• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM TEKSTUR . docx (Halaman 30-37)

Tanah merupakan sesuatu unsur yang utama untuk melangsungkan kehidupan manusia. Tanah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena tanah merupakan tempat manusia beraktivitas untuk mempertahankan hidupnya (Elvi, 2015).

Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut. Sementara tanah menurut Terzaghi yaitu “tanah terdiri dari butiran-butiran hasil pelapukan massa batuan massive, dimana ukuran tiap butirnya dapat sebesar kerikil-pasir-lanau-lempung dan kontak antar butir tidak tersementasi termasuk bahan organik.

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah mengalami proses lanjut, karena perubahan alami dibawah pengaruh air, udara, dan macam - macam organisme baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat perubahan terlihat pada komposisi, struktur dan warna hasil pelapukan.

Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alam.

Tanah (soil) menurut teknik sipil dapat didefinisikan sebagai sisa atau produk yang dibawa dari pelapukan batuan dalam proses geologi yang dapat digali tanpa peledakan dan dapat ditembus dengan peralatan pengambilan contoh (sampling) pada saat pemboran.

Tekstur tanah sangat mempengaruhi kemampuan tanah dalam memegang air. Tanah bertekstur liat memiliki kemampuan yang lebih besar dalam memegang air daripada tanah bertekstur pasir hal ini terkait dengan luas permukaan adsorptifnya. Semakin halus teksturnya akan semakin besar kapasitas menyimpan airnya (Haridjaja, 2013).

Definisi tekstur tanah menurut USDA adalah perbandingan relative antar partikel tanah yang terdiri atas fraksi lempung, debu, dan pasir. Tekstur tanah bersifat peramanen/ tidak mudah diubah dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap sifat tanah yang lain seerti struktur, konsistensi, kelengasan tanah, permeabilitas tanan, run off, daya infiltrasi, dll. (Susanto, 2005). Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa tekstur tanah merupakan suatu perbandingan komponen yang menyusun tanah. Komponen tersebut terdiri dari tiga bahan utama, yaitu lempung, debu dan pasir. Tekstur tanah berkaitan dengan kemampuan tanah untuk menahan air dan juga reaksi kimia tanah. Tanah-tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang kecil sehingga sulit untuk menahan air maupun unsur hara. Tanah-tanah yang bertekstur lempung mempunyai luas permukaan yang besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah yang bertekstur kasar. Dengan kata lain tekstur tanah mengacu pada kehalusan atau kekasaran tanah. Berdasarkan teori, untuk mengetahui tekstur tanah dapat dilakukan dengan mengambil sampel tanah dan diteliti di laboratorium atau dengan cara manual yakni test menggunakan jari tangan. Namun pada cara kedua, keakuratan hasil ditentukan dari pengalaman dan kemampuan dari penguji. Tanah adalah lapisan terluar kulit bumi dan merupakan lapisan terpenting untuk bertani. Dalam meneliti dan memonitor keadaan tanah ada berbagai faktor yang harus diperhatikan karena faktor-faktor tersebut akan memberikan banyak informasi.

Ada beberapa komponen penyusun tanah. Jika ditinjau dari bentuknya, komponen tanah dibagi menjadi tiga wujud yaitu padat, cair dan gas. Wujud padat berupa komponen organik dan bahan mineral lain, bahan cair berupa air tanah, sedangkan bahan gas berupa udara yang terkandung dalam tanah. Bahan mineral

yang terkandung dalam tanah adalah pasir, lempeng dan amorf sedangkan bahan organik yang terkandung dalam tanah adalah adalah berupa hasil pelapukan baik flora maupun fauna. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Sutanto (2005) bahwa bahan organik tanah adalah tersusun dari fauna dan flora tanah, perakaran tanaman, serta hasil dekomposisi/peruraian sisa vegetasi atau hewan sebagai hasil kegiatan mikroorganisme sehingga selalu terjadi alihrupa komponen tanah.

Peranan bahan organik yang ada di dalam tanah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas tanah tersebut. Bahan organik yang ada di dalam tanah mengandung beberapa unsur yang menjadikan tanah lebih berkualitas dan subur. Beberapa unsur yang terkandung dalam tanah adalah unsur N, P dan S. Bahan organik dalam tanah terstabilkan oleh berbagai proses yang kompleks yang menghalangi dekomposisi termasuk selain karena kualitas senyawa organik, kondisi tanahjuga kondisi biologis mikroorganisme.

