• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Penyelenggaraan Reklame

Reklame baru dapat diselenggarakan setelah mendapat izin terlebih dahulu dari pemerintah setempat melalui dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan asset (DPPKA) dan badan penanaman modal dan perijinan terpadu (BPMPT) kota Surakarta. Izin penyelenggaraan reklame diperoleh dengan mengajukan permohonan tertulis yang telah disediakan. Surat

permohonan izin penyelenggaraan reklame berisi keterangan-keterangan sebagai berikut:

a. Nama, NPWD, alamat pemohon penyelenggaraan reklame b. Jenis reklame/bahan reklame

c. Jumlah, ukuran, ketinggian reklame d. Bunyi/isi reklame

e. Tempat pemasangan reklame, klasifikasi jalan f. Masa penayangan reklame

g. Surat kuasa bila permohonan reklame diserahkan pada pihak lain h. Persetujuan pemilik tanah/ gedung/ bangunan

i. Lampiran lain sesuai yang tercantum pada formulir permohonan pemasangan reklame

2. Prosedur Permohonan Penyelenggaraan Reklame

Permohonan reklame di Balaikota Surakarta dapat dilakukan di 2 (dua) tempat yaitu di DPPKA untuk reklame tahunan dan di BMPT untuk reklame insidental. Berikut adalah bagan alur permohonan reklame dikedua tempat tersebut:

commit to user

Gambar 3.2

Alur Prosedur Permohonan Penyelenggaraan Reklame di DPPKA

Surakarta.

PENYERAHAN IZIN/DOKUMEN

AGENDA/ ADMINISTRASI

PROSES TANDA CETAK DOKUMEN

PEMBAYARAN DI KAS DAERAH

b. DIBERI WAKTU MELENGKAPI SYARAT c. DIHITUNG BIAYANYA DISAMPAIKAN KE WAJIB PAJAK 8 7 10 12 11 9 PROSES MASUK PENELITIAN VALIDASI KOMPUTER TIM PEMERIKSA LAPANGAN RAPAT TIM PERTIMBANGAN OUT PUT 1. DITOLAK 2. DITUNDA 3. DITERIMA a. DIKEMBALIKAN BERKASNYA 4 5 6 1 2 3

commit to user

Gambar 3.3

Alur Prosedur Permohonan Penyelenggaraan Reklame di BPMPT

Surakarta. PROSES MASUK PENELITIAN VALIDASI KOMPUTER TIM PEMERIKSA LAPANGAN RAPAT TIM PERTIMBANGAN OUT PUT 1. DITOLAK 2. DITUNDA 3. DITERIMA

b. DIBERI WAKTU MELENGKAPI SYARAT a. DIKEMBALIKAN BERKASNYA c. DIHITUNG BIAYANYA PENYERAHAN IZIN/DOKUMEN AGENDA/ ADMINISTRASI PROSES TANDA TANGAN PEJABAT CETAK DOKUMEN PEMBAYARAN DI 11 10 1 2 3 4 5 6 8 7 9

Berdasarkan Gambar diatas, prosedur pengajuan permohonan penyelenggaraan reklame baru dapat diuraikan sebagai berikut:

Proses 1

a) Pemohon mengambil formulir dan mengisinya

b) Pemohon menyerahkan berkas permohonan kepada petugas penerima c) Petugas penerima menyerahkan berkas prmohonan kepada petugas

tehnis Proses 2

a) Petugas tehnis meneliti berkas

b) Petugas tehnis membubuhkan paraf apabila berkas lengkap atau membuat catatan kekuurangan kelengkapan berkas (BTL) dan meyerahkan/ menginformasikan kepada petugas penerima

c) Petugas penerima mencatat dan membuat tanda terima berkas

d) Petugas penerima menginformasikan kepada pemohon bahwa berkas permohonan lengkap atau tidak lengkap

e) Petugas penerima mengirim berkas yang telah lengkap kepada tim pemeriksa lapangan yang sebelumnya telah direkam kedalam komputer.

