat teknologi komunikasi dari

masa-ke masa yang dapat disajikan dalam waktu yang lebih singkat

dengan menggunakan gambar yang berbentuk tiga dimensi.

f. Kriteria Pemilihan Media

Menurut Arsyad (2014:74-75), kriteria pemilihan media

bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem

instruksional secara keseluruhan. Oleh karena itu, Arsyad

mengemukakan beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam

memilih media sebagai berikut.

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan

tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum

mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua hingga tiga

ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor.

2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,

(45)

dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental

siswa. Hal ini diperlukan agar media dapat membantu proses

pembelajaran secara efektif.

3) Praktis, luwes, dan bertahan. Kriteria ini menuntun para guru untuk

memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat

sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di

mana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di

sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana.

4) Guru terampil menggunakannya. Apapun media itu, guru harus

mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran nilai dan

manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya.

Ini merupakan salah satu kriteria utama dalam pemilihan media.

5) Pengelompokan sasaran. Ada media yang tepat untuk jenis

kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil dan

perorangan.

6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf

[image:45.595.85.517.232.631.2]

harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual atau

gambar harus jelas, dan lain-lain.

Sedangkan, menurut Wilkinson dalam Angkowo (2007:14-15)

ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media

(46)

1) Tujuan

Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran

yang dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan adalah kriteria yang

paling pokok, sedangkan tujuan pembelajaran lain merupakan

kelengkapan dari kriteria utama ini.

2) Ketepatgunaan

Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang

penting dari benda, maka gambar dan bagan pada slide dapat

digunakan. Apabila yang dipelajari adalah aspek-aspek yang

menyangkut gerak, maka media film atau video akan lebih tepat.

Penggunaan bahan-bahan yang bervariasi menghasilkan dan

meningkatkan pencapaian akademik.

3) Keadaan siswa

Media akan lebih efektif digunakan apabila tidak tergantung

dari beda interindividual antar siswa. Misalnya kalau siswa

tergolong tipe auditif/ visual maka siswa yang tergolong auditif

dapat belajar dengan media visual dan siswa yang visual dapat

belajar dengan menggunakan media auditif.

4) Ketersediaan

Media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut

harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa

(47)

5) Biaya

Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan

media, hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil yang akan

dicapai.

Adapun kriteria dari media konvensional Timeline Timbul yang

dikembangkan oleh peneliti berkaitan dengan materi pokok teknologi

komunikasi, yaitu media ini memiliki tampilan, bentuk dan warna

yang menarik, sesuai dengan karakteristik siswa, memiliki keterkaitan

dengan materi pelajaran, dapat membantu guru dan siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran, relevan dengan tujuan pembelajaran,

konkrit untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran, efektif untuk

siswa kelompok kecil, tahan lama, dapat dibawah ke manapun, serta

dapat digunakan berulang kali.

2. Media Timeline Timbul

a. Pengertian media timeline timbul

Media timeline timbul adalah media pembelajaran konvensional

yang dibuat dengan cara membuat urutan waktu perkembangan dari

teknologi komunikasi yang digunakan oleh manusia melalui

gambar-gambar yang dimodifikasi dengan bentuk timbul agar semakin hidup

dan menarik perhatian siswa dalam belajar demi tercapai tujuan

[image:47.595.88.513.242.628.2]
(48)

Media ini dikreasikan untuk membantu peserta didik dalam

memahami suatu materi pokok tertentu yakni materi teknologi

komunikasi yang terdapat dalam subtema perkembangan teknologi

komunikasi. Media ini tidak hanya mencakup materi pokok terkait saja

tetapi juga dikombinasikan dengan beberapa muatan pelajaran lain

dalam satu subtema, sehingga diharapkan bagi para siswa yang ingin

belajar dengan mudah, dapat menggunakan media timeline timbul ini

untuk memudahkan proses belajar dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran.

b. Bahan untuk membuat

Alat dan bahan yang digunakan untuk media timeline timbul

adalah alat dan bahan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar

tempat tinggal. Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk membuat

media timeline timbul, diantaranya:

1) Papan yang cukup tebal sekitar 3-5 mm dengan ukuran 70 x 70 cm

yang digunakan sebagai alas.