Berbagai macam tanah memiliki tekstur yang berbeda-beda. Hal tersebut mempengaruhi kualitas kesuburan tanah. Tanah yang memiliki ketercukupan air akan cenderung memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan tanah yang tidak memiliki kandungan air tanah yang cukup. Hal ini dapat dimisalkan dengan tanah lembut yang memiliki struktur sedikit pori dan tanah yang memiliki kandungan mineral banyak yang cenderung memiliki lebih banyak pori. Tanah yang memiliki sedikit pori akan menyulitkan air untuk meresap ke dalam tanah tersebut sehingga kandungan air dalam tanah menjadi sedikit. Tanah bermineral yang memiliki pori yang lebih banyak akan menyebabkan air mudh masuk dan akhirnya ketersediaan air di dalam tanh tercukupi. Tanah di daerah pantai yang cenderung bertekstur kasar memiliki kandungan air yang sedikit karena pasir memiliki daya ikat kecil terhadap tanah. Dalam tanah pasir bahan organic yang terkandung relative sedikit. Kesuburan tanah dipengaruhi oleh bahan organic. Karena pada dasarnya unsur hara dalam tanah brasal dari bahan organic tanah. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Supriyadi (2008) bahwa dalam kaitannya dengan unsur hara pada dasarnya bahan organic tanah mengandung unsur hara yang lengkap, hanya kadarnya tergantung pada kandungan hara dari sumber bahan organiknya.

Struktur tanah adalah sifat tanah yang tergantung dari tekstur, bahan organik, dan zat kimia seperti karbonat di dalam tanah. Istilah yang sering digunakan untuk struktur misalnya: (a) agregat, yaitu kumpulan butir tanah yang direkat oleh karbonat, oksida atau bahan organik; (b) struktur lepas (loose), adalah tanah yang butir-butirnya mudah lepas. Tanah yang terlalu tinggi kandungan pasirnya cenderung mempunyai struktur lepas; (c) struktur ringan digunakan, untuk menggambarkan tanah berpasir karena ringan atau mudah diolah; dan (d) struktur berat digunakan untuk menggambarkan tanah liat yang berat/sulit diolah (Rujter, 2004).

Tanah halaman kos Erika mempunyai tekstur lemah untuk dibentuk, pada tangan memberi warna lemah, masih dapat dirasa bagian yang kasar. Jadi hal itu termasuk pada kategori tanah pasir berdebu. Tanah sungai jawa 7 merupakan kategori tanah berpasir karena mempunyai butiran yang kasar, lepasa satu sama lain, dan tidak dapat dibentuk. Tanah sawah tawang mangu dan Tanah kebun milik tanjung merupakan tipe tanah debu berpasir hal ini sesuai dengan teori bahwasanya tanah ini dapat dibentuk dengan baik, pada tangan memberi warna yang nyata, dapat dipilin sebesar karbon pensil. Tanah lapangan unej termasuk dalam jenis tanah liat karena teksturnya lengket, licin dengan kuku bekasnya mengkilat.

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwasanya tanah yang didapatkan dari masing-masing lokasi mempunyai tekstur yang berbeda karena masing-masing tanah mempunyai sejarah pembentukan tanah yang berbeda. Berdasarkan data yang diperoleh dalam satu kelas. Lokasi sampel tanah yang diambil berbeda-beda.

Tanah sawah Mastrip, tanah sawah Kedawung, tanah sawah Pondok At Toyibah memiliki jenis tanah debu. Hal itu menandakan bahwasanya tanah tersebut mempunyai kesuburan yang tinggi. Hampir setiap tumbuhan mampu tumbuh. Selain itu ciri dari tanah ini mudah dibentuk sehingga juga cukup baik dalam pembuatan batu bata.

Tanah halaman Kalimantan 10, tanah halaman Nuri adalah jenis tanah pasir. Dapat diketahui bahwasanya pelapukan yang terjadi pada daerah rumah

Nuri dan tanah halaman Kalimantan 10 belum memiliki pelapukan yang sempurna. Hal itu disebabkan karena faktor penambahan pasir yang secara sengaja dilakukan sehingga pasir-pasir tersebut belum melapuk. Pelapukan itu dibutuhkan waktu yang lama. Tanah halaman Rosida dan tanah halaman Erika memiliki jenis pasir berdebu. Hal itu diakibatkan karena keberadaan kos Erika dan Rosida saling berdekatan. Dan keberadaan kos mereka yang dekat dengan sungai dan pelapukan tanah dari batuan masih jauh dari sempurna sehingga tekstur yang dihasilkan adalah kasar, lemah untuk dibentuk, dan pada tangan memberi warna yang lemah. Sedangkan tanah halaman Wilda adalah tanah debu. Berarti pelapukannya sudah sempurna. Hal itu mungkin umur tanah yang lama dan tidak pernah terjadi banjir atau terkena letusan gunung berapi. Karena gunung berapi membawa partikel pasir dengan ukuran yang beragam.