Proses 3

Operator komputer merekam berkas kedalam aplikasi masing-masing izin

Proses 4

a) Tim pemeriksa lapangan yang terdiri dari petugas-petugas unit kerja terkait mengadakan pencocokan berkas dilapangan dengan ketentuan: 1) Pemeriksaan lapangan dilakukan setiap hari atau sesuai kebutuhan 2) Anggota tim pemeriksa lapangan sebelum melaksanakan

pemeriksaan harus hadir terlebih dahulu pada pukul 08.00 WIB 3) Membuat berita acara pemeriksaan lapangan

b) Berita acara pemeriksaan dan rekomendasi persetujuan disampaikan kepada koordinator UPT setelah pemeriksaan lapangan

Proses 5

a) Tim pertimbangan mengadakan rapat untuk memutuskan permohonan izin

b) Rapat dilaksanakan setiap hari atau sesuai kebutuhan

c) Tim menyusun rekomendasi penerimaan/penolakan yang didalamnya berisi pertimbangan teknis, yudiris dan social

d) Tim pertimbangan menyusun alasan penolakan dan atau alasan penundaan proses permohonan

Proses 6

Tim pertimbangan menyerahkan kepada koordinator: a) Rekomendasi penolakan beserta alasan-alasannya

b) Rekomendasi penundaan disertai catatan-catatan yang harus dipenuhi c) Rekomendasi penerimaan untuk dip roses lebih lanjut kepada petugas

Proses 7 di DPPKA = Proses 8 di BPMPT

a) Petugas pencetak menerima berkas permohonan yang telah dilengkapi rekomendasi penerimaa dan resi pembayaran

b) Petugas penerima mencetak dokumen izin dan dokumen pelengkap lainnya

c) Dokumen yang telah lengkap dimintakan tanda tangan izin pejabat yang berwenang

d) Petugas mengirim kembali berkas permohonan yang ditolak atau ditunda

Proses 8 di DPPKA = Proses 9 di BPMPT

a) Dokumen izin dimintakan tanda tangan Kepala Unit Kerja yang berwenang atau pejabat yang ditunjuk menandatangani izin oleh Walikota

b) Memonitor proses penandatanganan izin Proses 9 BPMPT = Proses 10 DPPKA

a) Dokumen disampaikan ke wajib pajak

b) Wajib Pajak menyiapkan pengurusan pembayaran administrasi Proses 10 di DPPKA = Proses 7 di BPMPT

a) Petugas menghitung biaya yang harus dibayar serta mencetak SK pembayaran

b) Petugas menyerahkan SK pembayaran kepada pemohon c) Pemohon membayar di kas daerah kepada petugas penerima

d) Petugas menerima resi pembayaran dan memasukkan kedalam berkas kepada petugas penerima

Proses 11

a) Petugas menyusun tanda terima dokumen izin

b) Petugas menyerahkan dokumen izin kepada pemohon dan membuat rekap pengambilan izin pada hari itu

c) Koordinator membuat laporan ke walikota Proses 12 di DPPKA = Proses 10 di BPMPT

a) Dokumen izin yang telah ditandatangani akan diagendakan

b) Dokumen izin diserahkan kepada petugas Customer Service Office 3. Syarat-syarat yang harus dilengkapi dalam pengajuan permohonan

pencairan UJB

Dalam pengajuan permohonan pencairan UJB di DPPKA maupun di BPMPT, wajib pajak diharuskan memenuhi syarat-syarat yang di tetapkan, diantaranya adalah:

a. Mengisi formulir

b. Bukti pembayaran Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame c. Foto copy KTP wajib pajak

d. Berita acara penurunan reklame ≤ 15 hari

e. Surat pernyataan permohonan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame yang di tanda tangani Kepala Dinas

4. Prosedur pengajuan permohonan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame.

Pengajuan permohonan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame dapat dilakukan di DPPKA (untuk reklame tahunan), dan di BPMPT (untuk reklame insidental). Pengajuan permohonan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame dapat dilakukan jika syarat-syarat pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame sudah terpenuhi. Calon penerima hibah mengajukan permohonan pencairan hibah kepada Walikota melalui SKPD Teknis. Tahapan prosedur pengajuan permohonan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame adalah sebagai berikut :