2) 2 buah balok panjang berukuran 70 cm yang dipasang pada bagian

bawah papan yang berfungsi sebagai kaki/penyangga.

3) Tiang kecil yang terbuat dari kayu berjumlah 7 sebagai penyangga

untuk meletakkan alat komunikasi sesuai urutannya.

4) Kertas karton berukuran 40 mm sebanyak 3 yang digunakan untuk

(49)

utnuk membuat label tahun serta label informasi dari setiap alat

komunikasi.

5) Kertas Hvs yang memuat gambar alat-alat komunikasi dan anak

panah yang berfungsi sebagai jalur garis waktu dari setiap alat

komunikasi.

6) Plastik Laminatting untuk mengawetkan anak panah agar lebih

tahan lama.

7) Pastik bening sebagai sampul untuk melindungi gambar alat

komunikasi serta label tahun dan informasi, sehingga awet dan

tahan lama.

8) Perekat hitam untuk merekatkan kotak alat komunikasi pada tiang

penyangga agar mudah dibongkar pasang sesuai kebutuhan.

9) Lem untuk menempel label tahun dan informasi serta anak panah

pada papan.

10) Cat berwarna biru, hijau, dan coklat untuk membuat warna pada

papan agar semakin indah dan menarik.

c. Cara menggunakan

Media konvensional timeline timbul dirancang dengan

sedemikian rupa dalam bentuk yang menarik dan strategis agar dapat

digunakan, khususnya oleh guru dan siswa di kelas III Sekolah Dasar.

Adapun cara penggunaan dari media timeline timbul ini ialah, sebagai

(50)

1) Papan beserta kotak alat komunikasi dan tiang penyangga

diletakkan secara terpisah dan dilengkapi dengan perekat yang

mudah dibongkar pasang. Bagi guru maupun siswa yang hendak

menggunakan media timeline timbul ini dapat meletakkan papan

timeline timbul di atas meja/di lantai.

2) Pasang tiang penyangga pada setiap perekat yang telah tersedia

pada papan berdasarkan urutannya.

3) Jika semua tiang sudah terpasang, selanjutnya pasang kotak alat

komunikasi pada tiang penyangga yang telah diberi perekat.

4) Kotak alat komunikasi dapat dibongkar pasang sesuai kebutuhan

guru atau siswa. Misalnya, setelah memberikan penjelasan sambil

siswa mengamati papan timeline timbul, guru melepas semua kotak

alat komunikasi beserta dengan tiang penyangga, dan meminta

siswa untuk memasangkan alat komunikasi berdasarkan tahun

perkembangannya. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam menanggapi materi pelajaran terkait.

5) Papan timeline timbul tidak hanya memuat materi pokok teknologi

komunikasi, tetapi juga memiliki kaitan dengan materi pokok pada

muatan lainnya pada satu subtema, sehingga memudahkan guru

untuk menjelaskan kepada siswa, dan siswa juga dapat lebih mudah

menanggapi setiap pelajaran.

6) Jika media sudah selesai digunakan, maka dapat dilepaskan

(51)

dan tiang penyangga dan disimpan pada tempat yang baik agar

tetap awet dan bertahan lama.

7) Untuk memudahkan dalam membawa papan timeline timbul, maka

dapat memegang pada kaki papan yang ada pada bagian bawah.

d. Kekuatan dan kelemahan

Media timeline timbul ini memiliki kelebihan dan kekurangan,

sama halnya dengan media-media lainnya.