Tanah kebun Tidar, tanah kebun Aditya adalah tanah debu. Hal itu menandakan bahwasanya tanah tersebut mempunyai kesuburan yang tinggi. Hampir setiap tumbuhan mampu tumbuh. Selain itu ciri dari tanah ini mudah dibentuk sehingga juga cukup baik dalam pembuatan batu bata. Sedangkan tanah kebun Rosida, Tanah kebun Mida, tanah kebun Mastrip adalah debu berpasir. Hal tersebut sesuai dengan teori bahwasanya tanah sawah atau tanah kebun harus memiliki kesuburan. Salah satu tipe tanah yang memiliki kesuburan yang cukup yaitu tanah debu berpasir. Biasanya tanah ini sangat cocok untuk ditanami tebu, rumput gajahan dan sejenisnya.

Tanah sungai Pondok Al Jauhar, tanah sungai Rosida, tanah sungai Jawa 7 semuanya memiliki jenis tanah pasir. Hal itu karena sungai itu membawa partikel pasir yang keluar dari gunung berapi sehingga terbawa arus sampai ke sungai bagian bawah. Sedangkan pelapukan sulit terjadi karena keberadaannya di dalam air. Karena pelapukan itu terjadi karena faktor fisika, kimia, dan biologi.

Untuk tanah lapangan UNEJ termasuk dalam jenis tanah liat sedangkan tanah lapangan voli Rusunawa termasuk pasir berdebu. Hal itu sudah sesuai dengan sifat tanah lapang yaitu padat. Jika tanah lapang termasuk kategori tanah berpasir maka akan sulit untuk digunakan pada saat sepak bola. Dan jika hujan mudah erosi. Sehingga tanah yang tepat untuk tanah lapangan adalah tanah liat.

Tanah ini sangat cocok untuk dibentuk menggunakan kerajinan tangan seperti gerabah dan lain-lain. Sedangkan lapangan voli mempunyai jenis tanah pasir berdebu. Hal itu mungkin karena dulu waktu pembangungan ada penambahan pasir. Sebagian pasir ikut arus air hujan dan bercampur dengan debubsehingga tanah lapangan ini termasuk dalam kategori pasir berdebu. Berdasarkan hasil pengamatan baik itu data kelas maupun data umum diperoleh hasil data yang sama. Hal itu berarti keakuratan data yang diperoleh dari pengamatan lebih valid atau mendekati benar.

Dalam usaha pertanian, kondisi tekstur tanah menjadi perhatian utama bagi etani. Karena dengan mengetahui tekstur tanah maka akan diketahui pula vegetasi apa yang cocok untuk dikembangkan, mengetahui cara pengolahannya seperti apa dan bagaimana. Karena tekstur tanah dapat mempengaruhi tanaman yang tumbuh diatas tanah. Pengaruh antara lain :

1. Resistensi, terhadap menembusnya akar-akar ke dalam tanah 2. Peresapan air

Dengan mengetahui tekstur tanah maka akan mengetahui pula bagaimana cara pengolahannya dan hasil panen yang didapat akan memungkinkan mencapai hasil maksimal. Tujuan tekstur tanah dilakukan yaitu untuk mengetahu tekstur tanah dilahah politani dengan metode perasaan. Untuk mengetahui perbedaan tekstur utama (pasir, debu, liat) dari fisik, kimia, dan biologisnya dan juga untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhu tekstur tanah. Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah dan juga yang mempengaruhi tekstur. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :

1. Iklim

2. Bahan induk 3. Topografi 4. Waktu

5. Organisme faktor-faktor yang dipengaruhi tekstur tanah yaitu: 1) Kemampuan tanah memegang dan menyimpan air

2) Aerasi, serta permeabilitas 3) Kapasitas tukar kation

4) Kesuburan tanah infiltrasi

BAB VI. PENUTUP

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM TEKSTUR . docx (Halaman 30-37)

Dokumen terkait