54

Gambar 3.4 Alur Permohonan Pencairan UJB

Sumber : DPPKA Surakarta

Belum Lengkap SPP/SPM + Tanda Bukti Pengeluaran Lengkap Bendahara Penerimaan ... Pemohon Pencairan UJB BPMPT (Reklame Insidental) Bendahara PPKD DPPKA (Reklame Tahunan) 54

commit to user

Berdasar pada Gambar diatas maka prosedur pengajuan permohonan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame mengajukan permohonan pencairan ke BPMPT untuk reklame insidental atau langsung ke DPPKA untuk reklame tahunan. Pemohon mengajukan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame dengan mengisi formulir yang sudah disediakan dengan benar dan membawa persyaratan yang harus dipenuhi. Selanjutnya dokumen pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame reklame akan di serahkan ke bendahara PPKD.

b. Bendahara PPKD memverifikasi surat permohonan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame. Sebelum melakukan verifikasi terhadap surat permohonan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame beserta dokumen, bendahara PPKD melakukan pengecekan mengenai kebenaran dokumen yang telah dibuat oleh pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame. Dokumen yang masih ada kesalahan dikembalikan kepada pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame untuk diperbaiki. Dokumen yang sudah benar bersama surat pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame diverifikasi oleh Bendahara PPKD.

c. Mengisi formulir, bukti pembayaran Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame, foto copy KTP wajib pajak, berita acara penurunan reklame

≤ 15 hari, surat pernyataan permohonan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame reklame yang di tanda tangani kepala dinas, rekapitulasi pembayaran Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame. d. Dokumen dan surat pengajuan pencairan yang sudah di verifikasi akan

dibuatkan SPP/SPM dan tanda bukti pengeluaran oleh Bendahara PPKD. Setelah dokumen lengkap akan dibawa kebendaharaan untuk tahap proses pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame selanjutnya.

5. Prosedur pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame di DPPKA tahun 2012

Proses Pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame di DPPKA Kota Surakarta di bagi menjadi tiga tahap. Tahap-tahap tersebut dilaksanakan oleh tiga bidang yang berbeda, tahap pertama yaitu di bendahara pengeluaran, tahap kedua yaitu di bidang perbendaharaan dan tahap ketiga yaitu di BPD Jateng selaku Kas umum daerah.

a. Proses Pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame di Bendahara Pengeluaran

Bendahara Pengeluaran memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP UP/GU/TU dan SPP-LS, menerima dan menyimpan uang persediaan, melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya, menolak perintah bayar dari pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan, meneliti

kelengkapan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh PPTK, apabila dokumen tersebut tidak memenuhi syarat dan/atau tidak lengkap. Tahap-tahap pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame pada bendahara pengeluaran dapat gambarkan sebagai berikut:

58

Gambar 3.5 Alur Pencairan UJB pada Bendahara Pengeluaran PPKD

1 5 6

2 9 8 7

10 4

3

11

Sumber : DPPKA Surakarta

Tanda bukti pengeluaran beserta lampiran SPM beserta lampiran SPP beserta lampiran Perbendaharaan Agenda Masuk Bendahara Penerimaan Dokumen UJB Bendahara Pengeluaran ... Sekretaris Kepala DPPKA ... Ditanda tangani oleh:

1. Kepala DPPKA 2. Kepala BPMPT 3. Sekretaris PPKD 4. Bendahara PPKD

commit to user

Berdasarkan gambar diatas maka proses pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame pada Bendahara Pengeluaran dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Berkas Pengajuan Pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame diberikan Ke Agenda Masuk.

Bendahara Pengeluaran setelah menerima berkas pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame dari Bendahara Penerimaan kemudian mengecek kelengkapan persyaratan pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame. Pengecekan yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran pada tahap ini tidak dilakukan secara menyeluruh mengenai aspek kebenaran dan keaslian data melainkan hanya mengecek kelengkapan berkas. Jika persyaratan belum lengkap maka di kembalikan kepada Bendahara Penerimaan untuk dilengkapi. Berkas pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame yang sudah lengkap oleh Bendahara Pengeluaran diserahkan kepada Agenda Masuk.

Agenda Masuk merupakan unit kerja yang bertugas mengagendakan surat-surat yang diterima atau surat-surat yang masuk ke bidang sekretariat dari instansi maupun pihak lainnya. Agenda Masuk mencatat pada daftar surat masuk atas berkas pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame yang diterima dari Bendahara Pengeluaran.