1) Kekuatan

Adapun kekuatan atau kelebihan dari media timeline timbul,

antara lain:

a) Media ini dapat dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan

pendidik dan peserta didik.

b) Memiliki tampilan, bentuk, dan warna yang menarik perhatian

siswa untuk belajar.

c) Dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

d) Memiliki keterkaitan dengan setiap materi pelajaran dalam

satu subtema.

e) Konkrit untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran, karena

didasarkan pada fakta.

(52)

2) Kelemahan

Adapun kelemahan atau kekurangan dari media timeline

timbul, antara lain:

a) Kurang praktis, karena sulit dibawa ke manapun sebab

ukurannya yang terlalu besar.

b) Tidak bertahan lama, sebab ada beberapa bagian dari media

timeline timbul yang mudah terlepas dikarenakan

menggunakan perekat/lem yang tidak tahan lama.

3. Sub tema

Dalam kurikulum 2013, sub tema diartikan sebagai penjabaran atau

pengelompokan ke dalam sub-sub dari tema atau pokok umum

permasalahan yang akan dibahas dalam suatu pembelajaran. Dalam setiap

semester, tema dibagi ke dalam empat sub tema, yang kemudian akan

dibagi lagi ke dalam inti yang paling kecil. Berkaitan dengan masalah dari

loparon penelitian yang dibahas, peneliti memilih sub tema 2 tentang

perkembangan teknologi komunikasi. Peneliti sengaja memilih sub tema

ini, karena disesuaikan dengan hasil wawancara yang peneliti peroleh dari

narasumber terpercaya berkaitan dengan materi yang sulit untuk

dikembangkan media pembelajaran. Dari sub tema ini, peneliti akan

(53)

4. Materi Pokok

Materi pokok ialah pokok/ inti dari suatu bahasan atau masalah yang

akan dipelajari dalam suatu pembelajaran tertentu. Materi pokok selalu

dikaitkan dengan SK/ KI dan KD serta indikator yang akan dipelajari

selama satu pertemuan. Berkaitan dengan masalah yang dibahas peneliti

dalam penelitian ini, peneliti memilih materi pokok teknologi komunikasi,

alasannya karena materi ini masih dianggap sulit untuk dipelajari oleh

siswa karena media pembelajan yang kurang memadai, sehingga sangat

cocok untuk diangkat sebagai pokok pembahasan dalam laporan

penelitian ini. Dari materi pokok ini, peneliti akan mengembangkan media

pembelajaran konvensional Timeline Timbul.

5. Teknologi Komunikasi

a. Pengertian Teknologi Komunikasi

Teknologi Komunikasi merupakan proses individu mengirim

rangsangan (stimulus) yang biasanya dalam bentuk verbal untuk

mengubah tingkah laku orang lain, menurut Hovland dalam Uno

(2010:57). Selain Hovland, ada juga ahli New Comb yang

mengemukakan pendapatnya bahwa teknologi komunikasi adalah

adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif

dari sumber kepada penerima.

Selanjutnya, Uno (2010:57) menjelaskan bahwa, “Teknologi

(54)

sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang

memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan

saling tukar-menukar informasi dengan individu-individu lainnya”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat peneliti simpulkan

bahwa teknologi komunikasi adalah proses dimana individu ataupun

kelompok tertentu dapat melakukan komunikasi (dalam hal mengirim

dan menerima informasi) dengan lebih mudah.

b. Manfaat Teknologi Komunikasi

Sanjaya (2012:88) menjelaskan bahwa, telekomunikasi

merupakan suatu alat yang bisa igunakan untuk berkomunikasi

dengan orang lain. Beliau juga menegaskan bahwa pada masa

sekarang ini manusia dihadapkan oleh kemajuan zaman yang bergerak

sangat pesat dan beragam dengan segala alat-alat telekomunikasi yang

super canggih. Manusia membutuhkan komunikasi, sehingga

teknologi komunikasi dirancang sedemikian rupa agar memudahkan

untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Adanya teknologi informasi

yang merupakan sarana komunikasi modern, memudahkan manusia

untuk berkomunikasi dengan siapapun. Komunikasi dapat dilakukan

dengan telepon, telepon genggam (Handphone), atau bahkan dengan

internet. Telekomunikasi yang hampir tanpa batas ruang dan waktu,

(55)

dunia serta memudahkan untuk membangun komunikasi dengan

semua orang diseluruh dunia.