2) Berkas Pengajuan Pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame diberikan Kepada Sekretaris

Berkas pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame diberikan kepada Sekretaris. Sekretaris menilai berkas pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame tersebut apakah layak untuk diserahkan kepada Kepala DPPKA. Selain untuk dinilai berkas pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame juga berfungsi sebagai pemberitahuan kepada Sekretaris bahwa ada permohonan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame masuk. Pemberitahuan ini berguna apabila ada pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame yang mengeluh perihal proses pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame yang lama kemudian menghubungi Sekretaris dan bertanya kepada Sekretaris tanpa melalui Bendahara Pengeluaran atau agenda masuk maka Sekretaris dapat memberikan penjelasan terhadap permasalahan tersebut.

3) Berkas Pengajuan Pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame diberikan Kepada Kepala DPPKA

Kepala DPPKA mempelajari atas berkas pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame yang diterima kemudian memutuskan apakah pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame tersebut dapat diproses atau ditolak. Jika Kepala DPPKA menyetujui pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar

(UJB) Reklame maka kepala DPPKA memberi perintah untuk memproses pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame sesuai standar operasional yang berlaku.

4) Berkas Pengajuan Pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame diberikan Kepada Sekretaris

Berkas pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame diserahkan kembali kepada Sekretaris untuk ditindak lanjuti dan sebagai pemberitahuan kepada Sekretaris bahwa pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame telah disetujui oleh Kepala DPPKA.

5) Berkas Pengajuan Pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame diberikan Kepada Agenda Masuk

Untuk menindaklanjuti perintah yang diberikan oleh kepala DPPKA maka agenda masuk memberika berkas pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame kepada Bendahara Pengeluaran supaya segera diproses sesuai standar operasional yang berlaku.

6) Berkas Pengajuan Pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame diberikan Kepada Bendahara Pengeluaran

Bendahara Pengeluaran menelaah dan mengoreksi kebenaran dan keaslian dari berkas pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame. Selain lengkap syarat-syarat pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame harus benar dan

sesuai ketentuan tidak boleh ada yang dipalsukan. Jika ditemukan maka berkas pengajuan pencairan dikembalikan kepada Bendahara Penerimaan untuk diperbaiki dan dilengkapi.

7) Bendahara Pengeluaran Membuat SPP, SPM, dan Tanda Bukti Pengeluaran

Persyaratan yang sudah lengkap dapat ditindaklanjuti oleh Bendahara Pengeluaran dengan membuat SPP, SPM, dan Tanda Bukti Pengeluaran.

a) SPP

SPP atau surat permintaan pembayaran yang dibuat yaitu SPP-LS. SPP-LS memuat keterangan mengenai jenis belanja, tahun anggaran, dasar pengeluaran SPD, jumlah sisa dana SPD, keperluan, nama bendahara pengeluaran, jumlah pembayaran yang diminta, dan nama dan nomor rekening bank.

Pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame yang tidak semua bersifat perorangan melainkan ada yang bersifat kolektif menyebabkan dalam pembuatan SPP-LS disertai lampirannya.

b) SPM

SPM atau surat perintah membayar yang dibuat juga berupa SPM-LS dan disertai lampirannya. SPM-LS memuat keterangan mengenai nama SKPD, bendahara, nomor rekening

bank, nama bank, NPWP, dasar pembayaran, keperluan dan pembebanan pada kode rekening.

c) Tanda Bukti Pengeluaran

Tanda bukti pengeluaran berisi pemberitahuan bahwa sudah ada serah terima dana pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame, besaran uang, jenis pembayaran.

8) Penandatangan SPP beserta lampiran, SPM beserta lampiran, dan Tanda bukti pengeluaran beserta lampiran.

SPP beserta lampiran ditandatagani oleh bendahara pengeluaran SKPKD, SPM beserta lampiran ditandatangani oleh Kepala DPPKA selaku PPKD sedangkan tanda bukti pengeluaran beserta lampiran ditandatangani oleh Kepala DPPKA selaku PPKD, Kepala BPMPT, Sekretaris selaku PPK, dan Bendahara SKPKD.

9) SPP, SPM, dan Tanda Bukti Pengeluaran diberikan ke Bidang Perbendaharaan.