Di samping itu, ada pula pendapat dari Uno (2010:59) yang

menjelaskan bahwa, Perkembangan telekomunikasi telah

membuktikan bahwa semua mampu memberikan kemudahan kepada

manusia dalam memperoleh informasi, bekomunikasi, ataupun

menunjang kelancaran aktivitas manusia. Masyarakat semakin mudah

memecahkan kesulitan-kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya. Ada

beberapa manfaat dari teknologi komunikasi, antara lain:

1) Adanya perpustakaan online

Perpustakaan online adalah perpustakaan digital yang

ditempatkan di internet. perpustakaan online memungkinkan

mahasiswa dapat mengakses sumber-sumber ilmu pengetahuan.

2) Dapat melakukan diskusi secara online

Diskusi yang dilakukan secara live (langsung) di internet yang

memungkinkan para mahasiswa dapat berdiskusi, bertukar pikiran

tanpa harus berkumpul disuatu tempat.

3) Memperoleh berbagai hasil penelitian

Melalui internet hasil penelitian seseorang dapat di

(56)

c. Peran Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi berkembang cepat dengan meningkatnya

perkembangan teknologi elektronika, sistem transmisi, dan sistem

modulasi, sehingga suatu informasi dapat disampaikan dengan cepat

dan tepat. Uno (2010:60-64) menguraikan beberapa peran dari

teknologi komunikasi dalam keberlangsungan hidup manusia,

diantaranya:

1) Peran teknologi komunikasi dalam keluarga

Beberapa elemen penting mengenai komunikasi dalam

keluarga adalah mengenai bagaimana komunikasi itu dapat tetap

berjalan meskipun berada di tempat yang berbeda. Untuk itulah

diciptakan sebuah alat yang dapat membantu keluarga untuk tetap

berkomunikasi. Melalui alat komunikasi tersebut suatu keluarga

dapat tetap menjalin hubungan yang erat melalui kegiatan

berkomunikasi.

2) Peran teknologi komunikasi dalam bidang pendidikan

Dalam dunia pendidikan, peranan teknologi komunikasi sangat

dirasakan baik oleh para pengajar maupun oleh pelajar. Dengan

teknologi komputer dan internet, para pelajar tidak hanya dapat

belajar di dalam kelas. Mereka dapat belajar di mana pun karena

hampir semua materi pelajaran dapat diperoleh melalui CD,

PowerPoint dari para pengajar, atau langsung diakses melalui

(57)

perpustakaan elektronik (e-library) dan buku elektronik (e-book)

yang dapat membantu para pelajar dalam menyelesaikan

tugas-tugas mereka dan yang terpenting adalah semakin membuka

wawasan mereka.

3) Peran teknologi komunikasi dalam bidang pekerjaan

Dalam dunia kerja, khususnya pada wilayah perkantoran,

rata-rata sudah memiliki komputer. Komputer banyak digunakan di

kantor-kantor untuk membantu pekerjaan administrasi. Pembuatan

surat-surat yang dahulu menggunakan mesin ketik manual kini

digantikan oleh komputer. Di samping hasilnya lebih rapi dan dapat

dikoreksi sebelum dicetak, surat juga dapat disimpan dalam bentuk

dokumen elektronik. Apabila suatu saat diperlukan kembali maka

dokumen atau file tersebut dapat digunakan kembali.