SPP bserta lampiran, SPM beserta lampiran dan tanda bukti pengeluaran beserta lampiran yang telah ditanda tangani diberikan kepada bidang Perbendaharaan untuk proses pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame.

b. Proses pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame di Perbendaharaan

Bidang perbendaharaan dalam pencairan hibah bertugas menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana atau sering disebut SP2D. Prosedur dari SPP, SPM, dan Tanda Bukti pengeluaran sampai dikeluarkannya SP2D dapat dilihat pada gambar alur sebagai berikut :

65

Gambar 3.6 Alur Pencairan UJB pada Bagian Perbendaharaan

1 2 3

6 7 4

10 5

9 8

Sumber : DPPKA Surakarta

Agenda Masuk

Jika terdapat kesalahan pada berkas

Agenda Keluar

Korektor Kepala Seksi

SP2D Kepala Bidang ... Bendahara Pengeluaran ... Pemohon UJB (DPPKA) 65

commit to user

Berdasarkan gambar alur diatas proses pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame di bidang Perbendaharaan dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Agenda Masuk

Bendahara Pengeluaran menyerahkan SPP beserta lampiran, SPM beserta lampiran, dan Tanda Bukti Pengeluaran ke bagian perbendaharaan melalui agenda masuk pada perbendaharaan. SPP beserta lampiran, SPM beserta lampiran dan Tanda Bukti Pengeluaran beserta lampiran oleh Agenda masuk dicatat sebagai surat masuk.

2) Korektor

Korektor mengoreksi kebenaran dan kelengkapan berkas-berkas yang telah disampaikan oleh agenda masuk jika ada kesalahan maka berkas dikembalikan ke Bendahara Pengeluaran untuk diperbaiki

3) Kepala Seksi

Kepala Seksi atau disebut dengan Kasi memastikan kebenaran berkas-berkas yang telah dikoreksi oleh korektor kemudian meneruskan berkas-berkas tersebut kepada Kepala Bidang (Ka.bid).

4) Kepala Bidang (Ka.Bid)

Kepala Bidang menelaah dan meneliti berkas-berkas yang diterima dari Kasi kemudian memberikan persetujuan atas

pengajuan pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame dan menerbitkan Surat Perintah pencairan Dana (SP2D).

5) Surat Perintah pencairan Dana (SP2D)

SP2D dicetak oleh bagian pencetakan pada bidang perbendaharaan. SP2D yang diterbitkan ada dua jenis yaitu SP2D untuk penerima hibah secara kolektif dan penerima hibah perorangan. SP2D memuat mengenai nama pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame, NPWP, nomor rekening bank, bank, dan jenis keperluan. Untuk SP2D yang ditujukan untuk penerima hibah bersifat kolektif hal-hal tersebut diatas diisi dengan lampiran karena SP2D hanya satu lembar dan tempat untuk menulis keterangan tersebut diatas tidak mencukupi.

6) Kepala Seksi (Kasi)

Kasi mengoreksi SP2D yang telah dicetak kemudian diserahkan Kepada kepala bidang perbendaharaan.

7) Kepala Bidang (Ka.bid)

Ka.bid menandatangani SP2D selaku Kuasa Bendahara Umum Daerah. SP2D yang telah di tanda tangani kemudian di berikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk diproses pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame ke tahap berikutnya. 8) Agenda Keluar

Agenda keluar menyerahkan SP2D ke Bendahara Pengeluaran kemudian mencatat SP2D pada daftar surat keluar.

9) Bendahara Pengeluaran

Bendahara Pengeluaran menindaklanjuti proses pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame dengan memnyerahkan SP2D kepada penerima hibah secara langsung dan kepada BPD Jateng-Bendahara pengeluaran mengajukan SPP Uang Persediaan (UP) setiap awal tahun anggaran setelah dikeluarkannya SK Kepala Daerah tentang besaran UP. SPP-UP dipergunakan untuk mengisi uang persediaan tiap-tiap SKPD. Pengajuan UP hanya dilakukan sekali dalam setahun tanpa pembebanan pada kode rekening tertentu. Pada saat uang persediaan diberikan kepada para Bendahara Pengeluaran belum membebani belanja. Belanja baru diakui setelah pengeluaran tersebut dipertanggungjawabkan dan disahkan oleh unit perbendaharaan, dalam hal ini Kuasa BUD, ditandai dengan terbitnya SP2D GU. Pada saat uang persediaan telah terpakai bendahara pengeluaran dapat mengajukan SPP Ganti Uang Persediaan (GU) dengan besaran sejumlah SPJ penggunaan uang persediaan yang telah disahkan pada periode waktu tertentu. SPP-GU tersebut dapat disampaikan untuk satu kegiatan tertentu atau beberapa kegiatan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Pemerintah pada umumnya mengeluarkan ketentuan tentang batas akhir penerbitan SP2D GU sebagai pengganti UP yang telah dikeluarkan oleh Bagian Perbendaharaan. Pertanggungjawaban atas pengeluaran UP yang telah melewati batas akhir penerbitan

SP2D GU tidak diberikan penggantian kas. Pengesahan atas pertanggungjawaban pengeluaran akan diterbitkan SP2D GU Nihil. Sisa UP pada akhir tahun anggaran disetor kembali ke rekening Kas Umum Daerah

c. Proses Pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame di BPD Jateng Selaku Kas Daerah

Pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame di BPD Jateng merupakan tahap terakhir dalam pencairan UJB yang berarti pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame sudah memperoleh dana pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame. Prosedur pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame di BPD Jateng dapat dilihat pada gambar alur berikut:

70

Gambar 3.7 Alur Pencairan UJB pada BPD Jateng

Sumber : DPPKA Surakarta

... Bendahara Pengeluaran PPKD Bendahara Penerimaan SP2D Pemohon UJB (BPMPT) BPD Jateng 70

commit to user

Berdasarkan gambar alur diatas proses pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame di BPD Jateng dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

SP2D oleh Bendahara Pengeluaran diserahkan kapada pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame melalui 2 cara yaitu :

a) SP2D diserahkan langsung kepada penerima Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame, SP2D memuat nama penerima hibah, NPWP, nomor rekening bank, nama bank tempat mencairkan dana,. SP2D yang diberikan langsung kepada penerima hibah sudah memuat hal-hal tersebut jadi tidak diterangkan di dalam lampiran. SP2D berfungsi seperti cek atas nama yaitu cek yang hanya bisa dicairkan oleh orang yang namanya tertera di dalam cek tersebut. Hal yang membedakan antara SP2D dengan cek adalah SP2D tidak berlaku di bank lain selain di BPD Jateng yang ada di Balaikota Surakarta.

b) SP2D diserahkan ke BPD Jateng. Pada SP2D ini nama pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame, NPWP dan bank untuk mencairkan dana tidak tercantum melainkan tercantum di dalam lampiran karena penerima hibah sifatnya kolektif dan terperinci. Pencairan hibah dilaksanakan melalui mekanisme transfer jadi penerima hibah harus

memastikan kebenaran nama dan nomor rekeningnya supaya tidak tertukar antar pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame dan tidak ada kesalahan dalam proses transfer. 2) BPD Jateng

BPD Jateng bertindak sebagai kas umum daerah atau Kasda. BPD Jateng memproses SP2D baik yang diberikan oleh Bendahara Pengeluaran maupun yang dibawa oleh pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame. BPD Jateng bertugas mengurusi proses pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame melalui mekanisme transfer yaitu dari kas daerah ke rekening masing-masing pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame. Jika proses tersebut sudah selesai BPD Jateng memberikan informasi kepada pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame bahwa dana hibah mereka sudah cair melalui SKPD Teknis.

3) Pemohon Pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame

Pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame yang menerima SP2D datang ke BPD Jateng dengan membawa SP2D kemudian mengisi slip penyetoran dan slip penarikan. Slip penyetoran digunakan untuk menyetorkan dana UJB dari SP2D ke rekening pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame sedangkan slip penarikan digunakan untuk mencairkan dana Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame dari rekening

pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame. pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame kemudian menghadap teller untuk mengambil dana Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame.

Pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame yang bersifat kolektif dan terperinci menunggu pemberitahuan dari pihak DPPKA melalui SKPD Teknis bahwa SP2D sudah diproses di BPD Jateng dan dana Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame sudah cair yang kemudian masuk ke masing-masing rekening pemohon pencairan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame. 6. Efektivitas Pemotongan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame sebesar

10%.

a. Pengembalian Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame

1) Permohonan pengembalian uang jaminan bongkar reklame diajukan secara tertulis kepada walikota lewat dinas pendapatan daerahdengan dilampiri:

a) Foto copy surat izin pemasangan reklame yang bersangkutan

Dokumen terkait