4) Peran teknologi komunikasi dalam bidang bisnis dan perbankan

Peranan teknologi komunikasi dalam bidang bisnis dan

perbankan sangat besar karena tujuan dari bisnis dan perbankan

adalah untuk mencari keuntungan yang diperoleh dari hasil

transaksi, baik barang maupun jasa. Dalam dunia perbankan, selain

untuk menjalankan kegiatan-kegiatan rutin kantor, sistem komputer

dapat membantu pelayanan terhadap para nasabah dengan baik.

Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan secara aman dan

(58)

5) Peran teknologi komunikasi dalam bidang kedokteran

Pada bidang kedokteran, komputer banyak digunakan untuk

membantu para dokter dalam berbagai hal, misalnya memeriksa,

mendiagnosa, dan menentukan penyakit pasien dengan

memasukkan data-data keluhan pasien ke dalam sistem komputer,

menentukan jenis terapi dan pengobatan berdasarkan informasi dari

sistem komputer, mempercepat proses uji laboratorium pasien,

memantau kondisi pasien, dan lain sebagainya.

d. Perkembangan Teknologi Komunikasi

Uno (2010:47) mengemukakan bahwa, pada masa sekarang

perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat dan maju. Jika

dulu pada abad ke-17 masih menggunakan merpati pos atau

surat-menyurat secara fisik, namun pada abad ke-20 ini kita sudah bisa

menikmati komunikasi yang dipengaruhi oleh teknologi. Pada awal

abad ke-20 muncul alat komunikasi seperti telepon rumah, radio, fax,

dan beberapa alat komunikasi lainnya. Dan seiring dengan

perkembangan zaman, beberapa alat komunikasi mulai mengalami

perkembangan pula, seperti telepon rumah yang pada masa sekarang

mulai banyak ditinggalkan, karena sudah banyak orang yang beralih

ke telepon genggam atau Handphone.

Dengan diiringi perkembangan teknologi informasi, teknologi

(59)

muncul istilah seperti teknologi komunikasi Cyber yang

memungkinkan kita dapat menggunakan teknologi komunikasi baru

lagi. Contoh teknologi komunikasi yang menggunakan teknologi

Cyber atau internet adalah e-mail, chatting, dan lain sebagainya.

6. Penggunaan Media Pembelajaran pada Materi Pokok Teknologi

Komunikasi

Uno (2010:122) menjelaskan bahwa, media dalam pembelajaran

merupakan segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk

menyampaikan informasi dari sumber kepada peserta didik. Dijelaskan

lebih lanjut bahwa tujuan dari media pembelajaran itu sendiri ialah

merangsang peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain

digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga

dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan

pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi.

Kemp (1985) dalam Uno (2010:124) menjelaskan bahwa, media

pembelajaran memil

Gambar

Tabel 3.2. Panduan Wawancara Analisis Kebutuhan……………………            53
Gambar 4.1. Papan Timeline dan Pagar Hias……………………………..          87
Gambar bergerak yang diserta unsur suara, dapat ditayangkan
gambar harus jelas, dan lain-lain.
+7

Referensi

Dokumen terkait

memiliki rata-rata yang cukup tinggi dan didukung dengan jawaban mahasiswa pada locus of control yang memiliki rata-rata cukup tinggi sehingga financial management

Menambahkan suara untuk backsound, tambah layer baru, beri nama “suara”, drag suara pada panel library (yang sebelumnya telah diimpor dengan cara seperti langkah

Apabila pada saat pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data maka perusahaan tersebut akan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan jika

seluruh modul control dalam unit kontrol proses

loud sound produced by the instruments. The "byarrr" effect produced by the Gong Kebyar frequently awaken the audiences from their sleep. When considering the

menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan regresi berganda.. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) terdapat pengaruh positif dan signifikan

oooo This research pervades with the report of the sources and uses of working capital regarding to the financial statement of PT Semen Padang in 2010-2011.

Verhaar merumuskan bidang-bidang dasar linguistik yang menyangkut struktur dasar tertentu dalam berbagai bagian: struktur bunyi dan bahasa (fonetik dan fonologi), struktur